0% found this document useful (0 votes)
312 views

Basic Mold

The document discusses the horizontal injection molding process. It describes the key components of an injection molding machine including the mold clamp unit, injection unit, and process steps of mold close, injection, holding pressure, charging & cooling, and mold open. Defects that can occur during each process step are identified along with recommended solutions.
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
312 views

Basic Mold

The document discusses the horizontal injection molding process. It describes the key components of an injection molding machine including the mold clamp unit, injection unit, and process steps of mold close, injection, holding pressure, charging & cooling, and mold open. Defects that can occur during each process step are identified along with recommended solutions.
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 17

Analisa Defect Pada :

Horizontal
Injection Molding
Process

Special For
PT. ASTRA DAIHATSU MOTOR
R&D Division
By: M. ASMAWISAN
NIK 42404

PT. ASTRA DAIHATSU MOTOR


1
Daftar Isi

Item Sheet

Daftar Isi 2

1. Injection Molding Machine 3

11. Overall Visual 3


111. Mold Clamp Unit 3
112. Injection Unit 3

2. Injection Molding Process 4

21. Mold Close 5


211. Description 5
212. Defect Relation 6
213. Solution 6

22. Injection 7
221. Description 7
222. Defect Relation 7
223. Solution 9

23. Holding Pressure 11


231. Description 11
232. Defect Relation 11
233. Solution 11

24. Charging & Cooling 12


241. Description 12
242. Defect Relation 12
243. Solution 13

25. Mold Open 14


251. Description 14
252. Defect Relation 15
253. Solution 15

3. Summary Defect Analyze 16

PT.Plastic
ASTRAParts
DAIHATSU
Production
MOTOR Vendor Control
2
1. Injection Molding Machine
11. Overall Visual

Mold Clamp Unit


Injection Unit

Safety door with LS

Oil tank
Moving Platen Tie Bar Stationary Platen Display
(di belakang pannel operasi)
Contoh : Nissei PS type.

111. Mold Clamp Unit Stationary Platen


Stationary Platen

1 2
Nozle Nozle

Mold area Mold area

Hyd Cylinder
Hyd Cylinder

Moving Platen Tie Bar Moving Platen Tie Bar

Straight Hydrolic Type : Toggle Type :


Kekuatan Clamp langsung dari Hydrolic Cylinder. Kekuatan Clamp dibangun oleh mekanisme Toggle yg
Dibutuhkan Cylinder yg besar untuk mencapai Di gabungkan dgn Hydrolic Cylinder.
kekuatan clamp yg diperlukan. Dgn kekuatan yg sama pd Straight Hydrolic type, type
ini hanya memerlukan cylinder yg lebih kecil.
Namun sekarang ini sudah mulai digunakan Servo Motor.

112. Injection Unit


Hopper
Nozle Torpedo Cylinder Screw

Metering section Compressing section Feeding section

Feeding section :
Pada bagian ini material plastic di suplay ke Compressing section, dengan temperatur mendekati cair.
Dinding Cylinder
Compressing section :
Di area ini material cair dan mengalami peningkatan suhu dan tekanan.
Tekanan ini mengembalikan uap dan gas pd material plastic kembali ke Hopper. M C F
Diameter dlm Screw

Metering section :
Suhu pd material cair telah dianggap sempurna bersama dengan pencampuran material itu sendiri.
Juga mengalirkan material ke luar nozle dengan kondisi seimbang (konstan).

PT.Plastic
ASTRAParts
DAIHATSU
Production
MOTOR Vendor Control
3
2. Injection Molding Process
21. Mold Close By high clamp, high pressure

Check valve Material pellet


Material cair
Cylinder
Core side Cavity side
Torpedo Hopper Injection cylinder

Heater band
Screw
Mold Hydrolic motor
Nozle (for screw drive)

22. Injection Dibutuhkan Pressure (Fill Pressure) utk mengalirkan


material cair ke dlm mold pd ‘Injection Cylinder’.
Material cair terdorong oleh screw
& mengalir ke dlm mold (cetakan).

Gerakan Screw
Gerakan plunyer
Check valve menutup aliran dari depan ke belakang. pd Injection Cylinder

23. Holding Pressure Dibutuhkan Pressure (Hold Pressure) utk menahan


tekanan balik material cair dari mold
pd ‘Injection Cylinder’.
Bekerja pada saat cetakan (cavity) telah dipenuhi oleh material cair.

