Fungsi, Simbol Skema Komponen Serta Litar Pneumatik
Fungsi, Simbol Skema Komponen Serta Litar Pneumatik
KERTAS PENERANGAN
(B10-01-04)
LE1 LE2
INSTALL PNEUMATIC AND ELECTRO- PNEUMATIC CHEK PRESSURE, EXTERNAL LEAKAGE, CONDENSATE AND CARBON DEPOSIT.
MAINTAIN PNEUMATIC AND ELECTRO- PNEUMATIC SYSTEM COMPONENT BY DISASSEMBLING AND ASSEMBLING COMPONENT USING CHECK LIST, GUAGES, TOOLS AND EQUIPMENT SO THAT:1. THE COMPONENTS ARE INSTALLED ACCORDING TECHNICAL MANUAL WITHOUT DAMANGING THE COMPONENT AND ABLE TO FUNCTION SAFETY 2. THE OPERATING PRESSURE AND TEMPERATURE, THE LOCATION AND CONDITION OF THE LEAKAGE AND THE AIR LEVEL AND VISCOSITY IS DETERMINED, DETECTED AND MAINTAIN ITS WORKING SPECIFICATION.
ISI KANDUNGAN
LE1 INSTALL PNEUMATIC AND ELECTRO- PNEUMATIC TASK 04.01 Install Pneumatic and Electro- Pneumatic system components
TEMPAT :
TEMPOH :
Muka : 1 drp. 24
TAJUK
TUJUAN :
PENERANGAN :
Rajah 1
Manifold
Muka : 3 drp. 24
Rajah 3
- Sejenis elemen bekerja (working elemen) yang akan melakukan tugasan dalam suatu mesin. - Force is delivered in the form of TORQUE A FORCE atau DISTANCE. - Units are Newton metres Nm or Foot pounds - ft lbs - Equivalent Piston Diameters : 16mm to 40mm - Angle of Rotation - Torque : 0 to 180o adjustable - some go to 270o : Up to 20Nm at 6 Bar
Code No. : B10-01-04 B. Linear Actuator - Elemen bekerja yang hanya bergerak lurus sahaja. - Terdapat 2 jenis linear actuator (silinder) iaitu : i) Silinder tindakan satu arah (single acting cylinder) ii) Silinder tindakan dua arah (double acting cylinder) a) Silinder tindakan satu arah (single acting cylinder)
Muka : 4 drp. 24
Single Acting Cylinder, return movement via external force Seal Wiper
Rajah 4
Base End
Piston Rajah 4
Rod
Rod End
Bearing
- Mempunyai satu port (laluan angin) dan spring (built in) - Apabila tekanan angin memasuki port, piston akan bergerak menekan spring. - Apabila tekanan angin dilepaskan, spring akan menolak piston kembali ke keadaan asal.
Code No. : B10-01-04 b) Silinder tindakan dua arah (double acting cylinder)
Muka : 5 drp. 24
Double Acting Cylinder Rajah 5 - Tiada spring tetapi mempunyai 2 port (A & B) - Apabila tekanan angin memasuki port A, piston akan bergerak dan angin akan keluar dari port B. - Apabila tekanan angin memasuki port B, piston akan kembali dan angin dari port A akan keluar. - Walaubagaimanapun, pergerakan tekanan angin memasuki port A atau B hanya akan ditentukan oleh Valve (injap). - Contoh lain Double Acting Cylinder
Muka : 6 drp. 24
Rajah 7
Code No. : B10-01-04 2. VALVE (Injap) A) Kegunaan valve - Membuka laluan (open the flow path) - Menutup laluan (close the flow path) - Mengubah / menentukan arah laluan (directing the flow) - Menghadkan jumlah laluan (regulating the flow) - Menyelaras isipadu laluan (adjust the flow volume) - Terbahagi kepada 2 jenis design iaitu: Poppet Valves Ball seat valves Disc seat valve
Muka : 7drp. 24
Slide valves Longitudinal slide valve Longitudinal flat slide valve Plate slide valve
i)
Perbandingan design valve Spool / slide valve Kebaikan: - Daya pergerakan (actuating) yang rendah - Boleh digunakan untuk valve yang besar
Poppet Valve Kebaikan: - Stroke pergerakan (actuating) yang pendek - Kesan sealing yang baik (tiada kebocoran) - Tidak sensitive kepada habuk Keburukan: - Daya pergerakan (actuating) yang tinggi - Kebiasaannya digunakan untuk valve yang kecil Jenis jenis valve a) b) c) d) Directional Control Valve Non Return Valve Flow Control Valve Combination Valve
Keburukan: - Stroke pergerakan (actuating) yang panjang - Kurang kesan sealing - Sensitif kepada habuk
i)
Code No. : B10-01-04 C) Penerangan Jenis Valve A) Directional Control Valve: i) Symbol Development Petunjuk:
Muka : 8 drp. 24
= Laluan tertutup
Menamakan Valve
Rajah 8
Code No. : B10-01-04 ii) Jenis jenis Directional Control Valve a) 2/2 way valve
Muka : 9 drp. 24
- Berfungsi untuk membuka dan menutup laluan angin sahaja. Contohnya shut-off valve dan paip air.
