Skripsi - Khairul Anwar - 1215031040 - Full PDF
Skripsi - Khairul Anwar - 1215031040 - Full PDF
BERBASIS ARDUINO
Skripsi
Oleh
Khairul Anwar
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2017
ABSTRACT
By
Khairul Anwar
Oleh
Khairul Anwar
Kata kunci : Online monitoring, arduino, besaran listrik, panel distribusi sistem
tenaga listrik
ONLINE MONITORING SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
BERBASIS ARDUINO
Oleh
Khairul Anwar
Skripsi
Pada
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2017
Judul Skripsi : ONLINE MONITORING SISTEM
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
BERBASIS ARDUINO
Fakultas : Teknik
MENYETUJUI
1. Komisi Pembimbing
1. Tim Penguji
Penguji
Bukan Pembimbing : Dr.Eng. Lukmanul Hakim, S.T., M.Sc. ....................
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini dibuat oleh saya sendiri,
Adapun kutipan atau acuan dari karya atau pendapat yang ditulis atau
diterbitkan oleh orang lain, yang terdapat dalam skripsi ini telah dicantumkan
Apabila pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia dikenai sangsi sesuai
Khairul Anwar
NPM. 1215031040
RIWAYAT HIDUP
1. Bapak dan Ibu tercinta yang telah mencurahkan segenap keringatnya demi
membimbingku.
2. Mbak ku yang juga telah banyak memberikan bantuan dan dorongan moril
maupun materil.
Bismillahi,Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang atas berkat
rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan segala
Listrik Berbasis Arduino" telah terselesaikan, sebagai salah satu syarat untuk
dalam skripsi ini, penulis mengakui semua kekurangan tersebut karena pada
hakikatnya penulis hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kelalaian. Namun
dibalik semua kekurangannya itu, penulis berharap coretan kecil ini dapat
memberi pengetahuan bagi para pembacanya yang semoga hal itu dapat menjadi
Skripsi ini banyak memberikan pengalaman berharga bagi penulis, baik dalam
dapatkan dari berbagai pihak, sehingga penulis dapat melewati berbagai hambatan
dalam menulis skripsi ini. Ucapan terimakasih yang tulus dari hati penulis
ucapkan kepada :
1. Prof. Suharno, M.Sc., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas
Lampung,
2. Dr. Ing. Ardian Ulvan, S.T., M.Sc., selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro
Universitas Lampung,
3. Dr. Eng. Herman Holomoan Sinaga, S.T., M.T. selaku Sekretaris Jurusan
Skripsi ini,
9. Gigih Forda Nama, S.T., M.T. yang banyak memberi bantuan dalam
10. Semua Dosen Jurusan Teknik Elektro yang sudah mengajarkan begitu
11. Ibu dan Bapak dirumah yang selalu berusaha keras agar penulis dapat
xii
12. Mbak Ida, dan Elvin yang juga jadi salah satu motivasi penulis untuk segera
13. Mbak ning yang sudah membantu segala administrasi kuliah, seminar, dan
14. Kak Najib dan mbah Munif Hanafi yang banyak memberi referensi dalam
belajar pemrograman,
15. Teman-teman di Lab Kendali, Teguh Iman (Kocong), Eko Peb (Mas Eko),
Bachtiar Sumantri (tiar), yang sudah menemani penulis saat harus terjaga
sampai pagi.
16. Teman-teman di Lab Elektronika, Lab PBE, dan lorong riset RCKD, Yogi
17. Teman-teman di Lab Konversi, Rio andesta (Arek), Aji Penetrap (Sabun),
19. Uda Kakek, Brader, Bang Cing, yang mau jadi teman disaat-saat dipenuhi
masalah,
20. Teman-teman dan Adik-adik Himatro Unila selaku teman diskusi dan
berorganisasi,
22. Dan semua pihak yang juga banyak membantu serta mendukung penulis
sejak awal kuliah hingga skripsi ini terselesaikan, yang tidak dapat penulis
xiii
Semoga Allah SWT membalas setiap kebaikan semua pihak yang telah banyak
membantu penulis sejak awal kuliah hingga menyelesaikan skripsi ini. Penulis
meminta maaf bila terlalu banyak kekurangan dan kesalahan dalam penulisan dan
pemilihan kata pada skripsi ini, kritik dan saran yang membangun akan sangat
membantu penulis.
Penulis,
Khairul Anwar
xiv
DAFTAR ISI
halaman
HALAMAN JUDUL..................................................................................... i
ABSTRACT................................................................................................... ii
ABSTRAK..................................................................................................... iii
HALAMAN JUDUL..................................................................................... iv
LEMBAR PERSETUJUAN......................................................................... v
LEMBAR PENGESAHAN.......................................................................... vi
PERSEMBAHAN......................................................................................... viii
SANWACANA.............................................................................................. x
DAFTAR ISI.................................................................................................. xv
I. PENDAHULUAN...................................................................................... 1
1.6. Hipotesis............................................................................................. 6
2.2.1. Arus......................................................................................... 10
2.2.2. Tegangan................................................................................. 11
2.2.3. Daya........................................................................................ 13
xvi
3.1.4. Perancangan Perangkat Lunak................................................ 33
xvii
V. SIMPULAN DAN SARAN..................................................................... 88
5.1. Simpulan............................................................................................. 88
5.2. Saran................................................................................................... 89
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xviii
DAFTAR GAMBAR
halaman
Gambar 3.1 Diagram alir penelitian.............................................................. 22
Gambar 4.17. Grafik persentase galat pengukuran daya aktif perangkat 1... 62
Gambar 4.18. Grafik persentase galat pengukuran daya aktif perangkat 2... 62
Gambar 4.19. Grafik persentase galat pengukuran faktor daya perangkat 1.. 65
Gambar 4.20. Grafik persentase galat pengukuran faktor daya perangkat 2.. 65
Gambar 4.26. Grafik profil tegangan panel distribusi tenaga listrik Jurusan
Gambar 4.27. Grafik profil tegangan panel distribusi tenaga listrik Jurusan
Gambar 4.28. Grafik profil arus panel distribusi tenaga listrik Jurusan
Gambar 4.29. Grafik profil arus panel distribusi tenaga listrik Jurusan
xx
Teknik Elektro Unila....................................................................................... 78
Gambar 4.30. Grafik profil daya aktif panel distribusi tenaga listrik Jurusan
Gambar 4.31. Grafik profil daya aktif panel distribusi tenaga listrik Jurusan
Gambar 4.32. Grafik profil faktor daya panel distribusi tenaga listrik
Gambar 4.33. Grafik profil faktor daya panel distribusi tenaga listrik
Gambar 4.34. Grafik profil konsumsi energi listrik panel distribusi tenaga
Gambar 4.36. Grafik profil frekuensi listrik panel distribusi tenaga listrik
Gambar 4.37. Grafik profil frekuensi listrik panel distribusi tenaga listrik
xxi
DAFTAR TABEL
halaman
Tabel 3.1. Daftar Alat dan Bahan................................................................... 37
Tabel 4.11. Data pengujian ketelitian pengukuran daya aktif perangkat 1.... 60
Tabel 4.12. Data pengujian ketelitian pengukuran daya aktif perangkat 2.... 61
Tabel 4.13. Data pengujian ketelitian pengukuran faktor daya perangkat 1.. 63
Tabel 4.14. Data pengujian ketelitian pengukuran faktor daya perangkat 2.. 64
xxiii
I. PENDAHULUAN
manusia dan perkembangan teknologi. Salah satu bentuk energi yang banyak
digunakan saat ini adalah energi listrik. Mulai dari kegiatan industri, perkantoran,
pendidikan, sampai kegiatan rumah tangga telah menggunakan energi listrik. Hal
ini menunjukkan bahwa energi listrik mempunyai peran penting dalam setiap
keterbatasan sumber daya alam untuk memenuhi kebutuhan energi listrik tersebut.
