Manuskrip Evi
Manuskrip Evi
Manuskrip
Disusun Oleh :
EVI OKTARINA
2014970058
2018
1
Evi Oktarina,1 Budi Hartono,2 Toha Muhaimin,3 Suhendar Suleman, 4Armein Rowi 5
Magister Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta
ABSTRACT
Introduction: BLUD is an institution within the government that is formed to provide services to the
community in the form of the provision of goods and / or services sold without prioritizing seeking
profit. The activity is based on the principles of efficiency and productivity. Bogor City does not have
a health center with BLUD status. This study aims to analyze performance in an effort to readiness to
get BLUD status.
Methode: This research is a descriptive study with a qualitative approach. Data collection is carried out
by interviews, observation notes, audio recordings, FGD, library data and documents, validation
through source, method and data trangulation. Informants were determined by purposive sampling and
divided into 2, namely 4 representative informants and 3 key / potential actor informants.
Result: The results of this study are based on the perspective of growth and learning from 19 indicators
of administration of BLUD implementation, achievement of the target of 73.68%, internal business
perspective there are 2 assessments, namely innovation of 33.3% and operational stage in the form of
outpatient visits target achievement 87.46 % and inpatient visits were seen from BOR indicators
68.36%, LOS 3.27 days, TOI 1.54 days, and financial perspectives based on economic ratios, efficient
ratios and effectiveness which amounted to an average of 91.58%.
Suggestion: These results can be concluded that the North Bogor Bogor Health Center is ideal to be
developed into BLUD.
2
ANALISIS KINERJA PUSKESMAS BOGOR UTARA DALAM UPAYA
KESIAPAN UNTUK MENDAPATKAN STATUS
BADAN LAYANAN UMUM DAERAH
Evi Oktarina,1 Budi Hartono,2 Toha Muhaimin,3 Suhendar Suleman, 4Armein Rowi 5
Magister Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta
ABSTRAK
Pendahuluan : BLUD adalah suatu intansi di lingkungan pemerintah yang dibentuk untuk
Memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa
mengutamakan mencari keuntungan, Kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas,
Harapannya puskesmas dapat menjadi BLUD agar memiliki fleksibilitas dalam pengelolaan
keuangan. Kota Bogor belum mempunyai puskesmas dengan status BLUD. Penelitian ini bertujuan
menganalisa kinerja dalam upaya kesiapan mendapatkan status BLUD.
Metode : Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan
data dilakukan dengan wawancara, catatan pengamatan, rekaman audio, diskusi kelompok
terarah,data kepustakaan dan dokumen, Validasi melalui trangulasi sumber, metode dan data.
Informan ditentukan dengan purposive sampling dan dibagi menjadi 2 yaitu 4 orang informan
representative dan 3 orang informan kunci/potensial aktor.
Hasil : Hasil penelitian ini adalah berdasarkan perspektif pertumbuhan dan pembelajaran dari 19
indikator Administrasi pelaksanaan BLUD, capaian targetnya sebesar 73,68 %, perspektif bisnis
internal ada 2 penilaian yaitu inovasi sebesar 33,3% dan tahap operasional yang berupa kunjungan
rawat jalan capaian targetnya 87,46% dan kunjungan rawat inap dilihat dari indikator BOR 68,36%,
LOS 3,27 hari, TOI 1,54 hari, serta perspektif keuangan berdasarkan rasio ekonomi, rasio efisien dan
efektivitas yang berjumlah rata-rata 91,58%.
Saran : Hasil ini dapat disimpulkan bahwa puskesmas bogor utara ideal untuk dikembangkan menjadi
BLUD.
Kata Kunci : BLUD, Kinerja, Balanced Scorecard
3
A. Latar Belakang kelola yg digunakan adalah Manajemen tata
Penerapan BLUD pada Puskesmas kelola RS seperti pengklaim yang digunakan
merupakan hal yang seharusnya rekomendasi adalah INA CBG’s yang sangat kompleks.
dilakukan oleh Pemerintah Daerah agar dalam Selain itu belum adanya dukungan dari lintas
operasional Puskesmas tidak bergantung pada sektor, pemerintah daerah dan jajarannya. Pada
anggaran Pemerintah Daerah. Dari keseluruhan tahun 2017, kabupaten Bandung Barat
Puskesmas di Indonesia (9759 Puskesmas), menerapkam PPK BLUD yang sesuai untuk
tahun 2014 Puskesmas yang sudah menerapkan Puskesmas. Untuk Kabupaten Garut di katakan
PPK-BLUD adalah sebanyak 206 Puskesmas berhasil karena sudah menerapkan PPK BLUD
atau sebesar 2,1% dari total keseluruhan yang sesuai dengan Puskesams. Dukungan Lintas
terdiri dari 91 Puskesmas dengan status PPK- Sektor, Pemerintah dan jejaring sudah terjalin
BLUD Penuh, dan 115 Puskesmas dengan dengan baik sehingga dalam penerapan PPK
status PPK-BLUD (Ditjen Keuda, 2014). Di BLUD tidak ada kendala. Pemerintah Kota
Propinsi Jawa Barat menjadi PPK BLUD belum Bogor memandang perlu mengembangkan
menjadi suatu keharusan. Namun ada beberapa puskesmas BLUD yang bertujuan untuk
kabupaten kota yang sudah menerapkan BLUD meningkatkan upaya pelayanan kesehatan yang
diantaranya Puskesmas Kabupaten Bandung memberikan dampak terhadap peningkatan
Barat dan Kabupaten Garut. Kabupaten derajat kesehatan masyarakat. BLUD
Kandung Barat melaksanakan BLUD tahun mensyaratkan 3 hal yaitu subtansif, teknis dan
2014 namun dianggap belum berhasil. Masih di administratif. Puskesmas yang akan
anggap rancu karena menggunakan konsep dikembangkan menjadi BLUD harus
BLUD RS. Dianggap belum berhasil karena memenuhi persyaratan diatas. Secara substansif
menggunakan penerapan Hospital by Low sudah sesuai karena puskesmas merupakan
dimana puskesmas didalam pelayana klinis nya institusi pelayanan umum yang berhubungan
menyerupai RS dan mengikuti aturan - aturan dengan penyedia jasa dan memiliki pengelolaan
rumah sakit. Padahal puskesmas sebagai FKTP wilayah untuk meningkatkan pelayanan kepada
mempunyai keterbatasan, Manajemen tata masyarakat.
4
Secara teknis, yang dipenuhi oleh Jumlah kunjungan ke Puskesmas
puskesmas adalah kinerja pelayan di bidang Bogor Utara terus meningkat setiap tahunnya.
tugas pokok dan fungsinya siap untuk dikelola Pada tahun 2013 tecatat : 58.842 kunjungan,
dan dikembangkan menjadi BLUD. Puskesmas 2014 : 62,282 kunjungan, tahun 2015 : 64.642
juga harus memiliki laporan keuangan yang kunjungan. Meningkatnya jumlah kunjungan
sehat sebagaimana ditunjukkn dalam dokumen membutikan tingginya kepercayaan masyarakat
usulan penetapan BLUD. Syarat administratif dan merupakan potensi yang baik dan dapat
yang harus dipenuhi adalah pernyataan ditingkatkan terus kualitas pelyanan dengan
kesanggupan untuk meningkatkan kinerja BLUD.
pelayanan, keuangan dan manfaat bagi Secara teknis kinerja pelayanan
masyarakat, pola tata kelola yang baik, rencana Puskesmas Bogor Utara berdasarkan Penilaian
strategis bisnis, standar pelayaanan minimum, Kinerja Puskesmas tahun 2015 didapatkan hasil
laporan keuangan pokok dan pernyataan untuk cakupan sebagai berikut : Potensi yang
bersedia di audit secara independen. Ketiga dimiliki oleh Puskesmas Bogor Utara ini akan
syarat tersebut harus dipenuhi bagi puskesmas lebih meningkat jika dikembangkan menjadi
yang akan dikembangkan menjadi BLUD. puskesmas BLUD.
