0% found this document useful (0 votes)
118 views

Paper DCS

Paper DCS

Uploaded by

Aqmal FA
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
118 views

Paper DCS

Paper DCS

Uploaded by

Aqmal FA
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF or read online on Scribd
You are on page 1/ 10
JURNAL SINERG! (Volume 13 Nomor 1 Januari 2009) ANALISA KONTROL LEVEL DRUM PADA PROSES BOILER DENGAN MENGGUNAKAN YOKOGAWA DISTRIBUTED CONTROL SYSTEM (DCS) CS3000 Jaja Kustija Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Mercu Buana Jakarta Email: [email protected] ABSTRAK Sistem pengendalian proses selaly menjadi pertimbangan utama di dalam membangun suatu industri proses. Hal ini di tidak hanya di perlukan demi kelancaran operasi, keamanan, ekonomi, maupun mutu produk, akan tetapi merupakan lebih dari pada kebutuhan pokok. Distributed Contol System (DCS) merupakan salah satu sistem control yang banyak di gunakan di dunia industri saat ini terutama industri minyak dan gas, karena kehandalannya. Yokogawa DCS tipe S300 dipergunakan oleh PT. PERTAMINA’ Unit Pengolahan V — Balikpapan untuk ‘mengontrol proses boiler 4, 5 dan 6. Kata kunci: DCS, Sistem Pengendalian Proses, Boiler Proses ABSTRACT The Process Control System is always become first consideration to build process plant. This consideration isn't only need for operation, safety, economic and product quality but more than that, the Process Control System is a basic requirement. Distributed Control System (DCS) is ‘one of control system which much used in industry, mainly oil and gas industry. Yokogawa DCS, C8300 type is used to contro! the process boiler 4, 5 and 6 by PT. PERTAMINA Unit Refinery V ~ Balikpapan. Keywords: DCS, Process Control System, Process Boiler TUJUAN dihasikkan lebih konsisten, efisiensi biaya, energi serta material yang digunakan, memaksimalkan sektor keselamatan. Saat ini DCS CS3000 adalah tipe DCS. terakhir yang dipasarkan oleh Yokogawa dan banyak dipakai di dunia industri Membuat simulasi untuk _menganalisa kontrol level drum pada proses boiler dengan —_menggunakan Yokogawa Distributed Contro! System (OCS) CS3000 pada PT.PERTAMINA Unit Pengolahan V, Balikpapan — Kalimantan Timur. LATAR BELAKANG Pada dunia industri pemakaian DCS memiliki manfaat_ yang besar, terutama Unutk meningkatkan kinerja sistem kontrol plant, Pada beberapa sektor, manfaat yang diperoleh dari penggunaan DCS sangatlah signifikan, terutama dapat mengoptimalkan jadwal produksi (eroduction schedule) serta mengoptimalkan penempatan _peratatan (equioment assignment). Produk yang dewasa ini dikarenakan struktur perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) yang lebih terbuka dibanding dengan tipe OCS sebelumnya. Sistem software CS3000 berjalan (running) dengan berbasis operating sistem Windows 2000 atau Windows XP. Berdasarkan hal diatas maka pada tugas akhir ini dibuat—rangkaian untuk menganalisa permukaan (level) kontrol drum pada proses boiler dengan menggunakan Yokogawa DCS CS3000 yang diterapkan pada PT.PERTAMINA Unit Pengolahan V di Balikpapan — Kalimantan Timur. 