Pengaruh Gross Profit Margin, Net Profit Margin, Return On Asset, Dan Return On Equity Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia
Pengaruh Gross Profit Margin, Net Profit Margin, Return On Asset, Dan Return On Equity Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia
net/publication/325497978
Pengaruh Gross Profit Margin, Net Profit Margin, Return on Asset, dan Return
on Equity terhadap Pertumbuhan Laba pada Perusahaan Manufaktur di Bursa
Efek Indonesia
CITATION READS
1 3,946
2 authors, including:
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Nera Marinda Machdar on 01 June 2018.
Abstract: This study aims to analyze the influence of profit growth of Manufacturing Companies at
Bursa Efek Indonesia (BEI) during 2010-2013 partially and simultaneously, measured by Gross Profit
Margin (GPM), Net Profit Margin (NPM), Return on Asset (ROA), and Return on Equity (ROE). The
method for taking samples is Purposive Sampling. The data used in this study is secondary data which
were obtained from the 13 manufacturing companies’ financial statements year 2010-2013 that is taken
from the website of BEI www.idx.co.id. The analysis method of this study is quantitative method with the
classic assumptions test, hypothesis tests, and statistics analysis; double regression linier. The result
of this study is Return on Asset (ROA) influences the profit growth partially and Gross Profit Margin
(GPM), Net Profit Margin (NPM), Return on Asset (ROA), and Return on Equity (ROE) influence the
profit growth simultaneously.
Keywords: gross profit margin, net profit margin, return on asset, return on equity, profitgGrowth
Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah Gross Profit Margin (GPM), Net Profit
Margin (NPM), Return on Asset (ROA), dan Return on Equity (ROE) memiliki pengaruh terhadap
pertumbuhan laba pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2010-
2013 baik secara parsial maupun secara simultan. Pengambilan sampel dilakukan menggunakan metode
Purposive Sampling. Data yang digunakan adalah data sekunder yaitu laporan keuangan masing-
masing sampel, sebanyak 13 perusahaan, selama periode 2010-2013 yang dipublikasikan pada situs
www.idx.co.id. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif,
dengan pengujian asumsi klasik, dan pengujian hipotesis serta analisis statistik yaitu analisis regresi
linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Return on Asset (ROA) berpengaruh terhadap
pertumbuhan laba secara parsial. Gross Profit Margin (GPM), Net Profit Margin (NPM), Return on
Asset (ROA), dan Return on Equity (ROE) berpengaruh terhadap pertumbuhan laba secara simultan.
Kata kunci: gross profit margin, net profit margin, return on asset, return on equity, pertumbuhan laba
10
Azeria Ra Bionda, Pengaruh Gross Profit Margin, Net Profit Margin, ...
perusahaan tersebut di masa depan mengenai kinerja kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba
perusahaan (Hartini, 2012: 1-7). Pertumbuhan kaitannya dengan penjualan yang dicapai atau
laba yang baik mengisyaratkan bahwa perusahaan mengukur seberapa besar keuntungan perusahaan
mempunyai keuangan yang baik, yang pada akhirnya dapat diperoleh dari setiap Rupiah penjualan
akan meningkatkan nilai perusahaan karena besarnya (Syamsudin & Primayuta, 2009: 61-69). Rasio Return
dividen yang akan dibayar di masa akan datang saat on Asset (ROA) merupakan rasio untuk mengukur
bergantung pada kondisi perusahaan (Taruh, 2012: kemampuan manajemen dalam menghasilkan
1-11). pendapatan dari pengelolaan aset (Naser, 2013: 439-
Amalina & Sabeni (2014: 1-15) mengatakan 469). Return on Asset (ROA) dipengaruhi oleh profit
salah satu cara dapat digunakan untuk memprediksi margin dan perputaran aktiva. Jika perusahaan ingin
laba perusahaan adalah dengan melakukan menaikkan Return on Asset (ROA), perusahaan bisa
penghitungan dengan menggunakan rasio keuangan memilih dengan menaikkan perputaran aktiva dan
untuk mengetahui apakah suatu perusahaan mempertahankan profit margin atau dengan cara
mendapatkan laba atau mengalami pertumbuhan menaikkan keduanya (Nugroho & Yuyetta, 2014:
laba. Rasio keuangan merupakan perbandingan- 1-8). Rasio Return on Equity (ROE) dapat digunakan
perbandingan angka-angka dari perkiraan-perkiraan untuk mengukur profitabilitas dari perspektif
yang terdapat di laporan posisi keuangan dan laporan pemegang saham biasa. Rasio ini menunjukkan
laba rugi. Perbandingan antara satu perkiraan dengan seberapa banyak Rupiah yang diperoleh dari laba
perkiraan yang lain harus saling berhubungan sehingga bersih untuk setiap Rupiah yang diinvestasikan oleh
hasilnya dapat diinterpretasikan untuk mengetahui para pemegang saham (pemilik perusahaan) (Wibowo
kondisi keuangan dan kinerja perusahaan baik, maka & Pujiati, 2011: 155-178).