Aliran materail cair.

24. Charging & Cooling Hydrolic motor bekerja


Screw berputar & mengalirkan material dari utk memutar Screw.
Saat charging & Hopper menuju Nozle berkumpul di depan
cooling bersamaan Torpedo, karena terus bertambah maka
waktunya. Material mendorong screw ke belakang. Back Pressure require

Arah aliran material.


Check valve terbuka & mengalirkan material
Dari belakang ke depan. Srcew berputar dan terdorong ke belakang.

25. Mold Open


Product Release by Ejector.

Ejector Product Runner

PT.Plastic
ASTRAParts
DAIHATSU
Production
MOTOR Vendor Control
4
Process

21. Mold Close By high clamp, high pressure

Check valve Material pellet


Material melt
Cylinder
Core side Cavity side
Torpedo Hopper Injection cylinder

Heater band
Screw
Mold Hydrolic motor
Nozle (for screw drive)

211. Description

Injection Molding Process dimulai dgn menutup mold (cetakan).


Keadaan mold sebelum ‘Start’ haruslah benar-benar dalam keadaan bersih, tidak ada benda keras yang
memungkinkan terjadinya kerusakan pada mold (cetakan) seperti gompal, scratch, atau broken.
Terkecuali bahan-bahan aditif seperti : anti rust, Silicon oil, grease, etc.
Dikarenakan mold akan menutup dengan tekanan tinggi berdasarkan tonase yang tertera pada
spesifikasi mesin.

Misal : Mesin Nissei type PS 360


Angka biasanya (semua merk) menunjukkan kekuatan tonase utk ‘Mold Clamp’ dalam 100% set.

Maka gerakan menutup mold haruslah sedemikian rupa agar tidak terjadi tumbukan keras yang dapat
merusak mold & mesin itu sendiri.
Antara lain contoh gerakan mold untuk MC Nissei type PS adalah :

Mold set-up result.


Mulai menutup dari
Moving Process 1 LS 4.
Setting kec pelan.
&

1500 0
500 1500
0 0
Mold thickness Max Mold Open set
Mulai kec cepat.
500 mm. 1500 mm. 2 Setting LS 8.
Set LS 3 untuk Set LS 4.
High Press Clamp.

Keterangan.
1300 0
Blue color : Core side (Moving Platen assy)
Grey color : Cavity side (Stationary Platen assy)
LS : Limit Switch 3 Mulai kec pelan.
Setting LS 2.

700 0

Mulai High Press


4 Clamp.
Setting LS 3.
High Clamp

500 0

PT.Plastic
ASTRAParts
DAIHATSU
Production
MOTOR Vendor Control
5
212. Defect Relation

Mold broken akan menghasilkan Part/Produk diluar spesifikasi dan bentuk yg tidak diinginkan dan tidak
akan sesuai dengan produk drawing dengan sifat yang permanent/tetap.

Mold broken dapat terjadi krn :


1) Mold clean (OH) yg tdk dilakukan & grease pd slider yg kekurangan/kering (efek langsung).
2) Setting mesin yg tidak bagus atau kasar/asal (efek langsung).
3) Mesin yg tidak terawat (efek tidak langsung)
* Sifat oil hydrolik yg sudah tdk bagus
warna, kekentalan, foreign material, dll.
* Grease yg selalu kekurangan pd bagian bergerak dan bergesek.
* MC clean pd bagian Moving tidak bagus sehingga geram-geram kecil merusak mekanism mesin.

Warning

Peringatan bagi kostumer pemilik Mold/Cetakan yg process Injection molding-nya di Vendor.

Mold broken yg diakibatkan oleh kesalahan vendor yaitu Mold yg tidak dirawat dan mesin setting
yg tidak bagus dgn menuding mold design yg bermasalah (efek langsung).
Mesin injection yg tidak terawat milik vendor dgn tudingan yg sama (efek tidak langsung).
Kemudian vendor meng-aplikasikan biaya untuk mold repair atau modifikasi, sedang kostumer
ditakutkan oleh issu Stop Line Produksi (main assy manufacturing), krn ingin cepat selesai maka
aplikasi vendor disetujui oleh si kostumer pemilik mold/cetakan.

213. Solution

Mold Clean dan Overhoul activity (efek langsung).