29 DISTRIBUTED CONTROL SYSTEM (OCS) CS3000 (Jaja Kustia) TEORI DASAR Proses didefinisikan sebagai suatu operasi di mana terjadi transformasi baik secara fisika maupun kimia atau serangkaian transformasi di mana fluida atau material solid dikonversikan menjadi bentuk yang lebih berguna. Pengaturan proses dapat dikategorikxan menjadi Pengaturan Manual Gambar 2.1 menunjukan bagaimana —seseorang operator mengendalikan level ( permukaan zat cair ) di sebuah tangki. Operator _harus memperhatikan keadaan level dalam tangki yang ditunjukkan pada golas_penduga setinggi h. Ketinggian level h ini adalah besaran yang diatur atau proses variabel. Ketinggian level yang diinginkan (setpoint) adalah setinggi H. misal 60%. Apabila ketinggian level h lebih tinggi dari yang dikehendaki H, misal H = 70%, maka ‘operator akan memutar keran agar air ‘mengalir keluar lebih banyak sehingga level secarabertahap akan turun hingga mencapai nilai yang dikehendaki sebesar H, seperti gambar 2.1. Pengaturan seperti diatas disebut pengaturan oleh manusia (manual control). Sistem pengaturan manual masih tetap dipakai pada proses- proses yang tidak banyak mengalami perubahan beban. Ct Peg ead Pengaturan Otomatis Untuk menanggulangi_—_kelemahan- kelemahan —pengaturan manual yaitumengganti manusia dengan instrument-instrument hingga_membentuk sistem pengaturan otomatis. Beberapa instrument pengganti pada pengaturan otomatis * Sensor : mengukur harga Ketinggian / level dan mengubahnya menjadi sinyal + Pengatur (controller): berupa pneumatic, elektronik atau komputer, ‘melakukan —fungsi_ seperti manusia {mengevaluasi hasil_pengukuran dan ‘menghasiikan sinyal keluaran). Aktuator : menerima sinyal masukan dari pengatur dan menyetel gerakan valve. col =I espe Cae] iS Le ‘Ganbar22Pengturan Automate Dari gambar 2.2 , maka prinsip-prinsip pengaturan otomatis dapat dikategorikan menjadi ‘melakukan —_pengukuran (measurement), melakukan perbandingan (comparison), _melakukan _komputasi (computation) dan melakukan koreksi (correction). Jenis Loop Pengaturan Suatu sistem pengeturan proses dapat sederhana atau rumit. Suatu sistem pengaturan proses yang sederhana terdiri dari satu proses dan satu pengatur. Sistem serupa ini dinamai suatu loop pengaturan proses (secara singkat disebut loop Pengaturan). Sistem pengaturan proses yang lebih rumit dapat terdiri dari satu atau lebih loop pengaturan (multigle controf loops). Pada dasarnya terdapat 3 jenis loop pengaturan, yaitu : 4. Pengaturan loop terbuka— atau pengaturan terprogram. 2. Pengaturan tertutup feed forward. 3. Pengaturan tertutup feeaback. Pengaturan Terbuka atau Pengaturan Terprogram dl) Suatu pengaturan loop terbuka atau terprogram ialah dimena aksi pengaturan tidak tergantung baik pada masukan (input) proses maupun keluarannya (output). Pengaturan loop terbuka didasarkan atas ‘suatu perkiraan yang. diperiukan untuk JURNAL SINERG! (Volume 13 Nomor 1 Januari 2009) memperoleh hasil yang diinginkan. Jadi dasamya ialah ramalan. Dari ramalan ini dibuat suatu sf sistem PROSES Sonor nF Gambar 2.3 Konfigurasi Sistem Kontrol Loop Terbuka program yang tetap. Tetapi tidak pernah diadakan pengecekan terhadap keluaran proses untuk menentukan apakah usaha Pengaturan telah memberikan hasil yang diinginkan, Pengatur mengambil keputusan tanpa ada informasi dari besaran keluaran * ada informasi dari besaran keluaran atau tidak ada proses koreksi pada proses pengaturan. + Adanya gangguan dapat menyebabkan besaran keluaran berubah. ‘i Pengaturan Tertutup Feed Forward Suatu pengaturan loop tertutup feed forward alah dimana aksi_ pengaturan ditentukan oleh masukan dari proses, tetapi tak tergantung dari keluaran dari proses. Informasi diperoleh dari masukan proses (input, dengan suatu—_transduser pengukuran dan transmitter. Gambar 2.4 Konfigurasi Sistem Kontrol Umpan Maju Suatu perhitungan yang didasarkan atas suatu model dari proses dilakukan oleh pengatur atau komputer, dan usaha koreksi diiakukan terhadap proses dengan manipulasi masukan lain dari proses. Jadi merupakan loop tertutup yang mampu