Pengaruh Gaji Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Players Pool N Lounge
Pengaruh Gaji Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Players Pool N Lounge
Thomas Imlawal
[email protected]
Winarningsih
ABSTRACT
This research is meant to find out the influence of salary, and work motivation to the performance of
the employees at playerspool n lounge Surabaya both simultaneous and partial, and to test which one
of the variables has dominant influence to the performance of the employees at players pool n lounge
Surabaya. This research applies quantitative paradigm, because it emphasizes ontesting some theories
by conducting measurement on research variables with figures and perform data analysis with
statistical procedures. The population of this research is all employees who work at players pool n
lounge Surabaya, and the sample collection has been done by using saturated sample and the samples
are 38 people. The data analysis technique has been done by using multiple linear regressions. The
result of this research shows that F test is stated by salary (G) and work motivation (MK) its Fcount is
20.780 which is greater than tcount 4.934. In the t test salary (G) has value of tcount is 3.475 with the
significance level is 0.001, the t test for work motivation (MK) has value of tcount is 4.934 with the
significance value is 0,000.
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh gaji, dan motivasi kerja terhadap
kinerja karyawan pada players pool n lounge Surabaya baik secara simultan dan parsial, serta
untuk dapat menguji manakah di antara variabel-variabel yang dominan pengaruh terhadap
kinerja karyawan players pool n lounge Surabya.Jenis penelitian yang digunakan adalah
quantitative paradigma, karena menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran
variabel-variabel penelitian dengan angka dan melakukan analisis data dengan prosedur
statistik. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan yang bekerja pada players pool n
lounge Surabaya, dengan pemilihan sampel menggunakan sampel jenuh dengan jumlah
sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 38 orang. Teknik analisa data yang
digunakan dalam penelitian adalah regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukan
bahwa pada uji F dinyatakan variabel gaji (G) dan motivasi kerja (MK) memiliki nilai Fhitung
20,780 lebih besar dari thitung 4,934. Pada Uji t untuk variabel gaji (G) memiliki nilai thitung
sebesar 3,475 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,001,Uji t untuk variabel Motivasi Kerja
(MK) memiliki nilai thitung sebesar 4,934 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000.
PENDAHULUAN
Pada saat ini indonesia telah memasuki era perdagangan bebas yang mau tidak mau
indonesia harus mampu bersaing dan mampu membuat setiap organisasi atau perusahaan
yang harus cepat bersaing dalam meningkatkan kinerja setiap karyawannya yaitu dengan
memanfaatkan sumber daya yang tersedia khususnya manajemen sumber daya manusia.
Manajemen sumber daya manusia melibatkan semua keputusan dan praktek. Manajemen
yang berlangsung dapat mempengaruhi orang-orang yang bekerja dalam setiap organisasi
atau perusahaan baik swasta maupun pemerintahaan. Maka suatu organisasi yang ingin
berkembang dan berjalan dengan baik maka organisasi tersebut harus bisa menjalankan
manajemennya dengan baik serta dapat memperhatikan setiap karyawan yang bekerja pada
organisasinya. dan dapat memberikan pelayanan dan gaji yang sesuai dengan peraturan
yang berlaku maupun yang ditetapkan pada setiap daerah tersebut.
Untuk merancang dan mengembangkan perencanaan sumber daya manusia yang
efektif bukanlah pekerjaan yang mudah, karena dapat membutuhkan suatu pemikiran, yang
berupa pemikiran jangka pendek dan jangka panjang. Dalam pelaksanaannya, perencanaan
sumber daya manusia harus disesuaikan dengan strategi tertentu. Hal ini dimaksud untuk
meminimalisasikan adanya kesenjagan agar tujuan dengan kenyataan dan sekaligus
memfasilitasi keefektifan organisasi yang dapat dicapai. Perencanaan sumber daya manusia
harus diintegrasikan dengan tujuan perencanaan jangka pendek dan jangka panjang dalam
organisasi. Hal ini diperlukan agar organisasi bisa terus bertahan dan dapat berkembang
sesuai dengan tuntutan,perubahaan, serta perkembangan yang sangat cepat dan dinamis.
