0% found this document useful (0 votes)
83 views7 pages

Reward Dan Punishment Untuk Meningkatkan Motivsasi Kinerja Dalam Prespektif Islam - REVISI

In Islamic education, the granting of punishment and reward is permitted based on the Quran and Sunnah by maintaining aspects of tarbiyah. This study aims to discuss how effective the application of reward and punishment systems in motivating someone's performance in general, be it students, employees. And as a religious individual, especially for those who are Muslim, how does the effect of implementing this reward and punishment system increase faith and good deeds or avoid evil. This research

Uploaded by

Abdul Mun'im
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as DOC, PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
83 views7 pages

Reward Dan Punishment Untuk Meningkatkan Motivsasi Kinerja Dalam Prespektif Islam - REVISI

In Islamic education, the granting of punishment and reward is permitted based on the Quran and Sunnah by maintaining aspects of tarbiyah. This study aims to discuss how effective the application of reward and punishment systems in motivating someone's performance in general, be it students, employees. And as a religious individual, especially for those who are Muslim, how does the effect of implementing this reward and punishment system increase faith and good deeds or avoid evil. This research

Uploaded by

Abdul Mun'im
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as DOC, PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 7

Reward Dan Punishment Untuk Memotivasi Kinerja Dalam

Perspektif Islam
Penulis 1Abdul Mun’im, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, Indonesia, Fakultas Agama
Islam. Penulis 2 Renny Oktavia, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Penulis3 Taufiq
Churrahman, Universias Muhammadiyah Sidoarjo

In Islamic education, the granting of punishment and reward is permitted based on the Quran and Sunnah
by maintaining aspects of tarbiyah. This study aims to discuss how effective the application of reward and
punishment systems in motivating someone's performance in general, be it students, employees. And as a
religious individual, especially for those who are Muslim, how does the effect of implementing this reward
and punishment system increase faith and good deeds or avoid evil. This research uses a descriptive
qualitative approach. Data collection techniques include library research, observation, and documentation.
Data analysis techniques are data reduction, and data verification. The results showed that the forms of
rewards given included rewarding someone who excelled in an action, were able to improve the person's
performance motivation in the future and could motivate others to do the same good.
On the other hand, punishment is also important to apply including giving advice and guidance, showing a
sour face, giving a hard rebuke, and giving additional tasks, such as memorizing the surah or short verses
from the Quran or hadith, is also able to prevent someone from doing negative things and try not to repeat
negative things in the future.

Keywords: Reward And Punishment; Performance Motivation; Correct Behavior

Dalam pendidikan Islam, pemberian hukuman dan ganjaran dibolehkan berdasarkan Al-Quran dan Sunnah
dengan mempertahankan aspek tarbiyah. Penelitian ini bertujuan untuk membahas seberapa efektif
penerapan sistem penghargaan dan hukuman dalam memotivasi kinerja seseorang secara umum, baik itu
pelajar, karyawan. Dan sebagai individu yang religius, khususnya bagi yang beragama islam, bagaimana
efek dari penerapan sistem imbalan dan hukuman ini meningkatkan iman dan perbuatan baik atau
menghindari kejahatan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan
data meliputi penelitian perpustakaan, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data adalah reduksi data,
dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk-bentuk penghargaan yang diberikan
termasuk penghargaan seseorang yang unggul dalam suatu tindakan, mampu meningkatkan motivasi
kinerja seseorang di masa depan dan dapat memotivasi orang lain untuk melakukan kebaikan yang sama.
Di sisi lain, hukuman juga penting untuk diterapkan; termasuk memberikan nasihat dan bimbingan,
menunjukkan wajah masam, memberikan teguran keras, dan memberikan tugas tambahan, seperti
menghafal surah atau ayat-ayat pendek dari Quran atau hadits, juga mampu mencegah seseorang tidak
melakukan hal-hal negatif dan mencoba untuk tidak mengulangi hal-hal negative di masa depan.

