Nyeri Kepala Sefalgia: Definisi Epidemiologi
Nyeri Kepala Sefalgia: Definisi Epidemiologi
Definisi
Nyeri/rasa tidak enak sepanjang orbita sampai tengkuk
Epidemiologi
Penelitian epidemiologi internasional didapatkan prevalensi
life time dari nyeri kepala adalah 90% pria, 96% wanita
=
=
=
=
No headache
Mild headache, ADL normal
Moderate headache, ADL terganggu sedikit (tidak perlu istirahat)
Severe headache, ADL terganggu banyak (perlu istirahat/opname)
arteri/sirkulus willisii
N. Kranialis V, IX, X
B.
Non Pain Sensitive
Parenkim otak
Duramater, tengkorak
Organ Ekstra Kranial
A.
Pain Sensitive
Orbita
Telinga
Pembuluh darah
A.
II.
Sensitisasi
Teori vasodilatasi
Aktivasi trigeminovascular
Steril inflamasi neuron
Cortical spreading depression
Aktivasi rostral brainstem
Aktivitas yang imbalance antara
regulating antinoception dengan vascular control
8.
Dll.
brainstem
nuclei
II.
III.
KSY-183
I.
1.
Migraine
1.1
Migraine without aura
1.2
Migraine with aura
1.2.1
Typical aura with migraine headache
1.2.2
Typical aura with non migraine headache
1.2.3
Typical aura without headche
1.2.4
Familial Hemiplegic Migraine (FHM)
1.2.5
Sporadic Hemiplegic Migraine
1.2.6
Basilar Type Migraine
1.3
Childhood periodic syndromes that are commonly precursors of migraine
1.3.1
Cyclical vomiting
1.3.2
Abdominal migraine
1.3.3
Benign Paroxysmal Vertigo of childhood
1.4
Retinal migraine
1.5
Complications of Migraine
1.5.1
Chronic migraine
1.5.2
Status migrainosus
1.5.3
Persistent aura without infarction
1.5.4
Migrainous infarction
1.5.5
Migraine-triggered seizures
1.6
Probable Migraine
1.6.1
Probable migraine without aura
1.6.2
Probable migraine with aura
1.6.3
Probable chronic migraine
MIGRAINE WITHOUT AURA
Unilateral
Berdenyut
Moderate/severe intensity
Nausea/vomiting
Fonophobia/Fotophobia
Tidak ada hubungan dengan penyakit lain
PROBABLE MIGRAINE
MIGRAINE LIKE HEADACHE
(2nd HA medical overused)
No family history
Disartria
Vertigo
Diplopia
Ataxia
2.5% schoolchildren
12% of schoolchildren
1-72 jam
BENIGN PAROXYSMAL VERTIGO
No neurological deficit
EEG normal
Multiple
gejala
gangguan
RETINAL MIGRAINE
Jarang
COMPLICATIONS OF MIGRAINE
CHRONIC MIGRAINE
> 15 hari/bulannya
> 3 bulan
Jarang
Migralepsy
KSY-183
yang
2.
WITH
tekan
with
nyeri
TENSION-TYPE
HEADACHE
ASSOCIATED
WITH
PERICRANIAL
Bilateral,
rasa
menekan/mengikat,
intensitas mild-moderate
Tidak
ada
hubungannya
dengan
penyakit
kepalalainnya, paling tidak masa 2 bulan terakhir
NYERI TEKAN MIOFASCIAL OTOT PERIKRANIAL
KSY-183
with
conjunctival
1-250 pria
Pria : Wanita = 4 : 1
Intermittent, short lasting 15-180 menit, selalu pada waktu
sama/tahun/siklus
Nyeri sangat, sharp, boring, drilling, unilateral, periorbital
yang
SHORT LASTING
UNILATERAL NEURALGIFORM
HEADACHE
CONJUNCTIVAL INJECTION AND TEARING (SUNCT) SYNDROME
Sangat jarang
ATTACTS
WITH
4.
(orbital,
temporal,
penyakit
aneurisma
(tanpa
ada
Nyeri
saat
tidur
(nocturnal)
15 x sebulan
15-30 menit
Neuroimaging normal
petir
seperti
HEMICRANIA CONTINUA
Moderate pain
GCS > 13
6.
7.
8.
9.
Headache attributed to infection
10.
Headache attributed to disorder of homeostasis
11.