meningkatkan efisiensi penggunaan energi listrik. Salah satu langkah awal dalam
Kebanyakan sistem tenaga listrik adalah sistem tiga fase. Mulai dari pembangkit,
transmisi, sampai proses distribusi menggunakan sistem tiga fase. Di sisi lain,
kebanyakan beban sistem tenaga listrik adalah beban-beban satu fase yang saling
independen. Salah satu karaktristik lain dari beban dalam sistem tenaga adalah
seringkali meningkat pada waktu-waktu tertentu, dan menurun pada waktu yang
2
lain. Karakteristik beban sistem tenaga listrik seperti ini, sering kali menyebabkan
Fluktuasi besaran listrik yang melebihi batas toleransi dan tidak segera diatasi
kualitas sistem tenaga listrik diantaranya adalah tegangan, arus, daya, faktor daya,
energi dan frekuensi. Profil tegangan dan frekuensi memiliki hubungan yang erat
dengan kestabilan sistem tenaga. Profil arus, daya, faktor daya dan konsumsi
energi listrik dapat digunakan untuk estimasi dan manajemen energi. Berdasarkan
hal tersebut, pemantauan besaran listrik menjadi sangat penting dalam sistem
tenaga listrik.
Online System merupakan sebuah sistem yang tersusun atas berbagai perangkat
termasuk juga pada benda di dunia nyata. Pada dasarnya, online system mengacu
untuk memantau besaran listrik pada panel distribusi tenaga listrik secara online.
hingga saat ini. Diantaranya adalah sebuah penelitian dengan judul Smart
perangkat pengolah data, dan sistem database untuk akuisisi data[1]. Namun
penggunaan jenis sensor arus yang pemasangannya secara serial dengan sistem
tenaga listrik.
Electrical Quantities Based on Mini Single Board Computer BCM 2835 (Dikpride
fungsi realtime display, dan penggunaan dua buah prosessor (single board
computer BCM 2835 dan arduino uno) yang dinilai tidak effisien.
Penelitian pada tahun 2017 dalam skripsi dengan judul Sistem Monitoring
computer BCM 2835 menggunakan jenis modul ethernet. penelitian ini juga
adanya parameter frekuensi yang merupakan salah satu parameter penting dalam
pengukuran untuk monitoring tegangan, arus, daya aktif, faktor daya, konsumsi
energi, dan frekuensi listrik pada panel-panel distribusi tenaga listrik. Online
kemudahan dalam mengakses dan mengolah data. Grafik data yang dapat
tegangan, faktor daya, dan frekuensi. Penggunaan sistem basis data menyediakan
sistem penyimpanan data yang lebih tertata dan mudah dalam pengolahannya.
sistem tesebut pada beberapa panel distribusi tenaga listrik yang terdapat di
real-time.
Tugas akhir ini membahas pembuatan sistem pemantau besaran listrik berbasis
arduino yang bekerja secara online, serta implementasinya pada beberapa panel
yang dimaksud terbatas, meliputi tegangan, arus, daya, faktor daya, frekuensi, dan
konsumsi energi listrik. Penerapan sistem pemantau hanya pada dua buah panel
distribusi tenaga listrik. Besaran listrik yang diamati adalah dalam kondisi steady
1.6. Hipotesis
Sistem pemantau besaran listrik online dapat dibangun dan diaplikasikan untuk
memantau kuantitas tegangan, arus, daya, faktor daya, frekuensi, dan konsumsi
energi listrik dari panel-panel distribusi tenaga listrik. Data hasil pemantauan yang
listrik tersebut.
Sistematika penulisan dalam penelitian ini terdiri dari beberapa bab sebagai
berikut :
I. PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan latar belakang, tujuan, manfaat, rumusan masalah, batasan
yang penah dilakukan dan teori-teori yang berkaitan dengan penelitian ini, seperti
teori mengenai sistem tenaga listrik, sistem monitoring, sistem akuisisi data,
Merupakan bab yang menguraikan metode dan langkah - langkah yang dilakukan
pada penelitian, meliputi waktu dan tempat penelitian, alat dan bahan, prosedur
dalam penelitian.
Bab ini menjabarkan perancangan serta pengujian perangkat dan sistem yang
perangkat.
Bab ini merupakan kesimpulan dari setiap hal yang teramati dalam penelitian
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
II. TINJAUAN PUSTAKA
Flow Stability" [4] telah dilakukan untuk monitoring power sistem stability. Studi
ini merupakan studi monitoring sistem tenaga listrik menggunakan sampel data
berbagai lokasi dengan frekuensi yang sama. Studi ini berkontribusi untuk
at Lampung University Data Centre Using Low Cost Low Power Single Board
Mini Computer" telah dilakukan pada tahun 2014. Penelitian ini dapat me-
monitoring nilai konsumsi energi listrik dengan hanya menggunakan sensor arus,
dan menganggap tegangan stabil pada nilai tertentu. Monitoring juga dilakukan
pada suhu ruangan dan bandwidth dari jaringan internet kampus. Pemrosesan data
Penelitian ini sangat terbatas hanya pada konsumsi energi listrik, sedangkan
besaran besaran lainnya belum di-monitoring. Untuk itu despa at all, pada tahun
energi, tapi lebih jauh beberapa informasi besaran listrik diberikan pada "Smart
Studi ini membuat perangkat prototipe yang dapat memantau kuantitas besaran
listrik, namun proses pengukuran arus listrik menggunakan sensor yang tersusun
secara seri dengan sistem kelistrikan yang beresiko mengganggu kinerja sistem
kelistrikan bila terjadi kerusakan pada sensor tersebut. [1]. Selain menggunakan
sensor yang tersusun seri, penelitian ini hanya fokus pada satu area saja,
Penelitian ini telah dikembangkan juga untuk dua lokasi yang dapat dipantau
on Mini Single Board Computer BCM 2835" [2]. Tapi penelitian ini belum
memanfaatkan fungsi realtime display, dan juga masih menggunakan dua buah
prosessor (single board computer BCM 2835 dan arduino uno) yang dinilai tidak
effisien.
Sementara itu berkenaan dengan monitoring berbasis web telah dijelaskan pada
membangun sistem monitoring berbasis web untuk memantau sistem tenaga listrik
pada cell tower. Meskipun sudah berbasis web, namun data hasil pengukuran
tidak ditampilkan pada web page. Data pengukuran hanya dikirimkan ke server
Monitoring and Analysis System based on Web Server". Pada penelitian ini
dibangun sistem monitoring berbasis web sever untuk pemantau sistem tenaga
10
realtime dalam bentuk tabel pada web page, sehingga akan kurang efektif jika
penelitian penelitian terdahulu inilah perlu dibuat sebuah sistem monitoring yang
bisa dipantau secara real time dengan memanfaatkan fasilitas jaringan yang ada
dan lebih ekonomis dalam investasi karena tidak lagi menggunakan dua buah
prosesor (single board computer BCM 2835 dan arduino uno), tapi hanya
menggunakan satu prosesor yaitu Arduino. Najib at all pada [3], telah dapat
memberikan informasi monitoring secara real time, hanya saja nilai besaran masih
terbatas pada tegangan, arus, daya dan cos phi. Sementara nilai besaran lainnya
seperti konsumsi energi dan frekuensi listrik belum dapat dipantau. Penelitian
listrik lainnya yang memang penting untuk diketahui pada sistem tenaga.
Beberapa besaran dalam sistem tenaga listrik diantaranya adalah arus, tegangan,
2.2.1. Arus
acak dari suatu bahan penghantar per satuan detik didefinisikan sebagai
di mana Q adalah simbol dari muatan diukur dalam coulomb (C), I adalah
arus dalam ampere (A) dan t adalah waktu dalam detik (s).
