0% found this document useful (0 votes)
168 views

TESIS

This thesis discusses the development of student worksheets based on project-based learning assisted by Tracker application with a scientific approach on the topic of kinematics for 10th grade students. The study aims to produce valid, practical and effective student worksheets. The research uses a development model consisting of preliminary research, development, and assessment phases. The results of the study show that the developed student worksheets meet the criteria of validity, practicality, and effectiveness in improving students' knowledge, skills, and attitudes.

Uploaded by

lusiana physic
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as DOC, PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
168 views

TESIS

This thesis discusses the development of student worksheets based on project-based learning assisted by Tracker application with a scientific approach on the topic of kinematics for 10th grade students. The study aims to produce valid, practical and effective student worksheets. The research uses a development model consisting of preliminary research, development, and assessment phases. The results of the study show that the developed student worksheets meet the criteria of validity, practicality, and effectiveness in improving students' knowledge, skills, and attitudes.

Uploaded by

lusiana physic
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as DOC, PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 271

PENGEMBANGAN LKPD BERBASIS MODEL PROJECT BASED

LEARNING DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK


BERBANTUAN APLIKASI TRACKER PADA
MATERI KINEMATIKA GERAK
KELAS X SMAN 3 PADANG

TESIS

OLEH

SUSRI LISMIDARNI

NIM. 16175033

Dosen Pembimbing

Yohandri, Ph.D.

PROGRAM PASCASARJANA PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2019
ABSTRACT

Susri Lismidarni. 2019. Development of Student’s Worksheets Based On


Project Based Learning Assisted Tracker Application With a Scientific
Approuch on the Topic of Kinematics For 10th Grade Senior High School,
Thesis. Magister of Program in Physics Education, Math and Sciences
Faculty, Universitas Negeri Padang.
This reseach is motivated by physics learning that has not been running
according to the curriculum 2013 reference. The curriculum 2013 was develop
based on two factors, one of which is external challenges including environment
issuess, advancement of information technology, the rise of creative and cultural
industries and development of education at the international level. An innovation
is needed in the form of developing models, sources and learning media that are
in line with the demands of the currculum 2013as one simple learning resource
that easily understood by student. The project based learning model as one
model of the models recommended in the curriculum 2013 because it can
improve student competence and creativity as well as the tracker application as
an IT based learning media that can complete at Internatinal levels. The purpose
in study was produce project based learning assisted tracker application with
scientific approuch on the topic of kinematics for 10th grade senior high school
with valid, practical, and effective criteria.
This type of reseacrh is R & D using plomp model which consist of the
preliminary research, development or prototyping phase, and assesment phase.
The reseach data consists of data on validity, practicality, and effectiveness. The
instrument of this study consisted of a validation sheet, a practice sheet of student
and teachers, attitude observation sheets, multiple choice tests and skill
assessment sheets. The data analysis technique uses deskriptive percentages.
The results of initial analysis of the performance analysis with good
categories. Student analysis results on aspect of knowledge ans skills need be
improved. Material analysis results are obtained to adjust the selection of material
to be taught. The result of design phese research obtained LKPD that was design
project based learning models assisted tracker application with scientific
approuch. The results of the reseacrh of development stage were generated
LKPD with valid criteria of (0,77). The Implementation phase of LKPD fulfills
the practical criteria according to the teacher (79,9), practically according to
students with the criteria (87,8). Attitude competence (81,9), skills competence
(81,8). Based on the results of the study it can be produce project based learning
assisted tracker application with scientific approuch on the Topic of Kinematics
For 10th Grade Senior High School with valid, practical, and effective criteria.

i
ABSTRAK

Susri Lismidarni. 2019. Pengembangan LKPD Berbasis Model Project


Based Learning dengan Pendekatan Saintifik Berbantuan Aplikasi Tracker
Pada Materi Kinematika Gerak Kelas X SMAN 3 Padang. Tesis. Program
Studi Magister Pendidikan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Padang.
Penelitian ini dilatar belakangi oleh pembelajaran fisika yang belum
berjalan sesuai dengan acuan kurikulum 2013. Kurikulum 2013 dikembangkan
berdasarkan dua faktor salah satunya yaitu tantangan eksternal. Tantangan
eksternal antara lain masalah lingkungan hidup,kemajuan teknologi informasi,
kebangkitan industri kreatif dan budaya, serta perkembangan pendidikan
ditingkat internasional. Maka, diperlukan sebuah inovasi berupa pengembangan
model pembelajaran, sumber belajar dan media pembelajaran yang sejalan
dengan tuntutan kurikulum 2013, diantaranya LKPD sebagai salah satu sumber
belajar sederhana yang mudah dipahami oleh peserta didik, model pembelajaran
project based learning sebagai salah satu model pembelajaran yang dianjurkan
dalam kurikulum 2013 karena dapat meningkatkan kompetensi dan kreatifitas
peserta didik, serta aplikasi tracker sebagai media pembelajaran berbasis IT
yang dapat bersaing ditingkat pendidikan internasional. Tujuan penelian ini
adalah untuk menghasilkan LKPD berbasis model Project Based Learning
dengan pendekatan saintifik berbantuan aplikasi tracker pada materi kinematika
gerak kelas X dengan kriteria valid, praktis dan efektif.
Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan menggunakan model
Plomp yang terdiri dari tahap preliminary research, development or prototyping
phase, and assesment phase. Instrumen penelitian ini terdiri dari angket analisis,
lembaran analisis, lembar validitas, lembar praktikalitas, tes objektif, lembar
observasi sikap, dan penilaian keterampilan. Teknik analisis data menggunakan
deskripsi persentase.
Hasil tahapan analisis awal-akhir berupa analisis performa dengan kategori
baik. Hasil analisis peserta didik pada aspek pengetahuan dan keterampilan perlu
ditingkatkan. Hasil dari analisis materi diperoleh untuk menyesuaikan pemilihan
materi yang akan diajarkan. Hasil penelitian tahap desain diperoleh LKPD yang
dirancang berbasis model project based learning dengan pendekatan saintifik
berbantuan tracker. Hasil penelitian tahap pengembangan dihasilkan LKPD
yang valid (0,77). Tahap Implementasi LKPD memenuhi kriteria praktis menurut
guru dengan kriteria (79,9), praktis menurut peserta didik dengan kriteria (87,8)
dan efektif pada kompetensi pengetahuan dengan kriteria(82,57), kompetensi
sikap (81,9), kompetensi keterampilan (81,8). Berdasarkan hasil penelitian dapat
disimpulkan LKPD berbasis model project based learning dengan pendekatan
saintifik berbantuan aplikasi tracker dengan kriteria valid, praktis dan efektif.

KATA PENGANTAR

ii
Syukur alhamdulillah kehadirat Allah SWT yang selalu melimpahkan

rahmat dan hidayahnya kepada kita semua sehingga kita masih bisa belajar dan

berusaha untuk meraih kesuksesan baik dunia maupun akhirat. Salah satu bentuk

nikmat itu penulis bisa menyelesaikan tesis yang berjudul ‘’ Pengembangan

LKPD Berbasis Model Project Based Learning dengan Pendekatan Saintifik

Berbantuan Aplikasi Tracker Pada Materi Kinematika Gerak Kelas X SMA 3

Padang ini. Tesis ini ditulis sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan

program studi Magister Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam Universitas Negeri Padang.

Tesis ini juga merupakan bagian hibah penelitian Pascasarjana Tahun 2019

oleh Bapak Yohandri, P.hD (Ketua) dan Bapak Yulkifli, S.Pd, M.Si (Anggota)

yang berjudul “Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Berbasis

Project Based Learning Menggunakan Teknologi Video Analisis Tracker untuk

Pembelajaran Fisika SMA “. Berdasarkan surat penugasan pelaksanaan penelitian

dengan nomor kontrak 425/UN 35.13/LT/2019. Salawat beserta salam semoga

selalu tercurahkan buat Nabi besar Muhammad SAW sebagai panutan dan semoga

kita selalu mengikuti dan menjalankan sunnah sunnah beliau.

Penulisan tesis ini tidak lepas dari bantuan dan kerjasama dari berbagai

pihak. Berkenaan dengan hal itu, penulis menyampaikan ucapan terimakasih

kepada yang terhormat:

1. Bapak Yohandri, Ph.D sebagai pembimbing yang telah meluangkan waktu

dalam membimbing, memberikan bantuan dan arahan serta memotivasi

penulis dalam menyelesaikan tesis ini.

iii
2. Bapak Dr. Ahmad Fauzi sebagai ketua Program Studi Magister Pendidikan

Fisika FMIPA UNP


3. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Magister Pendidikan Fisika FMIPA

UNP
4. Bapak dan Ibu majelis guru beserta peserta didik SMAN 3 Padang
5. Semua pihak yang turut membantu baik secara langsung maupun tidak

langsung sehingga tesis ini dapat terselesaikan.

Semoga bantuan dan bimbingan yang diberikan menjadi amal baik yang

diterima dan dibalas oleh Allah SWT. Tesis ini masih jauh dari kata

sempurna,maka dari itu diharapkan segala kritik dan saran untuk perbaikan dalam

penulisan yang akan datang.

Padang, 2019

Penulis

DAFTAR ISI

Halaman
ABSTRACT i
ABSTRAK ii
KATA PENGANTAR iii

iv
DAFTAR ISI v
DAFTAR TABEL vii
DAFTAR GAMBAR viii
DAFTAR LAMPIRAN x
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang Masalah................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................8
C. Tujuan Pengembangan..................................................................................8
D. Spesifikasi Produk yang Diharapkan............................................................9
E. Pentingnya Pengembangan.........................................................................10
F. Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan..................................................10
G. Defenisi Istilah.........................................................................................11
BAB II KAJIAN PUSTAKA 14
A. Landasan Teori............................................................................................14
B. Penelitian Relevan.......................................................................................66
C. Kerangka Berfikir.......................................................................................69
BAB III METODE PENELITIAN 71
A. Jenis Penelitian............................................................................................71
B. Model Pengembangan.................................................................................71
C. Prosedur Pengembangan.............................................................................72
D. Uji Coba Produk..........................................................................................79
E. Subjek Uji Coba..........................................................................................80
F. Jenis Data....................................................................................................81
G. Instrumen Pengumpulan Data.................................................................81
H. Teknik Analisis Data...............................................................................83
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 88
A. Hasil Penelitian...........................................................................................88
B. Pembahasan...............................................................................................117
C. Keterbatasan Penelitian.............................................................................127
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 128
A. Kesimpulan...............................................................................................128

v
B. Implikasi....................................................................................................128
C. Saran..........................................................................................................129
DAFTAR PUSTAKA 130

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Nilai Rata-rata Nilai Ulangan Harian Peserta Didik .................................4


Tabel 2. Materi Kinematika Gerak Lurus..............................................................49
Tabel 3. Materi Gerak Parabola.............................................................................50
Tabel 4. Materi Gerak Melingkar..........................................................................50

vi
Tabel 5. Skenario Pembelajaran.............................................................................53
Tabel 6.Sasaran Penilaian Kompetensi Sikap........................................................61
Tabel 7. Sasaran Penilaian Kompetensi Pengetahuan............................................63
Tabel 8. Sasaran Penilaian Kompetensi Keterampilan..........................................65
Tabel 9. Ringkasan Penelitian Relevan dari Beberapa Penelitian Pengembangan 66
Tabel 10. Ringkasan kegiatan pada tahap Preliminary Research..........................73
Tabel 11. Rangkuman Instrumen...........................................................................83
Tabel 12. Kategori Validitas...................................................................................84
Tabel 13. Kategori Validitas Produk......................................................................85
Tabel 14. Kategori Praktikalitas............................................................................86
Tabel 15. Kategori Keefektivasan dari LKPD.......................................................87
Tabel 16. Hasil Analisis Peserta Didik..................................................................94
Tabel 17. Nilai Validasi dari Validator Ahli untuk LKPD...................................109
Tabel 18. Saran Perbaikan oleh Tim Ahli Terhadap LKPD.................................110
Tabel 19. Hasil Praktikalitas One to One Evaluation...........................................111
Tabel 20. Kepraktisan LKPD Tahap Small Group Evaluation.............................112
Tabel 21. Kepraktisan LKPD Menurut Peserta Didik pada Tahap Field Test......114
Tabel 22. Kepraktisan LKPD Menurut Guru pada Tahap Field Test...................114
Tabel 23. Hasil Penilaian Kompetensi Sikap Peserta Didik.................................115
Tabel 24. Hasil Penilaian Kompetensi Pengetahuan Peserta Didik.....................116
Tabel 25. Hasil Penilaian Keterampilan Peserta Didik........................................117

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Cuplikan LKPD yang digunakan pendidik............................................3
Gambar 2 Langkah-Langkah Model Project Based Learning...............................31
Gambar 3. Langkah-Langkah Pendekatan Saintifik..............................................39

vii
Gambar 4. Tampilan Awal Tracker........................................................................44
Gambar 5 .Cara Membuka Video pada Tracker...................................................45
Gambar 6. Tampilan Video yang Dipilih..............................................................45
Gambar 7. Tampilan untuk Memutar Posisi Video................................................45
Gambar 8 Tampilan setelah Posisi Video Diputar.................................................46
Gambar 9 Tampilan setelah Posisi Video Diputar...............................................46
Gambar 10 Tampilan setelah Posisi Video Diputar...............................................47
Gambar 11 Mengkalibrasi Skala............................................................................47
Gambar 12 Hasil Setelah Dikalibrasi....................................................................47
Gambar 13 Tampilan Hasil Analisis Data.............................................................48
Gambar 14. Kerangka Berpikir..............................................................................70
Gambar 15.Alur Desain Evaluasi Formatif............................................................74
Gambar 16.Prosedur Pengembangan Penelitian LKPD.........................................78
Gambar 17. Hasil Analisis Performa......................................................................90
Gambar 18. Hasil Analisis Standar Kelulusan.......................................................92
Gambar 19. Hasil Analisis Kesulitan Belajar.........................................................93
Gambar 20. Hasil Analisis Peserta Didik...............................................................95
Gambar 21. Desain Cover LKPD Kinematika Gerak............................................97
Gambar 22. Contoh Desain Petunjuk Belajar........................................................98
Gambar 23. Contoh Desain Kompetensi Pembelajaran.........................................99
Gambar 24. Contoh Desain Tujuan Pembelajaran...............................................100
Gambar 25. Contoh Desain Informasi Pendukung..............................................101
Gambar 26. Desain essential question (pertanyaan essensial).............................102
Gambar 27. Contoh Desain Fase Perencanaan Proyek........................................103
Gambar 28. Desain Fase Menyusun Jadwal........................................................104
Gambar 29. Desain Fase Monitoring...................................................................105
Gambar 30. Desain Fase Assess The Outcome....................................................106
Gambar 31. Desain Fase Evaluate The Experience.............................................107
Gambar 32. Desain Penilaian LKPD...................................................................108
Gambar 33. Kepraktisan LKPD tahap Small Group Evaluation..........................113

viii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1.Cuplikan Hasil Wawancara dengan Guru Fisika...........................136

ix
Lampiran 2. Hasil Analisis Kebutuhan...............................................................140
Lampiran 3. Hasil Analisis Peserta Didik...........................................................147
Lampiran 4. Hasil Analisis Materi......................................................................154
Lampiran 5. Hasil Analisis Validitas Instrumen..................................................170
Lampiran 6. Hasil Analisis Validasi LKPD.........................................................177
Lampiran 7. Hasil Analisis Validasi RPP............................................................191
Lampiran 8 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran................................................199
Lampiran 9. Hasil Analisis Angket Praktikalitas One to One Evaluation..........215
Lampiran 10. Hasil Analisis Angket Praktikalitas Small Group Evaluation......218
Lampiran 11. Hasil Analisis Praktikalitas Peserta Didik Field Test Evaluation. 221
Lampiran 12. Hasil Analisis Praktikalitas Respon Guru Field Test Evaluation. 226
Lampiran 13. Hasil Analisis Penilaian Kompetensi Sikap Peserta Didik...........232
Lampiran 14. Hasil Analisis Kompetensi Pengetahuan Peserta Didik...............235
Lampiran 15. Hasil Analisis Kompetensi Pengetahuan Peserta Didik...............237
Lampiran 16. Surat Izin Penelitian.....................................................................240
Lampiran 17. Surat Hasil Penelitian...................................................................241

x
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Fisika merupakan salah satu cabang sains yang besar peranannya dalam

kehidupan, terlebih di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang

berkembang pesat saat ini. Pembelajaran Fisika seharusnya juga bisa

memanfaatkan perkembangan teknologi saat ini yang semakin maju dan

meningkat. Pembelajaran Fisika yang sesuai dengan kurikulum 2013 adalah

pembelajaran menggunakan pendekatan ilmiah dan diharapkan mampu

mendorong dan memfasilitasi peserta didik untuk mengembangkan

pengetahuannya secara utuh. Kegiatan pembelajaran bukan hanya sekedarnya

penguasaan kumpulan fakta, konsep, dan prinsip melainkan juga aktivitas peserta

didik secara langsung dalam membangun pengetahuan tersebut. Dengan

demikian, diharapkan aspek sikap dan keterampilan peserta didik akan

berkembang secara utuh. Pembelajaran Fisika idealnya disajikan dengan

menghadirkan fakta, objek atau fenomena Fisika itu sendiri secara langsung

kepada peserta didik. Pembelajaran akan terasa bermakna ketika peserta didik

memperoleh informasi dari fenomena nyata melalui pengamatan dan investigasi

langsung oleh peserta didik itu sendiri.

Hasil observasi dan wawancara di lapangan menunjukkan bahwa

pembelajaran fisika yang diharapkan belum berjalan sesuai acuan kurikulum

2013. Hal ini diperoleh berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang telah

dilakukandi SMA N 3 Padang dengan penyebaran angket kepada guru Fisika dan
2

peserta didik kelas X IPA. Analisis awal akhir dilakukan berupa analisis

kebutuhan, analisis peserta didik dan analisis materi terdapat beberapa kendala

yang sering dihadapi guru.

Hasil kebutuhan untuk analisis performa untuk perangkat pembelajaran

sebesar 87,5%. Hal ini menunjukkan dalam kegiatan pembelajaran guru sudah

menyiapkan perangkat pembelajaran dengan baik dan lengkap yang sesuai dengan

kurikulum 2013. Namun hasil analisis pada model dan media belajar sebesar 40%

hal ini menunjukkan sumber belajar yang digunakan pendidik dalam pembelajaran

masih belum sesuai dengan standar yang ditetapkan kurikulum 2013. Sumber

belajar yang diobservasi adalah penggunaan bahan ajar cetak berupa buku teks

dan LKPD yang langsung dibeli dari penerbit dimana komponen yang digunakan

belum lengkap seperti petunjuk pembelajaran, informasi pendukung, prosedur

kegiatan sesuai dengan model yang diterapkan, pengolahan data, evaluasi serta

penilaian. Materi disajikan dalam LKPD yang digunakan pendidik masih berupa

pengertian dan rumus.

Dilihat dari lembar kerja praktikum dalam LKPD diberikan langkah-langkah

praktikum dengan jelas sehingga siswa dapat secara langsung melakukan

praktikum. Hal ini tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran yang diharapkan

kurikulum 2013 yang mampu menciptakan peserta didik yang kreatif dan mandiri.

Sehingga motivasi peserta didik menggunakan LKPD masih kurang dan cendrung

menyalin jawaban temannya sehingga belum mampu mengoptimalkan peserta

didik untuk mengembangkan dan membangun pengetahuannya secara utuh. Hal

ini sesuai dengan hasil analisis kesulitan belajar untuk motivasi belajar sebesar
3

62,5%, masih berada pada kategori rendah. Cuplikan LKPD yang sering

digunakan pendidik dalam pembelajaran selain buku teks dapat dilihat pada

Gambar 1.

Gambar 1. Cuplikan LKPD yang digunakan pendidik


Sumber : (Surpadinningsih,2016 : 27)

Analisis aspek pendidik dalam merancang rancangan pembelajaran sesuai

dengan kurikulum 2013 dengan penggunaan model pembelajaran yang bervariasi

tetapi dalam pelaksanaannya pendidik masih mendominasi pembelajaran dengan

alasan materi fisika sulit sehingga perlu harus banyak dijelaskan. Kegiatan

pembelajaran yang selama ini dilakukan dirasa belum optimal untuk

menimbulkan kreatifitas dan belum bisa membuat peserta didik mandiri dalam

belajar. Fakta yang ditemukan dilapangan respon peserta didik terhadap

pembelajaran Fisika melalui analisis dengan penyebaran angket di SMAN 3

Padang sebagian besar peserta didik masih kesulitan untuk menemukan solusi dan

memecahkan masalah yang diberikan dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini

dikarenakan dalam proses pembelajaran peserta didik belum diberikan


4

kesempatan untuk menemukan dan membangun pengetahuannya sendiri dengan

melakukan pengamatan dan juga praktikum.

Belum optimalnya kegiatan pembelajaran juga terlihat dari hasil belajar yang

diperoleh dari nilai rata-rata Ulangan Harian peserta didik kelas X IPA SMAN 3

Padang untuk mata pelajaran fisika tahun ajaran 2018/2019 terlihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Nilai Rata-rata Nilai Ulangan Harian Peserta Didik SMA N 3 Padang kelas X tahun ajaran
2018/2019
Ketuntasan
Rata-
Jumlah
Jumlah rataJumlah
No Kelas siswa KKM
Siswa Nilai siswa (%) (%)
tidak
UH tuntas
tuntas
1. X IPA 1 35 72,90 11 31,43 24 68,57 80
2. X IPA 2 35 52,60 9 25,71 26 74,29 80
3. X IPA 3 34 60,51 7 20,58 27 77,42 80
4 X IPA 4 35 61,75 10 28,57 15 42,85 80
5 X IPA 5 35 70,50 8 22,85 17 43,75 80
6 X IPA 6 35 68,75 12 34,28 13 65,72 80
Sumber : Guru Fisika Kelas X SMA N 3 Padang

Tabel 1 merupakan paparan rata-rata nilai Ulangan Harian semester genap

kelas X Tahun ajaran 2018/2019 untuk 6 kelas dengan guru yang berbeda. Dari

tabel tersebut, terlihat bahwa presentase ketuntasan peserta didik masih rendah

untuk mencapai kriteria ketuntasan minimal yang ditetapkan sekolah yaitu 80.

Hal ini mengindikasikan masih banyak peserta didik yang belum menguasai

materi pembelajaran.

Berdasarkan masalah yang telah dikemukakan perlu dikembangkan sebuah

inovasi berupa pengembangan model pembelajaran, sumber belajar dan media

pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013, diantaranya sumber

belajar berupa LKPD sebagai salah satu sumber belajar sederhana yang mudah

dipahami dan dapat membantu peserta didik untuk belajar mandiri karena LKPD
5

memiliki prosedur kerja yang jelas. LKPD adalah lembaran-lembaran yang berisi

tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik. Lembar kerja peserta didik

merupakan salah satu sumber belajar yang dapat dikembangkan oleh pendidik

sebagai fasilitator dalam kegiatan pembelajaran (Widjajanti 2008). LKPD dapat

digunakan untuk mata pelajaran apa saja. Pada LKPD telah disusun cara kerja,

buku penunjang, waktu yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan, bahkan

dapat dilengkapi dengan tabel untuk menulis kegiatan yang diamati. LKPD dapat

dipakai untuk mempercepat waktu pembelajaran dan melengkapi materi pelajaran

pada buku paket LKPD yang dikembangkan sesuai dengan tuntunan kurikulum

2013 yaitu menunjang ketercapaian kompetensi sikap, pengetahuan dan

keterampilan. LKPD berisi langkah kerja yang nyata yang melibatkan proses

berpikir, prosedur kerja, kreativitas, dan kemandirian peserta didik. Penggunaan

LKPD merupakan kegiatan inti dalam pembelajaran sehingga dalam LKPD

hendaknya menggunakan model pembelajaran.

Menyikapi permasalahan dan realita yang terjadi sudah ada beberapa solusi

yang pernah dilakukan peneliti sebelumnya diantaranya Pengembangan modul

elektronik berbasis group Investigation berbantuan aplikasi tracker (Fitri, 2017).

Hasil pengembangan yang dilakukan peneliti menunjukkan modul yang

dikembangkan telah valid, sangat praktis digunakan menurut guru, praktis

menurut peserta didik dan efektif dalam meningkatkan kempetensi peserta didik

meliputi kompetensi pengetahuan, kompetensi sikap dan kompetensi

keterampilan. Pengembangan yang dilakukan memiliki keterbatasan diantaranya,

karena yang dikembangkan sebuah modul elektronik sehingga mengharuskan


6

peserta didik untuk membawa laptop dalam kegiatan pembelajaran karena modul

yang disajikan tidak dalam bentuk offline.

Berdasarkan beberapa solusi yang sudah ada dan merujuk dari keterbatasan

peneliti sebelumnya, maka peneliti ingin mengembangkan sebuah bahan ajar

berupa LKPD. Agar kegiatan pembelajaran terlaksana sesuai acuan kurikulum

2013 peneliti menggunakan model Project Based Learning(PjBL) sebagai salah

satu model pembelajaran yang disarankan untuk digunakan dalam pembelajaran

karena menghasilkan karya berbasis masalah. Simkins,et (2003) dalam Desain

Sistem Pembelajaran Kurikulum 2013 (2013:168) menyatakan bahwa Project

Based Learning adalah sebuah model pembelajaran yang digunakan sebagai

sarana peserta didik untuk memperoleh seperangkat pengetahuan dan

keterampilan belajar yang baru melalui serangkaian aktivitas merancang,

merencanakan, dan memproduksi produk tertentu. Salah satu keunggulan model

projectbased learning adalah model pembelajaran yang sangat baik dalam

mengembangkan berbagai keterampilan dasar yang harus dimiliki siswa termasuk

keterampilan berfikir, keterampilan membuat keputusan, kemampuan

berkreativitas, kemampuan memecahkan, dan sekaligus dipandang efektif

untuk mengembangkan rasa percaya diri dan manajemen diri para siswa.

Project based learning merupakan model pembelajaran yang dimulai dengan

masalah, untuk menjawab permasalahan atau menjawab pertanyaan yang

diidentifikasi dengan mengerjakan proyek. Hal ini bertujuan untuk memahami

konsep serta prinsip yang terkait dengan materi dan permasalahan yang akan

dipecahkan oleh peserta didik. Berdasarkan kutipan tersebut maka peneliti ingin
7

mengembangkan LKPD menggunakan model Project Based Learning untuk

meningkatkan kemampuan pengetahuan dan keterampilan peserta didik melalui

sebuah produk yang dihasilkan oleh peserta didik itu sendiri.

Persoalannya adalah terkadang ada fenomena yang dapat dilihat secara mudah

dalam dunia nyata namun tidak dapat dianalisis dengan mudah oleh peserta didik.

Oleh karena itu, diperlukan suatu terobosan bagaimana mengembangkan LKPD

menggunakan model pembelajaran yang memfasilitasi siswa untuk melakukan

investigasi terhadap suatu fenomena dengan memanfaatkan perkembangan

teknologi dan informasi (IPTEK) salah satunya adalah aplikasi Tracker Video

Analysis. Aplikasi dikembangkan oleh Open Source Physics dengan

menggunakan kerangka kerja java (Wee dan Lee, 2011). Secara sederhana tracker

memiliki kemampuan untuk melakukan track (pelacakan) pada gerak suatu objek

sehingga informasi yang dibutuhkan dapat dianalisis. Dalam kegiatannya siswa

dilatih menggunakan handphone untuk merekam peristiwa fisika, memindahkan

hasil rekaman pada komputer atau laptop, menganalisis hasil rekaman dengan

software tracker dan menganalisis lebih lanjut.

Adapun kemudahan dan keunggulan dari software tracker untuk menjelaskan

pola hubungan antara besaran fisika dan menentukan nilai dari besaran fisika.

Keunggulan dari software tracker antara lain: memberikan cara sederhana dan

mudah untuk memahami proses pergerakan benda (Hockicko, 2011),

menyediakan representasi banyak dari data eksperimen (Annisofira, 2017),

mampu menangkap video dari suatu peristiwa kehidupan dan menganalisis nya

dengan mudah (Firdaus, 2017), membantu memahami prinsip-prinsip dan


8

fenomena alam secara lebih mendalam serta membuat fisika lebih menarik

(Hockicko, 2013). Guru Fisika yang telah menggunakan software ini tentu

merasakan adanya kemudahan dan keunggulan software untuk menganalisis

video gerak benda

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan maka peneliti telah

mengembangkan sebuah LKPD berbasis model project based learning dengan

pendekatam saintifik berbantuan aplikasi tracker pada materi kinematika gerak

kelas X SMA yang memenuhi kelayakan yaitu memenuhi kriteria valid, praktis

dan efektif.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan rumusan

masalah dalam penelitian ini yaitu :

1. Bagaimana validitas LKPD berbasis model project based learningdengan

pendekatan saintifik berbantuan aplikasi tracker?


2. Bagaimana praktikalitas LKPD berbasis model project based learningdengan

pendekatan saintifik berbantuan aplikasi tracker?


3. Bagaimana efektifitas LKPD berbasis model project based learningdengan

pendekatan saintifik berbantuan aplikasi tracker?


C. Tujuan Pengembangan

Berdasarkan rumusan masalah, tujuan dari penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Mendeskripsikan validitas LKPD berbasis model project based

learningdengan pendekatan saintifik berbantuan aplikasi tracker.


2. Mendeskripsikan praktikalitas LKPD berbasis model project based

learningdengan pendekatan saintifik berbantuan aplikasi tracker.


9

3. Mendeskripsikan efektifitas LKPD berbasis model project based

learningdengan pendekatan saintifik berbantuan aplikasi tracker.


D. Spesifikasi Produk yang Diharapkan

Produk yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah LKPD berbasis model

Project Based Learning dengan pendekatan saintifik berbantuan aplikasi Tracker.

Adapun spesifikasi dari media pembelajaran yang dikembangkan adalah:

1. LKPD yang dikembangkan mengacu pada kurikulum 2013.


2. LKPD dikembangkan menggunakan enam sintak model Project Based

Learning yaitu menyiapkan pertanyaan atau penugasan proyek, mendesain

perencanaan proyek, menyusun jadwal, memonitor kegiatan dan

perkembangan proyek, menguji hasil, dan mengevaluasi pengalaman.


3. LKPD dikembangkan memenuhi struktur LKPD ideal terdiri dari judul,

petunjuk belajar, kompetensi yang akan dicapai (Kompetensi Inti dan

Kompetensi Dasar), informasi pendukung, tugas-tugas dan langkah kerja,

serta penilaian.
4. Materi Fisika yang digunakan dalam LKPD ini adalah materi pada KD 3.5

Menganalisis gerak parabola dengan menggunakan vektor, beserta makna

fisisnya dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari, dan KD 3.6

Menganalisis besaran fisis pada gerak melingkar dengan laju konstan (tetap)

dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

E. Pentingnya Pengembangan

Pengembangan LKPD berbasis model Project Based Learningdengan

pendekatan saintifik berbantuan aplikasi Tracker penting dilakukan agar:


10

1. Peserta didik, menekankan keaktifan peserta didik dalam pembelajaran secara

maksimal untuk mengasah kemampuan siswa untuk mencari dan

menyelidiki masalah secara sistematis, kritis, logis, dan analisis sehingga

mereka dapat merumuskan sendiri penemuan mereka dengan rasa percaya

diri dan menciptakan pembelajaran yang lebih aktif, kreatif, efisien dan

menarik.
2. Guru dapat menciptakan pembelajaran yang lebih kreatif dan inovatif dengan

bantuan LKPD berbasis Tracker.


3. Materi yang dimuat dalam LKPD berbasis model Project Based Learning

dengan pendekatan saintifik berbantuan aplikasi Tracker ini tentang Gerak

parabola dan gerak melingkar dengan LKPD berbasis Tracker sehingga

kualitas pembelajaran Fisika dapat ditingkatkan.


F. Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan
1. Asumsi Pengembangan

Asumsi dalam pengembangan ini, LKPD berbasis model Project Based

Learning dengan pendekatan saintifik berbantuan aplikasi Tracker pada kelas X

di SMA N 3 Padang pendidik dan peserta didik sudah bisa merekam video dan

terbiasa menggunakan laptop atau komputer dengan baik.

2. Keterbatasan Pengembangan

Keterbatasan masalah dilakukan agar penelitian lebih terarah, terfokus dan

tidak menyimpang dari sasaran pokok penelitian. Masalah dalam penelitian ini

dibatasi sebagai berikut :


11

a. LPKD berbasis model Project Based Learning dengan pendekatan saintifik

berbantuan aplikasi Tracker pada pembelajaran Fisika kelas X digunakan

pada materi gerak parabola dan gerak melingkar.


b. Efektivitas LKPD dilakukan penilaian pada tiga aspek yaitu, sikap

(menghargai dan menghayati ajaran agama, rasa ingin tahu, teliti, kerjasama,

tanggung jawab), pengetahuan dan keterampilan. Aspek sikap dan

keterampilan menggunakan lembar penilaian oleh observer sedangkan aspek

pengetahuan menggunakan soal objektif.


G. Defenisi Istilah

Definisi istilah diperlukan untuk menentukan aspek yang akan diamati dan

alat pengumpul data yang sesuai. Definisi istilah adalah definisi yang didasari atas

sifat-sifat hal yang mati, karena hal yang diamati membuka kemungkinan bagi

orang lain untuk melakukan hal yang serupa, sehingga apa yang dilakukan peneliti

terbuka untuk diuji kembali oleh orang lain. Berikut ini adalah definisi istilah dari

variabel-variabel yang terdapat dalam penelitian ini:

1. Pengembangan LKPD berbasis model Project Based Learning dengan

pendekatan saintifik berbantuan aplikasi Tracker adalah suatu proses atau

kegiatan yang dilakukan untuk menghasilkan LKPD berbasis model Project

Based Learning dengan pendekatan saintifik berbantuan aplikasi Tracker.

2. LKPD didefenisikan sebagai bahan ajar cetak berupa lembar-lembar kertas

yang berisi materi, ringkasan dan petunjuk-petunjuk pelaksanaan tugas yang

harus dikerjakan oleh peserta didik yang mengacu pada kompetensi dasar

yang akan dicapai.


12

3. Validitas LKPD berbasis model Project Based Learning dengan pendekatan

saintifik berbantuan aplikasi Tracker adalah suatu ketepatan, kebenaran,

kesahihan, dan keabsahan yang dalam penelitian ini dilakukan oleh pakar dan

praktisi untuk mendapatkan tingkat kevalidan dari LKPD yang telah

divalidasi.
4. Praktikalitas LKPD adalah tingkat kemudahan dan kepraktisan penggunaan

LKPD yang dikembangkan.


5. Efektivitas LKPD adalah tingkat ketercapaian LKPD yang dapat dilihat dari

aktivitas dan hasil belajar peserta didik.


BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori
1. Pembelajaran Fisika Menurut Kurikulum 2013

Pembelajaran adalah proses yang sengaja dirancang untuk menciptakan

aktivitas belajar dari dalam diri individu (Pribadi, 2010:10). Aktivitas belajar akan

mendorong peserta didik memberdayakan semua potensi yang dimilikinya untuk

menguasai kompetensi yang diharapkan. Tuntutan abad ke-21 menghendaki

pembelajaran yang mampu menghasilkan peserta didik yang memiliki berbagai

keterampilan agar menjadi pribadi yang sukses dalam hidupnya. Tuntutan abad ke

21 berkaitan dengan disiplin ilmu pengetahuan alam khususnya fisika.