Puskesmas Bogor Utara merupakan Tabel 1. Capaian Penilaian Kinerja Puskesmas
tahun 2015
salah satu puskesmas yang ada di Kota Bogor
yang berdasarkan pengamatan penulis siap JENIS
NO CAKUPAN KINERJA
KEGIATAN
dikembangkan menjadi BLUD yang mendasari 1 Upaya 100 100,16
alasan ini adalah secara substansif. Puskesmas Kesehatan
Masyarakat
Bogor Utara adalah puskesmas induk yang essensial
2 Upaya 66,18 74,87
terletak di Jl. Raden Kan’an RT 05/04 No. 81 Kesehatan
Kelurahan Tanah Baru Bogor Utara Kota Masyarakat
Pengembangan
Bogor. Puskesmas ini memiliki dua puskesmas (UKM)
3 Upaya 57,01 97,11
pembantu (Pustu) yaitu Pustu Villa Duta dan Kesehatan
Pustu Cimahpar Wilayah kerja Puskesmas Perorangan
(UKP)
Bogor Utara terdiri dari Kelurahan Cibuluh,
Tanah Baru dan Kelurahan Cimahpar. Jumlah Dari tabel diatas terlihat bahwa potensi
penduduk di kelurahan Cibuluh : 14.575 jiwa, yang dimiliki oleh Puskesmas Bogor Utara ini
Kelurahan Cimahpar 15.539 jiwa, Kelurahan akan lebih meningkat jika dikembangkan
Tanah Baru : 19.988 jiwa Dengan jumlah total menjadi puskesmas BLUD.
50.102 dengan komposisi berdasarkan jenis
kelamin laki-laki : 26.129 jiwa dan perempuan B. Metode Penelitian
: 23.973 jiwa.
2
Penelitian ini merupakan jenis penelitian Dalam penelitian ini informan adalah
kualitatif dengan tujuan yang ada, baik sampel yang merupkan bagian dari populasi
fenomena yang bersifat ilmiah ataupun atau keseluruhan dari populasi yang akan
rekayasa manusia (Sukmadinata, 2011). diteliti (Hidayat A.Aziz,2010). Secara lebih
Penelitian kualitatif bertujuan memperoleh spesiik, teknik penentuan sampel non
gambaran seutuhnya mengenai suatu hal probabilitas yang dipilih adalah purposive
menurut pandangan manusia yang diteliti. sampling yaitu suatu teknik penentuan sample
Penelitian kualitatif berhubungan dengan ide, yang di dalamnya elemen poulasi dipilih
persepsi, pendapat atau kepercayaan orang berdasarkan kriteria tertentu (representatif)
yang diteliti dan yang kesemuanya tidak dapat yang ditentukan oleh peneliti (Malhotra,2009).
diukur dengan angka. Dalam metode penelitian Kriteria sampel dalam penelitian ini adalah
ini, akan diuaraikan tentang disain penelitian, responden yang dapat memberikan informasi
lokasi dan waktu penelitian, metode Kode Pddk Instansi/ Lama
Jen. Jabatan
No Informa Terakh tempat
pengumpulan data, responden, dan instrument Kel. terakhir
n kunci ir bekerja bekerj
a
penelitian, sebagaimana berikut ini.
1 Informa Pr S2 Kepala Dinas 29
Desain Penelitian kualitatif ini n1 dinas Kesehata tahun
kesehata n Kota
menggunakan desain deskriptif, yaitu
n Bogor
penelitian yang memberi gambaran secara
2 Informa Lk S2 Kepala Dinas 10
cermat mengenai individu atau kelompok n2 seksi Kesehata tahun
tertentu tentang keadaan dan gejala yang terjadi n Kota
Bogor
(Koentjaraningrat, 1993).
Penelitian akan dilakukan di Puskesmas 3 Informa Pr S2 Kepala Puskesma 12
n3 puskesm Bogor tahun
Bogor Utara, sejak bulan April sampai dengan as Utara
bulan Juli 2016.
yang diinginkan sesuai dengan permasalahan
penelitian yaitu responden yang mempunyai
wewenang untuk mrumuskan kebijakan
kesehatan puskesmas serta mengetahui keadaan
puskesmas secara mendalam.
Informan dibagi dalam 2 bagian, yaitu :
1) Informasi Potensial Aktor yang
berkontribusi pada penyusunan kebijakan
pengembangan BLUD di Puskesmas Utara
antara lain : kepala Dinas Kesehatan
(1 orang), Kepala seksi pelayanan khusus
3
dan primer, Kepala puskesmas Bogor Pddk. Instansi/
Kode Jen. Jabatan Lama
No terakhi tempat
Utara. informan Kel. terakhir bekerja
r bekerja
2) Informan representative yaitu responden 1 Informan Lk Puskesmas
yang berjumlah 7 orang internal Puskesmas A Ka Subag Bogor 13
D3 puskesmas Utara tahun
Bogor Utara . Penentuan jumlah dilakukan 2 Informan Pr Puskesma
Dokter
penulis karena dianggap mewakili profesi B s
Fungsiona
Bogor 10
puskesmas dengan rincianan yang ada di l
S2 Utara tahun
puskesmas dengan rincian : 3 Informan Pr D3 Analis Puskesmas 5 tahun
C Kesehatan Bogor
Tabel 2. Rincian Informan Reprensentatif dan Utara
Jumlah Bendahara
No Informan BOK
1 Kepala Tata Usaha 1 orang
4 Informan Pr D3 Petugas Puskesmas 8 tahun
2 Bendahara JKN/ Analis 1 orang D Promkes Bogor
Kesehatan
dan Utara
3 Bendahara BOK/Promkes 1 orang
Bendahara
4 Dokter fungsional 1 orang
JKN
5 Pendaftaran 1 orang 5 Informan Lk S1 Pendaftara Puskesmas 3 tahun
6 Farmasi 1 orang E n/ Sukwan Bogor
7 Perawat 1 orang Utara
6 Informan Pr S1 Farmasi Puskesmas 3 tahun
Informan dari Dinas Kesehatan Kota Bogor F Bogor
Utara
yang termasuk kedalam informan 7 Informan Pr D3 Perawat Puskesmas 12
kunci/potensial actor dari penelitian ini G Bogor tahun
Utara
terdiri dari 3 orang dipilih sebagai informan
adalah orang dengan karakteristik sebagai Dalam penelitian ini menggunakan teknik
berikut : pengumpulan data kualitatif yaitu data
Tabel 3. Karakteristik Informan Kunci diperoleh dengan menggunakan instrument
Informan kunci/ Potensial actor sebagai penelitian berupa lembar kuesioner, lembar
pemangku kepentingan yang berkaitan dengan catatan pengamatan, alat perekam audio untuk
pembentukan BLUD Puskesmas Bogor Utara, melakukan wawancara, Data dari Kepustakaan
yaitu: dan Dokumen, dan Data dari Halaman Web
a. Kepala Puskesmas Bogor Utara (dengan menggunakan perangkat komputer dan
b. Pejabat Dinas kesehatan Kota Bogor modem internet), yang dapat diuraikan sebagai
yang berkaitan dengan pembentukan berikut :
BLUD Puskesmas 1. Kuisioner (Daftar Pertanyaan)
Karakteristik Informan Representatif Kuesioner atau daftar pertanyaan
(Internal) Puskesmas Bogor Utara Kota Bogor merupakan salah satu dari teknik
tahun 2016. pengumpulan data kualitatif. Kuesioner
Tabel 4. Karakteristik Informan Representatif menggunakan pertanyaan terstruktur untuk
4
mendapatkan informasi yang bermanfaat pembicaraan diperlukan kejelian dan
yang mendukung teori dan informasi yang pengalaman seseorang yang melakukan
dibutuhkan untuk proyek anda. wawancara. Rekaman audio wawancara
2. Wawancara dapat digunakan untuk menggali isi
Wawancara ialah salah satu dari teknik wawancara lebih lengkap pada saat
pengumpulan data kualitatif. Dalam pengolahan data dilakukan.
penelitian dilakukan wawancara dengan 6. Data dari Kepustakaan dan Dokumen
pertanyaan, sehingga responden dapat Dalam penelitian sering digunakan data
memberikan informasi yang tidak terbatas yang berasal dari buku pustaka (literatur)
dan mendalam dari berbagai perspektif. dan dokumen yang dimiliki oleh institusi
Semua wawancara dibuat transkip dan sebagai subyek penelitian merupakan salah
disimpan dalam file teks. satu dari teknik pengumpulan data kualitatif.
3. FGD ( Fokus Grup Diskusi)/ Diskusi Data tersebut dapat digunaan dalam
kelompok terarah. pengolahan data bersama data yang lainnya.