memberikan pengaturan yang sempurna bila pengukuran dan perhitungannya benar. = Pengatur = mengambil_keputusan berdasarkan informasi dari besaran gangguan. + Proses koreksi terjadi sebelum sister / proses dipengaruhi oleh gangguan. ‘= Pengukur tidak mempunyai_ informasi tentang kondisi dan besaran keluaran. Pengaturan Tertutup Feedback Pada pengaturan loop _tertutup feedback, aksi pengaturan tergantung dari keluaran proses. Pada sistem pengaturan feedback —keluaran dari proses dibandingkan terhadap masukan ke sistem, sehingga dapat diperoleh aksi pengaturan ‘sebagai fungsi dari keluaran dan masukan. Variabel yang akan diatur (keluaran proses) diukur dengan suatu transduser. Hasilnya dibandingkan yaitu dengan mengurangken dari suatu referensi atau setpoint, desired value, harga SISTEM) PROSES Gambar 2.5 Konfigurasi Sistem Kontrol Umpan Balik yang dlinginkan. Bila terdapat perbedaan, deviasi atau error antara harga yang sebenamya dengan yang _diinginkan pengatur automatik akan melakukan aksi untuk memperkecil kesalahan, Perhatikan bahwa harge dari Variabel terkontrol dibandingkan dengan harga yang diinginkan dengan menghitung "harga yang diinginkan minus harga sebenarya”. Jadi harga yang sebenamya diumpan balikkan dengan tanda negatif. Karena itu dinamakan feedback negatif. Rengkaian ini merupakan yang paling banyak digunakan dalam praktek, Pada sistem pengaturan feedback, pengatur akan melakukan aksi pengaturan sesuai dengan besamnya harga kesalahan (deviasi, error). Karena itu dibutuhkan error tertentu ‘agar pengatur bekerja. Pengatur — mengambit_ —_—keputusan berdasarkan informasi dari besaran keluaran atau terdapat proses koreksi pada proses pengaturan. Pengatur melakuken koreksi/keputusan setelah gangguan terjadi ada sistem/proses. “1 ‘vis iIBULEL CONTROL SYSTEM (OCS) C52000 (aja Kus) Prinsip Kerja Pengatur ‘Ada tiga jenis pemgatur kontinu, yaitu_pengatur proporsional disingkat P, Pengatur integral disingkat |, dan pengatur > ta Cara paling efektif mempercepat response yang demikian adalah dengan memperbesar output di saat-saat_awal kemudian menguranginya sedikit demi sedikit, Temyata pengatur yang memenuhi kebutuhan nik ini hanyalah_pengatur differensial (differential controller). Pengatur jenis ini bersifat demikian karena ia mengandung unsur derivatit pada transfer function-nya. itulah sebabnya pengatur difrerensial juga disebut pengatur derivatif (derivative controller). Transfer function lengkap dari pengatur differensial adalah seperti pada persamaan 4-5 di bawah. Eo =KexToxd dt (15) Pengatur Proportional integral Derivatif Untuk menutupi semua Kekurangan pada pengatur Pl dan pengatur PD. ketiga mode yang ada digabung menjadi pengatur PID. Unsur P, I, dan D masing-masing berguna 2 DISTRIBUTED CONTROL SYSTEM (OCS) 659000 alas) Untuk — mempercepat _reaksi_ sistem, menghilangkan offset, dan mendapatkan energi ekstra di saat-saat awal perubahan loaw Sayangnya, semua kelebihan pada pengatur PID tidak dapat dipakal untuk mengendalikan semua process variable. Hanya process variable yang tidak mengandung ak (noise) yang boleh dikendalikan dengan unsur D. Oleh karena itu, pengatur PID biasanya hanya dipakai untuk pengaturan temperatur. Tentu saja, pengatur PID memiliki ketiga sifat yang ada pada unsur P, 1, dan D. Kemudian, dengan menyetel PB, TR dan 7D, satu atau dua dari ketiga unsur tadi ‘sapat dibuat lebin menonjol dari yang lain, misainya, unsur P bisa dibuat lebih inenonjol dari unsur | dan D, atau unsur | bisa dibuat lebin menonjol dari unsur P dan D, dan sebagainya. Unsur yang menonjol itulah yang kemudian akan membawa pengaruh pada response sistem secara keseluruhan. Transfer function pengatur ini adaiah sebagai berikut. 