Laporan PKL Ari Nurman (Pasteurisasi)
Laporan PKL Ari Nurman (Pasteurisasi)
Disusun Oleh :
NIS : 181910036
Jl. Simpang Galudra No. 77 Galudra Cianjur Jawa Barat 43252 Telp. (0263) 253 3395
Web. http://smk.almashum.com
Email : [email protected]
2020
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
DI KOPERASI PETERNAK SAPI (KPS) CIANJUR UTARA
Mengetahui,
i
KATA PENGANTAR
ii
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh
Penulis
iii
DAFTAR ISI
iv
J. Visi dan Misi .............................................................................................. 12
1. Visi ......................................................................................................... 12
2. Misi ......................................................................................................... 12
K. Waktu dan Tempat Prakerin....................................................................... 12
BAB III ................................................................................................................. 13
LANDASAN TEORI ............................................................................................ 13
A. Sejarah Susu ............................................................................................... 13
B. Pengertian susu .......................................................................................... 14
C. Karakteristik Umum Susu .......................................................................... 15
D. Pasteurisasi ................................................................................................. 15
1. Definisi Pasteurisasi ............................................................................... 15
2. Tujuan Pasteurisasi ................................................................................. 16
3. Efek Pasteurisasi ..................................................................................... 16
4. Kombinasi Waktu dan Suhu ................................................................... 17
5. Kelebihan dan Kekurangan Pasteurisasi ................................................ 17
BAB IV ................................................................................................................. 19
PEMBAHASAN ................................................................................................... 19
A. Proses Pengolahan Susu Pasteurisasi ......................................................... 19
a. Alat ......................................................................................................... 19
b. Bahan ...................................................................................................... 25
B. Proses pembuatan susu pasteurisasi ........................................................... 27
a. Diagram alir pembuatan ......................................................................... 27
b. Cara kerja ............................................................................................... 28
BAB V................................................................................................................... 30
KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................. 30
A. Kesimpulan ................................................................................................ 30
B. Saran ........................................................................................................... 30
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 31
v
DAFTAR TABEL
No Keterangan Halaman
vi
DAFTAR GAMBAR
No Keterangan Halaman
3.1 Susu 14
4.1 Milkcan 19
4.2 Timbangan 19
4.3 Kompor 20
4.4 Spatula 20
4.5 Panci 21
4.6 Termometer 21
4.7 Wadah 22
4.10 Label 23
4.14 Perisa 26
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1
6. Sebagai bukti bahwa siswa telah melakukan praktik yang dilakukan di
DU/DI.
7. Sebagai syarat mengikuti sidang Praktek Kerja Lapangan.
C. Identifikasi Masalah
Adapun identifikasi masalah dari laporan adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana proses kerja di KPS CIANJUR UTARA ?
2. Bagaimana proses pengolahan susu di KPS CIANIUR UTARA ?
3. Bagaimana susu pasteurisasi diolah di KPS CIANJUR UTARA ?
D. Batasan Masalah
Adapun batasan masalah adalah sebagai berikut :
1. Tujuan dalam pembuatan susu pasteurisasi ?
2. Tahapan pembuatan susu pasteurisasi ?
3. Proses pembuatan susu pasteurisasi ?
E. Maksud dan Tujuan Praktek Kerja Lapangan
1. Maksud Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan
a. Menambah wawasan yang luas di dunia industri
b. Memiliki disiplin yang diterapkan di industri
c. Memiliki tanggung jawab pekerjaan
2. Tujuan Praktek Kerja Lapangan
Secara umum tujuan dari Praktek Kerja Lapangan adalah untuk
meningkatkan pengetahuan, pengalaman yang mencakup tinjauan tentang
perusahaan, penyesuaian dengan situasi yang berbeda, mengumpulkan
informasi dan kegiatan-kegiatan praktik yang berhubungan dengan
teknologi, dan mempersiapkan siswa/siswi untuk belajar mandiri, bekerja
dalam suatu tim, sehingga mengembangkan potensi dan keahlian sesuai
dengan minat dan bakat masing-masing.
