0% found this document useful (0 votes)
213 views80 pages

Executive Summary Googo

ringkas

Uploaded by

kiki
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
213 views80 pages

Executive Summary Googo

ringkas

Uploaded by

kiki
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF or read online on Scribd
You are on page 1/ 80
BALAI BESAR WILAYAH SUNGAI CIMANUK-CISANGGARUNG PPK-02 PERENCANAAN DAN PROGRAM JalanPemudaNo. 40 Cirebon-45132, Telp. (0234) 205876, Fax (0231) 205875 A DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYAAIR UTIVE SUMMARY DETAIL DESAIN WADUK CILEUWEUNG Tahun Anggaran 2009 | Be PT. TATA GUNA PATRIA a ousuirant PT. TATA GUNA PATRIA executive summiny ‘Sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan Detail Desain Waduk Cileuweung di Kabupaten Kuningan, kami dari pihak Konsultan PT Tata Guna Patria yang berdasarkan Kontrak Nomor: KU.08.08/BBWS.02.08.A2/02/02, Tanggal 29 April 2009 ‘sebagai pelaksana pekerjaan menyampaikan Executive Summary untuk pekerjaan yang bersangkutan. Executive Summary ini meliputi Pendahuluan, Inventarisasi Data, Analisa Topografi, Analisa Geologi, Kajian dan Analisis, Perencanaan Bendungan, Bangunan Pelimpah, Bangunan Pengelak, RAB dan Analisa Ekonomi serta Kesimpulan dan Saran. Laporan ini disusun dengan harapan dapat dipergunakan sebagai bahan untuk menindak tanjuti pekerjaan detail desain sampai dengan pelaksanaan pekerjaan konstruksinya Jakarta, 20 Oktober 2009 PT. Tata Guna Patria ir. Eddy Sisworo Team Leader otal Desain Waduk Cileunoung Kabupaten Kuningan Jewa Barat PT TATA GUNA PATRIA xecurive summary DAFTAR ISI HALAMAN KATA PENGANTAR i DAFTAR IS! ii 4 EX-1 EX-1 EX-1 2 7 EX-3 Pemasangan Titik Tetap dan Titik Bantu. —EX-3 Pengambilan Titik ikat (Referensi) . EX-4 EX-4 3. EX-6 EX-6 EX-6 EX-7 EX-9 Kondisi Geoteknik Saluran Pellmpah EX-9 Kondisi Geologi Daerah Genangan. EX-9 i EX-9 EX-10 Material Timbunan Kedap Air.. EX-10 Material Timbunan Pasir Kerikil EX-10 Material Timbunan Batu EX-11 EX-11 4 EX-15 EX-15, EX-16 EX-17 EX-17 EX-17 5. EX-22 EX-22 EX-30 EX-31 6. EX-34 EX-34 EX-42 7. EX-44 EX+44 EX-45 EX-48 EX-48 8. EX-52 EX-52 EX-53 EX-53 EX-53 etal Doon Wack PP TATA GUNA PATRIA Hasil Analisis Ekonomi RURLIK SaReeee ‘Detal Deoain Wadui Citowwoung Karingan dawa Barat PY TATA QUNA PATRIA exzcunve sumuany RINGKASAN DED WADUK CILUEWENG 41. UMUM Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pelaksanaan pembangunan nasional, khususnya di bidang pertanian, Pemerintah dalam hal ini Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk-Clsanggarung telah melaksanakan kajian untuk meningkatkan pelestarian dan pemanfaatan potensi sumber air sefta pengendalian banjir di daerah aliran Sungai Cisanggarung melalui Studi 7 Komparatif Waduk-Waduk di DAS Cisanggarung pada tahun 2007 dengan mengkaji 13 calon waduk yang berpotensi untuk dikembangkan -sebagai altemnatif solusi pemenuhan kebutuhan air baku untuk keperluan rumah tangga, irigasi, industri dan lain-lain. Pada tahun anggaran 2008 dilanjutkan dengan tahapan Studi Kelayakan Waduk Cileuweung Untuk menindaklanjuti hasil yang telah diperoleh dari Studi Kelayakan tersebut, maka Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk-Cisanggarung melanjutkan dengan melaksanakan kegiatan Detail Desain Waduk Cileuweung pada tahun anggaran 2009 Maksud Dan Tujuan . Maksud :untuk merencanakan detail desain waduk Cileuweung, sampai dengan perkiraan biaya proyek, gambar perencanaan dan spesifikasi teknik serta tender dokumen, Tujuan : mendapatkan perencanaan teknik detail desain sistem infrastruktur berupa waduk dan pelengkapnya, perkiraan biaya proyek, gambar perencanaan dan spesifikasi teknik serta tender dokumen yang dipelukan sesuai dengan ketentuan dan standar yang berlaku dan siap untuk diajukan untuk mendapat sertifikasi dari Komisi Keamanan Bendungan. Gambaran Umum Proyek Lokasi waduk Cileuweung terletak di sungai Cikaro,yang merupakan anak ‘sungai Cijangkelok, sedangkan sungai Cijangkelok sendiri bermuara di sungai Cisanggarung. Luas DAS Cisanggarung adalah 1325 km’. Waduk/bendungan Cileuweung meliputi Kampung Cileuweung-Desa Randusari, Dusun Sukaresmi dan Desa Kawungsari — Kecamatan Cibeureum, Kabupaten Kuningan Jawa Barat. DAS Cisanggarung yang secara geografi masuk dalam Wilayah Daerah Aliran ‘Sungai terletak pada titik keordinat 10°20’ — 108°47’ Bujur Timur dan 6°45’ — 7°42 Lintang Selatan. Secara administratif berbatasan dengan: Sebelah Utara : Kabupaten Cirebon etait Docaia Woduk Clouwoung Kabupaten Kuningan Javea Barat PT TATA QUNA PATRIA exzcurve sumwany Sebelah Timur —_: Kabupaten Brebes (Jawa Tengah) Sebelah Selatan _: Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Cilacap (Jawa Barat) Sebelah Barat : Kabupaten Majalengka Untuk lebih jelas mengenai lokasi pekerjaan ini dapat dilihat pada Gambar 1.1 Peta Lokasi Studi. Gambar 1 Peta Lokasi Studi Dota Dasain Waduk Clauiveung EX-2 ebupaten Kuringan Jawa Barat PT TATA GUNA PATRIA 2, TOPOGRAFI Pemasangan Titik Tetap dan Titik Bantu (2) Titik Tetap Titik tetap utama (BM) dan titi tetap acuan arah azimuth (CP) yang dipasang pada pekerjaan pengukuran ini dapat dilinat pada tabel 2.3 berikut ini: Tabel 1 Koordinat dan Elevasi BM dan CP: . No. | NamaTitik | Absis(x) | Ordinat(y) | Elovasi(z) | Koterangan “ BEWS CC 1 240667.232 | 9218404.952 | 134.393 BM.018 BBWS CC 2 248517.031 | 9218708523 | 139.380 BM.028 3, | BBWSSC | ose008.577 | s2t77es.768 | 129.9008 BM.03B a. | BBWSSS | a a7209992 | sot77s6.188 | 191.504 7 BM.048 5, | PBASCO | aseso2745 | eatevesca | 147.692 : cP.ot BWS CC a | ® 246483.714 | 9218821.743 | 146.129 cP.02 BBWS CC 7. 247059.458 | 9217800.105 | 123.388 cP.03 . 8, | BBNSCO | aarzane77| satrrsz07s | 133.014 cp.04 BWS: Referensi . 