Berdasarkan Permendikbud Nomor 59 tahun 2014, mata pelajaran fisika

SMA/MA diantaranya bertujuan untuk :

a. Mengembangkan pengalaman untuk menggunakan metode ilmiah dalam

merumuskan masalah, mengajukan dan menguji hipotesis melalui percobaan,

merancang dan merakit instrumen percobaan, mengumpulkan, mengolah dan

menafsirkan data, serta mengkomunikasikan hasil percobaan secara lisan dan

tertulis
b. Mengembangkan kemampuan bernalar dalam berpikir analisis induktif dan

deduktif dengan menggunakan konsep dan prinsip fisika untuk menjelaskan

berbagai peristiwa alam dan menyelesaikan masalah baik secara kualitatif

maupun kuantitatif

14
15

Pembelajaran fisika berdasarkan tuntutan abad ke 21 sesuai dengan penerapan

kurikulum 2013 dimana menekankan pembelajaran yang mendorong partisipasi

aktif peserta didik. Pembelajaran dirancang agar peserta didik dapat berinteraksi

dengan lingkungan sekitarnya dan disesuaikan dengan karakteristik peserta didik.

Komponen yang paling berperan penting untuk mengembangkan potensi peserta

didik adalah guru. Dalam pelaksanaan pembelajaran guru membutuhkan acuan

sebagai pedoman pembelajaran berupa rencana pelaksanaan pembelajaran yang

dikembangkan berdasarkan silabus (Permendikbud No.103, 2014).

Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar

memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman,

produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan

bermasyarakat, berbangsa, bernegara dan peradaban dunia. Artinya pembelajaran

dengan kurikulum 2013 menghasilkan keluaran yang memiliki keseimbangan soft

skill dan hard skill agar mampu menghadapi tantangan di abad 21 ini.

Proses pembelajaran pada kurikulum 2013 terdiri dari lima pengalaman

belajar pokok meliputi mengamati, menanya, mengumpulkan informasi

(eksperimen atau eksplorasi), mengasosiasi, dan mengkomunikasikan (menurut

Permendikbud 81 A tahun 2013). Dapat dikatakan bahwa pengalaman belajar

pokok tersebut sesuai dengan langkah ilmiah yang disebut pendekatan saintifik.

Melalui pendekatan ini dapat menjadikan peserta didik lebih aktif dalam

mengkonstruksikan pengetahuan dan keterampilannya serta mendorong peserta

didik untuk melakukan penyelidikan guna menemukan fakta-fakta dari suatu

fenomena atau kejadian.


16

Jadi dapat disimpulkan bahwa pada kurikulum 2013 menerapkan pendekatan

ilmiah dengan pola pembelajaran kritis dan penilaian autentik yang mencakup

kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan. Pendekatan ilmiah dan

penilaian autentik harus diterapkan pada mata pelajaran fisika pada kurikulum

2013 untuk jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA).

2. Hakikat Pembelajaran Fisika

Fisika adalah bagian dari IPA, sehingga karakteristik yang dimiliki IPA

berlaku juga untuk Fisika yang pada akhirnya akan mempengaruhi pelaksanaan

pengajaran Fisika. Menurut Gerthsen (1985) yang dikutip oleh Druxes (1986 : 3):

“Fisika adalah suatu teori yang menerangkan gejala-gejala alam sesederhana

mungkin dan berusaha menemukan hubungan antara kenyataan-kenyataan

persyaratan utama untuk pemecahan soal adalah dengan mengamati gejala-gejala

tersebut”. Sedangkan menurut pendapat Brockhaus (1972) yang dikutip oleh

Druxes (1986 : 3): “Fisika adalah pelajaran tentang kejadian alam yang

memungkinkan penelitian dengan percobaan dan pengujian secara sistematis dan

berdasarkan peraturan umum”.

Hakikat Fisika adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala-gejala

melaui serangkaian proses yang dikenal dengan proses ilmiah yang dibangun atas

dasar sikap ilmiah dan hasilnya terwujud sebagai produk ilimiah yang tersusun

atas tiga kompoenen penting berupa konsep, prinsip dan teori yang berlaku secara

universal (Trianto,2010 :137-138). Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang

tersusun rapi meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan,

dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran”.


17

Pembelajaran pada hakekatnya adalah pengintegrasian berbagai komponen untuk

mencapai tujuan pembelajaran (Oemar: 2009).

Menurut Severinus (2013: 5), hakikat pembelajaran Fisika sebagai berikut.

a. Pembelajaran Fisika adalah proses menciptakan kondisi dan peluang agar

siswa dapat mengkonstruksi pengetahuan, keterampilan proses dan sikap

ilmiahnya.
b. Pembelajaran Fisika menghargai pengetahuan awal siswa.
c. Pembelajaran Fisika berlangsung dalam interaksi dengan lingkungan dan

orang lain.
d. Pembelajaran Fisika harus mencakup aspek pengetahuan, aspek proses dan

aspek sikap secara utuh.

Hakekat pembelajaran Fisika adalah sebagai produk (a body of knowledge),

Fisika sebagai sikap (a way of thinking), dan Fisika sebagai proses (a way of

investigating). Manusia berinteraksi dengan alam dalam memenuhi kebutuhannya.

Interaksi tersebut memberikan pengalaman yang menambah pengetahuan serta

mengubah perilaku manusia (Sutrisno: 2006). Dari kutipan dapat dijelaskan

bahwa dalam pembelajaran Fisika peserta didik memperoleh pengetahuan

bagaimana mereka berinteraksi dengan alam, mempunyai keterampilan dan

membentuk sikap ilmiah pada diri siswa.

Guru merupakan salah satu unsur yang mempunyai peranan yang penting

dalam proses pembelajaran, salah satunya adalah dalam pembelajaran Fisika.

(Zubaedi: 2012) mengemukakan bagaimana guru berperan dalam proses

pembelajaran Fisika. Guru mata pelajaran Fisika seharusnya menyadari bahwa

pembahasan materi Fisika diarahkan untuk mengembangkan kemampuan siswa

dalam memahami fenomena alam dari sudut pandang teori Fisika, menggali
18

berbagai sumber informasi dan menganalisisnya untuk menyempurnakan

pemahaman tersebut kepada orang lain, dan memahami bahwa fenomena seperti

itu tidak lepas dari peran Sang Pencipta. Bertolak dari kutipan ini dapat dijelaskan

bahwa guru dalam pembelajaran Fisika seharusnya mengarahkan materi

pembelajaran kepada fenomena alam, ilmu pengetahuan terkait sebagai sumber

informasi serta karakter yang terkandung di dalam materi pembelajaran.

Setiap mata pelajaran memiliki tujuan khusus dalam proses pembelajaran.

(Depdiknas: 2006) menyebutkan bahwa tujuan mata pelajaran Fisika pada peserta

didik adalah:

a. Membentuk sikap positif terhadap Fisika dengan menyadari keteraturan dan

keindahan alam serta mengangungkan kebesaran Tuhan YME.


b. Memupuk sikap ilmiah yaitu jujur, objektif, terbuka, ulet, kritis dan dapat

bekerja sama dengan orang lain.


c. Mengembangkan pengalaman untuk dapat merumuskan masalah, mengajukan

dan menguji hipotesis melalui percobaan, merancang dan merakit instrument

percobaan, mengumpulkan, mengolah, mengelola dan menafsirkan data, serta

mengkomunikasikan hasil percobaan secara lisan dan tertulis.


d. Mengembangkan kemampuan bernalar dan berfikir analitis, induktif dan

deduktif.
e. Aktif dengan menggunakan konsep dan prinsip Fisika untuk menjelaskan

berbagai peristiwa alam dan menyelesaikan masalah baik secara kualitatif dan

kuantitatif.
f. Menguasai konsep dan prinsip Fisika serta mempunyai keterampilan

mengembangkan pengetahuan dan sikap percaya diri sebagai bekal untuk

melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi serta mengembangkan

ilmu pengetahuan dan teknologi.


19

3. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)


a. Pengertian Lembar Kerja Peserta Didik

LKPD adalah salah satu jenis bahan ajar yang digunakan sebagai sumber

belajar dalam proses pembelajaran yang berfungsi membantu peserta didik belajar

mandiri, aktif dan kreatif. LKPD memuat sekumpulan kegiatan mendasar yang

harus dilakukan peserta didik untuk memaksimalkan pemahamannya dalam upaya

pembentukan kemampuan dasar sesuai indikator pencapaian hasil belajar yang

harus ditempuh (Trianto,2007).

LKPD sangat diperlukan dalam proses pembelajaran. Praswoto (2011:205)

mengemukakan minimal ada 4 fungsi dari LKPD sebagai bahan ajar hendaknya

dapat : 1) meminimalkan peran pendidik , namun mengaktifkan peserta didik, 2)

mempermudah peserta didik untuk memahami materi yang diberikan, 3) disajikan

secara ringkas dan kaya tugas untuk berlatih dan 4) memudahkan pelaksanaan

pengajaran kepada peserta didik. Ketersediaan LKPD menjadi salah satu faktor

yang dapat meningkatkan pemahaman dan keterampilan peserta didik sehingga

dapat meningkatkan kompetensi peserta didik.

Depdiknas (2008) ada dua bentuk lembar kerja peserta didik yang digunakan

dalam pembelajaran yaitu LKPD eksperimen dan LKPD non eksperimen. LKPD

eksperimen digunakan untuk membimbing kegiatan praktikum atau menemukan

konsep dengan kerja ilmiah di laboratorium,dimana berguna dalam keterampilan

proses. LKPD non eksperimen dapat dikatakan sebagai lembar diskusi peserta

didik berupa lembaran (bukan buku) yang berisi pedoman bagi peserta didik

untuk melakukan kegiatan yang terprogram seperti diskusi dalam pembelajaran

untuk menemukan konsep.


20

Struktur lembar kerja peserta didik harus disusun menurut prinsip-prinsip

dasar penyusunan lembar kerja peserta didik yang sistematis. Depdiknas (2008)

mengemukakan bahwa struktur sebuah lembar kerja peserta didik adalah:

1) Judul, mata pelajaran, semester, tempat


2) Petunjuk belajar
3) Kompetensi yang akan dicapai
4) Indikator
5) Informasi pendukung
6) Tugas-tugas dan langkah pemecahan masalah
7) Penilaian.
Dari pendapat para ahli, peneliti mengembangkan lembar kerja peserta didik

dengan struktur cover luar, judul, identitas sekolah, identitas pelajaran, identitas

peserta didik, petunjuk belajar, KI/KD, indikator dan tujuan pembelajaran,

informasi pendukung, langkah kegiatan menggunakan langkah model

projectbased learning, evaluasi dan penilaian.


Fungsi penggunaan lembar kerja peserta didik dalam kegiatan belajar

mengajar menurut Depdiknas (2008) adalah :

a) Mengaktifkan peserta didik dalam belajar.

b) Membantu peserta didik mengembangkan dan menanamkan konsep

berdasarkan pendeskripsian hasil pengamatan dan data yang diperoleh dalam

kegiatan eksperimen.

c) Melatih peserta didik menemukan konsep melalui pendekatan keterampilan

proses.

d) Melatih peserta didik dalam memperoleh catatan materi pelajaran yang

dipelajari melalui kegiatan yang dilakukan di sekolah.


21

e) Membantu guru menyusun atau merencanakan kegiatan pembelajaran yang

meliputi pemilihan pendekatan dan metode, motivasi belajar, pemilihan

media dan evaluasi belajar.

f) Membantu guru menyiapkan secara tepat kegiatan pembelajaran, karena

lembar kerja peserta didik yang telah dibuat dapat dipergunakan kembali

pada tahun ajaran berikutnya.

Widjajanti (2008) menjabarkan syarat pembuatan lembar kerja peserta didik

yang baik, diklasifikasikan sebagai berikut :

1) Syarat didaktik

Syarat didaktik berarti lembar kerja peserta didik harus mengikuti asas-asas

pembelajaran efektif.

2) Syarat konstruksi

Syarat konstruksi adalah syarat- syarat yang berkenan dengan penggunaan

bahasa, susunan kalimat, kosakata, tingkat kesukaran, dan kejelasan dalam

lembar kerja peserta didik.

3) Syarat teknik

Syarat teknik adalah syarat- syarat yang berkenan dengan penggunaan tulisan,

gambar dan penampilan dalam lembar kerja peserta didik.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa lembar kerja peserta

didik dapat membantu pendidik untuk mengaktifkan peserta didik dalam proses
22

pembelajaran, sehingga pembelajaran yang berlangsung berorientasi kepada

peserta didik.

b. Analisis Perancangan LKPD

Rancangan awal LKPD dapat dibuat apabila dilakukan analisis perancangan

LKPD. LKPD yang akan dirancang berbasis model Project Based

Learningdengan pendekatan saintifik berbantuan aplikasi Tracker. Dalam hal ini

diperlukan tahapan-tahapan analisis dalam pengembangan produk. Tahap analisis

sebagai tahap awal pengembangan produk merupakan tahap dimana peneliti

mengidentifikasi masalah, penyebab masalah serta kemungkinan solusi yang

dapat diambil untuk menyelesaikan masalah tersebut. G. Muruganantham (2015)

menyatakan “The analyze phase is the foundation for all other phases of

instructional design”. Hal ini menegaskan bahwa tahap analisis harus merujuk

pada produk apa yang akan dikembangkan, sehingga tujuan pengembangan

produk dapat dicapai secara maksimal. Disisi lain, Tegeh, dkk (2014) menjelaskan

bahwa “Tahap analisis terdiri dari analisis kebutuhan, analisis karakteristik peserta

didik, dan analisis materi sesuai dengan tuntunan kompetensi”. Jabaran mengenai

tahap analisis dijelaskan sebagai berikut:

1) Analisis Kebutuhan

Analisis kebutuhan yang diperlukan untuk mengembangkan LKPD

berpratikum. Menurut Abidin (2014), terdiri dari analisis performa, analisis

standar kelulusan, dan analisis kesulitan belajar. Tujuan dari analisis performa

menghasilkan serangkaian keterampilan praktis yang harus dikuasai peserta didik

sehingga peserta didik menjadi lulusan yang kompeten. Sejalan dengan hal itu,
23

analisis performa atau kinerja menurut Benny (2009) dilakukan untuk mengetahui

dan mengklarifikasi apakah masalah kinerja yang dihadapi memerlukan solusi

berupa suatu program pembelajaran atau perbaikan manajemen. Analisis performa

menganalisis identifikasi kesenjangan yang ada (Wina, 2013). Untuk menentukan

faktor penyebab terjadinya kesenjangan dan pemahaman dapat dilakukan dengan

identifikasi guru, sarana dan prasarana penunjang, kebijakan sekolah iklim dan

sosial. Berikut adalah penjelasan dari analisis performa. Pertama, mengidentifikasi

pendidik yaitu analisis performa mengenai kinerja pendidik perlu dilakukan,

karena kelengkapan dan kebutuhan pembelajaran tidak akan bermakna jika

kemampuan pendidik tidak menunjang. Kedua, mengidentifikasi sarana dan

prasarana dan kelengkapan penunjang. Dalam hal ini, kelengkapan sarana dan

prasarana dapat menunjang keberhasilan pembelajaran. Kesenjangan akan ada bila

proses pembelajaran tidak ditunjang oleh sarana dan prsarana yang dibutuhkan.

Ketiga, mengidentifikasi iklim sosial dan iklim psikologis dapat mendukung

keberhasilan sekolah.

Analisis standar kelulusan tercapainya berdasarkan keberhasilan pembelajaran

dalam pribadi peserta didik. Berdasarkan Permendikbud Nomor 20 Tahun 2016

standar kompetensi lulusan merupakan kualilfikasi kemampuan lulusan yang

mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik yang harus

dipenuhinya atau dicapainya dari suatu satuan pendidikan pada jenjang

pendidikan dasar dan menengah. Sesuai dengan pendapat Abidin (2014) bahwa

SKL merupakan standar perkembangan yang terdapat pada peserta didik bertujuan

untuk persiapan peserta didik menjadi SDM yang berkualitas. Hal ini akan dilihat
24

dari kompetensi sikap spiritual dan sosial, kompetensi pengetahuan yang bersifat

faktual, konseptual, prosedual, dan metakognitif, serta kompetensi keterampilan

yakni mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan mengkomunikasikan.

Analisis kesulitan belajar juga dapat kita ketahui melalui faktor internal dan

faktor eksternal. Faktor internal berkaitan dengan minat, perhatian, motivasi, dan

kebiasaan belajar. Sedangkan faktor eksternal berkaitan dengan metode mengajar,

media pembelajaran dan bahan ajar. Pada penelitian untuk analisis kesulitan

belajar dilihat dari faktor eksternalnya. Disisi lain, Abidin (2014) menjelaskan

analisis kesulitan belajar dan konsep dilakukan agar pembelajaran dapat

dikembangkan untuk meminimalisasi kesulitan dan kegagalan peserta didik

sekaligus membekali peserta didik dengan hal-hal yang dapat mempermudah

pembelajaran.

2) Analisis Karaktersitik Peserta Didik

Analisis karakteristik peserta didik perlu dilakukan untuk pengembangan

LKPD ini. Sesuai dengan hal ini, Sagala (2011) menyatakan bahwa “Seorang guru

harus mampu memahami potensi dan keberagamaan peserta didik sehingga dapat

mendesain strategi belajar yang sesuai dengan keunikan masing-masing peserta

didik”. Oleh karena itu, seorang guru perlu melakukan analisis karakteristik

peserta didik dalam merencanakan sebuah proses pembelajaran.

Analisis peserta didik dimaksudkan untuk mengetahui kebutuhan peserta didik

serta bekal awal peserta didik. Learner Analysis ini bertujuan menganalisis

pengetahuan peserta didik (Wiphasith 2016). Karakteristik peserta didik


25

merupakan salah satu variabel dari kondisi pembelajaran. Mengidentifikasi

tingkah laku masukan dan karakteristik peserta didik sangat perlu dilakukan untuk

mengetahui kualitas perseorangan untuk dapat pembelajaran. Aspek-aspek yang

dapat digali dalam kegiatan ini bisa berupa bakat, motivasi belajar, gaya belajar,

kemampuan berpikir, minat, atau kemampuan awal. Pada analisis awal ini,

ditelitilah karakteristik peserta didik jika dilihat dari indikator minat belajar,

motivasi belajar, gaya belajar, dan kemampuan berpikir kritis (Uno 2010).

a) Indikator Minat Belajar

Minat adalah sikap jiwa orang seorang termasuk ketiga fungsi jiwanya

(kognisi, konasi, dan emosi), yang tertuju pada sesuatu dan dalam hubungan itu

unsur perasaan yang kuat (Ahmadi 2009). Minat dapat diartikan sebagai rasa

ketertarikan, perhatian, keinginan lebih yang dimiliki seseorang terhadap suatu hal

tanpa ada dorongan. Belajar merupakan perubahan perilaku yang mengakibatkan

adanya perubahan perilaku (Walgito 2010). Belajar adalah sebuah proses yang

memungkinkan seseorang memperoleh dan membentuk kompetensi,

keterampilan, dan sikap yang baru melibatkan proses-proses mental internal yang

mengakibatkan perubahan perilaku dan sifatnya relative permanen (Khodijah

2014). Dengan demikian disimpulkan bahwa pengertian minat belajar adalah

kecenderungan individu untuk memiliki rasa senang tanpa ada paksaan sehingga

dapat menyebabkan perubahan pengetahuan, keterampilan dan tingkah laku.

Minat belajar peserta didik memiliki indikator-indikator yang perlu untuk

dianalisis. Beberapa indikator minat belajar yaitu: perasaan senang, ketertarikan,

penerimaan, dan keterlibatan peserta didik (Slameto 2010). Peserta didik memiliki
26

minat pada suatu obyek tertentu maka dengan sendirinya akan memperhatikan

obyek tersebut.

b) Indikator Motivasi Belajar

Motivasi secara sederhana merupakan suatu pendorong yang mengubah energi

peserta didik ke dalam bentuk kegiatan nyata mencapai tujuan tertentu. Pada

hakikatnya motivasi belajar dapat berupa dorongan internal dan eksternal pada

peserta didik yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku ke

arah yang lebih baik. Indikator motivasi belajar dapat diklarifikasikan sebagai

berikut: 1) adanya hasrat dan keinginan berhasil, 2) adanya dorongan dan

kebutuhan dalam belajar, 3) adanya penghargaan dalam belajar, 4) adanya

keinginan yang menarik dalam belajar, 5) adanya keinginan yang menarik dalam

belajar, 6) adanya lingkungan belajar yang kondusif sehingga memungkinkan

peserta didik dapat belajar (Uno 2012).

c) Indikator Gaya Belajar

Gaya belajar yang sesuai dengan pribadi peserta didik bisa belajar dengan

mudah, nyaman dan aman. Sesuai dengan pendapat Lubna (2012), mendefinisikan

gaya belajar sebagai cara seseorang merasa mudah, nyaman dan aman saat belajar

baik dari sisi waktu maupun indera. Kenyamanan ini baik dari sisi waktu maupun

indera yang digunakan. Salah satu karakteristik gaya belajar peserta didik adalah

gaya kognitif dan pembelajaran. Menurut gaya kognitif menunjuk kepada

karakteristik individu dalam usaha menorganisasikan lingkungan secara

konseptual. Lebih rinci dinyatakan bahwa gaya kognitif merupakan cara peserta

didik yang khas dalam belajar, baik yang berkaitan dengan cara penerimaan dan
27

pengolahan informasi, sikap terhadap informasi, maupun kebiasaan yang

berhubungan dengan lingkungan belajar (Keefe, 1987). Gaya belajar kognitif

merupakan salah satu variabel kondisi belajar yang menjadi bahan pertimbangan

dalam merancang pembelajaran.

Pengelompokan gaya belajar yang didasarkan atas dimensi gaya belajar

kognitif. Dimensi gaya kognitif dalam menerima informasi meliputi : 1)

Perceptual modality preference, yaitu gaya yang berkaitan dengan kebiasaandan

kesukaan seseorang dalam menggunakan alat inderanya. Khususnya kemampuan

melihat gerakan secara visual atau secara parsial, pehamaman auditory atau

verbal, 2) Field dependent, yaitu gaya kognitif yang mencerminkan cara analisis

seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungan, 3) Scaning, yang

menggambarkan kecenderungan seseorang dalam menitik beratkan perhatiannya

pada suatu informasi, 4) Strong and weaksness automatization, yang merupakan

gambaran kapasitas seseorang untuk menampilkan tugas secara berulang-ulang

(Uno 2011).

d) Indikator Sikap, Pengetahuan, dan Keterampilan

Indikator sikap, pengetahuan, dan keterampilan tertera dalam Permendikbud

Nomor 20 Tahun 2016 Tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar

dan Menengah. Perilaku yang mencerminkan sikap yaitu: beriman dan bertakwa

kepada Tuhan YME, berkarakter, jujur, dan peduli, bertanggungjawab, pembelajar

sejati sepanjang hayat, dan sehat jasmani dan rohani sesuai dengan perkembangan

anak di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, dan lingkungan sekitar, bangsa,

Negara, kawasan regional, dan Internasional. Di samping itu, menurut


28

Permendikbud Nomor 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan dan

Menengah mengelompokkan sikap yang terdiri dari sikap sosial dan sikap

spiritual.

Sikap sosial terdiri dari mengahayati dan mengamalkan perilaku jujur,

disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung

jawab, responsive, dan pro-aktif melalui keteladanan, pemberian nasehat,

penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan serta

menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi dari solusi atas berbagai

permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam

serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

Sikap spiritual berupa menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang

dianutnya.

Indikator pengetahuan yang tertuang dalam Permendikbud Nomor 20 Tahun

2016 Tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah

memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedual, dan metakognitif pada

tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks berkenaan dengan ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya, dan humaniora serta mampu mengaitkan pengetahuan

tersebut dalam konteks diri sendiri, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan

alam sekitar, bangsa, Negara, serta kawasan regional dan internasional.

Selanjutnya, indikator keterampilan yang tertuang dalam Permendikbud Nomor

20 Tahun 2016 Tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan

Menengah memiliki keterampilan berpikir dan bertindak kreatif, produktif, kritis,

mandiri, kolaboratif, dan komunikatif melalui pendekatan ilmiah sebagai


29

pengembangan dari yang dipelajari di satuan pendidikan dan sumber lain secara

mandiri.

3) Analisis Materi

Analisis materi merupakan identifikasi materi-materi yang akan diajarkan dan

menyusunnya secara matematis serta mengaitkan satu materi dengan materi yang

relevan. Analisis materi mengacu pada Depdiknas (2008) menjelaskan bahwa

secara garis besar dapat dikemukakan bahwa materi pembelajaran (instructional

materials) adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dikuasai

peserta didik dalam rangka memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan.

Menurut Tim Pengembangan MKDK Kurikulum dan Pembelajaran (2013) isi

kurikulum menyangkut semua aspek baik yang berhubungan dengan materi

pelajaran maupun aktivitas dan kegiatan siswa.

Materi pembelajaran menempati posisi yang sangat penting dari keseluruhan

kurikulum yang harus dipersiapkan agar pelaksanaan pembelajaran dapat

mencapai sasaran. Sasaran tersebut harus sesuai dengan Standar Kompetensi dan

Kompetensi Dasar yang harus di capai oleh peserta didik. Artinya, materi yang

ditentukan untuk kegiatan pembelajaran hendaknya materi yang benar-benar

menunjang tercapainya standar kompetensi dan kompetensi dasar, serta

tercapainya indikator. Jenis-jenis materi pembelajaran dapat diklarifikasi

(Suprihatiningrum 2013) sebagai berikut :

a) Fakta yaitu menunjukkan kebenaran dan keadaan sesuatu, meliputi nama-

nama objek, peristiwa sejarah, lambang, nama tempat, nama orang, nama

bagian atau komponen suatu benda, dan sebagainya.


30

b) Konsep yaitu Abstraksi dari kejadian-kejadian, benda-benda, atau gejala yang

memiliki sifat tertentu atau lambang. Konsep dapat berwujud pengertian-

pengertian baru yang lambang timbul sebagai hasil pemikiran, meliputi

defenisi, pengertian, lambang khusus, hakikat, inti/isi dan sebagainya.


c) Prosedur merupakan langkah-langkah sistematis atau berurutan dalam

mengerjakan suatu aktivitas dan kronologi suatu sistem.


4. Model Project Based Learning (PjBL)

Abidin (2007:167) menjelaskan bahwa model PjBL adalah model

pembelajaran yang secara langsung melibatkan siswa dalam proses

pembelajaran melalui kegiatan penelitian untuk mengerjakan dan menyelesaikan

suatu proyek pembelajaran tertentu. Pada dasarnya model pembelajaran ini lebih

mengembangkan keterampilan memecahkan dalam mengerjakan sebuah proyek

yang dapat menghasilkan sesuatu. Dalam implementasinya, model ini

memberikan peluang yang luas kepada siswa untuk membuat keputusan dalam

memiliki topik, melakukan penelitian, dan menyelesaikan sebuah proyek

tertentu. Para siswa bekerja secara nyata, seolah-olah ada di dunia nyata

yang dapat menghasilkan produk secara realistis. Langkah-langkah Project Based

Learning dapat dilihat pada Gambar 2.


31

Gambar 2 Langkah-Langkah Model Project Based Learning


(Sumber : Lucas Educational Foundation, 2005)

Langkah-langkah Project Based Learning sebagaimana yang dikembangkan

oleh The George Lucas Educational Foundation (2005) terdiri dari:

a. Menyiapkan Pertanyaan Atau Penugasan Proyek (Essential Question)


Pembelajaran dimulai dengan pertanyaan esensial, yaitu pertanyaan yang

dapat memberi penugasan peserta didik dalam melakukan suatu aktivitas.

Mengambil topik yang sesuai dengan realitas dunia nyata dan dimulai dengan

sebuah investigasi mendalam dan topik yang diangkat relevan untuk para

peserta didik.

b. Mendesain Perencanaan Proyek (Design a Plan for the Project)


Perencanaan dilakukan secara kolaboratif antara pengajar dan peserta

didik. Dengan demikian peserta didik diharapkan akan merasa “memiliki” atas

proyek tersebut. Perencanaan berisi tentang aturan main, pemilihan aktivitas

yang dapat mendukung dalam menjawab pertanyaan esensial, dengan cara

mengintegrasikan berbagai subjek yang mungkin, serta mengetahui alat dan

bahan yang dapat diakses untuk membantu penyelesaian proyek.


c. Menyusun jadwal (Create a Schedule)
Guru dan peserta didik secara kolaboratif menyusun jadwal aktivitas

dalam menyelesaikan proyek. Aktivitas pada tahap ini antara lain: (1) membuat

timeline untuk menyelesaikan proyek, (2) membuat deadline penyelesaian

proyek, (3) membawa peserta didik agar merencanakan cara yang baru, (4)

membimbing peserta didik ketika mereka membuat cara yang tidak

berhubungan dengan proyek, dan (5) meminta peserta didik untuk membuat

penjelasan (alasan) tentang pemilihan suatu cara.


32

d. Memonitor Kegiatan Dan Perkembangan Proyek (Monitor the Students and the

Progress of the Project)


Guru bertanggung jawab untuk melakukan monitor terhadap aktivitas

peserta didik selama menyelesaikan proyek. Monitoring dilakukan dengan cara

menfasilitasi peserta didik pada setiap proses. Dengan kata lain pengajar

berperan menjadi mentor bagi aktivitas peserta didik. Agar mempermudah

proses monitoring, dibuat sebuah rubrik yang dapat merekam keseluruhan

aktivitas yang penting.


e. Menguji Hasil (Assess the Outcome)
Penilaian dilakukan untuk membantu pengajar dalam mengukur

ketercapaian standar, berperan dalam mengevaluasi kemajuan masing- masing

peserta didik, memberi umpan balik tentang tingkat pemahaman yang sudah

dicapai peserta didik, membantu pengajar dalam menyusun strategi

pembelajaran berikutnya.
f. Mengevaluasi Pengalaman (Evaluate the Experience)
Pada akhir proses pembelajaran, pengajar dan peserta didik melakukan

refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah dijalankan. Proses

refleksi dilakukan baik secara individu maupun kelompok. Pada tahap ini

peserta didik diminta untuk mengungkapkan perasaan dan pengalamanya

selama menyelesaikan proyek. Guru dan peserta didik mengembangkan diskusi

dalam rangka memperbaiki kinerja selama proses pembelajaran, sehingga pada

akhirnya ditemukan suatu temuan baru (new inquiry) untuk menjawab

permasalahan yang diajukan pada tahap pertama pembelajaran.


Waras(2008) Project Based Learning merupakan proyek yang memfokuskan

pada pengembangan produk atau unjuk kerja (performance) dimana peserta

didik melakukan kegiatan: mengorganisasi kegiatan belajar kelompok, melakukan


33

pengkajian atau penelitian, memecahkan masalah, dan mensintesis informasi. Hal

ini sejalan dengan beberapa pengertian Project Based Learning menurut para ahli.

Barron(1998) menyatakan “Project Based Learning is the use of classroom

projects, intended to bring about deep learning, where students use technology

and inquiry to engage with issues and questions that are relevant to their lives.”

Kutipan tersebut bermakna bahwa Project Based Learning merupakan suatu

model dalam pembelajaran berupa penugasan/proyek bersama yang bermaksud

untuk memperdalam pelajaran dimana peserta didik menggunakan teknologi dan

penyidikan yang berkaitan dengan masalah dalam kehidupan peserta didik.

Proyek ini menuntut peserta didik untuk mampu mengkonstruksi sendiri

pengetahuan yang diperolehnya melalui penyidikan yang dibantu dengan berbagai

sumber belajar yang digunakan peserta didik, sedangkan guru hanya bertugas

untuk membimbing dan mengarahkan peserta didik.


Simkins,et (2003) dalam Desain Sistem Pembelajaran Kurikulum 2013 (2013:

168) menyatakan Project Based Learning adalah sebuah model pembelajaran

yang digunakan sebagai sarana peserta didik untuk memperoleh seperangkat

pengetahuan dan keterampilan belajar yang baru melalui serangkaian aktivitas

merancang, merencanakan, dan memproduksi produk tertentu. Berdasarkan

kutipan tersebut bahwa Project Based Learning adalah model pembelajaran

untuk meningkatkan kemampuan pengetahuan dan keterampilan peserta didik

melalui sebuah produk yang dihasilkan oleh peserta didik itu sendiri. Secara

sederhana Project Based Learning didefinisikan sebagai suatu pembelajaran

yang mencoba mengaitkan antara teknologi dengan masalah

kehidupansehari-hari yang akrab dengan peserta didik. Menurut Bransfor dan


34

Stein dalam Pembelajaran Aktif Teori dan Asesmen (2012:153) mendefinisikan

pembelajaran berbasis projek sebagai model pembelajaran yang komprehensif

yang melibatkan peserta didik dalam kegiatan penyelidikan yang kooperatif dan

berkelanjutan. Dari pernyataan diatas, dapat dikatakan bahwa pembelajaran

berbasis projek dapat mengembangkan keterampilan riset yang bermanfaat bagi

perkembangan akademi peserta didik. Selain itu, peserta didik merancang,

melakukan pemecahan masalah, melakukan pengambilan keputusan dan kegiatan

penyelidikan sendiri.
Blumenfeld dalam Pembelajaran Aktif Teori dan Asesmen (2012:155) dalam

Project Based Learning peserta didik mencoba menyelesaikan masalah khas atau

tidak umum dengan cara :1) merasakan dan mempertanyakan masalah yang ada,

2) membuat prediksi, 3) merancang rencana kerja atau percobaan, 4)

mengumpulkan dan menganalisis data, 5) menarik kesimpulan, 6)

mengkomunikasikan gagasan kepada orang lain, 7) mempertanyakan

kemungkinan adanya masalah baru yang timbul, dan 8) menghasilkan sebuah

artefak sebagai bukti hasil belajar. Dari pernyataan diatas dapat dikatakan bahwa

Project Based Learning adalah model pembelajaran yang dimulai dari sebuah

masalah kemudian dipecahkan masalahnya secara ilmiah agar dapat ditarik

sebuah kesimpulan sebagai solusi dari masalah tersebut dalam proses

pembelajaran.
5. Pendekatan Saintifik

Pendekatan pembelajaran adalah suatu rancangan/kebijaksanaan dalam

memulai serta melaksanakan pengajaran suatu materi pembelajaran yang memberi

arah dan corak pada metode pembelajarannya. Fungsinya sebagai pedoman umum
35

dan langsung langkah-langkah metode pengajaran yang akan digunakan.

Pendekatan (approach) pembelajaran fisika adalah cara yang ditempuh guru dalam

pelaksanaan agar konsep yang disajikan bisa beradaptasi dengan siswa.

Pendekatan pembelajaran dapat diartikan juga sebagai titik tolak atau sudut

pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan

tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya

mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan

cakupan teoritis tertentu.

Pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang

dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengonstruk konsep,

hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi

atau menemukan masalah), merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan

hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data,

menarik kesimpulan dan mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang

“ditemukan”. Pendekatan saintifik dimaksudkan untuk memberikan pemahaman

kepada peserta didik dalam mengenal, memahami berbagai materi menggunakan

pendekatan ilmiah, bahwa informasi bisa berasal dari mana saja, kapan saja, tidak

bergantung pada informasi searah dari guru. Oleh karena itu kondisi pembelajaran

yang diharapkan tercipta diarahkan untuk mendorong peserta didik dalam mencari

tahu dari berbagai sumber melalui observasi, dan bukan hanya diberi tahu.