FGD/Diskusi kelompok terarah merupakan 7. Data dari Halaman Web
bentuk khusus wawancara (blaike,2000, Mengambil data dari halaman web
Thorn et al 20017) ditambahkan oleh merupakan salah satu dari teknik
greenbaum (2000) di definisikan sebagai pengumpulan data kualitatif. Seperti halnya
kelompok kecil partisipan yang bersifat data dari buku pustaka dan dokumen, data
formal dan berjangka waktu temporer, yang dari halaman web tersebut dapat digunakan
saling berinteraksi dan bekerja sama dalam dalam pengolahan data bersama data yang
mendalami topik. lain.
4. yang
FGD
khusus
et (dalam
greenbaum
kelompok
formal
sama Fokus
dan
saling Grup
terarah
wawancara
al 20017) (2000) Diskusi)/
. di
FGD/Diskusi
merupakan
ditambahkan
kecil
berjangka Diskusi
bentuk
(blaike,2000,
definisikan
partisipan oleh
waktu
berinteraksi
mendalami yang
dan Thorn
sebagai
bersifat
temporer,
bekerja
topik.
4. Catatan Pengamatan
Data primer yang diperlukan dalam
Catatan pengamatan merupakan salah
penelitian ini adalah data yang didapat dari
satu dari teknik pengumpulan data
jawaban para responden. Sedangkan data
kualitatif. Pengamatan untuk
sekunder yaitu data yang tidak didapatkan
memperoleh data dalam penelitian
secara langsung oleh peneliti tetapi diperoleh
memerlukan ketelitian untuk
dari data dokumen yang dimiliki oleh
mendengarkan dan perhatian yang hati-
puskesmas, studi kepustakaan, jurnal penelitian
hati dan terperinci pada apa yang dilihat.
terdahulu dan majalah-majalah yang
5. Rekaman Audio
berhubungan dengan permasalahan yang
Rekaman audio ialah salah satu dari teknik
sedang diteliti.
pengumpulan data kualitatif. Dalam
Mengingat penelitian ini adalah
melakukan wawancara tidak jarang dibuat
penelitian kualitatif, maka sebagian besar
rekaman audio. Untuk menangkap inti
informasi yang diperoleh adalah dari hasil
5
wawancara terstruktur berdasarkan pola penyelenggaraan standar pelayanan seperti
Balance Scorecard. Untuk itu diperlukan halnya Puskesmas. Puskesmas merupakan
teknik pengumpulan data terutama melalui salah satu UPT di bidang kesehatan yang
teknik wawancara yang dilakukan dengan dialokasikan menjadi BLUD. Puskesmas
menggunakan pertanyaan terstruktur, Kota Bogor mempunyai Standar Pelayanan
terbuka dan dilanjutkan dengan pertanyaan Minimal yang telah berdiri sendiri
pendalaman (probing). Angket atau berdasarkan KMK Rl No. 828 tahun 2008
kuisioner, sebagai alat pengumpulan data tentang Petunjuk Teknis Standar Pelayanan
yang berisi pertanyaan yang sudah disusun Minimal Bidang Kesehatan di Kota, Perda
oleh peneliti sebagai penjabaran dari Kota Bogor Nomor 14 Tahun 2008 tentang
indikator-indikator yang diteliti. Adapun Urusan Pemerintahan Daerah Kota Bogor,
instrument kuisioner yang disiapkan adalah: Perda Kota Bogor Nomor 9 tahun 2014
1) Persyaratan menjadi BLUD, yang tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan
mencakup tiga syarat yaitu substantif, Daerah Kota Bogor Nomor 23 Tahun 2008
teknis dan admisnistratif tentang Pembentukan dan Susunan
2) Pengelolaan keuangan merupakan Organisasi Dinas Daerah Kota Bogor, serta
persyaratan dan kegiatan mutlak BLUD. Peraturan Walikota Bogor Nomor 163
Pemerintah telah menetapkan cara Tahun 2013 tentang Standar Pelayanan
melakukan penilaian kinerja keuangan Minimal (SPM) Perubahan atas Perbup no
melalui Peraturan Dirjen Perbendaharaan 472 tahun 2011 tentang Pelayanan Dasar di
Nomor Per-36/PB/2012 tentang Pedoman Lingkungan Pemerintah Daerah Kota
Penilaian Kinerja Keuangan Satuan Kerja Bogor. Berdasarkan pemaparan tersebut,
Badan Layanan Umum. Instrumen pada maka Puskesmas Daerah dimungkinkan
kinerja ini disusun berdasarkan peraturan untuk siap berdiri sebagai UPT BLUD.
tersebut, yang terdiri atas dua aspek, yaitu : Mengimbangi kriteria SPM yang digunakan
1) Rasio Keuangan Puskesmas Kota Bogor dan SPM UPT
2) Rasio Pendapatan PNBP BLUD Nasional, maka perlu ditengahi oleh
3) Aspek Kepatuhan Pengelola Kerja, yang SPM Puskesmas berstatus BLUD yang
terbagi atas aturan-aturan dan Standar memiliki tiga indikator, yaitu:
Pelayanan Minimal (SPM). Kepmenkes 1. Upaya Kesehatan Wajib;
Nomor 129 Tahun 2009 mengatur tentang 2. Upaya Kesehatan Pengembangan; dan;
SPM, dimana regulasi ini menjadi pedoman 3. Upaya Kesehatan Penunjang.
bagi daerah dalam melaksanakan 4) Aspek Kinerja Manfaat
perencanaan, pelaksanaan dan Kinerja Manfaat disusun berdasarkan
pengendalian, serta pengawasan prinsip bahwa Puskesmas sebagai BLUD
6
memberikan manfaat bagi pelanggan atau c. Pertumbuhan dan jumlah kunjungan
pasien. Sesuai dengan azas manfaat, agar pelanggan/pasien.
manfaat tersebutdapat bermakna dan d. Penerapan dan sistem pencatatan Standar
diketahui, maka harus diketemukan fakta Pelayanan Minimal, termasuk di
bahwa Puskesmas Bogor Utara dapat dalamnya kepuasan pelanggan.
memenuhi dan memuaskan kebutuhan e. Implementasi Pernyataan Kesanggupan,
pelanggan sebagai pasien dalam Rencana Strategi Bisnis (RBS), Tata
memperoleh pelayanan kesehatan sehingga kelola dan Manajemen SDM yang
pasien mau menggunakan kembali bersifat bertumbuh dan berkembang
pelayanan tersebut. Fakta diteliti secara berkelanjutan.
berdasarkan faktor-faktor seperti pendapat Analisis Data kualitatif digunakan untuk
langsung pasien dan kondisi yang ada di menggali lebih terkait kesiapan puskesmas
Puskesmas. Pendapat pasien adalah fakta bogor utara menjadi status BLUD dengan
yang bersifat subyektif yang dipengaruhi wawancara dan Diskusi Kelompok Terarah.
oleh sosial, budaya, ekonomi dan kondisi Data diperoleh dengan cara membuat transkrip
psikologis pasien. Fakta yang cukup rekaman hasil wawancara mendalam dan
obyektif adalah pengamatan terhadap Diskusi Kelompok Terarah, kemudian
meningkatnya kunjungan pasien ke mengkategorikannya dalam variabel-variabel
Puskesmas untuk penggunaan layanan. penelitian serta membuat matriks hasil
Begitu pula lamanya perawatan, sehingga wawancara dan Diskusi Kelompok Terarah
Puskesmas dapat mempersiapkan kondisi sesuai dengan variabel yang diteliti sehingga
untuk penerimaan kunjungan berikutnya. memudahkan untuk menganalisis data.