Mold Clean : Daily Mold Cleaning activity for importante check point (Daily Check Sheet).
* Parting Line from gas mark & material
* Slider ; grease check, clean for foreign material & gas mark, spring check, etc.

Mold Overhoul : Periodicly Overhoul (by std shoots), use Mold History card for OH, repair, & modifikasi.
* Mold History card harus direcord sesuai aktual dilapangan.

Machine Setting (efek langsung).

Injection Parameter sheet digunakan untuk mengontrol process injection dilapangan.


Termasuk didalamnya (utk mold) adalah setting :
• Mold Open/Close, parameter yg telah QC-OK (manager approved) harus sama dgn aktual setting mesin
• Kolom perubahan harus disediakan untuk mengontrol setiap perubahan yg terjadi dan disetujui oleh
manager.

Mesin Maintenance (efek tidak langsung).

• Daily Machine Check Sheet, adalah pemeriksaan harian pd bagian-bagian terpenting dr mesin, terutama
pd bagian-bagian yg bergerak dan bergesekan yg kemudian di file.
• Machine History Card, adalah utk me-record masalah-masalah pd mesin yg pernah terjadi sebelumnya
serta record countermeasure-nya sebagai kontrol dari kinerja mesin tsb yg kemudian di file.

Semua ini tak lepas dari pada ketegasan fungsi kontrol dari Vendor Injection, agar aplikasi dilapangan
sesuai dengan yg di-inginkan.

PT.Plastic
ASTRAParts
DAIHATSU
Production
MOTOR Vendor Control
6
Process

22. Injection Dibutuhkan Pressure (Fill Pressure) utk mengalirkan


material cair ke dlm mold pd ‘Injection Cylinder’.
Material cair terdorong oleh screw
& mengalir ke dlm mold (cetakan).

Gerakan Screw
Gerakan plunyer
Check valve menutup aliran dari depan ke belakang. pd Injection Cylinder

221. Description

Process Injection terjadi karena :

1. Adanya tekanan yg besar dari Torpedo/Screw sehingga memaksa material cair mengalir ke dalam mold/cetakan.
2. Torpedo/Screw bergerak menekan material cair atas usaha dari ‘Injection Cylinder’ dgn kekuatan hidrolik.

Maka dapat disebut kekuatan hidrolik yg menekan material cair masuk ke dalam mold/cetakan adalah : Fill Pressure,
dan kekuatan (Pressure) hidrolik itu harus bisa diatur (Setting).
Ada satu atau beberapa variasi ‘Fill Pressure’ yang disediakan oleh mesin, sehingga kita bisa mengatur (Setting) sesuai
kebutuhan kita akan hasil produk yg diinginkan.
Biasanya indikasi setting pd mesin selalu didahului oleh huruf P untuk pressure, tapi harus pd area Fill Injection.

Selain itu disediakan pula beberapa variasi kecepatan (Velocity) dalam Fill Injection, sehingga kita bisa pula
men-setting kecepatan Injection sesuai kebutuhan.
Dan biasanya indikasi pd mesin didahului oleh huruf V untuk velocity.

Pengaruh setting Injection terhadap hasil adalah 30%, sedang 70% adalah Mold design (Nissei reference).

222. Defect Relation (Kita ambil yg paling sering terjadi defect sampai kustomer)

* Short Mold.
Terjadi bila material cair hingga padat-nya tidak memenuhi ruang yg disediakan oleh mold/cetakan.
Kenapa ?
1) Sifat material dengan ‘Feed Rate’ yg rendah.
2) Shoot awal. Yang memang kondisi mesin belum begitu stabil pada saat shoot-shoot awal.
3) Mold Design yg kurang bagus.
Fungsi-fungsi ‘Gas Vent’ pd mold pd bagian-bagian yg diperlukan tidak tersedia atau kurang baik.
Gas Vent adalah berfungsi untuk melepas udara atau gas yg terdorong oleh material agar material bisa memenuhi
ruang yg disediakan oleh mold.
Cooling sistem yg kurang bagus, sehingga kemampuan pendinginannya sangat kurang.
Temperatur mold harus terjaga jangan sampai suhu yg tinggi akan memuaikan udara/gas di dalam ruang mold,
sehingga udara/gas itu kesulitan untuk cepat keluar dari mold, apalagi ditambah temperatur material itu sendiri.
Biasanya jarang terjadi short gara-gara cooling yg salah design, tetapi yg sering terjadi adalah Mold Temperature
Control-nya mati/tidak beroperasi pd saat injection.
4) Mold Maintenance.
Daily Mold Clean activity tidak dilakukan dan tidak adanya standard Overhoul yg benar.
Adanya gas yg mengalir cepat pd fungsi ‘Gas Vent’ meninggalkan bekas pd gas vent tsb berupa plak kehitaman
yg lama-kelamaan akan menumpuk dan menyumbat fungsi gas vent pd mold/cetakan.
5) Injection Setting pd mesin.
Injection speed terlalu rendah, sehingga material belum sempat memenuhi mold sudah keburu mengeras.
LS pd posisi perubahan antara kecepatan filling dan Filling Pressure ke Holding pressure yg terlalu jauh dari posisi
maximal screw forward.
Filling Pressure yg terlalu rendah, sehingga tdk mampu mencapai seluruh ruang pd mold.
Injection Time yg terlalu cepat.
Shoot Size yg terlalu pendek.
High Mold Clamp yg terlalu tinggi, akan mempersempit fungsi gas vent pd mold.
Hopper Dryer yg kurang suhu dan lama pemanasannya pd material sebelum masuk injection.