Proses pembelajaran pada Kurikulum 2013 untuk semua jenjang

dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan ilmiah (saintifik). Untuk mata

pelajaran, materi, atau situasi tertentu, sangat mungkin pendekatan ilmiah ini tidak
36

selalu tepat diaplikasikan secara prosedural. Pendekatan saintifik dalam

pembelajaran disajikan sebagai berikut (Wijayanti, 2014).

1. Mengamati (observasi)

Metode mengamati mengutamakan kebermaknaan proses pembela¬jaran

(meaningfull learning). Metode ini memiliki keunggulan tertentu, seperti

menyajikan media obyek secara nyata, peserta didik senang dan tertantang,

dan mudah pelaksanaannya. Metode mengamati sangat bermanfaat bagi

pemenuhan rasa ingin tahu peserta didik. Sehingga proses pembelajaran

memiliki kebermaknaan yang tinggi. Adapun kompetensi yang diharapkan

adalah melatih kesungguhan, ketelitian, dan mencari informasi.

2. Menanya

Dalam kegiatan mengamati, guru membuka kesempatan secara luas

kepada peserta didik untuk bertanya mengenai apa yang sudah dilihat,

disimak, dibaca atau dilihat. Pertanyaan yang bersifat faktual sampai kepada

pertanyaan yang bersifat hipotetik. Melalui kegiatan bertanya dikembangkan

rasa ingin tahu peserta didik. Semakin terlatih dalam bertanya maka rasa ingin

tahu semakin dapat dikembangkan. Pertanyaan terebut menjadi dasar untuk

mencari informasi yang lebih lanjut dan beragam dari sumber yang ditentukan

guru sampai yang ditentukan peserta didik, dari sumber yang tunggal sampai

sumber yang beragam.


37

3. Mengumpulkan Informasi/Menalar

Kegiatan “mengumpulkan informasi” merupakan tindak lanjut dari

bertanya. Kegiatan ini dilakukan dengan menggali dan mengumpulkan

informasi dari berbagai sumber melalui berbagai cara. Untuk itu peserta didik

dapat membaca buku yang lebih banyak, memperhatikan fenomena atau

objek yang lebih teliti, atau bahkan melakukan eksperimen. Dari kegiatan

tersebut terkumpul sejumlah informasi. Adapun kompetensi yang diharapkan

adalah mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang

lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan

informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan

belajar dan belajar sepanjang hayat.

4. Mengasosiasikan/Mengolah Informasi/Mencoba

Kegiatan “mengasosiasi/mengolah informasi/mencoba” adalah memproses

informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan

mengumpulkan/eksperimen maupun hasil dari kegiatan mengamati dan

kegiatan mengumpulkan informasi. Adapun kompetensi yang diharapkan

adalah mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras,

kemampu¬an menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta

deduktif dalam menyimpulkan.

5. Membentuk Jejaring

Kegiatan menyimpulkan dalam pembelajaran dengan pendekatan saintifik

merupakan kelanjutan dari kegiatan mengolah data atau informasi. Setelah

menemukan keterkaitan antar informasi dan menemukan berbagai pola dari


38

keterkaitan tersebut, selanjutnya secara bersama-sama dalam satu kesatuan

kelompok, atau secara individual membuat kesimpulan.

Pada pendekatan saintifik guru diharapkan memberi kesempatan kepada

peserta didik untuk mengkomunikasikan apa yang telah mereka pelajari. Kegiatan

ini dapat dilakukan melalui menuliskan atau menceritakan apa yang ditemukan

dalam kegiatan mencari informasi, mengasosiasikan dan menemukan pola. Hasil

tersebut disampaikan di kelas dan dinilai oleh guru sebagai hasil belajar peserta

didik atau kelompok peserta didik tersebut.Langkah-langkah pendekatan saintifik

dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3. Langkah-Langkah Pendekatan Saintifik


Sumber : Hari Subagya – Insih Wilujeng, 2013

6. Aplikasi Tracker

Tracker merupakan salah satu software berbasis VBL (video based

laboratory) dimana merupakan salah satu media pembelajaran berbentuk software

edukasi berbasis analisis video yang dapat diterapkan dalam Kegiatan Belajar

Mengajar (KBM) di kelas. Tracker adalah software yang dapat di download secara

gratis mampu memberikan informasi kedudukan obyek bergerak dalam


39

video.Untuk memperoleh hasil ukur yang sesuai dengan kenyataan, pada

software ini juga, disediakan fasilitas kalibrasi (Sigit Ristanto, 2012).

Melalui software tracker, guru dapat memfasilitasi siswa dalam menangkap

video gerak dan mengganalisisnya. Siswa secara sederhana memasukkan suatu

file video kedalam program telah tersedia pada komputer dan mengobservasinya

gerak dari benda untuk menganalisis gerak benda tersebut. Melalui program ini

siswa juga dapat menangkap video dari suatu peristiwa kehidupan dan

menganalisis dengan mudah menggunakan software ini (Firdaus, 2017). Analisis

video tracker menawarkan beberapa peluang untuk mendiskusikan keterbatasan

dan menyempurnakan pengukuran yang ditemukan siswa seperti menjaga kamera

pada suatu posisi dan orientasi tetap (Zwickl, 2015).

Tracker merupakan analisis video yang khusus digunakan dalam pembelajaran

fisika. Program Tracker dapat digunakan untuk menganalisis berbagai video

berkaitan dengan topik kinematika dan spektrum cahaya. Fitur yang dimiliki oleh

Tracker antara lain pelacakan objek dengan overlay posisi, kecepatan, percepatan,

grafik, beberapa kerangka acuan, titik kalibrasi dan profil garis untuk analisis

spektrum dan pola interferensi. Hasil dari analisis video dengan menggunakan

Tracker berupa sekumpulan data dalam bentuk tabel dan grafik. Program ini dapat

menampilkan grafik yang berhubungan dengan data di dalam tabel.

Tracker adalah software video analisis dan pemodelan yang dibangun dengan

kerangka kerja menggunakan java. Fitur yang disediakan termasuk pelacakan

objek dengan posisi, kecepatan dan percepatan lapisan grafik, filter efek khusus,

beberapa frame referensi, poin kalibrasi, profil garis untuk analisis spektrum dan
40

pola gangguan, serta model partikel dinamis. Menurut (Wijayanto: 2015) tracker

mendefenisikan dua tipe dasar model partikel : (1) analisis dan (2) dinamis.

Semua model yang dibangun menggunakan Tracker “Model Builder”

menyediakan kontrol untuk mendefenisikan dan berbagai parameter, kondisi awal

dan posisi atau ekspresi gaya.

Tracker merupakan salah satu software dari VBL (video based laboratory)

yang mempunyai keistimewaan mampu menyajikan gejala fisika secara nyata

beserta representasinya baik berupa data kuantitatif dan grafiknya secara simultan

(Ishafit: 2006). Tracker merupakan metode analisis video tentang kejadian-

kejadian alam utama yang berhubungan dengan kelajuan, kecepatan, percepatan,

gaya, medan gravitasi, konversi dan kenservasi energi (JPFA: 2014). Sejalan

dengan (Douglas Brown dan Wolfgang Christian: 2012) menyatakan aplikasi

Tracker digunakan untuk menganalisis parameter-parameter gerak benda melalui

video rekaman percobaan.

Untuk mulai menggunakan Tracker, lakukan tahapan berikut (Douglas 2012) :

a. Ketika pertama kali membuka Tracker, berikut cara untuk mulai menganalisis

video

1) Membuat berkas Tracker atau video

2) Mengidentifikasi frame (klip video) yang akan dianalisis

3) Mengkalibrasi skala video

4) Mengatur asal kerangka acuan dan sudut

5) Melacak objek yang menarik dengan mouse


41

6) Plot dan menganalisis trek

7) Menyimpan pekerjaan dalam file Tracker

8) Ekspor data trek pada lembar analisis

9) Cetak, menyimpan atau copi/paste untuk laporan

b. Tracker membutuhkan Java untuk dapat terinstal

c. Tracker dapat menganalisis video yang berbeda yaitu, file video digital

(.mov, .avi, .mp4, .flv, wmv, Ogg, dll) yang membutuhkan mesin video (lihat

di bawah), file GIF animasi (gif), urutan gambar yang terdiri dari satu atau

lebih gambar digital (.jpg, .png atau disisipkan dari clipboard).

d. Selain itu, dua pemutar video yang berbeda sekarang telah didukung; Xuggle

(Windows, Mac, Linux) membuka sebagian file video digital termasuk mov,

avi dan .mp4 dan Quick Time (Windows, Mac) membuka mov, avid an file

.mp4 saja

e. Video filter memungkinkan untuk memodifikasi gambar video untuk efek

khusus atau untuk meningkatkan kualitas data yang diperoleh dari trek. Filter

Tracker ini jatuh ke dalam empat kategori umum :

1) Pengayaan gambar: kecerahan/kontras, deinterlace

2) Efek khusus: sorot, bayangan, bayangan gelap, abu-abu, negative

3) Mengurangi kebisingan: dasar, jumlah/rata-rata

4) Gambar transformasi: perspektif, gangguan radial, mengubah ukuran,

memutar

f. Sebuah trek merupakan fitur video yang berkembang dari waktu ke waktu.

Semua elemen interaktif di Tracker, termasuk sumbu, perangkat dan peralatan


42

kalibrasi pengukuran, adalah trek. Posisi atau bentuk fitur dalam frame video

tunggal dikenal sebagai langkah, dengan demikian, trek adalah serangkaian

langkah-langkah. Setiap langkah dapat dipilih dan dimanipulasi dengan mouse

atau keyboard. Beberapa langkah, seperti yang untuk trek massa titik, hanya

memiliki titik bergerak tunggal, tetapi yang lain, seperti langkah-langkah

vektor, memiliki dua titik akhir ditambah titik pusat pegangan. Ada beberapa

jenis lintasan yang tetapkan pengguna dan tiga alat ukur. Untuk informasi rinci

tentang jenis tertentu, lihat yang sesuai topik bantuannya: titik massa, vektor,

vektor jumlah, profil line, wilayah rgb, Model partikel analitik, Model

partikel dinamis (Cartesian, polar atau system dua badan), meteran, busur

derajat, lingkaran bugar dan melacak data.

g. Ketika menandai titik ditampilan video utama Tracker ini, maka akan bisa

mendefenisikan posisi gambarnya, posisi gambar diukur dalam satuan pixel

relative terhadap sudut kiri atas gambar video. Dalam gambar 320 x 240 pixel

sudut kiri atas adalah (0.0, 0.0) dan kanan bawah adalah di (320,0, 240,0).

Sejak gambar video adalah tampilan kamera dari dunia nyata, benda fisik

dalam gambar yang juga memiliki koordinat Internasional. Koordinat

internasional diukur dalam satuan Internasional berskala (misalnya, meter)

relatif terhadap kerangka acuan tertentu. Asal kerangka acuan mungkin berada

di mana saja atau menonaktifan gambar. Sistem koordinat adalah satu set

transformasi yang digunakan untuk mengkonversi posisi gambar ke koordinat

dunia. Sistem koordinat mendefenisikan untuk setiap frame video: skala (unit

image per unit dunia), (Posisi gambar sumbu x ke dunia sumbu x). Sumbu
43

koordinat menunjukkan lokasi asal dan arah x positif dari system koordinat.

Kalibrasi stik dan tape kalibrasi alat yang paling umum digunakan untuk

mengkalibrasi skala video rasio jarak dunia dalam meter (atau satuan panjang

yang diinginkan) dengan jarak gambar dalam pixel antara dua titik. Panjang

dunia dari tongkat kalibrasi atau tape ditampilkan dalam pembacaan dan

dalam bidang panjang pada toolbar. Untuk baik alat, kalibrasi video adalah

hanya masalah pengaturan panjang dunia ini untuk nilai yang diketahui. Satu

trek titik massa merupakan massa bergerak sebagai seperti objek titik. Ini

adalah model yang paling mendasar dari objek inersia bergerak. Titik massa

adalah blok bangunan dengan model yang lebih kompleks dan realistis dari

system fisik yang dibangun dalam fisika klasik.

Menurut Aaron Titus dalam Journal Tracker Physics Labs (2011:12-20)

langkah-langkah untuk menjalankan aplikasi analisis tracker adalah sebagai

berikut :

a. Simpan file video percobaan yang telah direkam sebelumnya dikomputer atau

laptop
b. Buka software tracker pada komputer atau laptop, jika dibuka tampilannya

akan seperti Gambar 4.


44

Gambar 4. Tampilan Awal Tracker

c . B u k a menu video dan pilih import, seperti yang terlihat pada Gambar 5.

Gambar 5 .Cara Membuka Video pada Tracker

d. Pilih video yang telah disimpan dan yang akan dianalisis


e. Video yang dipilih akan terputar, seperti yang terlihat pada Gambar 6.

Gambar 6. Tampilan Video yang Dipilih


45

f. Jika posisi video tidak tegak ubah posisi video dengan cara pilih menu video

kemudian filter lalu new dan pilih rotate, seperti yang terlihat pada Gambar 7.

Gambar 7. Tampilan untuk Memutar Posisi Video


g. Setelah itu akan tampil seperti Gambar 8, jika telah tampil seperti Gambar 8

0
tersebut lalu pilih 90 , maka posisi video akan berubah tegak.

Gambar 8 Tampilan setelah Posisi Video Diputar

h. Gunakan skala yang ada dibawah video untuk mengkalibrasi dan menentukan

skala yang akan digunakan pada video, seperti yang terlihat pada Gambar 9.

Gambar 9 Tampilan setelah Posisi Video Diputar


46

i. Sebelah kanan dari video terdapat sumbu koordinat untuk menampilkan hasil

data, atur sumbu x dan y yang terdapat pada garis koordinat dengan cara klik

dan tarik ke atas atau ke bawah pada sumbu x untuk memutar sistem

koordinat. Ini dilakukan untuk mengimbangi posisi yang akan analisis.


j. Setelah skala batas awal dan akhir video, putar video secara berlahan. Tahap

demi tahap gerakkan benda dengan menekan shift + klik lalu lepaskan.

Lakukan langkah ini secara berulang sampai video berakhir, seperti yang

terlihat pada Gambar 10.

Gambar 10 Tampilan setelah Posisi Video Diputar

k. Agar bentuk grafik lebih teliti, tentukan skala pengukuran dengan cara pilih

menu calibration + new + calibration stick, seperti pada Gambar 11 dan

setelah dilakukan kalibrasi akan terlihat pada Gambar 12.


47

Gambar 11 Mengkalibrasi Skala

Gambar 12 Hasil Setelah Dikalibrasi

l. Untuk lebih teliti lagi, tentukan lintasan yang dilalui oleh benda, dengan cara

memilih coordinat axes. Kemudian tarik garis koordinat tempat pertama

benda bergerak dan sesuai dengan lintasan benda, seperti terlihat pada

Gambar 13.

Gambar 13 Tampilan Hasil Analisis Data

m. Barulah data hasil analisis dapat digunakan.


7. Materi Kinematika Gerak

a. Kinematika Gerak Lurus

Berdasarkan KD 3.4 menganalisis besaran-besaran fisis pada gerak lurus

dengan kecepatan konstan (tetap) dan gerak lurus dengan percepatan konstan

(tetap) berikut makna fisisnya diharapkan peserta didik setelah mempelajari

materi ini pada kompetensi sikap dapat menyadari kebesaran Tuhan Yang Maha
48

Esa yang menciptakan dan mengatur alam jagad raya melalui pengamatan

fenomena alam fisis dan pengukurannya, memiliki rasa ingin tahu, teliti,

kerjasama, dan kreatif. Selanjutnya, dari kompetensi keterampilan diharapkan

peserta didik menyajikan hasil pengukuran besaran fisis dengan menggunakan

peralatan dan teknik yang tepat untuk penyelidikan ilmiah. Kompetensi yang

diharapkan dari kompetensi pengetahuan adalah peserta didik dapat menganalisis

faktual, konseptual, prosedural berdasarkan kegiatan pratikum yang dilaksanakan.

Materi Kinematika Gerak Lurus berdasarkan Permendikbud Nomor 65 Tahun

2013 Tentang Standar Proses dapat disimpulkan pada Tabel 2.


Tabel 2. Materi Kinematika Gerak Lurus
Komponen Jabaran materi
Fakta a) Kereta api yang sedang bergerak pada lintasan lurus
b) Buah yang awalnya diam kemudian jatuh ke bawah dari
pohonnya
c) Melempar sebuah benda ke atas hingga kembali kepada
pelempar
Konsep a) Ciri benda yang bergerak lurus beraturan adalah kecepatan
benda sama dengan konstan
b) Ciri benda yang bergerak lurus berubah beraturan adalah
percepatannya konstan
c) Gerak lurus beraturan adalah gerakan benda yang lintasannya
lurus dan kecepatannya tetap
d) Gerak lurus berubah beraturan adalah gerakan benda yang
berubah secara beraturan dengan percepatan konstan.
e) Pada hakikatnya, sebuah benda yang mengalami gerak ke atas
mengalami gerak lurus berubah beraturan.
f) Percepatan dari benda yang mengalami gerak jatuh bebas
disebut percepatan gravitasi.
Prinsip a. Gerak lurus
b. Gerak lurus berubah beraturan
c. Gerak jatuh bebas
d. Gerak vertikal keatas
Prosedur a) Menyiapkan alat dan bahan sesuai dengan topik praktikum
b) Menset alat dengan posisi yang benar
c) Melakukan praktikum dengan benar
d) Mengumpulkan data hasil percobaan
e) Mengembalikan alat pada posisi semula
f) Melakukan pengolahan dan analisis data
g) Melaporkan hasil kegiatan praktikum
49

b. Gerak Parabola

Berdasarkan KD 3.5 menganalisis gerak parabola dengan menggunakan

vektor, beserta makna fisisnya dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

Materi gerak parabola dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Materi Gerak Parabola


Komponen Jabaran Materi
Fakta Kereta api berada dalam lintasan yang lurus.
Buah yang awalnya diam jatuh kebawah dari pohonnya.
Melempar benda keatas hingga kembali kepada pelemparnya.
Bola yang ditendang, peluru yang ditembakkan merupakan
penerapan gerak parabola.
Konsep Gerak parabola adalah suatu jenis gerakan benda yang pada
awalnya diberi kecepatan awal lalu menempuh lintasan yang arah
sepenuhnya dipengaruhi oleh gravitasi.
Prinsip Gerak parabola atau yang biasa disebut dengan gerak peluru dapat
dikatakan sebagai gabungan antara gerak lurus beraturan (GLB)
dan gerak lurus berubah beraturan (GLBB) bahwa sumbu x
mewakili gerak GLB dan sumbu y mewakili gerak GLBB.

Prosedur Melakukan pemecahan masalah terkait hubungan konsep


kinematika gerak dan makna fisisnya

c. Gerak Melingkar
50

Berdasarkan KD 3.6 Menganalisis besaran fisis pada gerak melingkar dengan

laju konstan (tetap) dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Jabaran

materi gerak melingkar dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Materi Gerak Melingkar


Komponen Jabaran Materi
Fakta a) Putaran jarum jam yang melingkar secara beraturan
b) Putaran sebuah compact disk yang melingkar secara
beraturan
c) Gerak bumi mengitari matahari yang melingkar secara
beraturan
d) Hubungan roda-roda antara velg ban dan ban (karet) luar
e) Hubungan roda-roda pada gigi depan dan gigi belakang
sepeda.
Konsep a) Perpindahan sudut (Δθ) adalah sudut yang disapu oleh
sebuah garis radial yang dimulai dari posisi awal garis θ0 ke
posisi garis akhir θ.
b) Kecepatan sudut (ω) didefinisikan sebagai besar sudutyang
ditempuh tiap satu satuan waktu.
c) Gerak melingkar beraturan adalah gerak yang lintasannya
berbentuk lingkaran dengan laju konstan dan arah kecepatan
tegak lurus terhadap arah percepatan.
d) Periode (T) adalah waktu yang diperlukan untuk menempuh
satu putaran.
e) Frekuensi (f) adalah jumlah putaran tiap satuan waktu atau
jumlah putaran per sekon. Percepatan sentripetal (as) adalah
percepatan yang selalu mengarah kepusat lingkaran.
f) Ciri-ciri gerak melingkar beraturan:
i. Besar kecepatan linieradalah tetap.
ii. Vektor kecepatan linier berubah setiapsaat.
iii. Vektor kecepatan sudutadalah tetap.
g) Dalam gerak melingkar beraturan, meskipun nilai kecepatan
sudut tetap, ada percepatan yang bekerja didalamnya, yaitu
percepatan sentripetal.
h) Arah kecepatan linier gerak melingkar tegak lurus dengan
jari-jari gerak melingkar.
i) Arah percepatan sentripetal pada gerak melingkar tegak
lurus dengan arah kecepatan linier.
j) Dua roda yang seporos memiliki kecepatan sudut sama dan
arah putar kedua roda adalah searah.
k) Dua roda yang bersinggungan memiliki kecepatan linier
sama dan arah putar kedua roda berlawanan
l) Dua roda yang dihubungkan dengan sabuk memiliki
kecepatan linier sama dan arah putar kedua roda adalah
searah.
Prinsip a) Konversi satuan sudut pada gerak melingkar
51

Komponen Jabaran Materi


b) Hubungan perpindahan linier dan perpindahan sudut
c) Hubungan kecepatan linier dan kecepatan sudut
d) Hubungan periode dan frekuensi.
e) Hubungan kecepatan linier dan frekuensi
f) Hubungan kecepatan sudut dan frekuensi
Prosedur a) Peserta didik menyiapkan alat dan bahan yang akan
digunakan.
b) Peserta didik mengumpulkan data dari hasil percobaan yang
dilakukan.
c) Peserta didik menganalisis data yang telah dikumpulkan.
d) Peserta didik membuat kesimpulan dari hasil analisis data
yang telah dilakukan.

8. Skenario Pembelajaran

Pembelajaran yang akan dilaksanakan sesuai dengan Kurikulum2013,

menggunakan LKPD berbasis Project Based Learning dengan pendekatan

saintifik sebagai pegangan selama proses pembelajaran dan kegiatan praktikum

untuk KD 3.5 Menganalisis gerak parabola dengan menggunakan vektor, beserta

makna fisisnya dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dan KD 3.6

Menganalisis besaran fisis pada gerak melingkar dengan laju konstan (tetap) dan

penerapannya dalam kehidupan sehari-hari, serta memanfaatkan aplikasi tracker

sebagai alat bantu analisis data pratikum. Sebelum peserta didik melakukan

pratikum disekolah, guru telah membagikan LKPD berbasis Project Based

Learning kepada peserta didik agar peserta didik dapat membaca materi dan

menentukan rancangan produk yang akan dibuat berdasarkan langkah-langkah

Project Based Learning. Produk dibuat oleh peserta didik diluar jam pelajaran

fisika bersama kelompoknya dengan panduan LKPD berbasis Project Based

Learning merekam percobaan yang dilakukan dalam sebuah video. Pada saat jam

pelajaran fisika peserta didik mengambil data dari produk yang telah dibuat,
52

melakukan analisis data dari video yang telah dibuat sebelumnya, kemudian

membandingkan data hasil percobaan secara manual dengan data hasil analisis

pada tracker. Praktikum yang akan dilaksanakanya itu tentang gerak parabola

dan gerak melingkar. Berikut skenario pembelajaran untuk KD3.5 dan KD 3.6

yang akan dilakukan dapat dilihat padaTabel 5.

Tabel 5. Skenario Pembelajaran


Kegiatan
Pendahuluan (10 menit)
a. Guru melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan meminta peserta
didik untuk berdoa sebelum memulai pembelajaran
b. Guru memeriksa kehadiran peserta didik
c. Guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti
proses pembelajaran agar pembelajaran kondusif
d. Guru melakukan apersepsi dan motivasi kepada peserta didik dengan
pertanyaan tentang kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan topik
pembelajaran yang akan dipelajari
e. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
f. Guru menyampaikan cakupan materi yang akan dipelajari
Kegiatan Langkah Project Langkah Saintifik
Based Learning
Kegiatan Inti (115 menit)
a. Guru meminta peserta didik Persiapan
untuk duduk secara berkelompok
sesuai dengan kelompok yang
sudah dibagi sebelumnya
b. Guru meminta peserta didik
untuk mengamati beberapa
masalah berupa gambar yang Mengamati
terdapat pada LKPD berbasis
project based learning
c. Guru membimbing peserta didik
untuk mengajukan pertanyaan Pertanyaan
tentang yang diamati pada LKPD Esential
berbasis project based learning
d. Peserta didik mengajukan Menanya
pertanyaan dari yang diamati
pada LKPD berbasis project
based learning Mendesain
e. Guru membimbing peserta didik Perencanaan
secara kolaboratif dengan Proyek
anggota kelompoknya mulai
merancang proyek yang akan
53

Kegiatan
mereka buat. Menyusun Jadwal
f. Guru membimbing peserta didik
untuk menyusun jadwal dalam
menyelesaikan proyek serta
membuat deadline penyelesaian
proyek. Memonitor
g. Peserta didik melakukan kegiatan Kegiatan Dan
awal dengan mulai membuat
Perkembangan
produk awal rancangan. Guru
bertanggung jawab melakukan Proyek
monitoring terhadap aktivitas
peserta didik dibantu dengan
sebuah rubrik yang dapat Mengumpulkan
merekam keseluruhan aktivitas informasi
penting. Setelah produk selesai
peserta didik mencoba alat
dengan merekamnya dalam
sebuah video. Mengasosiasikan
h. Peserta didik mengolah data hasil
percobaan yang telah dilakukan
secara manual, dan mengolah
data dengan aplikasi tracker
memanfaatkan video yang telah
direkam sebelumnya. Menguji Hasil
i. Peserta didik melakukan diskusi
kelompok dengan
membandingkan dan
menganalisis data hasil
percobaan dengan data yang di
dapat pada aplikasi tracker dan
menyajikannya pada tabel hasil
pengamatan
j. Peserta didik menyajikan laporan
percobaan yang telah dilakukan
sesuai dengan format yang
terdapat dalam LKPD berbasis
project based learning.
k. Guru memilih secara acak Mengkomunikasikan
kelompok yang akan
mempresentasikan hasil diskusi
kelompoknya
l. Peserta didik yang terpilih,
menampilkan hasil diskusi
kelompoknya di depan kelas
m. Guru memberikan kesempatan
kepada kelompok yang tidak
tampil untuk menanggapi hasil
kelompok yang tampil
54

Kegiatan
n. Guru bersama peserta didik Mengevaluasi
menyamakan informasi yang Pengalaman
diperoleh oleh peserta didik
dengan teori yang sebenarnya
o. Guru memberikan evaluasi akhir
untuk melihat pemahaman
peserta didik tentang materi yang
dipelajari
p. Guru memberikan penghargaan
kepada kelompok yang tampil
dan peserta didik yang
menanggapi
Kegiatan Penutup (10 menit)
a. Guru bersama peserta didik menyimpulkan pembelajaran
b. Guru memberikan tindak lanjut kepada peserta didik berupa tugas rumah
untuk pertemuan selanjutnya
c. Guru menyampaikan rencana pembelajaran selanjutnya dan membagikan
LKPD berbasis project based learning untuk pertemuan selanjutnya kepada
peserta didik
d. Guru mengucapkan salam untuk menutup pembelajaran.

9. Analisis LKPD Berbasis Model Project Based Learning dengan


Pendekatan Saintifik Berbantuan Aplikasi Tracker (Valid, Praktis dan
Efektif)
Kualitas suatu LKPD ditentukan oleh validitas, praktikalitas, dan efektifitas

perangkat pembelajaran tersebut. Berikut ini akan dijelaskan lebih rinci mengenai

validitas, praktikalitas, dan efektifitas suatu Lembar Kerja Peserta Didik.

a. Kriteria valid

Dalam bahasa Indonesia valid disebut dengan istilah “sahih/tepat”. Validitas

adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan atau kesahihan suatu

alat ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur

(Arikunto 2008). Validitas berhubungan dengan ketetapan tes dengan konsep yang

akan diukur sehingga bisa mengukur apa yang harus diukur. Validitas mengarah

kepada ketepatan interpretasi hasil penggunaan suatu prosedur evaluasi sesuai

dengan tujuan pengukurannya (Hamzah B.Uno dan Satria Koni (2012).


55

Penganalisisan terhadap instrument evaluasi dilakukan dua cara, yakni: (1)

penganalisisan yang dilakukan dengan jalan berpikir secara rasional meliputi

validitas isi dan validitas konstruk, dan (2) penganalisisan yang dilakukan

berdasarkan kenyataan empiris meliputi validitas prediktif, kongruen, dan

sejenisnya. Validitas rasional dilakukan dengan meminta pertimbangan para ahli

(pakar) sedangkan validitas empiris dilakukan dengan menggunakan teknik

statistik (Jihad dan Abdul Haris, 2012).

Penentuan kevalidan ditentukan oleh para ahli yang mengerti tentang

pengembangan LKPD. Lembar validasi tenaga ahli disusun berdasarkan indikator-

indikator yang ditentukan LKPD, indikator tersebut mencakup komponen

kelayakan isi, kebahasaan, sajian, dan kegrafikan (Depdiknas 2008). Pada

komponen kelayakan isi mencakup kesesuaian KI dan KD, kesesuaian dengan

perkembangan anak, kesesuaian dengan kebutuhan bahan ajar, kebenaran

substansi materi pembelajaran, manfaat untuk pembahasan wawasan, serta

kesesuaian dengan nilai moral, dan nilai-nilai sosial. Komponen kedua yaitu

komponen kebahasaan mencakup keterbacaan, kejelasan informasi, kesesuaian

dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar, dan pemanfaatan bahasa

secara efektif dan efesien (jelas dan singkat). Selanjutnya, komponen penyajian

antara lain mencakup kejelasan tujuan (indikator) yang ingin dicapai, urutan

sajian, pemberian motivasi dan daya tarik, interaksi (pemberian stimulus dan

respon) serta kelengkapan informasi. Komponen kegrafikan mencakup

penggunaan font, jenis dan ukuran, lay out atau tata letak, ilustrasi, gambar, foto

dan desain tampilan (Depdiknas 2008).


56

b. Kriteria praktikalitas

Praktikalitas berarti bersifat praktis bersifat praktis, artinya mudah dan senang

dalam pemakainannya. Kepraktisan yang dimaksud disini adalah kepraktisan

dalam bidang pendidikan (buku teks, silabus, RPP, penilaian, LKS maupun

produk pendidikan lainnya). Praktikalitas berkaitan dengan kemudahan dan

kemajuan yang didapatkan peserta didik menggunakan LKPD atau produk

pendidikan yang lainnya. LKPD dikatakan memiliki praktikalitas yang tinggi,

apabila bersifat praktis dan mudah mengadministrasikannya.

Kriteria dalam mengukur tingkat kepraktisan (Sukardi, 2008) yaitu:

1) Kemudahan penggunaan, meliputi : mudah diatur, mudah disimpan, dan dapat

digunakan sewaktu-waktu
2) Waktu pelaksaan sebaiknya, singkat, cepat, dan tepat
3) Daya tarik peserta didik
4) Mudah diinterpretasikan oleh ahli maupun pendidik lainnya.
5) Memiliki ekivalensi yang sama, sehingga mudah digunakan sebagai pengganti

Berdasarkan kriteria praktikalitas diatas diketahui bahwa tujuan dilakukannya

praktikalitas adalah untuk mengetahui sejauh mana kemudahan serta

keterlaksanaan LKPD yang dibuat. Untuk menentukan praktikalitas LKPD,

peneliti menggunakan lembar pengamatan keterlaksanaan bahan ajar oleh guru

dan angket respon tentang bahan ajar oleh peserta didik dan guru.

c. Kriteria efektivitas

Efektivitas diartikan sebagai keadaan berpengaruh, hal berkesan atau

keberhasilan usaha/tindakan.Efektivitas adalah adanya kesesuaian antara orang

yang melaksanakan tugas dengan sasaran yang dituju (Mulyasa 2013). Efektivitas

menunjukkan tingkat keberhasilan dari LKPD yang dikembangkan. LKPD


57

dikatakan efektif jika LKPD tersebut memberikan hasil yang sesuai dengan

tujuan pengembangannya.

Efektivitas LKPD dilakukan dalam uji terbatas. Untuk mengukur keefektivan

tingkat pencapaian tujuan pembelajaran berupa (1) peningkatan pengetahuan, (2)

peningkatan keterampilan, (3) perilaku sikap, (4) perubahan perilaku, (5)

kemampuan adaptasi, (6) peningkatan interaksi, (7) peningkatan perilaku, dan (8)

peningkatan interaksi kultural. Dengan demikian, uji efektivitas dipusatkan untuk

mengevaluasi apakah LKPD dapat digunakan sesuai dengan harapan dan berhasil

untuk meningkatkan kompetensi peserta didik.

10. Kompetensi Fisika Peserta Didik

Pembelajaran yang dilakukan akan dievaluasi dan dapat dilihat melalui

kompetensi peserta didik yakni kemampuan yang dimilik peserta didik setelah

proses pembelajaran. Kompetensi merupakan sesuatu yang dimiliki oleh peserta

didik, dan merupakan komponen utama yang harus dirumuskan dalam

pembelajaran, yang memiliki peranan penting dalam menentukan arah

pembelajaran (Mulyasa 2007). Hal ini menjelaskan bahwa kompetensi merupakan

kemampuan yang dimiliki peserta didik dan sangat penting untuk diperhatikan,

karena dapat dilihat tingkat pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang sesuai

pada Kurikulum 2013.

Kompetensi peserta didik dapat ditinjau dari proses belajar yang bertujuan

untuk mengetahui ketercapaian dari kompetensi peserta didik. Proses

pembelajaran diarahkan seluruhnya pada pengembangan aspek yang satu tidak

bisa pisahkan dengan aspek lainnya. Proses pembelajaran secara utuh melahirkan
58

kualitas dan keterampilan (Permendikbud Nomor 22 tahun 2016). Pendapat ini

sejalan dengan Peraturan Permendikbud Nomor 20 Tahun menyatakan bahwa

setiap lulusan satuan pendidikan dasar dan menengah harus memiliki kompetensi

pada tiga dimensi yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

a. Kompetensi Sikap

Kompetensi sikap merupakan ranah pembelajaran sikap berkaitan dengan

emosi, sikap, penghargaan nilai-nilai seperti rasa senang repektif dan dukungan.

Penilaian sikap dilakukan secara terus menerus oleh guru dengan mengacu pada

indikator pencapaian nilai karakter. Pada Permendikbud Nomor 20 Tahun 2016

tentang Standar Kompetensi Kelulusan menyatakan bahwa indikator kompetensi

sikap adalah perilaku yang mencerminkan sikap beriman dan bertakwa kepada

Tuhan YME, berkarakter, jujur, dan peduli, bertanggung jawab, pembelajar sejati

sepanjang hayat, dan sehat jasmani dan rohani sesuai dengan perkembangan anak

di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa,

Negara, dan kawasan regional.