Headache or facial pain attributed to disorder of cranium, eyes, ears, nose,
sinuses, teeth, mouth or other facial or cranial structures
12.
Headache attributed to psychiatric disorder
13.
13.1
KSY-183
13.12
Constant Pain Caused By Compression, Irritation or Distortion of
Cranial Nerve or Upper Cervical Roots by Structural Lesions
13.13
Optic Neuritis
13.14
Ocular Diabetic Neuropathy
13.15
Head or Facial Pain attributed to Herpes Zooster
13.15.1
Head or facial pain attributed to Acute Herpes Zooster
13.15.2
Post herpetic neuralgia
13.16
Tolosa-Hunt Syndrome
13.17
Opthalmoplegic Migraine
13.18
Central causes of Facial Pain
13.19
Other Cranial Neuralgia or Other centrally mediated facial pain (code
to specify aetiology)
14.
Other headache, cranial neuralga, central or primary facial
pain
CHRONIC DAILY HEADACHE
Acute
antimigraine
drug/opioid/combination
analgesics
>
10
days/month, or simple analgesics > 15 days/month
II.
TERAPI FARMAKOLOGIK
Pengobatan pada fase akut migraine
1.
Terapi non spesifik
Analgetika antara lain : parasetamol, asam asetil salisilat
Anti inflamasi non steroiid (AINS)
Anti emetika : domperidon, metoklopramid
2.
Terapi Spesifik
5HTI
(5-Hidroksi
Triptamin)
agonis
:
sumatriptan, naratriptan, zoimitriptan
Pengobatan Profilaksis Migraine
1.
2.
desipiramin, amitriptilin
3.
pizotifen
4.
5.
6.
serotonin
metisergid,
Antihistamin : siproheptadin
Antikonvulsan : asam valproat, topiramat
Antagonis kalsium : flunarizin, dll
MSG
Kacang-kacangan
Fried foods
Keju,
coklat,
Popcorn
yoghurt
Chile peppers
Citrus fruits
Seafoods
Buttermilk, coklat
Pork/liver
susu
Terlampau
Yeast
asin/manis
KSY-183
Preventif Migren
Kriteria :
Ergotamin tartrat
Sumatriptan
Indomethasin
B.
Metisergid
Kortikosteroid
Ergotamin tartrat
C.
Terapi Preventif
Terapi
Operatif
:
Klorpromazin
Lithium karbonat
Verapamil
:
Bila
dengan
obat-obatan
gagal
NYERI KELAPA KLASTER MENAHUN : Obat pilihan Lithium Karbonat
HEMIKRANIA PAROKSISMAL MENAHUN : Indomethasin
SINDROMA NYERI KEPALA PASCA TRAUMA
Penanganan Umum :
1.
Istirahat fisik dan mental
2.
Hindari faktor pencetus
Pemeriksaan
I.
II.
III.
Pemeriksaan Klinis
Anamnesis
Pemeriksaan fisik neurologik
Pemeriksaan Penunjang Laboratorium
Rutin : Kimiawi darah rutin lengkap, EEG
Khusus (bilamana diperlukan)
Foto sinus, tengkorak
Foto servikal, gigi geligi, sendi temporo mandibular
Darah khusus : metabolik, endokrin, serologis
Punksi lumbal
CT san otak/MRI, angiografi, USG karotis
THT/Mata
Caffeine
KSY-183
KSY-183
VERTIGO
Definisi
Sistem proprioseptif
Serebelar
Sistemik-hemostatik
Psikogenik
Vertigo perifer
7.
paroksismal benigna
2.
3.
4.
5.
6.
Parese vestibular
bilateral
Stroke/TIA
Menieres syndrome
Migren
vertebrobasiler
Spasmofilia
Parese vestibular
unilateral
8.
9.
tengah
10.
basalis
11.
12.
Nistagmus
Disfungsi telinga
Disfungsi ganglia
Ataksia serebellar
Epilepsi
Sistem Vestibuler
A.
B.
Saku-endolimpatikus
Kanalis semisirkularis
Nervus Vestibuler
Sakulus
Klasifikasi :
I.
A.
VESTIBULOGENIC DIZZINESS
Vertigo Sentral : Kelainan di batang otak, serebelum dan otak
= secunder vestibular disorders
Migren basiler
Trauma
Perdarahan serebelum
KSY-183
B.
II.