𝑑𝑄
𝑖= (2.2)
𝑑𝑡
dikenal sebagai arus bolak-balik atau AC diwakili oleh simbol 𝑖 atau 𝑖(𝑡).
2.2.2. Tegangan
dinyatakan dalam volt, yaitu jumlah total energi yang digunakan untuk
sebagai:
𝑑𝑤
𝑣= (2.3)
𝑑𝑄
di mana 𝑣 adalah simbol dari tegangan diukur dalam volt (V), dan 𝑤
Hubungan antara arus dan tegangan telah dijelaskan pada salah satu hasil
yangdidasarkan pada analogi antara aliran listrik dan aliran panas yang
Hukum ohm menyatakan bahwa arus listrik pada suatu kawat penghantar
dalam sistem tenaga dengan arus searah maupun arus bolak-balik, namun
𝑍 = 𝑅 + 𝑗𝑋 (2.6)
𝑋𝐿 = 2. 𝜋. 𝑓. 𝐿 (2.8)
1
𝑋𝐶 = (2.9)
2.𝜋.𝑓.𝐶
total (Ω), 𝑋𝐿 adalah simbol dari reaktansi induktif (Ω), 𝑋𝐶 adalah simbol
13
adalah simbol induktansi diukur dalam henry (H), dan 𝐶 adalah simbol
2.2.3. Daya
Daya didefinisikan sebagai laju perubahan energi per satuan waktu. Satuan
daya dinyatakan dalam watt, yaitu jumlah energi yang diserap atau dikirim
𝑑𝑤
𝑝= (2.10)
𝑑𝑡
sebagai berikut :
𝑃 = 𝑉. 𝐼 (2.11)
Persamaan 2.11 berlaku pada sistem tenaga dengan arus searah. pada
sistem tenaga dengan arus bolak-balik dikenal tiga macam daya, yaitu
daya semu (S), daya aktif (P), dan daya reaktif (Q)[10,11].
Daya semu atau daya kompleks merupakan hasil perkalian fasor tegangan
(V) dan konjugate dari arus listrik (I*). Satuan daya semu dinyatakan
dalam Volt Ampere (VA). Daya aktif atau daya nyata adalah daya yang
adalah daya yang diserap oleh beban-beban reaktif (induktif dan kapasitif)
yang disimpan dalam bentuk medan listrik dan muatan listrik[9]. Daya
dinyatakan dalam satuan Volt Ampere Reaktif (VAR). Aliran daya reaktif
14
tertinggal (lagging) dari fasa tegangan Perbedaan fasa arus dan tegangan
ini disebut faktor daya (cos θ). Hubungan antara daya aktif, daya reaktif,
berikut:
𝑃 = 𝑉. 𝐼 ∗ . 𝑐𝑜𝑠𝜃 (2.12)
𝑄 = 𝑉. 𝐼 ∗ . 𝑠𝑖𝑛𝜃 (2.13)
dimana P adalah simbol dari daya aktif dalam satuan watt (W), Q adalah
simbol dari daya reaktif dalam satuan volt ampere reaktif (VAR), V adalah
simbol dari fasor tegangan dalam satuan volt (V), I adalah simbol dari
fasor arus dalam satuan ampere (A), dan θ adalah simbol dari pergeseran
Relevant, Time-bound).
15
pengelolaan sistem tenaga listrik. Pengembangan site mini pun meningkat pesat,
dan diawasi secara terpusat dari jarak jauh, dan yang terakhir adalah sistem
pengaturan yang terintegrasi dimana sub sistem tidak memerlukan operator lagi
yang berarti fungsi operator di ambil alih sepenuhnya oleh operator control
center[12,13].
Sistem monitoring merupakan satu diantara tiga fungsi utama security sistem yang
to date kepada operator sistem tenaga berkaitan dengan kondisi pada suatu sistem.
control center.
dengan mengukur kondisi fisik dunia nyata dan mengkonversi sampel yang
2. Signal conditioner
jenis energi ke jenis lain. Penggunaan Jenis input atau output dari transduser
tergantung pada jenis sinyal yang terdeteksi atau proses yang dikendalikan,
dengan cara lain, kita dapat mendefinisikan transducer sebagai perangkat yang
mengkonversi salah satu fenomena fisik ke fenomena fisik lain. Perangkat dengan
fungsi input disebut sensor dengan fungsi mendeteksi peristiwa fisik yang berubah
sesuai dengan beberapa peristiwa seperti misalnya panas atau tekanan. Sedangkan
atau arus) yang kemudian akan diubah menjadi sinyal digital yang digunakan
untuk tahap berikutnya seperti komputer, sistem digital, atau menyimpan dalam
memori[15].
keluaran sensor ke tingkat yang tepat untuk Analog to Digital Converter (ADC).
terpisah namun terhubung dalam satu kesatuan. Informasi dan data bergerak
komputer dapat saling bertukar dokumen dan data. Secara umum, jaringan
Local Area Network (LAN), merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah
gedung atau area tertentu yang berukuran sampai beberapa kilometer. LAN
work station dalam kantor suatu perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai
informasi[16].
Metropolitan Area Network (MAN), pada dasarnya merupakan versi LAN yang
berukuran lebih besar dan biasanya menggunakan teknologi yang sama dengan
atau juga sebuah kota dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta)
atau umum. MAN mampu menunjang data dan suara, bahkan dapat berhubungan
Wide Area Network (WAN), jangkauannya mencakup daerah geografis yang luas,
seringkali mencakup sebuah negara bahkan benua. WAN terdiri dari kumpulan
pemakai[16].
ratusan ribu jaringan yang lebih kecil yang menghubungkan jutaan sistem
komputer yang memungkinkan jutaan orang dari budaya yang berbeda untuk
berbagi informasi dan sumber daya lainnya melalui protokol, hardware dan
saluran komunikasi. Pusat untuk pengaturan ini adalah jaringan client / server.
Sebuah komputer client adalah komputer yang meminta data atau layanan,
18
sedangkan komputer server atau host adalah komputer pusat penyediaan data atau
layanan[17,18].
Komputer hanya dapat memahami data yang ditransmisikan jika data mengikuti
pada tahun 1978 oleh ARPA. Komputer dan perangkat lainnya yang terhubung
dengan saluran telepon, televisi kabel, IFTV dan link satelit, semua perangkat ini
TCP / IP memecah data dalam pesan menjadi paket-paket yang terpisah, blok data
dengan panjang tetap untuk transmisi. Hal ini memungkinkan pesan untuk
berpisah dan bagian-bagiannya dikirimkan melalui rute yang terpisah namun tetap
semua berakhir di tempat yang sama. IP digunakan untuk mengirim paket melalui
internet menuju tujuan akhir mereka, dan TCP digunakan untuk mengumpulkan
kembali paket dalam urutan yang benar. Paket tidak harus mengikuti rute jaringan
yang sama untuk mencapai tujuan mereka karena semua paket memiliki alamat IP
yang sama[18].
Sebuah alamat IP terdiri dari empat set angka antara 0 dan 255 dipisahkan oleh
desimal (disebut doted quad) yang menyatakan 32 bit yang dibagi menjadi dua
bagian, yaitu bagian prefix yang menunjukkan alamat jaringan tempat komputer
berada dan bagian suffix yang menunjukkan alamat komputer dalam jaringan.