0 = Ke (@ + Te Bh + Todd ) +B 100%/PB (6 + Ta Bid + Tod eldh ) +8 (1-6) Stclributed Control System ( DCS ) Pengertian DCS _—_—adalah ‘ongendalian plant dengan _metode ndistribusian pada unit-unit control, dan fap unit control di beri tugas_ untuk + vengendalikan beberapa loop. Keuntungan dari system ini adalah adanya back-up dengan system —redundancynya. Pada system ini jika salah satu controller macet naka hanya loop tersebut yang terganggu . dak sampai menggangu proses secara keseluruhan. Inti dari DCS adalah uetungan antara system control dan Komunikasi. DCS dapat_ berkomunikasi «dengan alat lain seperti PLC. Secara garis besar DCS CS3000 ‘sci dari 3 bagian yaitu > -HIS/EWS ( Human Interface Unit / Engineering Work Station ) HIS adalah unit antar_muka hubungan manusia dengan mesin. Ini di gunakan oleh ‘operator untuk memonitor dan mengontrol sebuah plant HIS dapat berkomunikasi dengan FCS, EWS dan HIS lain. EWS adalah unit yang di gunakan untuk melakukan kegiatan engineering yaity ciesign dan modifikasi proses control. EWS dapat juga berfungsi sebagai HIS. “4 2 FCS (Field Control Station ) Fungsi utama FCS seperti yang telah di uraikan di atas untuk melakukan proses pengontrolan. Fungsi control pada FCS di kategorikan dalam kelompok yang di sebut function block ( blok fungsi ). Blok fungsi dasarnya menerima sinyal input melalui terminal input, memprosesnya, dan menghasitkan ‘sinyal kelvalanmelulul terminal output. Blok fungsi yang lain hanya rmenampitkan hasil pengolahan sinyal ke layer HIS. 3. Jaringan Ethernet, ESB Bus ) V-Net V-net adalah Jaringan kendall real time untuk menghubungkan FCS dengan station lain EWS, HIS atau FCS lain. V-net dapat berkomunikasi dual redundant dengan kecepatan 10Mbps. Ethernet-Net Ethernet-net adalah Jaringan komunikasi yang di gunakan untuk menghubungkan antara EWS dengan HIS atau Supervisory computer. Ethernet ini di gunakan EWS untuk meloding data engineering seperti system konfigurasi,trend graphic, Control graphic, Trend group.alarm over view, logging report dil ke HIS ESB Bus ( Extended Serial Backboard Bus Komunikasi ( V-net, ) ESB Bus di gunakan untuk komunikasi antar node dalam satu FCS cabinet Fungsi Operasi dan Monitoring pada Des cs3000 ‘System Message Window Navigator Window Alarm Processing Window Graphic Window Instrument Faceplate Tuning Window JURNAL SINERGI (Volume 13 Nomor 1 Januari 2008) + Trend Window Konfigurasi yang terpasang di PERTAMINA UPV. Boiler Plant terdiri dari «2 Unit Field Control Station ( FCS ) ‘+1 Engineering Work Station (EWS ) + 2.Human interface Station ( HIS ) 1 Node Unit Compact Type (Berisi 10 Modul) untuk masing-masing FCS © 4 Printer PERANCANGAN SISTEM DENGAN 83000 ‘+ Instait Program CS3000 + Membuat Project PERTAMINA UPV dalam Program CS3000 + Membuat Program FCS Baru Dalam cs3000 + Membuat Program HIS/ESW Baru Dalam CS3000 = Membuat Program Node Unit Baru Dalam CS3000 + Membuat Program IO Modul dan pengalamatannya Dalam CS3000 + Membuat Program Function Block Dalam CS3000 + Membuat Graphic Dalam CS3000 = Membuat Control Group Dalam cs3000 + Membuat Trend Group Dalam 3000 SIMULASI DAN ANALISA LEVEL KONTROL DRUM Pada Bab ini hasil program yang telah di buat akan di test yaitu dengan melakukan test function. Test Function ini berguna untuk mengecek apakah program yang kita telah buat sesuai fungsinya dengan baik atau belum dan juga untuk metakukan simulasi sistem pengontrolan yang di inginkan sesuai dengan