PT.Plastic
ASTRAParts
DAIHATSU
Production
MOTOR Vendor Control
7
* Flash/Burr.
Terjadi bila material cair hingga ke padatnya melebihi ruang yg disediakan oleh mold/cetakan.
Karena ?
1) Kekentalan material yg terlalu encer pada saat cair.
2) Mold Design yg kurang bagus.
Fungsi-fungsi ‘Gas Vent’, yang terlalu besar bagi pelepasan gas sehingga material ikut menyelinap.
Diantara fungsi-fungsi Gas Vent adalah : celah pd setiap blok insert, celah pd ejector system, celah pd Parting Line,
parit di sekeliling cavity sehingga gas tidak terlalu jauh melepaskan diri, dll.
Mold telah aus, sehingga settingan bagaimanapun akan tetap flash.
3) Injection Seeting pd mesin.
Injection speed yg terlalu tinggi yg dipadukan dgn Filling Pressure yg terlalu tinggi.
LS pd posisi perubahan antara Filling process dan Holding process terlalu dekat dgn max screw forward.
Injection time yg terlalu lama pd sett Filling Pressure.
High Mold Clamp yg terlalu rendah, sehingga tidak mampu menahan laju material di dlm mold.

* Black Spot (pd produk berwarna terang dgn area Spot yg agak besar).
Terjadi bila tercampur dengan material asing (hitam) yg titik didihnya mendekati atau kira-kira sama dgn material asli.
Karena ?
Process ini terjadi sebelum material masuk Injection Unit, yaitu :
1) Material handling.
Penyimpanan material yg tidak bagus dan tidak aman bagi material itu sendiri.
MC Crusher yg tidak bersih setelah sebelumnya menscrap material hitam (recycle usage).
2) Mold maintenance.
Grease yg berlebihan dan menyusup diantara cavity.
Daily mold clean dan std Overhoul yg tidak bagus.
3) Screw clean yg bermasalah pada saat pergantian material.

* Black Dot (pd produk berwarna terang dgn area seperti sebuah titik).
Tercampurnya material asli oleh material asing (hitam) yg titik didihnya relatif lebih tinggi.
Karena ? Sama dgn atas.

* Burning (spot atau flow kecil dgn sedikit hitam kecoklatan agak ke- kuning-an).
Terjadi karena suhu yg berlebihan di dlm Injection Cylinder.
Karena ?
1) Material dgn sifat yg mudah terbakar.
2) Injection Setting pd mesin.
Suhu pd Heater Band terlalu tinggi.
Injection Speed yg terlalu tinggi, sehingga gesekan antara material + cetakan + udara menghasilkan suhu lebih
tinggi dan membakar material dlm waktu pembakaran yg sangat singkat.
Screw rotation yg terlalu cepat pd saat charging yg membuat suhu di dalam Barel meningkat tajam.

* Sink Mark (kempot), cenderung short mold.


Terjadi karena process pem-bekuan yg tidak merata.
Karena ?
1) Mold design yg tidak bagus.
2) Sifat material dengan ‘Feed Rate’ yg rendah.
3) Shoot awal. Yang memang kondisi mesin belum stabil.
4) Injection Seeting pd mesin.
Injection speed terlalu rendah, sehingga ruang di dlm mold kurang terisi.
Filling Pressure yg terlalu rendah, sehingga ruang di dlm mold kurang padat terisi.
Suhu pd Injection cylinder terlalu tinggi, ruang terpenuhi tetapi sebagian karena pemuaian material.
Shoot Size yg pendek, sehingga kepadatan yg dibutuhkan agak kurang.