b) 3/2 way valve - Digunakan untuk mengawal pergerakan angin memasuki Single Acting Cylinder. - Juga sebagai input signal seperti (pushbutton, emergency button, foot pedal, hand lever button & limit switch)
c) 5/2 way valve - Digunakan untuk mengawal pergerakan angin memasuki Double Acting Cylinder. iii) Menamakan port
Rajah 9
Code No. : B10-01-04 iv) Directional Control Valve symbol Directional Control Valve Pressure Valves
Muka : 10 drp. 24
Rajah 10
Code No. : B10-01-04 v) Gambar Directional Control Valve & Pressure Valve :
Muka : 11 drp. 24
Rajah 11
Code No. : B10-01-04 B) Non return Valve i) Jenis jenis Non Return Valve
Muka : 12 drp. 24
a) OR Valve ( Shuttle Valve) - Mempunyai 2 input & satu output. - Jika salah satu atau kedua dua input menerima tekanan angin, output akan terhasil.
b) AND Valve ( Two Pressure Valve) - Mempunyai 2 input & 1 output. - Output hanya akan terhasil jika kedua-dua input menerima tekanan angin.
c) Quick Exhaust Valve - Guna untuk menambah kelajuan pergerakan piston (turbo). - Tidak boleh dilaras kelajuannya. - Silinder akan Extend seperti biasa, tetapi Retract dengan lebih laju. ii) Non Return Valve Symbol
iii)
Code No. : B10-01-04 C) Flow Control Valve i) Jenis jenis Flow Control Valve a) One Way Flow Control Valve - Guna untuk memperlahankan pergerakan piston. - Kelajuan boleh dilaras. b) Flow Control Valve adjustable.
Muka : 13 drp. 24
Rajah 13
Code No. : B10-01-04 D) Combination Valve i) Jenis jenis Combination Valve a) Pressure Sequence Valve
Muka : 14 drp. 24
- Sejenis safety valve yang memeriksa tekanan supaya tidak melebihi settingnya. (laras daripada spring) - Biasa digunakan untuk moulding, clamping, stamping, pressing. b) Time Delay Valve - Kombinasi 3 fungsi - Apabila tekanan memasuki One Way Flow Control Valve, ia akan dilambatkan pengalirannya. - Kemudian ia perlu memenuhi reservoir sebelum samapi ke 3/2 way valve dan menghidupkan outputnya. ii) Tekanan yang memasuki port Z (input timer) mestilah bersih (tiada bendasing, habuk dll.), berterusan (tekanan tidak boleh putus) dan stabil (tidak boleh tinggi/rendah) Combination Valve Symbol
iii)
Muka : 15 drp. 24
Code No. : B10-01-04 CONTOH LITAR MENGGUNAKAN KOMPONEN PNEUMATIK A) Keadaan: - Tekan pushbutton, piston keluar - Lepas pushbutton , piston kembali
Muka : 16 drp. 24
Rajah 16 B) Keadaan: - Tekan start button, piston keluar - Tekan stop button, piston kembali
START Rajah 17
STOP
Muka : 17 drp. 24
C) Keadaan: - Tekan start button, piston keluar & masuk berulang kali - Tekan stop button, piston kembali ke dalam dan berhenti
IS1 IS2
START
STOP
START
Rajah 18 STOP
Rajah 18
Muka : 18 drp. 24
D) Keadaan: - Tekan salah satu atau kedua-dua pushbutton (input), silinder akan keluar (extend). - Lepaskan pushbutton, piston akan kembali (retract).
START
STOP Rajah 19
E) Keadaan: - Tekan pushbutton, piston akan keluar (extend) seperti biasa. - Lepaskan pushbutton, piston akan kembali (retract) dengan lebih laju.
Rajah 20
Muka : 19 drp. 24
F) Keadaan: Supply Throttling (Meter In) - Tekanan yang memasuki silinder akan dikawal. - Tekanan yang keluar dari silinder tidak dikawal. - Flow Control (a) akan menyebabkan silinder keluar perlahan-lahan dan (b) menyebabkan silinder kembali perlahan lahan.
(a)
(b)
Rajah 21
Muka : 20 drp. 24
G) Keadaan: Exhaust Throttling (Meter - Out) - Tekanan yang keluar dari silinder akan dikawal. - Tekanan yang memasuki silinder tidak dikawal. - Flow Control (a) akan menyebabkan silinder masuk perlahan-lahan dan (b) menyebabkan silinder keluar perlahan lahan.
(a)
(b)
Rajah 22
Code No. : B10-01-04 H) Keadaan: - Tekan pushbutton, piston akan keluar (extend). - Lepaskan pushbutton, piston akan kembali (retract).
Muka : 21 drp. 24
Positional Sketch
Muka : 22 drp. 24
Rajah 24
Code No. : B10-01-04 I) Keadaan: - Tekan pushbutton, piston 1A akan keluar, (extend). - Selepas itu, piston 2A pula akan keluar (extend). - Piston 2A kembali (retract). - Piston 1A akan kembali (retract)
Muka : 23 drp. 24
Positional Sketch
Muka : 24 drp. 24