Pasca trauma
Menieres disease
Toksik
obat-obatan
(aminoglikosid,
streptomisin,
gentamisin)
Neuronitis Vestibular
Tumor
di
fossa
postrerior
(neuroma
akustik)
serebelopontin tumor
Fistula labirin
Otitis Media
NON VESTIBULAR CAUSES OF DIZZINESS
Cerebellar Disorders
Hyperventilation syndrome : anxiety
Psychogenic dizziness : hysterical
Postural hypotension, paroxysmal sinus tachycardi
Anemi, dehidrasi
Subclavian steal syndrome
A.
B.
C.
D.
E.
F.
NISTAGMUS
Suatu gerakan bola mata bersama dengan komponen cepat menunjuk satu arah
disertai komponen lambat ke arah berlawanan
Komponen cepatnya ke arah telinga yang sehat sedangkan komponen lambatnya
ke arah telinga yang sakit
Arah nistagmus dinamai sesuai dengan arah komponen cepatnya
Bersifat sentral (mis. Pada penyakit serebellar) tidak akan berkurang
bila dilakukan fiksasi visual, yaitu mata memandang kepada satu benda yang
bergerak
Nistagmus perifer pada neuritis vestibuler lebih meningkat bila pandangan
diarahkan menjauhi telinga yang terkena dan berkurang bila dilakukan fiksasi
visual
Pada Nistagmus perifer, nistagmus akan berkurang bila kita memfiksasi
pandangan kita ke suatu benda
Nistagmus : hubungan inti vestibuler dengan inti saraf kranial III, IV,
VI
Gerak bola mata pada nistagmus : Ada 2 komponen yaitu gerakan lambat ke
satu arah kemudian diikuti gerak cepat ke arah yang berlawanan. Gerak cepat ini
dianggap sebagai nistagmus
Gerakan Nistagmus bisa bersifat :
1.
Horizontal
2.
Rotatoar kelainan perifer
3.
Vertikal kelainan sentral
4.
Campuran
Sedangkan ciri gerakan bisa berupa jerk atau pendular
KSY-183
3.
kanalis semisirkular
utrikulus & sakulus
TINNITUS
Tinnitus
Bilateral
intoksikasi obat, prebyacusis atau penyakit sistemik
Penyebabnya
adalah
KSY-183
Menieres Disease
Gejala :
Muntah dan keringat dingin gangguan otonom yang terkait dengan labirin
Nistagmus spontan horizontal/rotatoar
Mula-mula satu telinga (90%) lama-lama menyerang kedua telinga
Pria > wanita
Meniere Syndrome
NEURONITIS VESTIBULER =
NEUROPATI VESTIBULER
sistem
PRESBYASTAXIS
KSY-183
Penyebabnya adalah degenerasi statokonia (sakulus, utrikulus), neuroepitel vestibuler, ganglion vestibuler (scarpey) dan serebelum
Dalam hal ini pemberian obat-obatan harus berhati-hati sebab obatobatan tsb dapat membuat keadaan lebih buruk
TRAUMA KAPITIS
Vertigo akut
Diikuti mual muntah,
Disebabkan kontusio serebri sehingga mengakibatkan paresis vestibuler
unilateral
Nistagmus juga dapat terjadi, dimana komponen cepat menjauhi sisi yang
terkena
OBAT-OBATAN VESTIBULOTOKSIK
1.
Antibiotik
:
aminoglikosis(gentamisin,
amikasin,
tobramisin,
streptomisin)
terutama
bila
dikombinasi
dengan
diuretik
maka
sifat
vestibulotoksik dan ototoksik meningkat dan menetap
2.
Antikonvulsan : fenitoin, karbamazepin, fenobarbital, pirimidone. Bila
dosis dikurangi gejala berkurang
3.
Salisilat : dapat menyebabkan tinnitus dan vertigo
TUMOR
nyeri
STROKE VERTEBROBASILER
MIGREN BASILER
KSY-183
Wanita usia 30-45 tahun sering dijumpai nyeri kepala yang didahului atau
disertai gejala vertigo (70%)
Sebagai gejala prodromal yang kemudian diikuti nyeri kepala berdenyut
Biasanya ada riwayat keluarga lain yang menderita migren juga
OSCILLOPSIA
Yaitu suatu ilusi bahwa penderita melihat ke suatu benda yang diam
Kelihatan tampaknya seperti bergerak maju mundur
Hal ini
vestibulo okuler
KSY-183
disebabkan
adanya
reaksi
hipo
atau
hiperaktifitas
refleks