Sesuai dengan Permendikbud Nomor 23 tentang Standar Penilaian, Penilaian

aspek sikap dilakukan melalui tahapan :

1) Mengamati perilaku siswa selama pembelajaran


2) Mencatat perilaku siswa dengan menggunakan lembar observasi/pengamatan
3) Menindaklanjuti hasil pengamatan, dan
4) Mendeskripsikan perilaku siswa

Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk menilai sikap siswa, antara

lain melalui observasi, penilaian diri, penilaian teman sebaya (peer evaluation)

oleh siswa, dan penilaian jurnal. Instrumen yang digunakan antara lain, lembar

observasi yang disertai rubrik. Instrumen yang digunakan untuk observasi,


59

penilaian diri, dan penilaian antar siswa adalah daftar cek atau skala penilaian

(rating scale) yang disertai rubrik, sedangkan pada jurnal berupa catatan guru.

Cara yang digunakan untuk mengukur kompetensi sikap dalam penelitian ini

adalah menggunakan teknik observasi, sedangkan yang lain diambil hanya untuk

data sekolah.

Penilaian kompetensi sikap yang diukur oleh guru dalam Kurikulum 2013

yakni meliputi aspek menerima, menanggapi, menghargai, mengahayati, dan

mengamalkan nilai-nilai yang mempengaruhi pembentukan karakter siswa yang

lebih baik. Dalam Kurikulum 2013 penilaian sikap ini dibagi menjadi dua, yakni

sikap spiritual dan sikap sosial. Sejalan dengan pendapat Kunandar (2014) bahwa

sikap spiritual berkaitan dengan pembentukan siswa yang beriman dan bertakwa

sedangkan sikap sosial berkaitan dengan pembentukan siswa yang mandiri, tekun,

percaya diri, peduli lingkungan, mampu bekerja sama melalui proses

pembelajaran.

Berdasarkan analisis performa guru pada standar kelulusan, serta karakteristik

peserta didik dapat dinyatakan bahwa peserta didik telah memiliki sikap spiritual

dan sosial yang baik, namun masih ada beberapa kompetensi sikap peserta didik

yang perlu ditingkatkan lagi. Hal ini menjadi terbentuknya sasaran penilaian

kompetensi sikap pada penelitian ini untuk sikap spiritual yakni menghargai dan

menghayati ajaran agama yang dianut dengan indikator (Kurinasih dan Sani 2014)

sebagai berikut:

1) Berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu


2) Mengucapkan rasa syukur ata karunia Tuhan YME
3) Memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan pendapat/presenatsi
60

4) Berserah diri (tawakal) kepada Tuhan YME setelah berikhtiar atau

melakukan usaha

Selanjutnya, untuk sasaran penilaian kompetensi sikap sosial dapat dilihat

pada Tabel 6.

Tabel 6.Sasaran Penilaian Kompetensi Sikap


Tingkatan Sikap Deskripsi Indikator
Rasa Ingin Tahu Sikap dan tindakan a. Analisis dan penuh
yang selalu berupaya semangat dalam mengikuti
untuk mengetahui lebih kegiatan pembelajaran
mendalam dan meluas b. Bertanya pada guru dan
dari sesuatu yang teman terkait materi
dipelajarinya, dilihat pembelajaran
dan didengar c. Mencari informasi terkait
materi pembelajaran dari
berbagai sumber belajar
d. Melakukan pengamatan
untuk mengetahui dan
memperoleh informasi
mengenai suatu materi
pelajaran
Teliti Sikap dan tindakan a. Memperhatikan dan
yang selalu berupaya mendengarkan penjelasan
untuk hati-hati dalam guru dengan seksama
menyelesaikan suatu selama proses pembelajaran
persoalan b. Fokus dalam melakukan
penyelidikan ilmiah
c. Berhati-hati dalam
menginput dan mengolah
data penyelidikan ilmiah
d. Menganalisis dan
menyimpulkan hasil
penyelidikan dengan benar
dan tepat
Kerjasama Sikap atau tindakan a. Aktif dalam kerja kelompok
yang menempatkan b. Tidak mendahulukan
kepentingan kelompok kepentingan pribadi
daripada kepentingan c. Memuaskan perhatian pada
diri sendiri tujuan kelompok
d. Mencari jalan untuk
mengatasi perbedaan
pendapat/pikiran antara diri
sendiri dengan orang lain
61

Tingkatan Sikap Deskripsi Indikator


Tanggung Jawab Sikap dan prilaku
a. Melaksanakan tugas dan
seseorang untukkewajiban individu dan
melaksanakan tugaskelompok dengan baik
dan kewajibannya,
b. Melaksanakan apa yang
yang seharusnya pernah dilakukan tanpa
dilakukan, terhadap diridisuruh/diminta
sendiri, masyarakat,
c. Menerima resiko dari
lingkungan (alam,tindakan yang dilakukan
sosial, dan budaya), d. Tidak
Negara dan Tuhan menyalahkan/menuduh
Yang Maha Esa orang lain tanpa bukti yang
akurat
(Sumber: Kementerian Pendidikan Nasional Badan Penelitian dan Pengembangan
Pusat Kurikulum Tahun 2010)
Dari aspek yang telah dipilih berdasarkan analisis standar kelulusan, guru

melakukan penilaian kompetensi sikap peserta didik pada penelitian ini adalah

menghargai dan menghayati agama yang dianut, rasa ingin tahu, teliti, kerjasama

dan tanggung jawab. Selanjutnya, penilaian kompetensi sikap ini menggunakan

teknik observasi.

b. Kompetensi Pengetahuan

Pengetahuan dimiliki melalui aktivitas mengetahui, memahami, menerapkan,

manganalisis, mengevaluasi, hingga mencipta (Permendikbud Nomor 22 tentang

standar proses 2016).sasaran penilaian hasil belajar oleh guru pada ranah

pengetahuan (Permendikbud No. 104 tahun 2014) dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7. Sasaran Penilaian Kompetensi Pengetahuan


Kemampuan Berpikir Deskripsi
Mengingat :
Mengemukakan kembali apa yang Pengetahuan hafalan: ketetapan,
sudah dipelajari dari guru, buku, kecepatan, kebenaran pengetahuan yang
LKPD dan sumber lainnya diingat dan digunakan ketika menjawab
sebagaimana aslinya tanpa pertanyaan tentang fakta, defenisi
melakukan perubahan konsep, prosedur, hukum, teori dari apa
yang sudah dipelajari di kelas tanpa
diubah/berubah
62

Kemampuan Berpikir Deskripsi


Memahami :
Sudah ada proses pengolahan dari Kemampuan mengolah pengetahuan
bentuk aslinya tetapi arti dari kata, yang dipelajari menjadi sesuatu yang
istilah, tulisan, grafik, tabel, baru seperti menggantikan suatu
gambar, foto tidak berubah istilah/kata dengan istilah/kata lain yang
sama maknanya
Menerapkan :
Menggunakan informasi, konsep, Kemampuan menggunakan pengetahuan
prosedur, prinsip, hukum, dan teori seperti konsep gerak, kecepatan,
yang sudah dipelajari untuk percepatan, hukum newton dsb dalam
sesuatu yang baru/belum dipelajari mempelajari sesuatu yang belum pernah
dipelajari sebelumnya.
Menganalisis :
Menggunakan keterampilan yang Kemampuan mengelompokkan benda
telah dipelajari terhadap suatu berdasarkan persamaan dan perbedaan
informasi yang belum diketahui ciri-ciri, memberi nama kelompok
dalam mengelompokkan informasi tersebut, menentukan apakah suatu
yang belum diketahui dalam kelompok sejajar/lebih tinggi/lebih luas
mengelompokkan informasi dari yang lain, menentukan mana yang
menentukan keterhubungan antara lebih dulu, mana yang belakangan
satu kelompok/informasi dengan muncul, menentukan, mana yang
kelompok/informasi lainnya antara menerima pengaruh, dsb.
fakta dengan konsep, antar
argumentasi dengan kesimpulan.
Mengevaluasi :
Menentukan nilai suatu benda atau Kemampuan menilai apakah informasi
informasi berdasarkan suatu yang diberikan berguna, apakah suatu
kriteria. informasi/benda menarik/menyenangkan
bagi dirinya, adakah penyimpangan dari
kriteria suatu
pekerjaan/keputusan/peraturan,
memberikan pertimbangan alternative
mana yang harus dipilih berdasarkan
kriteria, menilai benar/salah, bagus/jelek,
dsb suatu hasil kerja berdasarkan kriteria.
Mencipta :
Membuat sesuatu yang baru dari Kemampuan membuat suatu karya,
apa yang sudah ada sehingga hasil caerita/tulisan dari berbagai sumber yang
tersebut merupakan satu keasatuan dibacanya, membuat suatu benda dar
utuh dan berbeda dari komponen bahan yang tersedia, mengembangkan
yang digunakan untuk fungsi baru dari suatu benda,
membentuknnya mengembangkan berbagai bentuk
kreativitas lainnya.
(Sumber: Olahan Anderson, dkk 2010)
63

Penilaian aspek pengetahuan dilakukan melalui tes tertulis, tes lisan, dan

penugasan sesuai dengan kompetensi yang dinilai. Instrumen tes tertulis dapat

berupa soal pilihan ganda, isian, jawaban singkat, benar-salah, menjodohkan dan

uraian. Instrumen uraian dilengkapi pedoman penskoran. Sedangkan instrumen

lisan berupa pekerjaan rumah dan atau projek yang dikerjakan secara individu

atau kelompok sesuai dengan karakteristik tugas. Penugasan LKPD ini

menggunakan tes tertulis berupa pilihan ganda.

c. Kompetensi Keterampilan

Kompetensi keterampilan berkaitan dengan kemampuan bertindak setelah

seseorang menerima pengalaman belajar tertentu. Pada Permendikbud Nomor 20

Tahun 2016 kompetensi keterampilan mencakup pada indikator memiliki

keterampilan berpikir dan bertindak kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif,

dan komunikatif melalui pendekatan ilmiah sesuai dengan yang dipelajari disatuan

pendidikan dan sumber lain secara mandiri. Penilaian keterampilan dilakukan

melalui praktik, produk, proyek, portofolio, dan/atau teknik lain sesuai dengan

kompetensi yang dinilai.

Sesuai dengan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016, penilaian aspek

keterampilan dilakukan melalui tahapan, sebagai berikut :

1) Menyusun perencanaan
2) Mengembangkan instrumen penilaian
3) Melaksanakan penilaian
4) Memanfaatkan hasil belajar

Pengembangan LKPD menggunakan langkah Project Based Learning pada

lembar kerja penilaian keterampilan dengan memadukan Tracker . Proses


64

pembelajaran dapat dipadankan dengan suatu proses ilmiah, karenanya Kurikulum

2013 mengamanatkan esensi pendekatan saintifik dalam pembelajaran. Langkah-

langkah pada pendekatan saintifik merupakan bentuk adaptasi dari langkah-

langkah ilmiah pada sains. Pendekatan saintifik sebagai penilaian kompetensi

keterampilan dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8. Sasaran Penilaian Kompetensi Keterampilan


Kemampuan Belajar Deskripsi
Mengamati Perhatian pada waktu mengamati suatu
objek/membaca suatu tulisan/mendengar suatu
penjelasan, catatan yang dibuat tentang yang
diamati, kesabaran, waktu (on task) yang
digunakan untuk mengamati.
Menanya Jenis, kualitas, dan jumlah pertanyaan yang
diajukan peserta didik (faktual, konseptual,
prosedual, dan hipotetik)
Mengumpulkan Jumlah dan kualitas sumber yang
informasi/mencoba dikaji/digunakan, kelengkapan informasi, validasi
informasi yang dikumpulkan, dan instrumen/alat
yang digunakan untuk mengumpulkan data
Menalar/mengasosiasikan Mengembangkan interpretasi, argumentasi, dan
kesimpulan mengenai keterkaitan lebih dari dua
fakta/konsep/teori, mesintesis dan argumentasi
serta kesimpulan keterkaitan antar berbagai jenis
fakta/konsep/teori/pendapat; mengembangkan
interpretasi, struktur baru, argumentasi, dan
kesimpulan yang menunjukkan hubungan
fakta/konsep/teori dari dua sumber atau lebih yang
tidak bertentangan, mengembangkan interpretasi,
struktur baru argumentsi, dan kesimpulan yang
dari fakta/konsep/teori yang berbeda dari berbagai
jenis sumber.
Mengkomunikasikan Menyajikan hasil kajian (dari mengamati sampai
menalar) dalam bentuk tulisan, grafis, media
elektronik, multimedia dan lain-lain.

B. Penelitian Relevan
Beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini sebagai berikut:

Wijayanto (2010), Fitri Yusmak (2017). Penjelasan lebih lanjut mengenai


65

ringkasan penelitian relevan dari beberapa penelitian pengembangan dapat dilihat

pada Tabel 9.

Tabel 9. Ringkasan Penelitian Relevan dari Beberapa Penelitian Pengembangan


Tahun Nama Judul Penelitian Hasil Penelitian
Peneliti
2015 Wijayanto Rancangan kinematika Rancangan kinematika gerak
gerak menggunakan menggunakan alat
alat eksperimen air eksperimen air tracker dapat
tracker untuk media meningkatkan pemahaman,
pembelajaran fisika keterampilan proses ilmiah
berbasis video dan sikap ilmiah
2017 Fitri Pengembangan Modul Hasil pengembangan modul
Yusmak Elektronik Berbasis Elektronik Berbasis Group
Group Investigation Inverstigation berbantuan
berbantuan Aplikasi Aplikasi Tracker memenuhi
Tracker pada materi kriteria sangat valid, sangat
Momentum dan Impuls praktis dan sangat efektif
2014 Winda Sari Penerapan LKS Penelitian ini menunjukkan
berbasis Project Based hasil belajar kompetensi
Learning terhadap hasil pengetahuan peserta didik
belajar kompetensi mengalami peningkatan
pengetahuan fisika dengan menerapkan LKS
peserta didik kelas X Project Based Learning.
SMA
2014 Muhammad Menerapkan Metode Penelitiannya menyatakan
Habibbulloh Analisis Video Tracker keterampilan proses siswa
dalam hal mengamati, setelah menerapkan metode
mengukur, merancang analisis video software
eksperimen, interpretasi tracker dalam hal
data, dan mengamati, mengukur,
berkomunikasi merancang eksperimen,
mengalami kenaikan interpretasi data, dan
66

Tahun Nama Judul Penelitian Hasil Penelitian


Peneliti
baik secara kualitas berkomunikasi mengalami
maupun kuantitas kenaikan baik secara kualitas
maupun kuantitas. Secara
kuantitas terlihat dari
peningkatan jumlah siswa
yang tuntas dalam
mengerjakan soal
keterampilan proses. Secara
kualitas adalah peningkatan
skor rata-rata tiap kelas pada
saat pos tes dibandingkan
hasil pre tes.
2015 Tabita Pemanfaatan Program Penelitian ini berhasil
Candra Analisis Video Tracker memanfaatkan video Tracker
Kurniasari sebagai Media sebagai media pembelajaran
Pembelajaran Fisika yang efektif untuk
tentang Koefisien menghitung dan
Restitusi mengananalisis koefisien
restitusi sehingga dapat
mengembangkan
pembelajaran yang
berorientasi memfasilitasi
kemampuan berfikir siswa
2015 Fitri Penerapan analisis Hasil yang diperoleh
Marliani video tracker dalam menunjukkan nilai
pembelajaran Fisika percepatan gravitasi yang
SMA untuk mendekati nilai literature dan
menentukan nilai terlihat bahwa aplikasi
koefisien viskositas Tracker ini dapat dijadikan
fluida sebagai salah satu metode
67

Tahun Nama Judul Penelitian Hasil Penelitian


Peneliti
alternatif untuk memperoleh
nilai percepatan gravitasi
Bumi dalam pembelajaran
Fisika SMA.
2017 Firman Eksperimen pesawat Hasil penelitian dapat
Nugraha Atwood berbasis disimpulkan bahwa
pengolahan aplikasi penggunaan tracker pada
tracker untuk percobaan pesawat atwood
mengamati fenomena dapat menunjukkan
gerak lurus beraturan karakteristik gerak lurus
dan gerak lurus berubah berubah beraturan (GLBB)
beraturan pada dan gerak lurus beraturan
pembelajaran Fisika (GLB) dengan sangat baik.
SMA Pemanfaatan tracker pada
kegiatan
eksperimen/percobaan dapat
memberikan data lebih
presisi dan lebih logis untuk
siswa analisis.

Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan penulis

lakukan adalah penulis mengembangkan LKPD berbasis model Project Based

learning dengan pendekatan saintifik berbantuan tracker pada materi kinematika

gerak kelas X SMA dengan kriteria valid, praktis dan efektif.

C. Kerangka Berfikir
Pembelajaran fisika berdasarkan kurikulum 2013 hendaknya dapat mendorong

dan memfasilitasi peserta didik untuk mengembangkan pengetahuannya secara


68

utuh. Pembelajaran fisika seharusnya melibatkan peserta didik sepenuhnya untuk

membangun pengetahuannya sehingga bukan hanya menerima sekumpulan fakta,

konsep dan prinsip saja. Untuk memperoleh pengetahuannya peserta didik harus

menggali pengetahuannya sendiri dengan kegiatan eksperimen atau praktikum

yang juga berperan untuk menjadikan peserta didik aktif dalam kegiatan

pembelajaran. Salah satu cara yang dilakukan guru untuk mencapai tujuan

tersebut adalah dengan mengembangkan Lembar Kerja Peserta Didik berbasis

model Project Based Learning dengan pendekatan saintifik berbantuan tracker.

Lembar kerja peserta didik yang dikembangkan tersebut akan divalidasi oleh

pakar sampai dinyatakan valid. Validitas yang diukur adalah validitas isi dan

validitas konstruk. Setelah dinyatakan valid, maka Lembar Kerja Peserta Didik

diujicobakan di sekolah sehingga terukur tingkat praktikalitas dan efektivitasnya.

Secara ringkas kerangka berpikir penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 14.

Pembelajaran Fisika SMA menurut Kurikulum 2013 belum terlaksana dengan


baik.
Proses pembelajaran yang melibatkan peserta didik secara langsung dalam
membangun pengetahuannya belum optimal dilakukan
Kompetensi peserta didik dalam pembelajaran fisika masih rendah
Model pembelajaran yang digunakan belum bervariasi dan belum memanfaatkan
perkembangan teknologi dan informasi
LKPD yang digunakan dalam pembelajaran belum lengkap dilihat dari materi, petujuk
pembelajaran, lembar kegiatan, kesimpulan, dan penilaian
Ketertarikan peserta didik terhadap pembelajaran fisika masih rendah

Belum mengembangkan LKPD berbasis model Project Based Learning dengan


pendekatan saintifik berbantuan Tracker

Pengembangan LKPD berbasis model Project Based Learning dengan


pendekatan saintifik berbantuan tracker pada materi kinematika gerak kelas X
SMA

LKPD berbasis model Project Based Learning berbantuan tracker pada materi
kinematika gerak kelas X SMA dengan kritera valid, praktis dan efektif
69

Gambar 14. Kerangka Berpikir


BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian yang dilakukan adalah penelitian dan pengembangan (Research and

Development/ R&D). R&D adalah metode penelitian yang digunakan untuk

menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektivan produk tersebut

(Sugiyono 2011). Kegiatan research dilakukan untuk mendapatkan informasi

tentang kebutuhan pengguna (needs assessment). Sedangkan kegiatan

development dilakukan untuk menghasilkan Lembar Kerja Peserta Didik berbasis

model Project Based Learning dengan pendekatan saintifik berbantuan tracker.

Kegiatan research tidak hanya dilakukan pada tahap needs assesment, tapi juga

pada proses pengembangan lembar kerja peserta didik, yang memerlukan kegiatan

pengumpulan data dan analisis data, yaitu pada tahap proses validasi. Sedangkan

nama development mengacu pada produk yang dihasilkan yaitu berupa lembar

kerja peserta didik.

Pada penelitian ini yang akan dilakukan design research dengan tujuan

mengembangkan produk sebagai solusi. Produk yang akan dikembangkan adalah

LKPD berbasis model pembelajaran Project Based Learning dengan pendekatan

saintifik berbantuan tracker dengan kriteria valid, praktis dan efektif.

B. Model Pengembangan

Desain penelitian pengembangan yang akan dilakukan menggunakan model

Plomp. Langkah langkah penelitian pengembangannya adalah preliminary

71
72

research, development or prototyping phase, and assesment phase

(semisummative evaluation). Titik tolak penelitian pengembangan adalah

identifikasi masalah pendidikan yang diperoleh melalui informasi penelitian

sebelumnya. Kegiatan analisis, perancangan, evaluasi dan revisi diulang hingga

tercapainya keseimbangan antara tujuan dan realisasi.

C. Prosedur Pengembangan

Prosedur pengembangan LKPD berbasis model Project Based Learning

dengan pendekatan saintifik berbantuan tracker dilakukan berdasarkan tahap-

tahap model pengembangan Plomp :

1. Preliminary research (Penelitian Pendahuluan)

Pada tahap ini dilakukan analisis kebutuhan dan konteks, tinjauan pustaka,

dan pengembangan kerangka konseptual atau teoritis (Plomp, 2013). Penelitian

pendahuluan menekankan pada analisis masalah dan tinjauan pustaka. Tahapan

yang dilakukan sebagai berikut.

a. Analisis Kebutuhan

Analisis kebutuhan dilakukan meliputi analisis performa, standar

kelulusan,dan kesulitan belajar. Tujuan analisis performa untuk menghasilkan

serangkaian keterampilan praktis yang harus dikuasai oleh peserta didik. Analisis

standar kelulusan untuk mengetahui standar keberhasilan tercapainya

pembelajaran pada peserta didik. Sedangkan analisis kesulitan belajar dapat

dikembangkan untuk meminimalisasi kesulitan dan kegagalan peserta didik dalam

pembelajaran. Hasil analisis kebutuhan akan menjadi patokan dalam pengambilan


73

keputusan agar produk yang dibuat sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan

kompetensi.

b. Analisis Peserta Didik

Analisis peserta didik dimaksudkan untuk mengetahui kebutuhan peserta

didik. Pada analisis ini dapat dilihat pada indikator minat belajar, motivasi

belajar, motivasi belajar, gaya belajar dan kemampuan berpikir.

c. Tinjauan Literatur

Peneliti melakukan tinjauan pustaka terhadap produk yang telah ada

mengenai masalah serupa agar solusi yang ditawarkan relevan dan valid, karena

tinjauan pustaka yang relevan akan menghasilkan ide-ide untuk desain produk

yang baru (Nieeven, 2013). Berikut ringkasan kegiatan tahap Preliminary

Research yang dapat dilihat pada Tabel 10.

Tabel 10. Ringkasan kegiatan pada tahap Preliminary Research

Kegiatan Fokus Teknik Instrumen Penelitian


Penelitian Pertanyaan Pengumpulan
Yang Ingin Di Data
Jawab

Analisis Apa Survei  Lembar


Kebutuhan permasalahan Wawancara
yang dihadapi  Lembar
dalam Observasi
pelaksanaan
kurikulum?

Analisis Peserta Bagaimana Survei Angket


Didik karakteristik
peserta didik
sebelum
pemberian
produk
pengembangan?
74

Kegiatan Fokus Teknik Instrumen Penelitian


Penelitian Pertanyaan Pengumpulan
Yang Ingin Di Data
Jawab

Tinjauan Pustaka Apa Studi Catatan Lapangan


permasalahan Dokumentasi
yang dihadapi
dalam pendidikan
terkait bahan
ajar?

2. Development or Prototyping Phase (Pengembangan dan Pembuatan

Prototipe)

Pada tahap ini prototipe dikembangkan, dievaluasi, direvisi secara berulang

(siklus). Hasil rancangan pada tahap ini menghasilkan prototipe. Kemudian

dilakukan evaluasi formatif terhadap prototipe tersebut. Evaluasi formatif

merupakan evaluasi yang diajukan untuk perbaikan, terdapat pada semua fase dan

siklus berulang pada desain penelitian. Evaluasi formatif memiliki beberapa

tahapan terlihat pada Gambar 15.

Gambar 15.Alur Desain Evaluasi Formatif


Sumber : Tressmer, 1992 dalam Plomp (2013:36)
75

Berdasarkan ilustrasi Gambar 15, beberapa metode evaluasi formatif yang

dapat digunakan seperti evaluasi diri (self evaluation), tinjauan ahli (expert

review), evaluasi satu-satu (one to one evaluation), evaluasi kelompok kecil

(small group), dan uji lapangan (field test).

1) Self evaluation / evaluasi diri

Yaitu merevisi sendiri LKPD yang dirancang, menggunakan lembar evaluasi

diri, yang bertujuan untuk mengecek kemungkinan kesalahan yang masih terdapat

dalam LKPD yang dikembangkan sebelum divalidasi oleh ahli. Selanjutnya hasil

evalusi diri dianalisis kemudian dilakukan revisi.

2) Expert review / tinjauan ahli

Yaitu mengkonsultasikan dan mendiskusikan LKPD yang telah dirancang

dengan ahli. Hasil desain LKPD yang telah dilakukan self evaluation, diberikan

kepada ahli untuk direvisi. Kritikan, masukan dan saran dari validator dijadikan

bahan untuk revisi prototipe I yang dikembangkan. Berdasarkan hasil validasi dari

validator diklasifikasikan dalam tiga kemungkinan sebagai berikut :

a) Hasil validasi menunjukkan valid tanpa revisi, maka prototipe I siap

dilanjutkan
b) Hasil validasi menunjukkan valid dengan sedikit revisi, maka dilakukan revisi

kecil terhadap prototipe I. Prototipe yang telah direvisi disebut prototipe 2 dan

siap ketahap selanjutnya.


c) Hasil validasi menunjukkan tidak valid, maka dilakukan revisi besar terhadap

prototipe I. Hasil revisi prototipe I harus divalidasi kembali oleh validator.

Kegiatan validasi ini memungkinkan terjadinya siklus (kegiatan berulang)


76

sampai diperoleh prototipe yang valid. Prototipe yang valid disebut prototipe 2

dan siap dilanjutkan ke tahap selanjutnya.


3) One to one / evaluasi satu-satu

Dilakukan dengan meminta saran pengguna produk yaitu peserta didik untuk

menilai produk yang telah dirancang. Tahap ini dilakukan pada tiga orang peserta

didik dengan tingkat kemampuan yang berbeda beda, satu orang mewakili

kemampuan di atas rata rata, satu orang mewakili niali rata rata dan satu orang

lagi mewakili kemampuan dibawah rata rata. Ketiganya diminta memberikan

komentarnya terhadap LKPD yang dirancang. Tujuan evaluasi satu satunya adalah

untuk melihat kepraktisan LKPD. Apabila belum praktis maka dilakukan revisi

terhadap LKPD tersebut. Kemungkinan kesalahan seperti tata bahasa yang kurang

dimengerti, petunjuk yang kurang jelas, kesesuaian contoh, sistematika materi,

kemudahan pengunaan, kemenarikan dan kepuasan peserta didik terhadap LKPD

yang dirancang. Hasil analisis one to one evaluation dilakukan revisi, dimana

hasil revisi ini disebut prototipe 3.

4) Small Group / evaluasi kelompok kecil

Dilaksanakan dengan menggunakan produk kepada sekelompok peserta didik.

Tahap ini dilakukan dengan mempraktikan LKPD yang dirancang kepada

sekelompok peserta didik. Tujuan evaluasi kelompok kecil adalah untuk melihat

kepraktisan LKPD. Hasil evaluasi kelompok kecil yang telah dilakukan ini

berguna untuk melihat apakah materi pembelajaran yang dirancang mudah

dipahami. Setelah dilakukan evaluasi kelompok kecil kemudian dilakukan revisi.

Hasil revisi disebut prototipe 4.


77

5) Field test / uji lapangan

Uji lapangan atau uji kelompok besar menggunakan produk sebenarnya atau

produk yang telah mengalami revisi melalui beberapa kali prototipe sebelumnya.

Tahapan ini untuk mengukur praktikalitas dan efektivitas produk.

3. Asessment Phase (Tahap Penilaian)


Pada tahap ini dilakukan uji coba pengembangan LKPD berbasis model

Project Based Learning dengan pendekatan saintifik berbantuan Tracker pada

kelas X SMA yang valid dan praktis. Asessment phase bertujuan untuk

mengetahui sejauh mana keefektivan LKPD yang dikembangkan. Efektivitas

produk artinya suatu ukuran yang menyatakan ada atau tidaknya efek dari produk

yang telah dikembangkan terhadap pengguna yaitu peserta didik. Efektivitas

diamati dalam proses pembelajaran menggunakan LKPD. Untuk lebih jelasnya

dalam prosedur pengembangan LKPD berbasis model project based learning

dengan pendekatan saintifik berbantuan tracker dengan pengembangan model

Plomp yang dilaksanakan dapat dilihat pada Gambar 16.

Analisis kebutuhan, peserta didik dan materi Preliminary Research


78

Perancangan LKPD berbasis model Project Based Learning


dengan pendekatan saintifik berbantuanTracker (Prototipe I)

Self Evaluation (Penilaian diri)


Revisi

Expert reviews (tinjauan Ahli)

Vali
Ya
d
Perancangan LKPD berbasis Model Project Based Learning
dengan pendekatan saintifik berbantuan Tracker (Prototipe 2)

One to One Evaluation (Evaluasi Satu Satu)

Revisi

Perancangan LKPD berbasis model Project Based Learning


dengan pendekatan saintitik berbantuan Tracker (Prototipe 3)

Small Group or micro evaluation (evaluasi kelompok kecil)

Revisi

Perancangan LKPD berbasis model project Based Learning


dengan pendekatan saintifik berbantuan tracker (Prototipe 4)

Field test (uji Lapangan) dan Assessment Phase (Fase Penilaian)

Praktis dan Asessment


Efektif
Phase

Ya model
LKPD berbasis . project Based Learning dengan
pendekatan saintifik berbantuan Tracker

Gambar 16.Prosedur Pengembangan Penelitian LKPD

D. Uji Coba Produk


79

Uji coba produk dimaksudkan untuk mengumpulkan data yang dapat

digunakan sebagai dasar untuk menetapkan tingkat praktikalitas dan efektivitas

dari produk yang dikembangkan. Dalam kegiatan ini secara berurutan dilakukan:

1) tujuan uji coba dan 2) rancangan uji coba.

1. Tujuan Uji coba

Tujuan uji coba produk adalah untuk mendapatkan tingkat kepraktisan dan

keefektivan produk yang dikembangkan, sehingga dapat diketahui kemudahan

penggunaan LKPD berbasis model Project Based Learning dengan pendekatan

saintifik berbantuanTracker untuk materi gerak parabola dan gerak melingkar

SMA kelas X semester 1 oleh guru dan peserta didik.

2. Rancangan Uji Coba

Rancangan uji coba adalah tahap produk diuji cobakan setelah divalidasi oleh

beberapa pakar. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui kepraktisan dan

keefektivan produk yang dikembangkan.

a. Tahap Praktikalitas

Praktikalitas adalah tingkat keterpakaian produk oleh peserta didik dan guru,

yaitu melaksanakan percobaan pembelajaran dengan menggunakan LKPD yang

telah direvisi berdasarkan penilaian validator, LKPD memiliki praktikalitas yang

tinggi, apabila bersifat praktis dan mudah mengadministrasikannya. Dalam artian

mudah digunakan, mudah pemeriksaannya serta lengkap dengan petunjuk yang

jelas. Pada tahap ini dilakukan uji coba terbatas di SMA Negeri 3 Padang. Untuk

menentukan praktikalitas produk ini, peneliti menggunakan lembar observasi

keterlaksanaan oleh guru dan angket kepraktisan oleh guru dan peserta didik. Dari
80

hasil observasi guru dan pengisian angket kepraktisan, data dianalisis dan dapat

ditentukan tingkat kepraktisan dengan kriteria yang telah ditetapkan.

b. Tahap Efektivitas

Pada tahap ini dilakukan evaluasi untuk mengetahui apakah produk dapat

digunakan untuk mencapai tujuan yang efektif dalam meningkatkan kualitas dan

prestasi belajar peserta didik. Aspek efektivitas yang diamati adalah untuk melihat

aktivitas belajar peserta didik menggunakan LKPD yang dikembangkan.

E. Subjek Uji Coba

Pada penelitian ini ada dua hal yang menjadi objek penelitian. Subjek

penelitian yang pertama adalah LKPD berbasis model Project Based Learning

dengan pendekatan saintifik berbantuan Tracker pada materi kinematika gerak.

Kegiatan penelitian difokuskan untuk menghasilkan dan menguji LKPD berbasis

model Project Based Learning dengan pendekatan saintifik berbantuan Tracker

memiliki kriteria yang baik, valid, praktis, dan efektif.

Subjek kedua dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri 3 Padang

kelas X. Pada peserta didik diberikan test awal untuk menguji kemampuan peserta

didik sebelum diberi perlakuan. Perlakuan yang diberikan adalah memberikan

LKPD berbasis model Project Based Learning dengan pendekatan saintifik

berbantuan Tracker pada proses pembelajaran. Setelah itu peserta didik diberi tes

akhir untuk mengetahui keefektivitasan dari LKPD ini.

F. Jenis Data
81

Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu data yang diambil dari

validasi LKPD yang dilakukan oleh validator, data praktikalitas dari guru dan

peserta didik, serta data efektivitas yang diambil dari hasil observasi dan evaluasi

peserta didik.

G. Instrumen Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, instrumen pengumpulan data adalah lembar validitas

untuk ahli/pakar untuk menentukan validitas produk. Lembar kepraktisan untuk

guru dan peserta didik angket untuk menentukan kepraktisan LKPD berbasis

model Project Based Learning dengan pendekatan saintifik berbantuan Tracker.

Keefektifan didapatkan dengan menggunakan hasil belajar peserta didik sebelum

dan sesudah menggunakan LKPD berbasis Project Based Learning dengan

pendekatan saintifik berbatuan Tracker.

1. Instrumen Tahap Analisis

Instrumen untuk analisis kebutuhan dan pengguna menggunakan angket,

Sedangkan untuk analisis materi pembelajaran menggunakan lembar analisis.

2. Instrumen Validasi

Instrumen pengumpulan data untuk uji validitas pada penelitian ini terdiri dari

lembar evaluasi diri dan lembar evaluasi ahli berupa angket. Angket merupakan

suatu daftar pertanyaan dan pendapat tenaga ahli mengenai masalah yang diteliti.

Angket dalam penelitian ini digunakan untuk melihat kelayakan dari produk yang

dihasilkan.

3. Instrumen Praktikalitas
82

Uji kepraktisan dalam penelitian ini menggunakan instrumen pengumpul data

berupa angket. Instrumen uji praktikalitas terdiri dari angket respon guru dan

angket respon peserta didik. Angket respon guru dan peserta didik akan diberikan

setelah guru dan peserta didik melihat dan LKPD berbasis model Project Based

Learning dengan pendekatan saintifik berbantuan Tracker.


Angket respon guru mengenai tanggapan guru tentang kepraktisan LKPD

berbasis model Project Based Learning dengan pendekatan saintifik berbantuan

Tracker dalam pembelajaran fisika sesuai dengan pembelajaran menurut

kurikulum 2013 yaitu terdiri dari tiga kegiatan pembelajaran, yakni kegiatan

pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Angket respon peserta didik

mengenai tanggapan peserta didik tentang kepraktisan yang diperoleh oleh peserta

didik, terdiri dari tiga kegiatan pembelajaran yang dilalui oleh peserta didik, yakni

kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup.