Kata Kunci: Imbalan Dan Hukuman; Motivasi Kinerja; Perilaku Yang Benar

0
PENDAHULUAN dan rasa ngeri. Perlu dipahami, bahwa penghargaan dan
Islam sebagai agama yang terintegrasi mempunyai hukuman adalah salah satu sarana pendidikan yang
konsep tentang manusia. setiap manusia yang lahir ke diadopsi Al-Qur'an untuk melindungi masyarakat dari
dunia ini bukanlah seperti kertas putih kosong yang ekses kenakalan dan penyimpangan, untuk
tidak membawa apa-apa seprti teori tabula rasa John mendisiplinkan pelaku dan mengintimidasi dari
Locke pada abad 17. Akan tetapi, manusia telah kejahatan, dan mendesak orang percaya untuk mematuhi
membawa nilai-nilai fitrah yang datangnya dari Allah agamanya dan mendorongnya untuk mendapatkan
SWT (Al Quran dan Terjemahnya, Kemenag RI : 2014. pahala dari perbuatan baik seuai keinginan Tuhannya
QS. 30 :30). Padsa dasarnya, manusia dibekali Allah dengan harapan serta pengampunan. Islam menetapkan
insting untuk berbuat kebaikan, Dalam proses undang-undang, prosedur pencegahan dan norma yang
kehihupan manusia selanjutnya, manusia menjamin keselamatan masyarakat dan keselamatan
akanmengalami perkembangan mulai dari anak-anak, individu dari berbagai pelanggaran dan kejahatan.
remaja, dewasa, dan akhirnya tua. Selama proses inilah Perlu dipahami, bahwa penghargaan dan hukuman
fitrah manusia yang suci dapat terkontaminasi dengan adalah salah satu sarana pendidikan yang diadopsi Al-
unsur-unsur yang merusak. Oleh sebab itu, untuk Qur'an untuk melindungi masyarakat dari ekses
memelihara fitrah manusia, islam menerapkan konsep kenakalan dan penyimpangan, untuk mendisiplinkan
keseimbangan atau tawazun dalam menilai manusia. pelaku dan menjauhkan dari tindak kejahatan, dan
salah satu bentuk konsep keseimbangan yang mendesak orang yang beriman untuk mematuhi
dicanangkan oleh islam adalah penerapan system agamanya dan mendorongnya untuk mendapatkan
penghargaan (reward) dan sanksi (punishment). Agar pahala dari perbuatan baik sesuai keinginan Tuhannya
penerapan imbalan dan hukuman proporsional, maka dengan harapan serta pengampunan. Islam menetapkan
unsur yang ada pada diri manusia yaitu : Jasad, Akal, undang-undang, prosedur pencegahan dan norma yang
dan Ruh, harus mendpatkan porsi perhatian yang menjamin keselamatan masyarakat dan keselamatan
seimbang. Ketiga unsur tersebut, haris dididik dengan individu dari berbagai pelanggaran dan kejahatan atau
satu system pendidikan yang integral dan menyeluruh yang biasa disebut dengan Maqashiddus Syariah atau
dengan landasan ketuhanan (manhaj Rabbani). Didalam tujuan utama syariat yang terbagi menjadi 3 pilar utama.
Al Quran terdapat banyak ayat yang menjelaskan Salah satunya yaitu Maqashid Dharuriyah, atau tujuan
tentang reward dan punishment, salah satu yang paling paling diperlukan atau tujuan primer dan ada kurang
banyak diketahui adalah adanya kata surga dan neraka. lebih 5 poin penting pada bagian ini, yaitu a. Menjaga
Surga diperuntukkan untuk mereka-mereka yang agama, b. Menjaga akal, c. Menjaga garis keturunan, d.
beriman dan melakukan tindakan positif, yang mana Menjaga jiwa manusia, dan e. Menjaga harta. Reward
dalam Al Quran disebut sebagai amalan shalih, dan dan punishment mendominasi pada bagian ini. Oleh
sebaliknya neraka disiakan bagi mereka-mereka yang karena itu ada punishment berupa qishash(hukuman
mendustakan agama dan bertindak negative mengikuti pancung) atau diyat bagi pelaku pembunuhan. Ada
keinginan hati yang dalam Al Quran disebut sebagai potong tangan bagi pelaku pencurian dengan kriteria
Kufur atau bersikap sombong menolak berterimakasih. barang yang dicuri senilai seperempat dinar emas. Tapi
Begitu juga dalam dunia pendidikan, ganjaran (reward) untuk kasus pencurian dengan kekerasan atau biasa
dan hukuman (punishment) merupakan bentuk penting disebut dengan pembegalan bentuk hukumannya
dari pedidikan (tarbiyah) yang memerankan peran berbeda. Ada hokum cambuk bagi pelaku perzinahan
utama bagi perkembangan potensi manusia. Pada diluar pernikahan atau rajam bagi pelaku perzinahan
umunya, diri manusia itu senang akan pujian dan dalam keadaan sudah berumah tangga. Haramnya
penghargaan. Oleh karena itu, Apresiasi terhadap Khamr atau minuman dengan kandungan alcohol
manusia yang unggul atau berprestasi hendaknya perlu berepapun kadarnya, termasuk juga haramnya konsumsi
diterapkan, sebab hidup adalah sebuah proses gerak darah, bangkai, babi.
kompetisi untuk memilih yang terbaik dalam hidup. Al-Qur'an juga menyebutkan serangkaian insentif dan
Namun, hukuman (punishment) juga tidak boleh penghargaan bagi mereka yang berpegang pada hukum
diabaikan, agar penerapannya proporsional. Berdasar penciptanya dan menghindari kesalahan dan
pada hal tersebut, islam sangat memperhatikan aspek penyimpangan dengan cara yang sesuai dengan kodrat
pendidikan, khususnya dalam hal pemberian ganjaran semua orang, support dan intimidasi(dukungan dan
dan hukuman. Dalam Al Quran, pemberian ganjaran hukuman) dianggap sebagai hal yang mendorong untuk
dan hukuman disebut dengan At-Targhib dan At Tarhib pembelajaran yang lebih baik, melakukan perbuatan
yang berarti menarik minat dan memberikan rasa takut baik, menghindari kesalahan, dan meninggalkan