2, | BBWSSS | ase4a4.20 | e2t7e5t.203 | 05.5671 BM.CLW.10 Bokosurtanal to. | SS | areczs.128 | sazsewn.206 N.o275 (b) Titik Bantu Selain titik-titik tetap di atas, juga dipasang patok-patok di lapangan yang dijadikan sebagai tit berdiri instrumen ( titik bantu ) berupa patok-patok kayu dengan diameter + 5 cm dan panjang 40 cm serta di tanam kuat-kuat dengan bagian yang muncul di permukaan tanah masih nampak secukupnya tetapi mudah untuk ditemiukan Kembali, hal ini dilakukan agar ‘Dott Desain Wak x-3 Ctewwaung Kabupaten Kuningan Jawa Baral PT TATA QUNA PATRIA keberadaan patok bantu tersebut tidak mudah terganggu atau tergeser akibat adanye aktivitas pergeraken di sekitar patok tersebut. Pengambilan Titik Ikat (Referensi) referensi ketinggian yang digunakan dari studi terdahulu di desa WanaAsih pada Dexzer Jembatan dengan nilai 85.000 yang di ikatkan dengan metode Waterpas ke lokasi waduk di BM.CLW.10 dengan nilal ketinggian yaitu sebesar Z=95.571m. Koordinat planimetris ( X , ¥ ) menggunakan Bench Mark ( diperoleh dari pengukuran GPS Geodetic dengan harga koordinat\UTM X , Y ) adalah sebagai berikut : Or xX: 246434.529 m7] Y: 9217951.383 m Potensi Tampungan Potensi tampungan dihitung berdasar peta topografi dengan terlebih dulu menghitung luas bidang pada tiap garis kontur tampungan. Luas ini dihitung dengan bantuan software CAD. Volume tampungan dihitung memakai rumus kerucut terpotong untuk pias genangan di antara dua bidang kontur. Hubungan berupa tabel dan grafik disajikan berikut ini. Tabel 2 Hubungan Elevasi, Luas dan Volume ELEVASI LUAS LUAS: VOLUME | TAMPUNGAN GENANGAN GENANGAN KUMULATIF ie (a) (ha) (mn?) + 84 138.020 0.01 0.000 + 85 1,578.476 0.16 858.248 + 86 4,811.217 0.48 4,053.1 + 87 23,891.344 2.38 18,404.375_ + 88 40,626.697, 4.06 ‘50,663.396, + 89 75,491,748 7.55, 108,722.618 + 90 107,548,223 40.75, 200,242.604 + 91 136,480.674 13.65, 322,257.052 + 92 477,229,502 17.72 479,112.140_ + 93 220,513.635 22.05 677,983.709 + 94 275,034,618 27.50 925,757.835 + 95 329,227.832 32.92 1,227 889.060, + 38 367,930.716 36.79 1,576,468.334 + 97 411,780,567 41.18 1,966,323.976. + 98 465,073.64 46.51 2,404,751.080 ‘Dota Dosain Waduk Cilewwaung x4 Kabupaten Kuningan Jawa Bart PT TATA QUNA PATRIA ELEVASI LUAS Luas VOLUME ‘TAMPUNGAN GENANGAN GENANGAN KUMULATIF (m) (my (ha) (m?) +99 531,927.575 53.19 2,903,251.688 +100 601,320.435 60.13 3,469,880.193 +101 (649,703.580 64.07 4,095,390.705 + 102 (699,763.773 89.98 4,770,130.387 +103 762,920.352 76.29 5,501 ,472.449 + 104 818,829,624, 81.68 6,202,347.437 + 105 873,561.30 87.36 7,138,542.045 + 106 (026,901.05 92.69 8,038,774.168 + 107 '905,858.671 99.59 9,000,154.031 +108 1,085,814.626 108.58 710,040,990.678 +109 1,160,482.447 116.05 =11,164,129.216 + 110 4,227,420.142 122.74 412,358,075.010 +44 4,289,358,768 128.94 13,616,468.964 [4712 4,373,101.155 137.31 14,047 698.025 + 113 1,447 880.224 144.79 16,358,194.114 + 14 1,521,560.257 152.16 17,842,918.855 + 15 1,597 463.462 159.75 19,402,430.714 + 16 4,701,960.096 170.20 21,052,146.003 +47, 4,791 420.437 179.14 22,798,841.760 + 118 4,000,951.081 190.10 24,645,027.519 + 119 2,007,820.262 200.78 26,599,413.190 + 120 2,132,591.693, 213.26 26, 669,619.168 +124 2,215,908.824 221.59 '30,843,869.426 +122 2,298,352.570 220.94 33,101,500.123 + 123 2,380,278.010 238.93 35,445,815.413 + 2,488,654.570 248.87 37,884,781.703 = z y * 2,768,924.117 276.69 43,093,840.614 + 2,842,085.889 284.21 45,808, 945.617 + 128 2,917,476.809 201.75 48,778,126.966 + 129 2,900,880.372 299.09 51,732,305.556 +130 3,060,031.298 ‘308.00 54,757,761.382, ‘etal Den Weduk Sours EX-5 ‘Kabupaten Kaningan Jawa Barat PT TATA QUNA PATRIA xECUTVE suMany LENGKUNG KAPASITAS WADUK CILEUWEUNG : tans ti) as 3 as 2 ts 1 as ° fo peeve sane eee eee ‘0 a 0 | «| | E iw | F IE ss a | \* | | =| | | | | & ay | ay : 7 os 0 8 ps 0 8 @ 6 2 8 © : Veta an) Gambar 2 Lengkung Kapasitas Waduk Cileuweung 3. GEOLOGI Penyelidikan Geologi Dan Mekanika Tanah Lokasi penyelidikan geoteknik ini terletak di lokasi rencana Bendungan Gileuweung yang teretek ci Sungei Cikaro, yang meliput: e Bor inti sebanyak 5 titik, yaitu di lokasi as bendungan sebanyak 3 titik, diversion tunnet 1 titik dan spillway 1 titik * Test pit sebanyak 9 titik, di lokasi borrow area Lokasi titik bor diperihatkan pada gambar 2. Geologi Regional Secara fisiografi Daerah Aliran Sungai Cisanggarung sendiri secara regional terbagi menjadi 3 (tiga) satuan geomorfik, meliputi satuan dataran pantai utera yang berupa endapan alluvial. Endapan ini menutupi perlapisan horizontal batu pasir tufaan dan batu lempung yang berumur Kuarter. Satuan kedua berupa satuan Perbukitan Serayu Utara atau Zona Bogor. Perbukitan ini tersusun batuan yang berumur Tersier seperti Formasi Halang, Rambaten dan lain-lain. Satuan ini mengalami proses endogen sehingga menghasilkan berupa, kekar, sesar dan perubahan kedudukan perlapisan batuan. Satuan keliga berupa Satuan Gunung api Kuarter dari hasil aktiftas yang berada disebelah Barat lokasi waduk. ‘Detail Dasin Wael Gilouweoung ex: atupston Kuniogan da Barat Pr TATA UNA PATRIA EXECUTIVE SUNMUARY Secara stratigrafi berdasarkan kesamaan litologi yang urut-urutannya dari muda ke tua adaleh sebagai berikut: 4. Batuan berumur Kuarter, dengan litologi sebagai berikut: Bagian atas terdiri dari lempung, lanau, pasir kerakal, endapan vulkanik muda dan tua. Pada bagian bawahnya berupa endapan vulkanik tak teruraikan, breksi Iahar, lava seria endapan erupsi dari Gunung Ciremai. 2. Batuan borumur Pliosen , dengan litologi sebagai berikut: - Formasi Gintung, terdiri dari konglomerat, batu pasir, batu lempung dan breksi. - Formasi Kaliwangu, terdiri batu lempung, batupasir, konglomerat, batugamping. - _Formasi Cijerang, terdiri dari breksi, batu pasir dan konglomerat. = Formasi Cijulang, terditi dari konglomerat dan batu pasir. - Formasi Kalibiuk terdiri dari batu lempung, napal, batu pasir dan konglomerat. - Formasi Kumbang terdiri dari breksi, lava, tufa, batu pasir dan konglomerat. 3. Batuan berumur Miosen, dengan litologi sebagai berikut : - Formasi Halang tersusun dari breksi, tufa, konglomerat, batu pasir. - Formasi Lawak, tersusun atas napal, batu gamping, batu pasir, batu lempung, - Formasi Rambatan, tersusun atas batu pasir, konglomerat, napal dan serpih. - Formasi Pemali, tersusun atas napal dan batu lempung. 