Terjemahan Percakapan Bahasa Inggris Di Apotek
Terjemahan Percakapan Bahasa Inggris Di Apotek
Doctor : Good morning Cindy, Are you feeling better? Is there any progress with
your condition?
Patient : Yes sir, I am feeling better. But sometimes I really feel weary, whereas I
feel really healthy before that. Is it normal or not doctor?
Doctor : Yes that is really normal. That symptom indicates you will be healthy.
May I check your body temperature and blood pressure please?
Patient : Yes, of course doctor.
Doctor : After I checked, your body temperature is 38o C and your blood
pressure is 120/ 80. I can diagnose that your healthy is getting better, your blood
pressure has been normal, but your body temperature is still high. You need to
have more rest to make it better.
Patient : How about the medicine sir? I have to consume the new medicine or
the previous medicine?
Doctor : You have still to consume the previous one. The nurse will give the
medicine that I recommend. By the way, hows about the service here? Is there
any problem about that?
Patient : I am satisfied about the service. The nurse is very friendly and the
facility is very well. They also keep my room sanitation. So I am very comfort
being cared here.
Doctor : Okay I have to visit the other patient, if there is complaint about your
condition. Just call me. I will come to your room. Get well soon and good
morning.
Patient : Ok doctor. Thank you for checking me today. Good morning.
Conversation 2
Doctor : Good morning miss Rara Janggrang. Do you know that today you will be
my assistant to take care the patient in room 405?
Nurse : Yes sure doctor. But I havent known about my duty today. Could I know
about that doctor?
Doctor : Yes. So today, you must care the patient in room 405 named Adi
Perdana. He ails fever, you have to check his blood pressure and body
temperature. Give him some medicine if it is necessary. Dont forget to write the
development of his condition in a report. Any question about that?
Nurse : Yes doctor, how many times that I have to check him doctor?
Doctor : You have to check him 4 times in a day. But if the patient needs help out
of your checking time, you also must come to his room. You can read the
complete instruction in my computer. That can make you easier to work.
Nurse : Okay thank you for the helpful information doctor. Actually I am the new
nurse here. So I still have little experience. I hope you can guide me to be a
better nurse.
Doctor : How long you have been here?
Nurse : It is around one year doctor.
Doctor : Yes I will guide you as good as I can. Because I want to all of my nurse
will be a professional nurse. So there are many patients will be comfort here.
Okay I have to go to another hospital, I have a meeting with DR. Faisal and DR.
Afif. Good luck for your work today. Good morning.
Nurse : Thank you very much doctor. Good morning.
Artinya:
Percakapan 1
Dokter: Selamat pagi Cindy, Apakah Anda merasa lebih baik? Apakah ada
kemajuan dengan kondisi Anda?
Pasien: Ya dok, saya merasa lebih baik. Tapi kadang-kadang saya benar-benar
merasa lelah, sedangkan saya merasa benar-benar sehat sebelum itu. Apakah
normal atau tidak, dok?
Dokter: Ya itu benar-benar normal. Gejala-gejala menunjukkan bahwa Anda
akan sehat. Bisa saya cek suhu tubuh dan tekanan darah Anda?
Pasien: Ya, tentu saja dokter.
Dokter: Setelah saya cek, suhu tubuh Anda adalah 38C dan tekanan darah Anda
adalah 120 / 80. Saya dapat mendiagnosa bahwa kesehatan Anda semakin baik,
tekanan darah Anda sudah normal, namun suhu tubuh Anda masih tinggi. Anda
harus memiliki lebih banyak istirahat untuk membuatnya lebih baik.
Pasien: Bagaimana dengan obatnya dok? Saya harus mengkonsumsi obat baru
atau obat sebelumnya?
Perawat: Oke terima kasih atas informasinya dok. Sebenarnya saya perawat
baru di sini. Jadi saya masih memiliki sedikit pengalaman. Saya harap Anda
dapat membimbing saya untuk menjadi seorang perawat yang lebih baik.