hasil perhitungan rasio keuangan harus dibandingkan
dengan tahun-tahun sebelumnya (Mahaputra, 2012: II. METODE PENELITIAN
243-254).
Setelah melakukan perhitungan rasio keuangan, Menurut Umar (2008: 5), desain penelitian
langkah berikutnya adalah melakukan analisis merupakan kerangka kerja untuk merinci hubungan-
rasio. Analisis rasio adalah suatu angka yang hubungan antara variabel terkait dalam suatu
menunjukkan hubungan antara unsur-unsur dalam penelitian. Nazir (2009: 84) menjelaskan bahwa
laporan keuangan. Hubungan tersebut dinyatakan desain penelitian yang akan berguna bagi penulis
dalam bentuk matematis yang sederhana (Sugiono karena langkah-langkah yang akan dilakukan oleh
& Untung, 2008: 56). Subramanyam & Wild (2013: penulis pada penelitian ini berdasarkan pada desain
43) mengatakan rasio profitabilitas yang digunakan penelitian yang telah dibuat sebelumnya. Penentuan
untuk mengukur kinerja perusahaan dan efisiensi desain penelitian sangat tergantung pada tujuan
pengelolaan aktiva perusahaan terdiri atas rasio penelitian dan tujuan dari penelitian ini adalah
kinerja operasi untuk mengevaluasi margin laba dari memberikan kesimpulan atas hasil penelitian.
aktivitas operasi. Berdasarkan penelitian-penelitian Penelitian yang memiliki kesimpulan hasil
sebelumnya, rasio-rasio yang biasanya dipakai untuk penelitian termasuk ke dalam desain penelitian
menganalisis dan diduga mempunyai pengaruh kausal. Menurut Umar (2008: 8) desain kausal
terhadap pertumbuhan laba perusahaan adalah rasio digunakan untuk menganalisis bagaimana suatu
tingkat pengembalian investasi, rasio kinerja operasi, variabel memengaruhi variabel lain. Desain ini juga
dan rasio pemanfaatan aset. Rasio-rasio tersebut di berguna pada penelitian yang bersifat ex-post-facto
antaranya adalah Gross Profit Margin (GPM), Net yang mencoba mencari hubungan-hubungan atau
Profit Margin (NPM), Return on Asset (ROA), dan sebab-akibat dari variabel-variabelnya yang datanya
Return on Equity (ROE). telah terjadi sebelumnya.