4, Batuan berumur Eosen, dengan litolog! sebagal berikut : - Sills dan dike dari batu andesit dan basalt, dan batuan beku tak teruraikan. Peta Geologi lokasi waduk Cileuweung ditunjukkan pada gambar 3. Kondisi Geologi As Bendungan Tipe bendungan urugan zoning inti tegak, tanah atas (topsoil) dan material lepas, tidak kompak yang ada di daerah pondasi as dam akan dikupas atau dibuang. Pada as dam dilakukan pemboran 5 titik yaitu DD1, DD2, DD3, DD4 dan DDS. Berdasarkan data pemboren tersebut maka kedalaman kupasan antara 1m sampai 4 m dengan rate-rata 2,5 m. Terdapat longsoran besar di sebelah kanan dam periu dilakukan penyetabilan lereng di daerah pondasi_As Dam. Berdaserken survey seismic dan pemboran inti DD5, DD8 dan DD9 terdapat indikas| bidang longsoran dengan kedalaman 5 m sampai 15 m. Perbaikan kestabilan lereng perlu dilakukan disebelah kanan waduk. Dinding penggalian dapat bertahan dan stabil pada kemiringan lereng 4 : 2. otal Desain Week Gloueung Ex. ‘Kabupaten Kuringan Java Barat Pr TATA GUNA PA TRA Pengupasan ke bawah di daerah pondasi pada lapisan batulempung segar jika terkupas maka akan menyebabkan retak-retak (disintegrasi) jika terkena udara bebas. Terdapat rembesan-rembesan kecil di As Dam. Kondisi Geologl pada Pemboran inti di As Dam sebagai berikut: Tabel 3 Deskripsi litologi pada log pemboran inti di Waduk Cileweng (SMEC) Kode 4 . No | Pemboran inti (meter) Kondisi Geologt 4 ‘DDT 0-1 ‘Aluvial 1-12 | Batupasir, ada sisipan _batulempung, kekar terbuka spasi 0,01 — 0,8 mm 42-20 | Batupasir, ada sisipan batulempung dan breksi, kekar terbuka spasi 0,05 - 0,5 20-30 mm. Batupasir, kekar terbuka spasi 0,05 — 0,5 mm. z DoE 0-705 | Tanah, Tempungan dengan fragmen 105-14 14-25 | Batulempung, kekar 25-40 | Batupasir Batulempung 3 DDE 0-2 | Tanah 2-65 | Betulempung 65-13 | Batupasir 13-25 _| Broksi 7 DoF O=1 Tanah 1-35 Batulempung _ 5 DDE 0-5 | Tanah 8-265 | Batulempung 265-30 | Batupasir Tabel 4 Deskripsi litologi pada log pomboran inti di Waduk Citeweung (PT. TGP) Koda Kedalaman No | Pemboran inti | (meter) Kondisi Geologi 7 CLwW-1 ‘02.90 | Tanah penutup lempungan. ‘Asdamkanan | 2.90-3.25 | BATULEMPUNG/CLAYSTONE - D class. atas 3.25-24.00 | BATUPASIR kasar, CM class, Moderately Weahtered 24,00 30.00 BATUPASIR sisipan BATULEMPUNG, ada sisipan batulempung dan breksi, kekar terbuka spasi 0,05 - 0,5 mm. Umumnya CM class, keculai fractured zone dan slickendside D class. z cw? 0-34 | Tanah, lempungan dengan fragmen batupasir As dam kanan 34-20 tengah Batupasir kasar, CM class Data Desain Weduk Glouneung ‘Kabupaten Kuningan Java Barat PY TATA GUNA PATRIA exmcurva sumer No | pemborninti | “ima Kondisi Geologi 3 cLw-3 0-1 ‘Tanah, lempungan. As dam kiri atas 1-5 Lapilly tuff 5-20 Batupasir selang-seling batulempung Dari hasil pengeboran inti di atas, terlihat pada umumnya pada pondasi bendungan terdapat satuan batu pasir selang-seling batulempung. Khusus batulempung ini mempunyai sifat-sifat yang rawan melapuk karena kontak udara dan air. Kondisi Geoteknik Terowongan Pengelak Terowongan pengelak direncanakan berada di bagian tepi sandaran Kiri, posisinya berdekatan dengan bangunan pelimpah, berada pada satuan batu pasir (sandstone) selang-seling batu lempung (claystone). Berdasarkan pengamatan hasil bor yang dilakukan pada tahun 2008 (PT. Gracia Widyakarsa) di BCLW-2 (inlet tunnel); DD-2 dan CLW-3 (middie) and BCLW-3. (outlet tunnel), pada umumnya batuan dasar adalah claystone, lapilly tuff dan sisipan tuff breccia, serta dapat diklasifikasikan kedalam D, CL, dan CM Klas. Tingkat pelapukan batuan adalah highly weathered sampai slightly weathered, umumnya adalah batuan lunak sampai setempat — setempat berupa batuan keras. Kondisi Geoteknik Saluran Pelimpah Daerah rencana bangunan Spillway yang diusulkan terletak pada bagian kiri dari bukit tumpuan as waduk, yang merupakan morfologi dari celah antar bukit, yang tersusun oleh batu lempung, batu lempung sisipan batupasir dan batupasir. Kondisi Geologi Daerah Genangan Daerah rencana genangan waduk cileuweung menunjukkan indikasi bahwa batuan dasar rencana waduk berupa hasil pelapukan sedang sampai kuat batuan breksi, batupasir dan batulanau dari Formasi Halang yang berumur ‘Miosen. Breksi vulkanik lebih dominan. Perlapisan batuan umumnya mempunyai kemiringan N 145° E sampai N 160° E dan Dip 75° SW sampai 90° SW. Material Timbunan Saat ini akan dikaji Kembali terhadap rencana zonasi tubuh bendungan atau waduk yang diusulkan dari hasil study terdahulu dengan rip-rap batu dan inti tegak dibagian tengah. Maising-masing material rencana timbunan untuk studi yang saat ini serta material untuk konstruksi beton atau concrete akan dilakukan penyelidikan lapangan dan laboratorium. ‘Dota Dosoin Waduk Ctlewwoung Ex-9 Kabupaton Kini Kuningan Java Barat PT TATA GUNA PATRIA exccurve summary Lokasi Bahan Material Bahan material untuk timbunan tanah berupa lanau lempungan, dapat diperoleh di lokasi rencana borrow area di daerah genangan. Lanau lempungan berwama kuning kemerahan, dengan membuang seluruh lapisan tanah penutup sedalam 4.0 m, kemudian dibawahnya setebal 2 — 3 m dapat digunakan sebagai bahan timbunan tanah. Sumber untuk keperluan bahan pasir dan kerikil sebagai bahan filter dan concrete atau pasangan direncanakan diambii dari luar daerah lokasi bendungan. ‘Sumber untuk keperluan bahan material rockfill diambil dari rencana quarry di luar daerah, bahan random fill dlambil dari gallan spillway, tunnel dan relokasi jalan. Bahan batu berupa jenis batu pasir. Material Timbunan Kedap Air 4, Penelitian untuk bahan material kedap air (tanah lempung), dilakukan dengan 9 buah test pit pada rencana borrow area, dan test laboratorium berupa sifat fisik dan sifat mekanik tanah. Bahan untuk timbunan zona kedap air, merupakan bahan-bahan yang mutlak dibutuhkan untuk pembangunan bendungan tipe urugan. Material Timbunan Pasir Kerikil Untuk material pasir kerikil perlu dilakukan pengujian laboratorium sebagai berikut: ‘Tabel 5 Usulan Test Bahan Pasir Kerikil ‘Specific gravity ‘Absorpsi ‘Alkali durability ‘SC: Sifika larut RC: Reduksi alkali ‘Abrasi Grain size Pemadatan Kerembesan ‘Kader lumpur Kadar lempung ‘Organic content ASTM C40 (staridar ward) ata Dosain West Cdouvourg EX-10 ‘Kabupaten Kuningan Java Barat PT TATA QUNA PATRIA xcourvea sumuany Material Timbunan Batu Terdapat altematif lokasi cadangan batu (rock quarry) yang terletak di luar lokasi bendungan. Test yang periu dilakukan adalah sebagai berikut: Tabel 6 Usulan Uji Bahan Batuan Specific gravity Kuat tekan Abrasi Alkali Reaksi Lokasi Disposal Berdasarkan hasil studi terdahulu, belum ditetapkan lokasi pembuangan material galian. Lokasi disposal ditetapkan di 3 lokasi yaitu di kiri dan kanan cofferdam ‘serta di hilir bendungan tepatnya di kampong Wana Asih. Lokasi pembuangan material atau disposal area dapat dilihat pada gamber 5. ‘Deta Dosain Waruk CRoxmeung, ‘Kabupaten Kuringan dav Bart xe aru Jog HANDEL !Se0T € JeqUED ‘S/40g ¥NLL : saa o Ciqsog yn: soem © cueBueseey young enor veBaun vowednaet Sunciano4 ANE wee EO, “xaynnns aan ei-xa ‘avg evap uobauny voredegey BuonorS anpeM MESeC BEG IbojO8D B}Sq py Jequied wags rego agent voy Garg 80 ing po bl pone ous apo aay yd