19
Dengan alamat IP ini perangkat lunak tahu di mana komputer pada peta jaringan
lebih dari sekedar teks. Artinya, juga dapat menunduh art, audio, video, dan
Sebuah website adalah lokasi pada komputer tertentu didalam web yang memiliki
alamat yang unik yang disebut URL (Uniform Resource Locator). URL adalah
di web. Dengan kata lain, URL adalah alamat unik website. Sebuah website terdiri
dari sebuah halaman web atau kumpulan halaman web terkait. Sebuah halaman
web adalah dokumen di World Wide Web yang dapat mencakup teks, gambar,
Browser atau web browser adalah perangkat lunak yang memungkinkan pengguna
jaringan internet untuk menemukan dan mengakses berbagai bagian dari web.
pada tahun 2008), dan Bing (browser baru dari Microsoft, diperkenalkan pada
Data dapat didefinisikan sebagai fakta yang diketahui yang dapat direkam dan
memiliki makna tersirat. Data adalah fakta mentah atau terisolasi dimana
informasi yang diperlukan dapat dihasilkan. Data bisa hidup dalam berbagai
20
bentuk yang memiliki arti di lingkungan pengguna seperti nomor atau teks pada
selembar kertas, bit atau byte yang tersimpan dalam memori komputer, atau
sebagai fakta yang tersimpan dalam pikiran seseorang. Data juga dapat berupa
benda seperti dokumen, gambar foto dan bahkan segmen video. Data dan
informasi dari sebuah organisasi. Database ini pada dasarnya adalah sebuah
lemari arsip elektronik, yang berisi file data terkomputerisasi. Hal ini dapat berisi
satu fie data (database yang sangat kecil) atau sejumlah besar file data (database
rupa agar program komputer dapat dengan cepat memilih potongan data yang
diinginkan[20].
adalah sistem perangkat lunak umum untuk memanipulasi database. DBMS pada
membuat dan memelihara database. Ini adalah perangkat lunak sistem untuk
21
dari data) untuk berbagai aplikasi. Biasanya DBMS memiliki tiga komponen
(DML) dan fasilitas query, serta Software untuk mengontrol akses database[20].
.
III. METODOLOGI PENELITIAN
tujuan [21]. Diagram alir penelelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3.1.
untuk panel distribusi tenaga listrik tiga fase dengan memanfaatkan jaringan
dibangun.
24
modul ethernet akan mengukur besaran listrik pada panel distribusi tenaga
jaringan internet.
Pada server, data hasil pengukuran tersebut akan disimpan ke dalam sebuah
Perangkat pengukuran akan mengukur nilai tegangan, arus, daya aktif, daya
diperoleh dari proses perhitungan pada komputer server. Nilai tegangan dan
arus adalah nilai rms hasil pengukuran tegangan dan arus dari sensor
𝑛 2
𝑉𝑟𝑚𝑠 = 𝑖=0 𝑉(𝑡) (3.1)
𝑛 2
𝐼𝑟𝑚𝑠 = 𝑗 =0 𝐼(𝑡) (3.2)
dimana Vrms adalah tegangan efektif (volt), V(t) adalah tegangan sesaat
(volt), Irms adalah arus efektif (ampere), I(t) adalah arus sesaat (ampere), dan
Nilai daya aktif adalah rata-rata dari hasil perkalian antara tegangan sesaat
dan arus sesaat. Daya semu adalah hasil perkalian antara tegangan rms dan
arus rms. Sedangkan faktor daya adalah perbandingan antara daya aktif
𝐶𝑜𝑠 𝜃 = 𝑃 𝑆 (3.5)
dimana P adalah daya aktif (watt), S adalah daya semu (VA), dan Cos (θ)
𝑓=𝑛 𝑡 (3.6)
𝑇=𝑡 𝑛 (3.7)
𝑓= 1𝑇 (3.8)
26
Dalam proses diskrit, nilai konsumsi energi dihitung sebagai jumlah dari
Adapun perangkat keras yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sensor
komputer.
sistem operasi berbasis linux. Modul kontroler arduino uno dan modul
5 volt dengan ADC 10 bit. Selain itu, kontroler arduino uno juga dapat
sekunder[24].
tegangan listrik pada sebuah loop tertutup adalah sama dengan nol,
𝑉=0 (3.11)
penelitian ini.
28
diukur adalah 250 Vrms. Dengan skema rangkaian pada Gambar 3.3
berikut :
𝑅2 𝑁𝑠
𝑉𝑜𝑢𝑡 ,𝑚𝑎𝑥 = 𝑅 × × 𝑉𝑖𝑛 ,𝑚𝑎𝑥 (3.12)
1 +𝑅2 𝑁𝑝
𝑅2 𝑁𝑝 𝑉𝑜𝑢𝑡 ,𝑚𝑎𝑥
= × (3.13)
𝑅1 +𝑅2 𝑁𝑠 𝑉𝑖𝑛 ,𝑚𝑎𝑥
𝑁𝑝
𝑉𝑖𝑛 ,𝑚𝑎𝑥 adalah tegangan maksimum pada input sensor, adalah rasio
𝑁𝑠
arduino), dan 𝑉𝑖𝑛 ,𝑚𝑎𝑥 = 707,11 Vp-p (lihat spesifiksi sistem, nilai
𝑅2 1
maksimum tegangan = 250 Vrms), maka = 8,03 atau R2: R1 = 1:
𝑅1 +𝑅2
7,03. Jika digunakan R2 = 4,7 kΩ, maka diperoleh nilai R1 = 33,4 kΩ.
29
sekunder[23].
kurang dari atau sama dengan 5 Vp-p. Gambar 3.4 menunjukkan skema
diukur adalah 100 Arms. Dengan skema rangkaian seperti pada Gambar
berikut :
𝑁
𝑉𝑜𝑢𝑡 ,𝑚𝑎𝑥 = 𝑅1 . 𝑁 𝑠 . 𝐼𝑖𝑛 ,𝑚𝑎𝑥 (3.15)
𝑝
𝑁𝑝 𝑉𝑜𝑢𝑡
𝑅1 = . (3.16)
𝑁𝑠 𝐼𝑖𝑛
𝑁𝑠
𝐼𝑖𝑛 ,𝑚𝑎𝑥 adalah arus maksimum pada input sensor, adalah rasio
𝑁𝑝
Vcc arduino), dan 𝐼𝑖𝑛 ,𝑚𝑎𝑥 = 282,8 Ap-p (lihat spesifiksi sistem, nilai
Keluaran dari sensor tegangan dan sensor arus pada gambar 3.3 dan
3.6 dan gambar 3.7 menunjukkan cara kerja signal conditioner untuk
menghitung periode dan frekuensi dari sebuah sinyal. Oleh karena itu
rangkaian komparator.
HTML, dan Javaschript. Berikut ini adalah beberapa perangkat lunak yang
Arduino. Diagram alir program ini dapat dilihat pada gambar 3.9.
34
listrik.
distribusi tenaga listrik Fakultas Teknik UNILA, yaitu pada panel distribusi
tenaga listrik Jurusan Teknik Mesin, dan panel distribusi tenaga listrik
Alat dan bahan yang digunakan terdiri dari berbagai instrumen, komponen, dan
bahan-bahan lain. Alat dan bahan tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut:
pemantau besaran listrik, berikut ini merupakan hasil dari rancangan tersebut.
Perangkat keras sistem pemantau besaran listrik dapat dilihat pada gambar
tegangan sebesar 2,5 volt terhadap keluaran sensor. Selain itu juga
gelombang kotak.
tegangan, arus, faktor daya, daya aktif, daya semu, dan konsumsi energi.
Struktur tabel dalam database adalah seperti ditunjukkan pada gambar 4.2
berikut ini.
1. Identitas database
2. Nama tabel
3. Struktur tabel
Isi pokok dari program ini adalah perintah agar kontroler membaca nilai
input yang diberikan pada pin-pin input-nya, menghitung nilai Vrms, Irms,
daya aktif, daya semu, faktor daya, dan frekuensi listrik berdasarkan
antarmuka antara user dengan sistem monitoring ini. Desain web yang
data dari database dan mengubahnya ke dalam format JSON. Program ke-
dua yang dibangun dengan bahasa Java Schript bertugas mem-plot data
pengukuran yang sudah terbentuk. Struktur akhir halaman web yang telah
arus ditunjukkan pada tabel 4.1, tabel 4.2, tabel 4.3, dan tabel 4.4.