Dokter: Berapa lama Anda telah di sini?
Perawat: Sekitar satu tahun dok.
Dokter: Ya saya akan memandu Anda sebaik yang saya bisa. Karena saya ingin
semua perawat saya nantinya menjadi perawat yang profesional. Jadi ada
banyak pasien yang nyaman berada disini. Oke saya harus pergi ke rumah sakit
lain, saya melakukan pertemuan dengan DR. Faisal dan DR. Afif. Good luck untuk
hari kerja Anda. Selamat pagi.
Perawat: Terima kasih banyak dokter. Selamat pagi.
Gastroenteritis
Bidang
Gastroenterologi
ICD-10
ICD-9-CM
DiseasesDB
30726
eMedicine
emerg/213
MeSH
D005759
[sunting di Wikidata]
Gastroenteritis adalah kondisi medis yang ditandai dengan peradangan ("-itis") pada saluran
pencernaan yang melibatkan lambung ("gastro"-) dan usus kecil ("entero"-), sehingga
mengakibatkan kombinasi diare, muntah, dan sakit serta kejang perut.[1] Gastroenteritis juga
sering disebut sebagai gastro, stomach bug, dan stomach virus. Walaupun tidak berkaitan
dengan influenza, penyakit ini juga sering disebut flu perut dan flu lambung.
Secara global, sebagian besar kasus pada anak-anak disebabkan oleh rotavirus.[2] Pada orang
dewasa, norovirus[3] dan Campylobacter[4] menjadi penyebab yang lebih umum. Penyebab
lain yang lebih jarang ditemukan yakni bakteri lain (atau racun bakteri) dan parasit.
Penularannya bisa terjadi karena konsumsi makanan yang dimasak secara tidak benar atau air
yang terkontaminasi atau melalui persinggungan langsung dengan orang yang terinfeksi.
Yang paling utama dalam penanganan penyakit ini adalah hidrasi yang cukup. Untuk kasus
ringan atau sedang, ini bisa dilakukan melalui pemberian larutan rehidrasi oral. Untuk kasus
yang lebih berat, pemberian cairan melalui infus mungkin diperlukan. Gastroenteritis paling
banyak terjadi pada anak-anak dan masyarakat di negara berkembang.
Daftar isi
[sembunyikan]
1 Gejala dan tanda
2 Penyebab
o
2.1 Virus
2.2 Bakteri
2.3 Parasit
2.4 Penularan
2.5 Non-infeksi
3 Patofisiologi
4 Diagnosis
4.1 Dehidrasi
5.2 Vaksinasi
6 Manajemen
6.1 Rehidrasi
6.2 Makanan
6.3 Antimuntah
6.4 Antibiotik
bakteri.[7] Beberapa infeksi bakteri juga bisa diasosiasikan dengan nyeri perut akut dan
mungkin bertahan selama beberapa minggu.[7]
Anak-anak yang terinfeksi rotavirus biasanya sembuh total dalam tiga sampai delapan hari.[8]
Akan tetapi, di negara-negara miskin, perawatan untuk infeksi akut seringkali sulit
didapatkan sehingga biasanya diare terus-menerus terjadi.[9] Dehidrasi merupakan komplikasi
umum dari diare,[10] dan pasien anak dengan tingkat dehidrasi parah bisa mengalami
pengisian kembali pembuluh kapiler berkepanjangan, turgor kulit yang buruk, dan
pernapasan abnormal.[11]Infeksi berulang biasanya ditemukan di tempat-tempat dengan
