Implementasi Analisis Gap Untuk Sistem Pendukung Keputusan (SPK) Kenaikan Jabatan
Implementasi Analisis Gap Untuk Sistem Pendukung Keputusan (SPK) Kenaikan Jabatan
net/publication/321051050
CITATIONS READS
0 985
3 authors, including:
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
Modelling the Mechanism of Hajj Pilgrims and Quota Determination View project
All content following this page was uploaded by Ditdit Nugeraha Utama on 14 November 2017.
ABSTRACT
There are several important factors that can determine the progress or decline of an organization or
company, one of them is the role of the employee. Employees with high quality will help the company in achieving
its goals. The company can provide rewards to employees who are considered outstanding in the form of a
promotion. This research raised the case study of implementation gap analysis for decision support systems
promotion on PT. Beyf Brothers. Currently the process of promotion of staff present in PT. Beyf Brothers has not
been able to meet desirable because the need is still done manually. Systems development methodology used is a
structured System Development Life Cycle (SDLC) and the design model used is the model matching profile
(profile matching) as the method of calculation of Competency Mapping Gap and also PHP and MySQL as computer
coding.
Keywords: DSS, SDLC (System Development Life Cycle), GAP, PHP, and MySQL.
A job is a group of similar positions in a single plant, business, establishment, educational institution, or other
organization. One or many persons may be employed in the same job. Each job may be regarded as being composed
of a series of tasks or elements.
Suatu jabatan adalah sekelompok posisi yang hampir sama dalam suatu pabrik, perusahaan, lembaga pendidikan atau
organisasi lainnya. Satu atau banyak orang dapat dipekerjakan dalam jabatan yang sama. Tiap jabatan dapat
dipandang sebagai terdiri atas serangkaian tugas atau unsur. Dari definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa
jabatan adalah sekelompok posisi yang hampir sama dalam suatu badan, lembaga atau perusahaan. Pekerjaan yang
dilakukan oleh dua orang pesuruh misalnya tidak akan persis sama banyaknya atau sama beratnya (Moekijat, 2008).
a. Pengukuran Kinerja
Pengukuran kinerja hanya dapat dilakukan terhadap kinerja yang nyata dan terukur. Apabila kinerja tidak dapat
diukur, tidak dapat dikelola. Untuk dapat memperbaiki kinerja, perlu diketahui seperti apa kinerja saat ini. Apabila
kinerja deviasi dapat diukur, dapat diperbaiki. Pengukuran hanya berkepentingan untuk mengukur apa yang penting
dan relevan. Untuk itu, perlu tentang apa yang dikatakan penting dan relevan sebelum menentukan ukuran apa yang
harus digunakan. Hal-hal yang diukur tergantung pada apa yang dianggap penting oleh stakeholders dan pelanggan.
Pengukuran mengatur keterkaitan antara strategi berorientasi pelanggan dan tujuan dengan tindakan (Wibowo,
2007).
Sedangkan untuk pengumpulan gap-gap yang terjadi itu sendiri pada tiap aspeknya mempunyai perhitungan yang
berbeda-beda (Kusrini, 2007).
Tes IST
Tes IST digunakan untuk mengungkap kecerdasan sebagai kepandaian atau kemampuan untuk memecahkan
persoalan yang dihadapi. Inteligensi terdiri dari bagian-bagian yang saling berhubungan secara bermakna dan
sebagai suatu gestalt. Struktur inteligensi tertentu menggambarkan pola bekerja yang tertentu yang akan cocok
dengan tuntutan pekerjaan atau profesi tertentu (Kusrini, 2007).
Tes Pauli
Tes pauli bertujuan untuk melihat daya tahan, ketekunan dan ketelitian. Hasil kerja merupakan fungsi dari motivasi
dan kemampuan. Motivasi merupakan hasil dari niat dan kemauan. Kemampuan merupakan kekuatan tindakan yang
responsif berupa gerakan motorik, kegiatan intelektual, pengendalian diri secara umum dan kemampuan untuk
membedakan hal yang penting (Kusrini, 2007).
