Common Size Analisis & Arus Kas 2015
Common Size Analisis & Arus Kas 2015
BELANJA:
Belanja operasi 3.147.590.464.979,00 50,521% 3.736.646.652.313,00 52,864% 4.065.267.918.928,00 55,474%
Belanja modal 813.275.177.115,00 13,054% 691.484.392.957,00 9,783% 1.435.969.706.844,00 19,595%
Belanja tak terduga 0,00 0,000% 0,00 0,000% 4.497.452.726,00 0,061%
Total belanja 3.960.865.642.094,00 63,575% 4.428.131.045.270,00 62,647% 5.505.735.078.498,00 75,131%
TRANSFER:
Bagi hasil pajak 1.334.273.509.903,00 21,416% 1.764.024.522.670,00 24,956% 1.920.559.281.430,00 26,208%
Bagi hasil retribusi 0,00 0,000% 0,00 0,000% 656.126.353.250,00 8,953%
Bagi hasil pendapatan lainnya 0,00 0,000% 0,00 0,000% 1.719.445.816,00 0,023%
Total transfer 1.334.273.509.903,00 21,416% 1.764.024.522.670,00 24,956% 2.578.405.080.496,00 35,185%
PEMBIAYAAN:
Penerimaan pembiayaan 450.814.201.639,00 7,236% 1.069.804.863.441,00 15,135% 1.907.994.208.155,00 26,036%
Pengeluaran pembiayaan 316.100.000.000,00 5,074% 38.088.000.000,00 0,539% 22.000.000.000,00 0,300%
Pembiayaan neto 134.714.201.639,00 2,162% 1.031.716.863.441,00 14,596% 1.885.994.208.155,00 25,736%
Secara umum, pendapatan Pemda Banten mengalami fluktuasi yang tidak terlalu signifikan dari tahun 2013-2015, kadang naik, dan kadang turun.
Pemda Banten harus mulai bisa mengendalikan nilai belanja dan transfer nya, karena dari tahun 2013-2015, nilai belanja dan transfer terus mengalami
kenaikan. Kenaikan tersebut khususnya pada belanja operasional, belanja tak terduga, dan transfer.
Belanja operasional terdiri dari belanja pegawai, belanja barang & jasa, belanja hibah, dan bantuan sosial. Secara detail, naiknya belanja operasional
disebabkan karena:
Belanja modal mengalami kenaikan khusunya pada belanja modal tanah, JIJ (jalan, irigasi, dan jaringan), belanja modal aset tetap lainnya, belanja
modal aset lainnya, serta belanja modal peralatan & mesin. Untuk belanja modal gedung & dan bangunan mengalami penurunan.
Belanja tak terduga pemda Banten tahun 2013 & 2014 bernilai nol karena di Banten relatif jarang ada bencana alam. Untuk tahun 2015 terjadi
kenaikan belanja tak terduga disebabkan karena pemda Banten melakukan penyaluran RTLH (Rumah Tidak Layak Huni) yang tidak dianggarkan pada belanja
bantuan sosial.
Kenaikan nilai transfer pemda Banten, secara rinci disebabkan karena naiknya transfer bagi hasil pajak, bagi hasil retribusi, dan bagi hasil
pendapatan lainnya.
Akibat dari kenaikan nilai belanja dan transfer tersebut, pemda Banten harus menutupnya dengan menambah pembiayaan, sehingga nilai penerimaan
pembiayaan pemda Banten semakin naik dari tahun 2013-2015.
COMMON SIZE ANALISIS-NERACA
TOTAL KEWAJIBAN & EKUITAS 10.721.196.921.977,40 100,000% 12.535.341.575.829,00 100,000% 10.136.346.846.014,80 100,000%
Hasil pengamatan:
Neraca pemda Banten terdiri dari aset, kewajiban, dan ekuitas. Secara umum, kewajiban dan
ekuitas pemda Banten dari tahun 2013-2015 mengalami fluktuasi, kadang naik, kadang turun.
Namun, untuk aset pemda Banten, ada beberapa aset yang mengalami kenaikan. Kenaikan
aset tersebut antara lain terdiri dari Kas lainnya, Piutang pajak (net), Piutang retribusi (net), Belanja
dibayar di muka, Bagian lancar tuntutan ganti rugi (net), Investasi permanen, Peralatan & mesin,
Gedung & bangunan, Aset tetap lainnya, dan Konstruksi dalam pengerjaan.
Berdasarkan pola arus kas pemda Banten tahun 2015: arus kas dari kegiatan operasi (+), arus kas
dari kegiatan investasi (-), arus kas dari kegiatan pendanaan (0), dapat disimpulkan bahwa pemda
Banten hanya menggunakan kas yang berasal dari kegiatan operasi untuk melakukan berbagai
investasi.
Arus kas dari kegiatan transitoris tidak berhubungan dengan kegiatan operasi, investasi, dan
pendanaan karena kegiatan transitoris tidak mempengaruhi pendapatan, belanja, dan pembiayaan
pemerintah.