4. Instrumen Efektivitas
Keefektivasan suatu perangkat yang digunakan dapat dilihat dari peningkatan

hasil belajar peserta didik.


a. Lembar Penilaian Kompetensi Pengetahuan
Penilaian pengetahuan dilakukan dengan cara memberikan tes kepada peserta

didik. Tes hasil belajar merupakan tes yang menilai sampai dimana hasil belajar

yang dicapai oleh pesera didik setelah mereka menjalani pembelajaran (Slameto,

2001). Jadi tes akan dilakukan setelah peserta didik menggunakan produk yang

sudah dikembangkan.
b. Lembar Penilaian Kompetensi Sikap
Instrumen pengamatan sikap berupa lembar observasi. Lembar observasi ini

dilakukan untuk melihat sikap spiritual dan sosial yang muncul selama proses

pembelajaran berlangsung. Selain itu, penilaian kompetensi sikap ini juga

dilengkapi dengan penilaian diri dan penilaian teman sejawat.


83

c. Lembar Penilaian Kompetensi Keterampilan


Lembar penilaian keterampilan menggunakan lembar observasi yang diambil

oleh observer selama proses pembelajaran berlangsung. Rangkuman instrumen

yang akan digunakan dapat dilihat dalam Tabel 11.

Tabel 11. Rangkuman Instrumen

No Tahap Instrumen Validasi


1 Analisis awal akhir Angket
2 Analisis peserta didik Angket peserta didik
3 Analisis materi Lembar analisis
4 Validasi produk Angket
5 Uji kepraktisan produk Angket
(respon peserta didik dan
guru)
6 Uji kompetensi pengetahuan Tes pilihan ganda
7 Uji kompetensi sikap Lembar observasi, lembar
penilaian diri, lembar
penilaian teman sejawat
8 Uji kompetensi Lembar penilaian
keterampilan

H. Teknik Analisis Data


Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data deskriptif yaitu

dengan mendeskripsikan validitas, kepraktisan dan efektivitas LKPD. Data hasil

penelitian dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif untuk mendapatkan

nilai rata-rata dan presentase. Analisis data dilakukan pada lembar validasi,

lembar praktikalitas dan lembar efektivitas.


Teknik analisis data yang digunakan yaitu menggunakan skala Likert.

Menurut Sugyono (2016) skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, persepsi

dan pendapat seseorang atau sekelompok orang terhadap potensi dan

permasalahan suatu objek, rancangan suatu produk, proses membuat produk dan

produk yang telah dikembangkan. Menurut Arikunto (2008) skala Likert disusun

dalam bentuk suatu pernyataan dalam bentuk suatu pernyataan dan diikuti oleh
84

respons yang menunjukkan tingkatan. Adapun teknik analisis data yang digunakan

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :


1. Teknik Analisis Kebutuhan

Analisis yang dilakukan pada tahap Analisis yaitu analisis kebutuhan. Analisis

kebutuhan terdiri dari analisis performa, analisis kompetensi lulusan, dan analisis

peserta didik yang berupa angket dengan skala Likert untuk pengambilan

keputusannya. Perhitungan nilai akhir untuk masing- masing analisis dalam skala

(1-4). Nilai akhir didapat dari nilai perolehan skor dibagi dengan skor maksimum.

Adapun analisis tersebut dapat menggunakan rumus :

x Skor Ideal (100 %) (1)

Kategori validitas dapat dilihat pada Tabel 12.

Tabel 12. Kategori Validitas


No Kategori Skor (%)
1 Sangat Baik 90 < Skor ≤ 100
2 Baik 75 < Skor ≤ 90
3 Cukup baik 60 < Skor ≤ 75
4 Kurang baik Skor ≤ 60
Sumber : Modifikasi Kemdikbud (2013 : 314)
Hasil analisis kebutuhan pada tahap analisis dikatakan baik dan sangat baik

jika memperoleh skor lebih besar dari 75.

2. Teknik Analisis Validitas

Penilaian produk berdasarkan angket yang telah diisi oleh para ahli dianalisis

untuk mengetahui tingkat kevalidan dari produk yang dikembangkan.Analisis

validitas menggunakan skala likert dengan langkah-langkah sebagai berikut.

a. Penskoran untuk setiap item jawaban dengan ketentuan item jawaban Sangat

Setuju (4), Setuju (3), Tidak Setuju (2), dan Sangat Tidak Setuju (1).
b. Menjumlahkan skor total tiap validator untuk seluruh indikator.
85

c. Penentuan validitas menggunakan rumusan Aiken’s V yaitu:

(2)

Validitas diperoleh dari jumlah total angka yang diberikan validator

dikurangi angka penilaian terendah (dalam hal ini 1) dibagi dengan jumlah penilai

yang dikalikan dengan angka penilaian validitas tertinggi (dalam hal ini 4).

Kategori validitas berdasarkan koefisien Aiken’s V dapat dilihat pada Tabel 13.

Tabel 13. Kategori Validitas Produk


Interval Keterangan Kesepakatan
≥0,61 – 1,00 Valid
<0,61 Tidak valid
Sumber : (Azwar , 2015)
3. Teknik Analisis Praktikalitas

Suatu produk/bahan ajar dikatakan praktis jika guru dan peserta didik dapat

menggunakan bahan ajar tersebut dalam pembelajaran secara praktis dan efisien.

Kepraktisan produk dianalisis berdasarkan angket yang telah diisi oleh guru dan

peserta didik. Analisis praktikalitas menggunakan skala likert dengan langkah-

langkah sebagai berikut.

a. Penskoran untuk setiap item jawaban dengan ketentuan item jawaban Sangat

Setuju (4), Setuju (3), Tidak Setuju (2), dan Sangat Tidak Setuju (1).
b. Menjumlahkan skor total tiap validator untuk seluruh indikator.
c. Penentuan validitas menggunakan rumus:

xSkor Ideal(100 %) (3)

Kategori praktikalitas dapat dilihat pada Tabel 14.

Tabel 14. Kategori Praktikalitas


No Nilai Kriteria
1 80% < x ≤ 100% Sangat praktis
86

2 60% < x ≤ 80 % Praktis


3 40% < x ≤ 60 % Cukup praktis
4 20% < x ≤ 40 % Kurang praktis
Dimodifikasi dari Riduwan (2009)

4. Teknik Analisis Efektivitas

Analisis efektivitas dilakukan kompetensi pengetahuan, sikap, dan

keterampilan peserta didik. Analisis efektivitas dapat dihitung dengan;

a. Analisis Kompetensi Pengetahuan


Kompetensi pengetahuan peserta didik dikategorikan tuntas apabila telah

mencapai KKM yang telah ditetapkan oleh masing-masing satuan pendidikan.

Untuk menganalisis data kompetensi peserta didik digunakan analisis deskriptif.

Ketuntasan kompetensi peserta didik menurut Arikunto (2008) baik secara

individu maupun klasikal untuk kompetensi pengetahuan menggunakan

Persamaan berikut;

(4)

Kriteria ketuntasan individual diperoleh dari skor yang diperoleh peserta

didik dibagi skor maksimum kemudian dikalikan dengan . Hasil

pembelajaran pada kompetensi pengetahuan dapat dikatakan efektif jika

mencapai KKM yang telah ditetapkan dan 75% peserta didik dinyatakan lulus.
b. Analisis Kompetensi Sikap dan Keterampilan
Analisis data kompetensi sikap dan keterampilan menggunakan persamaan

berikut :

(5)

(6)
87

Nilai sikap diperoleh dari skor sikap yang diperoleh dibagi dengan skor

maksimum. Demikian halnya untuk keterampilan diperoleh dari skor

keterampilan dibagi dengan skor maksimum.

Kategori efektivitas dari bahan ajar yang dikembangkan dapat dilihat pada
Tabel 15.
Tabel 15. Kategori Keefektivasan dari LKPD

Interval (%) Kategori


0 – 20 Tidak Efektif
21 – 40 Kurang Efektif
41 – 60 Cukup Efektif
61 – 80 Efektif
81 – 100 Sangat Efektif
(Dimodifikasi dari Riduwan, 2009)
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Bab ini menyajikan hasil pengembangan LKPD berbasis model Project

Based Learningdengan pendekatan saintifik berbantuan aplikasi tracker. Model

pengembangan LKPD ini menggunakan model Plomp yang dimulai dengan

tahapan penelitian pendahuluan (preliminary research), tahap pengembangan

(development or prototyping phase) dan tahap penilaian (assessment phase). Uji

coba produk dilakukan pada peserta didik kelas X MIPA 5 SMA Negeri 3 Padang.

Setelah melakukan pengumpulan data penelitian, hasil pengumpulan data tersebut

dideskripsikan berdasarkan tahap pengembangan Plomp sebagai berikut :

1. Hasil Tahap Penelitian Pendahuluan (Preliminary Research)

Tahap penelitian pendahuluan merupakan tahap awal dalam pengembangan

LKPD ini. Pada tahap ini peneliti melakukan observasi lapangan, tinjauan

literatur, dan analisis untuk identifikasi masalah, serta kemungkinan solusi untuk

menyelesaikan masalah tersebut. Tahap analisis terdiri atas analisis kebutuhan,

analisis peserta didik dan analisis materi, hasil analisis dapat diuraikan sebagai

berikut :

a. Hasil Analisis Kebutuhan

Analisis kebutuhan merupakan proses untuk mendapatkan informasi tentang

kebutuhan dalam proses pembelajaran sehingga diperlukan kreativitas dalam

pengembangan LKPD ini. Tahap ini meliputi analisis performa, analisis standar

88
89

kelulusan (SKL), dan analisis kesulitan belajar. Analisis performa meliputi

perangkat pembelajaran, model pembelajaran, media dan sumber pembelajaran

serta keadaan lingkungan sekolah. Performa guru dalam menyiapkan perangkat

tergolong baik, telah menyediakan perangkat pembelajaran berupa RPP dan

silabus.

Pada analisis ini peneliti juga melakukan observasi terhadap sumber

belajar yang digunakan pendidik dalam pembelajaran. Sumber belajar yang

diobservasi adalah penggunaan bahan ajar cetak berupa buku teks dan LKPD

yang langsung dibeli dari penerbit dimana komponen yang digunakan belum

lengkap seperti petunjuk pembelajaran, informasi pendukung, prosedur kegiatan

sesuai dengan model yang diterapkan, pengolahan data, evaluasi serta penilaian.

Materi disajikan dalam LKPD yang digunakan pendidik masih berupa pengertian

dan rumus.

Dilihat dari lembar kerja praktikum dalam LKPD diberikan langkah-langkah

praktikum dengan jelas sehingga siswa dapat secara langsung melakukan

praktikum. Hal ini tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran yang diharapkan

kurikulum 2013 yang mampu menciptakan peserta didik yang kreatif dan

mandiri. Sehingga motivasi peserta didik menggunakan LKPD masih kurang dan

cendrung menyalin jawaban temannya sehingga belum mampu mengoptimalkan

peserta didik untuk mengembangkan dan membangun pengetahuannya secara

utuh.

Analisis aspek pendidik dalam merancang rancangan pembelajaran sesuai

dengan kurikulum 2013 dengan penggunaan model pembelajaran yang bervariasi


90

tetapi dalam pelaksanaannya pendidik masih mendominasi pembelajaran dengan

alasan materi fisika sulit sehingga perlu harus banyak dijelaskan. Kegiatan

pembelajaran yang selama ini dilakukan dirasa belum optimal untuk

menimbulkan kreatifitas dan belum bisa membuat peserta didik mandiri dalam

belajar. Sarana dan prasarana pendukung disekolah sangat baik karena sekolah

telah memiliki alat labor serta masing-masing kelas telah memiliki infokus dan

layar yang layak digunakan.

Indikator untuk analisis performa meliputi aspek perangkat pembelajaran

yang digunakan, model pembelajaran, media dan sumber belajar dan keadaan

lingkungan belajar. Data penelitian analisis performa yang diperoleh dengan

penyebaran angket dianalisis menggunakan statistik deskriptif untuk

mendapatkan nilai rata-rata dan persentase. Hasil analisis performa sesuai

Gambar 17.

Gambar 17. Hasil Analisis Performa


Gambar 17 memperlihatkan bahwa hasil analisis performa untuk perangkat

pembelajaran sebesar 87,5%. Hal tersebut menunjukkan bahwa guru dalam


91

kegiatan pembelajaran sudah menyiapkan perangkat pembelajaran dengan baik

dan lengkap, guru sudah memberikan umpan balik dan penguatan selama proses

pembelajaran dan sudah mampu melaksanakan evaluasi hasil belajar peserta

didik sesuai dengan kurikulum 2013. Namun hasil analisis pada model dan media

pembelajaran masih rendah, hal ini menunjukkan dalam proses pembelajaran

guru jarang menggunakan bahan ajar berupa LKPD yang dikombinasikan dengan

model pembelajaran dan hanya melaksanakan praktikum untuk kompetensi dasar

tertentu saja. Guru hanya memanfaatkan media pembelajaran berupa LKPD yang

langsung dibeli dari penerbit. Hal ini membuat peserta didik kurang aktif dalam

pembelajaran dan guru masih menjadi pusat pembelajaran. Untuk itu diperlukan

media pembelajaran yang dikombinasikan dengan model pembelajaran yang

dapat mengaktifkan peserta didik dalam proses pembelajaran yang sesuai dengan

kurikulum 2013.

Analisis SKL yang dilakukan dengan melihat ketiga aspek kompetensi yang

akan dicapai oleh peserta didik yaitu sikap spiritual dan sosial, pengetahuan dan

keterampilan. Analisis SKL menunjukkan bahwa standar peserta didik dalam

berprilaku sesuai dengan ajaran agama yang dianut, partisipasi aktif dilingkungan

sekolah maupun kelompok dan interaksi baik dalam tingkah laku serta berbicara.

Hasil analisis SKL dapat dilihat pada Gambar 18.


92

Gambar 18. Hasil Analisis Standar Kelulusan


Gambar 18 menunjukkan hasil analisis standar kelulusan, pada aspek sikap

spiritual dan sosial peserta didik yang dinilai guru sudah baik dibanding dengan

aspek pengetahuan dan keterampilan yang berada pada kategori kurang baik. Hal

ini menandakan peserta didik belum memiliki pemahaman yang baik dalam

proses pembelajaran. Selain itu, untuk aspek keterampilan berada pada kriteria

rendah. Ini menandakan peserta didik belum mampu membangun konsep melalui

penemuan secara langsung sehingga peserta didik kurang aktif dalam kegiatan

praktikum. Faktor lain adalah jarangnya kegiatan praktikum yang dilaksanakan di

laboratorium dan hanya pada materi tertentu saja.

Analisis kesulitan belajar menggambarkan faktor-faktor yang mempengaruhi

proses pembelajaran yang meliputi motivasi mengikuti pembelajaran, membaca

sumber belajar dan kesulitan melaksanakan praktikum. Hasil analisis kesulitan

belajar dapat dilihat pada Gambar 19.


93

Gambar 19. Hasil Analisis Kesulitan Belajar


Gambar 19 menunjukkan hasil analisis kesulitan belajar peserta didik,

terlihat bahwa motivasi peserta didik 62,5% masih berada pada kategori rendah,

membaca sumber 50%. Hal ini mengindikasikan sebagian peserta didik

menyatakan bahan ajar yang digunakan guru dalam pembelajaran belum

bervariasi sehingga kurang disukai peserta didik. Peserta didik masih kesulitan

dalam memahami simbol-simbol dalam fisika. Untuk itu guru perlu

mengembangkan bahan ajar yang mandiri dan menarik agar dapat meningkatkan

keinginan peserta dalam belajar.

b. Hasil Analisis Peserta Didik

Analisis peserta didik dalam pengembangan ini dilakukan dengan tujuan

mengakaji beberapa hal yang berkaitan dengan kondisi awal peserta didik yang

nantinya akan digunakan untuk mendesain pengembangan bahan ajar.

Berdasarkan penyebaran angket yang dilakukan didapat hasil analisis peserta

didik sebagaimana disajikan dalam Tabel 16.


94

Tabel 16. Hasil Analisis Peserta Didik


Analisis Peserta Indikator Nilai Rata-rata
Didik (%) (%)
Kemampuan Aktual Kemampuan Umum 71 63,22
Kreativitas 62
Motivasi 56
Gaya Belajar Visual 76 76,16
Auditorial 75
Kinestetik 77
Sikap Spiritual 94 84,19
Sosial 74
Pengetahuan Fakta 86 77,66
Konsep 88
Prinsip 57
Prosedur 78
Keterampilan Menyelidiki 78 75,26
Mengolah 76
Menyaji 56
Mengkomunikasikan 83

Berdasarkan Tabel 16, dapat dilihat bahwa analisis peserta didik dilakukan

dengan menggunakan lembar angket. Instrumen dikembangkan meliputi

kemampuan aktual, gaya belajar, sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Adapun

penjelasan analisis beserta pernyataannya dapat dilihat pada Lampiran 12. Hasil

analisis peserta didik dapat dilihat pada Gambar 20.


95

Gambar 20. Hasil Analisis Peserta Didik


Gambar 20 menunjukkan hasil analisis peserta didik yang terdiri dari

kemampuan awal, gaya belajar, sikap, pengetahuan dan keterampilan. Hasil

perolehan nilai analisis kemampuan aktual 63,22% berada pada kategori baik,

tetapi indikator motivasi masih kurang maksimal terlihat dari kurang tertariknya

peserta didik dalam mempelajari fisika. Hasil perolehan gaya belajar berada pada

kategori baik 76,16% hal ini menunjukkan peserta didik memiliki gaya yang

hampir merata baik dalam visual maupun kinestetiknya. Hasil analisis pada aspek

sikap berada pada kategori sangat baik, baik pada aspek spiritual maupun sosial.

Hasil perolehan indikator keterampilan berada pada kategori baik, artinya peserta

didik menunjukkan keterampilan yang baik dalam proses pembelajaran.

c. Hasil Analisis Materi

Analisis materi perlu dilakukan sebelum pengembangan LKPD karena

dijadikan dasar dalam mengetahui materi-materi yang relevan dengan tuntutan

kurikulum. Analisis materi juga berkaitan dengan pemilihan model pembelajaran

dan pendekatan yang efektif, supaya tujuan pembelajaran sesuai dengan yang
96

diharapkan. Analisis materi merupakan identifikasi materi-materi yang akan

diajarkan dan menyusunnya secara sistematis serta mengaitkan satu materi dengan

materi yang relevan, seperti fakta, konsep, prinsip dan prosedur yang dapat

dikaitkan dengan fenomena alam sehari-hari. Materi yang kembangkan pada

LKPD adalah materi kinematika gerak. Hasil analisis materi terdapat pada

Lampiran 13.

2. Hasil Penelitian Tahap Pengembangan (Develop/Prototyping Phase)

Berdasarkan hasil analisis awal akhir, peserta didik, dan materi dirancanglah

sebuah LKPD berbasis model project based learning dengan pendekatan saintifik

berbantuan aplikasi tracker pada materi kinematika gerak. Tahapan dalam proses

pengembangan terdiri dari tiga tahap yaitu perancangan, pengembangan dan

formatif.

a. Desain Produk
1) Mendesain LKPD berbasis model project based learning dengan pendekatan

saintifik berbantuan aplikasi tracker

Perancangan LKPD berbasis model project based learning dengan

pendekatan saintifik merujuk pada Depdiknas (2008). LKPD yang dirancang

berdasarkan struktur LKPD yang terdiri dari enam komponen, yaitu (1) Judul atau

cover , (2) petunjuk belajar, (3) identitas mata pelajaran, (4) kompetensi yang

akan dicapai, (5) indikator dan tujuan pembelajaran, (6) Informasi pendukung, (7)

tugas-tugas dan langkah kerja, dan (8) penilaian. LKPD memuat sintak model

project based learning berbantuan aplikasi tracker. Pendekatan saintifik yang

dimuat dalam LKPD mengacu pada Permendikbud Nomor 59 Tahun 2014 yang

terdiri dari 5M yaitu mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan


97

mengkomunikasikan. Hasil perancangan LKPD berbasis model project based

learning dengan pendekatan saintifik berbantuan aplikasi tracker sebagai berikut :

(1) Judul terdapat pada cover LKPD. Cover didesain sedemikian rupa supaya

pembaca tertarik untuk membaca LKPD. Desain cover berdasarkan analisis

materi yang diwakili oleh gambar tentang fakta yang dapat kita temui dalam

kehidupan sehari-hari. Cover LKPD terlihat pada Gambar 21.

Gambar 21. Desain Cover LKPD Kinematika Gerak

(2) Petunjuk Belajar dibuat untuk membantu peserta didik dan guru dalam

menggunakan LKPD. Petunjuk belajar dibuat untuk peserta didik dalam

memahami LKPD. Adapun contoh desain petunjuk belajar yang telah

dirancang dapat dilihat pada Gambar 22.


98

Gambar 22. Contoh Desain Petunjuk Belajar

(3) Kompetensi yang ingin dicapai terdiri dari kompetensi inti, kompetensi dasar,

indikator dan tujuan pembelajaran. Kompetensi inti terdiri dari aspek sikap,

pengetahuan, dan keterampilan. Adapun contoh desain kompetensi

pembelajaran dapat dilihat pada Gambar 23.


99

Gambar 23. Contoh Desain Kompetensi Pembelajaran


Kompetensi dalam LKPD ini dijabarkan secara lengkap, yang dimulai dari

kompetensi inti KI-1 sampai KI-4, kompetensi dasar, indikator pencapaian

kompetensi hingga tujuan pembelajaran. Hal ini untuk membantu peserta didik

untuk mengetahui apa tujuan yang harus mereka capai dalam mempelajari materi

ini, serta memperjelas indikator-indikator apa yang harus mereka kuasai dalam

materi kinematika gerak. Desain tujuan pembelajaran terlihat pada Gambar 24.
100

Gambar 24. Contoh Desain Tujuan Pembelajaran


(4) Informasi Pendukung berisi uraian singkat materi yang dikaitkan dengan

fenomena sehari-hari. Hal ini bertujuan agar peserta didik dapat lebih mudah

memahami materi yang dipelajari. Contoh desain informasi pendukung dapat

dilihat pada Gambar 25.


101

Gambar 25. Contoh Desain Informasi Pendukung


(5) Tugas-tugas dan langkah kerja merupakan sistematika aktivitas yang harus

dilakukan oleh peserta didik selama proses pembelajaran. Tugas-tugas dan

langkah kerja dirancang sesuai dengan sintak model project based learning

dengan pendekatan saintifik berbantuan aplikasi tracker. Fase pertama adalah

essential question (pertanyaan essensial), yang bisa dilihat pada Gambar 26.
102

Gambar 26. Desain essential question (pertanyaan essensial)

Selanjutnya, fase kedua yaitu design plan for the project (mendesain

perencanaan proyek) pada fase ini peserta didik mencoba merancang sebuah

produk sederhana untuk membuktikan kebenaran jawaban sementara yang telah

dikemukakan. Contoh desain fase kedua ini bisa dilihat pada Gambar 27.
103

Gambar 27. Contoh Desain Fase Perencanaan Proyek

Kemudian fase ketiga yang dimuat dalam LKPD yaitu fase create a schedule

(menyusun jadwal). Langkah kerja yang dimuat pada fase ketiga ini yaitu peserta

didik dengan bantuan guru dan diskusi dengan teman sekelompok menyusun

jadwal perencanaan dan penyelesaian proyek. Contoh desainnya dapat dilihat

pada Gambar 28.


104

Gambar 28. Desain Fase Menyusun Jadwal

Selanjutnya fase keempat yaitu monitoring. Pada fase ini guru akan

memeriksa keterlaksanaan proyek yang telah dikerjakan peserta didik dengan

teman sekelompoknya. Pada fase ini guru menyediakan rubrik penilaian terhadap

persiapan dan pelaksanaan proyek yang dirancang oleh peserta didik. Desain fase

ini bisa dilihat pada Gambar 29.


105

Gambar 29. Desain Fase Monitoring

Fase kelima yang dimuat dalam LKPD ini adalah assess the outcome

(menguji hasil) yaitu setelah proyek selesai dibuat dilakukan penyelidikan untuk

menguji kebenaran hipotesis yang telah dikemukakan pada fase sebelumnya. Pada

fase ini peserta didik melakukan percobaan menggunakan proyek yang tealah

dirancang. Pada fase ini peserta didik merekam video percobaan menggunakan

handphone lalu menganalisis data percobaan dengan bantuan aplikasi tracker.

Contoh desain fase ini dapat dilihat pada Gambar 30.


106

Gambar 30. Desain Fase Assess The Outcome

Fase keenam yaitu evaluate the experience (evaluasi pengalaman), pada fase

ini guru dan peserta didik mengembangkan diskusi dalam rangka memperbaiki

kinerja selama proses pembelajaran, sehingga akhirnya ditemukan suatu temuan

baru untuk menjawab permasalahan yang diajukan pada fase sebelumnya. Pada

fase ini ini juga diberkan soal evaluasi untuk menguji pemahaman peserta didik

terhadap materi yang telah dipelajari. Contoh desain fase ini dapat dilihat pada

Gambar 31.
107

Gambar 31. Desain Fase Evaluate The Experience

(6) Penilaian pada LKPD ini hanya terdiri dari penilaian pada aspek pengetahuan,

sedangkan penilaian pada aspek sikap dan keterampilan terpisah pada lembar

observasi. Penilaian aspek pengetahuan ini dirancang berupa penskoran dari

setiap langkah kerja pada LKPD. Penilaian aspek pengetahuan peserta didik

dianalisis dari tiap langkah model project based learning pada LKPD yang

dapat mengukur kompetensi peserta didik dalam pembelajaran. Penilaian

aspek pengetahuan pada LKPD yang memuat model project based learning

dengan pendekatan saintifik berbantuan tracker sesuai dengan Gambar 32.


108

Gambar 32. Desain Penilaian LKPD

2) Mendesain RPP

Berdasarkan analisis kebutuhan, karakteristik peserta didik, materi maka

dilakukan perancangan RPP model project based learning dengan pendekatan

saintifik. RPP dirancang berdasarkan struktur RPP menurut Permendikbud Nomor

22 Tahun 2016 tentang standar proses. Rancangan desain RPP selengkapnya bisa

dilihat dalam Lampiran 13.

b. Prototype I (self evaluation dan validasi para ahli)


1) Self Evaluation (Evaluasi Diri)

Tahap evaluasi diri dilakukan setelah desain awal prototype selesai dan

sebelum divalidasi oleh tim ahli. Dalam hal ini, setiap proses prototype diperiksa

kembali oleh peneliti. Peneliti membaca, memeriksa kelengkapan setiap

prototype, memperbaiki yang salah dan menambahkan bagian yang kurang.

LKPD yang sudah lengkap komponen penyusunnya sesuai dengan rujukan


109

Depdiknas (2008), memuat sintak model project based learning. Namun terdapat

beberapa kesalahan penggunaan bahasa, pengetikan huruf dan tanda baca yang

sudah diperbaiki peneliti.

2) Validasi oleh Ahli

Validasi pada ahli menggunakan lembar validasi untuk LKPD yang

dikembangkan. Lembar validasi diisi oleh tiga dosen fisika yang ahli dan

berpengalaman. Sebelum melakukan validasi LKPD perlu dilakukan penilaian

terhadap instrumen yang akan digunakan untuk memvalidasi LKPD tersebut.

Penilaian instrumen menggunakan lembar validasi terdiri dari instrumen validitas

dan praktikalitas. Penilaian instrumen menggunakan lembar validasi yang

meliputi indikator kejelasan pengisian lembar validasi, pernyataan-pernyataan

sesuai indikator, tujuan, tidak bermakna ganda, format penilaian sederhana,

mudah dipahami serta bahasa yang digunakan sesuai dengan kaidah Bahasa

Indonesia yang baik dan benar.

Berdasarkan hasil penilaian instrumen validasi maka dapat dilakukan uji

vaiditas LKPD, dimana validitas dilakukan terhadap empat komponen terdiri dari

kelayakan isi, kelayakan sajian, kelayakan bahasa, dan kelayakan kegrafisan.

Adapun nilai validasi dari validator ahli untuk setiap komponen validasi LKPD

dapat dilihat pada Tabel 17.

Tabel 17. Nilai Validasi dari Validator Ahli untuk LKPD


No Aspek Nilai V Kriteria
1 Kelayakan Isi 0.75 Valid
2 Konstruksi LKPD 0.79 Valid
3 Bahasa LKPD 0.72 Valid
4 Kegrafisan LKPD 0.79 Valid
Rata-rata 0.77 Valid
110

Berdasarkan Tabel 17 dapat dinyatakan bahwa LKPD yang dikembangkan

berada kategori valid dengan nilai rata-rata 0.77 dimana pada aspek komponen isi,

konstruk, bahasa, dan kegrafisan diperoleh nilai V besar dari 0,6. Jadi LKPD ini

dapat digunakan dalam proses pembelajaran. Hasil analisis validitas LKPD lebih

lengkap dapat dilihat pada Lampiran 14. Secara umum LKPD berada pada kriteria

valid, setelah dilakukan beberapa revisi terhadap LKPD sesuai dengan saran

validator. Saran perbaikan LKPD oleh validator dapat dilihat pada Tabel 18.

Tabel 18. Saran Perbaikan oleh Tim Ahli Terhadap LKPD


No Nama Validator Saran Perbaikan
1 Validator 1 a. Perhatikan struktur rancangan LKPD
b. Kata pengantar tidak merupakan bagian dari
struktur LKPD
c. Materi pembelajaran tidak perlu dituliskan
dalam LKPD
d. Pada fase essential questionberikan masalah
yang berupa objek nyata yang dekat dengan
kehidupan sehari-hari
e. Perhatikan kegiatan-kegiatan pada setiap
fase dari model
f. Berikan soal evaluasi yang lebih saintifik
2 Validator 2 a. Perbaiki cover LKPD
b. Perbaiki struktur rancangan LKPD
c. Perbaiki bahasa dan tulisan LKPD agar
lebih menarik
d. Perhatikan langkah dari tiap fase model
kaitkan dengan langkah saintifik yang benar
e. Perjelas bagian petunjuk penggunaan
aplikasi trackeragar lebih bisa dipahami
oleh peserta didik
3 Validator 3 a. Perhatikan bahasa dan kata hubung yang
digunakan dalam LKPD
b. Perbaiki cover LKPD supaya lebih menarik
111

c. Prototype II
1) Evaluation one to one (Evaluasi satu-satu)

Uji kepraktisan LKPD dari evaluasi satu per satu menggunakan angket

praktikalitas respon peserta didik. Jumlah siswa yang digunakan dalam evaluasi

satu-satu berjumlah dua atau tiga orang saja (Dick & Carey : 2011). Atwi

Suparman (1997) juga menyatakan bahwa evaluasi ini dilakukan dengan dua atau

tiga orang peserta didik secara individual. Hal yang perlu diperhatikan dalam

evaluasi satu-satu bukan jumlah siswa tapi karakteristik siswa, siswa yang diambil

adalah siswa yang mewakili siswa yang lain dengan kemampuan sedang (rata-

rata), diatas sedang dan berkemampuan dibawah sedang.

Angket kepraktisan LKPD meliputi hal-hal berikut (1) mudah dipahami dari

segi informasi pendukung, langkah kegiatan, penggunaan aplikasi tracker,

evaluasi dan penilaian (2) menarik dari segi komposisi warna LKPD, termotivasi

dalam pembelajaran dan penggunaan aplikasi tracker (3) efisien dari segi waktu

yang tidak lama dalam memahami materi pelajaran dengan menggunakan LKPD

dan dapat melatih kemandirian peserta didik jika guru tidak ada. LKPD diberikan

kepada 3 peserta didik kelas X MIA 5 SMA 3 Padang yang berbeda

kemampuannya. Peserta didik diminta untuk mempelajari LKPD tersebut tanpa

diajarkan terlebih dahulu oleh guru.

Tabel 19. Hasil Praktikalitas One to One Evaluation


No Pernyataan Nilai Kategori
1 Mudah digunakan 81,6 Sangat praktis
2 Menarik 81,2 Sangat praktis
3 Efisien 79,1 Sangat praktis
Rata-rata 80,6
Kategori Sangat praktis
112

Berdasarkan Tabel 19 terlihat bahwa tingkat kepraktisan tertinggi LKPD

berada pada pernyataan mudah digunakan dengan nilai. Hasil analisis evaluasi

satu per satu dapat dilihat pada Lampiran 9. Peserta didik menyatakan bahwa

waktu yang digunakan untuk memahami LKPD kurang cukup. LKPD menurut

siswa dapat digunakan meskipun tidak ada guru karena LKPD cukup jelas.

2) Evaluation Small Group (Evaluasi kelompok Kecil)

Kepraktisan prototipe LKPD diujicoba secara terbatas pada small group

evaluation terhadap 6 orang peserta didik dengan kemampuan rendah, sedang, dan

tinggi. Contoh lembar kepraktisan LKPD hasil isian oleh sampel dapat dilihat

pada Lampiran 10. Penilaian kepraktisan mencakup aspek mudah digunakan

(easy to use), menarik (appealing), dan efisien (cost effective). Nilai kepraktisan

LKPD tahap Small Group Evaluation dilihat pada Tabel 20.

Tabel 20. Kepraktisan LKPD Tahap Small Group Evaluation


No Aspek Nilai Kriteria Kepraktisan
1 Mudah digunakan (easy to use) 77,5 Praktis
2 Menarik (appealing), 72,9 Praktis
3 Efisien (cost effective). 72,9 Praktis
Rata-rata 74,4 Praktis

Berdasarkan Tabel 20 terlihat bahwa LKPD berada pada kriteria praktis

dalam aspek menarik dan efisien sedangkan LKPD berada pada kriteria sangat

praktis dalam aspek mudah digunakan. Dalam hal ini, secara umum dari 6 orang

sampel menyatakan telah memahami LKPD dengan mudah dari segi bahasa,

petunjuk pengerjaan, tampilan dan isi LKPD. Hal ini terlihat dari nilai rata-rata

kepraktisan LKPD pada tahap Small Group Evaluation dengan kriteria praktis.
113

Kepraktisan LKPD berdasarkan tingkat kemampuan pada tahap Small Group

Evaluation dapat dilihat pada Gambar 33.

Gambar 33. Kepraktisan LKPD tahap Small Group Evaluation

Gambar 33 menunjukkan nilai kepraktisan LKPD tahap small group

evaluationmenunjukkan LKPD praktis karena mudah digunakan, menarik dan

efektif dalam pembelajaran. Dalam hal ini, LKPD tidak ada revisi dan dilanjutkan

dengan uji lapangan. Hasil pada tahap small group evaluation dinamakan

prototipe empat.

3) Hasil Uji Kepraktisan Prototipe Pada Tahap Field Test Evaluation


Kepraktisan LKPD diujicoba secara terbatas pada tahap field test terhadap

35 orang peserta didik dari kelas X MIPA 5 dan dua orang guru SMAN 3 Padang.

contoh lembar kepraktisan LKPD hasil isian oleh sampel dapat dilihat pada

Lampiran 11. Penilaian kepraktisan LKPD pada field test untuk respon peserta

didik mencakup aspek mudah digunakan (easy to use), menarik (appealing), dan

efisien (cost effective). Nilai rata-rata kepraktisan dari 35 orang sampel

menunjukkan bahwa LKPD berada pada kriteria praktis digunakan, mudah


114

digunakan, menarik dan efisien. Nilai kepraktisan LKPD untuk respon peserta

didik pada tahap field test dapat dilihat pada Tabel 21.