2
Adapun tujuan khusus dari kegiatan PKL, diharapkan siswa dapat :
a. Memiliki wawasan yang luas tentang kegiatan lingkungan kerja
di DU/DI.
b. Memiliki kemampuan bekerja yang sesuai dengan standar
kerja DU/DI.
c. Memiliki kreatifitas dan motivasi kerja dalam
mengembangkan keahliannya sesuai dengan profesi yang
digelutinya.
3
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
4
B. Letak Geografis
Data Pedoagroklimat
Tinggi : 1100 Mdpl
Tipe Iklim : AFAScmidt dan Ferguson
Curah Hujan : 3042 mm/tahun
Hari Hujan : 263 hari/tahun
Suhu Udara Maksimum : 24,20C
Suhu Udara Minimum : 16,30C
Kelengasan Udara : 88%
Arah AspekAngin : Timur Laut (Musim Hujan)
Barat (Musim Kemarau)
C. Organisasi/ Kelembagaan
KPS Cianjur Utara mempunyai struktur organisasi yang tersusun dan
terorganisir dengan baik. KPS Cianjur Utara melakukan briefing setiap pagi
untuk kelancaran kegiatan operasional. Struktur Organisasi KPS Cianjur Utara
dapat dilihat pada Gambar 2.2
5
STRUKTUR ORGANISASI
KPS CIANJUR UTARA
Badan Hukum : 5532B/BH/D-KUMKM/XIII.7/BID.KOP/2009
Tanggal 17 September 2014
RAPAT ANGGOTA
TAHUNAN
(RAT)
PENASEHAT PENGURUS PENGAWAS
MANAGER
ANGGOTA
Keterangan :
6
D. Aspek Organisasi/ Kelembagaan
1. Susunan Pengurus
Posisi Nama
2. Pengawas
Berdasarkan keputusan RAT Tahun Buku 2013 tanggal 03 April 2014
terbentuklah susunan Pengawas KPS Cianjur Utara periode 2013-2015 :
Tabel 2.2 Badan Pengawas KPS Cianjur Utara
Posisi Nama
Ketua H. E. Usman
Anggota Rahmat Jaelani
Sumber : Data KPS Cianjur Utara, 2018.
3. Manager dan Karyawan
Manager : 1 orang
Karyawan : 25 orang
Dengan klasifikasi pendidikan sbb :
S1 : 3 orang
Diploma : 2 orang
SLTA : 14 orang
SLTP : 3 orang
SD : 4 orang
Jumlah : 26 orang
7
4. Keanggotaan
5. Pelaksanaan “RAT”
6. Perizinan / Legalitas
Tahun 1981
KUD Modal terbaik SK. Bupati KDH
Tingkat Kab. Cianjur TK II Cianjur
Tahun 1988
KUD terbaik SK. Bupati KDH
Tingkat Kab. Cianjur TK II Cianjur
Tahun 1991
Ditetapkan sebagai SK. Menteri Koperasi
KUD Mandiri
8
Tahun 1995
KUD Mandiri Inti SK. Bupati KDH
Di Kab. Cianjur TK II Cianjur
Tahun 2010
Juara I Penerapan Sistem SK. Kadisnak Prov. Jabar
Identifikasi & Informasi Sapi Perah
Tahun 2014
Juara III Kategori Inovasi SK. Kadisnak Prov. Jabar
Pemasaran
Tahun 2015
Juara I Lomba Inovasi SK. Kadisnak Prov. Jabar
Pemasaran Tingkat Jawa Barat
2. Klasifikasi
Tahun 1992
Predikat Kelas “A” SK. KAKANDEKOP
Dengan nilai 92 Kab. Cianjur
Tahun 1993
Predikat Kelas “A” SK. KAKANDEKOP
Dengan nilai 92 Kab. Cianjur
Tahun 1994
Predikat Kelas “A” ` SK. KAKANDEKOP
Dengan nilai 90 Kab. Cianjur
Tahun 2003
Predikat KUD sehat SK. KAKANDEKOP
Dengan nilai 83,4 Kab. Cianjur
Tahun 2008
Predikat ke 2 Badan Akreditas Koperasi
Dengan bintang 4 (Independent)
Kategori baik Jawa Barat
9
Tahun 2012
Masuk dalam kategori SK. Dewan Koperasi
300 Koperasi Unggulan Indonesia
Tingkat Nasional
F. Aspek Usaha
Usaha yang dikelola KPS Cianjur Utara adalah usaha peternakan sapi
perah dan pemasaran susu dan usaha pelayanan kepada Anggota dalam bentuk
pelayanan pakan dan sapronak, Inseminasi Buatan dan Pelayanan Kesehatan
Hewan.