* Dimensi out.
Terjadi karena perubahan berat dari hasil Injection.
Karena ?
1) Sama dengan fenomena Short Mold, cenderung dgn berat yg lebih ringan dari berat produk yg OK.
2) Sama dengan fenomena Flash, cenderung dgn berat yg berlebih.
3) Sama dengan fenomena Sink Mark, cenderung lebih ringan.

* Crack/Deformation/White stress/Warpage/Bending.
Terjadi karena produk yg terlalu erat menempel pd mold/cetakan.
Karena ?
1) Material dgn sifat terlalu encer pada saat cair (Feed Rate high).
2) Mold Design, yg terlalu tipis pd bagian yg diperlukan.
3) Injection Setting pd mesin.
Filling Pressure yg terlalu tinggi, sehingga material terlalu padat dan mendesak di dalam mold.
Injection Time yg terlalu lama, sehingga kepadatan material yg berlebih di dlm mold.
PT.Plastic
ASTRAParts
DAIHATSU
Production
MOTOR Vendor Control
8
* Gloss.
Terjadi karena adanya jarak (sangat tipis) pd saat injection antara material dan dinding mold.
Karena ?
1) Material dgn unsur uap yg agak tinggi, sehingga uap/gas membuat jarak tipis.
2) Mold design yg permukaannya banyak Sand-Blast, memungkinkan aliran Turbulance pd saat injection.
3) Mold maintenance yg kurang bagus utk kontrol oil atau grease sehingga menyelinap dalam ruang mold.
4) Setting Injection pd mesin.
Injection speed yg terlalu tinggi, sehingga masih ada sisa gas (sedikit) yg tidak sempat melepaskan diri.

* Silver Streaks.
Terjadi karena adanya gas/air pd material saat injection.
Karena ?
1) Material dgn unsur uap/air yg agak tinggi.
2) Penanganan material sebelum masuk injection (hopper dryer) karena drying time yg kurang.
3) Suhu Mold yg terlalu panas, sehingga akan menambah gas pd material yg mengalir.
4) Injection Setting pd mesin.
Injection speed yg terlalu tinggi, sehingga gas tidak sempat melepaskan diri.

* Irregular Color (bajimura).


Terjadi karena pencampuran material sebelum atau pd saat injection yg kurang bagus.
Karena ?
1) Material dgn sifat penggumpalan yg tinggi dan penggunaan Master Bach.
2) Mixing material sebelum masuk injection tidak bagus.
3) Screw Injection design yg tidak/kurang bisa mengaduk material.

Warning

Peringatan bagi kostumer pemilik Mold/Cetakan yg process Injection molding-nya di Vendor.

Untuk mendapat untung besar, sering kali vendor menggunakan material recycle melebihi
Ketentuan dari kustomer sehingga defect yg diakibatkan pemakaian recycle yg terlalu banyak ini
terjadi dan tidak terlihat efeknya secara singkat dan langsung.
Seperti : Mudah broken (terutama parts mechanism), yg dikawatirkan terjadi sampai ditangan
pengguna printer.

223. Solution

* Short Mold.
1) Hindari penggunaan material recycle berlebihan, dan spesifikasi material yg tidak sesuai.
2) Pembuatan rule/peraturan utk pembuangan shoot-shoot awal sampai mesin benar-benar stabil-nya adalah wajib
dilakukan dan diaplikasikan di lapangan.
3) Mold design yg kurang bagus.
Gas Vent : saran modikasi mold utk pembuatan/penambahan fungsi gas vent.
Cooling system : Informasi yg benar agar tidak tersentuh bagian powernya (mold temperatur controler) ditambah
pembuatan cover pd power switch agar lebih safety.
Modifikasi perbaikan/penambahan cooling system adalah solusi terakhir.
4) Mold maintenance.
Daily Mold Cleaning : adalah wajib dilakukan yg dikontrol dgn ‘Daily Mold Clean Check Sheet’ yg diperiksa oleh
Non Shift Head dgn approved satu bulan oleh MGR dan di-file beberapa lama.
Overhoul : adalah wajib utk menjaga kinerja mold yg dikontrol dgn ‘Mold History Card’ yg diapproved sampai MGR
dan di-file.
5) Injection Setting pd mesin.
Injection speed agar ditambah tetapi harus terus dikontrol setiap perubahannya jangan sampai berlebihan.
LS perubahan dari Fill ke Hold agar didekatkan terhadap posisi max screw fwd sedikit demi sedikit dan dikontrol.
Filling Pressure agar ditambah sedikit demi sedikit dan terus dimonitor.
Injection time agar dikurangi dan dikontrol.
Shoot Size agar ditambah dan dimonitor setiap perubahannya.
High Mold Clamp agar dikurangi sedikit dan dimonitor (Minimal 70% utk mesin Nissei).
Hopper Dryer : informasi start mesin harus jelas rule-nya, agar dryer process sesuai yg diminta kustomer.