amount padaong neni pce ay AD eo aap Ae 1 von sede pn pe eas! sw ew EL Rey Boom ee ma BNP MS oT Spd sean! Si a ges ng lepey Suk ereq ein uo uPIndngey vie Bancsing ¥PEAN ESO Teg * anne anurowe > * 7 : veava vino Vivi id (PT TATA QUNA PATRIA mxecurive summary 4, DAERAH LAYANAN Kondisi Tata Guna Lahan Penggunaan lahan di DAS Cileuweung disajikan pada Tabel 7. di bawah ini. Tabel 7 Penggunaan Lahan di DAS Cileuweung | Hutan Lindung 309,15 13,40 Hutan Produksi 629,85 27,31 Ideal Hutan findung diluar kaw. hutan 0,00 0,00 Kawasan FungsiLindung _ 273,89 11,87 Konservasi 0,00 0,00 Pemukiman | 57,41 2,49 Perkebunan | 62,68 2,72 Petemakan | 513,45, 22,26 Sawah Tidak Dibedakan 461 0,20 ‘Sawah Irigasi | 410,86 17,81 Sawah Tadah Hujan 0,00 0,00 Semak | 0.28 0,01 Tegalan 44.48 4,93 Waduk | 0,00 0,00 Jumiah 2.306,59 100,00 ‘Sumber : RTRW Kab. Kuningan Tahun 2008 | Deal Dosain Waduk Ciernsoung | EX. ‘Kabupaten Kuningan Java Barat PT TATA GUNA PATRIA Peta Tataguna Lahan di Waduk Cileuweung dapat dilthat pada Gambar 6. Gamber 6 Peta DAS Ciluweng Tata guna lahan di bagian hilir lokasi waduk adalah permukiman padat yang berbukit dan menyambung dataran berupa persawahan. Kondisi sungai memiliki base flow yang relatif kecil sedangkan kondisi genangan memiliki luas genangan yang besar tetapi terdapat juga perrriukiman periduduk yang tidak terlalu banyak termasuk fasilitas umum dan khusus. Daerah Genangan Lokasi ataupun lahan yang akan tergenang dengan rencana lokasi bendungan / waduk Cileuweung yaitu : * ~— Sawah 732 ha « Kampung 120 ha Tegal :124ha « ~~ Hutan 165 ha Total Area Genangan :220ha ‘etal Desai Weduk Cleuneung Ex-16 abupaton Kuningan wn Bara PT TATA OUWA PATRIA Name- nama desa yang akan tergenang adalah sebagai berikut : No A. |Daerah Genangan 1. |Desa Randusari Cibeureum Kuningan 2 Desa Kawungsari Cibeureum Kuningan 3. ___|Desa Sukarapih Cibeuraum ‘Kuningan 4. |Desa Tanjung Kerta Karang Kaneana_| Kuningan 5. _|Desa Simpaijaya Karang Kanicana | Kuningan Daerah Layanan Waduk Cileuweung direncanakan untuk menyediakan air baku dan air irigasi. Reneana lokasi yang akan riiérierima manfaat dari bendungan Cilueweng sebagai rikut © Air Baku untuk sebagian penduduk di Kabupaten Kuningan dan daerah industri yang berkembang pesat disekitar waduk. * Areal Sawah dihilir waduk Cileuweung © Sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air ‘Cakupan Daerah Layanan Air Baku Rencana Pemeberian air baku yang dapat diberikan di kabupaten Kuningan sebesar 300 Ivdt. Perencanaan sarana penampungan dan pengolahan air baku berikut jaringannya direncanakan terpisah. Rencana Cakupan Daerah Layanan Irigasi Daerah irigasi yang rencananya akan dilayani dari waduk Cilueweng diskenariokan menjadi 2 (yaitu ) A. Skenario menurut FS Waduk Cileuweung Tahun Anggaran 2008 Jaringan irigasi Daerah irigasi Jengkelok seluas 6.173 Ha. semula mendapatkan air dari Waduk Malahayu. Dengan adanya Waduk Cileuweung maka DI Jengkelok tidak menggunakan ait dari Waduk Malahayu dengan demikian akan ada tambahan alokasi air untuk DI Kabuyutan dan Babakan yang akan meningkatkan intensitas tanam. (Dota Dean Waduk Cleuneoung, EX-17 Kabupaten Keningan Java Barat PT TATA GUNA PATRIA EXECUTIVE SUMMARY B. Skenario menurut Detail Desain Waduk Cileuweung Kabupaten Kuningan Tahun Anggaran 2009 Dari hasil survey di lapangan prioritas daerah irigasi yang menerima manfaat dengan adanya Waduk Cileuweung ( urutan sesuai dgn prioritas ) adalah sebagai berikut a) Daerah IrigasiCileuweung 1,000 ha b) — Pengambilan Bebas Citaman dengan luas areal masing masing : 44 ha, 20 ha dan 132 ha sehingga total luas areal = 196 ha ©) Daerah Irigasi Jengkelok dengan total luas areal sebesar = 6.173 ha yang terletak Kabupaten Brebes Berdasarkan analisa water balance dengan simulasi operasi waduk Cileuweung maka areal yang bisa diairi atau dijamin oleh waduk Cileuweung sebesar 3.000 ha yaitu terdiri dari : a) Daerah irigasi Cileuweung yang terletak di hilir dari waduk Cilueweung berada di kanan sungai Cikaro yaitu di Desa Tarikolot Dusun Purenca Wetan dan Purenca Kulon. Sedang areal yang sebelah kiri sungai Cikaro terletak di Desa Randusari Dusun Cirangrang dan Sukamukti semuanya terletak di Kabupaten Kuningan (disajikan dalam gambar 7) b) Pengambilan Bebas Citaman Iuas areal = 196 ha (disajikan dalam gambar 8) | ©) Suplesi untuk Daerah irigasi Jengkelok dengan luas areal = 1.804ha Skematik Area layanan untuk Waduk Cileuweung secara keselurunan (ketiga daerah irigasi tersebut diatas) disajikan dalam Gamber 9 Dota Desain Waduk Cleweung EX-18 ‘Kabupaten Kuningan dav Barat é ¢ REBON 1 5 ( v f ye of SS Sy ESA BANTARPANDA soo WG ne suai, Pa MN J -FDESA DUKUHBADNG Seen Pr TATA OUNA PATRIA Gambar 8. Daerah lrigasi dengan Pengambilan Bebas rea te Y Pe.cITAMAN, i Z 166 ve (erne| Po. ciwaNTe 32 he Pe.cimPLUmS. £8..uBeL, \ 193 Me PB.CXONDANG ca] x-20 Gunemneyn ynpeM jse64) Ul TBUBAB] YABWOYS *6 JEQWED 5. HIDROLOG! Klimatotogi Di sub-DAS Cileuweng terdapat dua musim setiap tahun, yaitu musim penghujan (November-April ) dan musim kemarau (Mei-Oktober ). Hampir 80% curah hujan terjadi pada musim penghujan. Pada waktu musim kemarau curah hujan relatif berkurang, sehingga di beberapa tempat kekurangan air. Curah hujan tahunan rata- rata di DAS Cileuweng sebesar 2000 mm. Hasil catatan data hujan secara rinci ditampilkan dalam lampiran laporan hidrologi. Curah hujan rerata bulanan berkisar antara 45 mm sampai dengan 400 mm. Musim kemarau berlangsung antara bulan Mei sampai dengan Oktober dan musim penghujan entara bulan Nopember sampai dengan April. Data hujan untuk analisis debit rancangan Waduk Clleuweng akan diambil dari stasiun hujan yang mewakili Kondisi DAS Cileuweng khususnya daerah tangkapan air (catchment area) waduk Cileuweng, Dari hasil pengumpulan data sekunder diperoleh hasil sebagai berikut: a) Data hujan Stasiun Ciwangi (1975-2008) b) Data hujan Stasiun Cibingbin (1998 — 2008) ©) _ Data klimatologi StasiunJatiwangi (2007 -2009) Peta lokasi stasiun curah hujan DAS Cileuweung ditampilkan pada gambar 9. Evapotranspirasi Hasil analisa evapotranspirasi daerah Waduk Cileuweng dengan metode Penman Modifikasi dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 8 Analisa Evapotranspirasi Daerah Waduk Cileuweng dengan Metode Penman Modifikasi jipotensial __ April _ —May __ dune duly August —September_ = _ October Detail Dossin Waduk Cieuwung x: Kebupaton Keingan Jawa Barat Gambar 10 Peta