Dalam perencanaan sumber daya manusia tersebut faktor motivasi juga tidak kalah
penting dalam meningkatkan daya saing perusahaan. Karena motivasi merupakan salah
satu pendorong bagi seseorang untuk melaksanakan suatu kegiatan guna mendapatkan
hasil yang terbaik. Oleh karena itulah tidak heran jika seorang karyawan yang mempunyai
motivasi kerja yang tinggi biasanya mempunyai kinerja yang tinggi pula. Dan sebaliknya
jika seorang pegawai yang memiliki motivasi yang rendah maka memiliki kinerja yang
rendah pula. Untuk itu motivasi pegawai perlu dibangkitkan agar karyawan dapat
menghasilkan kinerja yang baik. Karyawan memang peran utama dalam menjalankan roda
kehidupan perusahaan. Apabila karyawan memiliki kinerja dan motivasi kerja yang tinggi,
maka laju roda perusahaan pun akan berjalan kencang, yang akhirnya akan menghasilkan
kinerja dan pencapaian yang baik bagi perusahaan. Di sisi lain, bagaimana mungkin roda
perusahaan berjalan baik, kalau karyawannya tidak bekerja produktif, artinya karyawan
tidak memiliki semangat kerja yang tinggi, tidak ulet dalam bekerja dan memilki moril yang
rendah.
Sudah menjadi tugas manajemen agar karyawan memilki semangat kerja dan moril
yang tinggi serta ulet dalam bekerja. Biasanya karyawan yang puas dengan apa yang
diperolehnya dari perusahaan akan memberikan lebih dari apa yang diharapkan dan ia akan
terus berusaha memperbaiki kinerjanya.sebaliknya karyawan yang kepuasan kerjanya
rendah, cenderung melihat pekerjaan sebagai hal yang menjemukan dan membosankan,
sehingga ia dapat bekerja dengan terpaksa dan asal-asalan. Untuk itu merupakan keharusan
bagi perusahaan untuk mengenali faktor-faktor apa saja yang membuat karyawan puas
bekerja di perusahaan. Pemahaman tentang jenis atau tingkat kebutuhan perorangan
karyawan oleh perusahaan menjadi hal mendasar untuk meningkatkan motivasi. Dengan
tercapainya kepuasan kerja karyawan, maka kinerja karyawan pun akan meningkat.
Dengan ditingkatkan dan dipeliharanya suatu kineja karyawan secara terus menerus
maka suatu keberhasilan akan tercapai. Ini membuktikan bahwa kinerja karyawan sangat
berpengaruh terhadap keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuan.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka penulis dapat melakukan suatu
penelitian dengan judul Pengaruh gaji, dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan
pada players pool n lounge.
Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen : Volume 5, Nomor 2, Februari 2016 ISSN : 2461-0593
3
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka rumusan
masalah adalah apakah gaji berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada players pool n
lounge, apakah motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada players pool n
lounge, manakah diantara kedua variable yaitu gaji dan motivasi kerja yang berpengaruh
dominan terhadap kinerja karyawan pada players pool n lounge. Maka tujuan penelitian dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh secara simultan antara gaji dan motivasi
kerja terhadap kinerja karyawan players pool n lounge, untuk mengetahui pengaruh secara
parsial antara gaji dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan players pool n lounge dan
untuk mengetahui diantara gaji dan motivasi kerja yang memiliki pengaruh dominan
terhadap kinerja karyawan players pool n lounge.
TINJAUAN TEORITIS
Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen sumber daya manusia merupakan suatu perencanaan, pengorganisasian,
pengkordinasian, pelaksanaan, dan pengawasan terhadap pengadaan, pengembangan,
pemberian balas jasa, pengintegrasian, pemeliharaan, dan pemisahan tenaga kerja dalam
rangka mencapai tujuan organisasi.