sanitasi buruk, dan malnutrisi,[6] yang dapat menghambat pertumbuhan, dan keterlambatan
kognitif jangka panjang.[12]
Artritis reaktif terjadi pada 1% dari kelompok yang terinfeksi spesies Campylobacter , dan
0,1% mengalami sindrom Guillain-Barre.[7] Sindrom uremik-hemolitik (HUS) dapat terjadi
karena infeksi spesies Escherichia coli atau Shigella yang mengeluarkan racun Shiga,
sehingga mengakibatkan jumlah trombosit yang rendah, fungsi buruk ginjal, dan jumlah sel
darah merah yang rendah (karena kerusakannya).[13] Anak-anak lebih cenderung mengalami
HUS dibandingkan orang dewasa.[12] Beberapa infeksi virus mungkin mengakibatkan kejang
infantil jinak.[1]
Penyebab[sunting | sunting sumber]
Virus (terutama rotavirus) dan spesies bakteriEscherichia coli dan Campylobacter adalah
penyebab utama gastroenteritis.[14][6] Akan tetapi, banyak agen infeksi lain yang dapat
menyebabkan sindrom ini.[12] Penyebab non-infeksi kadangkala terlihat, tetapi lebih jarang
daripada etiologi virus atau bakteri.[1] Risiko infeksi lebih tinggi pada anak-anak karena
kurangnya kekebalan mereka dan kebersihan yang relatif buruk.[1]
Virus[sunting | sunting sumber]
Virus yang diketahui menyebabkan gastroenteritis meliputi rotavirus, norovirus, adenovirus,
dan astrovirus.[5][15] Rotavirus adalah penyebab gastroenteritis yang paling umum pada anakanak,[14] dan mengakibatkan tingkat insiden yang serupa baik di negara maju maupun negara
berkembang.[8] Virus mengakibatkan sekira 70% episode diare menular pada kelompok usia
anak-anak.[16] Rotavirus lebih jarang menjadi penyebab pada orang dewasa karena kekebalan
alami mereka.[17]
Norovirus adalah penyebab utama gastroenteritis pada orang dewasa di Amerika,
mengakibatkan lebih dari 90% wabah.[5] Epidemi lokal ini biasanya terjadi jika sekelompok
orang berada dalam jarak fisik yang berdekatan, seperti di kapal pesiar,[5] rumah sakit, atau di
restoran.[1] Orang-orang mungkin tetap bisa menularkan virus bahkan setelah sembuh dari
diarenya. [5] Norovirus adalah penyebab dari kira-kira 10% kasus pada anak-anak.[1]
Bakteri[sunting | sunting sumber]
Salmonella enterica serovar Typhimurium (ATCC 14028) seperti terlihat pada mikroskop dengan
pembesaran 1000 kali dan pewarnaan Gram.
musim hujan dan musim kemarau, kualitas air biasanya memburuk selama musim hujan, dan
ini berhubungan dengan saat terjadinya wabah.[6] Di negara-negara dengan beberapa musim,
infeksi lebih banyak terjadi pada musim dingin.[12] Pemberian susu untuk bayi menggunakan
botol yang tidak disterilisasikan dengan benar adalah penyebab terbesar dalam skala global.[6]
Tingkat penularan juga berhubungan dengan kebersihan yang buruk, terutama pada kalangan
anak-anak,[5] di perumahan padat,[24] dan pada kelompok yang pernah mengalami gizi buruk.
