Kegunaan impor data LayerMapping
¶
Kelas LayerMapping
menyediakan sebuah cara untuk memetakan isi dari berkas-berkas data spasial vektor (misalnya, shapefiles) kedalam model GeoDjango.
Kegunaan ini tumbuh dari kebutuhan pribadi penulis untuk menhilangkan perulangan kode yang masuk menarik geometri dan bidang diluar lapisan vektor, merubah ke sistem kordinat lain (misalnya WGS84), dan kemudian memasukkan kedalam model GeoDjango.
Catatan
Penggunaan LayerMapping
membutuhkan GDAL.
Peringatan
Sumber data GIS, seperti shapefile, mungkin sangat besar. Jika anda menemukan bahwa LayerMapping
menggunakan memori terlalu banyak, setel DEBUG
menjadi False
dalam pengaturan anda. Ketika DEBUG
disetel menjadi True
, Django automatically logs setiap permintaan SQL -- jadi, ketika pernyataan SQL mengandung geometri, itu sangat mudah mengkonsumsi memori lebih daripada yang khas.
Contoh¶
Anda butuh sumber data dudkung-GDAL, seperti shapefile (disini kami menggunakan shapefile poligon sederhana,
test_poly.shp
, dengan tiga fitur):>>> from django.contrib.gis.gdal import DataSource >>> ds = DataSource('test_poly.shp') >>> layer = ds[0] >>> print(layer.fields) # Exploring the fields in the layer, we only want the 'str' field. ['float', 'int', 'str'] >>> print(len(layer)) # getting the number of features in the layer (should be 3) 3 >>> print(layer.geom_type) # Should be 'Polygon' Polygon >>> print(layer.srs) # WGS84 in WKT GEOGCS["GCS_WGS_1984", DATUM["WGS_1984", SPHEROID["WGS_1984",6378137,298.257223563]], PRIMEM["Greenwich",0], UNIT["Degree",0.017453292519943295]]
Sekarang kami menentukan model Django yang sesuai (pastikan menggunakan
migrate
):from django.contrib.gis.db import models class TestGeo(models.Model): name = models.CharField(max_length=25) # corresponds to the 'str' field poly = models.PolygonField(srid=4269) # we want our model in a different SRID def __str__(self): return 'Name: %s' % self.name
Gunakan
LayerMapping
untuk mengambil semua ditur-fitur dan menempatkan mereka dalam basisdata:>>> from django.contrib.gis.utils import LayerMapping >>> from geoapp.models import TestGeo >>> mapping = {'name' : 'str', # The 'name' model field maps to the 'str' layer field. 'poly' : 'POLYGON', # For geometry fields use OGC name. } # The mapping is a dictionary >>> lm = LayerMapping(TestGeo, 'test_poly.shp', mapping) >>> lm.save(verbose=True) # Save the layermap, imports the data. Saved: Name: 1 Saved: Name: 2 Saved: Name: 3
Disini, LayerMapping
cukup merubah tiga geometri dari shapefile dalam sistem acuan spasial asli mereka (WGS84) ke sistem acuan spasial dari model GeoDjango (NAD83). Jika tidak ada sistem acuan spasial ditentukan untuk lapisan, gunakan katakunci source_srs
dengan sebuah obyek SpatialReference
untuk menentukan satu.
API LayerMapping
¶
-
class
LayerMapping
(model, data_source, mapping, layer=0, source_srs=None, encoding=None, transaction_mode='commit_on_success', transform=True, unique=True, using='default')¶
Berikut adalah argumen dan kata kunci yang mungkin digunakan selama penginstansiasi dari obyek LayerMapping
.
