Umi Nur Afifah 010114A125
Umi Nur Afifah 010114A125
010114A125
Mother Duck is sitting on her eggs. The eggs break and the ducklings come out one by one.
But a duckling is different from others. It looks very ugly. Its brothers and sisters dislike it.
They often laugh at him and bite him. So the ugly duckling goes away.
When the ugly duckling wakes up the next day, it finds some wild ducks are surrounding it.
The wild ducks warn, “You are so ugly, don’t come up near us.”
The ugly duckling is leaving here and a big dog appears. It stares at the duckling. The
duckling is very scared. It thinks the big dog will eat it, but the big dog shakes his head and
runs away. The ugly duckling says, “ I am so ugly that the big dog doesn’t want to eat me.
It is dark. The ugly duckling comes to a house. It’s too tired. It falls asleep near the door of
the house. Early next morning, an old woman opens the door. She finds the duckling and lets
it in. There is a hen and a cat in the house. They dislike the duckling, either. So the ugly
duckling goes away.
Autumn comes. One day, the ugly duckling comes to a river. It sees some white and big birds
are flying across the river. They are swans. They are so beautiful. The duckling envies them
very much.
Winter comes. It becomes colder and colder. The river is iced. The ugly duckling is caught by
the ice in the river.
A farmer find the ugly duckling. He breaks the ice and brings it to his home. The children of
the farmer want to play with the ugly duckling, but it thinks they will hurt itself. So it flies
away.
Spring comes. The ugly duckling come to the river again. It sees the beautiful swans are
swimming in the river. It comes to them and says, “Kill me! I don’t want to live. I’m too
ugly. I’m not happy at all.” The swans say to him, “You aren’t ugly. You are a beautiful
swan.” “No, you cheat me!” cries the ugly duckling. “Look at the water! You are so beautiful
that we can’t compare with you!” say the swans.
The ugly duckling looks at the water. It really becomes a beautiful swan. It is very happy.
Induk itik sedang mengerami telur-telurnya. Telur-telur itu menetas dan anak-anak itik keluar
satu persatu, tapi seekor anak itik berbeda dengan anak itik lainnya. Rupanya buruk sekali.
Saudara-saudaranya tidak menyukai anak itik itu. Mereka sering menertawai dan
menggigitnya. Anak itik buruk rupa itupun menjauh.
Ketika anak itik yang buruk rupa itu bangun keesokan harinya, ternyata beberapa ekor itik
liar sedang mengerumuninya. Itik-itik itu memperingatkan, “Kamu sangat jelek. Jangan
mendekati kami.”
Anak itik buruk rupa itu pergi dan bertemu seekor anjing besar. Anjing itu menatap itik buruk
rupa, sehingga membuatnya sangat ketakutan. Ia pikir anjing besar itu akan memakannya,
tapi anjing besar itu menggelengkan kepala dan pergi. Anak itik buruk rupa berkata, “Aku
jelek sekali sampai-sampai anjing besar itu tidak ingin memakanku.”
Hari sudah gelap. Anak itik buruk rupa itu tiba disebuah rumah. Ia kelelahan dan tertidur di
depan pintu rumah itu. Keesokan harinya pagi-pagi sekali, seorang perempuan tua membuka
pintu. Ia menemukan anak itik itu dan menyuruhnya masuk. Ada seekor ayam betina dan
seekor kucing di dalam rumah itu, namun mereka juga tidak menyukai Anak itik buruk rupa
itu. Maka anak itik buruk rupa itupun pergi.
Musim gugur tiba. Suatu hari, Anak itik buruk rupa tiba
disebuah sungai. Ia melihat beberapa ekor burung putih besar sedang terbang menyeberangi
sungai. Burung-burung itu adalah angsa. Mereka sangat cantik. Anak itik buruk rupa itu
merasa sangat iri pada mereka.
Musim dingin tiba. Cuaca menjadi semakin bertambah dingin. Sungai membeku. Anak itik
buruk rupa itu terjebak es di sungai.
Seorang petani menemukan anak itik buruk rupa itu. Dipecahkannya es yang menjebak anak
itik itu dan ia membawa anak itik itu pulang. Anak-anak petani itu ingin bermain dengan
Anak itik buruk rupa, tapi Anak itik buruk rupa berpikir mereka akan melukainya. Maka
Anak itik buruk rupa itupun terbang pergi.
Musim semi tiba. Anak itik buruk rupa itu mendatangi sungai lagi. Ia melihat para angsa
yang cantik sedang berenang di sungai. Ia mendatangi mereka dan berkata, “Bunuhlah aku!
Aku tidak ingin hidup. Aku terlalu jelek. Aku sama sekali tidak bahagia.” Para angsa itu
berkata padanya, “Kamu tidak jelek. Kamu adalah seekor angsa yang cantik.“
“Tidak, kalian menipu aku!” jerit Anak itik buruk rupa itu. “Lihatlah kedalam air. Kamu
cantik sekali, sampai-sampai kami tidak bisa menyaingi kamu!” kata para angsa itu.
Anak itik buruk rupa itu melihat kedalam air. Ternyata ia telah berubah menjadi seekor angsa
yang cantik. Ia pun merasa senang.