0% found this document useful (0 votes)
731 views4 pages

Woc CBD

1. The document discusses cholelithiasis or gallstone formation which can lead to obstruction of the common bile duct. 2. Stones migrating from the gallbladder to the common bile duct cause obstruction and elevate bilirubin levels leading to jaundice. 3. Clinical manifestations include jaundice, abdominal pain, and pale stool. Diagnostic tests include liver function tests, ultrasound, and cholangiography to visualize the bile ducts. 4. Treatment options described are percutaneous biliary drainage or ERCP to remove stones endoscopically.

Uploaded by

cahya
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as XLSX, PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
731 views4 pages

Woc CBD

1. The document discusses cholelithiasis or gallstone formation which can lead to obstruction of the common bile duct. 2. Stones migrating from the gallbladder to the common bile duct cause obstruction and elevate bilirubin levels leading to jaundice. 3. Clinical manifestations include jaundice, abdominal pain, and pale stool. Diagnostic tests include liver function tests, ultrasound, and cholangiography to visualize the bile ducts. 4. Treatment options described are percutaneous biliary drainage or ERCP to remove stones endoscopically.

Uploaded by

cahya
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as XLSX, PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 4

WEB OF CAUTION

↓as. Empedu sirosis hati infeksi percabangan bilier

↑kolesterol pigmen empedu (bilirubin) penumpukan pigmen ikterus membran mukosa


takterkonjugasi empedu di kulit dan sklera tampak kuning
supersaturasikolesterol
presipitasi (pengendapan)
pembentukan kristal kolesterol Ikterus obstruktif adalah kegagalan aliran bilirubin ke duodenum, dima
batu pigmen perubahan patologi di hepatosit dan ampula vater
batu kolesterol
IKTERUS OBSTRUKTIF etiologi : 1. batu CBD (common bile ducts), 2.kolangiokarsinoma, 3.ka
batu kandung empedu bermigrasi ke CBD
CHOLEDOOCOLETHIASIS manifestasi klinis : ikterus, nyeri perut, feses dempul
(Batu CBD)
penyumbatan pada duktus koledokus pemeriksaan penunjang : 1. tes fungsi hati, 2. USG abdominal, 3. end
4. CT-scan abdomen, 5. MRCP, 6. Kolangiografi
CBD memanjang dari pertemuan antara duktus sistikus dan duktus hepatikus
penatalaksanaan : 1. Drainase Empedu Perkutan (Percutaneous Biliar D
obstruksi duktus sistikus 2.ERCP (Endoscopic Retrograde Cholagiopancreo

distensi kantung empedu aliran balik cairan empedu ke iritasi dinding sistikus peradangan disekitar
hepar melalui darah akibat gesekan dgn batu hepatobilier
fundus empedu menyentuh
dinding abdomen pd kartilago ↓jml bilirubin dlm darah respon inflamasi pengeluaran SGPT, SGOT
costa 9&10 iritatif saluran cerna
Luka Insisi
ikterus ↑permeabilitas vasa &
gesekan empedu dg dinding abdomen perubahan hemodinamik merangsang sistem syaraf Mengaktivasi
terjadi penumpukan bilirubin parasimpatis reseptor nyeri
nyeri abdomen kuadran pd lapisan bawah kulit penumpukan cairan diinterstisial
kanan atas ↓peristaltik usus dan lambung Melalui sistem
saraf ascenden
gatal-gatal ↑tekanan intraandomen
MK. Nyeri Akut makanan tertahan di lambung merangsang
MK : Resiko Kerusakan penekanan pd lambung thalamus dan
Integritas Kulit produksi asam cairan korteks serebri
mual
Muncul sensasi
DAFTAR PUSTAKA : nyeri
Bulechek, M.G dkk.(2013). Nursing Interventions Classification (NIC), 6th Indonesian edition. Indonesia: Mocomedia. muntah anoreksia MK. Resiko Ketidakseimbangan
C, Collins.(2004). A Prospective study of common bile duct calculi in patients undergoing laparascopic cholesystectom. Seattle : Ann Surg. volume cairan Nyeri Akut b.d
Agen Cidera Fisik
Holland, Kimberly. (2015). Choledocolithiasis. Healthline. [Online] Healthline Networks, [Cited: Juli 9, 2015.] http://www.healthline.com/health/choledocholithiasis.
Hunter, John G. (2007). Gallbladder And Extrahepatic Billiary System. [book auth.] F Charles Brunicardi. Schwartz's Principles of Surgery. Maryland : McGraw-Hill's Access Medicine. MK : Nutrisi kurang
Ko, Chyntia. (2002).Epidemology and natural history of Comon ble duct stones and prediction of disease. Vol. 56. 6, Seattle : Elsevier Inc. dari kebutuhan tubuh NOC
Moorhead Sue, dkk. (2013). Nursing Outcomes Classification (NOC), 5th Indonesian edition. Indonesia: Mocomedia.
NIC
Murray, Robert. (2009). Porfirin dan Pigmen Empedu. [book auth.] Robert Murray, Granner Daryl and Rodwell Victor. Biokimia Harper. Jakarta : EGC
Setelah melakukan tindakan 3x 24 jam
NANDA. (2018). NANDA International nursing diagnoses :definitions and classification 2018-2020. Ed.11. Jakarta : EGC diharapkan klien dengan nyeri akut b.d agen
Manajemen Nyeri: cidera fisik dapat teratasi dengan kriteria ha
1. Kaji nyeri secara komprehensif (lokasi, 1. Skala nyeri menurun menjadi skala 2
karakteristik, onset/durasi, frekuensi, kualitas, 2. Menunjukkan perasaan nyaman dan rileks
intesitas dan faktor pencetus) 3. Dapat melakukan teknik nonfarmakologis
2. Posisikan klien senyaman mungkin berupa distraksi dan relaksasi napas dalam
3. Kontrol lingkungan yang dapat untuk mengurangi nyeri yang dirasakan.
Setelah melakukan tindakan 3x 24 jam
diharapkan klien dengan nyeri akut b.d agen
Manajemen Nyeri: cidera fisik dapat teratasi dengan kriteria ha
Nurarif, A. H. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis dan Nanda Nic-Noc, Edisi 3. Yogyakarta : MediAction 1. Kaji nyeri secara komprehensif (lokasi, 1. Skala nyeri menurun menjadi skala 2
Smeltzer, Suzanne C & Bare, Brenda G. (2001). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth edisi 8. Jakarta: EGC
karakteristik, onset/durasi, frekuensi, kualitas, 2. Menunjukkan perasaan nyaman dan rileks
intesitas dan faktor pencetus) 3. Dapat melakukan teknik nonfarmakologis
Sulaiman, Ali.(2015). Pendekatan Klinis Pada Pasien Ikterus. [book auth.] Persatuan Ahli Penyakit Dalam Indonesia. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta : Interna Publishing 2. Posisikan klien senyaman mungkin berupa distraksi dan relaksasi napas dalam
3. Kontrol lingkungan yang dapat untuk mengurangi nyeri yang dirasakan.
mempengaruhi nyeri
4. Ajarkan teknik nonfarmakologi seperti
distraksi dan relaksasi
5. Kolaborasikan pemberian analgetik