keadaan proses. Prosedure Simulasi Program CS3000 Klik Start dari menu window klik All Program Klik Yokogawa Centum Klik System View ( setelah menu system viev terbuka ) © Klik UPV + Klik FOSO101 + Klik FCS pada menu + Kk Test Function + Tunggu sampai muncul message (PIT. UPV.Stn : FCSO101 + Tunggu sampai_muncul menu test function di screen. + Rubah status witing pada screen dari OFF menjadi ON. ‘+ Test Function siap dilakukan Simulasi Satu Elemen Kontrol (Single Element Control + Status test function dalam keadaan running © Panggii grapik GROOO3 + Klik Tag No 4HC102 pada GR0003, lalu rubah mode 4HC102 dari manual ke auto + Klik ELE-CTL, falu klik 1 ELE. Artinya pemilihan untuk satu elemen kontrol + Klik Tag No 4LIC102 pada GR0003, pada kondisi manual (MAN), rubah nial ‘output (MV) pada nilai yang dikehendaki (naikkan atau turunkan), pastkan bahwa nilai MV akan bergerak naik dan turun. Untuk operasi satu elemen kontrol, nilai MV (bukaan valve FCV-102) di setting pada 20%. *_ Rubah nilal input (PV) dari 4L1C102 ke nilai 90% dengan cara merubah RAW data pada nilai 30% ( PV = RAW dalam % x ‘SPAN ), pastikan bahwa nilai input (PV) bergerak ke nilai 30%. Pastikan juga nilai setpoint (SV) akan mengikuti (tracking) ke rilat 30%. * Pada kondisi auto (AUT), rubah rilai setpoint (SV) melebihi nilai input (PV). perhatikan bahwa output (MV) akan bergerak alk. Selanjutnya rubah_nilai setpoint (SV) dibawah nilai input (PV), erhatikan bahwa output (MV) akan bergerak turun, Analisa Pemakaian satu elemen kontrol dipilih pada saat Boiler mulai di start-up dan beban: pada kondisi tetap (kebutuhan steam yang konstan). Steam drum dioperasikan pada level 30% dan bukaan valve (FCV-102) aliran air ke drum di kontrol oleh level kontrol 4L1C102. 4HC102 adalah instrument Manual Loader, dipergunakan untuk menghubungkan output 4LIC102 ke valve FCV-102 pada kondisi AUT dan pada pemilinan 1 dan 2 elemen kontrol. Pada kondisi MAN 45 DISTRIBUTED CONTROL SYSTE hubungan tersebut akan terputus yang berarti output dari 4LIC102 tidak diteruskan ke valve FCV-102. Pada mode MAN, nilai dari setpoint (SV) dari 4LIC102 diset untuk mengikuti nilai dari input (PV), hal ini dikenal dengan SV tracking to PV. Kondisi ini dipertukan untuk mendapatkan kontrot yang stabil (smooth control) pada saat perubahan mode dari MAN ke AUT. Pada kondisi ini, seorang ‘operator dapat merubah nial output (MV) dari 4L1C102, Level kontrol 4L1C102 mempunyai span 100% ( Scale Low = 0% sampai dengan Scale High = 100%) dan setting alarm untuk alarm low = 5%, alarm high = 60%, dan alarm high high = 70%, sehingga Rormal_operasi dari level drum berada diatas 5% dan dibawah 60% (5% < lavel < 60%). Pada saat RAW data dari level diberi nilai dibawah 5%, bar graph pada faceplate ‘akan berwama merah yang berarti level dalam kondisi alarm level low. Pada saat RAW data dari level diberi nilai diatas 60%, bar graph pada faceplate juga akan berwama merah dimana level juga berada pada kondis! alarm high. Tetapi jika RAW data dari level diberi nilai diantara 5% sampai dengan 60%, bar graph berwama hijau, yang. berarti level dalam kondisi normal. Level kontrol 4L1C102 di setting pada aksi kontrol (contro! action) reverse, artinya Pada mode AUT apabila nilai input (PV) dibawah nilai setpoint (SV), maka output (MV) akan bergerak naik dan akan berhenti bergerak naik sampai didapatkan nilai input (PV) sama dengan nilai setpoint (SV), begitu juga sebaiknya. Pergerakan output (MV) dari 4LIC102_—mencerminkan ergerakan valve FCV-102. Kondisi diatas diperlukan untuk mempertahankan kondisi level drum pada