[12]
Setelah mengembangkan toleransi terhadap penyakit ini, orang dewasa dapat menjadi
pembawa organisme tertentu tanpa menunjukkan tanda atau gejala, dan mereka berperan
sebagai reservoir alami dari penularan.[12] Beberapa agen (seperti Shigella) hanya muncul
pada primata, sedangkan yang lainnya dapat muncul pada berbagai jenis binatang (seperti
Giardia).[12]
Non-infeksi[sunting | sunting sumber]
Ada beberapa penyebab non-infeksi peradangan saluran pencernaan.[1] Beberapa penyebab
yang lebih umum meliputi obat-obatan (seperti NSAID), makanan tertentu seperti laktosa
(bagi mereka yang tidak bisa mengonsumsi laktosa), dan gluten (bagi mereka dengan
penyakit seliak).Penyakit Crohn juga merupakan sumber non-infeksi gastroenteritis (yang
seringkali akut).[1] Penyakit yang disebabkan oleh racun juga mungkin terjadi. Beberapa
kondisi yang diakibatkan oleh makanan dikaitkan dengan mual, muntah, dan diare termasuk:
keracunan ciguatera karena konsumsi ikan pemangsa yang terkontaminasi, scombroid yang
diasosiasikan dengan konsumsi jenis ikan tertentu yang telah basi, keracunan tetrodotoksin
karena konsumsi antara lain ikan buntal, dan botulisme yang biasanya disebabkan oleh
makanan diawetkan secara tidak benar.[25]
Patofisiologi[sunting | sunting sumber]
Gastroenteritis diartikan sebagai muntah-muntah atau diare yang disebabkan oleh infeksi di
usus kecil atau usus besar.[12] Perubahan di usus kecil biasanya bukan peradangan, sedangkan
di usus besar merupakan peradangan.[12]Jumlah patogen yang dapat menyebabkan infeksi
bervariasi dari satu (untuk Cryptosporidium) sampai 108 (untuk Vibrio cholerae).[12]
Diagnosis[sunting | sunting sumber]
Gastroenteritis biasanya didiagnosis secara klinis, berdasarkan tanda-tanda dan gejala yang
dialami seorang pasien.[5] Tidak ada perbedaan dalam penanganan kondisi apa pun
penyebabnya, sehingga menentukan penyebab penyakit ini tidak diperlukan. [6] Akan tetapi,
kultur tinja harus dilakukan pada mereka yang tinjanya mengandung darah, mereka yang
mungkin keracunan makanan, dan mereka yang baru bepergian ke negara berkembang.[16] Uji
diagnostik juga dapat dilakukan untuk observasi.[5] Karena hipoglikemia terjadi pada sekira
10% bayi dan anak kecil, pengukuran glukosa serum pada populasi ini sangat dianjurkan.[11]
Elektrolit dan fungsi ginjal juga harus diperiksa ketika muncul kekhawatiran terhadap
terjadinya dehidrasi akut.[16]
Dehidrasi[sunting | sunting sumber]
Penentuan apakah seseorang mengalami dehidrasi atau tidak adalah bagian penting dari
penilaian. Dehidrasi secara umum dibagi menjadi kasus ringan (35%), sedang (69%), dan
berat (10%).[1] Pada anak-anak, tanda paling akurat dari dehidrasi sedang atau berat adalah
pengisian kembali pembuluh kapiler yang berkepanjangan, turgor kulit yang buruk, dan
pernapasan yang tidak normal.[11][26] Penemuan lain yang berguna(jika dikombinasikan)
termasuk mata cekung, aktivitas yang berkurang, kurangnya air mata, dan mulut kering.[1]
Urin yang normal dan konsumsi cairan oral dapat memastikan kondisi ini.[11] Uji laboratorium
memberikan lebih sedikit manfaat klinis dalam penentuan tingkat dehidrasi.[1]
Persentase uji rotavirus dengan hasil positif, per minggu pengamatan, Amerika Serikat, Juli 2000
Juni 2009.