Stasiun Hujan Dota Desain Waduk Couwoung EX-23 ‘Kabupaten Kuringan Jawa Barat PT TATA OUNA PATRIA xncuTive suMMaRy Debit Aliran Rendah Analisis debit aliran rendah dilakukan menggunakan dua metode yaitu Metode Nreca dan Metode DR FJ Mock. Berdasarkan hasil simulasi debit aliran sungai Cileuweng dengan metode Nreca dan Metode Mock dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: a. Metode Nreca menghasilkan nilai koefisien run off yang lebih kecil dibandingkan metode Mock. Mengingat kondisi lahan DAS Cileuweng mempunyai kemiringan lereng sangat terjal, disimpuikan nilai koefisien run off metode Mock 0,80 lebih sesuai dengan kondisi DAS, dibandingkan koefisien tunoff metode Nreca sebesar 0,65. b. Berdasarkan kondisi di atas, disimpulkan bahwa debit aliran rendah hasil simulasi dengan metode Mock lebih sesuai sesuai untuk digunakan dalam analisis potensi sumberdaya air Waduk Cileuweng. Porbandingan Hasil Motode MOCK dan NRECA Gambar 11 Kurva Debit bulanan metode Mock dan Nreca Det Doss Wak Clings EX-24 Kebupaton Koringaa PT-TATA OUWA PATRIA EXECUTIVE SUMMARY 25.000 7 1400 _ 20.000 i200 g 1000 E 15.000 Ee = 800 = 3 — 3 10.000 600 = & 400 2 3 soo # 8 200 0.000 ° a dost —hujan Gamber 12 Grafik Debit Bulanan DAS Waduk Cileuweng dengan Metode F.J. Mock Tabel 9 Debit Bulanan DAS Cileuweng, Dengan Metode F.J. Mock (1998-2007) Debit Banjir Dalam merencanaken suatu bendungan, diperlukan perkiraan besamya debit banjir di lokasi bendungan. Tetapi data pengamatan banjir di sekitar lokasi bendungan terlalu pendek sehingga kurang memadai, maka debit banjir didekati dengan cara dihitung berdasarkan data hujan yang terjadi di daerah tangkapan aimya (DAS) Hasil perhitungan puncak banjir dengan Metode Nakayasu, Gamma! dan Metode Snyder disajikan pada tabel berikut ini: Detail Deeain Waduk Cileurourg s Kabupaten Koningan Javea Bare asm ener unsurumy uomndnae oe-xa BunaunenD PENN HAC FED nsekeyen epoyew UeSussUEY s1fueg JesGOUPIH €} sequED NsekeyeN epoyow (3p/ew) sifueg yeoung yqeg IseinydeyxoY OF [GEL ‘Aoemnne aAUNEaD wnalvd VANE VANE 4a 7 PT TATA GUNA PATRIA ‘excouTive sumwaay Tabel 11 Rekapitulasi Debit Puncak Banjir (m3/dt) Metode Gama t asta | atom ‘O00 0.00] 48,08] 60.42) 91.20] 110.13] 9567|__ 116.29) e471] 114.18) 91.40] 110.36) 28,99] 104.29) 7754 65.47] 55.28] 48: 30.41 33.28] Zan arava 0 6 2 B » [cam eet 0th cath — Cah «sot —+-C00In — 200th —o— PAF Gambar 14 Hidrograf Banjir Rancangan Metode Gama | (etal Desatn Wark Cloaweung, X-7 ebupaton Kaningan Jawa Barat PF TATA UNA PATHUA exnourve summary Tabel 12 Rekapitulasi Debit Puncak Banjir (m3/dt) Metode Snyder +] com Tos 1 | 008 | as 2| 68.761 | 61.430 ‘S| e286] — 701.416, 4] soar | — 1703365 S| __saie4| “113815 e SIE 7|—er-ss0-| — 108.767 eo] e272 | — sara ‘o| —7o.47e | 25.908 70| —e2.080 | 75.857 1] —saz76 | —ea.162 42] 47295 | — 777 3] —a106¢] sorta 14[ 35651 | 23.459 [15 | —~so.ses| —s7e17 16] 3.672 | —s2500 47| 25009 | 28.097 18| 19866 | 24252 18] 17.158] 2010 20] 14790 — temas Zi 12765] 15592 Z| 10.579 | 13.388 Z| sat | 11.529. 2a ——as8 | — oa06. | 708 | 355 ‘Sib Fat Pog 500 450 400 350 z 300 = — = i 200 150 100 50 ° Wattu am) a a) toh = 028th e040 —a200n + —a1000h +——OPMF Gambar 15 Hidrograf Banjir Rancangan Metode Snyder ‘Dota Desain Wark CReumeoung, ‘Kabupaten Kuningan Jawa Barat EX-28 Pr TATA OUNA PATRIA ‘slaalade Kebutuhan Air Irigasi Perhitungan kebutuhan air irigasi untuk daerah irigasi Cileuweung dapat dilihat pade- Laporan Hidrologi. Sedangkan hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel 13. ‘Tabel 13 Rekapitulasi Kebutuhan Air irigasi Bulan Periode MAX Des 2 ‘April 1 0.00 0.43 2 0.00 0.31 Mel 1 0.00 0.00 2 0.00 0.00 Juni 1 0.00 0.00 2 0.00 0.09) ull 1 0.76 0.00 2 0.44 0.00 ‘Agustus 1 1.12 1.12 2 0.84 0.84 ‘September 1 1.37 1.37 2 0.94 0.94 ‘Oktober 1 O74 O71 2 0.72 0.72 Nopember 1 0.00 0.61 2 0.00 1.13, Desember. 1 0.00 1.20 2 0.00, 0.63 Januari 1 0.00 0.00 2 0.00 0.44 Pebruar 1 0.04 1.30 2 0.28 0.98 Maret 1 0.00 0.79 2 0.00 1.11 ‘Sedimentasi Waduk Dari Analisa laju sedimentasi dengan menggunakan Metode USLE diperoleh harga faju sedimentasi untuk DAS Sungai Cikaro sebesar 1,96 mmith. Dalam kajian ini sedimen dianggap diendapkan merata di dalam waduk, didapat volume sedimen yang mengendap selama §0 tahun adalah 2.21 juta m3 mencapai elevasi +87.5 m. Volume tampungan mati, selanjutnya dapat diprediksi sebagai berikut PT TATA QUA PATRIA Tabel 14 Volume Sedimen Waduk Periode Volume Sedimen (tahun) (m?) 5 220,961 10 441,931 15 662,909 20 883,896 25 1,104,891 30 1,325,895 36 1,546,908 40 1,767,930 45 1,988,960 50 2,210,000 Optimasi Simulasi Reservoar ini bertujuan menemukan hubungan antara: + Volume tampungan waduk dengan mempertimbangkan kehilangan air karena evaporasi dan rembesan . Kebutuhan air baku bagi air minum dan industri * — Kebutuhan Irigasi Analisa pendekatan keseimbangan antara kemampuan dan kebutuhan air merupakan prinsip dasar dari studi optimasi dengan simulasi, merupakan pengembangan dari persamaan kontinitas yaitu : r-0=% dt dengan: 1 = inflow (mat) ° = outflow (m?/dt) os dt = perubahan tampungan yang merupakan fungsi waktu dan dapat dikembangkan sebagai berikut: Parameter faktor pemibatas yarig dipergunakan dalam optimasi adalah sebagai berikut: Kapasitas waduk yang tergantung kondisi topografi © Laju sedimentasi waduk « Usia Guna Waduk 50 tahun ‘Dota Dosaln Wek Clouraung X-90 Kabupaten Kuningan Javea Barat PT TATA GUNA PATRIA EXECUTIVE SUMMARY * Prioritas daerah yang menerima manfaat : Daerah Irigasi Cileuweung : 3,000 ha Dari hasil simulasi diperoleh hasil sebagai berikut: ° Kapasitas tampungan bruto 8,669,000 m> * Kapasitas tampungan mati 2,210,000 m® * Kapasitas tampungen efektit = 26,459,000 m* © Pola tanam : Padi Padi Palawija © Luas areal : [MTT | MTE Be 3000 | 3000 © Keandalan + 80% © Air Baku 300 Wt Jumlah penduduk yang terlayani : 216,000 jiwa © Perawatan sungai : 100 Wat. Analisa Penelusuran Banjir Penelusuran banjir adalah suatu prosedur untuk memperkirakan waktu dan besaran banjir disuatu titik disungai, berdasarkan data yang diketahui disaluran sebelah hulu. A. Penelusuran Banjir di Saluran Pelimpah Data teknis untuk perhitungan pelimpah di Bendungan Cileuweung sebagai berikut ink - Elevasi ambang = +120 ~ Panjang ambang =20m + Tinggi mercu dari apron =3m - Faktor konstraksi pilar = 0.03 - _ Faktor konstraksi ambang =0.10 Deb Dosin Wak Cieuweung ex-3t Xbupaten Kunngan Jawa Barat PT TATA GUNA PATRIA