Argument | Deskripsi |
---|---|
model |
Model geografis, bukan sebuah instance. |
data_source |
Jalur pada berkas sumber data didukung-OGR (misalnya, shapefile). Juga menerima contoh django.contrib.gis.gdal.DataSource . |
mapping |
Sebuah dictionary: kunci-kunci adalah string berhubungan pada bidang model, dan nilai-nilai sesuai pada nama-nama bidang string untuk fitur OGR, atau jika bidang model adalah sebuah geografik lalu itu harus sesuai pada jenis geometri OGR, misalnya, 'POINT' , 'LINESTRING' , 'POLYGON' . |
Argumen Katakunci | |
---|---|
layer |
Indeks dari lapisan untuk digunaan dari Data Source (awalan adalah 0) |
source_srs |
Gunakan ini untuk menentukan sumber SRS manual (sebagai contoh, beberapa shapefiles tidak datang dengan sebuah berkas '.prj' ). Sebuah integer SRID, WKT atau stringPROJ.4, dan obyek-obyek django.contrib.gis.gdal.SpatialReference diterima. |
encoding |
Menentukan penyandian kumpulan karakter dari string dalam sumber data OGR. Sebagai contoh, 'latin-1' , 'utf-8' , dan 'cp437' adalah semua parameter penyandian sah. |
transaction_mode |
Mungkin 'commit_on_success' (awalan) atau 'autocommit' . |
transform |
Atur ini menjadi False akan meniadakan perubahan kordinat. Dengan kata lain, geometri akan dimasukkan ke dalam basisdata tidak dirubah dari keadaan asli mereka dalam sumber data. |
unik |
Sete ini pada nama, atau tuple dari nama, dari model diberikan akan membuat hanya model unik pada nama dinerikan. Geometri dari setiap fitur akan ditambahkan kedalam kumpulan berkaitan dengan model unik. Memaksa suasana perubahan menjadi 'autocommit' . |
menggunakan |
Setel basisdata yang digunakan ketika mengimpor data spasial. Awalan adalah 'default' . |
Argumen Kata Kunci save()
¶
-
LayerMapping.
save
(verbose=False, fid_range=False, step=False, progress=False, silent=False, stream=sys.stdout, strict=False)¶
Metode save()
juga menerima kata kunci. Kata kunci ini digunakan untuk mengendalikan catatan keluaran, penanganan kesalahan, dan mengimpor jangkauan fitur khusus.
Simpan Argumen Kata Kunci | Deskripsi |
---|---|
fid_range |
Mungkin disetel dengan potongan atau tuple dari ID fitur (mulai, akhir) pada peta dari sumber data. Dengan akta lain, kata kunci ini mengadakan pengguna untuk memilih impor jangkauan subset dari fitur-fitur dalam sumber data geografis. |
progress |
Ketika kata kunci ini disetel, informasu keadaan akan dicetak memberikan angka dari fitur-fitur diolah dan berhasil disimpan. Secara awalan, informasi kemajuan akan dicetak setiap 1000 fitur diolah, bagaimanapun, awalan ini mungkin ditimpa dengan mengatur kata kunci ini dengan sebuah integer untuk jarak waktu yang diharapkan. |
silent |
Secara awalan, pemberitahuan kesalahan bukan-penting dicetak pada sys.stdout , tetapi kata kunci ini mungkin disetel untuk meniadakan pemberitahuan ini. |
step |
Jika disetel dengan integer, transaksi akan muncul pada setiap jangka waktu langkah. Sebagai contoh, jika step=1000 , commit akan muncul setelah fitur ke 1000, fitur ke 2000 dll. |
stream |
Informasi keadaan akan ditulis ke penanganan berkas ini. Awalan menggunakan sys.stdout , tetapi obyek apapun dengan metode write didukung. |
strict |
Menjalankan pemetaan model akan menghentikan kesalahan pertama yang ditemui. Nilai awalan perilaku (False ) adalah berusaha untuk melanjutkan. |
verbose |
Jika disetel, informasi akan dicetak selanjutnya pada setiap model simpan dijalankan pada basisdata. |
Menyelesaikan masalah¶
Kehabisan memori¶
Seperti dicatat dalam peringatan pada atas bagian ini, Django menyimpan semua permintaan SQL ketika DEBUG=True
. Setel DEBUG=False
dalam pengaturan ini, dan ini harus menghentikan penggunaan memori berlebihan ketika menjalankan tulisan LayerMapping
.
MySQL: kesalahan max_allowed_packet
¶
Jika anda menghadapi kesalahan berikut ketika menggunakan LayerMapping
dan MySQL:
OperationalError: (1153, "Got a packet bigger than 'max_allowed_packet' bytes")
Lalu pemecahan adalah untuk meningkatkan nilai dari pengaturan max_allowed_packet
dalam konfigurasi MySQL anda. Sebagai contoh, nilai awalan mungkin sesuatu rendah seperti satu megabyte -- pengaturan dapat dirubah dalam berkas konfigurasi MySQL (my.cnf
) dalam bagian [mysqld]
:
max_allowed_packet = 10M