1
keburukan. ketika anak didik melakukan tindakan positif, dan
Dari hasil penelitian ini, peneliti menemukan beberapa
hukuman diterapkan ketika anak didik melakukan
masalah, yaitu di beberapa lembaga pendidikan ada hal-hal yang negative. Jenis imbalan yang paling baik
yang hanya menerapkan system imbalan (reward) saja adalah dengan bentuk perhatian, jika lingkupnya
bagi siapa saja yang berbuat kebaikan dan mengabaikan
keluarga, maka sasaran penerapan system ini tentu
hukuman bagi pelaku pelanggaran dengan motto
adalah anak kandung, sebagaimana disebutkan dalam
mendidik dengan cinta. Ada juga yang sebaliknya,
dengan dalih membiasakan kedisiplinan. Menerapkan suatu riwayat bahwa Nabi Muhammad SAW, pernah
hukuman saja dan menafikan apresiasi bagi siapapun mencium kening anak-anak, kemudian ada laki-laki
yang berbuat baik. yang berkomentar,Nabi Muhammad SAW kemudian
Maka perlu dipahami apa yang dimaksud dengan bersabda: “ Aku tidak bisa berbuat apa-apa bagimu
Reward (imbalan) dan apa yang dimaksud dengan jika Allah mencabut kasih sayang dari hatimu” (Al
Punishment (hukuman). Bagaimana strategi pemberian Bukhari : cet 2013 : 7). Kebanyakan orang akan
imbalan dan hukuman agar proporsional dan efektif, menilai bahwa pemberian penghargaan adalah tanda
serta apa pengaruhnya terhadap motivasi kinerja kecintaan atas suatu prestasi, namun peneliti melihat
seseorang. Kapan imbalan dan hukuman itu diterapkan? ini adalah suatu bentuk kesalah pemahaman, karena
Jenis penghargaan dan hukuman apakah yang sekiranya
dalam sebuah ayat Allah SWT berfirman : “…
pantas untuk diberikan? Apa kesalahan-kesalahan yang
Siksaku akan Aku timpakan kepada siapa saja yang
terjadi dalam penerapan system imbalan dan hukuman ,
Dan kira-kira hukuman yang seperti apa yang bisa
Aku kehendaki dan rahmat-Ku meliputi segala
memberikan efek jera bagi seseorang agar tidak sesuatu. Maka akan Aku tetapkan rahmat-Ku bagi
mengulangi kesalahan yang sama? orang-orang yang bertaqwa, dan menunaikan zakat
dan orang-orang yang beriman dengan ayat Kami”
Permasalahan diatas, dapat diurai satu persatu. Reaward
(imbalan) yaitu hadiah, atau pemberian hadiah baik (Al Quran dan Terjemahnya, Kemenag RI : 2014.
berupa materi atau dukungan moral terhadap suatu QS. 7 :156). Jadi penghargaan (reward) dan sanksi
perilaku yan positif (M. Sastra Pradja : 1978 : 169), (M.
(punishment) adalah satu kesatuan yang tidak dapat
Ngalim Purwanto: 2006 :182), namun menurut Amir dipisahkan dan semuanya adalah bentuk kasih sayang
Dien Idrakusuma (1973 : 147) menyatakan :” Reward atau dalam bahasa Al Quran biasa disebut dengan
(imbalan) merupakan hal yang membuat seorang anak
Rahmah. Namun perlu diingat, bahwa presentasi
merasa gembira dan dapat menjadi pedorong atau
pemberian sanksi lebih sedikit, sedang pemberian
motivasi bagi belajar murid. Meskipun berbeda
ungkapan, namun inti yan bisa dipetik dari pemaparan
imbalan yang jumlahnya lebih banyak. Hal ini
para ahli tentang reward atau imbalan ialah sebuah berdasar pada sabda Rasulullah SAW yang artinya
pengharaan atas perilaku yang baik agar menjadi daya sebagai berikut :” Sesungguhnya Allah telah
menetapkan kebaikan dan keburukan kemudian
dorong orang tersebut dalam hal positif lainnya dan dapat
memotivasi orang lain untuk mengikuti langkahgnya memberikan penjelasannya. Maka barangsiapa yang
dalam menyebarkan kebaikan. berangan-angan untuk berbuat satu kebaikan tetapi
Sedang istilah Punishment (hukuman), menurut Malik belum terlaksana,Allah akan mencatatkan pahala
Fadjar (2005 : 202); adalah “upaya edukatif untuk kebaikan secara utuh baginya. Dan barang siapa yang
mengarahkan dan memperbaiki seseorang kearah yang berangan-angan untuk berbuat satu kebaikan dan ia
benar, bukan praktik hukuman dan siksaan yang merealisasinya maka Allah akan mencatatkan
memasung kreativitas”. Hal ini senada dengan ungkapan
baginya pahala sepuluh kali lipat meningkat tujuh
Harun Al Rasyid ketika menitipkan kedua anaknya yaitu
Al Amin dan Al Makmun kepada seorang guru; beliau
ratus kali lipat hingga tak terbatas kelipatannya. Dan
berpesan sebaaimana yan dikutip oleh Ibnu Khaldun barang siapa yang berangan-angan untuk berbuat satu
dalam kitabnya yan berjudul (Muqaddimah) : “… keburukan dn tidak sampai melakukannya, maka
Luruskan ia semampumu dengan cara mendekat dan Allah akan mencatatkan baginya pahala utuh, dan
lembut. Jika dengan dua cara itu dia tetap tidak baik barang siapa yang berangan-angan untuk berbuat satu
maka gunakan cara yang keras”. keburukan kemudian ia melakukannya, maka Allah
Kesimpulan yang bisa diambil dari pernyataan akan mecatat baginya satu dosa saja” (Al Bukhari,
Harun Ar Rasyid adalah bahwa hukuman dan cet 2013 : 103). Dari hadits ini dapat
imbalan tidak bisa dipisahkan. Imbalan diberikan diambilkeiampulan bahwa porsi untuk punishment