Rasio Gross Profit Margin (GPM) yang Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah uji
meningkat menunjukkan semakin besar tingkat hipotesis. Supranto (2009: 124) mengatakan hipotesis
kembalian keuntungan kotor yang diperoleh merupakan sebuah dugaan dan sering digunakan
perusahaan terhadap penjualan bersihnya. Semakin sebagai dasar untuk melakukan penelitian yang lebih
efisien biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk lanjut. Uji hipotesis pada penelitian ini digunakan
menunjang kegiatan penjualan sehingga pendapatan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh Gross
yang diperoleh menjadi meningkat (Taruh, 2012: Profit Margin (GPM), Net Profit Margin (NPM),
1-11). Rasio Net Profit Margin (NPM) mengukur Return on Asset (ROA), dan Return on Equity (ROE)
11
Kalbisocio,Volume 4 No. 1 Februari 2017
terhadap pertumbuhan laba pada semua perusahaan dan biaya merupakan elemen-elemen yang
yang ada manufaktur. dipergunakan untuk mencari besarnya laba. Elemen-
Menurut Sugiyono (2012: 115) populasi adalah elemen ini dikelompokkan untuk memberikan
wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek pengukuran laba yang berbeda-beda, yaitu: (1) Laba
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu bruto: selisih antara pendapatan dan penjualan dengan
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan harga pokok penjualan; (2) Laba usaha: selisih antara
kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan besarnya laba bruto dengan beban usaha. (3) Laba
hanya orang, tetapi juga objek dan benda-benda alam sebelum pajak: hasil penambahan laba usaha dengan
yang lain. Populasi bukan hanya sekedar jumlah yang beban-beban dan pendapatan lain-lain, pos luar
ada pada objek/subjek yang dipelajari, tetapi meliputi biasa, dan pengaruh kumulatif dari perubahan prinsip
seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subjek akuntansi; dan (4) Laba bersih: laba setelah dikurangi
atau objek itu. pajak penghasilan.
Berdasarkan judul penelitian, maka yang Laba yang sering digunakan sebagai pengukur
menjadi populasi dalam penelitian ini adalah kemampuan perusahaan dalam menjalankan kegiatan
perusahaan manufaktur yang terdiri atas 3 sub utamanya adalah laba usaha karena laba usaha
sektor yaitu industri dasar dan kimia, aneka merupakan keuntungan yang benar-benar hanya
industri, dan barang konsumsi yang terdaftar didapat dari kegiatan utama perusahaan. Laba usaha
di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pengambilan sering juga disebut dengan laba operasi. Niswonger
sampel dilakukan dengan menggunakan metode & Fees dalam Gade (2005: 16) mengemukakan
purposive sampling, yaitu pemilihan sampel tidak pendapatnya bahwa laba operasi (operating income)
acak yang informasinya dengan pertimbangan adalah kelebihan laba kotor terhadap total beban
tertentu (Indriantoro & Supomo, 2009: 249). operasi. Laba usaha yang dihasilkan dari selisih
Berdasarkan uraian di atas, maka kerangka antara pendapatan dikurangi dengan biaya-biaya
pemikiran dari penelitian ini dapat dijelaskan seperti tentunya pendapatan disini jumlahnya lebih besar
pada Gambar 1: daripada biaya yang dikeluarkan sehingga selisihnya
merupakan laba. Laba yang dihasilkan ini merupakan
penambahan bersih pada modal sendiri.
Pada akhir periode, perusahaan mengharapkan
laba atas kegiatan operasinya selama satu periode.
Laba yang didapatkan perusahaan pada satu periode
diharapkan lebih besar dari laba yang didapatkan
pada periode sebelumnya. Jika laba periode sekarang
lebih besar dari laba periode sebelumnya, maka laba
perusahaan mengalami pertumbuhan yang positif.
Pertumbuhan laba adalah perubahan dari persentase
kenaikan laba perusahaan yang diperoleh oleh
Gambar 1 Kerangka pemikiran perusahaan selama satu periode tertentu (Taruh,
2012: 1-11).
