Basic Mold
Basic Mold
Horizontal
Injection Molding
Process
Special For
PT. ASTRA DAIHATSU MOTOR
R&D Division
By: M. ASMAWISAN
NIK 42404
Item Sheet
Daftar Isi 2
22. Injection 7
221. Description 7
222. Defect Relation 7
223. Solution 9
PT.Plastic
ASTRAParts
DAIHATSU
Production
MOTOR Vendor Control
2
1. Injection Molding Machine
11. Overall Visual
Oil tank
Moving Platen Tie Bar Stationary Platen Display
(di belakang pannel operasi)
Contoh : Nissei PS type.
1 2
Nozle Nozle
Hyd Cylinder
Hyd Cylinder
Feeding section :
Pada bagian ini material plastic di suplay ke Compressing section, dengan temperatur mendekati cair.
Dinding Cylinder
Compressing section :
Di area ini material cair dan mengalami peningkatan suhu dan tekanan.
Tekanan ini mengembalikan uap dan gas pd material plastic kembali ke Hopper. M C F
Diameter dlm Screw
Metering section :
Suhu pd material cair telah dianggap sempurna bersama dengan pencampuran material itu sendiri.
Juga mengalirkan material ke luar nozle dengan kondisi seimbang (konstan).
PT.Plastic
ASTRAParts
DAIHATSU
Production
MOTOR Vendor Control
3
2. Injection Molding Process
21. Mold Close By high clamp, high pressure
Heater band
Screw
Mold Hydrolic motor
Nozle (for screw drive)
Gerakan Screw
Gerakan plunyer
Check valve menutup aliran dari depan ke belakang. pd Injection Cylinder
PT.Plastic
ASTRAParts
DAIHATSU
Production
MOTOR Vendor Control
4
Process
Heater band
Screw
Mold Hydrolic motor
Nozle (for screw drive)
211. Description
Maka gerakan menutup mold haruslah sedemikian rupa agar tidak terjadi tumbukan keras yang dapat
merusak mold & mesin itu sendiri.
Antara lain contoh gerakan mold untuk MC Nissei type PS adalah :
1500 0
500 1500
0 0
Mold thickness Max Mold Open set
Mulai kec cepat.
500 mm. 1500 mm. 2 Setting LS 8.
Set LS 3 untuk Set LS 4.
High Press Clamp.
Keterangan.
1300 0
Blue color : Core side (Moving Platen assy)
Grey color : Cavity side (Stationary Platen assy)
LS : Limit Switch 3 Mulai kec pelan.
Setting LS 2.
700 0
500 0
PT.Plastic
ASTRAParts
DAIHATSU
Production
MOTOR Vendor Control
5
212. Defect Relation
Mold broken akan menghasilkan Part/Produk diluar spesifikasi dan bentuk yg tidak diinginkan dan tidak
akan sesuai dengan produk drawing dengan sifat yang permanent/tetap.
Warning
Mold broken yg diakibatkan oleh kesalahan vendor yaitu Mold yg tidak dirawat dan mesin setting
yg tidak bagus dgn menuding mold design yg bermasalah (efek langsung).
Mesin injection yg tidak terawat milik vendor dgn tudingan yg sama (efek tidak langsung).
Kemudian vendor meng-aplikasikan biaya untuk mold repair atau modifikasi, sedang kostumer
ditakutkan oleh issu Stop Line Produksi (main assy manufacturing), krn ingin cepat selesai maka
aplikasi vendor disetujui oleh si kostumer pemilik mold/cetakan.
213. Solution
Mold Clean : Daily Mold Cleaning activity for importante check point (Daily Check Sheet).
* Parting Line from gas mark & material
* Slider ; grease check, clean for foreign material & gas mark, spring check, etc.
Mold Overhoul : Periodicly Overhoul (by std shoots), use Mold History card for OH, repair, & modifikasi.
* Mold History card harus direcord sesuai aktual dilapangan.
