Aharahap, 03 MTHP-V7N2 2019-Gisella Aisyah Linggama
Aharahap, 03 MTHP-V7N2 2019-Gisella Aisyah Linggama
2, Mei 2019
¹Mahasiswa pada Program Studi Teknologi Hasil Perikanan FPIK UNSRAT Manado.
²Staf Pengajar pada Program Studi Teknologi Hasil Perikanan FPIK UNSRAT Manado.
E-mail: [email protected]
ABSTRACT
Sonneratia alba is one type of mangrove whose trees are always green, grow scattered, the
height is sometimes up to 15 m and has compounds that are antibacterial. The purpose of this study was
to determine the antibacterial activity found in extracts of Sonneratia alba mangrove leaf decoction in
inhibiting Staphylococcus aureus and Escherichia coli bacteria. Using the infusion extraction method by
boiling it for 40 and 50 minutes after that it is boiled again with small fire water then dried in an oven
with a temperature of 75–80°C with an extract concentration of 5% and 10%, positive control
(chloramphenicol), and negative control (aquades). The antibacterial activity assay method used was
agar diffusion (disc diffusion Kirby and Bauer) which has been modified. The result s obtained were
obtained antibacterial activity from extracts of fresh mangrove leaf boiled water extract and antibacterial
activity was shown against both test bacteria and explained the broad spectrum antibacterial compounds.
Keyword: Sonneratia alba, antibacterial, infusion.
Sonneratia alba merupakan salah satu jenis mangrove yang pohon selalu hijau, tumbuh
tersebar, ketinggian kadang-kadang hingga 15 m dan memiliki senyawa yang bersifat antibakteri. Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antibakteri yang terdapat pada ekstrak air rebusan
daun mangrove Sonneratia alba dalam menghambat bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli.
Menggunakan metode ekstraksi infusa dengan cara direbus selama 40 dan 50 menit setelah itu direbus
kembali dengan air api kecil kemudian dikeringkan dalam oven dengan suhu 75–80°C dengan
konsentrasi ekstrak 5% dan 10%, kontrol positif (kloramfenikol), dan kontrol negatif (akuades).
Pengujian aktivitas antibakteri yang digunakan adalah difusi agar (disc diffusion Kirby and Bauer) yang
telah dimodifikasi. Hasil yang diperoleh yaitu didapatkan aktivitas antibakteri dari ekstrak air rebusan
daun mangrove segar dan aktivitas antibakterinya ditunjukkan terhadap kedua bakteri uji dan
menjelaskan senyawa antibakteri tersebut berspektrum luas.
Kata kunci: Sonneratia alba, antibakteri, infusa.
41
Jurnal Media Teknologi Hasil Perikanan Vol. 7, No. 2, Mei 2019
42
Jurnal Media Teknologi Hasil Perikanan Vol. 7, No. 2, Mei 2019
diperkecil). Setelah itu diukur absorbansinya Teteskan ekstrak uji 40 dan 50 menit,
dengan menggunakan alat Spektrofotometri kontrol positif dan negatif sebanyak 50 µL di
UV-VIS dengan panjang gelombang 600 nm kertas cakram dan dibiarkan sampai meresap.
(Ramadan, 2017). Setelah meresap letakkan kertas cakram di atas
permukaan media yang sudah dipadatkan dalam
Pembuatan Media Padat MHA cawan. Kemudian dibungkus dengan wrapping
Pembuatan media ini menggunakan lalu diinkubasi selama 24 jam pada suhu
metode tuang (pour plate). Ditimbang MHA ruangan. Setelah itu dilakukan pengamatan dan
(Mueller Hinton Agar) sebanyak 4,8 gram dan diukur zona beningnya dengan menggunakan
agar swallow 2 gram kemudian dimasukkan ke penggaris.
dalam masing-masing erlenmeyer dan
dilarutkan dalam akuades sebanyak 200 mL dan HASIL DAN PEMBAHASAN
diaduk dengan menggunakan magnetic stirrer.
Rendemen
Setelah itu disterilisasi pada suhu 121°C selama
Hasil rendemen ekstrak air rebusan
15 menit kemudian campurkan bakteri
daun mangrove dengan pelarut air pada
Staphylococcus aureus 24 µL di satu
perlakuan 40 menit 2,58%±0,3 dan 50 menit
erlenmeyer dan bakteri Escherichia coli 38 µL
2,66%±0,3. Semakin lama waktu perebusan
di erlenmeyer yang satu lagi dan diaduk dengan
maka semakin besar rendemen yang dihasilkan.
magnetic stirrer. Setelah itu dituangkan ke
dalam cawan yang sudah diberi kode (Sutedjo, Tabel 1. Hasil Ekstraksi Air Rebusan Daun
1996 dalam Pratama 2017 yang dimodikasi). Mangrove Sonneratia alba.