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
B. Rasio Profitabilitas
A. Laba Kieso, dkk. (2008: 222) mengatakan suatu
Case & Fair (2006: 274) mengatakan laba rasio mengekspresikan hubungan matematis
(profit) adalah kata lain untuk pendapatan bersih antara satu kuantitas dengan kuantitas lainnya,
suatu perusahaan: penerimaan dikurangi biaya sedangkan analisis rasio (ratio analysis)
produksi. Beberapa perusahaan dimiliki oleh individu merupakan salah satu alat analisis keuangan yang
atau kemitraan, yang menjual produk mereka lebih paling banyak digunakan (Subramanyam & Wild,
tinggi daripada biaya produksinya. Laba perusahaan 2013: 40). Berbagai rasio dapat dihitung dengan
perseorangan atau firma (kemitraan) umumnya menggunakan laporan keuangan perusahaan.
langsung didapatkan oleh pemilik atau para pemilik Rasio yang digunakan dalam penelitian ini
yang menjalankan perusahaan itu. Menurut Gade adalah rasio-rasio yang termasuk ke dalam rasio
(2005: 16), laba yang diperoleh perusahaan adalah profitabilitas. Kieso, dkk. (2008: 222) mengatakan
selisih antara pendapatan dan biaya. Jadi, pendapatan rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat
12
Azeria Ra Bionda, Pengaruh Gross Profit Margin, Net Profit Margin, ...
keberhasilan atau kegagalan perusahaan selama Equity (ROE) merupakan salah satu indikator yang
periode tertentu. Rasio profitabilitas bertujuan digunakan oleh pemegang saham untuk mengukur
untuk mengukur efektivitas manajemen yang keberhasilan bisnis yang dijalani. Rasio ini dapat
tercemin pada imbalan atas hasil investasi melalui disebut juga dengan istilah rentabilitas modal sendiri
kegiatan perusahaan atau dengan kata lain (Sugiono, 2009: 81).
mengukur kinerja perusahaan secara keseluruhan
dan efisiensi dalam pengelolaan kewajiban dan G. Perumusan Hipotesis
modal (Sugiono, 2009: 78). 1. Pengaruh Gross Profit Margin (GPM) Terhadap
Pertumbuhan Laba
C. Margin Laba Kotor
Gross Profit Margin (GPM) merupakan
Sugiono (2009: 79) mengatakan rasio ini
kemampuan efisiensi produksi dan kemampuan
menunjukkan berapa besar keuntungan kotor yang
penjualan (Mamduh & Halim, 2009: 83). Jika nilai
diperoleh dari penjualan. Untuk kondisi normal,
Gross Profit Margin perusahaan besar, maka dapat
laba kotor seharusnya positif karena perusahaan
disimpulkan bahwa perusahaan mendapatkan laba
menjual barang di atas harga pokoknya. Namun,
kotor yang besar dibandingkan dengan penjualannya.
dalam beberapa situasi biasanya Gross Profit Margin
Oleh karena itu, semakin tinggi nilai laba kotor
(GPM) adalah negatif yang mungkin disebabkan oleh
maka semakin besar Gross Profit Margin yang dapat
salah satu faktor di bawah ini: (a) Perusahaan baru
dihasilkan. Hasil penelitian Taruh (2012: 1-11)
beroperasi sehingga belum mencapai skala ekonomis
menunjukkan bahwa hanya Gross Profit Margin
yang berdampak terhadap tingginya biaya tetap
(GPM) yang berpengaruh terhadap pertumbuhan
pada overhead pabrik; (b) Perusahaan memberikan
laba. Hal ini tidak sejalan dengan penelitian
harga jual yang murah untuk melakukan penetrasi
Fatimah (2014: 1-17) dan Hartini (2012: 1-7) yang
pasar. Hal ini merupakan suatu kebijakan harga.
mengatakan bahwa tidak ada pengaruh variabel
Dalam masa pengenalan produk, sering perusahaan
Gross Profit Margin (GPM) terhadap perubahan laba.
memberikan potongan harga untuk merebut pangsa
Berdasarkan penjelasan tersebut, maka dapat dibuat
pasar; dan (c) Terjadi perang harga di pasaran. Hal
hipotesis sebagai berikut:
ini dapat membahayakan perusahaaan jika terjadi
terus-menerus karena pada akhirnya perusahaan yang H1: Terdapat pengaruh antara Gross Profit Margin
betul-betul kuat yang dapat terus bertahan. (GPM) terhadap pertumbuhan laba.