Kemudian frekuensi layanan juga turut Informasi dari wawancara mendalam dan
menentukan manfaatnya. Oleh karena itu Diskusi Kelompok Terarah yang sudah disusun
instrumen kinerja manfaat disusun dalam bentuk matriks kemudian dibandingkan
berdasarkan : dengan hasil telaah dokumen sesuai dengan
a. Penjabaran persayaratan substanstif, variabel penelitian masing-masing sehingga
yaitu pemenuhan syarat sebagai dapat dibuktikan validitas data melalui
penyelenggara layanan umum yang triangulasi. Analisis data kualitatif dilakukan
berhubungan dengan penyediaan barang dengan cara sebagai berikut :
dan/atau jasa dibidang kesehatan. a. Reduksi data
b. Tersusunnya dan terselenggaranya Visi Reduksi data merupakan kegiatan
dan Misi diantaranya yang menguraikan merangkum, memilih dan memfokuskan
tentang pelayanan kepada pelanggan. pada informasi penting secara teliti,
sehingga data yang telah direduksi akan
7
memberikan gambaran yang lebih jelas. b. Triangulasi metode, yaitu melakukan
Reduksi data pada penelitian ini dilakukan pengumpulan data dengan menggunakan
dengan cara membuat transkrip dan matriks beberapa teknik pengumpulan data secara
wawancara. bersamaan yaitu telaah dokumen,
b. Penyajian data wawancara mendalam, observasi, Diskusi
Penyajian data akan memudahkan peneliti Kelompok Terarah
untuk memahami apa yang terjadi dan c. Triangulasi Data, yaitu melakukan
membuat perencanaan kerja untuk pengumpulan data dan melakukan
selanjutnya berdasarkan pada hasil klasifikasi dan pengelompokan data sesuai
penelitian tersebut. Penyajian data pada variable yang didapat dari hasil telaah
penelitian ini adalah membuat uraian yang dokumen, observasi, diskusi kelompok
bersifat naratif berdasarkan hasil wawancara terarah dan wawancara mendalam.
mendalam, sehingga lebih mudah untuk Langkah-langkah untuk melakukannya
mengetahui adalah sebagai berikut:
c. Verifikasi data a. Menetapkan secara khusus informan kunci
Langkah terakhir dalam analis data adalah sebagai responden.
penarikan kesimpulan dan verifikasi. b. Melakukan kontrak waktu untuk
Penarikan kesimpulan dalam penelitian wawancara dan pengisian angket
kualitatif yang diharapkan merupakan c. Sebelum melakukan wawancara dan
temuan baru yang sebelumnya belum pernah pengisian angket diberikan penjelasan
ada atau berupa gambaran suatu obyek yang terlebih dahulu kepada responden agar
sebelumnya tidak jelas sehingga setelah diperoleh jawaban yang jelas dan tepat, dan
diteliti menjadi jelas. meminta ijin untuk melakukan rekaman
Data penelitian yang diperoleh harus wawancara dengan alat perekam audio,
dijaga keabsahannya (validity) dengan cara video dan atau kamera.
triangulasi, yang merupakan teknik uji validitas
Setelah selesai data dikumpulkan
data dengan memanfaatkan sumber dan data
kemudian diolah untuk dianalisa.
untuk kepentingan pengecekan atau alat
pembanding. Adapun triangulasi yang
C. Hasil Penelitian dan Pembahasan
dilakukan adalah sebagai berikut :
C.1. Pelaksanaan Penelitian
a. Triangulasi sumber, yaitu membandingkan
Penelitian ini dilakukan di puskesmas
data hasil wawancara informan dengan data
bogor Utara pada bulan April – Agustus
kegiatan yang diteliti, serta dokumen yang
2016. Pengumpulan data pada saat
terkait dengan penelitian
wawancara dan diskusi kelompok terarah
dilakukan dengan purposive sampling.
8
Informan yang dipilih dalam diskusi growth/infrastructure), dengan
kelompok terarah merupakan informan mengukur Administrasi BLUD
reprentatif yang berasal dari puskesmas berdasarkan Peraturan Menteri
Bogor Utara yang terdiri dari kepala tata Dalam Negeri Nomor 61 Tahun
usaha, perwakilan dokter, bagian 2007 berkaitan erat dengan
laboratorium merangkap Bendahara JKN , pembentukan dan perkembangan
bagian promkes merangkap bendahara BLUD termasuk sarana prasarana di
BOK. Diskusi kelompok terarah dalamnya
dilaksanakan pada tanggal 16 April 2016 2. Perspektif Proses Bisnis Internal
yang diikuti 4 orang peserta. (internal bussiness procces),
C.2. Keterbatasan Peniltian sebagai bentuk aktivitas bisnis
Berdasarkan wawancara mendalam, dimana terjadi interaksi antara
Diskusi Kelompok Terarah, observasi dan pemberi layanan dan penerima
studi dokumen dalam penelitian ini layanan, dengan mengukur Standar
diperoleh rekomendasi untuk pencapaian Pelayanan Minimal (SPM)
kesiapan Pengembangan Puskesmas Bogor berdasarkan Keputusan Menteri
Utara menjadi BLUD yang hanya terbatas Kesehatan Nomor 129 Tahun 2008,
sebagai alternatif masukan untuk ditunjang oleh Inovasi, kunjungan
pengambilan kebijakan, sedangkan rawat jalan dan kunjungan rawat
penetapan menjadi BLUD adalah inap (termasuk BOR, LOS, TOI dan
kewenangan dari pengambil kebijakan BTO)
yaitu Pemerintah Daerah Kota Bogor 3. Perspektif Keuangan (financial),
C.3. Hasil Penelitian mencakup tata kelola keuangan
Analisis BLUD dengan Metode Balance dengan analisis berdasarkan
Scorecard harus memilah apa saja unsur Peraturan Direktur Jenderal
dalam konsep BLUD yang bisa dipadankan Perbendaharaan Kementerian
dengan Balance Scorecard. Karena ada Keuangan Nomor 36 Tahun 2012,
empat perspektif, maka unsur-unsur dalam yang menunjukkan bagaimana
konsep BLUD harus berada dalam masing- pengelolaan keuangan terlaksana
masing perspektif tersebut mengikuti 4. Perspektif Pelanggan (customer)
pengukuran dengan metode ini. Analisis Kinerja Manfaat, yang
dengan Balance Scorecard mengkuti menunjukkan bagaimana
konsep BLUD, terdiri atas : pemenuhan kebutuhan terhadap
pasien (pelanggan), dapat dinilai
1. Perspektif Pembelajaran dan
Pertumbuhan (learn and
9
dengan peningkatan kunjungan dan dari prinsip system, dan
kepuasan pelanggan. organizational procedur. Pengukuran
C.4. Analisa Hasil dengan Metode Perspektif ini adalah dengan
Balance Scorecard Instrumen Implementasi. Peraturan
1. Analisis Evaluasi dengan Metode Menteri Dalam Negeri Nomor 61
Balance Scorecard Tahun 2007. Analisis menunjukkan
Setelah semua data terkumpul dengan bahwa dari 19 indikator Administrasi
instrumen Balance Scorecard dan pelaksanaan BLUD, capaian
diolah kemudian dilakukan analisis targetnya berjumlah 14 (empat belas)
data. Data yang diperoleh berdasarkan indikator sehingga didapatkan angka
Administrasi dan Kinerja berdasarkan capaian target 73,68 %. Ideal dari
tabel : perspektif ini sesuai pemenuhan
Administrasi BLUD adalah terpenuhi
semua atau terpenuhi 100 % (seratus
persen). Hasil analisis menunjukkan
hanya 73,68 %, berarti belum Ideal
Tabel 4. Capaian Indikator Perinstrumen 2) Perspektif Proses Bisnis Internal
Analisis ini terdiri atas :
Persentase
Capaian Total a. Inovasi, merupakan pengembangan
No Instrumen Indikator
Data Indikator
(%) yang dilakukan perusahaan agar
1 Administrasi 14 73,68 19 bertahan dalam persaingan dengan
Kinerja
2 Layanan 95 95 100 para pesaing, sampai saat ini (tahun
Kinerja 2016) ada 6 jenis layanan di
3 Keuangan 14 75 18
Kinerja Puskesmas Bogor Utara (BP Umum,
4 Manfaat 3 100 3 BP Gigi, Pelayanan KIA, Unit Obat,
Laboratorium dan Radiologi) dan ada
Metode analisis data yang digunakan
dua layanan inovatif yaitu layanan
adalah sebagai berikut :
IMS dan VCT, pengukurannya :
1) Perspektif Pembelajaran dan
Pertumbuhan
Perspektif ini bertujuan mendorong
= 33,3 % (Ideal di atas 50%)
perusahaan menjadi organisasi
b. Tahap Operasional,
belajar (learning organization)
merupakan tahapan dimana
sekaligus mendorong
perusahaan berupaya untuk
pertumbuhannya. Proses belajar dan
memberikan solusi kepada para
perkembangan organisasi bersumber
10
pelanggan dalam memenuhi mendapatkan nilai masing-masing
kebutuhan dan keinginan pelanggan, tolok ukur kinerja perspektif
dan yang menjadi tolok ukur tahap keuangan, kemudian hasilnya
operasional di Puskesmas Bogor dibandingkan dengan ukuran
Utara adalah : baku/nilai ideal fasilitas rawat inap.