• Daily Machine Check Sheet, adalah pemeriksaan harian pd bagian-bagian terpenting dr mesin, terutama
pd bagian-bagian yg bergerak dan bergesekan yg kemudian di file.
• Machine History Card, adalah utk me-record masalah-masalah pd mesin yg pernah terjadi sebelumnya
serta record countermeasure-nya sebagai kontrol dari kinerja mesin tsb yg kemudian di file.
Semua ini tak lepas dari pada ketegasan fungsi kontrol dari Vendor Injection, agar aplikasi dilapangan
sesuai dengan yg di-inginkan.
PT.Plastic
ASTRAParts
DAIHATSU
Production
MOTOR Vendor Control
6
Process
Gerakan Screw
Gerakan plunyer
Check valve menutup aliran dari depan ke belakang. pd Injection Cylinder
221. Description
1. Adanya tekanan yg besar dari Torpedo/Screw sehingga memaksa material cair mengalir ke dalam mold/cetakan.
2. Torpedo/Screw bergerak menekan material cair atas usaha dari ‘Injection Cylinder’ dgn kekuatan hidrolik.
Maka dapat disebut kekuatan hidrolik yg menekan material cair masuk ke dalam mold/cetakan adalah : Fill Pressure,
dan kekuatan (Pressure) hidrolik itu harus bisa diatur (Setting).
Ada satu atau beberapa variasi ‘Fill Pressure’ yang disediakan oleh mesin, sehingga kita bisa mengatur (Setting) sesuai
kebutuhan kita akan hasil produk yg diinginkan.
Biasanya indikasi setting pd mesin selalu didahului oleh huruf P untuk pressure, tapi harus pd area Fill Injection.
Selain itu disediakan pula beberapa variasi kecepatan (Velocity) dalam Fill Injection, sehingga kita bisa pula
men-setting kecepatan Injection sesuai kebutuhan.
Dan biasanya indikasi pd mesin didahului oleh huruf V untuk velocity.
Pengaruh setting Injection terhadap hasil adalah 30%, sedang 70% adalah Mold design (Nissei reference).
222. Defect Relation (Kita ambil yg paling sering terjadi defect sampai kustomer)
* Short Mold.
Terjadi bila material cair hingga padat-nya tidak memenuhi ruang yg disediakan oleh mold/cetakan.
Kenapa ?
1) Sifat material dengan ‘Feed Rate’ yg rendah.
2) Shoot awal. Yang memang kondisi mesin belum begitu stabil pada saat shoot-shoot awal.
3) Mold Design yg kurang bagus.
Fungsi-fungsi ‘Gas Vent’ pd mold pd bagian-bagian yg diperlukan tidak tersedia atau kurang baik.
Gas Vent adalah berfungsi untuk melepas udara atau gas yg terdorong oleh material agar material bisa memenuhi
ruang yg disediakan oleh mold.
Cooling sistem yg kurang bagus, sehingga kemampuan pendinginannya sangat kurang.
Temperatur mold harus terjaga jangan sampai suhu yg tinggi akan memuaikan udara/gas di dalam ruang mold,
sehingga udara/gas itu kesulitan untuk cepat keluar dari mold, apalagi ditambah temperatur material itu sendiri.
Biasanya jarang terjadi short gara-gara cooling yg salah design, tetapi yg sering terjadi adalah Mold Temperature
Control-nya mati/tidak beroperasi pd saat injection.
4) Mold Maintenance.
Daily Mold Clean activity tidak dilakukan dan tidak adanya standard Overhoul yg benar.
Adanya gas yg mengalir cepat pd fungsi ‘Gas Vent’ meninggalkan bekas pd gas vent tsb berupa plak kehitaman
yg lama-kelamaan akan menumpuk dan menyumbat fungsi gas vent pd mold/cetakan.
5) Injection Setting pd mesin.
Injection speed terlalu rendah, sehingga material belum sempat memenuhi mold sudah keburu mengeras.
LS pd posisi perubahan antara kecepatan filling dan Filling Pressure ke Holding pressure yg terlalu jauh dari posisi
maximal screw forward.