43
Koefisien korelasi dari trafo tegangan dan trafo arus dapat diperoleh dengan
𝑛 𝐼 .𝐼𝑠 )−( 𝐼𝑝 . 𝐼𝑠 )
𝑅𝐶𝑇 = 2 2
(4.2)
{𝑛 𝐼𝑝 − 𝐼𝑝 } {𝑛 𝐼𝑠 2 − 𝐼𝑠 2 }
45
Dimana :
Dengan menerapkan data hasil pengukuran pada tabel 4.1 dan tabel 4.2 ke
Pada tabel 4.5 terlihat data hasil pengujian koefisien korelasi transformator-
dalam sistem monitoring besaran listrik. Pada tabel tersebut terlihat bahwa
46
koefisien korelasi dari setiap transformator tegangan yang telah diuji benilai
Dengan menerapkan data hasil pengukuran pada tabel 4.3 dan tabel 4.4 ke
Pada tabel 4.6 terlihat data hasil pengujian koefisien korelasi transformator-
dalam sistem monitoring besaran listrik. Pada tabel tersebut terlihat bahwa
koefisien korelasi dari setiap transformator arus yang telah diuji benilai 0,99
sangat baik, dan dapat disimpulkan bahwa setiap transformator arus tersebut
berikut ini.
Berdasarkan grafik pada gambar 4.4, gambar 4.5, gambar 4.6, dan gambar
4.7, dapat ketahui bahwa trafo-trafo tegangan dan trafo-trafo arus yang diuji
memiliki hubungan input dan output yang linier. Hal ini ditunjukkan oleh
akan dikirim sebagai link pada web browser.. Proses pengujian dapat dilihat
Pada gambar 4.8 terlihat tabel-tabel dalam database sebelum program aide
diakses. Pada gambar tersebut terlihat bahwa belum ada data tersimpan
Pada gambar 4.9 terlihat tabel-tabel dalam database setelah program aide
diakses. Pada gambar tersebut terlihat sederet data tersimpan dalam tabel-
tabel pada database. Hal ini menunjukkan bahwa program aide dapat
rancangan.
listrik. kemudian melalui fitur serial monitor pada ide arduino dilihat hasil
Pada gambar 4.6 terlihat tampilan dari fitur serial monitor arduino saat
terlihat bahwa kontroler arduino berhasil membaca nilai besaran listrik dari
tiap fase sistem tenaga, namun tidak terhubung dengan server. Pada gambar
(dalam bingkai biru) terlihat tampilan dari fitur serial monitor arduino saat
kontroler arduino berhasil membaca nilai besaran listrik dari tiap fase sistem
tenaga, dan terhubung dengan server. Hal ini menunjukkan bahwa kontroler
dengan rancangan.
52
Pada gambar 4.11 terlihat tampilan dari halaman web sistem monitoring
besaran listrik. Pada gambar (dalam bingkai kuning) terlihat beberapa grafik
dalam halaman web namun tidak ada data yang ditampilkan, ini merupakan
gambar (dalam bingkai biru) terlihat tampilan dari halaman web sistem
tersebut terlihat beberapa grafik dengan plot data hasil pengukuran yang
kelaiakan suatu alat ukur. Oleh sebab itu, perlu dilakukan pengujian
yang diukur bervariasi mulai dari 60 volt sampai 240 volt, dengan galat
tertinggi dari hasil pengukuran sebesar 0,98% pada fase R, 1,03% pada
tegangan yang diukur bervariasi mulai dari 60 volt sampai 240 volt,
dengan galat tertinggi dari hasil pengukuran sebesar 1,23% pada fase
fase S, dan 0,39% pada fase T. Hal ini menunjukkan bahwa perangkat
yang rendah.
56
Pada tabel 4.9 terlihat data hasil pengujian ketelitian pengukuran arus
mulai dari 2 ampere sampai 31 ampere, dengan galat tertinggi dari hasil
pengukuran sebesar 2,78% pada fase R, 2, 31% pada fase S, dan 2,31%
58
0,99% pada fase R, 1,61% pada fase S, dan 1,21% pada fase T. Hal ini
perangkat 2. Pada tabel tersebut terlihat bahwa nilai arus yang diukur
tertinggi dari hasil pengukuran sebesar 3,88% pada fase R, 4,07% pada
daya aktif dapat dilihat pada tabel 4.11. dan tabel 4.12.
Pada tabel 4.11 terlihat data hasil pengujian ketelitian pengukuran daya
aktif perangkat 1. Pada tabel tersebut terlihat bahwa nilai daya aktif
yang diukur bervariasi mulai dari 1142 watt sampai 6088 watt, dengan
nilai galat tertinggi sebesar 5,25% pada fase R, 4,29% pada fase S, dan
61
sebesar 3,10% pada fase R, 2,13% pada fase S, dan 2,22% pada fase T.
Pada tabel 4.12 terlihat data hasil pengujian ketelitian pengukuran daya
aktif perangkat 2. Pada tabel tersebut terlihat bahwa nilai daya aktif
yang diukur bervariasi mulai dari 1509 watt sampai 8970 watt, dengan
nilai galat tertinggi sebesar 1,56% pada fase R, 2,84% pada fase S, dan
sebesar 1,20% pada fase R, 1,74% pada fase S, dan 1,62% pada fase T.
Pada gambar 4.17 terlihat grafik persentase galat pengukuran daya aktif
Pada gambar 4.18 terlihat grafik persentase galat pengukuran daya aktif
pengukuran faktor daya dapat dilihat pada tabel 4.13. dan tabel 4.14.
faktor daya perangkat 1. Pada tabel tersebut terlihat bahwa nilai faktor
daya yang diukur bervariasi mulai dari 0,92 sampai 0,97, dengan nilai
galat tertinggi sebesar 1,76% pada fase R, 2,28% pada fase S, dan
64
sebesar 0,69% pada fase R, 0,91% pada fase S, dan 0,64% pada fase T.
faktor daya perangkat 2. Pada tabel tersebut terlihat bahwa nilai faktor
daya yang diukur bervariasi mulai dari 0,92 sampai 0,97, dengan nilai
galat tertinggi sebesar 0,63% pada fase R, 0,54% pada fase S, dan
sebesar 0,53% pada fase R, 0,48% pada fase S, dan 0,53% pada fase T.
energi listrik perangkat 1. Pada tabel tersebut terlihat bahwa nilai energi
listrik yang diukur bervariasi mulai dari 100 Wh sampai 800 Wh,
dengan nilai galat tertinggi sebesar 3,03% pada fase R, 3,73% pada fase
rendah.
energi listrik perangkat 2. Pada tabel tersebut terlihat bahwa nilai energi
listrik yang diukur bervariasi mulai dari 100 Wh sampai 800 Wh,
dengan nilai galat tertinggi sebesar 2,98% pada fase R, 2,87% pada fase
rendah.
68
bahwa persentase galat hasil pengukuran energi listrik kurang dari 4%.
bahwa persentase galat hasil pengukuran energi listrik kurang dari 3%.
yang diukur bervariasi mulai dari 49,60 sampai 50,29, dengan nilai
yang rendah.
yang diukur bervariasi mulai dari 49,70 sampai 50,20, dengan nilai
yang rendah.