1. Rata-rata Kunjungan Rawat Jalan, Pengukuran kinerja perspektif
berdasarkan pengukuran : keuangan didasarkan pada laporan
keuangan Puskesmas Bogor Utara
Tahun 2015. Hasil pengukuran
= 87,46 % (Ideal di atas 50 %) adalah 87,53 %, sudah di atas 50 %,
2. Jumlah Kunjungan Rawat Inap, berarti sudah ideal, yaitu :
yang diperoleh dari data di a. Rasio Ekonomis : 87,53 %
Puskesmas Bogor Utara berdasarkan b. Rasio Efisiensi : 97,1 %
tabel : c. Rasio Efektivitas : 90,13 %
Nilai Rata-rata adalah 87,53 + 97,1 + 90,13
No Indikator Capaian
Ideal dibagi 3 = 91,58%
1 BOR (Bed 68,36 % 60-85%
Occupancy Pengukuran dengan Balance
Ratio) Scorecard di atas memberikan hasil
2 LOS 3,27 hari 6-9 hari
(Length of yang baik, yaitu tiga dari
Stay) perspektifnya menunjukkan sudah
3 TOI (Turn 1,54 hari 1-3 hari
Over ideal, yaitu Perspektif Pertumbuhan
Internal) dan Pembelajaran, Perspektif Proses
Bisnis Internal dan Perspektif
Sumber : Laporan Kunjungan Rawat
Inap Puskesmas Bogor Utara Tahun Keuangan.
2015
D. Gambaran Puskesmas Bogor Utara
Pada analisa data, diperoleh bahwa menjadi BLUD
dari tiga indikator tersebut sudah Berdasarkan hasil wawancara dengan para
mencapai ideal. informan kunci, diperoleh penjelasan
3) Perspektif Keuangan, metode bahwa Puskesmas Bogor Utara didukung
untuk mengukur perspektif keuangan oleh Dinas Kesehatan Kota Bogor telah
dengan menggunakan analisis mulai mempersiapkan segala sesuatu
keuangan berdasarkan Peraturan terutama yang berkaitan dengan
Direktur Jenderal Perbendaharaan persyaratan utama agar Puskesmas Bogor
Nomor 36 Tahun 2012. Setelah Utara dapat menjadi Puskesmas BLUD.
11
Penelitian ini menjelaskan tentang pelanggannya cukup meningkat dilihat
gambaran kesiapan puskesmas Bogor Utara dari grafiknya yang naik dengan
dalam perspektif pengukuran balance score menggunakan SPM atau Standar
card dimana terdiri dari 4 perspektif yaitu Pelayanan Minimal yang sudah
keuangan, pelanggan, proses bisnis internal tersedia yang disusun bersama Dinas
serta pertumbuhan dan pembelajaran. kesehatan Kota Bogor. Dari telaah
dokumen secara lebih detil terdapat
pada pasal 128 dimana ditetapkan
D.1. Persyaratan Teknis bahwa evaluasi dan penilaian kinerja
Puskesmas Bogor Utara sudah dari aspek keuangan dapat diukur
membuat Rencana Strategis Bisnis berdasarkan tingkat kemampuan
untuk menunjang penetapan BLUD. BLUD, dengan kata lain kinerja
Dijelaskan oleh informan kunci bahwa keuangan yang sehat jika Puskesmas
dalam pelaksanaan puskesmas sebagai Bogor Utara dapat :
BLUD maka kinerja keuangannya 1. memperoleh hasil usaha atau
berdasarkan Permendagri Nomor 61 hasil kerja dari layanan yang
Tahun 2007. Laporan keuangan dan diberikan (rentabilitas);
perencanaan anggaran berdasarkan 2. memenuhi kewajiban jangka
rujukan Dinas Kesehatan dan pedoman pendeknya (likuiditas);
Kementrian Keuangan yang kemudian 3. memenuhi seluruh kewajibannya
turun ke Pemda Kota Bogor melalui (solvabilitas);
Badan Keuangan dan Aset Daerah 4. kemampuan penerimaan dari jasa
(BPKAD). Sehingga laporan layanan untuk membiayai
puskesmas sampai ke Pemda atau pengeluaran.
sampai ke BPKAD. Informan kunci 2 Selanjutnya dari telaah dokumen
menjelaskan bahwa sampai saat ini, laporan keuangan Puskesmas Bogor
puskesmas sudah mengubah RKA-nya Utara tahun 2014 dan 2015 dengan
menjadi RBA atau Rencana Bisnis pendapatan dan laba yang semakin
Anggaran dengan pendampingan dari meningkat, dapat dihitung nilai
Dinas Kesehatan, Surat Perintah rentabilitas, likuiditas dan
Pengesahan Pendapatan dan Belanja solvabilitasnya, dimana nilainya
(SP3B BLUD), rekening, tarif menunjukkan kondisi yang positif. Hal
pelayanan berdasarkan Perda Tahun ini didukung dengan hasil penilaian
2014 tentang Retribusi. Puskesmas balanced scorecard bahwa dari rasio
Bogor Utara di dalam pertumbuhan efektivitas dimana realisasi pendapatan
12
dibagi target didapatlah hasil 90,13% 1) Proyeksi Laporan Arus Kas berisi
yang berarti sudah mencapai batas ideal informasi tentang arus kas/setara kas
yaitu 50%. masuk dan ke luar selama periode
D.2. Persyaratan Administratif tertentu yang berasal dari aktivitas
Berdasarkan hasil capaian indikator operasi, investasi yang berjangka
instrumen, dari indikator yang pendek dan pendanaan. Tujuan
berjumlah 19 data capaiannya hanya penyusunan Laporan Arus Kas untuk
14 data. 5 data yang belum ada adalah menilai kemampuan organisasi
Remunerasi, Dewan Pengawas, tarif Puskesmas dalam menghasilkan kas
Layanan, Penghapusan Piutang BLUD dan menilai kebutuhan arus kas ke
dan Kewenangan Perikatan Pinjaman. luarnya, sehingga dapat diketahui :
Puskesmas bogor Utara telah membuat 1. Jumlah kas yang dihasilkan dalam
Laporan Keuangan Pokok dan suatu periode, berapa yang berasal
Proyeksi Laporan Keuangan periode dari kegiatan operasional,
2016 – 2020, yang diharapkan dapat investasi dan pendanaan.
memberikan gambaran jelas kondisi 2. Jumlah kas yang dikeluarkan
sumber daya ekonomi, terutama aspek untuk supplier, karyawan,
keuangan, yang akan dikelola dalam membayar bunga, pengembalian
lima tahun ke depan. Penyusunan pinjaman. Bagaimana kemampuan
Proyeksi Keuangan lima Tahunan Puskesmas menghasilkan kas dan
sebagai bagian dari Rencana Strategis melunasi kewajiban-
Bisnis Puskesmas Bogor Utara 2016 - kewajibannya.
2020 merupakan salah satu aspek 2) Proyeksi Neraca menggambarkan
penilaian dalam rangka pembentukan kondisi atau posisi keuangan Puskesmas
Puskesmas Bogor Utara menjadi Bogor Utara,(lampiran ) mulai tahun
Badan Layanan Umum Daerah. Dalam 2014 sampai 2017 yang terdiri dari aset
sistem BLUD diperlukan seorang tetap, aset lancar dan aset lainnya.
bendahara yang bisa mengelola 3) Akuntansi dan laporan keuangan,
keuangan, minimal sarjana ekonomi, Sistem Akuntansi yang digunakan
yang akan dicari ke depan. Proyeksi dalam laporan keuangan adalah basis
Keuangan lima (5) Tahunan terdiri dari kas untuk pengakuan pendapatan,
proyeksi Laporan Arus Kas, Proyeksi belanja dalam Laporan Realisasi
Neraca, Proyeksi Laporan Operasional Anggaran dan basis akrual untuk
dan Rasio Keuangan. pengakuan aset, kewajiban dan ekuitas
dalam neraca basis.
