TM 10 PSDA Sedimentasi Waduk
TM 10 PSDA Sedimentasi Waduk
Tatap Muka ke 10
Mata Kuliah Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA)
Prodi S1 Teknik Sipil
Pendahuluan
• Selain menampung air, waduk juga menerima
sedimen yang ikut terbawa aliran dan
mengendapkannya di kolam tampungan.
• Sedimentasi waduk :
– Perencanaan : untuk menghitung kebutuhan
tampungan mati
– O&P : permasalahan yang dihadapi adalah
sedimentasi waduk
Sumber sedimen
Erosi di DTA yang terangkut dan mengendap di
waduk
Erosi merupakan proses terlepasnya butiran tanah
dari induknya di suatu tempat dan terangkutnya
material tersebut oleh gerakan air atau angina
Sedimentasi pengendapan material hasil erosi yang
terangkut di tempat yang lain
Perencanaan : Prediksi Besarnya Sedimentasi
Waduk
1. Berdasarkan Erosi Lahan yang terjadi
2. Berdasarkan pengukuran sedimen layang
Dimana:
Rh = erosivitas hujan harian
Hh = curah hujan harian (cm)
R
• Data curah hujan harian
EI 30 6,119 Pb1, 211 . N 0, 474 . Pmax
0 , 526
• bila data hari hujan dan nilai maksimum hujan harian tidak tersedia
(khusus Pulau Jawa dengan Iklim Muson), maka:
K 2,713 x 10 12 O M 3,25 S 2 2,5
4 1,14 P 3
100
• M adalah persentase pasir sangat halus dan debu (diameter 0,05
– 0,1 dan 0,02 - 0,05 mm) x (100 – persentase tanah liat),
• O adalah persentase bahan organik,
• S adalah kode struktur tanah yang dipergunakan dalam klasifikasi
tanah
• P adalah kelas permeabilitas tanah
Nomograf Erodibilitas Tanah Untuk Satuan Metrik
Wischmeier (Suripin, 2004)
Kode Struktur Tanah
Kelas Struktur Tanah Ukuran diameter Kode
(mm)
Granuler sangat halus <1 1
Granuler halus 1-2 2
Granuler sedang sampai 2 - 10 3
kasar
Berbentuk block, blocky, > 10 4
plat, massif
Kode Permeabilitas Tanah
Kelas permeabilitas tanah Kecepatan (cm/jam) Kode
Cepat > 25,4 1
Sedang – Cepat 12,7 – 25,4 2
Sedang 6,3 – 12,7 3
Lambat – Sedang 2,0 – 6,3 4
Lambat 0,5 – 2,0 5
Sangat Lambat < 0,5 6
Nilai Faktor Erodibilitas Tanah
(Kironoto, 2000 dalam Tunas, 2008)
sudut kemiringan
n adalah konstanta yang besarnya bervariasi
tergantung besarnya sudut kemiringan
z = 0,5 jika kemiringan 3 derajat atau lebih;
z = 0,4 jika kemiringan 1,7 s/d 3 derajat;
z = 0,3 jika kemiringan 0,6 s/d 1,7 derajat;
z = 0,2 jika kemiringan kurang dari 0,6
Contoh peta
topografi untuk
menentukan
Panjang dan
kemiringan lereng
DTA Rawa Pening
C
• faktor tanaman penutup lahan dan
manajemen tanaman, yaitu nisbah antara
besarnya erosi dari suatu lahan dengan
penutup tanaman dan manajemen tanaman
tertentu terhadap lahan yang identik tanpa
tanaman, tidak berdimensi
Nilai C
Nilai faktor
No. Macam penggunaan lahan
C
1. Tanah terbuka, tanpa tanaman 1,0
2. Hutan atau semak belukar 0,001
3. Savannah dan prairie dalam kondisi baik 0,01
Sumber : Dari berbagai sumber yang dihimpun dalam Sarief (1985), Arsyad (1989).
P
• faktor tindakan konservasi praktis, yaitu
nisbah antara besarnya dari lahan dengan
tindakan konservasi praktis dengan besarnya
erosi dari tanah yang diolah searah lereng
dalam keadaan yang identik, tidak berdimensi
Nilai P
No. Tindakan khusus konservasi tanah Nilai P
1. Tanpa tindakan pengendalian erosi 1,00
2. Terras bangku Konstruksi baik 0,04
Konstruksi sedang 0,15
Konstruksi kurang baik 0,35
Terras tradisional 0,40
3. Strip tanaman Rumput Bahia 0,40
Clotararia 0,64
Dengan kontur 0,20
4. Pengolahan tanah Kemiringan 0 – 8% 0,50
dan penanaman
menurut garis Kemiringan 8 – 20% 0,75
kontur Kemiringan > 20% 0,90
SY = Ea x SDR
dimana:
SY = sediment Yield/ hasil sedimen (ton/ha/tahun).
SDR = sediment delivery ratio.
Ea = erosi total (ton/ha/tahun).
Sediment Delivery Ratio (SDR)
• Nisbah Pelepasan Sedimen
• dipengaruhi oleh faktor luas DAS, geomorfologi,
faktor lingkungan, lokasi sumber sedimen,
karakteristik relief dan kemiringan, pola drainase,
penutup lahan, tata guna lahan, dan tekstur tanah
(Dirjen Pengairan, 1982).