PT.Plastic
ASTRAParts
DAIHATSU
Production
MOTOR Vendor Control
9
* Flash/Burr.
1) Hindari penggunaan material diluar spec yg diminta kustomer.
Atau suhu barrel agar diturunkan dan dimonitor.
2) Mold design.
Gas Vent : saran modifikasi sama dengan bila mold telah aus agar direpair.
3) Injection Setting pd mesin.
Injection Speed dan Filling Pressure agar diturunkan serta dimonitor perubahannya.
LS perubahan antara Fill dan Hold agar dijauhkan/besarkan serta dimonitor.
Injection time agar dikurangi sedikit demi sedikit dan dimonitor.
High Mold Clamp agar ditambah dan dimonitor.

* Black Spot dan Black Dot.


1) Material handling.
Penyimpanan material haruslah jelas serta resiko tercampur sekecil mungkin, dan penyimpanan pada stock area
haruslah aman dari resiko robek Sackbag-nya.
Mesin Crusher agar selalu terkontrol kebersihannya dgn menggunakan semacam ‘Daily Mesin Check Sheet’ serta
peraturan yg tegas akan kebersihan mesin ini dari material asing.
2) Mold maintenance.
Daily Mold Clean (Daily Check Sheet) activity dan prosedur Overhoul (Mold History) harus tegas dijalankan dilapangan.
3) Screw Clean activity record by material change rule, dan di file.

* Burning.
1) Suhu barrel agar diturunkan perlahan dan dimonitoring.
2) Injection Setting pd mesin.
Injection speed diturunkan perlahan dan dimonitoring.
Screw rotation diturunkan rpm-nya perlahan dan dimonitoring.

* Sink Mark (Shringkage).


1) Mold design : saran modifikasi.
2) Hindari penggunaan material recycle yg terlalu banyak dan material diluar spec rekomendasi kustomer.
3) Peraturan pembuangan produk pd shoot-shoot awal agar ditegaskan di lapangan.
4) Injection Setting pd mesin.
Injection speed ditambah perlahan dan dimonitor.
Filling pressure ditambah perlahan dan dimonitor.
Suhu barrel diturunkan perlahan dan dimonitor.
Shoot Size diperbesar perlahan dan dimonitor.

* Dimensi out.
1) Sama dengan solusi untuk Short Mold.
2) Sama dengan solusi untuk Flash.
3) Sama dengan solusi untuk Sink Mark.

* Crack/Deformation/White stress/Warpage/Bending.
1) Suhu barrel agar lebih dikontrol (diturunkan perlahan dan monitor).
2) Mold design : saran modifikasi.
3) Injection Setting pd mesin.
Filling Pressure agar diturunkan perlahan dan dimonitoring.
Injection time agar dipersingkat perlahan dan dimonitor.

* Gloss.
1) Hopper dryer agar lebih dikontrol suhu dan lamanya drying menurut Injection Parameter.
2) Mold design : agar dilihat lagi fungsi-fungsi gas vent yg ada bila mungkin penambahan fungsi gas vent.
3) Daily Mold Clean dan standard Overhoul yg jelas dan tegas.
4) Injection Setting pd mesin.
Injection speed diturunkan perlahan dan dimonitoring.

* Silver Streaks.
1) Hopper dryer time harus sesuai Injection Parameter, dan dimonitor.
2) Mold Temperature Controler atau Chiller, suhu actualnya harus sesuai dengan Injection Parameter.
3) Injection Setting pd mesin.
Injection Speed dikurangi perlahan dan dimonitoring.