13
4) Rasio Keuangan, Sebagaimana diatur Layanan Umum Daerah (BLUD),
dalam ketentuan Permendagri Nomor 61 sehingga struktur laporan keuangan
Tahun 2007 pasal 128 ditetapkan bahwa 2016-2020 mengikuti ketetapan dalam
evaluasi dan penilaian kinerja dari aspek Permendagri Nomor 61 Tahun 2007
keuangan dapat diukur berdasarkan tentang Pedoman Teknis Pengelolaan
tingkat kemampuan BLUD dalam : Keuangan Badan Layanan Umum
a. Memperoleh hasil usaha atau Daerah.
hasil kerja dari layanan yang Semua informan kunci merasa yakin
diberikan (rentabilitas); bahwa setelah penerapan Pola
b. Memenuhi kewajiban jangka Pengelolaan Keuangan BLU pada
pendeknya (likuiditas); Puskesmas Bogor Utara, maka
c. Memenuhi seluruh kewajibannya pendapatan dari kegiatan upaya
(solvabilitas); kesehatan perorangan yang merupakan
d. Kemampuan penerimaan dari jasa revenue bisnis. akan dapat lebih
layanan untuk membiayai dikembangkan lagi, hal ini
pengeluaran. dimungkinkan dengan adanya azas
Laporan keuangan yang diuraikan di fleksibilitas dalam pengelolaan
atas merupakan wujud keuangan serta peningkatan kapasitas
pertanggungjawaban kinerja keuangan sumber daya aparatur yang ada serta
Puskesmas Bogor Utara. Analisis perekrutan tenaga-tenaga professional
Balance scorecard dengan pendekatan untuk pengembangan unit-unit usaha
perspektif keuangan, menunjukkan dalam upaya pengembangan kualitas
bahwa dari persyaratan administrasi pelayanan kesehatan kepada masyarakat
untuk kinerja keuangan dapat terpenuhi. secara optimal.
Bagi stakeholders, proyeksi dapat Seluruh pendapatan tersebut harus dapat
dijadikan dasar dalam menetapkan dikelola secara professional, agar tujuan
kebijakan dan langkah-langkah terkait peningkatan kualitas pelayanan sesuai
pengelolaan Puskesmas Bogor Utara dengan standar pelayanan minimal yang
terutama dalam hal peningkatan telah ditetapkan dapat tercapai.
pelayanan bagi para pengguna Tentunya dengan mengutamakan
jasa Puskesmas. Asumsi utama dari pengelolaan sumber daya secara
proyeksi laporan keuangan adalah ekonomis, efisien dan efektif yang
bahwa pada tahun 2016-2020 dilandasi praktek bisnis yang sehat
Puskesmas Bogor Utara telah dengan tidak mengutamakan
menerapkan Pola Keuangan Badan keuntungan
14
D.3. Perspektif pelanggan dalam Puskesmas Bogor Utara.
pengukuran Balance Score Card Berdasarkan survey kepuasan
Perspektif pelanggan yang diteliti pelanggan tahun 2014-2015 melalui
berdasarkan hasil wawancara mendalam kotak saran, surat kabar maupun
dari puskesmas terdiri dari gambaran pesan singkat (SMS), terdapat 3
persyaratan subtantif, teknis dan keluhan namun hal itu telah diatasi
administrasi oleh pihak puskesmas dengan
1. Persyaratan Substantif pendekatan personal pemimpin
Persyaratan subtantif terdiri dari kepada petugas puskesmas untuk
penyelanggaraan layanan umum sesuai memperbaiki pelayanan berdasarkan
dengan penyediaan barang/jasa laporan keluhan pasien. Badan
kesehatan serta tersusun visi dan misi Layanan Umum Daerah (BLUD)
sesuai adalah Satuan Kerja Perangkat
a) Menyelenggarakan layanan umum Daerah atau Unit Kerja Perangkat
yang berhubungan dengan Daerah di lingkungan pemerintah
penyediaan barang dan/atau jasa daerah yang dibentuk untuk
dibidang kesehatan. memberikan pelayanan kepada
Salah satu kinerja pelayanan adalah masyarakat berupa penyediaan
bagaimana memperoleh gambaran barang dan atau jasa yang dijual tanpa
dari perilaku pelanggan. Dari hasil mengutamakan mencari keuntungan,
telaah dokumen dan dan dalam melakukan kegiatannya
observasiterungkap bahwa didasarkan pada prinsip efisiensi dan
berdasarkan pembelajaran, produktivitas. Pengadaan barang
pemikiran, pengalaman dan dan/atau jasa sesuai permenkes 61
pengamatan yang dilakukan di tahun 2007 ditetapkan oleh pimpinan
Puskesmas Bogor Utara, terdapat BLUD dan disetujui Kepala Daerah.
tiga indikator yang dapat Pengadaan barang dan/atau jasa harus
menunjukkan perilaku pelanggan dapat menjamin kesedian barang
yaitu akuisi pelanggan, loyalitas dan/atau jasa yang lebih bermutu,
pelanggan, dan keluhan pasien. lebih murah, dengan proses
Berdasarkan hasil laporan puskesmas pengadaan yang sederhana dan cepat
ada 3 keluhan Pasien yaitu indikator serta mudah menyesuaikan dengan
yang mengukur sampai sejauh mana kebutuhan yang mendukung
kepuasan pasien terhadap layanan kelancaran pelayan BLUD. Dana
yang diberikan oleh petugas berasal dari hibah terikat dilakukan
15
dengan mengikuti ketentuan Misi :
pengadaan pemberi hibah, dan atau 1) Menggerakkan pembangunan
ketentuan yang berlaku sepanjang berwawasan kesehatan di
disetujui pemberi hibah. Lebih lanjut wilayah kerja
dijelaskan oleh informan bahwa 2) Memberdayakan potensi
penyediaan sarana dan prasarana masyarakat untuk hidup sehat
puskesmas mengikuti kebijakan 3) Menggalang kemitraan dengan
Dinas Kesehatan dan sekarang karena berbagai pihak
adanya dana kapitasi puskesmas 4) Memberikan pelayanan
punya kesempatan untuk kesehatan dasar dan rujukan
menyediakan sarana dan prasarana Motto : “Puskesmas Bogor Utara
sendiri. Dengan catatan, harus menjadi teman di saat sakit dan
mengikuti sistem yang ada di Dinas menjadi sahabat di kala sehat”.
dan di pemerintah Kota Bogor. Untuk pencapaian visi, misi tersebut,
Apakah penyediaannya bisa secara Puskesmas Bogor Utara telah
lelang atau dengan mengikuti yang berkomitmen yang diharapkan
sudah terdaftar di dalam e-katalog. berlangsung secara terus menerus dari
Terutama diprioritaskan untuk alat- pimpinan dan segenap jajaran SDM
alat kesehatan, obat-obatan dan bahan serta diperlukan juga binaan dari
habis pakai. Berdasarkan telaah Dinas Kesehatan. Berdasarkan
dokumen dan wawancara mendalam wawancara dengan informan serta
Puskesmas Bogor Utara berupaya studi dokumen yang diberikan kepada
untuk melakukan perubahan penulis, dapat dinyatakan bahwa
statusnya menjadi BLUD (Badan Puskesmas Bogor Utara telah
Layanan Umum Daerah). menyusun dan menerapkan visi dan
b) Tersusun dan terselenggaranya visi misinya yang disesuaikan dengan
dan misi khususnya untuk prinsip BLUD.
pelanggan Informasi yang diperoleh dari
Berdasarkan telaah dokumen, Visi informan kunci 2 dan informan kunci
misi Puskesmas Bogor Utara adalah 3 menjelaskan bahwa Rencana
sebagai berikut ; Strategi Bisnis yang disusun
Visi : Menjadikan Puskesmas Bogor berorientasi pada visi-misi
Utara BARU ( Bersih, Asri, Ramah Puskesmas Bogor Utara yang
dan Ber-Upaya menjadi lebih baik ). mengacu dari visi-misi Dinas
Kesehatan.