H2: Terdapat pengaruh antara Net Profit Margin simultan. Hasil penelitian Handayani (2010:
(NPM) terhadap pertumbuhan laba. 73-90) menggunakan Current Ratio (CR), Gross
Profit Margin (GPM), Inventory Turnover (ITO),
3. Pengaruh Return on Asset (ROA) Terhadap
dan Debt to Total Asset (DTA), sedangkan
Pertumbuhan Laba
Wibowo & Pujiati (2011) menggunakan Current
Return on Asset (ROA) mengukur kemampuan Ratio (CR), Total Asset Turnover (TATO),
perusahaan menghasilkan laba bersih berdasarkan Debt to Asset Ratio (DAR), Net Profit Margin
tingkat aset yang tertentu. Nilai Return on Asset (NPM), Return on Asset (ROA), dan Return
(ROA) yang tinggi menunjukkan efisiensi manajemen on Equity (ROE). Mahaputra (2012: 243-
aset (Mamduh & Halim, 2009: 84). Hasil penelitian 254) menggunakan Current Ratio (CR), Debt
Nugroho & Yuyetta (2014: 1-8), Fatimah (2014: to Equity Ratio (DER), Total Asset Turnover
1-17), dan Hartini (2012: 1-17) menyatakan Return on (TATO), Net Profit Margin (NPM), sedangkan
Asset (ROA) berpengaruh secara signifikan terhadap Syarifah (2014: 1-14) menggunakan Debt to
perubahan laba. Hasil penelitian ini bertolak belakang Equity Ratio (DER), Operating Leverage, Net
dengan hasil penelitian Syarifah (2014: 1-14) yang Profit Margin (NPM), Operating Profit Margin
menunjukkan bahwa Return on Asset (ROA) secara (OPM), Gross Profit Margin (GPM), Return on
parsial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Asset (ROA), dan Return on Equity (ROE) dan
perubahan laba. Berdasarkan penjelasan tersebut, hasil penelitiannya adalah rasio-rasio tersebut
maka dapat dibuat hipotesis sebagai berikut: secara simultan berpengaruh signifikan terhadap
H3: Terdapat pengaruh antara Return on Asset (ROA) perubahan laba. Berdasarkan hasil penelitian-
terhadap pertumbuhan laba. penelitian sebelumnya, maka hipotesis yang
dibuat adalah:
4. Pengaruh Return on Equity (ROE) Terhadap
H5: Terdapat pengaruh antara Gross Profit Margin
Pertumbuhan Laba
(GPM), Net Profit Margin (NPM), Return on Asset
Return on Equity (ROE) mengukur kemampuan (ROA), dan Return on Equity (ROE) terhadap
perusahaan menghasilkan laba berdasarkan modal pertumbuhan laba.
saham tertentu. Rasio ini merupakan ukuran
profitabilitas dari sudut pemegang saham (Mamduh H. Interpretasi dan Pembahasan Hasil Penelitian
& Halim, 2009: 84). Hasil penelitian Julianti (2014:
Penelitian ini mempunyai 5 hipotesis yang
1-19) dan Syarifah (2014: 1-14) menunjukkan
diajukan mengenai pengaruh Gross Profit Margin
Return on Equity (ROE) secara parsial berpengaruh
(GPM), Net Profit Margin (NPM), Return on Asset
signifikan terhadap pertumbuhan laba. Namun, hasil
(ROA), dan Return on Equity (ROE) terhadap
penelitian Fatimah (2014: 1-17) menunjukkan Return
pertumbuhan laba, yaitu:
on Equity (ROE) secara parsial tidak berpengaruh
signifikan terhadap pertumbuhan laba. Berdasarkan 1. Hipotesis Pertama (H1)
hasil penelitian-penelitian tersebut, maka peneliti
Hipotesis pertama adalah terdapat pengaruh
menggunakan rasio Return on Equity (ROE) dengan
antara Gross Profit Margin (GPM) terhadap
hipotesis:
pertumbuhan laba. Hasil pengujian diperoleh nilai
H4: Terdapat pengaruh antara Return on Equity (ROE) signifikansi variabel bebas 0.180 yang lebih besar
terhadap pertumbuhan laba. dari α 0.05. Hasil ini menunjukkan bahwa secara
parsial Gross Profit Margin (GPM) tidak berpengaruh
5. Pengaruh Gross Profit Margin (GPM), Net Profit positif dan signifikan terhadap Pertumbuhan Laba
Margin (NPM), Return on Asset (ROA), dan perusahaan. Hasil penelitian ini sejalan dengan
Return on Equity (ROE) Terhadap Pertumbuhan penelitian yang dilakukan oleh Taruh (2012: 1-11)
Laba yang menunjukkan bahwa Gross Profit Margin
Gross Profit Margin (GPM), Net Profit (GPM) yang berpengaruh terhadap pertumbuhan
Margin (NPM), Return on Asset (ROA), dan laba.