* Irregular Color.
1) Gunakan material sesuai spesifikasi dari kustomer.
2) Mixing process agar lebih dikontrol dengan system Daily Check Sheet.
3) Gunakan Screw yg didesign khusus untuk mixing yg lebih baik di dalam barrel.

PT.Plastic
ASTRAParts
DAIHATSU
Production
MOTOR Vendor Control
10
Process

23. Holding Pressure Dibutuhkan Pressure (Hold Pressure) utk menahan


tekanan balik material cair dari mold
pd ‘Injection Cylinder’.
Bekerja pada saat cetakan (cavity) telah dipenuhi oleh material cair.

Aliran materail cair.

231. Description

Holding Pressure adalah Pressure susulan setelah Filling Pressure, dimana cavity telah terisi oleh material cair yang
kemudian material cair tsb dipertahankan agar tetap pada cavity.

Jadi kegunaan Holding Pressure adalah :


1) Untuk menahan tekanan balik dari material yg telah di-inject hingga ‘Gate Seal’ complete.
2) Sebagai penyempurna dimensi atau bentuk produk yang dibutuhkan.

Holding Pressure time harus dipastikan setelah Gate Seal (gate telah membeku yg artinya telah tertutup kemungkinan
material cair balik lagi ke runner atau ke nozle.

232. Defect Relation

* Flash (Burr)/Crack/White stress/Deformation/Warpage/Dimesion out.


Holding Pressure terlalu tinggi.
Holding Pressure Time terlalu lama.

* Sink Mark (Shringkage)/Dimension out.


Holding Pressure terlalu rendah.
Holding Pressure Time terlalu sebentar.

233. Solution

* Flash (Burr)/Crack/White stress/Deformation/Warpage/Dimension out.


Holding Pressure diturunkan perlahan dan dikontrol untuk setiap perubahannya (dimensi)
Holding Pressure Time diturunkan perlahan dan dikontrol.

* Sink Mark (Shringkage)/Dimension out.


Holding Pressure dinaikkan dan dimonitoring untuk setiap perubahannya.
Holding Pressure Time dinaikkan perlahan dan dikontrol.

PT.Plastic
ASTRAParts
DAIHATSU
Production
MOTOR Vendor Control
11
Process

24. Charging & Cooling Hydrolic motor bekerja


Screw berputar & mengalirkan material dari utk memutar Screw.
Saat charging & Hopper menuju Nozle berkumpul di depan
cooling bersamaan Torpedo, karena terus bertambah maka
waktunya. Material mendorong screw ke belakang. Back Pressure require

Arah aliran material.


Check valve terbuka & mengalirkan material
Dari belakang ke depan. Srcew berputar dan terdorong ke belakang.

241. Description

Setelah Holding Pressure Time dan sudah dipastikan bahwa material tidak akan balik atau gate telah tertutup krn
material di area gate telah membeku, maka selanjutnya adalah process Charging dimana process ini bersamaan
waktu startnya (perhitungan mesin) Cooling Time.
Charging adalah process mengisi kembali material di area depan Torpedo untuk kembali di-Inject pada process
selanjutnya, dimana hal ini disertai dengan Back Pressure.

Adapun keuntungan Back Pressure pada process Charging adalah :


1) Mixing/pencampuran material yang lebih baik, homogen, dan qualitas kepadatan material
yang lebih baik.
2) Shoot Size yang konsisiten/seragam/stabil.
3) Pembuangan gas pd material cair.
4) Pewarnaan (pencampuran warna) pigmen yang lebih baik.
Kerugian Back Pressure adalah :
1) Kenaikan suhu (kelebihan suhu) untuk material yg signifikan.
2) Charging yang terlalu lama sehingga mempengaruhi Cycle Time.
3) Bisa berakibat Drooling (material terdorong keluar dari nozle).

Setelah charging kemudian Suck Back yang gunanya untuk mencegah Material Drooling.

Cooling Time adalah waktu yg dibutuhkan untuk membuat material di dalam mold sehingga beku (mengeras).

242. Defect Relation

* Short Mold.
Terjadi karena material cair hingga padat-nya (beku) tidak memenuhi ruang yg disediakan oleh mold/cetakan.
1) Shoot Size yang terlalu pendek.
2) Back Pressure yang terlalu rendah atau OFF.