NCF
NCi, s, p (2)
IC
NCF: Nilai rata-rata core factor
NC(i,s,p): Jumlah total nilai core factor (intelektual, sikap kerja, perilaku)
IC: Jumlah item core factor
NSF
NSi, s, p (3)
IS
NsF : Nilai rata-rata secondary factor
NS (i,s,p) : Jumlah total nilai secondary factor (intelektual, sikap kerja, perilaku)
IS : Jumlah item secondary factor
Np = nilai perilaku
(x)% = nilai persen yang dimasukkan
METODE PENELITIAN
Metode penelitian terdiri atas metode pengumpulan data dan pengembangan sistem. Peneliti metode pendekatan
terstruktur dengan menggunakan model SDLC (System Development Life Cycle ). Dalam penelitian ini tahapan
SDLC menurut Ladjamudin (2005), yang berfungsi untuk menggambarkan tahapan-tahapan utama dan langkah-
langkah dari setiap tahapan yang
secara garis besar terbagi ke dalam tiga tahapan utama, yaitu:
1. Analisis
Pada tahap analisis dilakukan analisis sistem kenaikan jabatan yang sedang berjalan pada PT.Beyf Bersaudara.
Selain menganalisis proses yang sedang berjalan, tahapan ini juga digunakan untuk dapat merancang sistem baru
yang sebelumnya proses kenaikan jabatan masih dilakukan secara manual.
2. Perancangan
Tahap perancangan yang dilakukan untuk merancang sistem kenaikan jabatan yang baru, yang dapat
menyelesaikan ataupun memperkecil permasalahan dalam sistem kenaikan jabatan.
3. Implementasi
Tahap implementasi ini dilakukan sebagai proses untuk menerapkan sistem kenaikan jabatan yang telah dibangun
agar user dapat menggunakannya untuk menggantikan sistem yang lama. Pada tahap ini juga dilakukan transfer
dari hasil rancangan ke dalam pengkodean program. Dalam mendesain sistem kenaikan jabatan ini digunakan PHP
sebagai kode pemrograman dan MySQL sebagai database-nya.
Perancangan Model
Dari hasil pengamatan, terdapat permasalahan yang terjadi dalam proses kenaikan jabatan. Untuk memecahkan
persoalan tersebut, maka digunakanlah model pencocokan profil dengan. Proses perhitungan model pencocokan
profil ini terdiri atas beberapa proses yaitu perhitungan selisih, pembobotan gap, perhitungan core dan secondary
factor, dan penentuan ranking. Proses perhitungan selisih adalah pengurangan antara profil pegawai dengan profil
jabatan. Pembobotan gap merupakan pemberian nilai baku yang berdasarkan hasil perhitungan selisish. Model perhitungan
tersebut bertujuan untuk membantu proses kenaikan jabatan, yaitu dalam menentukan pegawai mana yang berkualitas dan
berhak untuk menduduki jabatan yang lebih tinggi.
d. Pencocokan Profil
Pemetaan Gap Profil
Gap yang dimaksud adalah perbedaan antara profil jabatan dan profil pegawai atau bisa ditunjukkan dengan rumus
persamaan (1).
Berikut contoh perhitungan Gap untuk masing-masing aspek:
7
1. Kapasitas Intelektual: dilakukan proses perhitungan Gap antara profil pegawai dan profil jabatan untuk masing-
masing faktor penilaian. Perhitungan dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Nilai Pegawai
1 : Common Sense
2 : Verbalisasi Ide
3 : Sistematika Berfikir
4 : Penalaran dan solusi Real
5 : Konsentrasi
6 : Logika Praktis
7 : Fleksibilitas Berfikir
8 : Imajinasi Kreatif
9 : Antisipasi
10 : Potensi Kecerdasan
2. Sikap Kerja
Tabel 4. Nilai Pegawai
Keterangan:
EP_2 : Energi Psikis
KT_2 : Ketelitian dan Tanggung Jawab
KH_2 : Kehati-hatian
PP_2 : Pengendalian Perasaan
DB_2 : Dorongan Berprestasi
VP_2 : Vitalitas dan Perencanaan
3. Perilaku
Tabel 7. Nilai Pegawai
Keterangan:
D_3 : Dominance (Kekuasaan)
I_3 : Influences (Pengaruh)
S_3 : Steadiness (Keteguhan Hati)
C_3 : Compliance (Pemenuhan)
Pembobotan
Setelah diperoleh Gap pada masing-masing pegawai, setiap profil pegawai diberi bobot nilai dengan patokan tabel
bobot nilai Gap, seperti yang terlihat pada Tabel 9.
Dengan demikian, setiap pegawai akan memiliki bobot nilai seperti berikut ini.No
1. Kapasitas Intelektual
10
2. Sikap Kerja
3. Perilaku
Tabel 21. Hasil Pemetaan Gap Kompetensi Pegawai 1
11
Setelah menentukan bobot nilai Gap untuk ketiga aspek, yaitu aspek kapasitas intelektual, sikap kerja, dan perilaku
dengan cara yang sama, maka setiap aspek dikelompokkan menjadi 2 kelompok Core Factor dan Secondary Factor.