16
2. Persyaratan Teknis yang terbaru tahun 2015 mengacu dari
Persyaratan teknis dalam perspektif kebijakan Dinas kesehatan Kota Bogor
pelanggan pengukuran balance score selanjutnya diturunkan dari masing-
card merupakan penerapan Standar masing bidang yaitu Bidang Pelayanan
Pelayanan Minimal (SPM). SPM Kesehatan, Pemberdayaan Kesehatan
adalah prognosa Puskesmas Bogor Masyarakat, Kesehatan Keluarga dan
Utara yang memuat tentang pelayanan Pencegahan dan Penangggulangan
apa saja yang harus dilakukan dengan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan.
target dan indikator pencapaiannya. Berdasarkan wawancara dan
Maksud ditetapkannya SPM pengamatan peneliti, Puskesmas Bogor
Puskesmas Bogor Utara sebagai acuan Utara telah mulai menerapkan SPM
dalam pelaksanaan pelayanan berdasarkan syarat teknis BLUD,
kesehatan kepada masyarakat yang meskipun belum sepenuhnya
berkaitan dengan Pelayanan Dasar. direalisasikan dan masih memerlukan
SPM Puskesmas Bogor Utara meliputi pemahaman sepenuhnya bagi pelaku
upaya kesehatan wajib, upaya yaitu bagi semua staf Puskesmas
pengembangan dan upaya penunjang, Bogor.
seperti diuraikan dalam tabel di bawah 3. Persyaratan Administratif
ini : Persyaratan administratif dalam
Upaya kesehatan Upaya Upaya perspektif pelanggan adalah sistem
wajib Pengembangan penunjang
1. Jenis pelayanan 1. Upaya Kesehatan 1. Upaya pencatatan SPM. Berdasarkan telaah
dasar Sekolah; Farmasi;
2. Pelayanan 2. Upaya Kesehatan 2. Laboratoriu dokumen yang ada di Puskesmas bogor
kesehatan Khusus; m;
rujukan Utara, bahwa untuk mencapai Visi dan
3. penanggulangan 3. Upaya Perawatan 3. Upaya
KLB Kesehatan pemeriksaan Misi Puskesmas Bogor Utara terutama
masyarakat; Radiologi
4. masyarakat 4. Upaya Kesehatan 4. Upaya fokus pada pelanggan, Puskesmas
Gigi dan Mulut; Pencatatan
dan dan Bogor Utara menyusun Standar
Pelaporan
Tingkat Pelayanan Minimal (SPM) dengan
Puskesmas
(SP2TP) mengacu pada Keputusan Menteri
5. Pengembangan 5. Upaya pelayanan
lingkungan sehat Persalinan one Kesehatan RI Nomor
day care
6. Upaya Pelayanan
Rawat Inap 828/MENKES/SK/IX/2008 tentang
Petunjuk Teknis Standar Pelayanan
Baik informan kunci 2 maupun Minimal Bidang Kesehatan Di Kota
informan kunci 3 menjelaskan bahwa Bogor dengan kriteria SPM.
manajemen Puskesmas Bogor Utara Dalam penyusunan dokumen SPM,
telah melakukan penyusunan SPM Puskesmas Bogor Utara melibatkan
17
semua pihak yang terlibat secara teknis Puskesmas Bogor Utara dan menjadi
kemudian dibentuk tim yang bertugas jaminan pelayanan bagi konsumen
menyusun SPM disesuaikan dengan sehingga Puskesmas Bogor Utara
persyaratan pada PERMENDAGRI No. dapat meningkatkan akuntabilitas dan
61 tahun 2007 tentang PPK BLU dan profesionalismenya. Program TB
melakukan revisi jika diperlukan. belum mencapai target sesuai
Kewenangan dari tim tersebut adalah standar dikarenakan kendala pasien
mengadakan rapat, mendatangkan tidak datang kembali untuk
konsultan, membentuk sub tim jika pemeriksaan serta keluarga atau
diperlukan dan mengajukan anggaran. masyarakat yang tidak memeriksakan
Puskesmas Bogor Utara juga sudah diri. Oleh karena itu Puskesmas
melakukan rekruitmen beberapa tenaga membuat strategi untuk meningkatkan
non kesehatan terutama yang bisa atau SPM khususnya untuk TB. Salah
yang memiliki kompetensi di dalam satunya yaitu bekerja sama dengan
pengelolaan keuangan, yaitu tenaga- Kader, RT/RW untuk, memberi edukasi
tenaga akuntan untuk persiapan ke warga. Puskesmas juga menitipkan
menjadi BLUD. fog dahak di rumah RT, RW dan Kader.
Baik dari responden Dinas Kesehatan Jadi sistemnya jemput bola untuk
mauapun Puskesmas menjelaskan mengambil sampel dahak.
bahwa Pedoman penyusunan dan D.4. Perspektif proses bisnis internal
penerapan SPM sesuai dengan dalam pengukuran Balance Score
peraturan yang dibuat oleh Menteri / Card
Pimpinan Lembaga pemerintah Non Hasil penelitian analisis dokumen
Departemen Pasal 7 ayat (2) Peraturan bahwa proses bisnis internal
pemerintah No.65 tahun 2005 dengan puskesmas adalah persyaratan
ruang lingkup jenis pelayanan dasar administratif dari operasi tata kelola,
yang berpedoman pada SPM, indikator inovasi dan layanan purna jual.
dan nilai SPM, batas waktu pencapaian Konsep penyusunan dan operasi tata
SPM, serta pengorganisasian kelola didasarkan Pasal 13 Peraturan
penyelenggaraan SPM. Standar Menteri Dalam Negeri Nomor 61
Pelayanan Minimal Puskesmas Bogor Tahun 2007 tentang Pola Tata Kelola
Utara memuat jenis-jenis pelayanan yang merupakan peraturan internal
yang diberikan oleh Puskesmas SKPD atau Unit Kerja yang akan
beserta batasan-batasannya. SPM ini menerapkan PPK BLUD. Hasil telaah
merupakan indikator kinerja bagi dokumen menemukan bahwa tata
18
kelola Puskesmas Bogor Utara SOP ini telah didokumentasikan,
berdasarkan Permendagri No. 61 tahun disosialisasikan, dan
2007, pasal 31 ayat 2 yang meliputi diimplementasikan di setiap instalasi
Transparasi, Akuntabilitas, dan unit kerja lainnya. SOP yang telah
Responsibilitas dan Independensi. ditetapkan.
Tujuan operasi Pola Tata Kelola D.5. Perspektif Pelanggan
Puskesmas Bogor Utara, sesuai dengan Berdasarkan hasil telaah dokumen
Permendagri No. 61 pasal 3 yaitu didapatkan bahwa hasil nilai indeks
meningkatkan kualitas pelayanan kepuasan masyarakat terhadap
kepada masyarakat, mewujudkan pelayanan puskesmas adalah 76,20
penyelenggaraan tugas-tugas (Standar Minimal Kepuasan
pemerintah dan atau pemerintah Pelanggan dikategorikan baik adalah
daerah dalam memajukan 70,29 – 81,67). Dengan melihat
kesejahteraan umum dan interpretasi nilai pada tabel nilai
mencerdaskan kehidupan bangsa. persepsi, interval IKM, Mutu
Prosedur kerja setiap proses Pelayanan dan Kinerja Unit Pelayanan
pengelolaan manajerial dan pelayanan maka kinerja pelayanan Puskesmas
telah didokumentasikan dalam Bogor utara adalah BAIK dengan
Standard Operating Procedure (SOP). mutu pelayanan B.
SOPmerupakan acuan bagi seluruh Unsur yang mendapatkan rata-rata
insan Puskesmas Bogor Utara dalam penilaian tertinggi adalah unsur
melaksanakan pekerjaan. Acuan Kewajaran Biaya Pelayanan. Hal ini
pelaksanaan pekerjaan merupakan menunjukkan bahwa di Puskesmas
bagian vital dalam pengelolaan Bogor Utara pelaksanaan pemungutan
Puskesmas Bogor Utara dan tarif dan retribusi pelayanan
diharapkan merupakan suatu standar dilaksanakan sesuai dengan Peraturan
baku dalam proses bisnis Puskesmas Daerah Penyelenggaraan Kesehatan
sehingga pelayanan kepada seluruh Kota Bogor No. 3/2005. Unsur
pengguna dapat mencapai standar pelayanan yang mendapatkan rata-rata
yang diinginkan dalam rangka penilaian terendah adalah kecepatan
memberikan pelayanan kepada pelayanan. hal ini perlu dilakukan
masyarakat, baik pelayanan evaluasi terhadap lamanya waktu
manajemen, pelayanan medis, maupun pelayanan di setiap unit, apakah terlalu
pelayanan non medis telah ditetapkan lama dan perlu upaya untuk
oleh Pejabat Pengelola Puskesmas. mempercepat pelayanan, namun tanpa
19
menurunkan kualitas pelayanan. Salah Kesehatan Republik Indonesia Tahun
satu alternatif yang bisa dilakukan 2015 dalam Pembangunan Kesehatan
adalah dengan menetapkan target Menuju Indonesia Sehat, maka
waktu pelayanan masing-masing unit Walikota Kota Bogor bersama
sehingga bisa dilakukan evaluasi dan Dinas Kesehatan Kota Bogor,
pemantauan dengan lebih baik. mencetuskan Puskesmas Kota Bogor
Hasil ini diharapkan dapat menjadi untuk segera menerapkan PPK-
bahan evaluasi bagi Kepala puskesmas BLUD. Dari wawancara yang
beserta semua staf puskesmas, untuk dilakukan oleh peneliti, diperoleh
lebih meningkatkan kualitas pelayanan jawaban dari informan kunci.
