The document discusses several theories on the concepts of learning and academic achievement. It defines learning as a process of behavioral changes in individuals through interactions with their environment. Academic achievement is defined as the abilities and skills acquired by students as a result of learning experiences. The document also discusses factors that influence students' academic achievement, including internal factors like health and psychology, and external factors like family, school, and socioeconomic status. It hypothesizes that students' socioeconomic status influences their academic achievement.
Download as DOCX, PDF, TXT or read online on Scribd
0 ratings0% found this document useful (0 votes)
20 views
Bab Ii Tinjauan Pustaka
The document discusses several theories on the concepts of learning and academic achievement. It defines learning as a process of behavioral changes in individuals through interactions with their environment. Academic achievement is defined as the abilities and skills acquired by students as a result of learning experiences. The document also discusses factors that influence students' academic achievement, including internal factors like health and psychology, and external factors like family, school, and socioeconomic status. It hypothesizes that students' socioeconomic status influences their academic achievement.
Download as DOCX, PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teoritis
2.1.1 Pengertian Belajar Slameto (2003) mengungkapkan bahwa “ belajar sebagai suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”. Sementara Hamalik (2001;28) menjelaskan “bahwa belajar adalah suatu perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan. Lebih lanjut lagi hamalik menyatakan bahwa belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman”. Sejalan dengan itu Gulo (2002) memberikan batasan tentang belajar yaitu seperangkat kegiatan, terutama kegiatan mental intelektual, mulai dari kegiatan yang paling sederhana sampai kegiatan yang rumit. Mudjiono dan Dimyati (2000) mengatakan “bahwa pengertian belajar yaitu merupakan kegiatan yang kompleks”. Hasil belajar berupa isi. Setelah belajar orang memiliki keterampilan, pengetahuan, sikap dan nilai. Menurut Hakim (2002), belajar yaitu suatu proses perubahan di dalam kepribadian manusia dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya pikir dan kemampuan. Belajar itu sendiri dapat pula diartikan sebagai aktivitas pengembangan diri mulai pengalaman yang bertumpu pada kemampuan diri belajar di bawah bimbingan guru. (Dhani Quinchy, 2010). Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu proses yang dilakukan oleh individu sehingga dapat membawa perubahan tertentu terhadap tingkah laku, sikap, keterampilan dan pengetahuan secara sadar dan bertahap sebagai akibat dari interaksi dengan lingkungannya. Sikap dan tingkah laku pemahaman tentang konsep belajar secara teoritis cukup beragam pandangan dan tinjauan yang dicapainya. 2.1.2 Prestasi Belajar Muhibbin Syah, (2011) mendefinisikan “belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan”. Menurut M.fathurrohman dan Sulistyorini, (2012: 119) prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai dari suatu kegiatan yang berupa perubahan tingkah laku yang dialami oleh subyek belajar didalam suatu interaksi dengan lingkungannya. Selanjutnya Sutratinah Tirtonegoro, (M.fathurrohman dan Sulistyorini, 2012: 119) menyatakan bahwa prestasi belajar adalah penilaian hasil usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu. Dalam buku karya Syaiful Bahri Djamarah, (2012: 23) dikemukakan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh berupa kesan- kesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar. Menurut Azwar (2003) menyatakan prestasi belajar sebagai suatu keberhasilan memperoleh pengetahuan dan kecakapan baru yang dapat di operasionalkan dalam bentuk indikator-indikator berupa nilai rapor, indeks prestasi pendidikan, angka kelulusan, predikat keberhasilan dan semacamnya. Prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu antara lain: sikap belajar, motivasi, disiplin, lingkungan keluarga dll. Menurut Tjundjing, prestasi belajar adalah suatu istilah yang menunjukkan tingkat penguasaan peserta didik terhadap bahan pelajaran yang diajarkan yang diikuti oleh munculnya perasaan puas bahwa ia telah melakukan sesuatu dengan baik. Menurut Rifa’I dan Catharina (2006) prestasi belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajaran setelah mengalami aktivitas belajar. (Yahya Reka Wirawan, 2015). Berdasarkan pendapat para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah suatu kemampuan yang dimiliki oleh siswa yang berupa pengetahuan, keterampilan, sikap dan tingkah laku yang diperolehnya dari belajar melalui pengalamannya sendiri maupun dengan berinteraksi dengan lingkungannya. Muhammad Fathurrohman & Sulistyorini (2012) berpendapat bahwa terdapat dua faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa, yaitu antara lain sebagai berikut. 1. Faktor yang berasal dari dalam diri siswa (intern) a. Faktor jasmaniah (fisiologis) Faktor jasmaniah ini adalah berkaitan dengan kondisi pada organ-organ tubuh manusia yang berpengaruh pada kesehatan manusia. b. Faktor psikologis Faktor psikologis ini berasal dari sifat bawaan siswa dari lahir maupun dari apa yang telah diperoleh dari belajar ini. Adapun faktor yang tercakup dalam faktor psikologis, seperti: intelegensi atau kecerdasan, bakat, minat dan perhatian, motivasi siswa, serta sikap siswa.