Tabel 21. Kepraktisan LKPD Menurut Peserta Didik pada Tahap Field Test
No Aspek Nilai Kriteria Kepraktisan
1 Mudah digunakan (easy to use) 88,2 Sangat Praktis
2 Menarik (appealing), 86,7 Sangat Praktis
3 Efisien (cost effective). 88,9 Sangat Praktis
Rata-rata 87,8 Sangat Praktis

Selanjutnya, Penilaian kepraktisan LKPD pada tahap field test dilihat dari

respon guru yang mencakup aspek mudah digunakan (easy to use), menarik

(appealing), dan efisien (cost effective). Contoh lembar kepraktisan LKPD hasil

isian guru dapat dilihat pada Lampiran 12 . Nilai rata-rata kepraktisan dari dua

orang guru menunjukkan bahwa LKPD berada pada kriteria sangat praktis pada

aspek dapat digunakan, mudah dugunakan, menarik dan efisien. Nilai kepraktisan

LKPD menurut guru tahap field test dapat dilihat pada Tabel 22.

Tabel 22. Kepraktisan LKPD Menurut Guru pada Tahap Field Test
No Aspek Nilai Kriteria Kepraktisan
1 Mudah digunakan (easy to use) 77,5 Praktis
2 Menarik (appealing), 75,0 Praktis
3 Efisien (cost effective). 63,3 Praktis
Rata-rata 71,9 Praktis

3. Hasil Penelitian Tahap Penilaian (Assesment Phase)


a. Hasil Analisis Penilaian Kompetensi Sikap

Penilaian kompetensi sikap diperoleh dari pengamatan sikap peserta didik

selama proses pembelajaran. Sikap yang diamati adalah rasa ingin tahu,

bertanggung jawab, bekerjasama dan teliti. Hasil analisis terhadap penilaiam

kompetensi sikap peserta didik dapat dilihat pada Lampiran 13. Penilaian sikap

peserta didik dilakukan untuk melihat sejauh mana keinginan dan sikap baik

peserta didik dalam merespon pembelajaran yang dilakukan. Penilaian sikap


115

peserta didik dilakukan pada tiga kali pertemuan pada materi Kinematik Gerak.

Hasil observasi terhadap sikap peserta didik dapat dilihat pada Tabel 23.

Tabel 23. Hasil Penilaian Kompetensi Sikap Peserta Didik


No Aspek Sikap Nilai Pertemuan (%) Rata- Krite
rata ria
Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4
1 Rasa Ingin Tahu 79 81 81 83 80 Baik
2 Teliti 82 81 74 84 81 Baik
3 Kerjasama 81 87 83 81 81 Baik
4 Tanggung Jawab 82 81 86 86 82 Baik
5 Komunikatif 80 86 86 84 84 Baik

Tabel 23 menunjukkan sikap peserta didik berada dalam kategori baik. Dilihat

dari ketuntasan individual dari 35 peserta didik, sikap peserta didik dalam kategori

baik. Secara umum, sikap peserta didik dalam menggunakan LKPD model project

based learning dengan pendekatan saintifik menjadi lebih baik selama proses

pembelajaran.

b. Hasil Analisis Kompetensi Pengetahuan

Data efektivitas kompetensi pengetahuan dapat dilihat dari peningkatan hasil

belajar dari kompetensi pengetahuan yang diperoleh melalui penilaian LKPD

selama proses pembelajaran dan hasil penilaian pretest-posttest. Besarnya

peningkatan hasil belajar peserta didik pada kompetensi pengetahuan dilakukan

dengan menganalisis hasil penilaian pada masing-masing langkah model Project

Based Learning dengan pendekatan saintifik pada LKPD yang digunakan peserta

didik. Hasil analisis peningkatan kompetensi pengetahuan untuk penilaian LKPD

selama proses pembelajaran dapat dilihat pada Tabel 24.

Tabel 24. Hasil Penilaian Kompetensi Pengetahuan Peserta Didik


Pert. Nilai Nilai Ketuntasan Ketuntasan
Terendah Tertinggi Individual Klasikal (%)
116

Nilai Tuntas Tidak


Rata- Tuntas
rata
I 79 89 79.71 18 17 51.4
II 75 89 81.92 24 11 68.57
III 74 90 83.91 30 5 85.71
IV 75 90 82.57 33 2 94.2

Tabel 24 menunjukkan rentang nilai kompetensi pengetahuan peserta didik

setelah melakukan pembelajaran menggunakan LKPD berbasis model Project

Based Learning dengan pendekatan saintifik berbantuan aplikasi tracker 65-94.

Pada pertemuan pertama nilai rata-rata yang diperoleh adalah 79,71. Pada

pertemuan kedua nilai rata-rata 81,92. Perolehan nilai kompetensi pengetahuan

peserta didik terlihat adanya peningkatan. Analisis lengkap efektivitas kompetensi

pengetahuan ini dapat dilihat pada Lampiran 14. Hasil penilaian menunjukkan

bahwa LKPD menggunakan Project Based Learning dengan pendekatan saintifik

berbantuan tracker efektif digunakan untuk meningkatkan kompetensi

pengetahuan peserta didik.

c. Hasil Analisis Kompetensi Keterampilan

Data efektivitas penggunaan LKPD juga diperoleh dari hasil observasi

terhadap keterampilan peserta didik selama melakukan percobaan pada materi

kinematika gerak. Penilaian keterampilan selama empat kali pertemuan terdiri dari

sembilan indikator. Lembar penilaian keterampilan disusun sesuai dengan aspek

keterampilan yang akan dinilai meliputi keterampilan saat persiapan, pelaksanaan

dan kegiatan akhir penyelidikan. Data hasil pengamatan aktivitas peserta didik

secara ringkas dapat dilihat pada Tabel 25.

Tabel 25. Hasil Penilaian Keterampilan Peserta Didik


117

Indikator Pengamatan Nilai Setiap Pertemuan Rata-


I II III IV rata
(%)
Mengamati 80,0 81,4 83,6 81,4 81,6
Membuat Pertanyaan 80,0 82,1 84,2 83,6 82,1
Melakukan Percobaan 83,6 84,2 83,5 81,4 83,2
Membuat Kesimpulan 80,7 82,1 79,2 80,7 80,7
Mengkomunikasikan 81,4 83,5 80,0 80,7 81,4
Rata-rata 81,8

Hasil penilaian keterampilan menunujukkan bahwa secara keseluruhan

keterampilan peserta didik berada dalam kategori baik dengan rata-rata sebesar

81,8 artinya LKPD yang dikembangkan dapat dilaksanakan dengan baik dalam

pembelajaran. Data diatas juga menunjukkan bahwa penilaian keterampilan

peserta didik meningkat setiap pertemuannya. Walaupun ada beberapa aspek yang

masih rendah tapi setiap pertemuan mengalami peningkatan. Hal ini menunjukkan

bahwa keterampilan peserta didik dapat menjadi lebih baik dalam proses

pembelajaran selama penggunaan LKPD berbasis model project based learning

dengan pendekatan saintifik berbantuan aplikasi tracker pada materi kinematika

gerak.

B. Pembahasan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa LKPD berbasis model project based

learning dengan pendekatan saintifik berbantuan aplikasi tracker pada materi

kinematika gerak yang dikembangkan merupakan LKPD yang valid, praktis dan

efektif. Sesuai dengan permasalahan yang dikemukakan pada BAB I, maka perlu

dilakukan pembahasan terhadap hasil penelitian. Penelitian yang dilakukan

menggunakan model pengembangan Plomp, yang terdiri dari tiga tahap yaitu

preliminary research (analisis pendahuluan), prototyping phase (tahap


118

perancangan), dan asessment phase (tahap penilaian). Pembahasan untuk setiap

langkah dari model pengembangan plomp adalah sebagai berikut :

Dalam analisis pendahuluan dilakukan beberapa analisis diantaranya analisis

kebutuhan, analisis peserta didik, dan analisis materi sesuai dengan tuntutan

kompetensi. Analisis kebutuhan terdiri dari analisis performa, analisis standar

kelulusan, dan analisis kesulitan belajar. Hasil analisis performa berada pada

kategori baik. Hal ini menunjukkan bahwa guru sudah menyiapkan perangkat

pembelajaran dengan baik dan lengkap, guru telah memberikan penguatan selama

proses pembelajaran dan telah mampu melakukan evaluasi hasil belajar sesuai

dengan kurikulum 2013. Machin (2014) menyatakan bahwa proses pembelajaran

harus direncanakan dan dirancang sedemikian rupa sehingga peserta didik secara

aktif mengikuti proses pembelajaran. Guru sudah mengupayakan pembelajaran

student center namun dalam realisasinya masih saja terkendala dengan alasan

materi pelajaran fisika itu sulit dipecahkan sendiri oleh peserta didik. Hasil

analisis performa juga mengindikasikan bahwa sarana dan prasarana baik. Ruang

belajar, perpustakaan, laboratorium beserta isinya tersedia dengan baik dan dapat

menunjang proses pembelajaran. Hasil analisis menunjukkan bahwa pembelajaran

di SMA sudah mendukung terlaksananya kurikulum 2013.

Hasil analisis standar kompetensi lulusan untuk melihat kebutuhan akhir

peserta didik. Analisis SKL yang dilakukan dengan melihat ketiga aspek

kompetensi yang akan dicapai oleh peserta didik yaitu pada aspek kompetensi

sikap, pengetahuan dan keterampilan. Aspek kompetensi sikap berada pada

kategori baik. Aspek pengetahuan berada pada kategori kurang baik. Hal ini
119

menunjukkan peserta didik belum memiliki pemahaman fakta, konsep, prinsip

dan prosedural dalam proses pembelajaran.

Hasil analisis kebutuhan berada pada kategori belum sesuai dengan yang

diharapkan, dimana guru belum mengembangkan bahan ajar secara mandiri.

Harapan yang dicapai dalam pencapaian kompetensi, guru seharusnya dapat

mengarasemen berbagai sumber belajar yang dapat dimanfaatkan oleh peserta

didik. Guru masih memanfaatkan LKPD dari penerbit dan belum sepenuhnya

menunjang peserta didik untuk terlibat langsung dalam menemukan konsep

sendiri. Kemampuan peserta didik untuk menemukan konsep sendiri dapat dilatih

dengan penggunaan LKPD yang tepat. Praswoto (2011) menyatakan bahwa

LKPD sangat diperlukan dalam proses pembelajaran karena LKPD berfungsi

untuk mempermudah peserta didik memahami materi serta memudahkan

pelaksanaan kegiatan belajar mengajar.

Dalam analisis kebutuhan guru juga jarang sekali menggunakan media

pembelajaran berbasis teknologi. Padahal sarana dan prasarana sekolah

mendukung untuk merealisasikan pembelajaran yang berbasis teknologi disetiap

ruang kelas sudah dilengkapi dengan proyektor yang layak digunakan untuk

kegiatan pembelajaran. Trisna Ningsih (2016) menyatakan bahwa pembelajaran

dengan bantuan teknologi merupakan salah satu cara untuk mengatasi rendahnya

hasil belajar peserta didik. Perkembangan teknologi untuk meningkatkan hasil

pembelajaran dalam bidang fisika telah dilahirkan berbagai macam software yang

dapat digunakan salah satunya aplikasi tracker.


120

Hasil analisis pekerjaan menunjukkan bahwa guru telah membimbing peserta

didik agar memiliki sikap ilmiah, komunikatif dan bertanggung jawab. Namun,

selama proses pembelajaran peserta didik masih kurang antusias dalam mengikuti

pembelajaran, sehingga suasana menjadi kurang komunikatif. Hal ini terlihat dari

peserta didik masih kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran dan belum

mampu menemukan konsep sendiri dari materi pelajaran. Simkins,et(2003) dalam

Desain Sistem Pembelajaran Kurikulum 2013 (2013:168) menyatakan bahwa

Project Based Learning adalah sebuah model pembelajaran yang digunakan

sebagai sarana peserta didik untuk memperoleh seperangkat pengetahuan dan

keterampilan belajar yang baru melalui serangkaian aktivitas merancang,

merencanakan, dan memproduksi produk tertentu. Salah satu keunggulan model

Project Based Learning adalah model pembelajaran yang sangat baik dalam

mengembangkan berbagai keterampilan dasar yang harus dimiliki siswa termasuk

keterampilan berfikir, keterampilan membuat keputusan, kemampuan

berkreativitas, kemampuan memecahkan, dan sekaligus dipandang efektif

untuk mengembangkan rasa percaya diri dan manajemen diri para siswa.

Project Based Learning merupakan model pembelajaran yang dimulai dengan

masalah, untuk menjawab permasalahan atau menjawab pertanyaan yang

diidentifikasi dengan mengerjakan proyek. Hal ini bertujuan untuk memahami

konsep serta prinsip yang terkait dengan materi dan permasalahan yang akan

dipecahkan oleh peserta didik. Berdasarkan kutipan tersebut maka peneliti

mengembangkan LKPD menggunakan model Project Based Learning untuk


121

meningkatkan kemampuan pengetahuan dan keterampilan peserta didik melalui

sebuah produk yang dihasilkan oleh peserta didik itu sendiri.

Hasil analisis kesulitan belajar diperoleh bahwa sebagian peserta didik

mengatakan bahwa LKPD yang dibeli dari penerbit kurang menarik dan masih

sulit untuk dimengerti. LKPD juga belum divariasikan dengan model

pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum 2013. Untuk mengatasi hal tersebut

guru harus mampu mengembangkan LKPD agar peserta didik mudah memahami

materi fisika. Selain analisis awal akhir juga dilakukan analisis peserta didik.

Analisis peserta didik dilakukan untuk mengetahui kondisi awal peserta didik

yang nantinya akan digunakan untuk mendesain pengembangan LKPD. Hasil

analisis diketahui peserta didik kesulitan dalam memahami konsep fisika dalam

LKPD dari penerbit. Kesulitan tersebut muncul karena materi disajikan dalam

LKPD yang digunakan pendidik masih berupa pengertian dan rumus. Dilihat dari

lembar kerja praktikum dalam LKPD diberikan langkah-langkah praktikum

dengan jelas sehingga siswa dapat secara langsung melakukan praktikum. Hal ini

tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran yang diharapkan kurikulum 2013 yang

mampu menciptakan peserta didik yang kreatif dan mandiri. Sehingga motivasi

peserta didik menggunakan LKPD masih kurang dan cendrung menyalin jawaban

temannya sehingga belum mampu mengoptimalkan peserta didik untuk

mengembangkan dan membangun pengetahuannya secara utuh.

Hasil analisis peserta didik juga mengemukakan bahwa peserta didik merasa

bosan dengan belajar fisika dan hanya sebagian yang tertarik dengan

pembelajaran fisika. Anggapan ini kemudian mempengaruhi motivasi belajar


122

siswa sehingga peserta didik kurang bersemangat dan kurang antusias yang

mengakibatkan siswa pasif selama proses pembelajaran. Dalam hal ini tugas guru

untuk memberikan motivasi kepada peserta didik agar tercipta pembelajaran yang

menarik dan menyenangkan. Pembelajaran dengan memanfaatkan TIK dapat

memberikan pengalaman belajar yang variatif dan dapat memancing motivasi

belajar peserta didik.

Hasil analisis materi, dilakukan pengkajian dan penyesuaian antara materi

dengan tuntutan kurikulum. Dimana dalam proses pembelajaran peserta didik

dituntut untuk menemukan sendiri konsep dan pinsip pembelajaran. Hasil analisis

pada materi kinemtika gerak dapat diketahui fakta, konsep dan prosedur yang

perlu dikuasai oleh peserta didik. Berdasarkan hasil analisis materi maka

dirumuskan tujuan-tujuan yang harus dicapai peserta didik. Tujuan ini menjadi

dasar untuk merancang LKPD.

Setelah dilakukan tahap analisis, langkah selanjutnya adalah perancangan

LKPD. Perancangan LKPD dilakukan untuk mendeskripsikan hasil rancangan

sesuai dengan kebutuhan. Merancang LKPD dimulai dari mendesain sampul

LKPD yang dibuat sedemikian rupa agar LKPD terlihat menarik. Kemudian

mengembangkan indikator berdasarkan KI dan KD. Indikator nanti akan

dikembangkan tujuan pembelajaran yang harus dicapai setelah proses

pembelajaran berlangsung. Menyediakan petunjuk belajar bagi peserta didik dan

guru agar dapat menggunakan LKPD secara mandiri. LKPD juga dilengkapi

dengan informasi pendukung yang merupakan uraian singkat dalam bentuk

penjelasan konsep dan fenomena sehari-hari. Selanjutnya tugas-tugas dan langkah


123

kerja dikembangkan dengan tahapan model project based learning berbantuan

tracker. Pada langkah kerja peserta didik mengerjakan tugas-tugas yang dapat

mengembangkan kompetensinya. Terakhir LKPD menyediakan penilaian bagi

peserta didik, diberikan beberapa soal yang relevan dengan materi pelajaran.

Setelah tahap perancangan LKPD selanjutnya dilakukan tahap

pengembangan. Tujuan tahap pengembangan adalah menghasilkan LKPD dengan

kriteria valid dan praktis. LKPD yang dirancang harus divalidasi terlebih dahulu

oleh ahli. Rayanda (2011) menyatakan tujuan validasi adalah memperoleh

pengakuan dan pengesahan kesesuaian perangkat dengan kebutuhan sehingga

layak dan cocok digunakan dalam pembelajaran. Validasi LKPD dilakukan oleh

tiga orang ahli dosen fisika pascasarjana UNP. Sejalan dengan pendapat Sugiyono

(2011) menyatakan bahwa validitas produk dapat dilakukan oleh beberapa pakar

ahli yang sudah berpengalaman untuk menilai aspek kelayakan isi, konstruksi,

bahasa dan kegrafisan LKPD yang dikembangkan. Hasil validitas diolah dengan

menggunakan rumus Aiken’s. Hasil validitas LKPD yang diberikan oleh ahli

sebesar 0,77 dengan kategori valid.

Uji kepraktisan LKPD dilakukan oleh guru dan peserta didik. Perolehan data

praktikalitas diperoleh dari hasil angket praktikalitas yang diisi oleh guru dan

peserta didik. Kepraktisan LKPD dilihat dari aspek mudah dipahami, menarik dan

efisien. Uji praktikalitas dilakukan secara terbatas pada one to one evaluation,

small group evaluation dan field test evaluation. Kepraktisan LKPD pada tahap

one to one evaluation dilakukan pada tiga orang peserta didik dari kelas X MIA 5

SMAN 3 Padang yang terdiri dari satu peserta didik dengan kemampuan rendah,
124

sedang dan tinggi. Nilai rata-rata kepraktisan dari tiga orang peserta didik

menunjukkan bahwa LKPD berada pada kriteria praktis. Hal ini menunjukkan

peserta didik dengan kemampuan rendah merasakan kemudahan menggunakan

LKPD, sedangkan kemampuan sedang merasa waktu penyelesaian LKPD

kurangdan kemampuan tinggi merasa tertarik untuk mempelajari LKPD.

Uji kepraktisan LKPD pada tahap small group evaluation dilakukan terhadap

6 orang peserta didik dari kelas X MIA 5 SMAN 3 Padang dengan kemampuan

rendah, sedang, dan tinggi. Penilaian kepraktisan untuk small group evaluation

berada pada kategori praktis. Hal ini menunjukkan LKPD yang dikembangkan

praktis digunakan, menarik juga untuk digunakan dan efektif diterapkan dalam

pembelajaran. Kemudian tahap field evaluation dilakukan terhadap 35 orang

peserta didik kelas X MIA 5 SMAN 3 Padang dan dua orang guru fisika SMAN 3

Padang. tujuan tahap ini adalah untuk menghasilkan LKPD yang dikembangkan

berkriteria praktis. Praktikalitas oleh guru dengan rata-rata 63,3dan peserta didik

dengan rata-rata 88,92 dengan kategori sangat praktis. Hal ini menunjukkan

LKPD yang dikembangkan sangat praktis oleh peserta didik dan guru serta dapat

membantu proses pembelajaran. Sesuai dengan pendapat Uno (2010) produk

dinyatakan praktis jika kegiatan pembelajaran menggunakan produk tersebut

mengahsilkan pembelajaran yang baik dan memudahkan peserta didik untuk

belajar.

Selanjutnya untuk melihat keefektifan LKPD yang dikembangkan dilakukan

assessment phase (tahap evaluasi). Penilaian dilakukan pada kompetensi sikap,

pengetahuan dan keterampilan. Kompetensi sikap yang diamati adalah sikap ingin
125

tahu, teliti, kerjasama, dan tanggung jawab. Keempat kompetensi sikap diamati

pada setiap pertemuan. Dimana kompetensi sikap mengalami peningkatan pada

tiap pertemuan. Rata-rata kompetensi sikap peserta didik berada pada kategori

sangat baik.

Uji kompetensi pengetahuan diperoleh dari hasil tes dan penilaian tertulis

yang terdapat dalam LKPD pada setiap pertemuan. Hasil analisis melalui

persentase ketuntasan peserta didik sudah efektif hanya terdapat tiga orang yang

belum tuntas. Artinya secara klasikal LKPD berbasis model project based

learning dengan pendekatan saintifik berbantuan aplikasi tracker efektif dalam

meningkatkan pengetahuan peserta didik. Peningkatan kompetensi peserta didik

dianalisis menggunakan gain score ternormalisasi. Berdasarkan hasil gain score

menunjukkan bahwa kompetensi peserta didik mengalami peningkatan pada

setiap pertemuan. Sesuai dengan pendapat Nurgana (2011) salah satu model

pembelajaran dikatakan efektif apabila secara statistik hasil belajar peserta didik

menunjukkan perbedaan signifikan antara pemahaman awal dengan pemahaman

setelah pembelajaran.

Kompetensi keterampilan peserta didik yang diamati adalah keterampilan

mengamati, membuat pertanyaan, melakukan percobaan, membuat kesimpulan

dan mengkomunikasikan. Kelima kompetensi keterampilan yang diamati

mengalami peningkatan pada setiap pertemuan. Kompetensi keterampilan muncul

karena selama proses pembaljaran dengan menggunakan model project based

learning dengan pendekatan saintifik berbantuan aplikasi tracker. Runtutan

langkah model project based learning dengan pendekatan saintifik membuat


126

peserta didik terarah dalam mengembangkan kompetensi keterampilan untuk

menemukan konsep dan memecahkan masalah. Peningkatan kompetensi sikap

peserta didik disebabkan pembelajaran memanfaatkan aplikasi tracker. Aplikasi

tracker baru bagi peserta didik, sehingga muncul rasa ingin tahu yang tinggi dan

kreatifitas peserta didik dalam menggunakan tracker untuk pembelajaran fisika.

Peningkatan kompetensi keterampilan disebabkan karena dalam LKPD yang

dikembangkan pada tahap merencanakan kegiatan hanya diberikan gambaran

umum kegiatan yang akan dilakukan peserta didik. Sehingga, membutuhkan

keterampilan dan kreatifitas masing-masing pesertadidik untuk melaksanakan

kegiatan, menciptakan proyek dan melakukan percobaan. Hal ini sejalan dengan

pendapat Pendapat Thomas (2000) melalui project based learning peserta didik

dapat memecahkan masalah sendiri dari proyek yang diciptakan, merencanakan

proses dan mencari solusi sendiri,dan mendorong peserta didik untuk berpikir

kritis dan kreatif. Peningkatan kompetensi keterampilan juga disebabkan karena

LKPD yang dikembangkan memanfaatkan teknologi berupa tracker.

Keterampilan dapat ditingkatkan jika pembelajaran memanfaatkan kemajuan

teknologi. Hal ini sejalan dengan pendapat Hariono (2006) menyatakan bahwa

dengan melibatkan teknologi dalam proses pembelajaran turut mempengaruhi

keterampilan yang dimiliki peserta didik. Penilaian efektivitas yang dinilai dari

kompetensi peserta didik juga diperkuat dengan pendapat Putri (2018) yang

menyatakan bahwa keefektifan pembelajaran diukur dari tingkat pencapaian

kompetensi peserta didik dan menghasilkan LKPD yang valid, praktis, dan

efektif.
127

C. Keterbatasan Penelitian

Selama uji coba LKPD berbasis model project based learning dengan

pendekatan saintifik berbantuan aplikasi tracker terdapat beberapa keterbatasan.

Beberapa keterbatasan yang peneliti temui dalam penelitian ini antara lain :

1. Uji coba produk yang dikembangkan masih terbatas yaitu hanya pada satu

KD karena keterbatasan waktu. Sebaiknya dilakukan untuk beberapa KD agar

hasilnya maksimal.
2. Pada saat penelitian tidak semua peserta didik dapat membawa laptop

sehingga penggunaan aplikasi tracker terhambat karena waktu yang terbatas

juga.
3. Selama proses pembelajaran peserta didik masih perlu dikontrol karena belum

sepenuhnya menguasai penggunaan tracker. Sebaiknya dilakukan pelatihan

penggunaan tracker diluar jam pelajaran.


4. Assessment phase hanya dilakukan pada satu kelas saja sebaiknya dilakukan

untuk banyak kelas.


5. Uji efektifitas terhadap aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan masing-

masing terbatas pada observasi sikap, tes pilihan ganda dan lembar penilaian

kerja.
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan
1. LKPD berbasis model project based learning dengan pendekatan saintifik

berbantuan aplikasi tracker mempunyai kriteria valid. Kevalidan LKPD

tertuang dalam hal konten/isi, konstruksi, kegrafisan dan penggunaan bahasa.


2. LKPD berbasis model project based learning dengan pendekatan saintifik

berbantuan aplikasi tracker mempunyai kriteria praktis. Kepraktisan LKPD

ini mudah digunakan, menarik dan efisien.


3. LKPD berbasis model project based learning dengan pendekatan saintifik

berbantuan aplikasi tracker mempunyai kriteria efektif. Kefektifan LKPD

dapat meningkatkan kompetensi peserta didik pada aspek sikap, pengetahuan

dan keterampilan.
B. Implikasi

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) berbasis project based learning

memanfaatkan aplikasi tracker dapat memberikan masukan bagi penyelenggara

pendidikan. LKPD berbasis project based learning yang telah dikembangkan

ternyata dapat membantu peserta didik meningkatkan tiga kompetensi

(pengetahuan, sikap dan keterampilan), dan pemecahan masalah yang didominasi

oleh konsep dan prinsip. Aplikasi tracker membuat peserta didik lebih antusias

dalam pembelajaran dan memberikan penguatan kepada peserta didik dalam

proses pembelajaran, karena pembelajaran yang terjadi tidak hanya mendengar

tetapi melihat, mendengar, mencoba, dan menganalisis.

128
129

Selain berdampak positif kepada peserta didik, LKPD berbasis project

based learning yang dikembangkan juga membantu guru Fisika mengatasi

masalah kesulitan media pembelajaran yang praktis tetapi bermakna dalam

pembelajaran fisika. LKPD berbasis project based learning dirancang juga sesuai

dengan tuntutan Kurikulum 2013.

C. Saran
1. LKPD berbasis model project based learning dengan pendekatan saintifik

berbantuan aplikasi tracker sebagai alternatif bahan ajar bagi guru untuk

meningkatkan kompetensi peserta didik baik pada aspek sikap, pengetahuan

dan keterampilan.
2. Dalam kegiatan pembelajaran, guru hendaknya mempertimbangkan alokasi

waktu untuk kegiatan pembalajaran agar setiap langkah kegiatan yang telah

direncanakan dapat terlaksana secara maksimal.


3. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan pengembangan LKPD

berbasis model project based learning dengan pendekatan saintifik

berbantuan aplikasi trackerpada materi yang berbeda untuk memperoleh hasil

yang lebih baik lagi.


DAFTAR PUSTAKA

Abidin Yunus.(2014). Desain Sistem Pembelajaran dalam Konteks Kurikulum


2013. Bandung: Refika Aditama.

Abu, Ahmadi. 2009. Psikologi Umum. Jakarta: Rieka Cipta.

Anderson dan Krathwohl.(2010). A Taxonomy for Learning, Teaching, and


Assesing (A Revision of Bloom’s Taxonomy of Educational
Objektives).Abridge Edition. Penerbit David Mckay Company, New York.

Andi Prastowo. 2011. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif:


Menciptakan Metode Pembelajaran yang Menarik dan Menyenangkan.
Yogyakarta: Diva Press.

Anissofira, A., ett, all. (2017). Newton’s Cradle Experiment Using Video Tracking
Analysis with Multiple Representation Approach.International Conference
on Mathematics and Science Education (ICMScE), IOP Conf. Series:
Journal of Physics: Conf. Series 895.

Arikunto Suharsimi. 2008. Evaluasi Program Pendidikan: Pedoman Teoritis


Praktis Bagi Mahasiswa dan Praktisi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

A. Pribadi, Benny. 2009”Model Desain Sistem Pembelajaran”Jakarta: Dian


Aksara.

A. Pribadi, Benny. 2010”Model Desain Sistem Pembelajaran”Jakarta: Dian


Aksara.

Barron, B. (1998). Doing with Understanding: Lessons from Research on


Problem-andProject-Based Learning. JournaloftheLearning Sciences Vol 7
No 3&4. Hal. 271-311.

Brown,D.,2009.VideoModelingwithTrackerProceedingsAAPT2009Summer
Meeting. Ann Arbor, MI,USA.

130
131

Brown, D., 2007. Combining Computational Physics with Video Analysis in


Tracker, Proceedings AAPT 2007 Summer Meeting. Greensboro, NC, USA.

Bimo Walgito. 2010. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: CV Andi Offset.

BSNP.2006. Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.Jakarta:


Depdiknas.

Depdiknas. 2006. KTSP IPA SMA, Fisika SMA dan MA. Jakarta : Dirjen Dikti.

Depdiknas. 2008. Penduan Pengembangan Bahan Ajar .Jakarta : Direktorat


Jendral Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah.

Departemen Pendidikan Nasional, 2003. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003,


Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta: Depdiknas.

Dhari, HM. dan Haryono, AP. 1988.Perangkat Pembelajaran. Malang:


Depdikbud.

Douglas Brown dan Wolfgang Christian “Tracker”.2012 di unduh dari


http://www.opensourcephysics.org.

Firdaus, T., Setiawan, W., and Hamidah, I. (2017).The Kinematic Learning Model
Using Video and Interfaces Analysis. International Conference on
Mathematics and Science Education (ICMScE), IOP Conf. Series: Journal
of Physics: Conf. Series 895,012108

Fitri Yusmak. 2017. Pengembangan Modul Elektronik Berbasis


GroupInvestigation Berbantuan Aplikasi Tracker Pada Materi Momentum
Dan Impuls.

Fitri Marliani, 2015. Pemanfaatan Program Analisis Video Tracker Sebagai Media
Pembelajaran Fisika Tentang Koefisien Restitusi.

Habibbulloh,Muhammad.2015.Penerapan Metode AnalisisVideo Software


TrackerAlamPembelajaranFisikaKonsep Gerak JatuhBebasUntuk
MeningkatkanKeterampilanProsesSiswaKelasX Sman1Sooko Mojokerto.
132

Jurnal Pendidikan Fisika dan Aplikasinya (JPFA) Jurusan


FisikaUniversitas NegeriSurabayaVol 4 No 1. Surabaya

Hamzah, B. Uno dan Satria Koni, 2012.Assesment Pembelajaran. Jakarta: Bumi


Aksa.

Hockicko, Peter. 2011. Forming of Physical Knowledge in Engineering Education


with the Aim to Make Physics more Attractive. Physics Teaching in Engi
neering Education.

Hockicko, P. 2014. Video Analysis of Motions. Department of Physics Faculty of


Electrical Engineering University of Zilina, Slovakia

Ishafit. 2005. Metode Riset Pendidikan Fisika. Yogyakarta : FKIP UAD.

Isjoni dan Mohd. Arif Ismail. 2008. Model-model Pembelajaran Mutakhir.


Yogyakarta: Pustaka.

Jihad dan Abdul Haris, 2012, Evaluasi Pembelajaran. Evaluasi Pembelajaran.


Yokyakarta. Insan Mandiri.

Keefe, James W. (1987). Learning Style: Theory & Practice. Reston: National
Association of Secondary School Pricipals.
Kemendikbud, (2014).Permendikbud No 104 Tahun 2014 tentang Penilaian Hasil
Belajar Oleh Pendidik pada Pendidikan Dasar dan Menengah, Jakarta:
Depsiknas.

Kemendikbud.2014. Materi Pelatihan Implementasi kurikulum 2013 Mata


Pelajaran Fisika.Jakarta : Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.

Kemendikbud.(2016). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20


Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan
Menengah.Jakarta: Depdiknas.
133

Kemendikbud.(2016). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21


Tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah.Jakarta:
Depdiknas.

Kemendikbud.(2016). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23


Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan
Menengah.Jakarta: Depdiknas.

Kemendiknas.(2010). Panduan Pengembangan Bahan Ajar Berbasis TIK.Jakarta:


Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat
Pembinaan Sekolah Menengah Atas.

Khodijah, Nyayu. (2014). Psikologi Pendidikan.Jakarta: Rajawali Pers.

Kunandar. (2014). Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik


Berdasarkan Kurikulum 2013), Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Kurinasih dan Berlin. (2014), Implementasi Kurikulum 2013 : Konsep dan


Penerapan. Surabaya: Kata pena.

Mulyasa.(2012). KurikulumTingkat Satuan Pendidikan.Bandung: Rosdakarya.

Nieeven (2013). Formative Evaluation In Educational Design Research dalam


Tjeerd Plomp dan Nienke Nieveen (Eds). Educational Design Reseach.
Enshede ; SLO. 153-169

Oemar, Hamalik. 2009. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Permendikbud No. 20 tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan


SMA.Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Permendikbud No. 23 tahun 2016 tentang Standar Penilaian.Jakarta: Kementrian


Pendidikan dan Kebudayaan.

Permendikbud No. 65 Tahun 2013 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan
Menengah.
134

Prastowo, Endi. 2011. Penduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Jogjakarta:
Diva Press.

Pribadi, Benny, A. 2009. Model Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Dian


Rakyat.

Riduwan. 2009. Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru, Karyawan dan Peneliti
Pemula. Bandung : Alfabeta.

Ristanto, Sigit. 2011. “Eksperimen Gerak Jatuh Bebas Berbasis Perekaman Video
di MA Wahid Hasyim “, Jurnal Penelitian Pembelajaran Fisika, Vol. 3, No.
1.

Sagala, Syaiful. (2011). Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga


Kependidikan.Bandung: Alfabeta.

Slameto.(2010). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi.Jakarta: Rineka


Cipta.

Sudjana, Nana. 2011. Penilaian Hasil dan Proses Belajar Mengajar. Bandung:
Rosda Karya.

Sutrisno.(2006). Fisika dan Pembelajarannya. Bandung: UPI.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:


Afabeta.

Suprihatiningrum, Jamil. 2013. Strategi Pembelajaran: Teori dan Aplikasi.


Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Tegeh, dkk (2014), Model Penelitian Pengembangan.Yogyakarta: Graha Ilmu

Trianto.(2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta:


Kencana Prenada Media Group.

Trianto.(2010). Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.

Uno, Hamzah B. (2010). Orientasi Baru dalamPsikologi Siswa yang memiliki


gaya belajar. Jakarta: Bumi Aksara.
135

Uno, Hamzah B. (2012). Teori Motivasi dan Pengukurannya Analisis di Bidang


Pendidikan.Jakarta: Bumi Aksara.

WarasKamdi.
(2008).”ProjectBasedLearning:BelajardanPembelajarandalamKonteks
Kerja”. Jurnal Gentengkali(Volume 3 Tahun 2008)Hal. 11-12.
Widjayanti, Endang. 2008. Kualitas Lembar Kerja Peserta didik. Makalah
disajikan dalam seminar pelatihan penyusunan LKS mata pelajaran kimia
berdasarkan kurikulum tingkat satuan pendidikan bagi pendidik SMA/MAK
FMIPA UNY .