Berdasarkan data pada tabel 4.5 dan tabel 4.6, diketahui bahwa transformator
tegangan dan transformator arus yang digunakan sebagai elemen sensor memiliki
koefisien korelasi yang sangat tinggi. Namun berdasarkan data pada tabel 4.7 dan
4.8 diketahui bahwa persentase galat pengukuran tegangan mencapai 1,4%. Pada
72
tabel 4.9 dan tabel 4.10 juga terlihat bahwa persentase galat pengukuran arus
pada hasil akhir dari proses pengukuran lebih besar dibandingkan hasil
galat yang paling besar, dengan nilai mencapai 5,34%. Sedangkan pengukuran
Pengukuran dengan sistem monitoring ini terdiri atas beberapa tahapan proses.
konversi analog ke digital, dan pembacaan data oleh prosessor. Pada setiap
meningkatnya galat pada data akhir pengukuran. Proses konversi sinyal analog ke
(ADC) yang dimiliki kontroler arduino uno dengan lebar pita 10 bit. Selain lebar
pita, sampling rate adalah satu hal penting lain dalam proses konversi analog ke
Berdasarkan lebar pita ADC Arduino, dengan tegangan kerja 5 volt maka resolusi
𝑉𝐶𝐶 5
𝑟𝐴𝐷𝐶 = = = 0,004887 𝑣𝑜𝑙𝑡
2𝐴𝐷𝐶 − 1 210 − 1
Berdasarkan sampling rate arduino, dengan asumsi frekuensi sinyal input 50Hz
maka jumlah data sampling dalam satu gelombang penuh tegangan input adalah
73
sebanyak 41 kali. Karena dalam satu gelombang penuh sama dengan 360º, maka
𝑉
𝑟𝑉 = 0,004887 . 𝑉 𝑖𝑛 (4.3)
𝑜𝑢𝑡
𝐼
𝑟𝐼 = 0,004887 . 𝐼 𝑖𝑛 (4.4)
𝑜𝑢𝑡
dimana :
Dengan menggunakan data dari rasio sensor tegangan ke dalam persamaan 4.3
maka diperoleh nilai resolusi pengukuran tegangan sebesar 0,72 volt. Dengan
menggunakan data dari rasio sensor arus ke dalam persamaan 4.4 maka diperoleh
74
nilai resolusi pengukuran arus sebesar 0,29 ampere. Ketelitian dari perangkat
pengukuran ini menunjukkan batas terendah sinyal listrik bolak-balik yang dapat
diukur. Jika sinyal listrik yang diukur dibawah nilai tersebut maka persentase
Dari tabel 4.15 terlihat bahwa persentase galat pengukuran frekuensi hanya
mencapai 0,1% sedangkan pada tabel 4.16 terlihat bahwa persentase galat
sistem monitoring ini tidak menggunakan sensor tambahan lain selain sensor
tegangan dan memanfaatkan fungsi pewaktu yang dimiliki oleh kontroler arduino
yaitu sebesar 16 MHz. Oleh karena itu dapat diketahui bahwa resolusi pengukuran
Pada bab pendahuluan telah dijelaskan bahwa tujuan dari penelitian ini adalah
listrik pada panel distribusi tenaga listrik secara online, dan menganalisa data hasil
monitoring.
Proses monitoring besaran listrik telah dilakukan dan telah diperoleh beberapa
sampel data yang akan dibahas pada subbab ini. Pemantauan besaran listrik
dilakukan pada 2 buah panel distribusi tenaga listrik di Gedung H Fakultas Teknik
Unila dalam jangka waktu satu minggu. Proses monitoring dilakukan pada hari
senin 21 Agustus 2017 pukul 00.00 WIB sampai dengan hari senin 28 Agustus
2017 pukul 00.00 WIB. Sistem pengukuran diterapkan pada panel distribusi
tenaga listrik Jurusan Teknik Mesin Unila dan panel distribusi tenaga listrik
75
Jurusan Teknik Elektro Unila. Berikut ini adalah beberapa grafik yang diperoleh
Gambar 4.26. Grafik profil tegangan panel distribusi tenaga listrik Jurusan
Teknik Mesin Unila
Pada gambar 4.26 terlihat grafik profil tegangan panel distribusi tenaga listrik
Jurusan Teknik Mesin (JTM) Unila. Grafik tersebut merupakan data pemantauan
pada 21 Agustus 2017 pukul 00:00:00 sampai 28 Agustus 2017 pukul 00:00:00.
Pada grafik tersebut terlihat bahwa nilai tegangan berfluktuasi. Profil tegangan
fase R (warna merah) terlihat berfluktuasi pada rentang nilai 180 volt sampai 230
volt. Profil tegangan fase S (warna kuning) terlihat berfluktuasi pada rentang nilai
215 volt sampai 235 volt, sedangkan tegangan fase T (warna biru) terlihat
berfluktuasi pada rentang nilai 190 volt sampai 215 volt. Berdasarkan grafik
tersebut, dapat diketahui bahwa sistem tenaga listrik pada panel distribusi tenaga
listrik JTM mengalami drop tegangan yang cukup besar pada fase R dan fase T.
Drop tegangan tersebut terjadi pada rentang waktu pukul 08.00 WIB sampai
pukul 17.00 WIB pada tanggal 21, sampai tanggal 26 Agustus 2017 yang
76
bertepatan dengan hari senin sampai hari sabtu yang merupakan jam kerja JTM.
beban listrik seperti air conditioner, komputer, dan peralatan lainnya pada jam-
jam tersebut. Pada sore hari sampai pagi hari dan pada akhir pekan, penggunaan
beban berkurang, sehingga tegangan kembali normal. Dari grafik tersebut dapat
diketahui bahwa drop tegangan pada fase R mencapai 40 volt, atau 18% dari
tegangan normal.
Gambar 4.27. Grafik profil tegangan panel distribusi tenaga listrik Jurusan
Teknik Elektro Unila
Pada gambar 4.27 terlihat grafik profil tegangan panel distribusi tenaga listrik
Jurusan Teknik Elektro (JTE) Unila. Grafik tersebut merupakan data pemantauan
pada 21 Agustus 2017 pukul 00:00:00 sampai 28 Agustus 2017 pukul 00:00:00.
Pada grafik tersebut terlihat bahwa nilai tegangan berfluktuasi. Profil tegangan
fase R (warna merah) terlihat berfluktuasi pada rentang nilai 185 volt sampai 230
volt. Profil tegangan fase S (warna kuning) terlihat berfluktuasi pada rentang nilai
190 volt sampai 230 volt, sedangkan tegangan fase T (warna biru) terlihat
77
berfluktuasi pada rentang nilai 205 volt sampai 230 volt. Berdasarkan grafik
tersebut, dapat diketahui bahwa sistem tenaga listrik pada panel distribusi tenaga
listrik JTE mengalami drop tegangan yang cukup besar pada fase R dan fase S.
Drop tegangan tersebut terjadi pada rentang waktu pukul 08.00 WIB sampai
pukul 17.00 WIB pada tanggal 21, sampai tanggal 26 Agustus 2017 yang
bertepatan dengan hari senin sampai hari sabtu yang merupakan jam kerja JTE.
beban listrik seperti air conditioner, komputer, dan peralatan lainnya pada jam-
jam tersebut. Pada sore hari sampai pagi hari dan pada akhir pekan, penggunaan
beban berkurang, sehingga tegangan kembali normal. Dari grafik tersebut dapat
diketahui bahwa drop tegangan pada fase R mencapai 35 volt, atau 15 % dari
tegangan normal.
Gambar 4.28. Grafik profil arus panel distribusi tenaga listrik Jurusan Teknik
Mesin Unila
Pada gambar 4.28 terlihat grafik profil arus panel distribusi tenaga listrik Jurusan
Teknik Mesin (JTM) Unila. Grafik tersebut merupakan data pemantauan pada 21
78
Agustus 2017 pukul 00:00:00 sampai 28 Agustus 2017 pukul 00:00:00. Pada
grafik tersebut terlihat bahwa nilai arus berfluktuasi. Profil arus fase R (warna
merah) terlihat berfluktuasi pada rentang nilai 0 ampere sampai 50 ampere. Profil
arus fase S (warna kuning) terlihat berfluktuasi pada rentang nilai 0 ampere
sampai 10 ampere, sedangkan arus fase T (warna biru) terlihat berfluktuasi pada
bahwa beban listrik pada panel distribusi tenaga listrik JTM banyak terpasang
pada fase R dan fase T. Nilai arus terlihat meningkat pada rentang waktu pukul
08.00 WIB sampai pukul 17.00 WIB pada tanggal 21 sampai 26 Agustus yang
bertepatan dengan hari senin sampai hari sabtu yang merupakan jam kerja JTM.