Perkembangan Volume Usaha dan SHU KPS Cianjur Utara :
Tabel 2.3 Aspek usaha
TAHUN VOLUME USAHA SHU
(sebelum pajak)
10
- Simp. Khusus 20.205.268,20 20.205.268,20 20.205.268,20
H. Wilayah Kerja
Wilayah kerja KPS Cianjur Utara meliputi 3(tiga) Kecamatan, yaitu:
- Kecamatan Pacet
- Kecamatan Cipanas
- Kecamatan Sukaresmi
I. Terobosan Usaha
Terobosan usaha yang sedang dijalankan dalam upaya mengurangi
ketergantungan pemasaran susu kepada IPS (Industri Pengolahan Susu) dan
untuk mendapatkan nilai tambah hasil penjualan susu, serta dalam upaya
meningkatkan harga jual susu ditingkat anggota peternak, KPS Cianjur Utara
membuat terobosan baru dengan membuat susu olahan yang diproses melalui
proses pasteurisasi dan fermentasi dengan bahan baku susu sapi perah segar
yang diproleh langsung dari para peternak anggota KPS Cianjur Utara.
Susu olahan yang diproduksi berupa Yoghurt Drink, Es Yoghurt,
Caramel dan Dodol dengan merk “CIPAMILK” . Produk Yoghurt Cipamilk
yang diproduksi dikemas dalam kemasan cup plastik ukuran volume 140 ml,
botol plastik ukuran 250 ml, dan es Yoghurt dalam plastik ukuran volume 20
ml, dengan variasi aneka rasa, diantaranya : rasa strawberry, anggur, melon,
sirsak dan mangga. Pemasaran Yoghurt Cipamilk dilakukan melalui kerjasama
dengan Distributor, Restaurant/Kafe, Sekolah-Sekolah (TK/SD/SLTP) yang
ada di wilayah kerja KPS Cianjur Utara dan kepada masyarakat umum.
Terobosan inipun dilakukan dalam upaya memasyarakatkan minum susu
kepada anak-anak sekolah dan masyarakat guna menunjang pertumbuhan anak
bangsa yang sehat, cerdas, dan trampil.
11
J. Visi dan Misi
1. Visi
Menjadikan KPS Cianjur Utara sebagai koperasi yang sehat dan sejahtera bagi
anggota dan masyarakat di wilayah kerja.
2. Misi
a. Memberikan pelayanan yang optimal kepada anggota dan masyarakat
b. Mengembangkan potensi usaha anggota yang sinergi dengan usaha
Koperasi,
c. Meningkatkan kemampuan SDM anggota dan Pengelola Koperasi melalui
pendidikan dan pelatihan.
Waktu Kegiatan
12
BAB III
LANDASAN TEORI
A. Sejarah Susu
Pada zaman dahulu, susu telah dipakai sebagai bahan pokok pangan
manusia. Manusia mengambil susu dari hewan yang memiliki kelenjar susu,
seperti sapi, kuda, dan domba. Sapi dan domba mulai dijinakkan sejak 8000
SM untuk diambil daging, bulu dan susunya.