Manajemen sumber daya manusia dapat didefenisikan pula sebagai suatu
pengelolaan dan pendayagunaan sumber daya yang ada pada individu (pegawai).
Pengelolaan dan pendayagunaan tersebut dikembangkan secara maksimal di dalam dunia
kerja untuk mencapai tujuan organisasi dan pengembangan individu pegawai. Dan
kemampuan organisasi perusahaan. Keseimbangan tersebut merupakan kunci utama
perusahaan agar dapat berkembang secara produktif dan wajar. Perkembangan perusahaan
dan organisasi sangatlah tergantung pada kinerja dan tenaga kerja yang ada di perusahaan
maupun organisasi tersebut.
Manajemen sumber daya manusia sangat bermanfaat bagi kepentingan nasional. Hal ini
karena pegawai-pegawai yang berpotensi tinggi dapat dimanfaatkan pula oleh pemerintah
dalam rangka meningkatkan produktivitas nasional. Mereka dapat dijadikan tenaga-tenaga
ahli dalam bidang tertentu utuk membantu program pemerintah.
Gaji
Gaji adalah sebuah kesanggupan dari perusahaan untuk menilai karyawan dan
memposisikan diri dalam benchmarking dengan dunia industry. Perusahaan wajib, memiliki
kerangka dasar system pengupahan yang baku dan standard untuk dijadikan acuan dalam
pembicaraan negosiasi pemberian gaji. Tujuan utama dari hal ini adalah untuk menarik,
mempertahankan, dan memotivasi serta memuaskan karyawan agar tetap bertahan dan
berkarya di perusahaan.
Rangkuman dari filosofi gaji adalah sebuah maha karya perusahaan/Corporate
Masterpiece (selain dari produk perusahaan) yaitu sebuah total kompensasi. Dimana dalam
total kompensasi ini terdapat komponen yang saling menunjung satu dengan lainya agar
perusahaan dapat kompotitif di pasar industri. Komponen-komponen tersebut dapat
berwujud langsung maupun tidak langsung diterima karyawan seperti gaji,
insentif/tunjagan, saham, medical, dan sebagainnya. Kesemua ini merupakan bentuk
kombinasi yang harus menarik, mengikat, dan memotivasi serta memuaskan karyawan.
Menurut Hasibuan (2008 : 122) menyatakan bahwa sistem penggajian yang umum
diterapkan adalah Sistem waktu yaitu besarnya gaji atau upah dalam sistem ini diterapkan
berdasarkan standar waktu seperti jam, mingguan ataupun bulanan. Administrasi
penggajian sistem waktu relatif mudah serta dapat diterapkan kepada karyawan tetap
maupun harian. Sistem hasil atau (output) besarnya gaji dalam sistem ini ditetapkan atas
kesatuan unit yang dihasilkan karyawan. Besarnya gaji yang dibayar selalu didasarkan
kepada banyaknya hasil yang dikerjakan bukan kepada lamanya waktu mengerjakan. Sistem
ini tidak dapat diterapkan pada karyawan tetap atau sistem waktu dan jenis pekerjaan yang
tidak mempunyai standar fisik, Kebaikan sistem ini adalah memberikan kesempatan kepada
karyawan yang bekerja bersungguh-sungguh serta berprestasi baik akan memperoleh balas
jasa yang lebih besar. Namun kelemahanya adalah kualitas produk/jasa yang dihasilkan
kurang baik dan karyawan yang kurang mampu balas jasanya kecil sehingga kurang
manusiawi.
Motivasi kerja
Menurut Mathis dan Jackson,(2008:183) motivasi adalah kondisi mental yang
mendorong dilakukannya suatu tindakan yang memberikan kekuatan yang megarah kepada
pencapaian kebutuhan, memberi kepuasan ataupun mengurangi ketidak seimbangan.