Filling Pressure yg terlalu rendah, sehingga tdk mampu mencapai seluruh ruang pd mold.
Injection Time yg terlalu cepat.
Shoot Size yg terlalu pendek.
High Mold Clamp yg terlalu tinggi, akan mempersempit fungsi gas vent pd mold.
Hopper Dryer yg kurang suhu dan lama pemanasannya pd material sebelum masuk injection.
PT.Plastic
ASTRAParts
DAIHATSU
Production
MOTOR Vendor Control
7
* Flash/Burr.
Terjadi bila material cair hingga ke padatnya melebihi ruang yg disediakan oleh mold/cetakan.
Karena ?
1) Kekentalan material yg terlalu encer pada saat cair.
2) Mold Design yg kurang bagus.
Fungsi-fungsi ‘Gas Vent’, yang terlalu besar bagi pelepasan gas sehingga material ikut menyelinap.
Diantara fungsi-fungsi Gas Vent adalah : celah pd setiap blok insert, celah pd ejector system, celah pd Parting Line,
parit di sekeliling cavity sehingga gas tidak terlalu jauh melepaskan diri, dll.
Mold telah aus, sehingga settingan bagaimanapun akan tetap flash.
3) Injection Seeting pd mesin.
Injection speed yg terlalu tinggi yg dipadukan dgn Filling Pressure yg terlalu tinggi.
LS pd posisi perubahan antara Filling process dan Holding process terlalu dekat dgn max screw forward.
Injection time yg terlalu lama pd sett Filling Pressure.
High Mold Clamp yg terlalu rendah, sehingga tidak mampu menahan laju material di dlm mold.
* Black Spot (pd produk berwarna terang dgn area Spot yg agak besar).
Terjadi bila tercampur dengan material asing (hitam) yg titik didihnya mendekati atau kira-kira sama dgn material asli.
Karena ?
Process ini terjadi sebelum material masuk Injection Unit, yaitu :
1) Material handling.
Penyimpanan material yg tidak bagus dan tidak aman bagi material itu sendiri.
MC Crusher yg tidak bersih setelah sebelumnya menscrap material hitam (recycle usage).
2) Mold maintenance.
Grease yg berlebihan dan menyusup diantara cavity.
Daily mold clean dan std Overhoul yg tidak bagus.
3) Screw clean yg bermasalah pada saat pergantian material.
* Black Dot (pd produk berwarna terang dgn area seperti sebuah titik).
Tercampurnya material asli oleh material asing (hitam) yg titik didihnya relatif lebih tinggi.
Karena ? Sama dgn atas.
* Burning (spot atau flow kecil dgn sedikit hitam kecoklatan agak ke- kuning-an).
Terjadi karena suhu yg berlebihan di dlm Injection Cylinder.
Karena ?
1) Material dgn sifat yg mudah terbakar.
2) Injection Setting pd mesin.
Suhu pd Heater Band terlalu tinggi.
Injection Speed yg terlalu tinggi, sehingga gesekan antara material + cetakan + udara menghasilkan suhu lebih
tinggi dan membakar material dlm waktu pembakaran yg sangat singkat.
Screw rotation yg terlalu cepat pd saat charging yg membuat suhu di dalam Barel meningkat tajam.
* Dimensi out.
Terjadi karena perubahan berat dari hasil Injection.
Karena ?
1) Sama dengan fenomena Short Mold, cenderung dgn berat yg lebih ringan dari berat produk yg OK.
2) Sama dengan fenomena Flash, cenderung dgn berat yg berlebih.
3) Sama dengan fenomena Sink Mark, cenderung lebih ringan.
* Crack/Deformation/White stress/Warpage/Bending.
Terjadi karena produk yg terlalu erat menempel pd mold/cetakan.
Karena ?
1) Material dgn sifat terlalu encer pada saat cair (Feed Rate high).
2) Mold Design, yg terlalu tipis pd bagian yg diperlukan.
3) Injection Setting pd mesin.