Wijayanto, dan Susilawati.2015. Rancangan Kinematika gerak Menggunakan


Alat Eksperimen Air Track Untuk Media Pembelajaran Fisika Berbasis
Video.Jurnal Informatika UPGRIS Pendidikan Fisika Universitas PGRI
Semarang.1(2).

Wina Sanjaya. (2013). Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran.Jakarta:


Kencana.

Wina Sanjaya. (2006). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses


Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Zubaedi. 2012. Desain pendidikan karakter: konsepsi dan aplikasinya dalam


lembaga pendidikan. Jakarta: Kencana.

Zwickl, Benjamin M and Dehui Hu. (2015). Model-Based Reasoning in the


UpperDivision PhysicsLaboratory: Framework and Initial Results. School
of Physics and Astronomy, Rochester Institute of Techno logy, Rochester.
136

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1.Cuplikan Hasil Wawancara Pembelajaran dan Bahan Ajar


Fisika dengan Guru Fisika
137
138
139
140

Lampiran 2. Hasil Analisis Kebutuhan

Skor Jawaban
Jawaban
No Pernyataan Bobot Nilai Keterangan Rata-rata

1 2 3 4 1 2 3 4
A. Analisis Performa
Guru menyiapkan perangkat
1 0 0 1 2 0 0 3 8 11 91,67
pembelajaran dengan baik Perangkat
87,5
Guru menggunakan evaluasi Pembelajaran
2 0 0 2 1 0 0 6 4 10 83,33
pembelajaran yang tepat
Guru menggunakan model
3 pembelajaran yang tepat sesuai dengan 0 1 1 1 0 2 3 4 9 75
Kurikulum 2013
4 Guru Menggunakan model 3 0 0 0 3 0 0 0 3 25 Model
pembelajaran Project Based Learning 39,5
Pembelajaran
5 Guru melaksanakan pratikum untuk KD 3 0 0 0 3 0 0 0 3 25
yang dapat dilakukan pratikum
6 Guru memanfaatkan teknologi sebagai 2 1 0 0 2 2 0 0 4 33,33
media pembelajaran
Media dan 40
7 Guru menggunakan media pembelajaran 0 1 1 1 0 2 3 4 9 75 Sumber
yang bervariasi
8 Guru menyusun sendiri Lembar Kerja 2 1 0 0 2 2 0 0 4 33,33 Pembelajaran
Peserta Didik (LKPD) yang digunakan
dalam pembelajaran

140
141

Skor Jawaban
Jawaban
No Pernyataan Bobot Nilai Keterangan Rata-rata

1 2 3 4 1 2 3 4
Guru mengkombinasikan Lembar Kerja
9 Peserta Didik (LKPD) yang dibuat 3 0 0 0 3 0 0 0 3 25
dengan salah satu model pembelajaran
dalam Kurikulum 2013
Guru memanfaatkan alat pratikum yang
10 tersedia di sekolah untuk proses 2 1 0 0 2 2 0 0 4 33,33
pembelajaran
11 Guru menggunakan sumber belajar 2 1 0 0 2 2 0 0 4 33,33
yang bervariasi
12 Fasilitas pendukung sekolah lengkap 0 0 0 3 0 0 0 12 12 100
Suasana sekolah mendukung
13 0 0 0 3 0 0 0 12 12 100
pembelajaran
Keadaan
Semua warga sekolah terjadi hubungan 100
14 0 0 0 3 0 0 0 12 12 100 Lingkungan
baik

15 Suasana kebersamaan antara semua 0 0 0 3 0 0 0 12 12 100


unsur sekolah terjaga dengan baik
Total 933,33
Rata-rata 62,22
B. Analisis SKL

141
142

Skor Jawaban
Jawaban
No Pernyataan Bobot Nilai Keterangan Rata-rata

1 2 3 4 1 2 3 4
1 Penilaian berdasarkan standar 0 0 0 3 0 0 0 12 12 100
kompetensi lulusan
2 Penilaian pada bahan ajar atau Lembar 2 1 0 0 2 2 0 0 4 33,33
Kerja Peserta Didik (LKPD) bervariasi
3 Tes yang digunakan telah valid untuk 0 0 2 1 0 0 6 4 10 83,33
ketercapaian tujuan pembelajaran
4 Ketepatan tes dalam mengukur 0 0 3 0 0 0 9 0 9 75
ketercapaian tujuan pembelajaran Pengetahuan 70,83
5 Hasil ulangan peserta didik sebagian 0 2 1 0 0 4 3 0 7 58,33
besar di atas KKM
Guru mengadakan remedial dan
6 0 0 0 3 0 0 0 12 12 100
pengayaan
7 Peserta didik memahami konsep fisika 0 1 2 0 0 2 6 0 8 66,67
dengan benar
8 Peserta didik dapat mengerjakan soal 0 3 0 0 0 6 0 0 6 50
dengan percaya diri
9 Peserta didik berperilaku sesuai dengan 0 0 0 3 0 0 0 12 12 100 Spritual 100
ajaran agama yang dianut

142
143

Skor Jawaban
Jawaban
No Pernyataan Bobot Nilai Keterangan Rata-rata

1 2 3 4 1 2 3 4
Peserta didik menghargai keberagaman
10 agama, bangsa, suku dan ras dalam 0 0 0 3 0 0 0 12 12 100
lingkungan sekolah
11 Peserta didik selalu melaksanakan 0 0 0 3 0 0 0 12 12 100
sholat berjama’ah di sekolah
Peserta didik kreatif dalam menganalisis
12 masalah yang diajukan dalam proses 0 1 2 0 0 2 6 0 8 66,67
pembelajaran
Peserta didik mampu menciptakan
13 sebuah produk melalui metode ilmiah 0 2 1 0 0 4 3 0 7 58,33 Sosial 66,67
dalam proses pembelajaran
Peserta didik menunjukkan rasa
14 ingintahu, kerjasama, dan bertanggung 0 0 3 0 0 0 9 0 9 75
jawab
Peserta didik mampu mengemukakan Keterampilan 64,58
15 1 2 0 0 1 4 0 0 5 41,67
pendapat dalam proses pembelajaran
16 Peserta didik mampu melakukan 0 3 0 0 0 6 0 0 6 50
percobaan dengan baik
17 Peserta didik dapat memanfaatkan 0 1 2 0 0 2 6 0 8 66,67
teknologi

143
144

Skor Jawaban
Jawaban
No Pernyataan Bobot Nilai Keterangan Rata-rata

1 2 3 4 1 2 3 4
18 Sekolah memiliki fasilitas ICT bagi 0 0 0 3 0 0 0 12 12 100
peserta didik
Total 1325
Rata-rata 73,61
C. Analisis Tujuan Pembelajaran
1 Tujuan pembelajaran sesuai dengan KI 0 0 1 2 0 0 3 8 11 91,67 Sesuai
dan KD
dengan KI & 95,83
2 Materi pembelajaran dimulai dengan 0 0 0 3 0 0 0 12 12 100 KD
fakta, konsep, prinsip dan prosedur
3 Materi pembelajaran sesuai dengan 0 0 3 0 0 0 9 0 9 75
tujuan pembelajaran
Tujuan pembelajaran dapat
Sesuai
4 meningkatkan keterampilan peserta 0 3 0 0 0 6 0 0 6 50 56,25
dengan ICP
didik
5 Contoh soal sesuai dengan indikator 0 0 0 3 0 0 0 12 12 100
pencapaian kompetensi
Total 416,667
Rata-rata 83,33
D. Analisis Kesulitan Belajar
1 Peserta didik minat untuk mengikuti 0 2 1 0 0 4 3 0 7 58,33 62,5
pembelajaran fisika

144
145

Skor Jawaban
Jawaban
No Pernyataan Bobot Nilai Keterangan Rata-rata

1 2 3 4 1 2 3 4
2 Peserta didik memperhatikan guru saat 0 1 1 1 0 2 3 4 9 75
pembelajaran
Motivasi
3 Peserta didik termotivasi dalam 0 1 2 0 0 2 6 0 8 66,67 Mengikuti
pembelajaran Pembelajaran
4 Peserta didik dapat mengaitkan fakta 0 3 0 0 0 6 0 0 6 50
dengan materi fisika
5 Peserta didik minat untuk membaca 3 0 0 0 3 0 0 0 3 25
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Motivasi
Peserta didik tertarik jika pembelajaran Membaca
6 0 0 0 3 0 0 0 12 12 100 50
memanfaatkan ternologi Sumber
Peserta didik memiliki banyak buku Belajar
7 3 0 0 0 3 0 0 0 3 25
sumber belajar
8 Peserta didik tertarik untuk melakukan 0 0 3 0 0 0 9 0 9 75
pratikum
Peserta didik mengalami kesulitan Kesuliatan
9 0 3 0 0 0 6 0 0 6 50 Melakukan 61,11
melakukan pratikum
Peserta didik mudah memahami Pratikum
10 petunjuk langkah-langkah pelaksanaan 0 2 1 0 0 4 3 0 7 58,33
pratikum
Total 583,33
Rata-rata 58,33

145
146

Lampiran 3. Hasil Analisis Peserta Didik

Angka Skor Jawaban Bobot Nilai Rata-


No Pernyataan
1 2 3 4 1 2 3 4 (%) rata
A. Kemampuan Aktual
Kemampuan Umum 71,02
1 Saya sulit menangkap pelajaran fisika 2 9 17 6 2 18 51 24 95 69,85
2 Saya mampu mengamati pembelajaran fisika 1 11 19 3 1 22 57 12 92 67,64
dengan cermat

146
147

Angka Skor Jawaban Bobot Nilai Rata-


No Pernyataan
1 2 3 4 1 2 3 4 (%) rata

3 Saya menggunakan bahan ajar untuk dipelajari 3 9 14 8 3 18 42 32 95 69,85


sebelum belajar di kelas
4 4 8 13 9 4 16 39 36 95 69,85
Saya mencoba hal-hal baru dalam proses belajar
5 Merasa kesulitan dalam mempelajari fisika 0 7 16 11 0 14 48 44 106 77,94
Total 355,14
Kreativitas
1 Saya menggunakan komputer/laptop sebagai 18 7 3 6 18 14 9 24 65 47,79
fasilitas belajar

2 Saya mendapatkan cara belajar yang berbeda- 7 10 14 3 7 20 42 12 81 59,55


beda
62,5
3 Bahan ajar yang digunakan memudahkan saya 3 5 19 7 3 10 57 28 98 72,05
memahami materi pelajaran
4 Bahan ajar yang digunakan dapat membuat saya 3 9 13 9 3 18 39 36 96 70,58
aktif dalam proses pembelajaran
Total 250
Motivasi
1 Saya bekerjasama dengan baik 4 18 8 4 4 36 24 16 80 58,82 56,15
2 Merasa bosan mempelajari Fisika 6 16 8 5 6 32 24 20 82 60,29
3 Merasa tertarik dengan pembelajaran Fisika 4 17 7 6 4 34 21 24 83 61,02
4 Bahan ajar yang digunakan meningkatkan rasa 6 15 7 6 6 30 21 24 81 59,55
ingin tahu

147
148

Angka Skor Jawaban Bobot Nilai Rata-


No Pernyataan
1 2 3 4 1 2 3 4 (%) rata

5 Bahan ajar yang digunakan dapat meningkatkan 5 20 5 4 5 40 15 16 69 50,73


kemampuan berfikir
6 Saya lambat dalam memecahkan masalah 5 21 6 2 5 42 18 8 73 53,67
7 Merasa mudah mengerjakan soal fiska 8 17 8 1 8 34 18 4 70 51,47
8 Saya memiliki rasa ingin tahu terhadap ilmu 9 14 7 4 9 28 21 16 73 53,67
pengetahuan
Total 449,26
Total Kemampuan Aktual 189,68
Rata-rata Kemmpuan Aktual 63,22
B. Gaya Belajar
Visual
1 Saya mengingat apa yang dilihat, daripada yang 3 5 12 14 3 10 36 56 105 77,20
didengar
2 Saya mempunyai masalah untuk mengingat 2 8 9 15 2 16 27 60 105 77,20
instruksi verbal kecuali ditulis
3 Saya menggunakan buku pendukung dalam 4 7 8 15 4 14 24 60 102 75
mengolah hasil pratikum 76,02
4 Dalam pembelajaran menggunakan buku teks 5 6 9 14 5 12 27 56 100 73,52
ketimbang media teknologi
5 Dalam pembelajaran menggunakan media 3 7 8 16 3 14 24 64 105 77,20
teknologi ketimbang buku teks
Total 380,14
Audiotorial

148
149

Angka Skor Jawaban Bobot Nilai Rata-


No Pernyataan
1 2 3 4 1 2 3 4 (%) rata
Saya lebih belajar dengan mendengar dan
1 mengingat apa yang didiskusikan daripada yang 2 8 13 11 2 16 39 44 101 74,26
dilihat
2 Saya selalu beorientasi pada fisik dan banyak 3 7 10 14 3 14 30 56 103 75,73
bergerak 75,24

3 Berdasarkan hasil pratikum, saya menjadi lebih 3 8 8 15 3 16 24 60 103 75,73


mudah dalam menarik kesimpulan
Total 225,73
Kinestik
1 Saya mengembangkan atau merincikan suatu 4 5 11 14 4 10 33 56 103 75,73
gagasan
Hasil pratikum yang diperoleh dari kegiatan 77,20
2 diskusi membuat saya lebih paham dengan 1 4 19 10 4 8 57 40 107 78,67
materi
Total 154,41
Total Gaya Belajar 228,48
Rata-rata Gaya Belajar 76,16
C. Sikap
Spritual
1 Pembelajaran yang dikaitkan dengan lingkungan 1 1 0 32 1 2 0 128 131 96,32 94,11
membuat saya senantiasa bersyukur kepada
Tuhan Yang Maha Esa

149
150

Angka Skor Jawaban Bobot Nilai Rata-


No Pernyataan
1 2 3 4 1 2 3 4 (%) rata
Kejadian alam yang dikaitkan dengan
2 pembelajaran membuat keimanan saya 2 0 5 27 2 0 15 108 125 91,91
bertambah
Total 188,23
Sosial
1 Saya menerima ide atau pendapat teman saya 1 5 20 8 1 10 60 16 87 63,97
dalam pembelajaran
Saya berbagi pengetahuan dengan berdiskusi 74,26
2 4 1 6 23 4 2 18 91 115 84,55
bersama teman
Total 148,52
Total Sikap 168,38
Rata-rata Sikap 84,19
D. Pengetahuan
Fakta
Pembelajaran yang terdapat dikehidupan sehari-
1 hari membuat saya semangat dalam 0 5 15 14 0 10 45 56 111 81,61
menyampaikan pendapat
Pembelajaran yang dimulai dari fakta membuat 86,39
2 saya mudah dalam mengaitkan dengan 1 0 9 24 1 0 27 96 124 91,17
pembelajaran
Total 172,79
Konsep

150
151

Angka Skor Jawaban Bobot Nilai Rata-


No Pernyataan
1 2 3 4 1 2 3 4 (%) rata
Pembelajaran menggunakan konsep, akan
1 menjadikan pembelajaran menjadi lebih 2 2 8 22 2 4 24 88 118 86,76
sederhana
88,23
2 Saya memahami konsep materi berdasarkan 2 0 8 24 2 0 24 96 122 89,70
fakta yang ada
Total 176,47
Prinsip
1 Saya kesulitan dalam menentukan persamaan 5 17 10 2 5 34 30 8 77 56,61
yang akan digunakan dalam menjawab soal
Saya sulit mengaplikasikan pemahaman untuk
menyelesaikan permasalahan yang kompleks 57,72
2 8 11 10 5 8 22 30 20 80 58,82
yaitu persoalan menggabungkan prinsip dan
hitungan
Total 115,44
Prosedur
1 Saya melakukan kegiatan agar dapat 3 3 14 14 3 6 42 56 107 78,67
membuktikan suatu konsep
Urutkan topik dalam pembelajaran 78,30
2 3 5 11 15 3 10 33 60 106 77,94
mempengaruhi pemahaman saya
Total 156,61
Total Pengetahuan 310,66
Rata-rata Pengetahuan 77,66
E. Ketrampilan
Menyelidiki

151
152

Angka Skor Jawaban Bobot Nilai Rata-


No Pernyataan
1 2 3 4 1 2 3 4 (%) rata

1 Saya menyelidiki suatu permasalahan yang 0 7 15 12 0 14 45 48 107 78,67


membuat saya ingin tahu
Saya bersemangat untuk ikut berperan aktif 76,83
2 1 6 19 8 1 12 57 32 102 75
dalam kegiatan percobaan pratikum
Total 153,67
Mengolah
1 Saya bersemangat dan antusias dalam mengolah 3 20 5 4 3 40 15 16 74 54,41
hasil pratikum
2 Saya menggunakan referensi pendukung dalam 6 17 7 4 6 34 21 16 77 56,61
mengolah hasil pratikum
56,61
3 Saya kesulitan menganalisis dalam konsep gerak 5 19 6 4 5 32 18 16 71 52,20
4 Saya kesulitan dalam pengolahan interpretasi 4 15 7 6 4 30 28 24 86 63,23
data dan grafik.
Total 226,47
Menyaji
1 Penyajian hasil diskusi kelompok akan 3 4 3 24 3 8 9 96 116 85,29
mempengaruhi kesimpulan pratikum
Saya menggunakan referensi pendukung dalam 83,45
2 mengolah hasil pratikum dan menyajikan hasil 0 4 17 13 0 8 51 52 111 81,61
diskusi kelompok dengan semangat dan antusias
Total 166,91
Mengkomunikasikan

152
153

Angka Skor Jawaban Bobot Nilai Rata-


No Pernyataan
1 2 3 4 1 2 3 4 (%) rata

1 Saya menyajikan hasil diskusi kelompok dengan 1 6 4 23 1 12 12 92 117 86,02


semangat dan antusias
Setelah mendengarkan presentasi dari kelompok 84,19
2 1 7 7 19 1 14 21 76 112 82,35
lain, saya mengajukan pertanyaan
Total 168,38
Total Keterampilan 301,10
Rata-rata Keterampilan 75,27

Lampiran 4. Hasil Analisis Materi


KD 1.1 (Sikap Spiritual) : Bertambah keimanannya dengan menyadari hubungan keteraturan dan kompleksitas
alam dan jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang menciptakannya.

KD 2.1 (Sikap Sosial) : Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat;
tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli
lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam
melakukan percobaan , melaporkan, dan berdiskusi.

153
154

KD 3.3 (Pengetahuan) : Menganalisis besaran-besaran fisis pada gerak lurus dengan kecepatan konstan dan gerak
lurus dengan percepatan konstan

KD 4.3 (Keterampilan) : Menyajikan hasil pengukuran besaran fisis dengan menggunakan peralatan dan teknik
yang tepat untuk penyelidikan ilmiah

Materi Jabaran Indikator / Tingkat Kemampuan Tujuan Pembelajaran


Sikap A Pengetahuan C Keterampilan P Sikap Pengetahuan Keterampilan
Materi

154
155

Membedak Menyadari A1 Menjelaskan C1 Mengumpulkan P1 Siswa Siswa dapat Siswa dapat


an gerak bahwa Tuhan pengertian gerak contoh-contoh menyadari menjelaskan mengumpulkan
dalam YME yang dalam fisika benda yang bahwa Tuhan pengertian contoh-contoh
fisika memberikan bergerak YME yang gerak dalam benda yang
dengan kemampuan berdasarkan memberikan fisika bergerak
gerak kepada gerak dalam kemampuan berdasarkan
dalam manusia fisika kepada gerak dalam
kehidupan untuk dapat manusia fisika
Fakta sehari-hari bergerak untuk dapat
(Gerak
tumbuhan bergerak

oleh
angina
dengan
gerak
seseorang
yang
sedang

155
156

Membedak Menyadari A1 Mengidentifikasi C1 Mendemonstrasi P2 Siswa Siswa dapat Siswa dapat


an jarak bahwa Tuhan perbedaan antara kan perbedaan menyadari mengidentifika mendemonstras
dan YME yang jarak dan jarak dan bahwa Tuhan si perbedaan ikan perbedaan
perpindaha memberikan perpindahan perpindahan YME yang antara jarak jarak dan
n kemampuan memberikan perpindahan
kepada kemampuan dan
manusia kepada perpindahan
untuk dapat manusia
berpindah untuk dapat
berpindah
dari satu
tempat ke dari satu
tempat yang
Membedak Menyadari A1 Mengidentifikasi C1 Mendemonstrasi P2 tempat ke
Siswa Siswa dapat Siswa dapat
an bahwa Tuhan perbedaan antara kan gerak menyadari mengidentifika mendemonstras
kecepatan
dengan memberikan kelajuan
Kecepatandan sebuah
mobilanmobil-
dengan bahwa Tuhan
YME yang si perbedaan
antara kelajuan ikan gerak
sebuah mobil-
kelajuan kemampuan jarak dan memberikan dan kecepatan mobilan
kepada perpindahan kemampuan dengan jarak
manusia sebagai tempat kepada dan
untuk dapat berhenti manusia perpindahan
bergerak untuk dapat sebagai tempat
dengan bergerak berhenti
kecepatan dengan
yang kecepatan
bervariasi yang

156
157

Gerak Menyadari A1 Mengidentifikasi C1 Mendemonstrasi P2 Siswa Siswa dapat Siswa dapat


benda pada bahwa Tuhan ciri - ciri benda kan gerak menyadari mengidentifika mendemonstras
lintasan YME telah yang bergerak dengan lintasan bahwa Tuhan si ciri - ciri ikan gerak
lurus menciptakan lurus yang lurus YME telah benda yang dengan lintasan
(Sebuah setiap benda menciptakan bergerak lurus yang lurus
mobil yang dengan setiap benda
bergerak melakukan dengan
pada
Gerakjalan gerak lurus
Meyakini melakukan
A3 Menjelaskan C1 Mendemonstrasi P2 Siswa Siswa dapat Siswa dapat
benda bahwa Tuhan gerak sebuah kan perilaku meyakini menjelaskan mendemonstras
dengan YME yang benda yang sebuah benda bahwa Tuhan gerak sebuah ikan perilaku
kecepatan telah bergerak dengan yang bergerak YME yang benda yang sebuah benda
tetap menciptakan kecepatan tetap dengan telah bergerak yang bergerak
yang agar dapat setiap benda kecepatan kecepatan tetap
bergerak bergerak agar dapat tetap
pada laut dengan bergerak
lepas) kecepatan dengan
yang tetap kecepatan

157
158

Gerak Meyakini A3 Menjelaskan C1 Mendemonstrasi P2 Siswa Siswa dapat Siswa dapat


benda bahwa Tuhan gerak sebuah kan perilaku meyakini menjelaskan mendemonstras
dengan YME yang benda yang sebuah benda bahwa Tuhan gerak sebuah ikan perilaku
percepatan telah bergerak dengan yang bergerak YME yang benda yang sebuah benda
tetap menciptakan percepatan tetap dengan telah bergerak yang bergerak
(Sebuah setiap benda percepatan tetap menciptakan dengan dengan
benda yang agar dapat setiap benda percepatan percepatan
melewati bergerak agar dapat tetap
jalan yang dengan bergerak tetap
menurun) berbagai dengan
kondisi berbagai
keadaan yang kondisi
dilewati keadaan yang
dilewati
Gerak Meyakini A3 Menjelaskan C1 Mendemonstrasi P2 Siswa Siswa dapat Siswa dapat
vertikal ke bahwa Tuhan konsep gerak kan gerak meyakini menjelaskan mendemonstras
atas YME yang vertikal ke atas sebuah bola bahwa Tuhan konsep gerak ikan gerak
(Sebuah telah yang di lempar YME yang vertikal ke atas sebuah bola

158
159

roket yang menciptakan vertikal ke atas telah yang di lempar


akan setiap benda menciptakan vertikal ke atas
meluncur agar dapat setiap benda
ke atas) bergerak agar dapat
vertikal ke bergerak
atas, seperti vertikal ke
gerak roket atas, seperti
yang akan gerak roket
Gerak meluncur
Meyakini A3 Menjelaskan C1 Mendemonstrasi P2 yang
Siswaakan Siswa dapat Siswa dapat
vertikal ke bahwa Tuhan konsep gerak kan gerak meyakini menjelaskan mendemonstras
bawah YME yang vertikal ke bawah sebuah bola bahwa Tuhan konsep gerak ikan gerak
(buah yang telah yang di lempar YME yang vertikal ke sebuah bola
jatuh dari menciptakan vertikal ke atas telah bawah yang di lempar
pohonnya) setiap benda menciptakan vertikal ke atas
agar dapat setiap benda
bergerak ke agar dapat
bawah seperti bergerak ke
buah yang bawah seperti
jatuh ke buah yang
Gerak Mengajukan A2 a. Menyebutkan C1 Mengumpulkan P1 Siswa a. Siswa Siswa

Konsep konsep pengertian gerak konsep tentang mengajukan menyebutkan mengumpulkan


tentang gerak dalam fisika pengertian gerak konsep pengertian konsep tentang

159
160

b. Mengidentifikasi dalam fisika dan tentang gerak gerak dalam pengertian


perbedaan gerak dalam
pengertian gerak kehidupan sehari- fisika gerak dalam
dalam fisika dengan hari dari berbagai b. Siswa fisika dan
gerak dalam sumber mengide gerak dalam
kehidupan sehari-
ntifi kasi kehidupan
hari
perbeda
sehari-hari dari
an
berbagai
pengerti sumber
an gerak
dalam
Jarak Mengajukan A Menjelaskan C1 Mengumpulkan P1 Siswa Siswa
fisika Siswa
2
konsep pengertian dari konsep dari mengajukan menjelaskan mengumpulkan
tentang jarak jarak jarak dari konsep pengertian dari konsep dari
berbagai sumber tentang jarak jarak jarak dari
berbagai
Perpindaha Mengajukan A Menjelaskan C1 Mengumpulkan P1 Siswa Siswa Siswa
2
n konsep pengertian dari konsep mengajukan menjelaskan mengumpulkan
tentang perpindahan perpindahan dari konsep pengertian dari konsep
perpindahan berbagai sumber tentang perpindahan perpindahan
perpindahan dari berbagai

160
161

Hubungan Mengajukan A Mengidentifikasi C1 Mengidentifikas P2 Siswa Siswa Siswa


2
jarak dan konsep perbedaan jarak i aplikasi jarak mengajukan mengidentifika mengidentifika

perpindaha perbedaan dengan dan perpindahan konsep si perbedaan si aplikasi jarak


n jarak dan perpindahan dalam perbedaan jarak dengan dan
perpindahan kehidupan jarak dan perpindahan perpindahan
sehari-hari perpindahan dalam
kehidupan
Kecepatan Mengajukan A2 Menjelaskan C1 Mengumpulkan P1 Siswa Siswa Siswa
konsep pengertian konsep mengajukan menjelaskan mengumpulkan
kecepatan kecepatan kecepatan dari konsep pengertian konsep
berbagai sumber kecepatan kecepatan kecepatan dari
berbagai
Kelajuan Mengajukan A2 Menjelaskan C1 Mengumpulkan P1 Siswa Siswa Siswa
konsep pengertian konsep kelajuan mengajukan menjelaskan mengumpulkan
kelajuan kelajuan dari berbagai konsep pengertian konsep
sumber kelajuan kelajuan
kelajuan dari
berbagai

161
162

Hubungan Mengajukan A2 a. Mengident C1 Menjelaskan P4 Siswa a. Siswa Siswa


kecepatan konsep ifikasi konsep mengajukan mengidentifi menjelaskan
dan perbedaan perbedaan kecepatan dan konsep kasi konsep
kelajuan kecepatan kecepatan kelajuan beserta perbedaan perbedaan kecepatan dan
dan kelajuan dengan kelajuan contohnya di kecepatan kecepatan kelajuan
C3
depan kelas dan kelajuan dengan beserta
b. Menghitu
kelajuan contohnya di
ng besar sebuah
kelajuan menghitung
benda besar
kecepatan
dan kelajuan
Percepatan Mengajukan A2 Menjelaskan C1 Mengumpulkan P1 Siswa Siswa Siswa
konsep pengertian konsep mengajukan menjelaskan mengumpulkan
percepatan percepatan percepatan dari konsep pengertian konsep
berbagai sumber percepatan percepatan percepatan dari
berbagai

162
163

Gerak Membuktika A5 a.Menjelaskan C2 Menjelaskan P4 Siswa a. Siswa Siswa


lurus n gerak lurus karakteristik karakteristik membuktikan menjelaskan menjelaskan
beraturan beraturan gerak benda gerak benda gerak lurus karakteristik karekteristik
(GLB) (GLB) dengan dengan beraturan gerak benda karakteristik
kecepatan tetap kecepatan tetap (GLB) dengan gerak benda
di depan kelas kecepatan dengan
b. Menghitu
C3 tetap kecepatan tetap
ng besar
kecepatan pada di depan kelas
b. Siswa
GLB
menghitung
Gerak Membuktika A5 a.Menjelaskan C2 Menjelaskan P4 Siswa a. besar
Siswa Siswa
lurus n gerak lurus karakteristik karakteristik membuktikan menjelaskan menjelaskan
berubah
beraturan berubah
beraturan gerak benda
dengan gerak
denganbenda gerak lurus
berubah karakteristik
gerak benda karakteristik
gerak benda
(GLBB) (GLBB) percepatan C3 percepatan beraturan dengan dengan
konstan konstan di depan percepatan percepatan
kelas (GLBB) konstan konstan di
b. Menghitu depan kelas
ng besar b. Siswa
percepatan pada menghitung
besar
GLBB
percepatan

163
164

GLBB Mengkualifik A5 a. Menganalisis C4 Menjelaskan P4 Siswa a. Siswa Siswa


dipercepat asi gerak hubungan hubungan mengkualifik menganalisis menjelaskan
dalam kecepatan kecepatan asi gerak hubungan hubungan
kehidupan dengan waktu dengan waktu dalam kecepatan kecepatan
sehari-hari pada GLBB pada GLBB kehidupan dengan dengan waktu
yang dipercepat dipercepat di sehari-hari pada GLBB
termasuk waktu pada
C3 depan kelas yang dipercepat di
b. Menghitung GLBB
GLBB termasuk depan kelas
percepatan pada dipercepat
dipercepat GLBB GLBB
dipercepat dipercepat b. Siswa
menghitung
GLBB Mengkualifik A5 a. Menganalisis C4 Menjelaskan P4 Siswa a. Siswa Siswa
diperlamba asi gerak hubungan hubungan mengkualifik menganalisis menjelaskan
t dalam kecepatan kecepatan asi gerak hubungan hubungan
kehidupan
sehari-hari dengan waktu
pada GLBB C3 dengan waktu
pada GLBB dalam
kehidupan kecepatan
dengan kecepatan
dengan waktu
yang diperlambat diperlambat di sehari-hari waktu pada pada GLBB
termasuk b. Menghitung depan kelas yang GLBB diperlambat di
GLBB termasuk diperlambat depan kelas
diperlambat percepatan pada GLBB
GLBB b. Siswa
diperlambat
diperlambat menghitung
percepatan
pada GLBB

164
165

Jarak Menekankan A3 Menghitung besar C3 Mengumpulkan P1 Siswa Siswa Siswa


terhadap jarak yang pendapat menekankan menghitung mengumpulkan
konsep jarak ditempuh oleh mengenai terhadap besar jarak pendapat
sebuah benda konsep jarak konsep jarak yang ditempuh mengenai
yang bergerak oleh sebuah konsep jarak
dari perhitungan benda yang dari
Perpindaha Menekankan A3 Menghitung besar C3 Mengumpulkan P1 Siswa Siswa Siswa
n terhadap perpindahan pendapat menekankan menghitung mengumpulkan
konsep sebuah benda mengenai terhadap besar pendapat
perpindahan yang bergerak konsep konsep perpindahan mengenai
perpindahan sebuah benda konsep
perpindahan dari yang bergerak perpindahan
perhitungan dari
Kecepatan Menekankan A3 Menganalisis C4 Mengumpulkan P1 Siswa siswa Siswa
Prinsip
konsep sebuah benda mengenai terhadap besar pendapat
kecepatan yang bergerak konsep konsep kecepatan mengenai
pada lintasan kecepatan dari kecepatan sebuah benda konsep
lurus analisis yang bergerak kecepatan dari
pada lintasan analisis

165
166

Kelajuan Menekankan A3 Menganalisis C4 Mengumpulkan P1 Siswa Siswa Siswa


terhadap besar kelajuan pendapat menekankan menganalisis mengumpulkan
konsep sebuah benda mengenai terhadap besar kelajuan pendapat
kelajuan yang bergerak konsep kelajuan konsep sebuah benda mengenai
pada lintasan dari analisis kelajuan yang bergerak konsep
lurus pada lintasan
Gerak Menunjukkan A5 Menganalisis C4 Mempertajam P4 Siswa Siswa Siswa
lurus hubungan hubungan hubungan menunjukkan menganalisis mempertajam
beraturan kecepatan kecepatan dengan kecepatan hubungan hubungan hubungan
(GLB) dengan waktu waktu pada GLB dengan waktu kecepatan kecepatan kecepatan
pada GLB pada GLB dengan waktu dengan waktu dengan waktu
Gerak Menunjukkan A5 Menganalisis C4 Mempertajam P4 Siswa Siswa Siswa
lurus hubungan hubungan hubungan menunjukkan menganalisis mempertajam
berubah percepatan kecepatan dan kecepatan dan hubungan hubungan hubungan
beraturan dengan waktu percepatan percepatan percepatan kecepatan dan kecepatan dan
(GLBB) pada GLBB dengan waktu dengan waktu dengan waktu percepatan percepatan
pada GLBB pada GLBB pada GLBB dengan waktu dengan waktu

166
167

GLBB Membangun A4 Menganalisis C4 Menjelaskan P4 Siswa Siswa Siswa


dipercepat sikap kritis besar percepatan hubungan membangun menganalisis menjelaskan
terhadap pada GLBB percepatan sikap kritis besar hubungan
analisis dipercepat dengan waktu terhadap percepatan percepatan
hubungan pada GLBB analisis pada GLBB dengan waktu
percepatan dipercepat di hubungan dipercepat pada GLBB
dengan waktu depan kelas percepatan dipercepat di
pada GLBB dengan waktu depan kelas
GLBB dipercepat
Membangun A4 Menganalisis C4 Menjelaskan P4 pada
SiswaGLBB Siswa Siswa
diperlambasikap kritis besar percepatan hubungan membangun menganalisis menjelaskan
t terhadap pada GLBB percepatan sikap kritis besar hubungan
analisis diperlambat dengan waktu terhadap percepatan percepatan
hubungan pada GLBB analisis pada GLBB dengan waktu
percepatan diperlambat di hubungan diperlambat pada GLBB
dengan waktu depan kelas percepatan diperlambat di
pada GLBB dengan waktu depan kelas
diperlambat pada GLBB
Melakukan Membentuk A4 Menganalisis C4 Menjelaskan di P4 diperlambat
Siswa Siswa Siswa
pemecahan pendapat pemecahan depan kelas membentuk menganalisis menjelaskan di
terkaitan terkait masalah pemecahan pendapat pemecahan depan kelas
Prosedur kecepatan pemecahan kecepatan pada masalah terkait masalah pemecahan
pada GLB masalah GLB kecepatan pada pemecahan kecepatan pada masalah

167
168

kecepatan GLB masalah GLB kecepatan pada


pada GLB kecepatan GLB
Melakukan Membentuk A4 Menganalisis C4 Menjelaskan di P4 pada GLB
Siswa Siswa Siswa
pemecahan pendapat pemecahan depan kelas membentuk menganalisis menjelaskan di
terkait terkait masalah pemecahan pendapat pemecahan depan kelas
percepatanpemecahan percepatan pada masalah terkait masalah pemecahan
pada masalah GLBB percepatan pada pemecahan percepatan masalah
percepatan GLBB masalah pada GLBB percepatan
GLBB dengan percepatan pada GLBB
Melakukan GLBB dengan
Membentuk A4 Menganalisis C4 Menjelaskan di P4 Siswa Siswa Siswa
pemecahan pendapat pemecahan depan kelas membentuk menganalisis menjelaskan di
masalah terkait masalah pemecahan pendapat pemecahan depan kelas
terkait pemecahan percepatan pada masalah terkait masalah pemecahan
percepatanmasalah GLBB dipercepat percepatan pada pemecahan percepatan masalah
pada percepatan GLBB masalah pada GLBB percepatan
pada GLBB dipercepat percepatan dipercepat pada GLBB
GLBB
Melakukan dipercepat
Membentuk A4 Menganalisis C4 Menjelaskan di P4 pada
SiswaGLBB Siswa dipercepat
Siswa
pemecahan pendapat pemecahan depan kelas membentuk menganalisis menjelaskan di
masalah terkait masalah pemecahan pendapat pemecahan depan kelas
terkait pemecahan percepatan pada masalah terkait masalah pemecahan
GLBB masalah GLBB percepatan pada pemecahan percepatan masalah

168
169

diperlamba percepatan diperlambat GLBB masalah pada GLBB percepatan


t pada GLBB diperlambat percepatan diperlambat pada GLBB
pada GLBB
diperlambat diperlambat diperlambat

169
170

Lampiran 5. Hasil Analisis Validitas Instrumen


1. Cuplikan Lembar Penilaian
Instrumen Validasi
a. Validator I
171
172
173

b. Validator 2
174
8. Hasil Analisis Penilaian Instrumen Validasi

Validator
No Aspek Yang Dinilai s atau r-L0 ∑s n(c-1) V= (∑s)/[n(c-1)] Kategori
r1 r2 r3

Petunjuk pengisian dalam


lembar validasi LKPD
materi kinematika gerak
1 menggunakan model Project 3 3 3 2 2 2 6 9 0,666666667 Valid
Based Learning berbantuan
aplikasi Tracker ditulis
dalam bahasa yang jelas.