setting yang dlinginkan, Pada kondisi AUT tersebut, seorang operator hanya dapat merubah rilai setpoint (SV) dari 4L1C102. Kondisi proses diatas dapat dilihat pada tampilan tuning window dibawah, 46 (igja Kuetia) Simulasi_ Dua Elemen Kontrol (Tv Element Contro + Status test function dalam keada: running * Status satu elemen kontrol dala keadaan running * Klik Tag No 471202, rubah RAW da ke nilai 76.66% akan menghasilken inp (PV) 460 DEGC. + Klik Tag No 4P1202, rubah RAW da ke nilal 58.25% akan menghasilkan inp (PV) 45 KGICM2 + Klik Tag No 4FY202A, rubah RAW da ke rilai 9% akan menghasiikan input (P! 41992 KG/CM2. + Pastkan input (PV) 4F1202 menja 41992 KG/CM2. + Klik ELE-CTL, lalu klik 2 ELE. Artiny pemilihan untuk dua elemen kontrol. + Rubah nilai input (PV) dari 471202 ata 4P1202 atau 4FY202A, pastikan bahw output (MV) dari 4LIC102 mengalan Perubahan. Anatisa Pemakaian dua elemen kontrol dipilih pad saat pemakaian beban steam bervariat (kebutuhan steam yang tidak Konstan Kebutuhan steam pada proses, jika bolle dioperasikan secara du berkise 42000 KG/CM2, dengan tekanan (pressure berkisar 45 KG/CM2 dan temperatur berkisar 460 DEGC, Kisaran range (span) dari Tag No 4P120. adalah 0 - 80 KG/CM2 dengan konvers input linear, artinya pemberian RAW dat 56.25% akan menghasilkan input (PV sebesar 45 KG/CM2 (56.25% x 8! KGICM2). Kisaran range (span) dari Tay No 471202 adalah 0 - 600 DEGC dengai konversi input linear, artinya pemberia: JURNAL SINERGI (Volume 13 Nomor 1 Januari 2008) RAW data 76.666% akan_menghasilkan input (PV) sebesar 460 DEGC (76.666% x 600 DEGC). 4FY202A mengukur flow steam yang mengalir, dimana__prinsip pengukuran transmitter’ adalah mengukur beda tekanan (pressure) yang mengalir antara sisi high dan sisi low dari transmitter, sehingga hasil pengukuran : 7P. Jadi konversi input-nya square root, artinya pemberian RAW data sebesar 9% akan menghasilkan input (PV) sebesar 41992 KGICM2, ‘Steam adalah zat yang dapat dipadatkan, sehingga besamya volume yang mengalir dipengaruhi oleh perubahan temperature dan tekanan (pressure). Rumus yang dapat diberikan untuk volume steam yang ter- kompensasi (ease Pai ome Taras TeaTas Feng: F Dimana Ft adalah nilai input (PV) dari 4FY202A, P adalah nilai input (PV) dari 4P1202, T° adalah nilai input (PV) dari 471202, Pb adalah besamya_referensi tekanan (pressure) yaitu 45 KG/CM2, Tb adalah besamya teferensi temperature yaity 460 DEGC dan Fo adalah besamya aliran volume steam yang terkompensasi (input dari 4F1202) datam KG/HR. Sehingga pada temperature 471202 sebesar 460 DEGC dan tekanan (pressure) 4P1202 sebesar 45 KGICM2 Kenaikan dari temperature 471202 melebihi 460 DEGC akan mengurangi jumiah aliran volume steam 4F1202 yang berarti akan menurunkan bukaan valve FCV-102 (MV dari 4LIC102), begitu juga penurunan temperature 471202 dibawah 460 DEGC akan menambah jumiah aliran volume steam 4F1202 yang berarti akan menambah bukaan valve FCV-102 (MV dari 4L1C102) Kenaikan dari tekanan (pressure) 4PI202 melebihi 45 KG/CM2 akan _menambah jumlah aliran volume steam 4F1202 yang berarti akan manambah bukaan valve FCV- 102 (MV dari 4LIC102), begity juga enurunan tekanan (pressure) dibawah 45 KG/CM2 akan mengurangi jumiah aliran volume steam 4F1202 yang berarti akan mengurangi bukaan valve FCV-102 (MV dari 4L1C 102). Kenaikan alan volume steam 4F1202 sebesar 1400 KG/CM2 akan menambah bukaan valve FCV-102 (MV dari 4LIC102) sebesar 1%, begitu juga penurunan sebesar 1400 KG/CM2 kan mengurangi bukaan vaive FCV-102 (MV dari 4L1C102) sobesar 1% Simulasi Tiga Elemen Kontrol (Three Element