Berat Ekstrak Rata-
Perlakuan Rendemen
Kering (gram) rata
Pembuatan Kontrol Positif dan Negatif (menit)
1 2 3 (gram)
(%)
Sebagai tolak ukur untuk melihat ada 40 25,55 26,16 25,82 25,84 2,58
atau tidaknya zona hambat atau aktivitas 50 26,35 26,86 26,52 26,67 2,66
antibakteri dari sampel yaitu dengan
menggunakan obat kloramfenikol sebagai Menurut Wijaya et.al., (2018), hasil
kontrol positif dengan melarutkan 250 mg obat rendemen dari ekstrak daun rambai laut
kloramfenikol ke dalam 250 mL akuades dan (Sonneratia caseolaris L. Engl) dengan metode
akuades sebagai kontrol negatif (Yusriana soxhletasi menghasilkan rata-rata rendemen
et.al., 2014 yang dimodifikasi). tertinggi yaitu 28,38%, dengan metode refluks
25,57%, metode maserasi 21,28%, dan dengan
Uji AKtivitas Antibakteri metode infundasi menghasilkan rata-rata
Pengujian antibakteri yang digunakan rendemen terendah yaitu 17,20%. Perbandingan
adalah cara difusi Kirby-Bauer yang telah metode ekstraksi juga dapat memberikan hasil
dimodifikasi pada konsentrasi 5% dan 10%. yang berbeda-beda.
Pengujian Aktivitas Antibakteri
Tabel 2. Hasil Diameter Zona Hambat Pada Bakteri Escherichia coli
Konsentrasi 10% Konsentrasi 5%
Perlakuan
1 2 3 Rata-rata 1 2 3 Rata-rata
40 min 11,5 10,0 11,0 10,8±0,8 8,5 8,5 8,0 8,3±0,3
50 min 9,0 8,5 8,5 8,7±0,3 9,0 8,0 8,5 8,5±0,5
Kontrol (+) 27,0 28,5 27,5 27,7±0,8 29,0 27,5 28,0 28,2±0,8
Kontrol (-) 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
Tabel 3. Hasil Diameter Zona Hambat Pada Bakteri Staphylococcus aureus
Konsentrasi 10% Konsentrasi 5%
Perlakuan
1 2 3 Rata-rata 1 2 3 Rata-rata
40min 8,0 8,5 8,5 8,3±0,3 8,0 7,0 8,0 7,8±0,6
50min 8,5 8,0 8,0 8,2±0,3 8,0 7,0 8,5 8,0±0,9
Kontrol (+) 28,5 29,5 28,5 28,8±0,6 28,0 28,0 30,0 28,7±1,2
Kontrol (-) 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
Menurut Davis dan Stout, (1971) dalam zona bening terdiri atas 4 kelompok yaitu res-
Mahmudah dan Atun, (2017) menjelaskan pon lemah (diameter ≤5 mm), sedang (diameter
bahwa klasifikasi respon hambatan pertumbuh- 5–10 mm), kuat (diameter 10–20 mm), dan sa-
an bakteri yang dilihat berdasarkan diameter ngat kuat (diameter ≥20 mm). Ekstrak air
43
Jurnal Media Teknologi Hasil Perikanan Vol. 7, No. 2, Mei 2019
rebusan ini mampu menghambat bakteri aureus dan Escherichia coli, sehingga daya
Staphylococcus aureus dan Escherichia coli hambat yang terbentuk tidak dipengaruhi oleh
(Tabel 2 dan 3). Hal ini ditunjukkan dengan pelarut melainkan karena aktivitas senyawa
adanya zona hambat yang terbesar ada pada aktif yang terdapat pada air rebusan daun
bakteri Escherichia coli dengan konsentrasi mangrove Sonneratia alba (Opa, et.al., 2018).
10%. Pada perlakuan 40 menit 10,8±0,8 (tergo- Senyawa antibakteri dapat digolongkan
long kuat) dan zona hambat yang terkecil ada juga sebagai spektrum luas dan spektrum
pada bakteri Staphylococcus aureus dengan sempit. Spektrum luas artinya senyawa tersebut
konsentrasi 5% pada perlakuan 40 menit bekerja aktif terhadap banyak jenis bakteri baik
7,8±0,6 (tergolong sedang). bakteri Gram positif dan bakteri Gram negatif.