1. Kapasitas Intelektual
a. Pegawai 1
4 3 2 3 3 15
NCF 3
5 5
4,5 4 4 4,5 4 21
NSF 4,2
5 5
b. Pegawai 2
4 5 2 5 2 18
NCF 3,6
5 5
5 5 3 4,5 4 21,5
NSF 4,3
5 5
c. Pegawai 3
5 4,5 5 4 4 22,5
NCF 4,5
5 5
4,5 5 5 3,5 5 23
NSF 4,6
5 5
d. Pegawai 4
12
4 5 4 3 5 21
NCF 4,2
5 5
5 5 4,5 4,5 4 23
NSF 4,6
5 5
e. Pegawai 5
4 5 3 4 4 20
NCF 4
5 5
4,5 4 5 5 3 21,5
NSF 4,3
5 5
2. Sikap Kerja
a. Pegawai 1
4 1 2 7
NCF 2,3
3 3
4 4,5 5 13,5
NSF 4,5
3 3
b. Pegawai 2
333 9
NCF 3
3 3
5 5 3,5 13,5
NSF 4,5
3 3
c. Pegawai 3
4,5 5 4 13,5
NCF 4,5
3 3
4,5 4,5 3,5 12,5
NSF 4,2
3 3
d. Pegawai 4
4 5 4 12,5
NCF 4,3
3 3
4,5 4,5 4,5 13,5
NSF 4,5
3 3
e. Pegawai 5
423 9
NCF 3
3 3
4 5 4,5 13,5
NSF 4,5
3 3
3. Perilaku
a. Pegawai 1
43 7
NCF 3,5
2 2
4,5 5 9,5
NSF 4,75
2 2
13
b. Pegawai 2
43 7
NCF 3,5
2 2
4,5 5 9,5
NSF 4,75
2 2
c. Pegawai 3
4,5 3 7,5
NCF 3,75
2 2
4,5 4 8,5
NSF 4,25
2 2
d. Pegawai 4
43 7
NCF 3,5
2 2
4,5 4 8,5
NSF 4,25
2 2
e. Pegawai 5
53 8
NCF 4
2 2
4,5 3,5 8
NSF 4
2 2
1. Kapasitas Intelektual
a. Pegawai 1
Ni = (60% x 3) + (40% x 4,2) = 3,48
b. Pegawai 2
Ni = (60% x 3,6) + (40% x 4,3) = 3,88
c. Pegawai 3
Ni = (60% x 4,5) + (40% x 4,6) = 4,54
d. Pegawai 4
Ni = (60% x 4,2) + (40% x 4,6) = 4,36
e. Pegawai 5
Ni = (60% x 4) + (40% x 4,3) = 4,12
2. Sikap Kerja
a. Pegawai 1
Ns = (60% x 2,3) + (40% x 4,5) = 3,18
b. Pegawai 2
Ns = (60% x 3) + (40% x 4,5) = 3,6
14
c. Pegawai 3
Ns = (60% x 4,5) + (40% x 4,2) = 4,38
d. Pegawai 4
Ns = (60% x 4,3) + (40% x 4,5) = 4,38
e. Pegawai 5
Ns = (60% x 3) + (40% x 4,5) = 3,6
3. Perilaku
a. Pegawai 1
Np = (60% x 3,5) + (40% x 4,75) = 4
b. Pegawai 2
Np = (60% x 3,5) + (40% x 4,75) = 4
c. Pegawai 3
Np = (60% x 3,75) + (40% x 4,25) = 3,95
d. Pegawai 4
Np = (60% x 3,5) + (40% x 4,75) = 3,95
e. Pegawai 5
Np = (60% x 4) + (40% x 4,5) = 3,95
b. Pegawai 2
Ranking = (45% x 3,88) + (30% x 3,6) + (25% x 4)
Ranking = 1,746 +1,08 + 1
Ranking = 3,826
c. Pegawai 3
Ranking = (45% x 4,54) + (30% x 4,38) + (25% x 3,95)
Ranking = 2,043 + 1,314 + 0,9875
Ranking = 4,3445
d. Pegawai 4
Ranking = (45% x 4, 6) + (30% x 4,38) + (25% x 3,95)
Ranking = 1,962 + 1,314 + 0,9875
Ranking = 4,2635
e. Pegawai 5
Ranking = (45% x 4,12) + (30% x 3,6) + (25% x 4,5)
Ranking = 1,854 + 1,08 + 1,125
15
Ranking = 4,059
Dari hasil ranking yang telah dihitung, maka yang mempunyai kesempatan untuk naik jabatan adalah pegawai
dengan:
Id : 0020
Nilai : 4,3445
d. Perancangan ERD
16
17