Return on Equity (ROE) telah diuji bersamaan
dengan rasio-rasio keuangan lain untuk menguji 2. Hipotesis kedua (H2)
apakah terdapat pengaruh rasio-rasio keuangan Hipotesis kedua adalah terdapat pengaruh antara
tersebut terhadap pertumbuhan laba secara Net Profit Margin (NPM) terhadap pertumbuhan laba.
14
Azeria Ra Bionda, Pengaruh Gross Profit Margin, Net Profit Margin, ...
Hasil pengujian diperoleh nilai signifikansi variabel (GPM), Net Profit Margin (NPM), Return on Asset
bebas 0.186 yang lebih besar dari α 0.05. Hasil ini (ROA), dan Return on Equity (ROE) berpengaruh
menunjukkan bahwa secara parsial Net Profit Margin secara simultan terhadap pertumbuhan laba.
(NPM) tidak berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Pertumbuhan Laba perusahaan. Hasil IV. SIMPULAN
penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Wibowo & Pujiati (2011: 155-178) Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan,
yang menyatakan bahwa Net Profit Margin (NPM) dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: (1) Secara
secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap parsial Gross Profit Margin (GPM) tidak berpengaruh
pertumbuhan laba. positif dan signifikan terhadap Pertumbuhan Laba
perusahaan dengan nilai signifikansi variabel bebas
3. Hipotesis ketiga (H3) 0.180 yang lebih besar dari α 0.05; (2) Secara
Hipotesis ketiga adalah terdapat pengaruh antara parsial Net Profit Margin (NPM) tidak berpengaruh
Return on Asset (ROA) terhadap pertumbuhan laba. positif dan signifikan terhadap Pertumbuhan Laba
Hasil pengujian diperoleh nilai signifikansi variabel perusahaan dengan nilai signifikansi variabel bebas
bebas yang lebih kecil dari 0.05 yaitu mempunyai nilai 0.186 yang lebih besar dari α 0.05; (3) Secara parsial
signifikansi sebesar 0.046. Hasil ini menunjukkan Return on Asset (ROA) berpengaruh positif dan
bahwa secara parsial Return on Asset (ROA) signifikan terhadap Pertumbuhan Laba perusahaan
tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap dengan nilai signifikansi variabel bebas 0.046 yang
Pertumbuhan Laba perusahaan. Hasil penelitian lebih kecil dari α 0.05; (4) Secara parsial Return on
ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Equity (ROE) tidak berpengaruh positif dan signifikan
Nugroho & Yuyetta (2014: 1-8) yang menunjukkan terhadap Pertumbuhan Laba perusahaan dengan nilai
bahwa Return on Asset (ROA) berpengaruh terhadap signifikansi variabel bebas 0.133 yang lebih besar dari
pertumbuhan laba. α 0.05; dan (5) Secara simultan Gross Profit Margin
(GPM), Net Profit Margin (NPM), Return on Asset
4. Hipotesis keempat (H4) (ROA), dan Return on Equity (ROE) berpengaruh
Hipotesis keempat adalah terdapat pengaruh positif dan signifikan terhadap Pertumbuhan Laba
antara Return on Equity (ROE) terhadap pertumbuhan perusahaan dengan nilai signifikansi variabel bebas
laba. Hasil pengujian diperoleh nilai signifikansi 0.05.
variabel bebas 0.133 yang lebih besar dari α 0.05.