Hal ini disebabkan oleh banyaknya penggunaan beban listrik seperti air
conditioner, komputer, dan peralatan lainnya pada jam-jam tersebut. Pada sore
hari sampai pagi hari dan pada akhir pekan, penggunaan beban berkurang,
Gambar 4.29. Grafik profil arus panel distribusi tenaga listrik Jurusan Teknik
Elektro Unila
79
Pada gambar 4.29 terlihat grafik profil arus panel distribusi tenaga listrik Jurusan
Teknik Elektro (JTE) Unila. Grafik tersebut merupakan data pemantauan pada 21
Agustus 2017 pukul 00:00:00 sampai 28 Agustus 2017 pukul 00:00:00. Pada
grafik tersebut terlihat bahwa nilai arus berfluktuasi. Profil arus fase R (warna
merah) terlihat berfluktuasi pada rentang nilai 0 ampere sampai 10 ampere. Profil
arus fase S (warna kuning) terlihat berfluktuasi pada rentang nilai 0 ampere
sampai 40 ampere, sedangkan arus fase T (warna biru) terlihat berfluktuasi pada
bahwa beban listrik pada panel distribusi tenaga listrik JTE banyak terpasang pada
fase S dan fase T. Nilai arus terlihat meningkat pada rentang waktu pukul 08.00
WIB sampai pukul 17.00 WIB pada tanggal 21 sampai 26 Agustus yang
bertepatan dengan hari senin sampai hari sabtu yang merupakan jam kerja JTE.
Hal ini disebabkan oleh banyaknya penggunaan beban listrik pada jam-jam
tersebut. Pada sore hari sampai pagi hari dan pada akhir pekan, penggunaan beban
Gambar 4.30. Grafik profil daya aktif panel distribusi tenaga listrik Jurusan
Teknik Mesin Unila
80
Pada gambar 4.30 terlihat grafik profil daya aktif panel distribusi tenaga listrik
Jurusan Teknik Mesin (JTM) Unila. Grafik tersebut merupakan data pemantauan
pada 21 Agustus 2017 pukul 00:00:00 sampai 28 Agustus 2017 pukul 00:00:00.
Pada grafik tersebut terlihat bahwa nilai daya aktif berfluktuasi. Profil daya aktif
fase R (warna merah) terlihat berfluktuasi pada rentang nilai 0 kW sampai 10 kW.
Profil daya aktif fase S (warna kuning) terlihat berfluktuasi pada rentang nilai 0
kW sampai 2 kW, sedangkan daya aktif fase T (warna biru) terlihat berfluktuasi
bahwa beban listrik pada panel distribusi tenaga listrik JTM banyak terpasang
pada fase R dan fase T. Nilai daya aktif terlihat meningkat pada rentang waktu
pukul 08.00 WIB sampai pukul 17.00 WIB pada tanggal 21 sampai 26 Agustus
yang bertepatan dengan hari senin sampai hari sabtu yang merupakan jam kerja
JTM. Hal ini disebabkan oleh banyaknya penggunaan beban listrik pada jam-jam
tersebut. Pada sore hari sampai pagi hari dan pada akhir pekan, penggunaan beban
Gambar 4.31. Grafik profil daya aktif panel distribusi tenaga listrik Jurusan
Teknik Elektro Unila
81
Pada gambar 4.31 terlihat grafik profil daya aktif panel distribusi tenaga listrik
Jurusan Teknik Elektro (JTE) Unila. Grafik tersebut merupakan data pemantauan
pada 21 Agustus 2017 pukul 00:00:00 sampai 28 Agustus 2017 pukul 00:00:00.
Pada grafik tersebut terlihat bahwa nilai daya aktif berfluktuasi. Profil daya aktif
fase R (warna merah) terlihat berfluktuasi pada rentang nilai 0 kW sampai 2 kW.
Profil daya aktif fase S (warna kuning) terlihat berfluktuasi pada rentang nilai 0
kW sampai 7 kW, sedangkan daya aktif fase T (warna biru) terlihat berfluktuasi
bahwa beban listrik pada panel distribusi tenaga listrik JTE banyak terpasang pada
fase S dan fase T. Nilai daya aktif terlihat meningkat pada rentang waktu pukul
08.00 WIB sampai pukul 17.00 WIB pada tanggal 21 sampai 26 Agustus yang
bertepatan dengan hari senin sampai hari sabtu yang merupakan jam kerja JTE.
Hal ini disebabkan oleh banyaknya penggunaan beban listrik pada jam-jam
tersebut. Pada sore hari sampai pagi hari dan pada akhir pekan, penggunaan beban
Gambar 4.32. Grafik profil faktor daya panel distribusi tenaga listrik Jurusan
Teknik Mesin Unila
82
Pada gambar 4.32 terlihat grafik profil faktor daya panel distribusi tenaga listrik
Jurusan Teknik Mesin (JTM) Unila. Grafik tersebut merupakan data pemantauan
pada 21 Agustus 2017 pukul 00:00:00 sampai 28 Agustus 2017 pukul 00:00:00.
Dari grafik tersebut terlihat bahwa nilai faktor daya berfluktuasi. Nilai faktor
daya terlihat berfluktuasi pada rentang nilai 0,80 sampai 0,99 lagging untuk fase R
(warna merah), 0,87 sampai 0,99 lagging untuk fase S (warna kuning), dan 0,87
sampai 0,99 lagging untuk fase T (warna biru). Berdasarkan grafik grafik tersebut,
diketahui bahwa intensitas fluktuasi faktor daya pada rentang waktu pukul 08:00
sampai pukul 17:00 pada tanggal 21 sampai 26 Agustus lebih tinggi dibandingkan
pada waktu lain. Jangkauan fluktuasi faktor daya pada fase R lebih tinggi
dibandingkan fase lain. Hal ini menunjukkan bahwa pada waktu-waktu tersebut
intensitas perubahan beban terpakai lebih tinggi. Dari grafik tersebut diketahui
bahwa nilai faktor daya fase R pada waktu beban puncak seringkali melebihi batas
Gambar 4.33. Grafik profil faktor daya panel distribusi tenaga listrik Jurusan
Teknik Elektro Unila
83
Pada gambar 4.33 terlihat grafik profil faktor daya panel distribusi tenaga listrik
Jurusan Teknik Elektro (JTE) Unila. Grafik tersebut merupakan data pemantauan
pada 21 Agustus 2017 pukul 00:00:00 sampai 28 Agustus 2017 pukul 00:00:00.
Dari grafik tersebut terlihat bahwa nilai faktor daya berfluktuasi. Nilai faktor daya
terlihat berfluktuasi pada rentang nilai 0,87 sampai 0,99 lagging untuk fase R
(warna merah), 0,87 sampai 0,99 lagging untuk fase S (warna kuning), dan 0,87
sampai 0,99 lagging untuk fase T (warna biru). Berdasarkan grafik grafik tersebut,
diketahui bahwa intensitas fluktuasi faktor daya pada rentang waktu pukul 08:00
sampai pukul 17:00 pada tanggal 21 sampai 26 Agustus lebih tinggi dibandingkan
pada waktu lain. Hal ini menunjukkan bahwa pada waktu-waktu tersebut
intensitas perubahan beban terpakai lebih tinggi. Dari grafik tersebut dapat
diketahui bahwa nilai faktor daya dari tiap fase pada panel distribusi tenaga listrik
JTE masih dalam batas toleransi yang diizinkan, yaitu kurang dari 0,86.
