ASMA DR Retno (Lecture All)
ASMA DR Retno (Lecture All)
Th2
IL-4, 5, 13
Th1
IFN-, IL-2
Tc Th B
CD8+ CD4+ CD19+
Integrated Airway
Allergic
rhinitis
Abnorm Asthma
al lung
function
s
Genetic &
Environments
Hyper-reactiveness & Atopy
&viral infection
Remodeling &
Histo-pathological
changes
Lingkungan
Risiko
Alergen Usia Genetik
Polutan
Stress
Atopy
Infeksi SN bawah
Kerusakan SN Alergen
Perokok pasif
Zat toksik
Asthma
Histamine Attract Eosinophils
other mediators and other immune cells
Mast cell
Early phase reaction Late phase reaction
(within the first hour) (after several hours)
Thickened reticular
basement
membrane
beginnings of
airway remodelling
ASMA
Spirometri
Penilaian derajat obstruksi
Rasio VEP1 /KVP < 75 80%
Revesibilitas
Perubahan VEP1 atau APE
pascabronkodilator (salbutamol IDT melalui
spacer 200 400 ug ), perubahan VEP1 12 %
atau 200 ml mengindikasikan obstruksi
jalan napas
Pengkuran Arus Puncak Ekspirasi (APE)
Menilai reversibilitas, perubahan APE
pascabronkodilator 60l/mnt atau > 20%
Variabilitas, rata2 variblilitas harian selama
2minggu > 20%
APE malam APE pagi x 100 %
(APE malam + APE pagi)
Uji provokasi bronkus
Uji alergi
1 Intermiten gejala < 1x/ mgg 2x/bulan VEP atau APE 80%
Tidak ada gejala diluar prediksi
eksaserbasi
Variabilitas VEP atau APE
Eksaserbasi singkat
< 20%
2 Persisten Gejala > 1x/ mgg tetapi > 2x/bulan VEP atau APE 80%
Ringan < 1x/hari prediksi
Eksaserbasi dapat
Variabilitas VEP atau APE
mengganggu aktivitas dan 20-30%
tidur
3 Persisten Gejala setiap hari > 1x/minggu VEP atau APE 60-80%
Sedang Eksaserbasi mengganggu prediksi
aktivitas dan tidur
Variabilitas VEP atau APE
Membutuhkan
>30%
bronkodilator setiap hari
4 Persisten Gejala setiap hari Sering VEP atau APE 60%
Berat Eksaserbasi sering prediksi
Aktivitas fisis terbatas Variabilitas VEP atau APE
>30%
Asma eksaserbasi adalah suatu episodik bersifat
akut atau subakut dg perburukan sesak napas yg
progresif, batuk, mengi, dada berat atau kombinasi
gejala2 tsb
Eksaserbasi di karateristikan:
Penurunan fungsi paru (PFR) ( <50% prediksi),
variabiliti yg melebar
Berhubungan dengan gejala terbangun malam
hari karena sesak
Definisi
: merupakan terapi yg dirancang
untuk membantu memperbaiki fungsi
pernapasan pada pasien dengan
berbagai penyakit, kondisi maupun injuri
Lung
deposition
of 0.1%
Lung
deposition
of 1%
Quietly inhaling
32
Nebulizer Therapy
Lung
deposition
of 5%
Quietly inhaling
33
OBAT INHALER YANG TERSEDIA
DI INDONESIA
Berbagai alat inhalasi
U M U R (tahun) Alat inhalasi
<2 Nebulizer
2-4 Nebulizer
MDI dg spacer
5-8 Nebulizer
MDI dg spacer
DPI
>8 Nebulizer
MDI
DPI
Jenis Obat Golongan Generik Sediaan
Kontroler STEROID Fluticasone Propionat IDT
Budesonide IDT,Turbo h, sol
Beklometason Easy haler
dipropionat
Sodium Kromogilat Kromolin IDT
Nedokromil IDT
Agonis 2 kerja lama + Salmeterol + Fluticasone Dischaler
Steroid Formoterol + Budesonide Turbohaler
Pelega Agonis 2 kerja singkat Salbutamol IDT,Easy H, Sol
Prokaterol IDT
Fenoterol IDT,Solutio
Antikolinergik Ipratropium Bromide IDT,Solutio
Antikolinergik+Agonis Ipratropium Bromide + IDT, Solutio
2 kerja singkat Salbutamol
Generik Dosis Dosis Medium Dosis Tinggi
Rendah
Beclometason
Propionat
Dws 200 500 500 - 1000 > 1000
Anak 100 - 400 400 - 800 > 800
Budesonide
Dws 200 - 400 400 - 800 > 800
Anak 100 - 200 200 - 400 > 400
Flutikason
Dws 100 - 250 250 - 500 > 500
Anak 100 - 200 200 - 500 > 500
Manajemen berdasarkan Kontrol
untuk anak berusia > 5 tahun, remaja dan orang dewasa
Pilih salah satu Pilih salah satu Tambah satu atau Tambah satu atau
lebih keduanya
ICS dosis rendah ICS dosis rendah + ICS dosis sedang / steroid oral (dosis
LABA tinggi + LABA terkecil)
Pilihan Obat
Pengontrol Anti-leukotrien ICS dosis sedang Anti-leukotrien Terapi anti IgE
atau tinggi
(controller)
ICS dosis rendah + teofilin lepas
anti- leukotrien lambat
ICS dosis rendah +
teofilin lepas
lambat
Apa yang harus dilakukan bila Asma
sudah terkontrol ?
Monitor
bila tetap terkontrol 3 bulan,
turunkan dosis
dan seterusnya
Obat pengontrol bisa dihentikan, jika asma pasien tetap
terkontrol pada dosis obat terendah & tidak ada gejala
yg timbul selama 1 tahun
Global Initiative for Asthma (GINA): Global strategy for asthma management and prevention. Revised Edition 2008.
INFLAMASI
HIPEREAKTIVITAS
TRIGGER ASMA BRONKUS
REMODELING
SALURAN
NAPAS
TATA LAKSANA UTAMA ASMA
HINDARI PENCETUS
Asma PPOK
menyerang semua usia, sering mulai umumnya menyerangi usia
saat anak-anak pertengahan atau usia lanjut
dapat mengenai perokok dan bukan hampir selalu ada hubungan dengan
perokok merokok
gejala bervariasi dari hari ke hari gejala memburuk secara perlahan
umumnya memburuk pada malam dan umumnya memburuk pada dini hari
pagi hari suara crackles umumnya ada pada
suara crackles tidak umum ada pada saat pemeriksaan dada
pemeriksaan dada obstruksi saluran napas persisten dan
obstruksi saluran napas sangat memburuk
bervariasi perbaikan fungsi paru yang kecil
perbaikan fungsi paru 12% setelah setelah inhalasi 2-agonis
inhalasi 2-agonis terutama menyerang saluran napas
terutama menyerang saluran napas kecil
besar sel inflamasi utama adalah neutrofil
sel inflamasi utama adalah eosinofil
Tabel diadaptasi dari DUrzo, 2001; Jeffrey P, 1998; Barnes P, Godrey S, 1997;
GINA pocket guide for asthma management and prevention, 2004
Menghindari pencetus
merupakan usaha yg
terbaik dalam penanganan asma akut
Pemberiankortikosteroid memberi
perbaikan yg bermakna pada asma akut
sedang maupun berat