kepada masyarakat baik dari segi Hal ini sejalan dengan hasil
peningkatan kinerja staf puskesmas penelitian Retnaningsih dkk
maupun perbaikan atau peningkatan (2012) dengan judul “Kajian
sarana dan prasarana fisik yang
kelayakan Badan Layanan Umum
mendukung pelayanan puskesmas.
dan Alternatif Bentuk
D.6. Kesiapan Puskesms Bogor Utara
Penyelenggaraan Jamsoskes
Menjadi BLUD. Studi dokumen
Sumatera Selatan Semesta
menunjukan bahwa awalnya dalam
Sesuai Undang-Undang Sistem
perencanaan pembentukan puskesmas
BLUD mengacu pada Surat Jaminan Sosial nasional
Menkokesra Nomor (2012) menyimpukan bahwa
B.151./MENKO/KESRA/IX/2013, Badan Layanan Umum (BLU)
Tanggal 25 September 2013, Surat maupun Badan Layanan Umum
Dirjen KEUDA ke Gubernur, Daerah (BLUD) dapat
Bupati dan Walikota dengan dipertimbangkan sebagai
Nomor 445/1232/KEUDA tanggal 8
Badan Penyelenggara Jamsoskes
September 2013, kemudian
di masa mendatang,
dilanjutkan dengan surat Menteri
dengan memperhatikan
Dalam Negeri kepada Gubernur,
bahwa UU No.40/2004 tidak
Bupati dan Walikota Nomor
440/8130/SJ Tanggal 13 Nopember
menutup peluang bagi
20
sebagaipengelola Jamsoskes tidak Bogor Utara Kota Bogor dengan
bertentangan dengan UU SJSN melakukan analisis terhadap
23
G. Daftar Pustaka Republik Indonesia. 2004. Undang-Undang
Nomor 32 Tentang Pemerintahan Daerah.
Azwar, Saifuddin. 2007. Sikap Manusia : Teori
dan Pengukurannya. Yogyakarta : Pustaka Jakarta: Sekretariat Negara
Pelajar Offset.
Republik Indonesia. 2004. Undang-Undang
Darwanto, Herry. 2008. Balanced Scorecard Nomor 1 Tentang Perbendaharaan Negara.
untuk Organisasi Pemerintah, Jakarta: Sekretariat Negara
www.bappenas.go.id, diakses pada tanggal
Republik Indonesia. 2005. Undang-Undang
24 Mareti 2015.
Nomor 15 Tentang Pemeriksaan Keuangan
Dinas Kesehatan Kota Bogor. 2015. Profil Negara. Jakarta: Sekretariat Negara
Republik Indonesia. 2005. Peraturan
Kesehatan Kota Bogor. 2014. Handini,
Pemerintah Nomor 23 Tentang
Indira Probo. 2014. Standar Pelayanan Pengelolaan Keuangan pada Badan
Minimal Puskesmas, Layanan Umum. Jakarta: Sekretariat
Negara
www.slideshare.net/sitirubbiyanti/spm-
Republik Indonesia. 2003. Peraturan Menteri
puskesmas-ppt, diakses pada tanggal 4
Dalam Negeri Nomor 61 Tentang Pedoman
April 2016.
Teknis Badan Layanan Umum. Jakarta:
Jaya, Muhamad Alim 2014. Analisis Sekretariat Negara
Komitmen Organisasi dan Pemerintah
Republik Indonesia, 2008. Surat Edaran
Daerah terhadap Kesiapan RSUD H.
Menteri Dalam Negeri Nomor 900 Tentang
Padjonga Daeng Ngalle Takalar dalam
Pedoman Penilaian BLUD. Jakarta:
menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan
Sekretariat Negara
Badan Layanan Umum Daerah (PPK-
BLUD) diperoleh hasil bahwa RSUD H. Republik Indonesia. 2014. Peraturan Menteri
Padjonga Daeng Ngalle Takalar. Tesis Kesehatan Nomor 75 Tentang Pusat
Magister Administrasi Rumah Sakit Kesehatan Masyarakat, Jakarta: Sekretariat
Program Pasca sarjana Universitas Negara.
Hasanuddin Makasar.
Retnaningsih Ekowati Retnaningsih,
Kaplan, R.S. dan Norton, D.P. 2000. Balanced Misnaniarti, Asmaripa Ainy. 2012. Kajian
Scorecard Menerapkan Strategi Aksi, Kelayakan Badan Layanan Umum dan
Jakarta: Erlangga alternative Bentuk Penyelenggaraan
Jamsoskes Sumatera Selatan Semesta
Moeloek, Nila F. 2015. Pembangunan sesuai Undang-Undang Sistem Jaminan.
Kesehatan Menuju Indonesia Sehat, Jurnal Manajemen Pelayanan kesehatan
disampaikan dalam Rapat Kerja Kesehatan Volume 15 No.01 Maret 2012.
Nasional Regional Tengah. Menteri
Kesehatan, Jakarta. Natadipura,M.Iqbal.2010. Analisis Kinerja
Puskesmas Emparu Kabupaten Sintang
Miles, MB. Huberman, AM. 1994. Qualitative Berdasarkan Pendekatan Balance
Data Analysis. 2nd edition. Scorecard.
24
Progo). Jurnal kebijakan Kesehatan Situmorang, Chazali.H. 2013. Reformasi
Indonesia.No 03, September 2014. Jaminan Sosial di Indonesia, Trannsformasi
BPJS, Indahnya Harapan Pahitnya
Shidiq,M.Abdurrahman, Sriatmi Ayun, Septo Kegagalan. Depok: Penerbit Cinta
Pawelas Arso . Analisis Budaya Organisasi
Indonesia.
Sebagai Badan Layanan Umum Daerah
(BLUD) di Kota Semarang. Jurnal Sukmadinata, N.S. 2011. Metode Penelitian
kesehatan Masyarakat(e-Journal) Volume 6 Pendidikan, Cetakan ke -7, Bandung: Remaja
No 2, April 2018. Rosdakarya.
Edlin Shufi Adam, Anneke Suparwati, Septo Sutiarini Ni Ketut. 2011. Analisis SWOT untuk
Pawelas Arso. Analisis Kesiapan Rencana Strategik Pengembangan badan
Implementai Badan Layanan Umum daerah layanan Umum Daerah (BLUD) Puskesmas di
Puskesmas Kota Semarang( Studi kasus Kabupaten Gianyar, Tesis Program Magister
pada Puskesmas Ngesrep dan Bandarharjo). Program studi Ilmu Kesehatan Masyarakat
Jurnal kesehatan Masyarakat(e-Journal) Program Pascasarjana, Universitas Udayana
Volume 5, No 1, Januari 2017. Denpasar.
Sumarni.2017. Analisis Kinerja Organisasi World Health Organization (WHO), 2010. The
degan Pendekatan Balance Scorecard di Path to Universal Coverage, The World
Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar Health Report 2010, Nossal Institute
Melbourne.
Rowi, Armein Sjuhary. 2015.
Analisis Evaluasi Pelaksanaan Badan Yangga Dzikrin Nur, Setya Haksama. 2016.
layanan Umum Daerah di Rumah Sakit Pengukuran Kinerja Rawat Inap
Berdasarkan Perspektif Balanced
Umum Daerah Kota Bogor, Tesis Sekolah
Scorecard. Jurnal Administrasi Kesehatan
Pascasarjana Program Studi Magister
Indonesia Volume 4 No.1.2016.
Kesehatan Masyarakat, Universitas
Muhammadiyah Jakarta. Endang Widaningtyas.2018. Kesiapan Tata
Kelola Puskesmas menjadi Badan Layanan
Rusdianawati, Islami. 2012. Rencana Strategi
Umum daerah, Jurnal Manajemen
Bisnis Tahun 2012-2016 RSUD
Informasi Kesehatan Indonesia Volume
Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi Untuk
6,No12018
Persiapan Menjadi PPK-BLUD, Tesis
Fakultas kesehatan Masyarakat Universitas
Indonesia Depok.