Berdasarkan pengertian diatas, motivasi dapat didefenisikan sebagai suatu tindakan
untuk mempengaruhi orang lain agar berprilaku (to behave) secara teratur. Motivasi
merupakan tugas bagi manajer untuk mempengaruhi orang lain (karyawan) dalam suatu
perusahaan. Oleh karena itu tidak ada motivasi, jika tidak dirasakkan adanya kebutuhan
dan kepuasan serta ketidak seimbangan. Rangsangan-rangsangan terhadap hal semacam
diataslah yang akan menimbulkan motivasi, dan motivasi yang telah tumbuh memang
dapat dijadikan moto dan dorongan untuk mencapai tujuan pemenuhan kebutuhan atau
pencapaian keseimbangan.
Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen : Volume 5, Nomor 2, Februari 2016 ISSN : 2461-0593
5
Kinerja karyawan
Menurut Marwansyah (2010 : 228) kinerja adalah pencapaian/prestasi seseorang
berkenan dengan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya. Kinerja dapat pula dipandang
sebagai perpaduan dari hasil kerja (apa yang harus dicapai oleh seseorang) dan kompetensi
(bagaimana seseorang mencapainya).
Sedangkan kinerja menurut Wibowo (2010:7) adalah kinerja adalah tentang
melakukan pekerjaan dan hasil yang dicapai dari pekerjaan tersebut.
Sedarmayanti (2010:260) mengemukakan bahwa kinerja merupakan terjemahan dari
performance yang berarti hasil kerja seorang pekerja, sebuah proses manajemen atau suatu
organisasi secara keseluruhan, dimana hasil kerja tersebut harus dapat ditunjukkan buktinya
secara konkrit dan dapat diukur (dibandingkan dengan standar yang telah ditentukan).
Berdasarkan pengertian diatas, dapat diuraikan bahwa kinerja (performance) adalah
suatu hasil kerja yang dicapai oleh seorang pegawai sesuai dengan standar dan kriteria yang
telah ditetapkan dalam kurun waktu tertentu.
Gaji
(G1) Kinerja
karyawan
(KK)
Motivasi Kerja
(MK2)
Gambar 1
Sumber : DiolahPeneliti
Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen : Volume 5, Nomor 2, Februari 2016 ISSN : 2461-0593
7
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi (Objek Penelitian)
Jenis penelitian yang digunakan adalah paradigma kuantitatif (Quantitative
Paradigma), dimana penelitian ini menekankan pada pengujian teori-teori melauli
pengukuran variabel-variabel penelitian dengan angka dan melakukakan analisis data
dengan prosedur statistik.
Menurut Sugiyono,(2014: 119)Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas:
obyek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang dapat
ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari dan kemudian dapat ditarik suatu kesimpulan.
Dan populasi dalam penelitian ini adalah karyawan yang bekerja pada Players Pool n
Lounge di surabaya.
Variabel Independen
Gaji (G)
Gaji adalah sebuah kesanggupan dari perusahaan untuk menilai karyawan dan
memposisikan diri dalam benchmarking dengan dunia industry. Perusahaan wajib,
memiliki kerangka dasar system pengupahan yang baku & standard untuk dijadikan acuan
dalam pembicaraan negosiasi pemberian gaji.
Motivasi Kerja (MK)
Motivasi berasal dari kata motif (motive), yang berarti dorongan. Dengan demikian
motivasi berarti suatu kondisi yang mendorong atau menjadi sebab sesorang melakukan
suatu perbuatan/kegiatan, yang berlangsung secara sadar.
Variabel dependen
Kinerja karyawan Menurut Sedarmayanti, (2010:260) mengemukakan bahwa kinerja
merupakan terjemahan dari performance yang berarti hasil kerja seorang pekerja, sebuah
proses manajemen atau suatu organisasi secara keseluruhan, dimana hasil kerja tersebut
Pengaruh Gaji dan Motivasi...-Imlawal, Thomas
8
harus dapat ditunjukkan buktinya secara konkrit dan dapat diukur (dibandingkan dengan
standar yang telah ditentukan).