Hasil ini menunjukkan bahwa secara parsial Return V. DAFTAR RUJUKAN
on Equity (ROE) tidak berpengaruh positif dan
Amalina, N., & Sabeni, A. (2014). Analisis Rasio Keuangan
signifikan terhadap Pertumbuhan Laba perusahaan.
dalam Memprediksi Perubahan Laba: (Studi Empris
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang
pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar pada
dilakukan oleh Julianti (2014: 1-19) dan Syarifah
Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2008-2011).
(2014: 1-14) yang menunjukkan bahwa Return on
Diponegoro Journal of Accounting, 3 (1): 1-15.
Equity (ROE) berpengaruh terhadap pertumbuhan
laba. Case, K. E., & Fair, R. C. (2006). Prinsip-Prinsip Ekonomi
(8th ed., Jld. I). Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama.
5. Hipotesis kelima (H5) Fatimah, S. (2014). Analisis Pengaruh Rasio Keuangan
Hipotesis kelima adalah terdapat pengaruh Terhadap Perubahan Laba pada Perusahaan Manufaktur
secara simultan antara Gross Profit Margin (GPM), Sektor Aneka Industri yang Terdaftar di Bursa Efek
Net Profit Margin (NPM), Return on Asset (ROA), Indonesia. Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi,
dan Return on Equity (ROE) terhadap pertumbuhan Universitas Maritim Raja Ali Haji, 1-17.
laba. Hasil pengujian menunjukkan nilai signifikansi Gade, M. (2005). Teori Akuntansi. Jakarta: Almahira.
0.05. Sehingga dapat disimpulkan terdapat pengaruh
Gunawan, A., & Wahyuni, S. F. (2013). Pengaruh Rasio
secara simultan antara antara Gross Profit Margin
Keuangan Terhadap Pertumbuhan Laba pada
(GPM), Net Profit Margin (NPM), Return on Asset
Perusahaan Perdagangan di Indonesia. Jurnal
(ROA), dan Return on Equity (ROE) terhadap
Manajemen & Bisnis, 13 (1): 63-84.
pertumbuhan laba. Hasil penelitian ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Syarifah (2014: 1-14) Handayani, S. (2010). Analisis Kemampuan Rasio Keuangan
yang menunjukkan bahwa Gross Profit Margin dalam Memprediksi Pertumbuhan Laba pada
15
Kalbisocio,Volume 4 No. 1 Februari 2017
Perusahaan Otomotif yang Terdaftar di BEI. Jurnal Siagian, Y. M. (2005). Aplikasi Supply Chain Management
Manajemen, 10 (1): 73-90. dalam Dunia Bisnis. Jakarta: PT. Grasindo.
Hartini, W. (2012). Pengaruh Financial Ratio Terhadap Subramanyam, K. R., & Wild, J. J. (2013). Analisis Laporan
Pertumbuhan Laba dengan Pengungkapan Corporate Keuangan (10th ed., Jld. I). Jakarta: Penerbit Salemba
Social Responsibility Sebagai Variabel Pemoderasi. Empat.
Management Analysis Journal, 1 (2): 1-7. Sugiono, A. (2009). Manajemen Keuangan untuk Praktisi
Ikhsan, A. (2009). Akuntansi Manajemen Perusahaan Jasa. Keuangan. Jakarta: Grasindo.
Jakarta: Graha Ilmu. Sugiono, A., & Untung, E. (2008). Panduan Praktis Dasar
Indriantoro, N., & Supomo, B. (2009). Metodologi Penelitian Analisa Laporan Keuangan Perusahaan. Jakarta: PT.
Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen (1st ed.). Grasindo.
Yogyakarta: BPFE Yogyakarta. Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV
Julianti, E. (2014). Pengaruh Current Ratio (CR), Debt to Alfabeta.