2
(hukuman) lebih sedikit dibandingkan dengan porsi membuat anaknya mampu berinteraksi dengan
pemberian imbalan (reward) yang porsi kehidupan secara mandiri, bukan pendidikan yang
penerapannya lebih besar. membuat anak bergantung kepada orang lain dalam
METODE (UNTUK ARTIKEL HASIL mengambil keputusan atapun dalam mengemban
PENELITIAN) tanggungjawab yang diberikan.
Terkait penerapan sanksi, meskipun porsinya sedikit
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif
deskriptif (Zuriah : (2009 :97)). Teknik pengumpulan namun jika diterapkan pada waktu dan tempat yang
data meliputi penelitian perpustakaan, observasi, dan salah maka akan berpotensi buruk dalam jangka
dokumentasi. Teknik analisis data adalah reduksi data, panjang. Oleh karena itu orang tua sebagai pendidik
dan verifikasi data. pertama harus mengetahui peneybab-penyebab
HASIL DAN PEMBAHASAN seorang anak berperilaku buruk. Dan bentuk
Dari hasil pemaparan sebelumnya, dapat dikatakan penertiban seperti apa yang biasa diberikan ketika
bahwa penerapan metode reward dan punishment seorang anak berperilaku buruk?
ibarat obat dari dokter, jika tidak dikonsumsi sesuai Rata-rata akan menggunakan cara yang keras atau
dengan dosis yang berlaku maka akan memberi dalam istilah al quran Qaswah, baik dengan
dampak yang buruk, namun jika obat ini bentakan atau bahkan pukulan. Meskipun memukul
dikonsumsi sesuai dengan resep dan dengan kadang diperbolehkan dalam kondisi tertentu dan
takaran tertentu dan konsumsi disesuaikan dengan pada area tertentu juga.
usia dan jenis penyakit maka akan bermanfaat Jadi inti dari pemaparan ini adalah bahwa reward
untuk menyembuhkan penderita. Sama halnya dan punishment adalah metode yang efektif dalam
dengan penerapan imbalan (reward) dan hukuman meningkatkan motivasi kinerja, hal ini berdasar
(punishment), juga memiliki aturan, syarat, serta pada kajian sejarah peradaban islam melaui kajian
kaidah-kidah tertentu yang mungkin dosisnya tafsir Al Quran dan Hadits serta buku-buku seajarah
berbeada antara anak-anak, remaja, dan dewasa. peradaban islam baik yang bersifat buku induk
Tergantung pada kasus spesifik yang dihadapi (Turats) ataupun yang kontemporer.
masing-masing. Suatu dosis pemberian hadiah dan Selain itu, efektifitas penerapan reward dan
hukuman yang efektif bagi seseorang belum tentu punishment dalam meningkatkan motivasi kinerja
sama dan efektif bagi orang lainnya karena masing- juga diakui oleh beberapa peneliti sebeluya
masing memiliki factor pendukung yang berbeda- sebagaimana artikel National Conference of
beda. Supaya penerapan reward dan punishment Creative Industry : Sustainable Tourism Industry
bisa menjadi metode yang efektif untuk for Economic Defelopment (2018) mengutip