Uji Validitas
Uji Validitas menurut Sugiyono (2014: 134) dapat dilihat dari nilai korelasi antara
skor butir pertanyaan dengan total skor variabel. Jika korelasi antara skor total kurang dari
0,3 maka butir dalam instrumen tersebut dinyatakan tidak valid. Jika korelasi antara skor
total lebih dari 0,3 maka instrumen tersebut dinyatakan valid.
Uji Reliabilitas
Ghozali, (2011: 47) mengatakan yang dimaksud dengan reliabilitas adalah suatu
angka yang menunjukkan konsistensi suatu alat ukur didalam mengukur objek yang sama.
Hasil penelitian dikatakan reliabel jika terdapat kesamaan data dalam jangka waktu yang
berbeda, sehingga dari instrumen yang reliabel adalah instrumen yang apabila digunakan
beberapa kali untuk mengukur objek yang sama. Pengujian reliabilitas dapat menggunakan
metode Alfa cronbach, dengan cerita Alfa cronbach dari masing-masing variabel lebih dari 0,6
maka alat ukur dalam penelitian ini dapat dikatakan reliabel.
0,3 maka butir dalam instrumen tersebut dinyatakan tidak valid. Jika korelasi antara skor
total lebih dari 0,3 maka instrumen tersebut dinyatakan valid.
Tabel 1
Uji Validitas Gaji
No Indikator r hitung Sig (0,05) Keterangan
1 G.1 0,485 0,000 0,05 Valid
2 G.2 0,495 0,000 0,05 Valid
3 G.3 0,815 0,000 0,05 Valid
4 G.4 0,708 0,000 0,05 Valid
5 G.5 0,374 0,000 0,05 Valid
Sumber: data primer diolah 2016
Dari tabel 1 di atas dapat diketahui bahwa koefisien semua butir pernyataan dari
variabel gaji dapat memberikan skor total (corected item-total corelation) di atas 0,3 sehingga
dapat disimpulkan bahwa semua butir pernyataan dalam variabel gaji dinyatakan valid.
Tabel 2
Uji Validitas Motivasi Kerja
No Indikator r hitung Sig (0,05) Keterangan
1 MK.1 0,561 0,000 0,05 Valid
2 MK.2 0,696 0,000 0,05 Valid
3 MK.3 0,671 0,000 0,05 Valid
4 MK.4 0,510 0,000 0,05 Valid
5 MK.5 0,640 0,000 0,05 Valid
Sumber: data primer diolah 2016
Dari tabel 2 di atas dapat diketahui bahwa koefisien semua butir pernyataan dari
variabel motivasi kerja dapat memberikan skor total (corected item-total corelation) di atas
0,3 sehingga dapat disimpulkan bahwa semua butir pernyataan dalam variabel motivasi
kerja dinyatakan valid.
Tabel 3
Uji Validitas Kinerja Karyawan
No Indikator r hitung Sig (0,05) keterangan
1 KK1 0,752 0,000 0,05 Valid
2 KK2 0,522 0,000 0,05 Valid
3 KK3 0,749 0,000 0,05 Valid
4 KK4 0,774 0,000 0,05 Valid
5 KK5 0,658 0,000 0,05 Valid
Sumber: data primer diolah 2016
Dari tabel 3 di atas dapat diketahui bahwa koefisien semua butir pernyataan dari
variabel kinerja karyawan dapat memberikan skor total (corected item-total corelation) di
atas 0,3 sehingga dapat disimpulkan bahwa semua butir pernyataan dalam variabel kinerja
karyawan dinyatakan valid.
Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas berguna untuk menetakan apakah instrumen dalam hal ini, kuisioner.
Dapat digunakan lebih dari satu kali, paling tidak boleh responden yang sama. Uji
reliabilitas untuk alternatif jawaban lebih dari dua menggunakan uji Cronbach Alpha, yang
nilainya akan dibandingkan dengan nilai koefisien reliabilitas minimal yang dapat diterima.