dehidrasi ringan hingga sedang yakni dengan terapi rehidrasi oral (ORT).[13] Akan tetapi
metoclopramide dan/atau ondansetron dapat bermanfaat pada sekelompok pasien anak,[37] dan
butylscopolamine berguna untuk mengobati sakit perut.[38]
Rehidrasi[sunting | sunting sumber]
Penanganan utama untuk gastroenteritis pada anak-anak maupun orang dewasa adalah
dengan rehidrasi. Ini sebaiknya dilakukan melalui terapi rehidrasi oral, walaupun pemberian
infus mungkin diperlukan bila tingkat kesadaraan berkurang atau pada dehidrasi berat.[39][40]
Produk terapi pengganti terapi oral yang dibuat dengan karbohidrat kompleks (yakni yang
terbuat dari gandum atau beras) terkadang lebih baik dibandingkan dengan yang berbasis gula
sederhana.[41] Minuman dengan kandungan gula sederhana yang sangat tinggi, seperti
minuman ringan dan jus buah, tidak dianjurkan untuk diberikan kepada anak di bawah 5
tahun karena dapat memperparah diare.[10] Air putih dapat digunakan bila persiapan ORT
yang lebih spesifik dan efektif tidak tersedia atau tidak disukai karena rasanya yang tidak
enak. [10] Nasogaster tube dapat digunakan oleh anak kecil untuk memasukkan cairan apabila
diperlukan.[16]
dengan metronidazol atau vankomisin.[54] Bakteri dan protozoa yang dapat diobati termasuk
spesies Shigella[55] Salmonella typhi,[56] dan Giardia.[23] Pada penyakit yang disebabkan oleh
spesies Giardia atau Entamoeba histolytica, pengobatan tinidazol lebih disarankan dan lebih
baik dibandingkan metronidazol.[57][23] World Health Organization (WHO) menganjurkan
penggunaan antibiotik pada anak kecil yang mengalami diare berdarah dan demam.[1]
Agen antimotilitas[sunting | sunting sumber]
Obat antimotilitas mempunyai risiko yang secara teori dapat menyebabkan komplikasi, dan
meskipun pengalaman klinis menunjukkan ini tidak mungkin terjadi,[27] obat ini tidak
disarankan bagi orang yang mengalami diare berdarah atau diare yang disertai demam.[58]
Loperamid, sebuah analog opioid, umumnya digunakan untuk pengobatan gejala diare.[59]
Akan tetapi loperamide tidak dianjurkan untuk digunakan pada anak-anak, karena mungkin
dapat menimbulkan sawar darah otak imatur dan menyebabkan toksisitas. Bismut subsalisilat,
kompleks tidak larut dari bismut trivalen dan salisilat, dapat digunakan pada kasus ringan
sampai sedang,[27] tetapi toksisitas salisilat dapat terjadi berdasarkan teori yang ada.[1]
Epidemiologi[sunting | sunting sumber]
Tahun hidup tuna upaya untuk diare per 100.000 penduduk pada tahun 2004.
no data
30003500
less 500
35004000
5001000
40004500
10001500
45005000
15002000
50006000
20002500
6000
25003000
Diperkirakan tiga sampai lima miliar kasus gastroenteritis terjadi di seluruh dunia setiap
tahun,[60] terutama menjangkiti anak-anak dan orang di negara berkembang.[6] Ini
mengakibatkan sekira 1,3 juta kematian pada anak-anak di bawah usia lima tahun sejak 2008,
[61]
sebagian besar kasus terjadi di negara-negara paling miskin di dunia.[12] Lebih dari
450.000 kematian tersebut disebabkan oleh rotavirus pada anak di bawah usia 5 tahun.[62]
[63]
Kolera menyebabkan sekira tiga hingga lima juta kasus penyakit dan membunuh sekira
100.000 orang setiap tahun.[19] Di negara berkembang anak-anak di bawah usia dua tahun
sering mengalami infeksi enam kali atau lebih setiap tahun sehingga mengakibatkan
tingginya gastroenteritis secara klinis.[12] Ini lebih jarang terjadi pada orang dewasa, sebagian
karena berkembangnya kekebalan dapatan.[5]
Pada tahun 1980, gastroenteritis dengan semua penyebabnya mengakibatkan 4,6 juta
kematian pada anak-anak, dengan mayoritas kasus terjadi di negara berkembang.[54] Tingkat
kematian berkurang secara signifikan (menjadi sekitar 1,5 juta kematian setiap tahun) sejak
tahun 2000, terutama karena pengenalan dan penggunaan luas terapi rehidrasi oral.[64] Di AS,
infeksi yang menyebabkan gastroenteritis adalah infeksi paling umum kedua (setelah
selesma), dan menyebabkan 200 hingga 375 juta kasus diare akut[5][12] dan sekira sepuluh ribu
kematian setiap tahun,[12] 150 hingga 300 kematian ini terjadi pada anak-anak di bawah usia
lima tahun.[1]