memotivasi sesorang agar berbuat baik,maka perlu pernyataan Febrianti, et al (2014) yang meyatakan
diperhatikan syarat-syarat pemberiannya, cara bahwa reward memberi dampak yang besar pada
pemberian hingga dosis atau takaran yang tepat. motivasi. Dan juga mengutip pernyataan Sunarto et
Kekurangan atau kelebihan dosis pemberian hadiah (2017) tentang punishment bahwa penerapan
dan hukuman kemungkinan besar akan punishment juga berdampak positif dalam
menjadikannya kehilangan fungsi sebagai obat, dan meningkatkan kinerja.
bahkan mungkin akan berubahmenjadi racun yang KESIMPULAN
akan semakin merusak perilaku seseorang. Adapun capaian kesimpulan yang didapat adalah
Seorang pendidik yang bijak mampu
bahwa setiap system pendidikan diamanapun
mepertimbangkan segala hal dengan baik. Ia
mempunyai kerangka dan elemen yang hampir
memahami bahwa anak anak didiknya memiliki
sama, yaitu mempermudah sebuah proses
hati dan perasaan. Ia memberikan kepada mereka
pelaksanaan pendidikan demi tercapainya tujuan
pengalaman hidup, pengajaran, dan berbagai
dari pendidikan itu secara maksimal. Setiap system
pelatihan. Seiring dengan berlalunya waktu,
bertambahlah pengetahuan anak dan meningkat pendidikan pasti mengemban misi ideologis dari
pula kecerdasannya. Semua itu bisa direalisasikan nilai yang hendak ditanamkan dalam suatu
bila seorang pendidik mampu memberikan kelompok masyarakat. Reward (penghargaan) dan
pendidikan kasih sayang dan meningkatnya jati diri punishment (hukuman), merupakan bagian dari
anak untuk langkah pertamanya. Seorang pendidik system pendidikan atau yang biasa dikenal dengan
melatih dan mendidik aanak anaknya dengan istilah metode pembelajaran supaya peserta didik
penuh kesabaran dan kelapangan, tanpa pernah selama mengikuti proses pembelajaran merasa
merasa bosan ataupun putus asa: pendidikan yang nyaman dan dapat mencapai target yang telah
3
ditentukan. Meskipun terdapat pro dan kontra dari
para ahli terhadap realisasi penerapan system UCAPAN TERIMA KASIH
reward dan punishment, namun peneliti Sebagai bagian akhir dari penulisan artikel ini, saya
berkesimpulan bahwa pokok dari pro dan kontra selaku peneliti mengucap syukur kehadirat Allah
tersebut adalah sama. Yang mana intinya adalah SWT yang mana berkat rahmat, hidayah serta
bahwa reward dan punishment merupakan suatu taufiq-Nya saya bisa menyelesaikan tulisan ini.
bentuk pendidikan yang menyentuh sisi psikologi Kemudian, kepada kedua orang tua saya, yang
seseorang. Dilihat dari segi manapun, didalam senantiasa mendoakan dan mensupport saya dari
penerapan system reward dan punishment terdapat jauh. Kemudian, tak lupa saya mengucapkan banyak
sebuah nilai motivasi dan peringatan bagi manusia terimakasih kepada Pemprof Jatim selaku pemberi
beasiswa. Juga kepada ibu Renny Oktavia saya
