0% found this document useful (0 votes)
25 views9 pages

Bab Iv Hasil Dan Pembahasan 4.1 Data Pengamatan

This document discusses the results and analysis of an experiment on the stability of a pharmaceutical compound. It presents data on the absorbance of different concentrations of the compound at various temperatures over time. The data is used to determine the reaction order, rate constant K, and half-life of the compound at different temperatures. The half-life at 25°C is calculated to be 142.5 x 1014 days, indicating the compound is very stable over long periods of time. In conclusion, the stability of pharmaceutical compounds is an important factor to consider in drug formulation, as instability can lead to toxic decomposition products.

Uploaded by

SazgiaMaudara
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as DOCX, PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
25 views9 pages

Bab Iv Hasil Dan Pembahasan 4.1 Data Pengamatan

This document discusses the results and analysis of an experiment on the stability of a pharmaceutical compound. It presents data on the absorbance of different concentrations of the compound at various temperatures over time. The data is used to determine the reaction order, rate constant K, and half-life of the compound at different temperatures. The half-life at 25°C is calculated to be 142.5 x 1014 days, indicating the compound is very stable over long periods of time. In conclusion, the stability of pharmaceutical compounds is an important factor to consider in drug formulation, as instability can lead to toxic decomposition products.

Uploaded by

SazgiaMaudara
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as DOCX, PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 9

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Data Pengamatan
a. Pembuatan larutan induk
0,1 g
1000 ppm x 1000.000 = 100 ppm
100 ml

100 ppm 1000 ppm . x = 100 ppm x 10 ml


1000
x =
1000
x = 1 ml add 10 ml
1ppm 100 ppm . x = 1 ppm x 10 ml
10
x =
100
x = 0,1 ml add 10 ml
2ppm 100 ppm . x = 2 ppm x 10 ml
20
x =
100
x = 0,2 ml add 10 ml
3ppm 100 ppm . x = 3 ppm x 10 ml
30
x =
100
x = 0,3 ml add 10 ml
4ppm 100 ppm . x = 4 ppm x 10 ml
40
x =
100
x = 0,4 ml add 10 ml
b. Kurva baku
No Kadar PCT (ppm) Absorbansi
a = 0,2985
1 1 0,347
b = 0,0463
2 2 0,695
r=
3 3 0,683
4 4 1,019

11
Kurva Hubungan Kadar Terhadap Absorbansi
5

4
Kadar PCT (ppm)

2
Y = 0,2985 + 0,0463x
1

0
Absorbansi 0,347 0,695 0,683 1,019
c. Data
Waktu Suhu
(Menit) 60oC 70oC
10 0,210 0,372
20 0,192 0,201
d. Perhitungan
1. Untuk Suhu 60oC
 Menit 10
Y = a + bx
0,210 = 0,2985 + 0,0463x
0,210−0,2985 = 0,0463x
-0,0885 = 0,0463x
-0,0885
X =
0,0463

X = - 191
 Menit 20
Y = a + bx
0,192 = 0,2985 + 0,0463x
0,192−0,2985 = 0,0463x
-0,1065 = 0,0463x

12
-0,1065
X =
0,0463

X = -2,30
2. Untuk Suhu 70oC
 Menit 10
Y = a + bx
0,372 = 0,2985 + 0,0463x
0,372−0,2985 = 0,0463x
0,0735 = 0,0463x
0,0735
X =
0,0463

X = 1,58
 Menit 20
Y = a + bx
0,201 = 0,2985 + 0,0463x
0,201−0,2985 = 0,0463x
-0,0975 = 0,0463x
-0,0975
X =
0,0463

X = 2,10
e. Perhitungan konsentrasi PCT

Waktu Suhu
(Menit) 60oC 70oC

10 -1,19 1,58

20 -2,30 -2,10

13
f. Perhitungan koefisien korelasi
1. Untuk suhu 60oC

Waktu Konsentrasi
Log C 1/C
(menit) (C)

10 -1,19 -0,07 -0,84

20 -2,30 - 0,36 -0,43

2. Untuk suhu 70 oC

Waktu Konsentrasi
Log C 1/C
(menit) (C)

10 1,58 0,19 0,63

20 -2,10 -0,32 -0,43

g. Perhitungan orde reaksi


Suhu 60oC
Orde Regresi Hasil
A 1,21
0 B -0,039
R -1
A 0,194
1 B 0,028
R -1
A 0,144
2 B 0,1091
R 1
Suhu 70oC
Orde Regresi Hasil
A 3,49
0 B -0,157
R -1

14
A 1,046
1 B -0,0751
R -1
A -1,821
2 B 0,2339
R 1

h. Orde Koefisien Korelasi (r)


Suhu
Orde
60o 70o
0 -1 -1
1 -1 -1
2 1 1
i. Penentuan nilai mutlak K
Suhu B K

60oC 0,1091 0,1091

70 oC 0,2339 0,2339
j. Penentuan Nilai K pada Suhu 25oC dan Usia Simpan
Keterangan:
Suhu (oK) = 273 + Suhu (oC)
 Untuk suhu 25oC
= 273 + 25
= 298oK
 Untuk suhu 60 o C
= 273 + 60
= 333oK
 Untuk suhu 70oC
=273 + 70
= 343oK

15
Untuk nilai 1/T (x)
 Untuk suhu 25oC
1
= 298

= 0,003355
 Untuk suhu 60oC
1
= 333

= 0,003003
 Untuk suhu 70oC
1
= 343

= 0,002915
Suhu Suhu 0K 1/T (x) 10-3 K Log K
60 333 3003 0,1091 -0,96
25 298 3355
70 349 2,915 21,7x10-3 -1,664