eave ame (GreftkPenelusuran Banjlt Qh rounLewet Waduk ony “eaten a0 pr rs ee eT ee HAH HHhRT HH eH RDM lay Gn) Gambar 16 Grafik Routing Pelimpah 1000 th Tabel 15 Rekapitulasi Penelusuran Banjir di Pelimpah eS a Level Him) di Tr inflow {outflow |yq JEL Crest_ | Crest maks maks impah | Pelimpah 7000_| 327.60 | 68.10 | 121.47 _| 120.00 147 PMF_| 461.86 | 106.60 | 121.94 | 120.00 1.94 Pada tabel di atas dapat diperhatiken puncak banjir pada inflow terjadi pada jam ke-2 sebesar 327,60 m3/det, sedangkan outflow puncaknya terjadi pada jam 7 yaitu sebesar 121,47 m3/det. B, Penelusuran Banjir di Saluran Pengelak Dari hasil penelusuran banjir dengan menggunakan debit 25 tahun diperoleh debit outflow sebesar 57.54 m*/det untuk dua buah terowongan pengelak dengan diameter masing-masing 2.3 m. (Dotil Desain Waduk Ceuwoung x-32 Kabupaten Kuningan Sawa Barat PT TATA QUNA PATRIA executive euMMary /. Tabel 16 Hasil Perhitungan Penelusuran Banjir di Saluran Pengelak dengan 2 Terowongan (D = 2.3 m) t Inflow (I+h)/2 yy % 4 Qotew ——_Elevasi (hour) — (mid) (mB/dtk) — (m/s) (m/s) (m) (m3idtk) —— (m) 0.00 0.00 0.0 0.00 00 0.00 0.00 87.00 1.00 155.93 797 0.00 0.00 0.0000 0.00 87.00 2.00 412.49 134.24 0.00 134.21 2.9781 43.80 89.98 = 3.00 80.45 96.47 90.44 486.88 47914 55.55 91.79 4.00 62.48 MAT 131.33 202.79 5.1399 57.54 92.14 5.00 9036 ©5642 14525 «201.67 = 5.0953 57.30 92.10 7 6.00 42.54 46.44 144.38 490.84 48576 55.94 91.86 7.00 24.14 3.33. 134.87 468.20 4.4403, $3.49 91.44 8.00 14.41 19.28 N474 133.99 2.9686 B73 89.97 9.00 914 11.78 90.26 102.03 2.3842 36.15 89.38 10.00 5.95. 7.55. 65.89 73.44, 2.2051 30.66 89.23 11.00 396 436 42.78 41.73 2.0820 2.73 89.08 12.00 264 3:30 22.00 25.30 4.2800 13.05 88.28 13.00 475 2.20 14.82 1401 0.4394 187 87.44 14.00 447 4.46 42.44 43.60 0.4266 4.82 87.43 15.00 0.78 097) 11.79 12.76 0.4002 1.70 87.40 * 16.00 052 0.65 11.06 474 0.3671 156 87.37 17.00 0.34 0.43 10.14 10.57 0.3316 4A 87.33 18.00 0.23 0.29 9.16 9.45 0.2963 41.26 87.30 19.00 0.15 0.19 8.19 838 0.2628 4.42 87.26 20.00 0.10 0.13 726 7:39 0.2317 0.99 87.23, 21.00 0.07. 0.08 6.40 6.49 0.2034 0.87 87.20 22.00 0.04 0.06 5.62 5.68 0.1781 0.76 87.18 23.00 0.03 0.04 492 496 0.1855 0.66 87.16 24.00 0.00 0.01 430 434 0.1362 0.58 87.14 Debit (m3 atk) 88 8 Bo 8 Waktu Gam) Gambar 17 Penelusuran Banjir di Saluran Pengelak dengan 2 Terowongan Dott Dosain Waduk Cilouwoung ‘Ksbupaten Kurcngan Jawa Barat 7 PT TATA UNA PATRIA eXECUTIVE SUMMARY 6. BENDUNGAN UTAMA Pemilihan Tipe Waduk Tipe Bendungan dipengaruhi oleh kondisi geologi, topografi, kegunaan dan ketersediaan bahan material. Untuk Waduk Cileuweung dipakai tipe zonal urugan Random inti Tegak. Kondisi geoteknik daerah lokasi rencana waduk merupakan daerah dengan lapisan atas berupa batuan selang — seling pasir, lempung, dan breksi dengan ketebalan top : soil berkisar 0,20 — 1,00 m, sedangkan kondisi lapisan tanah kerasnya berupa batu pasir, Estimasi volume terhadap lapisan tanah lempung di daerah borrow area yang terdapat di dalam daerah genangan (jarak 0,2 km utara dan barat bendungan) cukup ketersediaannya untuk sebagai bahan timbunan. Di samping itu, di sepanjang alur sungai terdapat deposit batu kali yang cukup dan bila kurang dapat diambilkan dari Desa Sidamulya di Lereng Gunung Ciremai. Oleh karena itu, Bendungan Cileuweung direncanakan dengan tipe urugan yaitu urugan random dengan bahan dasar tanah yang akan diambilkan dari lokasi borrow area di desa Randusari sekitar 200 m, di sebelah utara rencana tubuh bendungan dan urugan batu yang diambilkan dari lokasi quarry di lereng gunung Ciremai desa Sidamulya + 30 km dari lokasi rencana bendungan. Kondisi Geologi Berdasarkan kondisi geoteknik yang ada di sekitar rencana lokasi Bendungan Cileuweung, terdapat lapisan selang seling berupa breksi dan pasir dan batu Jempung. Ditinjau dari berbagai tinggl bendungan tidak ada perubahan yang mendasar terhadap kondisi geologi baik di sekitar bangunan utama maupun bangunan fasiltas, dan demikian juga untuk daerah genangan. Dengan demikian untuk setiap usulan altematif lay out bangunan relatif sama dengan hasil Studi Kelayakan tahun 2008. Berdasarkan pengamatan dan analisa geologi serta data pemboran tidak ditemukan patahan di lokasi rencana tubuh bendungan atau bendungan. Kondisi geologi juga sangat menunjang tata letak bangunan — bangunan fasilitas dan bangunan pelengkap, terutama bangunan intake yang diusulkan di tebing kiri dengan memotong ruas tebing sampai kedalaman 20 meter. Kondisi Topografi Pada lokasi as bendungan, kondisi tampungan berupa tampungan melebar dan ideal untuk bendungan karena terletak pada penyempitan ruas sungai yang memiliki sandaran tebing kiri dan kanan cukup tinggi dan sempit. Tebing kanan dan kiri dapat menyangga tubuh bendungan atau bendungannya dengan cukup baik. Pada tebing kiri kemiringan tebing sekitar 450 sampai elevasi ketinggian + 160,00 m, kemudian bersambung dengan kemiringan landai hampir datar ka arah luar, dan tebing kanan telatif juga curam bersudut sama dengan tebing kiri sekitar 450 hingga ketinggian elevasi puncak + 124,00 m, kemudian mendatar, dan elevasi dasar sungai + 84,00 Detail Desein Weduk Ctouwoung X-34 Kabupaten Kuningan awa Barat PT TATA QUNA PATRIA xecuriva suMMARY m. Tata letak bangunan fasilitas direncanakan dengan memperhatikan kondisi topografi yang ada. Tinggi bendungan dari dasar sungai (+84,0 m) sampai mercu (+124 m) adalah 40 m, termasuk ‘large dam’ yang tinggi. Pada bendungan tinggi bila dibuat dari urugan tanah akan terjadi penurunan (setlement) yang banyak. Tipe yang sesuai untuk bendungan urugan yang tinggi adalah tipe urugan random intitegak. Kegunaan Bendungan Saseran manfaat bendungen ini adalah untuk sebagai sarana untuk menyediakan air irigasi dan juga sebagai sarana penyediaan air dengan cara menampung air pada musim penghujan dan melepasnya sesuai kebutuhan pada musim kemarau. Fluktuasi air bersiklus tahunan; pada musim hujan akan terisi sampai penuh, kemudian pada musim kemarau berkurang dapat sampai volume terendah. Pada keadaan normal penurunan muka air (draw down) terjadi secara lambat. Material Yang Tersedia Bahan Material Lempung Material dipergunakan untuk bahan inti timbunan bendungan, diperoleh dari borrow afea yang umum terletak di daerah borrow area yang terdapat di dalam daerah genangan (jarak 0,2 km utara dan barat bendungan). Bahan Material Batu Kali Material batu kall diambil dari sepanjang alur