Nomograf Untuk Menghitung Nilai SDR
(Sumber : Dirjen Pengairan, 1982)
Daerah Tangkapan Air (km2)
0,026 0,26 2,6 26 260 2600
1000
Nisbah Pelepasan Sedimen (%)
100
10
0
0,01 0,1 1,0 10 100 1000
− 0,3
𝑺𝑫𝑹 =0,41 . 𝑨
Dimana:
• SDR : Sediment Delivery Ratio
• A : luas DAS (ha)
Sub DAS di DTA Rawa Pening
SDR Rawa Pening
Luas SDR
No Sub DAS
Km2 Ha
1 Sraten 39,81 3.981,0 0.29
2 Parat 44,13 4.413,0 0.26
3 Legi 11,49 1.149,0 0.46
4 Ngreco 2,43 243,0 0.51
5 Malang 2 1,75 175,0 0.59
6 Malang 1 2,25 225,0 0.51
7 Klegung 14,61 1.461,0 0.44
8 Galeh 33,59 3.359,0 0.31
9 Torong 17,69 1.769,0 0.38
10 Panjang 43,54 4.354,0 0.30
11 Gajah Barong 9,08 908,0 0.43
12 Duranangsang 8,15 814,5 0.41
13 Praguman 2 0,85 85,0 0.58
14 Praguman 1 2,21 221,0 0.50
15 Jenggul 2,26 226,0 0.51
16 Tapen 3,26 326,0 0.50
17 Kedungringis 13,29 1.329,0 0.43
Jumlah 250,39 25.038,5
Hasil Sedimen Rawa Pening
Sediment
No. Sub DAS Ea Delivery Sediment Yield
(m3/tahun) Ratio (m3/tahun)
1 Sraten 557.27 0.29 161.61
2 Parat 5,011.08 0.26 1,302.88
3 Legi 19,486.71 0.46 8,963.89
4 Ngreco 441.03 0.51 222.72
5 Malang 2 349.15 0.59 206.00
6 Malang 1 1,465.69 0.51 747.50
7 Klegung 43,744.74 0.44 19,247.68
8 Galeh 4,595.53 0.31 1,424.61
9 Torong 1,851.31 0.38 703.50
10 Panjang 1,803.67 0.30 532.08
11 Gajahbarong 13.78 0.43 5.92
12 Duranangsang 3.60 0.41 1.47
13 Praguman 2 0.33 0.58 0.19
14 Praguman 1 13.98 0.50 6.99
15 Jenggul 0.69 0.51 0.35
16 Tapen 4.16 0.50 2.08
17 Kedungringis 676.70 0.43 290.98
Total 80,019.41 33,820.47
Rata - rata 0.44
Efisiensi Tangkapan Sedimen (Trap Efficiency)
• a = koefisien
• b = eksponen
SEDIMENT RATING CURVE (LENGKUNG LAJU SEDIMEN)
1.000,00
1,6705
y = 0,0019x
100,00 2
R = 0,8825
Qs (1.000 ton/hari)
10,00
1,00
0,10
0,01
1 10 100 1.000
3
Qw (m /dt)
debit bulan nop 1989 diurutkan dari besar ke kecil
urutan debit prosentase waktu sama atau lebih besar dari
1 130 3.33
2 97 6.67
3 60 10.00
4 59 13.33
5 56 16.67
6
7
52
51
20.00
23.33 Prosedur perhitungan:
8 48 26.67
10
9 46
40
30.00
33.33
- Urutkan debit dari
11 39 36.67
12
13
37.7
37
40.00
43.33
besar ke kecil
14
15
36
33
46.67
50.00 - Hitung prosentasenya
16 31 53.33
17
18
30
29
56.67
60.00
berdasarkan urutan
19 29 63.33
20 28 66.67
21 21 70.00
22 19.5 73.33
23 19 76.67
24 16.8 80.00
25 16.5 83.33
26 16 86.67
27 16.2 90.00
28 14.5 93.33
29 14 96.67
30 13.7 100.00
load interval flow duration
batas interval nilai tengah debit aliran debit sedimen total Qw Total Qs
% % % m3/dt ton/hari
2
1 2 3 4 5 *4*0.01 2*5*0.01
0,00 - 0,02 0.02 0.01 130
0,02 - 0,1 0.08 0.06 130
0,1 - 0,5 0.4 0.3 130
0.5 - 0,75 0.25 0.63 130
0,75 - 1,5 0.75 1.13 130
1,5 - 5,0 3.5 3.25 130
- masukkan
data debit ke tabel load interval
5,0 - 15 10 10 60
flow duration
15 - 25 10 20 52
25 - 35 10 30 46
- masukkan
data debit
aliran sesuai
35 - 45 10 40 37.7 prosentase
nilai tengah
45 - 55 10 50 33 - masukkan
debit sedimen sesuai prosentase nilai
55 - 65 10 60 29 tengah nilai
tengahnya
65 - 75 10 70 21 - hitung Qw yang merupakan perkalian dari interval x
75 - 85 10 80 16.8 debit aliran
85 - 95 10 90 16.2 - hitung Qs yang merupakan
perkalian dari interval x
95 - 98,5 3.5 96.75 13.7
debit sedimen
98,5 - 99,5 1 99 13.7
99,5 - 99,9 0.4 99.7 13.7
99,9 - 99,98 0.08 99.94 13.7
99,98 - 100 0.02 99.99 13.7
jumlah
Prosentasi muatan dasar terhadap muatan suspense total
Contoh :
• TE = 80 %
• Sedimen layang dari anak sungai = 2.000.000 ton
• Maka sedimen layang yang mengendap di waduk =
2.000.000 * 0,8 = 1.600.000 ton
• Prosentasi muatan dasar terhadap muatan suspense
total = 10 %
• Sedimen dasar = 2.000.000 * 0,1 = 200.000 ton
• Sedimen yang mengendap = 1.800.000 ton
• Tampungan mati =sedimen per tahun x umur
rencana
Prediksi Besarnya Sedimentasi
Waduk Berdasarkan data
pengukuran bathimetri waduk
Bathimetri Waduk Wonogiri