untuk berbuat maskimal, siapapun yang berbuat ucapkan terimaksih, yang mana beliau dengan sabar
kebaikan akan mendapatkan penghargaan dan membimbing saya dalam penulisan artikel ini, dan
apresiasi, dan siapa saja melakukan tindak juga kepada bapak Taufiq Churrahman yang selalu
kejahatan akan mendapatkan hukuman. Dan memotivasi agar tidak putus asa, kepada bapak Budi
system ini memang bertolak belakang 180 derajat Haryanto selaku Kaprodi saya ucapkan terimakasih
dengan system pendidikan saat ini, akan tetapi yang sebesar-besarnya atas waktunya untuk sharing
peneliti memperbayai bahwa system seperti inilah dan konsultasi. Teman-teman seperjuangan di kelas
yang akan melahirkan orang-orang besar. pasca madin, isteri dan anak-anak yang sering saya
tinggal. Dan pihak-pihak yang membantu saya yang
Peneliti menyadari bahwa tulisan ini jauh dari kata tidak bisa saya sebutkan satu persatu hingga saya
sempurna. Oleh karena itu, saran dan masukan bisa menyelesaikan artikel ini.
sangat dibutuhkan dalam rangka perbaikan
berkelanjutan dan pengembangan dari tulisan ini. REFERENSI
Adhitomo,Ismi, (2018). Pengaruh Reward dan
Punishment terhadap kinerja dan motivasi karyawan pada
CV. Media Kreasi Bangsa. (Jurnal of Applied Business
Administration,Vol 2. No. 2, e-ISSN 2548-9909)
Mardianto, Syaukani, Sutan Gembira Hasibuan, (2017)
Pengaruh Pemberian Reward dan Punishment terhadap
penguasaan pelajaran Quran Hadits siswa madrasah
Tsanawiyah Al Manar Medan.(Al –Balagh; Vol 1 No. 2)
Setiawan W., (2018), Reward dan Punishment dalam
perspektif pendidikan islam (Al Murabbi; Vol 4, No.2, 2018,
ISSN 2406-775X
Kelishadroky , A. Fatahian, Shamsi A. Bagheri, Shamirazy,
Manshourihasanbadi, (2016), The Role of Reward And
Punishment in Learning, (International Journal of Advanced
Biotechnology and Research (IJBR), Vol 7. No. 2, Online
ISSN 2278-599X, ISSN 0976-2612
Kemenag RI,(2014),Al Quran dan Terjemahnya
Shahih Al Bukhari, (cet 2013) Kitab Pdf
Al Mawardi, Kitab Al Ahkam Assulthaniyah, (cet 2006), Kitab
Pdf
Nur Suwaid, Pendidikan Metode Nabi untuk Anak (Kitab
Minhajut Tarbiyah An Nabawiyah Litthifli), Cet 2006, Kitab
Pdf.
Abdullah, Hamdi. Behvior Modification (Kitab Barnamij
Ta’dilis Suluk), Cet 2013,Kitab Pdf.
Nasih Ulwan, Abdullah, Metode Pendidikan Anak dalam Islam
(Kitab Tarbiyatul Aulad Fil Islam), Cet pertama 1992, Kitab
Pdf.
Sabuk, Benjamin, Dr. Metode Pendidikan Anak pada Zaman
Kekinian (Tarbiyatul Abna’ Fi Zamanis Sha’b), Cet ke 2, 2010
Kitab Pdf.
Saymsi Pasha, Hasan, Dr. Bagaimana Metode Pendidikan
Anak pada Zaman Ini? (Kaifa Turabbi Abnaaka Fi Hadza
Zaman), Cet ke 10, 2010, Kitab Pdf.
Zainu, Muahammad Jamil, Bagaimana Pendidikan Anak Kita,
4
(Kaifa Nurabbi Abnaana), Serial Parenting, Pdf, Diunduh pada 16 Desember 2019, pukul 13.00 WIB.