sungal S. Cikaro dan bila kurang dapat diambilkan dari Desa Sidamulya di Lereng Gunung Ciremai. : Bahan Material Acak (Random) Bahan material untuk timbunan tanah di ambil dari lokasi borrow area yaitu di desa Randusari sekitar 200 m, di sebelah utara rencana tubuh bendungan dan untuk timbunan urugan batu yang diambilkan dari lokasi quarry di lereng gunung Ciremai desa Sidamulya + 30 km dari lokasi rencana bendungan. Desain Tubuh Bendungan Bendungen Cileuweng direncanakan dengan tujuan utama sebagai sarana untuk menyediaken air irigasi dan juga sebagai sarana penyediaan air. Dengan pertimbangan di atas maka desain bendungan Cileuweng diupayakan sebesar mungkin tercapai dengan mempertimbangkan kondisi topografi, geologi, masalah ‘sosial dan masalah teknis lainnya. Lokasi dan As Bendungan Lokasi waduk di Dusun Cileuweung, Desa Randusari Kecamatan Cibeureum, Kabupaten Kuningan. Lokasi Waduk Cileuweng secara geografis terletak pada posisi LS 7014’ 30” BT 1060 36 10” Tata letak bangunan bendungan direncanakan melintang di sungai dengan as tubuh bendungan pada lokasi patok CLW 03 - CLD 02. Tubuh bendungan atau bendungan direncanakan dengan as bangunen yang sesuai dengan hasil studi yang Pr TATA UNA PATRIA ‘exzcurive summary dilaksanakan oleh Konsultan SMEC dan studi PT Gracia Widyakarsa terdahulu, Tata letak bangunan telah ditinjau untuk berbagai penggeseran lokasi as bangunan ke arah hulu dan hilir untuk mendapatkan posisi yang optimal namun hasil akhimya tetap kembali pada lokasi di sekitar patok CLW 03 - CLD 02. Bangunan bendungan ini dibuat dengan type zonal urugan random inti tegak dengan kemiringan lereng hulu 1V : 3H dan kemiringan lereng hilir 1V : 2,5H. Elevasi Puncak Bendungan Berdasarkan kriteria yang ada maka penentuan puncak bendungan akan memakai analisa muka air banjir hasil routing debit banjir probabilitas 1000 tahun dan probalitas maximum (QPMF) ditambah dengan tinggi jagaan, tinggi jagaan adalah jarak antara muka air waduk maximum dengan puncak bendungan ‘sehingga puricak bendungan yang tidak akan’ terliritasi (6vertopping) oleti luapari air waduk. Elevasi tertinggi Bendungan adalah elevasi mercu bendungan rencana dimana debit banjir rancana Q1000 dan QPMF tidak akan melimpah (overtopping) metalui puncak bendungan atau bendungan, sekalipun penurunan (setllement) telah terjadi. Tingal jagaan pada bendungan tipe urugan di definisikan sebagai jarak antara muka air waduk dengan elevasi puncak bendungan. a. Tinggi muka air Q1000 = 121,47 Elevasi tinggi puncak bendungan =+123,1 b. Tinggi muka air QPMF = 121,94 Elevasi tinggi puncak bendungan = + 122,7 dibulatkan + 123 m. Dari hasil perhitungan penurunan diperoleh hasil sebesar 0,2 m, Sehingga elevasi tertinggi bendungan adalah + 123,20 dibulatkan pada 124 m Lebar Puncak Lebar mercu bendungan yang memadai diperlukan untuk keperluan keamanan bendungan serta untuk sebagai jalan untuk operasi dan pemeliharaan terkadang juga difungsikan sebagai sarana lalu lintas umum. Dari hasil perhitungan dengan menggunakan metode USBR, Merriman dan Trautwine lebar mercu bendungan Culueweng 10m. Material Penyusun Tubuh Bendungan Bahan material dan properti dari material penyusun tubuh bendungan dapat dilihat pada tabel 17. Dal Dossin Wd Cteuwoung K-38 abupaton Kunngan Jawa Barat PT TATA GUNA PATRIA BXECUTVE SUNNARY ‘Tabel 17 Bahan dan Properti dari Material Penyusun Tubuh Bendungan Material Timbunan Zone -7 Zone-2 | Zone-3 | Zone-4 Keterangan cies Impervious Filter Urugan Rip-Rap Core Halus | Random (clay) (sand) {rock) Sat Density _ tonim® 2.00 21 1.94 | Cohesion _tonim? 49 0.00 0.50 0.00 derajad 25 34 22 Perhitungan Stabilitas Bendungan Perhitungan stabilitas_ bendungan ini menggunakan kaidah dan metode sebagaimana disyaratkan didalam Panduan Perencanaan Bendungan Urugan, 1999. Dimana tinjauan stabilitas ini meliputi stabilitas lereng bendungan dan stabilitas bendungen terhadap rembesan. Dalam studi ini digunakan program bantu GEOSTUDIO, dimana semua perhitungan stabiltas dilakukan oleh program Stabilitas Terhadap Rembesan REMMBESAN DI BENDUNGAN CILEUWENG Dari hasil perhitungan analisa rembesan menggunakan program Geo Studio debit yang keluar sebesar 4,931 x 10-6 m3/dt/m. Dengan panjang bendungan 229 m maka debit rembesan di bendungan Cilueweng sebesar 0,0011 m3/dt. ‘Syarat besamya aliran filtrasi : Qh <1 % dari limpasan tahunan = 0,058 m3/detik 0,058 m3/detik > 0,0011 m3/detik (hasil analisa Program GEOSLOPE).— OK Besamya prediksi kapasitas aliran filtrasi dari hasil analisa running Program GEOSTUDIO lebih kecil daripada persyaratan besamya aliran filtrasi. Dota Desain Wadek Clewwoung X- abupaton Kuningon Java Barat 7 Pr TATA GUNA PATRIA EXECUTIVE SUMMARY Hasil Perhitungan Stabilitas Dengan bantuan program GeoStudio 2004, kestabilan bendungan Cileuweung dihitung dalam dua kondisi yaity kondisi statis (tanpa gempa) dan kondisi gempa. Prinsip dari program ini adalah mencari bidang longsor yang paling lemah. Berikut ini adalah nilai angka keamanan minimum untuk masing-masing kondisi Tabel 18 Hasil Perhitungan Stabilitas Lereng Faktor Angka Keamanan "Tanpa Gempa Dengan Gempa a Faktor Faktor No. Kondisi keamanan yo | keamanan yg Hitungan |" giijinkan | Miteng2n | gijfinkan PPBU PPBU Tiuka Air Nomal 1. * Hulu 1,70 1,50 1,44 1,20 + Hilir 3 1'50 . 1120 Tua Air Bani % Hulu 1.68 1,20 1,43 1,20 = Hilir 1,51 1,20 1,32 1,20 Surat Cepat 3 + Hulu 168 1,30 143 4,10 7 * Hilir 1,48 1,30 1,30 1,10 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa tidak ada nilai yang lebih rendah dari kriterianya. Gambar-gambar berikut menunjukkan hasil dari simulasi analisa stabilitas lereng dalam dua kondisi. KONDISI NORMAL (TANPA GEMPA) BENDUNGAN CLUMENG KONDISIBANIIR HULU. Detail Deeain Weduk Gileuwoung x8 Kabupaten Kuningan Java Barat eXEQUTIVE SUMMARY Pr TATA QUNA PATRIA KONOSIEANIR HIUR BENDUNGAY CRLUWENS ONDIGINORNAL HULU BENDUNGAN CLUWENG KONDISI RAPID CROWDOWN HULU KONDISI RAPID DROW DOWN HILR BENDUNGAN CILUWENG [BENOUNGAN CLUWENG X-99 Dota Deeain Wed Cileuwoung Kabupaten Kuningan Java Barat Pr TATA UNA Partin EXECUTE suMWARY KONDISI GEMPA BENDUNGAN CILUWENG KONOISIBANUER HULU (GEMPA) [BENDUNGAN GILUWENG RONDISIBANIR HEIR (GEMPA) PT TATA GUNA PATRIA EXECUTIVE sumRY BENDUNGAY CLUWENG. KONDISINORMAL HULU GEMPA Instrumentasi Bendungan Instrumentasi pada bendungan tipe urugan berfungsi untuk mencatat data-data dan mengamati kelakuan konstruksi selama pelaksanaan dan operasi