Di Timur Tengah, susu bahkan terfermentasi menjadi keju oleh para
pengembara gurun di sana. Diperkirakan susu mulai masuk ke daratan Eropa
pada abad 5000 SM melewati daerah Anatolia. Sementara, susu mulai masuk
ke Inggris pada periode Neolotik.
Penggunaan keju dan susu dari Timur Tengah lewat Turki mulai
dikenal oleh bangsa Eropa pada zaman pertengahan. Kemudian, pada abad ke-
15, para pelaut mulai membawa sapi perah untuk dipelihara dan diternakkan di
daratan Eropa untuk konsumsi susu. Susu sapi sendiri baru dikenal oleh bangsa
Indonesia lewat penjajahan Hindia Belanda pada abad ke-18.
Saat masih berada di dalam kelenjar susu, susu dinyatakan steril.
Namun, apabila sudah terkena udara, susu sudah tidak bisa dijamin
kesterilannya. Adapun syarat susu yang baik meliputi banyak faktor, seperti
warna, rasa, bau, berat jenis, kekentalan, titik beku, titik didih, dan tingkat
keasaman.
Warna susu bergantung pada beberapa faktor seperti jenis ternak dan
pakannya. Warna susu normal biasanya berkisar dari putih kebiruan hingga
kuning keemasan. Warna putihnya merupakan hasil dispersi cahaya dari
butiran-butiran lemak, protein, dan mineral yang ada di dalam susu. Lemak dan
beta karotein yang larut menciptakan warna kuning, sedangkan apabila
kandungan lemak dalam susu diambil, warna biru akan muncul.
13
Susu terasa sedikit manis dan asin (gurih) yang disebabkan adanya
kandungan gula laktosa dan garam mineral di dalam susu. Rasa susu sendiri
sudah sekali berubah bila terkena benda-benda tertentu, misalnya makanan
ternak penghasil susu, kerja enzim dalam tubuh ternak, bahkan wadah tempat
menampung susu yang dihasilkan nantinya. Bau susu umumnya sedap, namun
juga sangat mudah berubah bila terkena faktor di atas.
B. Pengertian susu
Air 87,25%
Laktosa 4,8%
Lemak 3,8%
14
Kasein 2,8%
Albumin 0,7%
Garam-garaman 0,65%
Penyimpanan susu pada suhu tinggi, jumlah bakteri yang ada pada susu akan
lebih banyak dari pada penyimpanan susu pada susu rendah.
15
Jenis-jenis metode pasteurisasi yang umum digunakan :
a. Metode LTLT (Low Temperature Long Time) artinya menggunakan suhu
yang rendah dan waktu yang lama. Pemanasannya dilakukan di dalam tangki
besar pada suhu (61-63)ºC selama 30 menit untuk menjaga tetap konstan dan
merata maka dilakukan pengadukan terhadap susu selama proses
berlangsung.
b. Metode HTST (High Temperatur Short Time) pasteurisasi ini dilakukan pada
temperatur tinggi dan waktu yang singkat, suhu 70ºC selama 15-16 menit
prosesnya menggunakan metode kontinyu dengan pelat pemindah panas.
Produk yang di hasilkan tahan maksimal selama 1 minggu itupun harus dalam
lemari pendingin.
c. Metode UHT (Ultra High Temperatur) merupakan proses pasteurisasi yang
dilakukan pada temperatur sangat tinggi dan waktu sangat singkat karena susu
tidak tahan panas yaitu pada suhu 131-150ºC selama 0.5 detik.
2. Tujuan Pasteurisasi
Pasteurisasi bertujuan untuk membunuh bakteri patogen, walaupun
hanya sebagian mikrooganisme pembusuk yang terbunuh sehingga
mengurangi jumlah mereka dan tidak bisa menyebabkan penyakit.