Perhitungan untuk suhu 250C Pada orde 2 :


Log K = Log A – Ea (Regresikan x dan log K)
a = 10,30
b = -3,75×10-3
r = -1
Y = a + bx
Y = 10,30 + (-3,75×10-3.0,003355)
Y = 10,30 + (-0,00001258)
Y = 10,29
Y = Log K
K = Antilog Y
= 1,95×1010
k. Perhitungan paruh waktu
1) Orde Dua

16
0,1
t½ = Co . K

Pada hasil yang didapat mengikuti orde 2. Jadi, didapatkan hasil


untuk waktu paruh pada suhu 25 0C.
0,1 g
Co = 100 ml x 1000000 ppm

= 1000 ppm
1
t½ = Co.K
1
= 1000 x 1,96𝑋10 = 1,95X10-14

Waktu lama penyimpanan :


T90 = 1/9 x Co/K
= 1/9 x 1000/1,95×10-14
= 1000/7,55 x 10-14
= 0,057 x 10 17menit
= 342 x 10 17 jam
= 142,5 x 10 14 hari
= 4,75 x 10 14 bulan
4.2 Pembahasan
Kestabilan suatu zat merupakan faktor yang harus diperhatikan yaitu
pembuatan sediaan farmasi. Oleh karena itu hasil dari pembuatan sediaan farmasi
itu khususnya obat dapat mengalami penguraian dan mengakibatkan hasil uraian
itu bersifat toksik sehingga sangat atau dapat membahayakan pada konsumen.
Oleh karena itu kita perlu mengetahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
kestabilan suatu zat obat antara lain yaitu panas, cahaya, kelembaban, oksigen, pH
dan mikroorganisme.
Stabilitas obat mencakup masalah kadar obat yang berjhasiat. Bila suatu
obat stabil artinya dalam waktu lama obat akan berada dalam keadaan semula.
Tidak mengalami perubahan atau jika berubah masih dalam batas yang sesuai
persyaratan.
Pada praktikum kali ini dilakukan percobaan tantang stabilitas obat dengan
tujuan menerangkan fakto-faktor yang mempengaruhi kestabilan obat, menetukan
energy aktivitas dari reaksi penguraian suatu zat dan menentukan waktu

17
kadarluasa suatu zat. Bahan uji pada praktikum ini adalah paracetamol. Alat yang
digunakan adalah spektrofotometer.
Mekanisme kerja spectrometer, sinar dari sumber sinar adalah
polikromatis maka dilewatkan terlebih dahulu malalui monokromator, kemudian
sinar monokromatis dilewatkan melalui kuvet yang berisi contoh maka akan
menghasilkan sinar yang ditransmisikan dan diterima oleh detector untuk diubah
menjadi energi listrik yang kekuatanya dapat diamati oleh alat pembaca (satuan
yang dihasilkan adalah absorbansi atau transmitan).
Percobaan pertama, dilakukan uji penentuan niai absorbansi parasetamol
dengan melarutkan 100 mg paracetamol dalam 50 ml NaoH 0,1 N kemudian
ditambahkan air hingga 100 ml (1000 ppm). Kemudian dilarutan 1000 ppm
dipipet masing-masing 1, 2, 3, 4, dan 5 ml kedalam masing-masing labu takar
100 ml. Setelah itu dicukupkan volumenya dengan air hingga diperoleh kosentrasi
10, 20, 30, dan 40 ppm.
Kemudia ditentukan panjang gelombang maksimal paracetamol, dengan
spektrofotometer ditempatkan pada panjang gelombang anatara 200-300 nm agar
daerah panjang gelombang yang diperlukan dapat terliputi sehingga panjang
gelombang yang didapatkan untuk parasetamol adalah 251 nm. Setelah dilakuan
percobaan dan dibuat kurva antara nilai kosentrasi dan nilai absorbansi.
Percobaan kedua yaitu penetapan kadar paracetamol sebanyak 1 ml
ditambahkan larutan NaoH 0,1 N hingga 10 ml kemudian dipipet sebanyak 1 ml
ditambahkan air hingga 50 ml.
Untuk menentukan umur simpan paracetamol, sirup parasetamol
dimasukan kedalam vial tersebut masukan kedalam oven pada suhu 25̊c, 60̊c dan
70̊c. Maksud dilakukan variasi suhu tersebut yaitu agar diketahui pada suhu
berapa suatu sediaan secara optimum dapat stabil dan untuk mengetahui dimana
pada setiap hari, kestabilan suatu sediaan atau obat makin berkurang atau batas
kadarluasa obat semakin cepat.

18
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Keimpulan
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi kestabilan suatu zat adalah panas,
cahaya, kelembaban oksigen dan pH
2. Paracetamol mempunyai ordereaksi nol.
3. Usia sampel pada parasetamol adalah 665 hari.
5.2 Saran
5.2.1 Saran untuk jurusan
Saran agar supaya bisa lebih memperhatikan alat yang mungkin sudah
rusak agar segera digantikan degan yang lebih baik.
5.2.2 Saran untuk laboratrium
Untuk laboratorium diharapkan agar dapat melengkapi fasilitasnya berupa
alat-alat dan bahan-bahan yang menunjang dalam proses proses praktikum, agar
praktikum yang dilaksanakan dapat berjalan lancar.
5.2.3 Saran untuk asisten
Diharapkan agar kerja sama antara asisten dengan praktikan lebih
ditingkatkan dengan banyak memberi wawasan tentang farmasi fisika.

19

You might also like