Gambar 4.34. Grafik profil konsumsi energi listrik panel distribusi tenaga listrik
Jurusan Teknik Mesin Unila
84
Pada gambar 4.34 terlihat grafik profil konsumsi energi listrik panel distribusi
tenaga listrik Jurusan Teknik Mesin (JTM) Unila. Grafik tersebut merupakan data
pemantauan pada 21 Agustus 2017 pukul 00:00:00 sampai 28 Agustus 2017 pukul
menggunakan energi listrik Pada pukul 08:00 sampai pukul 17:00 pada tanggal 21
sampai tanggal 26 Agustus 2017, yang bertepatan dengan hari senin sampai sabtu.
Berdasarkan grafik tersebut, diketahui bahwa beban puncak berada pada pukul
08:00 sampai pukul 17:00 di hari senin sampai sabtu. Dari grafik tersebut juga
diketahui bahwa konsumsi energi listrik terbanyak pada sistem distribusi tenaga
Gambar 4.35. Grafik profil konsumsi energi listrik panel distribusi tenaga listrik
Jurusan Teknik Elektro Unila
Pada gambar 4.35 terlihat grafik profil konsumsi energi listrik panel distribusi
tenaga listrik Jurusan Teknik Elektro (JTE) Unila. Grafik tersebut merupakan data
pemantauan pada 21 Agustus 2017 pukul 00:00:00 sampai 28 Agustus 2017 pukul
menggunakan energi listrik Pada pukul 08:00 sampai pukul 17:00 pada tanggal 21
85
sampai tanggal 26 Agustus 2017, yang bertepatan dengan hari senin sampai sabtu.
Berdasarkan grafik tersebut, diketahui bahwa beban puncak berada pada pukul
08:00 sampai pukul 17:00 di hari senin sampai sabtu. Dari grafik tersebut juga
diketahui bahwa konsumsi energi listrik terbanyak pada sistem distribusi tenaga
Gambar 4.36. Grafik profil frekuensi listrik panel distribusi tenaga listrik
Jurusan Teknik Mesin Unila
Pada gambar 4.36 terlihat grafik profil frekuensi listrik panel distribusi tenaga
listrik Jurusan Teknik Mesin (JTM) Unila. Grafik tersebut merupakan data
pemantauan pada 21 Agustus 2017 pukul 00:00:00 sampai 28 Agustus 2017 pukul
Frekuensi terendah adalah 49,2 Hz dan frekuensi tertinggi adalah 50,4 Hz. Pada
grafik diatas terlihat frekuensi rendah lebih sering terjadi pada pukul 06:00 pagi
sampai pukul 22:00 malam. Pada pukul 22:00 sampai pukul 06:00 frekuensi
cenderung diatas 50 Hz. Hal ini terjadi karena pengaruh beban-beban listrik yang
banyak dipakai pada waktu-waktu tersebut. Beban listrik yang dimaksud bukan
86
hanya beban listrik di panel distribusi tenaga listrik JTM, tetapi semua beban yang
dilayani oleh sumber pembangkit tenaga yang sama. Dari grafik tersebut diketahui
bahwa frekuensi masih dalam batas toleransi yang diizinkan, yaitu 50 Hz ±2%.
Gambar 4.37. Grafik profil frekuensi listrik panel distribusi tenaga listrik
Jurusan Teknik Elektro Unila
Pada gambar 4.37 terlihat grafik profil frekuensi listrik panel distribusi tenaga
listrik Jurusan Teknik Elektro Unila. Grafik tersebut merupakan data pemantauan
pada 21 Agustus 2017 pukul 00:00:00 sampai 28 Agustus 2017 pukul 00:00:00.
terendah adalah 49,4 Hz dan frekuensi tertinggi adalah 50,6 Hz. Pada grafik diatas
terlihat frekuensi rendah lebih sering terjadi pada pukul 06:00 sampai pukul
22:00. Pada pukul 22:00 sampai pukul 06:00 frekuensi cenderung diatas 50 Hz.
Hal ini terjadi karena pengaruh beban-beban listrik yang banyak dipakai pada
waktu-waktu tersebut. Beban listrik yang dimaksud bukan hanya beban listrik di
panel distribusi tenaga listrik JTE, tetapi semua beban yang dilayani oleh sumber
87
pembangkit tenaga yang sama. Dari grafik tersebut diketahui bahwa frekuensi
Grafik-grafik pada gambar 4.26 sampai gambar 4.37 merupakan gambaran dari
profil besaran listrik berdasarkan data hasil hasil monitoring menggunakan sistem
yang dibangun pada penelitian ini. Dari data-data tersebut dapat diperoleh
informasi mengenai kondisi sistem tenaga listrik di Jurusan Teknik Mesin dan
Teknik Elektro. Dari grafik profil arus dan daya pada gambar 4.28, gambar 4.29,
gambar 4.30, dan gambar 4.31 dapat diketahui bahwa pembebanan sistem tenaga
di Gedung H Fakultas Teknik Unila dipengaruhi oleh jam kerja civitasnya. Hal ini
diketahui dari pola fluktuasi tegangan, arus, dan daya aktif yang telihat tinggi
pada waktu-waktu tertentu saja. Beban puncak pemakaian tenaga listrik di jurusan
Teknik Mesin dan Jurusan Teknik Elektro terjadi mulai pukul 08:00 sampai pukul
17:00 pada hari senin sampai hari sabtu. Pada saat beban puncak, konsumsi daya
pada panel distribusi tenaga listrik Jurusan Teknik Mesin mencapai 15kW,
sedangkan pada panel distribusi tenaga listrik Jurusan Teknik Elektro mencapai
13,3 kW. Dari grafik tersebut juga diketahui bahwa pembebanan sistem tenaga
listrik di Fakultas Teknik Unila tidak setimbang, selain itu juga sistem tenaga ini
mengalami under voltage pada salah satu fasenya yang kemungkinan penyebab
Dari data-data yang telah dibahas tersebut telah diperoleh banyak informasi,
listrik Fakultas Teknik, oleh sebab itu sebaiknya perlu dilakukan monitoring pada
5.1. Simpulan
Berikut ini adalah beberapa simpulan yang didapat dari penelitian ini, yaitu :
dengan parameter besaran listrik meliputi tegangan, arus, daya aktif, faktor
Teknik Mesin dan Teknik Elektro tidak merata, sehingga terjadi ketidak-
5.2. Saran
Berikut ini beberapa saran yang dapat penulis sampaikan berdasarkan pengamatan
tetapi juga oleh pemroses data yang dalam penelitian ini menggunakan
arduino uno yang memiliki lebar pita ADC 10bit. Untuk meningkatkan
Teknik Mesin dan Teknik Elektro. Oleh sebab itu sebaiknya dilakukan
Unila untuk mengetahui lebih rinci kondisi sistem distribusi tenaga listrik
di setiap titik.
4. Perlu dilakukan Audit pada Jurusan Teknik Mesin dan Teknik Elektro
Based on Mini Single Board Computer BCM 2835, Bandar Lampung, 2016.
[4]. Qing Liu, Dikpride Despa, Yasunori Mitani, “Application of Phasor and
2012
Data Centre Using Low Cost Low Power Single Board Mini Computer,
[8]. Naeem, Wasif Dr., Concepts in Electric circuits. Ventus Publishing ApS.
Bookboon.com, 2009
Darpublic, 2012
Hill, 2008
[11]. Cekdin. Cekmas dan T. Barlian, Rangkaian Listrik, Jakarta: ANDI, 2013
Company,1986.
Springer.com, 2013
McGrawHilll.NY. 2011.
Komputindo, 2006.
[20]. Singh. S.K., DataBase Systems Concepts, Design, and Applications, New
[22]. Dikpride Despa, DKK, Laporan Penelitian PPT Real-time Web Monitoring
2017.
Utama., 2003.
LAMPIRAN 1
(Sampel Data Hasil Monitoring)
a. Sampel Data Monitoring Besaran Listrik Pada Panel Distribusi Tenaga Listrik Jurusan Teknik Mesin Unila
Tenaga listrik