Pasteurisasi memiliki sifat yang dapat memperpanjang daya simpan
produk, memberikan cita rasa yang lebih baik dan menginaktifkan enzim
fosfatase dan katalase. Enzim yang membuat susu cepat rusak. Selain itu,
dikhawatirkan jika menggunakan suhu yang terlalu tinggi akan
mengakibatkan kerusakan mutu pada bahan pangan. Diketahui bahwa
mikroba penyebab kebusukan pertama adalah mikroorganisme yang sensitif
terhadap panas.
3. Efek Pasteurisasi
Proses pasteurisasi dapat menghancurkan 90-99% bakteri yang ada di
dalam susu, dengan kemungkinan kerusakan yang sangat kecil bagi laktosa
kasein dan unsur lemak, akan tetapi vitamin C dapat rusak. Oleh sebab itu,
proses pasteurisasi, diantaranya dapat mempertahankan nilai nutrisi dan
karakteristik sensorik bahan pangan untuk beberapa hari saja,
16
dapat menyebabkan perubahan terjadinya perubahan warna, aroma, dan
flavor, mengakibatkan degradasi vitamin bahan.
4. Kombinasi Waktu dan Suhu
Pasteurisasi menyebabkan mikroba patogen dan pembusuk dalam
bentuk vegetatif menjadi tidak aktif, oleh karena itu biasanya proses pasteurisasi
dilanjutkan dengan penyimpanan dingin untuk mengawetkan bahan makanan
tersebut tetapi mematikan mikroba patogen dan pembusuk.
Kombinasi waktu dan suhu pasteurisasi terhadap kematian bakteri dapat
dikemukakan sebagai berikut:
a. Bakteri E.Coli pada susu akan mati apabila dipanaskan pada suhu 66ºC selama
10 detik akan mempunyai pengaruh yang sama terhadap kematian bakteri yang
sama.
b. Bakteri Tubercle bacilli(berbentuk batang) lebih pendek dibandingkan dengan
bakteri coli, untuk mematikan bakteri ini digunakan kombinasi pemanasan 70ºC
selama 20 detik.
Dalam proses pasteurisasi susu, maka beberapa hal yang harus
diperhatikan dengan kombinasi penggunaan suhu dan lama pasteurisasi, yaitu :
a. Lapisan tipis kepala susu tidak boleh pecah
b. Terjadi perubahan bau dari susu, seperti bau hangus dan sangit
c. Protein susu tidak boleh pecah
d. Nilai nutrisi dari susu tidak boleh turun
5. Kelebihan dan Kekurangan Pasteurisasi
a. Kelebihan Susu Pasteurisasi
1) Lebih tahan lama karena enzim yang membuat susu cepat rusak seperti
katalase dan fosfatase rusak oleh panas
2) Dengan proses pasteurisasi maka susu akan memiliki rasa dan bau yang khas
dan lebih enak untuk dikonsumsi
3) Bakteri patogen yang berbahaya bagi tubuh manusia seperti mycobacterium
tubercolosis akan mati oleh proses pemanasan dan pendinginan selama proses
pasteurisasi
4) Proses pasteurisasi yang tepat tidak akan mengurangi nilai nutrisi yang
terdapat dalam susu
17
b. Kekurangan Susu Pasteurisasi
1) Pasteurisasi hanya mematikan dan menghambat sebagian bakteri, namun
masih ada kemungkinan bagi seseorang yang memiliki daya tahan tubuh
lemah dapat terjangkit penyakit akibat bakteri dalam susu pasteurisasi.
2) Membutuhkan suhu dingin untuk tempat penyimpanan agar produk susu bisa
bertahan lebih lama. Untuk itu produk susu akan lebih mudah rusak jika
berada di penjual tingkat pengecer.
3) Bagi seseorang yang memiliki alergi terhadap protein susu maka dilarang
untuk mengonsumsi baik itu susu murni maupun susu pasteurisasi
4) Susu pasteurisasi tetap memiliki masa kedaluarsa.