Jika nilai Cronbachs Alpha 0,6, maka instrumen penelitian reliabel. Jika nilai Cronbachs
Alpha 0,6, maka instrumen penelitian tidak reliabel. Maka Hasil penelitian dari uji
reliabiltas dengan menggunakan SPSS adalah sebagai berikut:
Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen : Volume 5, Nomor 2, Februari 2016 ISSN : 2461-0593
11
Tabel 4
Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach Koefisien Keterangan
alpaha Alpha
a. Uji Normalitas
Salah satu cara untuk melihat normalitas residual adalah dengan melihat grafik normal
probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Jika data
menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka asumsi
normalterpenuhi. Uji normal robability plot dapat dilihat pada gambar sebagai berikut:
Gambar 2
Sumber : Data Primer Diolah 2016
Berdasarkan gambar di atas menunjukan bahwa data menyebar disekitar garis
diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi
normalitas.
b. Multikolinieritas
Uji multikolineritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan
adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Identifikasi secara statistik ada atau
tidaknya gejala multikolinier dapat dilakukan dengan menghitung Variance Inflation Factor
(VIF).
Pengaruh Gaji dan Motivasi...-Imlawal, Thomas
12
Tabel5
Uji Multikolinieritas
Berdasarkan perhitungan di atas diperoleh hasil bahwa nilai VIF pada kedua variabel
bebas lebih kecil dari 10, artinya kedua variabel bebas pada penelitian ini tidak ada gejala
multikolinier.
c. Autokorelasi
Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui korelasi antar anggota serangkaian
data observasi baik data time series maupun cross section. Menurut Santoso (2009:139), secara
umum untuk menentukan autokorelasi bisa diambil patokan Angka D-W diantara -2
sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi.
Tabel 6
Model Summary
d. Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksinambungan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.
Ketentuan pengujian dengan menggunakan grafik plot antara nilai prediksi variabel
dependen.
Gambar 3
Sumber : Data Primer Diolah 2016
Dari grafik Scatterplot yang dihasilkan SPSS terlihat hampir semua titik menyebar
secara acak , tidak membentuk pola tertentu yang jelas serta tersebar di atas maupun Di
bahwa angka 0 pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model
regresi, sehingga model regresi layak dipakai.
Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen : Volume 5, Nomor 2, Februari 2016 ISSN : 2461-0593
13
Tabel 7
Hasil Uji Regresi Linear Berganda
Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
Dari hasil regresi yang didapat maka dapat dibuat persamaan regresi sebagai berikut:
KK = 0,459 + 0,511G1 + 0,502MK2
Berdasarkan persamaan regresi linier tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Nilai kostanta (a) sebesar 0,459. Nilai tersebut menunjukan bahwa jika kedua variabel
yaitu gaji dan motivasi kerja bernilai 0 (nol) atau konstan, maka kinerja karyawan
sebesar 0,459.
2. Nilai koefisien regresi variabel gaji (G) sebesar 0,511, menunjukan arah hubungan positif
(searah) antara variabel gaji dengan kinerja karyawan. Hal ini berarti jika variabel gaji
naik satu satuan maka kinerja karyawan juga akan meningkat satu satuan dengan
asumsi variabel lain konstan.
3. Nilai koefisien regresi variabel motivasi (MK) sebesar 0,502 menunjukan arah hubungan
positif (searah) antara variabel motivasi dengan kinerja karyawan. Hal ini berarti jika
variabel motivasi kerja naik satu satuan maka kinerja karyawan juga akan meningkat
satu satuan dengan asumsi variabel lain konstan.
Tabel 8
Hasil Uji Analisis Koefisien Determinasi (R2)
Uji Hipotesis
Uji F (Uji kelayakan model)
Uji F digunakan untuk menguji kelayakan model regresi linear berganda dalam
memprediksi pengaruh secara simultan variabel independen terhadap variabel dependen.
