The Refference Standard For This Loading Calculation Is Following
The Refference Standard For This Loading Calculation Is Following
B1 Permanent Load
B1.1 MS (Self weight structure)
Self weight of Box Girder Precast for 1 Span :
IND_LOAD_1
4 Parapet Concrete
0.455 * 25 = 11.375 kN/m
0.397 * 25 = 9.925 kN/m
6 Drainage Pipe
Pipe, dia 20 cm 0.35 kN/m
Water 0.31 kN/m
Total 0.66 kN/m
B2 Transien Load
B2.1 Lane Load (D)
The lane load (D) is devided into distributed load (BTR) and centralized line load (BGT)
IND_LOAD_2
Load (D) distribution
Beban "D" harus disusun pada arah melintang sedemikian rupa sehingga menimbulkan
momen maksimum
Distribusi beban hidup dalam arah melintang digunakan untuk memperoleh momen dan
geser dalam arah longitudinal pada gelagar jembatan. Hal itu dilakukan dengan
mempertimbangkan beban lajur “D” tersebar pada seluruh lebar balok (tidak termasuk
parapet, kerb dan trotoar) dengan intensitas 100% untuk panjang terbebani yang sesuai.
Pembebanan truk "TT" terdiri atas kendaraan truk semi-trailer yang mempunyai susunan dan
berat gandar. Berat dari tiap-tiap gandar disebarkan menjadi 2 beban merata sama besar yang
merupakan bidang kontak antara roda dengan permukaan lantai. Jarak antara 2 gandar terse-
but bisa diubah-ubah dari 4,0 m sampai dengan 9,0 m untuk mendapatkan pengaruh terbesar
pada arah memanjang jembatan.
Kecuali ditentukan lain, pengaruh beban hidup pada waktu menentukan momen positif harus
diambil nilai yang terbesar dari :
- pengaruh beban truk dikalikan dengan faktor beban dinamis (FBD), atau
- pengaruh beban terdistribusi "D" dan beban garis KEL dikalikan FBD
Beban truk harus diposisikan pada lebar jembatan sehingga sumbu roda mempunyai jarak
sebagai berikut:
a. Untuk perencanaan pelat kantilever : 250 mm dari tepi parapet atau railing, dan
b. Untuk perencanaan komponen lainnya : 1000 mm dari masing-masing sumbu terluar
roda truk. Kecuali ditentukan lain, panjang lajur rencana atau sebagian dari panjang lajur
rencana harus dibebani dengan beban terdistribusi "D".
IND_LOAD_3
Untuk perencanaan pelat kantilever dengan bentang kurang dari 1800 mm dari sumbu
gelagar eksterior terhadap tepi dalam parapet, maka beban roda dapat diganti menjadi
beban garis dalam arah memanjang jembatan dengan intensitas 17 kN/m berjarak 250 mm
dari tepi dalam parapet.
Dengan persetujuan instansi yang berwenang, pembebanan "D" dapat diperbesar di atas
100 % untuk jaringan jalan yang dilewati kendaraan berat. Faktor pembesaran di atas 100 %
ini diterapkan untuk BTR dan BGT dan gaya sentrifugal yang dihitung dari BTR dan BGT.
Faktor pembesaran di atas 100 % tidak boleh digunakan untuk pembebanan truk "T" atau gaya
rem pada arah memanjang tidak boleh digunakan untuk pembebanan truk "T" atau gaya rem
pada arah memanjang jembatan
Untuk pembebanan truk "T", FBD diambil 30%. Nilai FBD yang dihitung digunakan pada
seluruh bagian bangunan yang berada di atas permukaan tanah. Untuk bagian bangunan
bawah dan fondasi yang berada di bawah garis permukaan, nilai FBD harus diambil sebagai
peralihan linier dari nilai pada garis permukaan tanah sampai nol pada kedalaman 2 m.
Untuk bangunan yang terkubur, seperti halnya gorong-gorong dan struktur baja-tanah, nilai
FBD jangan diambil kurang dari 40% untuk kedalaman nol dan jangan kurang dari 10%
untuk kedalaman 2 m. Untuk kedalaman antara bisa diinterpolasi linier. Nilai FBD yang
digunakan untuk kedalaman yang dipilih harus diterapkan untuk bangunan seutuhnya.