2. Faktor yang berasal dari luar diri siswa (ekstern)
a. Faktor keluarga Keluarga merupakan tempat pertama kali anak merasakan pendidikan, karena di dalam keluargalah anak tumbuh dan berkembang dengan baik, sehingga secara langsung maupun tidak langsung keberadaan keluarga akan mempengaruhi keberhasilan belajar anak. b. Faktor sekolah Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang ditugaskan pemerintah untuk menyelenggarakan kegiatan pembelajaran. Dalam lingkungan sekolah banyak faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap belajar siswa, seperti: metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, media pendidikan, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, dan tugas rumah. c. Lingkungan masyarakat Lingkungan alam sekitar sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan pribadi anak, sebab dalam kehidupan sehari-hari anak lebih banyak bergaul dengan lingkungan dimana anak itu berada. (Qori Cahya Dwiningtyas dan Ari Wibowo, 2016).
2.1.3 Kondisi Sosial Ekonomi Orang Tua
Keadaan sosial ekonomi setiap orang berbeda-beda dan bertingkat, ada yang keadaan sosial ekonomi rendah, sedang, dan tinggi. Perbedaan ini ditentukan oleh keadaan didalam sebuah keluarga tersebut (seperti jumlah anggota keluarga, komunikasi didalam keluarga, dan perhatian orang tua terhadap keluarga). Menurut PS. Chapin (Kaaresvalastoga, 1989 : 26) sosial ekonomi adalah posisi yang ditempati individu atau keluarga berkenaan dengan ukuran rata-rata yang umum berlaku tentang kepemilikan kultural, pendapatan efektif, pemilikan barang-barang, dan partisipasi dalam aktivitas kelompok dari komunitasnya. Menurut Abdulsyani sosial ekonomi adalah kedudukan atau posisi seseorang dalam kelompok manusia yang ditentukan oleh jenis aktivitas ekonomi, pendapatan, tingkat pendidikan, jenis rumah tinggal, dan jabatan dalam organisasi. (Ubut, 2015). Gunarso dalam Handayani menyatakan bahwa status sosial ekonomi menentukan posisi seseorang atau kelompok ditengah-tengah individu atau kelompok lain dalam suatu masyarakat. (Mahbub Afandi, 2013). Status sosial ekonomi juga berhubungan dengan kemampuan orang tua dalam hal memberikan motivasi sesuai dengan latar pendidikan mereka, pendapatan orang tua dan pekerjaan yang mempengaruhi orang tua memberikan motivasi belajar untuk anak-anaknya. (Atya Rizkiana, 2014). Sehingga bisa dikatakan bahwa status sosial ekonomi dan keterlibatan orang tua adalah faktor yang sangat penting dalam prestasi siswa, keluarga merupakan kunci hidup siswa dan di luar sekolah adalah pengaruh yang paling penting dalam pembelajaran siswa.
2.2 Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan jawaban sementara yang harus diuji melalui penelitian. Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah : ”Terdapat pengaruh status ekonomi orang tua siswa dengan prestasi belajar siswa.”
Classroom-Ready Resources for Student-Centered Learning: Basic Teaching Strategies for Fostering Student Ownership, Agency, and Engagement in K–6 Classrooms