Filling Pressure yg terlalu tinggi, sehingga material terlalu padat dan mendesak di dalam mold.
Injection Time yg terlalu lama, sehingga kepadatan material yg berlebih di dlm mold.
PT.Plastic
ASTRAParts
DAIHATSU
Production
MOTOR Vendor Control
8
* Gloss.
Terjadi karena adanya jarak (sangat tipis) pd saat injection antara material dan dinding mold.
Karena ?
1) Material dgn unsur uap yg agak tinggi, sehingga uap/gas membuat jarak tipis.
2) Mold design yg permukaannya banyak Sand-Blast, memungkinkan aliran Turbulance pd saat injection.
3) Mold maintenance yg kurang bagus utk kontrol oil atau grease sehingga menyelinap dalam ruang mold.
4) Setting Injection pd mesin.
Injection speed yg terlalu tinggi, sehingga masih ada sisa gas (sedikit) yg tidak sempat melepaskan diri.
* Silver Streaks.
Terjadi karena adanya gas/air pd material saat injection.
Karena ?
1) Material dgn unsur uap/air yg agak tinggi.
2) Penanganan material sebelum masuk injection (hopper dryer) karena drying time yg kurang.
3) Suhu Mold yg terlalu panas, sehingga akan menambah gas pd material yg mengalir.
4) Injection Setting pd mesin.
Injection speed yg terlalu tinggi, sehingga gas tidak sempat melepaskan diri.
Warning
Untuk mendapat untung besar, sering kali vendor menggunakan material recycle melebihi
Ketentuan dari kustomer sehingga defect yg diakibatkan pemakaian recycle yg terlalu banyak ini
terjadi dan tidak terlihat efeknya secara singkat dan langsung.
Seperti : Mudah broken (terutama parts mechanism), yg dikawatirkan terjadi sampai ditangan
pengguna printer.
223. Solution
* Short Mold.
1) Hindari penggunaan material recycle berlebihan, dan spesifikasi material yg tidak sesuai.
2) Pembuatan rule/peraturan utk pembuangan shoot-shoot awal sampai mesin benar-benar stabil-nya adalah wajib
dilakukan dan diaplikasikan di lapangan.
3) Mold design yg kurang bagus.
Gas Vent : saran modikasi mold utk pembuatan/penambahan fungsi gas vent.
Cooling system : Informasi yg benar agar tidak tersentuh bagian powernya (mold temperatur controler) ditambah
pembuatan cover pd power switch agar lebih safety.
Modifikasi perbaikan/penambahan cooling system adalah solusi terakhir.
4) Mold maintenance.
Daily Mold Cleaning : adalah wajib dilakukan yg dikontrol dgn ‘Daily Mold Clean Check Sheet’ yg diperiksa oleh
Non Shift Head dgn approved satu bulan oleh MGR dan di-file beberapa lama.
Overhoul : adalah wajib utk menjaga kinerja mold yg dikontrol dgn ‘Mold History Card’ yg diapproved sampai MGR
dan di-file.
5) Injection Setting pd mesin.
Injection speed agar ditambah tetapi harus terus dikontrol setiap perubahannya jangan sampai berlebihan.
LS perubahan dari Fill ke Hold agar didekatkan terhadap posisi max screw fwd sedikit demi sedikit dan dikontrol.
Filling Pressure agar ditambah sedikit demi sedikit dan terus dimonitor.
Injection time agar dikurangi dan dikontrol.
Shoot Size agar ditambah dan dimonitor setiap perubahannya.
High Mold Clamp agar dikurangi sedikit dan dimonitor (Minimal 70% utk mesin Nissei).
Hopper Dryer : informasi start mesin harus jelas rule-nya, agar dryer process sesuai yg diminta kustomer.
PT.Plastic
ASTRAParts
DAIHATSU
Production
MOTOR Vendor Control
9
* Flash/Burr.
1) Hindari penggunaan material diluar spec yg diminta kustomer.
Atau suhu barrel agar diturunkan dan dimonitor.
2) Mold design.