5
Nova Yanti, Reward dan Punishment pada Majelis Taklim Masjid Tuanku Tambusai, Desa Balai Makam, Kabupaten Bengkalis,
Jurnal Pendidikan, Al Ishlah, Vol 9, No.2 (2017),ISSN 2087-9490, Pdf.
Nurcahyani, Dwi, Hariato, Suspa,Pengaruh Manajemen Reward dan Punishment terhadap TeNaga Kependidikan Di Universitas
Pesantren Darul ‘Ulum Jombang, Jurnal Manajemen dan Pendidikan Islam, Vol. 1 No.2, 2016. E- ISSN : 2527-61 90,ISSN :
2503-3506, Pdf.
Abdul Gani, Yusnidar, Lailatul Wahidah, Yeni. Penggunaan Metode Ganjaran Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Bahasa
Arab Siswa Di MAS BAhrul Hikmah, Konwe Utara Sulawesi Utara, Al Mahara, Jurnal Pendidikan Bahasa Arab, Vol 3, No. 1,
2017. E-ISSN : 2477-5827, P-ISSN : 2477-5835, Pdf
Raihan, Penerapan Reward dan Punishment Dalam Peningkatan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Terhadap Siswa SMA
Di Kabupaten Pidie, Dayah : Journal Of Islamic Education, Vol 2, No. 1, 2019. ISSN : 115-130, Pdf
Kementrian Agama RI, Al Quran dan Terjemahnya, Cet Tahun 2014
Munawwir, Ahmad Warson,KAmus, Pustaka Progesif, Cet 1997

You might also like