Peramalan Harga Saham Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Secara Supervised Learning Dengan Algoritma Backpropagation
Peramalan Harga Saham Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Secara Supervised Learning Dengan Algoritma Backpropagation
2, (2017)
Eko Riyanto1
1
Teknik Informatika, STMIK Himsya Semarang
Jalan Raya Karanganyar Tugu KM.12 No.58
E-mail : [email protected]
Abstract Stock price prediction is useful for investors to see how the prospects of a company's stock investment in the future. Stock
price prediction can be used to anticipate the deviation of stock prices. It can also helps investors in decision making. Artificial
Neural Networks do not require mathematical models but data from problems to be solved. Information is conveyed through the
data, and the Artificial Neural Network filters the information through training. Therefore, Artificial Neural Network is appropriate
to solve the problem of stock price prediction. Learning method that will be used to predict stock price is Supervised Learning with
Backpropagation algorithm. With this algorithm, networks can be trained using stock price data from the previous time, classify it
and adjust network link weight as new input and forecast future stock prices. By using ANN, time series prediction is more accurate.
After analyzing the problem of stock price movement system, the writer can know the pattern of what variables will be taken for
further insert into the stock price forecasting system. This application can be used for stock price forecasting technique, so it will
be useful for beginner investor as well as advanced investor as reference to invest in capital market. Implementing supervised
learning backpropagation method will get accurate forecasting results more than 98%.
Abstrak Prediksi harga saham ini berguna bagi investor untuk melihat bagaimana prospek investasi saham perusahaan
di masa depan. Prediksi harga saham bisa digunakan untuk mengantisipasi penyimpangan harga saham. Ini juga bisa
membantu investor dalam pengambilan keputusan. Jaringan Syaraf Tiruan tidak memerlukan model matematis namun
data dari masalah harus dipecahkan. Informasi disampaikan melalui data, dan Jaringan Syaraf Tiruan menyaring
informasi melalui pelatihan. Oleh karena itu, Jaringan Syaraf Tiruan sesuai untuk memecahkan masalah prediksi harga
saham. Metode pembelajaran yang akan digunakan untuk memprediksi harga saham adalah. Dengan algoritma
Backpropagation. Dengan algoritma ini, jaringan dapat dilatih menggunakan data harga saham dari waktu
sebelumnya, mengklasifikasikannya dan menyesuaikan bobot link jaringan sebagai input baru dan perkiraan harga
saham di masa depan. Dengan menggunakan JST, prediksi time series lebih akurat. Setelah menganalisa masalah
sistem pergerakan harga saham, penulis dapat mengetahui pola variabel apa yang akan diambil untuk selanjutnya
dimasukkan ke dalam sistem peramalan harga saham. Aplikasi ini bisa digunakan untuk teknik peramalan harga
saham, sehingga akan bermanfaat bagi investor pemula maupun investor maju sebagai acuan investasi di pasar modal.
Melaksanakan metode backpropagation learning yang diawasi akan mendapatkan hasil peramalan yang akurat lebih
dari 98%.
137
JURNAL INFORMATIKA UPGRIS Vol. 3, No. 2, (2017)
perekonomian, kebijaksanaan pemerintah, laju inflasi, 3.2 Data Flow Diagram Level 0
penawaran dan permintaan serta masih banyak lagi. Load Data Saham
Karena dimungkinkan adanya perubahan faktor- Pengguna Masukkan Data Saham Pendataan
Prediksi harga saham dapat digunakan untuk Masukkan Nilai Learning Rate
Tentukan Lama Belajar Pembelajaran Data Training Data Belajar
Masukkan Jumlah Neuron
mengantisipasi naik-turunnya harga saham. Dengan
adanya prediksi harga saham, sangat membantu para
investor di dalam pengambilan keputusan. Jaringan Hasil Prediksi
Masukkan Input untuk Diprediksi
Syaraf Tiruan tidak memerlukan model matematis
tetapi data dari masalah yang akan diselesaikan. Prediksi Data Prediksi Data Hasil
II. METODE PENELITIAN 3.3 Data Flow Diagram Level 1 dari Proses
3.1 Perancangan Sistem dengan Diagram Konteks Pendataan
Gambar 3.1 Diagram Konteks Gambar 3.3 DFD Level 1 dari Proses Pendataan
Pengguna menggunakan aplikasi dari peramalan. Pengguna memasukkan data-data daham ke dalam
Kemudian pengguna memasukkan data saham ke proses bikin data baru. Di dalam proses ini, data-data
dalam sistem jaringan syaraf tiruan. Setelah sistem tersebut di olah dan kemudian di simpan ke dalam
mempelajari data-data yang dimasukkan pengguna, database data saham. Data-data yang dimasukkan
pengguna lalu melakukan peramalan. Kemudian terdiri dari lima variabel, yaitu: open, close, high, low,
sistem akan melakukan peramalan dan hasilnya akan dan adj close.
ditampilkan kepada pengguna.
138
JURNAL INFORMATIKA UPGRIS Vol. 3, No. 2, (2017)
3.4 Data Flow Diagram Level 1 dari Proses dalam satu baris, dan pola yang berbeda ditulis dalam
Pembelajaran baris berikutnya.
139
JURNAL INFORMATIKA UPGRIS Vol. 3, No. 2, (2017)
tiap-tiap parameter hidden layer, epoch, dan learning Gambar 4.4 merupakan contoh dari penggunaan
rate yang berbeda, akan menghasilkan hasil yang form prediksi. Terdapat lima (5) masukan yang sudah
berbeda pula. Data-data tersebut akan ditampilkan ada hasil keluarannya. Kemudian dengan menekan
sesuai dengan perhitungan hasil pembelajaran. tombol “Prediksi”, maka aplikasi tersebut akan secara
otomatis menghitung nilai keluarannya berikut nilai
eror yang dihasilkan. Nilai eror didapat dengan
membandingkan keluaran aplikasi jaringan syaraf
tiruan dengan nilai keluaran sesungguhnya.
Pada pembelajaran dengan pola pertama, untuk
saham Telekomunikasi Indonesia didapatkan hasil
seperti pada gambar 4.5. Keluaran dari aplikasi
jaringan syaraf tiruan adalah 3901.33 dengan nilai
keluaran asli sebesar 3910. Sehingga didapatkan nilai
eror sebesar 0.22%.
140
JURNAL INFORMATIKA UPGRIS Vol. 3, No. 2, (2017)
141
JURNAL INFORMATIKA UPGRIS Vol. 3, No. 2, (2017)
142