18
BAB IV
PEMBAHASAN
19
3) Kompor
4) Spatula
20
5) Panci Aluminium atau stainless steel
21
7) Wadah yang berisi air
22
9) Cup Sealer
23
11) Show Case
24
b. Bahan
25
c) Perisa/ pewarna
26
B. Proses pembuatan susu pasteurisasi
a. Diagram alir pembuatan
PENERIMAAN SUSU
PENGEMASAN SUSU
SANITASI ALAT
27
b. Cara kerja
a) Penerimaan susu
Penerimaan susu adalah dimana susu diterima dari peternak lalu di uji
dengan 4 pengujian :
Uji alkohol negatif (tidak pecah) 70% - 96% menggunakan alat gun tester
dengan perbandingan 1:1
Uji berat jenis 1.025 dengan menggunakan lactodensi meter
Uji temperatur 25ºC dengan menggunakan termometer
Uji organoleptik dengan menggunakan indra perasa dan indra
penglihatan.
b) Pasteurisasi susu
Proses susu pasteurisasi terdiri dari beberapa tahap dan tujuan tertentu untuk
mendapatkan hasil produksi yang berkualitas.
Adapun tahapan pengolahan, yaitu :
Pastikan ruang produksi, peralatan, dan pekerja dalam keadaan bersih
dan higienis.
Pastikan temperatur berfungsi dengan baik
Siapkan alat pasteurisasi
Pasteurisasi dilakukan dengan suhu 70ºC
Lakukan pengecekan suhu susu selama proses pasteurisasi berlangsung
Angkat susu jika sudah mencapai suhu tertentu
Tambahkan perisa makanan sesuai takaran penggunaan.
c) Pendinginan susu
Susu yang telah di pasteurisasi di pindahkan kedalam wadah yang berisi air
untuk menurunkan suhu yang asalnya 70ºC menjadi 30ºC. Fungsi
penurunan suhu tersebut supaya susu yang akan dikemas tidak berdampak
negatif.
28
d) Pengemasan susu
Proses pengemasan antara lain sebagai berikut :
Pastikan personil dan peralatan dalam keadaan steril
Periksa suhu susu yang sedang di dinginkan
Panaskan mesin cup sealer, biarkan beberapa saat sebelum digunakan
Siapkan cup wadah yang telah di sterilkan
Kemas susu yang sudah didinginkan kedalam cup
Masukan cup kedalam mesin cup sealer
Jalankan cup sealer
Tempelkan stiker/label pada cup yang telah berisi susu
Simpan susu pasteurisasi kedalam show case
e) Sanitasi
Sebelum dan sesudah di lakukan produksi harus di lakukan sanitasi alat dan
ruangan agar tidak terjadi kontaminasi ulang pada produk yang akan diolah
maupun sudah diolah.
29
BAB V
A. Kesimpulan
Dari uraian dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Susu Pasteurisasi adalah proses pengolahan susu dengan cara memanaskan
dengan tujuan untuk mengurangi jumlah mikroorganisme yang dapat
menghambat pertumbuhan mikroba susu.
2. Proses pasteurisasi di KPS Cianjur Utara menggunakan metode HTST (
High Temperature Short Time ) pasteurisasi ini dilakukan pada temperatur
tinggi dan waktu yang singkat, suhu 70ºC selama 15 menit.
B. Saran
Dengan adanya PKL ini bisa menambah pengetahuan dan pengalaman
sehingga dapat menjadikan dorongan bagi siswa untuk berjiwa wiraswasta,
untuk disarankan :
1. Untuk perusahaan
a. Untuk meningkatkan kualitas kebersihan di KPS Cianjur Utara agar
produk lebih higienis dan berkualitas.
b. Menambah peralatan produksi yang lebih lengkap untuk memudahkan
dalam proses produksi.
2. Untuk sekolah
a. Untuk siswa PKL agar kedisiplinan dan ketentuan dalam kerja
ditingkatkan kembali ke masa yang akan datang.
b. Mematuhi peraturan yang ada di perusahaan.
c. Perhatikan pekerjaan selama PKL.
30
DAFTAR PUSTAKA
31