IND_LOAD_4
FBD 0-50m 40%
FBD 50-90m 40% - 0.0025 * (L - 50)
FBD 90-200m 30%
Gaya rem tersebut harus ditempatkan di semua lajur rencana yang dimuati dan yang berisi lalu
lintas dengan arah yang sama. Gaya ini harus diasumsikan untuk bekerja secara horizontal pada
jarak 1800 mm diatas permukaan jalan pada masing masing arah longitudinal dan dipilih yang
paling menentukan. Untuk jembatan yang dimasa depan akan dirubah menjadi satu arah, maka
semua lajur rencana harus dibebani secara simultan pada saat menghitung besarnya gaya rem.
Faktor kepadatan lajur berlaku untuk menghitung gaya rem.
Braking Load, working horizontally at a distance of 1800 mm above the road surface
TB = 375 kN
qTB = 7.5 kN/m
200 4 200
300 0 300
400 0 400
500 0 500
600 0 600
700 0 700
800 0 800
900 0 900
1000 0 1000
1100 0 1100
1200 0 1200
1300 0 1300
1400 0 1400
1500 0 1500
1600 0 1600
1700 0 1700
1800 0 1800
1900 0 1900
2000 0 2000
2100 0 2100
2200 0 2200
2300 0 2300
2400 0 2400
2500 2.5 2500
2600 5 2600
IND_LOAD_6
B2.7 Creep and Shrinkage (SH)
Pengaruh rangkak dan penyusutan harus diperhitungkan dalam perencanaan jembatan
beton. Pengaruh ini dihitung menggunakan beban mati jembatan. Apabila rangkak dan
penyusutan bisa mengurangi pengaruh muatan lainnya, maka nilai dari rangkak dan
penyusutan tersebut harus diambil minimum (misalnya pada waktu transfer dari beton
prategang).
Pengaruh rangkak dan susut pada struktur beton didesain berdasarkan model CEB FIP 1990.
Adapun asumsi yang digunakan dalam analisis adalah sebagai berikut :
Kelembaban relatif 90%
Umur pada saat pembebanan berdasarkan jadwal konstruksi
Proses pengerasan beton normal
Konsistensi beton medium
Variasi pembebanan dan perubahan sistem struktur selama konstruksi akan berdampak pada
perilaku susut struktur pada kondisi akhir. Karena itu perhitungan pengaruh susut tidak hanya
dilakukan sesuai dengan kondisi akhir (15000 hari setelah pembebanan SDL) tetapi juga dilaku
kan selama tahapan konstruksi.
V0 = 19.3 km/h
Z0 = 2500 mm
VB = 126 km/h
V10 = 126 km/h
Z = 20200 mm
IND_LOAD_7
Wind Load on the Super structure (PB) for various angles
Angle Beam
Lateral Longitudinal
Degrees Load Load
MPa MPa
0 0.001536 0
15 0.001344 0.0001921
30 0.00128 0.0003841
45 0.001024 0.0005121
60 0.000512 0.0005762
The elastic response coefficient Csm is obtained from the acceleration map of bedrock and accelera
tion spectra (Figures 1 through 6) in accordance with the earthquake area and the re-quake period
of the plan. The acceleration coefficient obtained based on the earthquake map is multiplied by an
amplification factor according to the soil conditions to a depth of 30 m below the bridge structure.
IND_LOAD_8
Site factor : FPGA = 2.1
Fa = 2.5
FV = 3.5
AS = 0.315 g
Respons Spectrum Graph
0.55
SDS = 0.5 g 0.5 0.5 0.5
SD1 = 0.35 g 0.5
TS = 0.44
0.7 detik 0.45
Coefisien of Elastic Quake, Csm (g)
EQ / Csm = 23,395.10 kN
Determine the value of fundamental period (Ta) reffer to ASCE 7-10, 12.8-7
𝑇𝑎 = 𝐶𝑇 . 𝐻𝑛 𝑥 = 0.6907373 s
𝐶𝑈 = 1.5
𝑇𝑀𝑎𝑥 = 1.036106 s
𝑇𝑀𝑖𝑛 = 0.14 s
𝑇𝑈𝑠𝑒𝑑 = 0.14 s
𝐶𝑠 = 0.50 g
𝑡ℎ𝑒𝑛, 𝐸𝑄 = 11,697.55 kN
IND_LOAD_10