demi keamanan bendungan Jenis instrumentasi yang akan dipasang adalah sebagai berikut: 1 Pore Water Pressure Meter Alat ini dipakai untuk mengukur tekanan air pori dalam inti bendungan. Fungsinya adalah untuk mengetahui keadaan sebenamya, sehingga dapat menentukan keefektifan drainasi selama pengisian waduk maupun meningkatnya tekanan air pori selama pelaksanaan. Jumiah peralatan = 23 buah Crest Setlement Survey Point Peralatan ini dipasang dipuncak bendungan yang berfungsi untuk memantau perubahan dan pergerakan tanah di permukaan bendungan dengan alat waterpas. Peralatan ini dipasang sepanjang puncak bendungan dengan interval 20.00 m. Jumiah peralatan = 15 buah Surface Setlement Survey Points Peralatan ini dipasang di lereng tubuh bendungan yang bertujuan untuk mengukur terjadinya penurunan keseluruhan dari tubuh bendungan serta deformasi-deformasi horizontal dengan arah tegak lurus poros bendungan. Jumiah peralatan = 19 buah Multilayer setiement Peralatan ini dipasang pada inti bendungan bertujuan untuk memantau penurunan tegak dari tubuh bendungan. Jurnlah peralatan = 1 buah Deal Desaia Waduk Clouwoung EX-4t Kabupaton Koringan Javea Barat PT TATA QUA PATRIA 5. Observation Well Peralatan ini dipasang disebeleh hilir kaki bendungan yang bertujuan untuk mierigukur Ketinggian air tanah. Jumlah peralatan 3 buah dengan diameter sumur 100 mm. 6. Seepage Measuring Device Alat ini dipakai untuk mengukur besamya rembesan yang keluar dari tubuh bendungan. Alat ini dipasang di tempat pengukuran rambesan dibagian kaki bendungan . Jumlah peralatan = 4 buah. 7. Automatic Water Level Recorder (AWLR) Alat ini dipakai untuk mengukur elevasi muka air secara otomatis. Jumiah alat 1 buah yang dipasang di dekat bangunan pengambilan. Disamping itu periu dipasang juga papan duga air yang dipasang pada tubuh bendungan yang bisa terlihat control room. 8. Piezometer Perbaikan Pondasi Bendungan Secara umum batuan dasar pondasi Bendungan Cileuweung terdiri dari batuan batu pasir selang-seling batu lempung, tersementasi dengan baik relatif cukup kuat dan semi-permeabel, Dipermukaan pada sandaran kiri tertutup oleh lapisan penutup terdiri dari campuran lempung dan rock fragments yang relat tipis maksimum 5 m di puncak sandaran kiri, Pada sandaran kanan tertutup pula oleh lapisan penutup, terdiri dari campuran lempung dan rock fragments. Di bagaian atas sekitar 4 m, kemudian semakin ke bawah menipis. Lapisan penutup ini perlu digali seluruhnya, terutama pada bagaian pondasi yang berada di bawah timbunan zona inti. Dj bagian tengah sungai tertutup oleh endapan sungai setebal 1.0 m pada bagian ‘sisi sungai, terdiri dari pasir-keriki-kerakal. Endapan sungai ini terutama yang berada di bawah timbunan inti lempung periu digali dan dibuang seluruhnya, agar timbunan inti bertumpu langsung di atas pondasi Batupasir selang-seling Batulempung. Pondasi batan dasar breksi volkanik ini cukup stabil untuk menumpu tubuh bendungan, tetapi kurang mampu manhan rembesan yang melewat pondasi bendungan. Angka ‘Lugeon < 5 umumnya dijumpai di bagian tengah pada kedalaman sekitar 35 m (dibawah galian endapan sungai) atau dibawah El. +103.7m. Kemudian pada puncak sandaran kiri angka Lugeon < 5 baru dijumpai pada kedalaman sekitar 15 m di bawah permukaan. Diatas bagian ini mempunyai angka Lugeon 5 < Lu < 20, yang perlu dilakukan grouting di bawah timbunan bendungan. Pondasi bendungan d bagian tengah mempunyai angka Lugeon Lu < 5 di bawah kedalaman sekitar 15 m di bawah galian endapan sungai. Tetapi di bagian bawah pada kadalaman sekitar 30-35 m mempunyal angka Lugeon Lu > 20. Untuk itu disarankan perbaikan pondasi grouting didaerah ini agar dilaksanakan sampai kedalaman 35 m di bawah galian endapan sungai. Dott Dosain Waduk Ctouwoung x. Kabupaten Kuningan Jawa Barat Pt TATA OUNA PATRIA EXECUTIVE SUMMARY Tetapi pondasi bendungan ke arah kanan, di bagian tengah di bawah kedalaman sekitar 25 m (dibawah galian lapisan penutup) sudah mempunyai angka Lugeon Lu < 5. Hanya semakin ke kanan menjadi semakin lebih dalam lagi sekitar 40 m di bawah galian penutup. : Macam grouting yang akan diterapkan untuk perbaikan pondasi dibawah timbunan tanah adalah: ¢ Sementasi Tirai / Curtain Grouting Perbaikan pondasi dengan sementasi (grouting) dinilai paling tepat untuk memperbaiki kondisi yang jelek pada formasi-formasi batuan yang lebih dalam di lokasi bendungan. Suatu sementasi tirai /curtain grout yang kedap air melintang sepanjang poros bendungan perlu dilakukan untuk menahan kebocoran dan memperkecil rembesan air. ‘Sesuai dengan ketinggian hidrostatis dimuka bendungan, perencanaan kedalaman sementasi tirai (curtain grouting) mengacu pada kriteria USBR sebagai berikut : D =033H+C dimana: D_ = kedalaman grouting (dalam m), dihitung dari dasar pondasi disumbu dam pada bagian tengah posisi inti kedap. H = ketinggian hidrostatis air waduk tertinggi (dalam m) bervariasi lebih dangkal makin ketepian waduk. . C = konstanta yang bervariasi antara 3 hingga 25 m, tergantung kondisi batuan, permeabilitas awal dan posisi air tanah. Bahan grouting menggunakan Portland Cement dengan tekanan grouting 2 ~ 10 kg/em2. Concrete grout cap dibuat dengan tujuan untuk memperoleh bidang inti yang baik serta untuk meningkatkan keefektifan pekerjaan grouting. Dengan memperhatikan nilai permeabilitas pondasi yang cukup besar, maka diperlukan adanya injeksi sementasi tiral (Curtain) maupun selimut di sekitar as bendungan, agar permeabilitas di sekitar as bendungan menjadi kecil. Untuk bangunan pelengkap, grouting dilakukan di bagian hilir ambang spillway. « Blanket Grouting Guna memperbaiki bagian-bagian pondasi yang cacat (defect), rekahan (crack) Mmaupun kekar (joint) pada bidang kontak dengan Material Timbunan Tubuh bendunga. Kedalaman sementasi adalah 2 m dengan jarak antar lubang 3 m bersilangan dan dimulai dari lubang primer, sekunder dan tersier sesuai effektivitas sementasi. * Consolidation Grouting Guna memperbaiki bagian-bagian pondasi yang cacat (defect), rekahan (crack) maupun kekar (joint) pada: bidang kontak dengan. konstruksi. beton. seperti spillway. dan terowongan periu dilakukan sementasi konsolidasi (consolidation grouting). Kedalaman sementasi adalah 2 m dengan jarak antar lubang 3 m bersilangan dan dimulai dari lubang primer, sekunder dan tersier sesuai effektivitas sementasi. Detail Desatn Waduk Cilouwoung X- 43 Kabupaten Kuningan Jawa Barat

You might also like