Equity Ratio (DER), Total Asset Turnover (TATO), Sukrillah, S. (2014). Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap
Net Profit Margin (NPM), dan Return on Equity Perubahan Laba Perusahaan Makanan dan Minuman
(ROE) Terhadap Pertumbuhan Laba pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI tahun 2008-2012. Jurusan
Property & Real Estate yang Terdaftar di BEI periode Akuntansi. Fakultas Ekonomi. Universitas Maritim
2010-2013. Jurusan Akuntansi. Fakultas Ekonomi. Raja Ali Haji, 1-16.
Universitas Maritim Raja Ali Haji, 1-19.
Supranto, J. (2009). Statistik Teori dan Aplikasi (7th ed., Jld.
Kieso, dkk., (2008). Intermediate Accounting (10th ed., Jld. I). II). Jakarta: Penerbit Erlangga.
Jakarta: Erlangga.
Syamsudin, & Primayuta, C. (2009). Rasio Keuangan dan
Mahaputra, I. N. (2012). Pengaruh Rasio-Rasio Keuangan Prediksi Perubahan Laba Perusahaan Manufaktur yang
Terhadap Pertumbuhan Laba pada Perusahaan Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. BENEFIT: Jurnal
Manufaktur yang Terdaftar di BEI. AUDI: Jurnal Manajemen dan Bisnis, 13 (1): 61-69.
Akuntansi & Bisnis, 7 (2): 243-254.
Syarifah, S. (2014). Pengaruh Rasio Leverage dan
Mamduh, H., & Halim, A. (2009). Analisis Laporan Profitabilitas Terhadap Perubahan Laba pada
Keuangan (4th ed.). Yogyakarta: UPP Sekolah Tinggi Perusahaan Sektor Aneka Industri yang Terdaftar di
Ilmu Manajemen YKPN. BEI periode 2010-2013. Jurusan Akuntansi. Fakultas
Narpatilova, O. (2013). Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Ekonomi. Universitas Maritim Raja Ali Haji, 1-14.
Pertumbuhan Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Taruh, V. (2012). Analisis Rasio Keuangan dalam Memprediksi
terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2012. Pertumbuhan Laba pada Perusahaan Manufaktur di
Jurusan Akuntansi. Fakultas Ekonomi. Universitas BEI. Jurnal Pelangi Ilmu, 5 (1): 1-11.
Maritim Raja Ali Haji, 1-17.
Umar, H. (2008). Desain Penelitian Akuntansi Keperilakuan.
Naser, A. (2013). Kontribusi Rasio Keuangan Terhadap Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Perubahan Laba Perbankan di Bursa Efek Jakarta.
Wibowo, H. A., & Pujiati, D. (2011). Analisis Rasio Keuangan
Jurnal Bisnis dan Manajemen, 9 (3): 439-463.
dalam Memprediksi Perubahan Laba pada Perusahaan
Nazir, M. (2009). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Real Estate dan Property di Bursa Efek Indonesia (BEI)
Indonesia. dan Singapura (SGX). The Indonesian Accounting
Nugroho, R. S., & Yuyetta, E. N. (2014). Analisis Rasio Review, 1 (2): 155-178.
Keuangan untuk Memprediksi Perubahan Laba Wulansari, D. (2013). Pengaruh Current Ratio (CR), Net
Perusahaan. Diponegoro Journal of Accounting, 3 (2): Profit Margin (NPM), Debt to Equity Ratio (DER), dan
1-8. Total Asset Turnover (TATO) Terhadap Perubahan Laba
Pratama, A. (2013). Pengaruh Rasio Keuangan terhadap pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi Periode
Pertumbuhan Laba pada Perusahaan Manufaktur 2009-2011. Jurusan Akuntansi. Fakultas Ekonomi.
yang Terdaftar di BEI periode 2009-2012. Jurusan Universitas Maritim Raja Ali Haji, 1-18.
Akuntansi. Fakultas Ekonomi. Universitas Maritim
Raja Ali Haji, 1-20.
16