* Irregular Colour.
Terjadi karena pencampuran yang tidak sempurna pada saat charging.
1) Back Pressure terlalu rendah atau OFF.

* Crack/White stress/Deformation/Warpage/Bending.
Terjadi karena pada saat release produk belum benar-benar telah keras (beku).
1) Cooling time yang terlalu pendek.

* Bubble/Silver Line/Burning.
Terjadi karena adanya unsur gas di dalam material cair.
1) Suck Back (Pull Back) yang terlalu panjang.

PT.Plastic
ASTRAParts
DAIHATSU
Production
MOTOR Vendor Control
12
243. Solution

* Short Mold.
1) Shoot Size ditambahkan sedikit demi sedikit dan dimonitoring setiap perubahannya.
2) Back Pressure ditambahkan perlahan dan di monitor.
Kontrol di lapangan sebelum dan pada saat running untuk Mold Temperature Controller atau Chiller agar dibuatkan
semacam Daily/Shiftly Check Sheet untuk keadaan mesin tersebut.

* Irregular Colour.
1) Back Pressure ditambahkan perlahan dan di monitor.
Kontrol di lapangan sebelum dan pada saat running untuk Mold Temperature Controller atau Chiller agar dibuatkan
semacam Daily/Shiftly Check Sheet untuk keadaan mesin tersebut.

* Crack/White stress/Deformation/Warpage/Bending.
1)Cooling Time ditambah perlahan-lahan dan dikontrol setiap perubahannya.

* Bubble/Silver Line/Burning.
1) Suck Back (Pull Back) dikurangi sedikit demi sedikit dan di monitor perubahannya.

PT.Plastic
ASTRAParts
DAIHATSU
Production
MOTOR Vendor Control
13
Process

25. Mold Open


Product Release by Ejector.

Ejector Product Runner

251. Description

Terbukanya mold dimana yg bergerak adalah bagian Core (selalu ada ejector), kemudian ejector action atau bisa
juga Air Blow (pneumatic) untuk melepaskan produk dari mold.
Syarat utama dalam process pembukaan mold adalah produk harus menempel pada sisi core, dan ini sangat tergantung
pada design mold sedemikian rupa agar pada saat mold open produk harus menempel pada sisi core. Misalnya dengan
mendesign agar permukaan core yang menempel dengan produk lebih banyak dari permukaan cavity, atau dengan
di tambah/mengasarkan permukaan core (Under cut) sehingga produk tetap menempel pada sisi core. Slider insert
pun hampir selalu berada di sisi core dengan maksud yang sama.

Pembukaan mold ini telah diatur oleh maker mesin sedemikian rupa dengan tujuan menjaga kondisi mesin disamping
juga merawat mold agar tidak cepat rusak.

Contoh gerakan membuka mold pada mesin Nissei Type PS adalah :

Mold Set-Up result.

High Press Clamp


Moving Process 1 High Clamp Release.
Release Pd posisi LS 3.
&

500
500 0
1500
0 0
Mold thickness Max Mold Open set
Kecepatan pelan
500 mm. 1500 mm. 2 sampai LS 2.
Set LS 3 untuk Set LS 4.
High Press Clamp.

Keterangan.
700 0
Blue color : Core side (Moving Platen assy)
Grey color : Cavity side (Stationary Platen assy)
Mulai kec cepat
LS : Limit Switch 3 sampai LS 8.

1300 0

4 Kecepatan pelan
sampai LS 4.

Lalu ejector.

1500 0
PT.Plastic
ASTRAParts
DAIHATSU
Production
MOTOR Vendor Control
14
252. Defect Relation

* Crack/White stress/Deformation/Bending.
Terjadi karena pelepasan mold yang terlalu dipaksakan.
1) Mold open yang terlalu cepat pada setting awal mold terbuka (slow).
2) Ejector speed yang terlalu cepat.

253. Solution

* Crack/White stress/Deformation/Bending.
1) Mold open dikurangi kecepatannya sedikit-sedikit dan dimonitor perubahannya (slow).
2) Ejector speed dikurangi sedikit-sedikit dan dimonitor.

PT.Plastic
ASTRAParts
DAIHATSU
Production
MOTOR Vendor Control
15
3. Summary Defect Analyze

PT.Plastic
ASTRAParts
DAIHATSU
Production
MOTOR Vendor Control
16
PT.Plastic
ASTRAParts
DAIHATSU
Production
MOTOR Vendor Control
17

You might also like