Semakin besar diameter zona hambat Sedangkan spektrum sempit artinya suatu
yang terbentuk maka semakin sedikit bakteri senyawa bekerja aktif hanya terhadap satu
yang tumbuh. Hal ini, menunjukkan bahwa golongan bakteri saja baik hanya pada bakteri
ekstrak air rebusan mangrove dengan diameter Gram positif ataupun hanya pada bakteri Gram
zona hambat yang besar mempunyai aktivitas negatif (WHO, 2014 dalam Opa, et.al., 2018).
hambatan dengan merusak membran dan Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
dinding sel bakteri, denaturasi atau mengham- senyawa antibakteri dari ekstrak air rebusan
bat sintesis protein dan sintesa asam nukleat mangrove Sonneratia alba tergolong berspek-
serta mengubah permeabilitas membran (Jawetz trum luas dikarenakan kemampuannya meng-
et.al., 2007 dalam Widyasanti et.al., 2015). hambat bakteri Gram positif dan Gram negatif.
Dari hasil yang ditujukkan di atas, daya Berdasarkan penelitian yang dilakukan,
hambat bakteri gram negatif lebih besar zona senyawa uji ekstrak air rebusan daun mangrove
hambatnya daripada bakteri gram positif. Lebih muda Sonneratia alba hanya mampu mengham-
besar zona hambat pada bakteri Escherichia bat pertumbuhan bakteri (bakteriostatik) dan
coli dibandingkan dengan Staphylococcus bukan merupakan antibakteri yang dapat mem-
aureus menunjukkan bahwa untuk menembus bunuh bakteri (bakteriosida).
membran suatu bakteri gram negatif yang
mengandung lebih kuat fosfatidiletanolamin KESIMPULAN DAN SARAN
(komponen fosfolipid pada membran),
Kesimpulan
diperlukan komposisi senyawa antibakteri yang
Berdasarkan hasil penelitian, maka
lebih kuat lagi. Komposisi fosfatidiletanolamin
disimpulkan bahwa Pertama, ekstrak air rebus-
dalam jumlah banyak akan menyebabkan
an daun mangrove segar Sonneratia alba berha-
kurang sensitifnya bakteri terhadap suatu
sil memperoleh rendemen sebanyak 40 menit
senyawa antibakteri (Widyasanti, et.al., 2015).
(2,58%) dan 50 menit (2,66%) dengan melalui
Pada penelitian yang telah dilakukan,
proses infusa. Kedua, ekstrak air rebusan daun
bahwa kontrol positif (kloramfenikol) jauh
mangrove segar Sonneratia alba mempunyai
lebih efisien untuk menghambat pertumbuhan
aktivitas terbesar pada bakteri Escherichia coli
kedua bakteri uji yaitu zona hambatnya 27,7–
dengan konsentrasi 10% pada perlakuan 40
28,8 mm. Faktor yang mempengaruhi hal ini
menit 10,8±0,8 (tergolong kuat) dan aktivitas
karena kloramfenikol memiliki mekanisme aksi
terkecil ada pada bakteri Staphylococcus aureus
menghambat pertumbuhan bakteri dengan
dengan konsentrasi 5% pada perlakuan 40 menit
mekanisme menghambat sintesis protein dengan
7,8±0,6 (tergolong sedang). Ketiga, ekstrak ini
jalan mencegah pemanjangan rantai protein
hanya mampu menghambat pertumbuhan bakte-
dengan menghambat aktivitas enzim peptidil
ri (bakteriostatik) dan senyawa tersebut ber-
transferase pada ribosom bakteri (Bara, et.al.,
spektrum luas.
2013 dalam Bara, et.al., 2015).
Kontrol negatif yang dalam penelitian
Saran
ini akuades menunjukkan perbedaan terhadap
Perlu dilakukan penelitian yang lebih
kontrol positif maupun sampel ekstrak uji
lanjut untuk menguji ekstrak air rebusan daun
lainnya. Pada penelitian ini kontrol negatif
mangrove dengan konsentrasi yang berbeda.
berfungsi untuk melihat media yang digunakan
Disamping itu perlu juga menguji antibakteri
tercemar atau tidak. Kontrol tersebut menunjuk-
ekstrak daun mangrove dengan menggunakan
kan tidak adanya zona hambat pada pengujian
pelarut lain dan bisa dijadikan obat minuman
antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus
tradisional.
44
Jurnal Media Teknologi Hasil Perikanan Vol. 7, No. 2, Mei 2019
45