Pengaruh Gaji dan Motivasi...-Imlawal, Thomas
14
Tabel 9
Hasil Uji F
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean F Sig.
Square
1 Regression 160.524 2 80.262 20.780 .000a
Tabel 10
Hasil Uji t
Tabel 11
Hasil Analisis Koefisien Determinasi Parsial (r2)
Variabel R r2 Dalam Presentase
Berdasarkan hasil diatas dapat dilihat nilai koefisien determinasi parsial (r2) terbesar
adalah untuk varial motivasi kerja (MK) yaitu sebesar 0.4108, artinya secara parsial variabel
bebas yaitu motivasi kerja memberikan pengaru yang dominan terhadap variabel terikat
yaitu kinerja karywan (KK) dengan nilai presentase sebesar 41.08%. Dengan demikian
hipotesis penelitian yang berbunyi H3Diduga variabel bebas yaitu gaji sangat berpengaruh
dominan terhadap kinerja karyawan pada Players Pool n Loung. di tolak.
Saran
Saran yang dapat diberikan peneliti berdasarkan hasil penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Untuk penerapan gaji yang di terapkan oleh pimpinan yang selama ini diberikan
kepada karyawan agar dapat di perhatikan lebih baik serta dapat diterapkan
konsekwensi dan tingkat gaji yang diterima harus sesuai dengan UMK sehingga
karyawan dapat menerima gaji yang layak untuk keperluan dan kebutuhan
karyawan.
2. Pelaksanaan motivasi oleh pimpinan yang selama ini diberikan dapat tetap
diperhatikan dengan baik agar setiap karyawan yang bekerja dapat merasakan
kenyamanan dan ketenangan mereka saat bekerja, selain itu juga pimpinan juga tetap
menaruh perhatian yang serius pada perilaku karyawan pada semua permasalahan
kebutuhan baik dengan memberikan bantuan fasilitas kepada organisasi dan individu
karyawan yang akan mendukung kelancaran pelaksanaan pekerjaan.
3. Kinerja karyawan yang selama ini terjadi pada organisasi sebaiknya pimpinan harus
tetap mempertahankan dan memperhatikan setiap kinerja yang baik dari karyawan
agar dapat terus di kembangkan guna mencapai kinerja yang baik.
Diharapkan bagi peneliti selanjutnya agar dapat menambah obyek penelitian dan
sebaiknya menggunakan rujukan yang terbaru serta variabel penelitian yang digunakan
sebaiknya lebih banyak dibandingkan dengan penelitian sebelumnya sehingga dapat
memberikan hasil penelitian yang lebih baik.
Pengaruh Gaji dan Motivasi...-Imlawal, Thomas
16
DAFTAR PUSTAKA
Hasibuan, M.S.P. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Revisi. Jakarta:Bumi Aksara.
Mathis dan Jackson. 2008. Human Recource (Manajemen Sumber Daya Manusia). Terjemahan
Diana Angelia. Jakarta: Salemba Empat.
Marwansyah, 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetakan Kesatu. Penerbit Alfabeta.
Bandung.
Ghosali. I. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS BP Universitas
Ponegoro. Semarang.
Sedarmayanti. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia, Reformasi Birokrasi Dan Manajemen
Pegawai Negeri Sipil (cetakan kelima). PT. Refika Aditama. Bandung.
Mangkunegara, A. P. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. PT. Remaja
Rosdakarya. Bandung.
Bangun, 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Erlangga. Jakarta.
Wirauan, k 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Keunggulan Bersaing organisasi.
Graha Ilmu, Yogyakarta.
Sugiyono, 2014. Statistik Untuk Penelitian. Cetakan Kedua Puluh Empat. Alfabeta.
Bandung.
Bangun, 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Erlangga. Jakarta.
Wibowo, 2010. Manajemen Kinerja. Edisi Ketiga. Penerbit Rajawali Pers. Jakarta.
Prawirosentono, 2009. Manajemen Produktivitas. PT. Bumi Angkasa. Jakarta.