Gas Vent : saran modifikasi sama dengan bila mold telah aus agar direpair.
3) Injection Setting pd mesin.
Injection Speed dan Filling Pressure agar diturunkan serta dimonitor perubahannya.
LS perubahan antara Fill dan Hold agar dijauhkan/besarkan serta dimonitor.
Injection time agar dikurangi sedikit demi sedikit dan dimonitor.
High Mold Clamp agar ditambah dan dimonitor.
* Burning.
1) Suhu barrel agar diturunkan perlahan dan dimonitoring.
2) Injection Setting pd mesin.
Injection speed diturunkan perlahan dan dimonitoring.
Screw rotation diturunkan rpm-nya perlahan dan dimonitoring.
* Dimensi out.
1) Sama dengan solusi untuk Short Mold.
2) Sama dengan solusi untuk Flash.
3) Sama dengan solusi untuk Sink Mark.
* Crack/Deformation/White stress/Warpage/Bending.
1) Suhu barrel agar lebih dikontrol (diturunkan perlahan dan monitor).
2) Mold design : saran modifikasi.
3) Injection Setting pd mesin.
Filling Pressure agar diturunkan perlahan dan dimonitoring.
Injection time agar dipersingkat perlahan dan dimonitor.
* Gloss.
1) Hopper dryer agar lebih dikontrol suhu dan lamanya drying menurut Injection Parameter.
2) Mold design : agar dilihat lagi fungsi-fungsi gas vent yg ada bila mungkin penambahan fungsi gas vent.
3) Daily Mold Clean dan standard Overhoul yg jelas dan tegas.
4) Injection Setting pd mesin.
Injection speed diturunkan perlahan dan dimonitoring.
* Silver Streaks.
1) Hopper dryer time harus sesuai Injection Parameter, dan dimonitor.
2) Mold Temperature Controler atau Chiller, suhu actualnya harus sesuai dengan Injection Parameter.
3) Injection Setting pd mesin.
Injection Speed dikurangi perlahan dan dimonitoring.
* Irregular Color.
1) Gunakan material sesuai spesifikasi dari kustomer.
2) Mixing process agar lebih dikontrol dengan system Daily Check Sheet.
3) Gunakan Screw yg didesign khusus untuk mixing yg lebih baik di dalam barrel.
PT.Plastic
ASTRAParts
DAIHATSU
Production
MOTOR Vendor Control
10
Process
231. Description
Holding Pressure adalah Pressure susulan setelah Filling Pressure, dimana cavity telah terisi oleh material cair yang
kemudian material cair tsb dipertahankan agar tetap pada cavity.
Holding Pressure time harus dipastikan setelah Gate Seal (gate telah membeku yg artinya telah tertutup kemungkinan
material cair balik lagi ke runner atau ke nozle.
233. Solution
PT.Plastic
ASTRAParts
DAIHATSU
Production
MOTOR Vendor Control
11
Process
241. Description
Setelah Holding Pressure Time dan sudah dipastikan bahwa material tidak akan balik atau gate telah tertutup krn
material di area gate telah membeku, maka selanjutnya adalah process Charging dimana process ini bersamaan
waktu startnya (perhitungan mesin) Cooling Time.
Charging adalah process mengisi kembali material di area depan Torpedo untuk kembali di-Inject pada process
selanjutnya, dimana hal ini disertai dengan Back Pressure.
Setelah charging kemudian Suck Back yang gunanya untuk mencegah Material Drooling.
Cooling Time adalah waktu yg dibutuhkan untuk membuat material di dalam mold sehingga beku (mengeras).
* Short Mold.
Terjadi karena material cair hingga padat-nya (beku) tidak memenuhi ruang yg disediakan oleh mold/cetakan.
1) Shoot Size yang terlalu pendek.
2) Back Pressure yang terlalu rendah atau OFF.
* Irregular Colour.
Terjadi karena pencampuran yang tidak sempurna pada saat charging.
1) Back Pressure terlalu rendah atau OFF.