Controf) Status test function dalam keadaan running + Status dua elemen kontrol dalam keadaan running + Klik Tag No 4LIC102, _naikkan kapasitas dari level drum, dengan menaikkan setpoint (SV) menjadi 35%, Pastikan output (MV) akan bergerak nak Pada MV bernilal 25%, naikkan input (PV) dengan cara menaikkan RAW sebesar 38%, pastikan output (MV) akan berhenti bergerak + Klik ELE-CTL, lalu klk 3 ELE. Artinya pemilihan untuk tiga elemen kontrol. Pastikan valve FCV-102 terhubung oleh ‘oulput (MV) 4FIC101 Analisa Pemakaian tiga elemen kontrol dipilih pada saat pemakaian beban steam bervariasi (kebutuhan steam yang tidak Konstan), dimana output dari beberapa _ boiler dihubungkan untuk memenuhi_ kebutuhan steam pada proses, sehingga kekurangan steam dari salah satu boiler akan dipenuhi oleh boiler yang lain, ar DISTRIBUTED CONTROL SYSTEM (DGS) C33000 (Jaja Kustja) ‘Sebelum perubahan ke tiga elemen kontrol, pengoperasian fevef drum —_dinaikkan kapasitasnya dari 30% menjadi 35% dengan menaikkan setpoint (SV) dari 4LIC102. Hal ini dilakukan menjaga kondisi level drum pada level terendah akibat erubahan permintaan steam pada proses. Dengan perubahan Tag No ELE-CTL dari 2 ELE ke 3 ELE, borarti level drum dioperasikan pada tiga elemen_ kontrol {three element control) dan valve FCV-102 i kontrol oleh output (MV) dari pengontrol 4FIC101, sedangkan setpoint (SV) dari Pengontrol ini dihubungkan ke output (MV) dari 4LIC102 dan dipengaruhi juga oleh kebutuhan steam dari boiler. Kenaikan kebutuhan steam pada proses ‘akan menaikkan output (MV) dari 4LIC102, selanjutnya akan menambah setpoint (SV) dari 4FIC101 sehingga akan menambah ‘output (MV) dari 4FIC101 yang berarti juga menambah bukaan valve FCV-102 untuk menambah aliran air ke dalam steam drum: Begitu juga sebaliknya dengan penurunan kebutuhan steam pada proses. KESIMPULAN 1. Nilai input (PV) dari 4FY202A sama dengan rilai input (PV) dari 4F1202. 2. Dari percobaan dan analisa tugas akhir ini dapat diambil beberapa kesimpulan 3. DCS merupakan suatu system Pengendalian proses-proses yang banyak di terapkan pada industri skala menengah sampai besar. Denga kemampuan untuk menyajikan prose yang berlangsung secara grapik pad layer CRT, dan mengontrol proses proses yang terjadi pada field tamp. harus berada di field 4, Kemampuan DCS untuk berkomunikas int tidak hanya terbatas pada plan’ namun juga dapat terjadi_komunikat antara DCS dengan DCS lain ataupui antara DCS dengan Sub-system mise PLC (Programmable Logic Contro) 8. Program Simulasi yang di buat DCS sangat berguna karena dengan adany: simulasi ini kemungkinan kesalahal pada saat program tersebut aplikasikan dapat di minimalkan karena dengan simulasi kesalahan kesalahan yang ada kita dapat ketahu dan segera kita perbaiki. 6. Program simulasi ini juga sanga membanty para operator atau maintenance pada pihak user dalan melakukan pekerjaannya —terutam: pada saat melakukan —pekerjaar ‘modifixasi. DAFTAR PUSTAKA, Frans Gunterus, Falsafah dasar : * Systen pengendalian proses °, Elex Medic Komputindo.Jakarta 1988 Ogata, K, alin Behasa : Ir. Edi Laksono Teknik Kontrol Otomatik | dan 1 Erlangga, 1993, W.G.Andrew, —-H.B.Wiliams —“Appliec Instrumentation in the Process Industries” Volume 1 Practica Guidelines, Second Edition W.G.Andrew, H.B.Wiliams —“Appliec Instrumentation in the Process Industries” Volume I! Practica Guidelines, Second Edition Yokogawa Elektric Corporation “ CS300¢ Installation Guidance *, 2004 ‘Yokogawa Elektric Corporation:” Technica, Information, Integrated Productior. Control system’ , 2004

You might also like