NIC

Pencegahan Jatuh:
1. Kaji kemampuan fisik pasien
2. Pasangkan railside tempat tid
3. Lakukan edukasi mengenai p

NOC

Setelah dilakukan tindakan 1x 2


klien dengan risiko jatuh b.d pr
pasca operasi dapat teratasi de
1. Klien dan keluarga mengetah
jatuh
2. Tidak terjadi jatuh
NAMA : CAHYA TRI UTAMI
NIM : P1337420919052
RUANG : RAJAWALI 1B

mbran mukosa
era tampak kuning

bilirubin ke duodenum, dimana kondisi ini akan menyebabkan


di hepatosit dan ampula vateri

ts), 2.kolangiokarsinoma, 3.karsinoma ampulla, 4.karsinoma pankreas, 5.striktur bilier

feses dempul
komplikasi : 1.kolangitis, 2. pankreatitis
hati, 2. USG abdominal, 3. endoskopi 3. koagulopati, 4. gagal ginjal dan hati.
CP, 6. Kolangiografi

erkutan (Percutaneous Biliar Drainage),


c Retrograde Cholagiopancreography, 3. Eksplorasi CBD terbuka

Eksplorasi Batu CBD dengan


laparatomi

Dilakukan insisi pembedahan

Luka Insisi Trauma


Jaringan
Mengaktivasi
reseptor nyeri Penurunan
Kelembapan Luka
Melalui sistem
saraf ascenden Rentan Infasif
Bakteri
merangsang
thalamus dan Risiko Infeksi b.d
korteks serebri Prosedur Invasif

Muncul sensasi NOC


nyeri
Setelah dilakukan tindakan 3x 24 jam diharapkan klien
Nyeri Akut b.d dengan risiko infeksi b.d prosedur invasif dapat
Agen Cidera Fisik teratasi dengan kriteria hasil :
1. Tidak terdapat tanda-tanda infeksi pada luka post
operasi
2. Klien tahu mengenai tanda dan gejala infeksi
3. Mengetahui faktor yang dapat menimbulkan infeksi
dan cara pencegahannya
akukan tindakan 3x 24 jam
klien dengan nyeri akut b.d agen NIC
dapat teratasi dengan kriteria hasil:
ri menurun menjadi skala 2 Pencegahan Infeksi :
kkan perasaan nyaman dan rileks. 1. Monitor tanda dan gejala infeksi
lakukan teknik nonfarmakologis 2. Ajarkan pasien dan keluarga tentang tanda
aksi dan relaksasi napas dalam dan gejala infeksi dan melaporkannya pada
urangi nyeri yang dirasakan.
akukan tindakan 3x 24 jam
klien dengan nyeri akut b.d agen NIC
dapat teratasi dengan kriteria hasil:
ri menurun menjadi skala 2 Pencegahan Infeksi :
kkan perasaan nyaman dan rileks. 1. Monitor tanda dan gejala infeksi
lakukan teknik nonfarmakologis 2. Ajarkan pasien dan keluarga tentang tanda
aksi dan relaksasi napas dalam dan gejala infeksi dan melaporkannya pada
urangi nyeri yang dirasakan. petugas kesehatan
3. Ajarkan pasien dan keluarga cara untuk
menghindari infeksi
4. Kolaborasi pemberian antibiotik

NIC
Efek Anestesi
Pencegahan Jatuh:
1. Kaji kemampuan fisik pasien
2. Pasangkan railside tempat tidur
3. Lakukan edukasi mengenai pencegahan jatuh Risiko Jatuh b.d
Proses Pemulihan
Pasca Operasi

Setelah dilakukan tindakan 1x 24 jam diharapkan


klien dengan risiko jatuh b.d proses pemulihan
pasca operasi dapat teratasi dengan kriteria hasil :
1. Klien dan keluarga mengetahui pencegahan
jatuh
2. Tidak terjadi jatuh

You might also like