* Crack/White stress/Deformation/Warpage/Bending.
Terjadi karena pada saat release produk belum benar-benar telah keras (beku).
1) Cooling time yang terlalu pendek.
* Bubble/Silver Line/Burning.
Terjadi karena adanya unsur gas di dalam material cair.
1) Suck Back (Pull Back) yang terlalu panjang.
PT.Plastic
ASTRAParts
DAIHATSU
Production
MOTOR Vendor Control
12
243. Solution
* Short Mold.
1) Shoot Size ditambahkan sedikit demi sedikit dan dimonitoring setiap perubahannya.
2) Back Pressure ditambahkan perlahan dan di monitor.
Kontrol di lapangan sebelum dan pada saat running untuk Mold Temperature Controller atau Chiller agar dibuatkan
semacam Daily/Shiftly Check Sheet untuk keadaan mesin tersebut.
* Irregular Colour.
1) Back Pressure ditambahkan perlahan dan di monitor.
Kontrol di lapangan sebelum dan pada saat running untuk Mold Temperature Controller atau Chiller agar dibuatkan
semacam Daily/Shiftly Check Sheet untuk keadaan mesin tersebut.
* Crack/White stress/Deformation/Warpage/Bending.
1)Cooling Time ditambah perlahan-lahan dan dikontrol setiap perubahannya.
* Bubble/Silver Line/Burning.
1) Suck Back (Pull Back) dikurangi sedikit demi sedikit dan di monitor perubahannya.
PT.Plastic
ASTRAParts
DAIHATSU
Production
MOTOR Vendor Control
13
Process
251. Description
Terbukanya mold dimana yg bergerak adalah bagian Core (selalu ada ejector), kemudian ejector action atau bisa
juga Air Blow (pneumatic) untuk melepaskan produk dari mold.
Syarat utama dalam process pembukaan mold adalah produk harus menempel pada sisi core, dan ini sangat tergantung
pada design mold sedemikian rupa agar pada saat mold open produk harus menempel pada sisi core. Misalnya dengan
mendesign agar permukaan core yang menempel dengan produk lebih banyak dari permukaan cavity, atau dengan
di tambah/mengasarkan permukaan core (Under cut) sehingga produk tetap menempel pada sisi core. Slider insert
pun hampir selalu berada di sisi core dengan maksud yang sama.
Pembukaan mold ini telah diatur oleh maker mesin sedemikian rupa dengan tujuan menjaga kondisi mesin disamping
juga merawat mold agar tidak cepat rusak.
500
500 0
1500
0 0
Mold thickness Max Mold Open set
Kecepatan pelan
500 mm. 1500 mm. 2 sampai LS 2.
Set LS 3 untuk Set LS 4.
High Press Clamp.
Keterangan.
700 0
Blue color : Core side (Moving Platen assy)
Grey color : Cavity side (Stationary Platen assy)
Mulai kec cepat
LS : Limit Switch 3 sampai LS 8.
1300 0
4 Kecepatan pelan
sampai LS 4.
Lalu ejector.
1500 0
PT.Plastic
ASTRAParts
DAIHATSU
Production
MOTOR Vendor Control
14
252. Defect Relation
* Crack/White stress/Deformation/Bending.
Terjadi karena pelepasan mold yang terlalu dipaksakan.
1) Mold open yang terlalu cepat pada setting awal mold terbuka (slow).
2) Ejector speed yang terlalu cepat.
253. Solution
* Crack/White stress/Deformation/Bending.
1) Mold open dikurangi kecepatannya sedikit-sedikit dan dimonitor perubahannya (slow).
2) Ejector speed dikurangi sedikit-sedikit dan dimonitor.
PT.Plastic
ASTRAParts
DAIHATSU
Production
MOTOR Vendor Control
15
3. Summary Defect Analyze
PT.Plastic
ASTRAParts
DAIHATSU
Production
MOTOR Vendor Control
16
PT.Plastic
ASTRAParts
DAIHATSU
Production
MOTOR Vendor Control
17