Pertanyaan-pertanyaan yang
dibuat pada lembar validasi
2 4 3 3 3 2 2 7 9 0,777777778 Valid
LKPD sesuai dengan
indikator penilaian

174
Validator
No Aspek Yang Dinilai s atau r-L0 ∑s n(c-1) V= (∑s)/[n(c-1)] Kategori
r1 r2 r3

Pertanyaan-pertanyaan
dalam lembar validasi LKPD
3 3 4 4 2 3 3 8 9 0,888888889 Valid
sesuai dengan tujuan
penelitian yang ingin dicapai

Pertanyaan-pertanyaan
dalam lembar validasi LKPD
4 4 3 4 3 2 3 8 9 0,888888889 Valid
tidak mengandung makna
yang ganda

Lembar validasi LKPD


5 menggunakan format 4 3 4 3 2 3 8 9 0,888888889 Valid
penilaian mudah dipahami

175
Validator
No Aspek Yang Dinilai s atau r-L0 ∑s n(c-1) V= (∑s)/[n(c-1)] Kategori
r1 r2 r3

Bahasa yang akan digunakan


pada setiap butir pernyataan
6 pada lembar validasi LKPD 3 4 4 2 3 3 8 9 0,888888889 Valid
sesuai dengan kaidah EYD
bahasa Indonesia yang benar

bahasa yang akan digunakan


pada setiap butir pernyataan
7 pada lembar validasi LKPD 3 4 4 2 3 3 8 9 0,888888889 Valid
sesuai dengan kaidah EYD
bahasa Indonesia yang benar

176
177

Lampiran 6. Hasil Analisis Validasi LKPD


1. Cuplikan Lembar validasi LKPD
a. Validator I
178
179
180
181

b. Validator II
182
183
184
185
2. Hasil Analisis Validasi LKPD

Validator
No Aspek Yang Dinilai s atau r-L0 ∑s n(c-1) V= (∑s)/[n(c-1)] Kategori
r1 r2 r3
Aspek Isi
Materi yang disajikan dalam LKPD
1 telah sesuai dengan tuntutan KI, KD, 4 3 3 3 2 2 7 9 0,777777778 Valid
dan indikator yang dirumuskan
Fakta dalam penyajian masalah yang
2 disajikan sesuai dengan topik pada 3 3 3 2 2 2 6 9 0,666666667 Valid
materi
Contoh-contoh yang diberikan up to
3 date dan kontekstual 3 3 3 2 2 2 6 9 0,666666667 Valid
Contoh soal yang diberikan relevan
4 dengan materi 4 3 3 3 2 2 7 9 0,777777778 Valid
Soal-soal latihan membantu peserta
5 didik mencapai tujuan pembelajaran 4 4 3 3 3 2 8 9 0,888888889 Valid
LKPD yang disajikan sesuai dengan
6 kebenaran ilmu 3 3 3 2 2 2 6 9 0,666666667 Valid
LKPD yang disajikan sesuai dengan
7 kedalaman materi 3 3 3 2 2 2 6 9 0,666666667 Valid
LKPD memiliki kebaharuan
8 pengetahuan bagi pembaca 4 3 3 3 2 2 7 9 0,777777778 Valid
LKPD yang disajikan mengikuti
9 perkembangan teknologi 3 4 4 2 3 3 8 9 0,888888889 Valid

186
Validator
No Aspek Yang Dinilai s atau r-L0 ∑s n(c-1) V= (∑s)/[n(c-1)] Kategori
r1 r2 r3
LKPD yang disajikan memuat model
10 pembelajaran Project Based Learning 3 3 4 2 2 3 7 9 0,777777778 Valid
LKPD disajikan memuat langkah
11 pendekatan saintiffik 3 3 4 2 2 3 7 9 0,777777778 Valid
LKPD yang disajikan memuat petunjuk
12 cara menggunakan tracker 4 3 3 3 2 2 7 9 0,777777778 Valid
41 38 39
Total Aspek Isi 9,111111111 Valid
Rata-rata Aspek Isi 0,759259259 Valid
Aspek Konstruk
LKPD sesuai dengan urutan LKPD
1 yang baku 4 3 3 3 2 2 7 9 0,777777778 Valid
Struktur LKPD memiliki keterkaitan
2 satu dengan yang lain 4 3 3 3 2 2 7 9 0,777777778 Valid
Langkah-lagkah model pembelajaran
3 Project Based Learning tergambar 4 3 4 3 2 3 8 9 0,888888889 Valid
dengan jelas dalam LKPD
Tahap Essential Question mudah
4 dipahami dan dapat meningkatkan 3 3 3 2 2 2 6 9 0,666666667 Valid
kemampuan berpikir peserta didik
Terdapat kolom untuk merancang
5 sebuah proyek/produk sederhana yang 4 3 3 3 2 2 7 9 0,777777778 Valid
berkaitan dengan materi yang dipelajari

187
Validator
No Aspek Yang Dinilai s atau r-L0 ∑s n(c-1) V= (∑s)/[n(c-1)] Kategori
r1 r2 r3
Tahapan menyusun jadwal memuat
6 rincian perencanaan jadwal kegiatan 4 3 3 3 2 2 7 9 0,777777778 Valid
yang mudah dipahami
Lembar monitoring produk
7 memudahkan guru dalam memeriksa 4 3 3 3 2 2 7 9 0,777777778 Valid
keterlaksanaan produk yang dikerjakan
Format penulisan hasil proyek / kerja
8 sesuai dengan format penulisan laporan 3 4 3 2 3 2 7 9 0,777777778 Valid
Soal evaluasi sesuai dengan tujuan
9 pembelajaran 4 3 4 3 2 3 8 9 0,888888889 Valid
Langkah-langkah petunjuk cara
10 menggunakan tracker sesuai dengan 4 2 4 3 1 3 7 9 0,777777778 Valid
langkah yang sebenarnya
Petunjuk cara menggunakan tracker
11 dalam LKPD mudah dipahami 4 3 4 3 2 3 8 9 0,888888889 Valid
Uraian materi pada LKPD sesuai
12 dengan pendekatan saintifik 4 3 3 3 2 2 8 9 0,888888889 Valid
Konsisten dalam menggunakan simbol
13 dan lamban 3 3 3 2 2 2 6 9 0,666666667 Valid
49 39 43
Total Aspek Konstruk 10,33333333 Valid
Rata-rata Aspek Konstruk 0,794871795 Valid
Aspek Kebahasaan

188
Validator
No Aspek Yang Dinilai s atau r-L0 ∑s n(c-1) V= (∑s)/[n(c-1)] Kategori
r1 r2 r3
Menggunakan bahasa sesuai dengan
1 kaidah tata bahasa indonesia 3 3 3 2 2 2 6 9 0,666666667 Valid
2 bahasa yang digunakan komunikatif 3 3 4 2 2 3 7 9 0,777777778 Valid
bahasa yang digunakan mudah
3 dipahami dan tidak bermakna ganda 4 3 4 3 2 3 7 9 0,777777778 Valid
4 konsisten dalam menggunakan istilah 3 3 3 2 2 2 6 9 0,666666667 Valid
ejaan yang digunakan mengacu pada
5 4 3 3 3 2 2 6 9 0,666666667 Valid
EYD
informasi yang disampaikan dalam
6 LKPD jelas 3 4 3 2 3 2 7 9 0,777777778 Valid
20 19 20
Total Aspek Kebahasaan 4,333333333 Valid
Rata-rata Aspek Kebahsaan 0,722222222 Valid
Aspek Kegrafisan
1 Font yang digunakan jelas dan terbaca 2 4 4 1 3 3 7 9 0,777777778 Valid
Tata letak dan layout LKPD
2
proporsional 3 3 4 2 2 3 7 9 0,777777778 Valid
Ilustrasi gambar dan foto LKPD tepat
3 sesuai dengan materi
2 4 4 1 3 3 7 9 0,777777778 Valid
Desain tampilan LKPD menarik
4
pembaca 3 3 4 2 2 3 8 9 0,888888889 Valid
5 Perpaduan warna dalam LKPD menarik 3 3 4 3 2 3 8 9 0,888888889 Valid

189
Validator
No Aspek Yang Dinilai s atau r-L0 ∑s n(c-1) V= (∑s)/[n(c-1)] Kategori
r1 r2 r3
LKPD memberikan interaksi kepada
6 pembaca berupa stimulus 3 3 3 2 2 2 6 9 0,666666667 Valid
16 20 23
Total Aspek Kegrafisan 4,777777778 Valid
Rata-rata Aspek Kegrafisan 0,796296296 Valid
RATA-RATA TOTAL 0,768162393

190
191

Lampiran 7. Hasil Analisis Validasi RPP


1. Cuplikan Hasil Validasi RPP
192
193
194
195
196

2. Hasil Analisis Validasi RPP

Nilai Yang
No Aspek Yang Dinilai Nilai
Diberikan
A. Validitas Isi
1. Perumusan Indikator
a. Indikator dirumuskan memenuhi tuntutan
4 100
KD
b. Indikator dirumuskan menggambarkan
pencapaian kompetensi 4 100
c. Indikator dirumuskan menggunakan kata
4 100
kerja operasional
2 Perumusan Tujuan Pembelajaran
a. Perumusan tujuan pembelajaran
3 75
berdasrkan indikator
b. Perumusan tujuan pembelajaran tidak 3 75
menimbulkan makna ganda
3 Prinsip Pemilihan Materi
a. Relevan dengan KD yang ingin dicapau 3 75
b. Menerapkan prinsip konsisten 4 100
c. Memuat fakta, konsep, prinsip dan
4 100
prosedur
d. Ditulis dengan butir-butir indikator 4 100
e. Dapat membantu peserta didik dalam
4 100
menguasai komptensi
f. Ditulis dengan tata cara penulisan rumus-
rumus fisika yang benar 4 100
4 Pemilihan Metode Pembelajaran
a. Dipilih sesuai dengan karakteritik siswa 4 100
b. Sesuai dengan KD yang ingin dicapai 4 100
5 Pemilihan Media Pembelajaran
dipilih sesuai dengan materi terkait 4 100
6 Penggunaan Sumber Belajar
a. Sumber belajar yang digunakan lebih dari
satu jenis 4 100

b. Mendukung pembelajaran 4 100


7. Pelaksanaan Langkah-langkah
Pembelajaran
a. Skenario pembelajaran tertulis dengan jelas 4 100
b. Pada kegiatan pendahuluan guru:
197

Nilai Yang
No Aspek Yang Dinilai Nilai
Diberikan
1) menyiapkan peserta didik secara fisik dan
4 100
psikis
2) memberi motivasi secara kontektual 4 100
3) pertanyaan yang diberikan mengaitkan
dengan materi sebelumnya 4 100
c. Tujuan/ kompetensi dasar tertulis jelas
4 100
dalam RPP
d. Cakupan materi sesuai dengan silabus
tertulis jelas dalam RPP 4 100
e. Pada kegiatan inti :
1) kegiatan pembelajarab sesuai dengan
4 100
model
2) kegiatan Pembelajaran menggunakan
4 100
saintifik
3) menggunakan model PjBL 4 100
4) bentuk kegiatan pembelajaran saintifk 4 100
5) memuat aplikasi Tracker 4 100
f. Pada kegiatan Penutup :
1) guru bersama peserta didik melakukan
3 75
refleksi untuk evaluasi
2) memberikan unpan balik terhadap proses
4 100
dan hasil
3) memberikan tindak lanjut berupa tugas
4 100
tertulis
4) menginformasikan untuk pembelajaran
4 100
berikutnya
8 Penilaian Hasil Belajar
a. Instrumen penilaian proses dan hasil sesuai
4 100
indikator
b. Instrumen evaluasi tertulis dengan jelas 4 100
Jumlah 3200
Rata-rata 96,9697
B. Validitas Konstruksi
1 Susunan Langkah-langkah Pembelajaran 4 100
a. Sesuai dengan tujuan pembelajaran 4 100
b. Menunjang terlaksananya pembelajaran 4 100
c. Sesuai dengan sumber alat dan bahan 4 100
d. Sistematis 4 100
e. Memungkinkan keterlibatan peserta didik 4 100
198

Nilai Yang
No Aspek Yang Dinilai Nilai
Diberikan
2 Pemilihan cara-cara memotivasi siswa
a. Membuka pembelajaran dg menstimulus
4 100
siswa
b. Melibatkan peserta didik secara aktif 4 100
melaksanakan pembelajaran dg urutan yang
3
logis
a. Kegiatan yg dilaksanakan berkaitan 4 100
b. Kegiatan dimulai dari urutan sederhana ke
komplek 4 100
c. Sesuai dengan langkah-langkah PjBL 4 100
d. Disajikan dengan pendekatan saintifik 4 100
e. Memuat langkah tracker 4 100
f. Tindak lanjut akhir pembelajaran jelas 3 75
prosedur penilaian meliputi sikap,
4 keterampilan dan pengetahuan 3 75
a. Mencantumkan teknik, bentuk dan
instrumen yg sesuai dengan indikator
b. Instrumen pembelajaran sesuai dg kegiatan
yg dilakukan 3 75

Jumah 1525
Rata-rata 95,3125
c. Validitas Bahasa RPP
1. bahasa yang digunakan sesuai dg
perkembangan kognitif peserta didik 3 75
2. RPP ditulis dengan bahasa yang baik dan
benar sesuai dengan EYD 3 75
3. kalimat RPP tidak mengandung makna
3 75
ganda
Jumlah 225
Rata-rata 75
RATA-RATA TOTAL 89,09

Lampiran 8 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


199

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SMA 3


PADANG
Kelas / Semester : X IPA / I
Materi pokok : Kinematika Gerak
Alokasi waktu : 9 JP (3 x Pertemuan)

A. Kompetensi Inti

KI 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya


KI 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,
responsive, dan pro aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian
dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan social dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI 3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi
pengetahuan factual, konseptual, procedural, dan metakognitif
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memcahkan masalah
KI 4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret
dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan yang dipelajarinya
di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan
kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah
keilmuan

B. Kompetensi Dasar
200

1.1 Menyadari kebesaran Tuhan yang menciptakan alam jagad raya


melalui pengamatan fenomena alam fisis dan pengukurannya
2.1 Menunjukkan perilaku IPA (memiliki rasa ingin tahu, objekti, jujur,
teliti, cermat, tekun, hati – hati, bertanggung jawab, terbuka, kritis,
kreatif, inovatif, dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari – hari
dalam wujud implementasi sikap dalam melakukan percobaan,
melaporkan, dan berdiskusi.
3.4 Menganalisis besaran – besaran fisis pada gerak lurus dengan
kecepatan konstan dan gerak lurus dengan percepatan konstan.
4.4.Menyajikan hasil pengukuran besaran fisis dengan menggunakan
peralatan dan teknik yang tepat untuk penyelidikan IPA.
4.5.Menyajikan data dan grafik hasil percobaan untuk menyelidiki sifat
gerak benda yang bergerak lurus dengan kecepatan konstan dan gerak
lurus dengan percepatan konstan

C. Indikator Capaian Pembelajaran dan Tujuan Pembelajaran


201

Indikator Tujuan Pembelajaran


Sikap Spiritual
1.1.1 Menyadari bahwa Tuhan Yang 1.1.1.1 Peserta didik dapat
menyadari kebesaran Tuhan
Maha Esa mengatur semua yang
yang menciptakan dan
terjadi pada jagad raya ini
mengatur jagad raya melalui
pengamatan dan pemecahan
masalah dari fenomena alam
dan pengukurannya.

Sikap Sosial
2.1.1 Menunjukkan perilaku IPA 2.1.1.1 Setelah proses pembelajaran
peserta didik dapat
(memiliki rasa ingin tahu, teliti,
menunjukkan sikap rasa ingin
kerjasama dan kreatif) dalam
tahu, teliti, kerjasama, dan
aktivitas sehari-hari sebagai
kreatif.
wujud implementasi sikap dalam
melakukan
Pengetahuan : percobaan, Setelah mempelajari tentang
Kinematika Gerak Lurus :
3.4.1 Menjelaskan pengertian gerak 3.4.1.1 Peserta didik dapat
dalam fisika menjelaskan pengertian gerak
dalam fisika

3.4.2 Memahami konsep kecepatan 3.4.2.1 Peserta didik dapat


dan kelajuan memahami konsep kecepatan
dengan kelajuan
3.4.3 Memahami konsep percepatan
3.4.4 Menjelaskan karakteristik gerak benda dengan kecepatan tetap
3.4.5 Menjelaskan karakteristik gerak benda dengan percepatan konstan
3.4.6 Menjelaskan konsep gerak jatuh bebas
3.4.7 Menganalisis hubungan kecepatan dengan waktu pada gerak jatuh bebas
3.4.8 Menganalisis hubungan tinggi dengan kecepatan pada gerak jatuh bebas
3.4.2.2 Peserta didik dapat mengidentifikasi perbedaan kecepatan dengan
kelajuan

3.4.3.1 Peserta didik dapat memahami konsep percepatan

3.4.4.1 Peserta didik dapat menjelaskan karakteristik gerak benda dengan


kecepatan tetap
202

3.4.4.2 Peserta didik dapat menghitung kecepatan pada GLB


3.4.4.3 Peserta didik dapat menganalisis karakteristik gerak benda dengan
kecepatan tetap melalui aplikasi tracker
3.4.5.1 Peserta didik dapat menjelaskan karakteristik gerak benda dengan
percepatan konstan
3.4.5.2 Peserta didik dapat menghitung besar percepatan pada GLBB

3.4.5.3 Peserta didik dapat menganalisis karakteristik gerak benda dengan


percepatan konstan melalui aplikasi tracker

3.4.6.1 Peserta didik dapat menjelaskan konsep gerak jatuh bebas

3.4.6.2 Peserta didik dapat menganalisis konsep gerak jatuh bebas dengan
aplikasi tracker
3.4.7.1 Peserta didik dapat menganalisis hubungan kecepatan dengan waktu
pada gerak jatuh bebas
3.4.8.1 Peserta didik dapat menganalisis hubungan tinggi dengan kecepatan
pada gerak
jatuhbebas
204

3.4.9 Menjelaskan konsep gerak 3.4.9.1 Peserta didik dapat


vertikal ke atas menjelaskan konsep gerak
vertikal ke atas

3.4.10 Menganalisis hubungan 3.4.9.2 Peserta didik dapat


kecepatan dengan waktu pada menganalisis konsep gerak
gerak vertikal ke atas vertikal ke atas melalui
aplikasi tracker

3.4.10.1Peserta didik dapat


3.4.11 Menganalisis hubungan menganalisis hubungan
percepatan dengan waktu pada kecepatan dengan waktu
gerak vertikal ke atas pada gerak vertikal ke atas

3.4.11.1Peserta didik dapat


menganalisis hubungan
percepatan dengan waktu
pada gerak vertikal ke atas
205

Keterampilan Setelah melakukan percobaan dan


mendiskusikan tentang GLB dan

GLBB :
4.4.1.1 Peserta Didik dapat
4.4.1 Melakukan percobaan GLB dan
melakukan percobaan GLB
GLBB dan GLBB

4.4.2.1 Peserta Didik dapat


menyajikan data hasil
4.4.2 Menyajikan data hasil percobaan
percobaan GLB dan GLBB
GLB dan GLBB
4.4.3.1 Peserta Didik dapat
menganalisis data hasil
percobaan GLB dan GLBB
4.4.3 Menganalisis data hasil
menggunakan aplikasi
percobaan GLB dan GLBB
tracker
menggunakan aplikasi tracker
4.4.4.1 Peserta didik membuat
laporan hasil analisis
menggunakan aplikasi
tracker
4.4.4 Membuat laporan hasil analisis
4.4.12.1 Peserta didik dapat
menggunakan aplikasi tracker melakukan percobaan gerak
jatuh bebas
4.4.6.1 Peserta didik dapat
menyajikan data hasil
percobaan gerak jatuh bebas

4.4.9 Melakukan percobaan gerak vertikal ke atas

4.4.10 Menyajikan data hasil percobaan gerak vertikal ke atas

4.4.11 Menganalisis data hasil percobaan gerak vertikal ke atas


menggunakan aplikasi tracker

4.4.12 Membuat laporan hasil analisis menggunakan aplikasi tracker


206

menggunakan aplikasi

tracker

4.4.9.1 Peserta Didik dapat melakukan percobaan gerak vertikal ke atas

4.4.10.1Peserta Didik dapat menyajikan data hasil percobaan gerak vertikal


ke atas

4.4.11.1Peserta Didik dapat menganalisis data hasil percobaan gerak vertikal


ke atas menggunakan aplikasi tracker

4.4.12.1Peserta Didik dapat membuat laporan hasil analisis meng-gunakan


aplikasi track
207

D. Materi Ajar

Fakta a) Sebuah mobil bergerak di jalan tol yang bergerak pada


lintasan berupa garis lurus

b) Sebuah mobil yang bergerak dan tiba-tiba berhenti saat


berada pada jarak dan kecepatan tertentu
Konsep g) Ciri benda yang bergerak lurus beraturan adalah kecepatan
benda sama dengan konstan

h) Ciri benda yang bergerak lurus berubah beraturan adalah


percepatannya konstan

i) Gerak lurus beraturan adalah gerakan benda yang


lintasannya lurus dan kecepatannya tetap

j) Gerak lurus berubah beraturan adalah gerakan benda yang


berubah secara beraturan dengan percepatan konstan.
Prinsip a) Gerak lurus beraturan
v=

dengan :

v = kecepatan benda

G. Sumber Pembelajaran
Sumber:
1. Buku Fisika SMA kelas X karangan Marthen Kanginan
2. Buku Fisika SMA kelas X karangan Hari Subagya
3. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) berbasis project based learning
208

H. Pelaksanaan Pembelajaran

Pertemuan ke-1 (3 JP = 120 menit

Kegiatan

Pendahuluan (10 menit)

g. Guru melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan meminta peserta


didik untuk berdoa sebelum memulai pembelajaran
h. Guru memeriksa kehadiran peserta didik
i. Guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti
proses pembelajaran agar pembelajar kondusif
j. Guru melakukan apersepsi untuk meninjau pengetahuan awal peserta didik
k. Guru memberikan motivasi kepada peserta didik dengan pertanyaan tentang
kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan gerak lurus

l. f. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran


m. Guru menyampaikan cakupan materi yang akan dipelajari
Kegiatan Langkah Project Langkah Saintifik
Based Learning

Kegiatan Inti (115 menit)


q. Guru meminta peserta didik Persiapan
untuk duduk secara berkelompok
sesuai dengan kelompok yang
sudah dibagi sebelumnya
r. Guru meminta peserta didik
untuk mengamati beberapa
masalah berupa gambar yang
terdapat pada LKPD berbasis
project based learning
s. Guru membimbing peserta didik Mengamati
untuk mengajukan pertanyaan
tentang yang diamati pada LKPD
berbasis project based learning
t. Peserta didik mengajukan
pertanyaan dari yang diamati
pada LKPD berbasis project
based learning Pertanyaan
u. Guru membimbing peserta didik Esential Menanya
secara kolaboratif dengan
anggota kelompoknya mulai
merancang proyek yang akan
mereka buat.
v. Guru membimbing peserta didik
untuk menyusun jadwal dalam
209

Kegiatan
menyelesaikan proyek serta
membuat deadline penyelesaian
proyek.
w. Peserta didik melakukan kegiatan
awal dengan mulai membuat Mendesain
produk awal rancangan. Guru Perencanaan
bertanggung jawab melakukan
Proyek
monitoring terhadap aktivitas
peserta didik dibantu dengan
sebuah rubrik yang dapat
merekam keseluruhan aktivitas
penting. Setelah produk selesai
peserta didik mencoba alat Menyusun Jadwal
dengan merekamnya dalam
sebuah video.
x. Peserta didik mengolah data hasil
percobaan yang telah dilakukan
secara manual, dan mengolah
data dengan aplikasi tracker
memanfaatkan video yang telah
direkam sebelumnya.
y. Peserta didik melakukan diskusi
kelompok dengan Memonitor
membandingkan dan
menganalisis data hasil Kegiatan Dan
Perkembangan Mengumpulkan
percobaan dengan data yang di
dapat pada aplikasi tracker dan Proyek informasi
menyajikannya pada tabel hasil
pengamatan
z. Peserta didik menyajikan laporan
percobaan yang telah dilakukan
sesuai dengan format yang
terdapat dalam LKPD berbasis
project based learning.
aa. Guru memilih secara acak Mengasosiasikan
kelompok yang akan
mempresentasikan hasil diskusi
kelompoknya
bb. Peserta didik yang terpilih,
menampilkan hasil diskusi
kelompoknya di depan kelas
cc.Guru memberikan kesempatan
kepada kelompok yang tidak
tampil untuk menanggapi hasil
kelompok yang tampil
dd. Guru bersama peserta didik
menyamakan informasi yang
210

Kegiatan
diperoleh oleh peserta didik
dengan teori yang sebenarnya
ee.Guru memberikan evaluasi akhir
untuk melihat pemahaman
peserta didik tentang yang
dipelajari
ff. Guru memberikan penghargaan
kepada kelompok yang tampil
dan peserta didik yang Menguji Hasil
menanggapi

Mengkomunikasikan
211

Kegiatan

Mengevaluasi
Pengalaman

Kegiatan Penutup (10 menit)


e. Guru bersama peserta didik menyimpulkan pembelajaran
f. Guru memberikan tindak lanjut kepada peserta didik berupa tugas
rumah untuk pertemuan selanjutnya
g. Guru menyampaikan rencana pembelajaran selanjutnya dan membagikan
LKPD berbasis project based learning untuk pertemuan selanjutnya kepada
peserta didik
h. Guru mengucapkan salam untuk menutup pembelajaran.

Pertemuan ke-2 (3 JP = 120 menit)

Kegiatan

Pendahuluan (10 menit)

a. Guru melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan meminta peserta


didik untuk berdoa sebelum memulai pembelajaran
b. Guru memeriksa kehadiran peserta didik
c. Guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti
proses pembelajaran agar pembelajar kondusif
d. Guru melakukan apersepsi untuk meninjau pengetahuan awal peserta didik
e. Guru memberikan motivasi kepada peserta didik dengan pertanyaan tentang
kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan melingkar

f. f. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran


g. Guru menyampaikan cakupan materi yang akan dipelajari
Kegiatan Langkah Project Langkah Saintifik
212

Kegiatan

Based Learning

Kegiatan Inti (115 menit)


a. Guru meminta peserta didik Persiapan
untuk duduk secara berkelompok
sesuai dengan kelompok yang
sudah dibagi sebelumnya
b. Guru meminta peserta didik
untuk mengamati beberapa
masalah berupa gambar yang
terdapat pada LKPD berbasis
project based learning
c. Guru membimbing peserta didik Mengamati
untuk mengajukan pertanyaan
tentang yang diamati pada LKPD
berbasis project based learning
d. Peserta didik mengajukan
pertanyaan dari yang diamati
pada LKPD berbasis project
based learning Pertanyaan
e. Guru membimbing peserta didik Esential Menanya
secara kolaboratif dengan
anggota kelompoknya mulai
merancang proyek yang akan
mereka buat.
f. Guru membimbing peserta didik
untuk menyusun jadwal dalam
menyelesaikan proyek serta
membuat deadline penyelesaian
proyek.
g. Peserta didik melakukan kegiatan Mendesain
awal dengan mulai membuat Perencanaan
produk awal rancangan. Guru Proyek
bertanggung jawab melakukan
monitoring terhadap aktivitas
peserta didik dibantu dengan
sebuah rubrik yang dapat
merekam keseluruhan aktivitas
penting. Setelah produk selesai Menyusun Jadwal
peserta didik mencoba alat
dengan merekamnya dalam
sebuah video.
h. Peserta didik mengolah data hasil
percobaan yang telah dilakukan
secara manual, dan mengolah
data dengan aplikasi tracker
213

Kegiatan
memanfaatkan video yang telah
direkam sebelumnya.
i. Peserta didik melakukan diskusi Memonitor
kelompok dengan Kegiatan Dan
membandingkan dan Mengumpulkan
Perkembangan
menganalisis data hasil informasi
percobaan dengan data yang di Proyek
dapat pada aplikasi tracker dan
menyajikannya pada tabel hasil
pengamatan
j. Peserta didik menyajikan laporan
percobaan yang telah dilakukan
sesuai dengan format yang
terdapat dalam LKPD berbasis Mengasosiasikan
project based learning.
k. Guru memilih secara acak
kelompok yang akan
mempresentasikan hasil diskusi
kelompoknya
l. Peserta didik yang terpilih,
menampilkan hasil diskusi
kelompoknya di depan kelas
m. Guru memberikan kesempatan
kepada kelompok yang tidak
tampil untuk menanggapi hasil
kelompok yang tampil
n. Guru bersama peserta didik
menyamakan informasi yang
diperoleh oleh peserta didik
dengan teori yang sebenarnya
o. Guru memberikan evaluasi akhir
untuk melihat pemahaman
peserta didik tentang yang
dipelajari
p. Guru memberikan penghargaan Menguji Hasil
kepada kelompok yang tampil
dan peserta didik yang
menanggapi
214

Kegiatan

Mengkomunikasikan

Mengevaluasi
Pengalaman

Kegiatan Penutup (10 menit)


a. Guru bersama peserta didik menyimpulkan pembelajaran
b. Guru memberikan tindak lanjut kepada peserta didik berupa tugas
rumah untuk pertemuan selanjutnya
c. Guru menyampaikan rencana pembelajaran selanjutnya dan membagikan
215

Kegiatan
LKPD berbasis project based learning untuk pertemuan selanjutnya kepada
peserta didik
d. Guru mengucapkan salam untuk menutup pembelajaran.

Pertemuan ke-3 (3 JP = 120 menit)

Kegiatan

Pendahuluan (10 menit)

a. Guru melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan meminta peserta


didik untuk berdoa sebelum memulai pembelajaran
b. Guru memeriksa kehadiran peserta didik
c. Guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti
proses pembelajaran agar pembelajar kondusif
d. Guru melakukan apersepsi untuk meninjau pengetahuan awal peserta didik
e. Guru memberikan motivasi kepada peserta didik dengan pertanyaan tentang
kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan topik pembelajaran
yang akan dipelajari

f. f. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran


g. Guru menyampaikan cakupan materi yang akan dipelajari
Kegiatan Langkah Project Langkah Saintifik
Based Learning

Kegiatan Inti (115 menit)


a. Guru meminta peserta didik Persiapan
untuk duduk secara berkelompok
sesuai dengan kelompok yang
sudah dibagi sebelumnya
b. Guru meminta peserta didik
untuk mengamati beberapa
masalah berupa gambar yang
terdapat pada LKPD berbasis
project based learning
c. Guru membimbing peserta didik Mengamati
untuk mengajukan pertanyaan
tentang yang diamati pada LKPD
berbasis project based learning
d. Peserta didik mengajukan
pertanyaan dari yang diamati
pada LKPD berbasis project
based learning Pertanyaan
e. Guru membimbing peserta didik Esential Menanya
secara kolaboratif dengan
216

Kegiatan
anggota kelompoknya mulai
merancang proyek yang akan
mereka buat.
f. Guru membimbing peserta didik
untuk menyusun jadwal dalam
menyelesaikan proyek serta
membuat deadline penyelesaian
proyek.
g. Peserta didik melakukan kegiatan Mendesain
awal dengan mulai membuat Perencanaan
produk awal rancangan. Guru Proyek
bertanggung jawab melakukan
monitoring terhadap aktivitas
peserta didik dibantu dengan
sebuah rubrik yang dapat
merekam keseluruhan aktivitas
penting. Setelah produk selesai Menyusun Jadwal
peserta didik mencoba alat
dengan merekamnya dalam
sebuah video.
h. Peserta didik mengolah data hasil
percobaan yang telah dilakukan
secara manual, dan mengolah
data dengan aplikasi tracker
memanfaatkan video yang telah
direkam sebelumnya.
i. Peserta didik melakukan diskusi Memonitor
kelompok dengan Mengumpulkan
membandingkan dan Kegiatan Dan
menganalisis data hasil Perkembangan informasi
percobaan dengan data yang di Proyek
dapat pada aplikasi tracker dan
menyajikannya pada tabel hasil
pengamatan
j. Peserta didik menyajikan laporan
percobaan yang telah dilakukan
sesuai dengan format yang
Mengasosiasikan
terdapat dalam LKPD berbasis
project based learning.
k. Guru memilih secara acak
kelompok yang akan
mempresentasikan hasil diskusi
kelompoknya
l. Peserta didik yang terpilih,
menampilkan hasil diskusi
kelompoknya di depan kelas
m. Guru memberikan kesempatan
217

Kegiatan
kepada kelompok yang tidak
tampil untuk menanggapi hasil
kelompok yang tampil
n. Guru bersama peserta didik
menyamakan informasi yang
diperoleh oleh peserta didik
dengan teori yang sebenarnya
o. Guru memberikan evaluasi akhir
untuk melihat pemahaman
peserta didik tentang yang
dipelajari
p. Guru memberikan penghargaan
kepada kelompok yang tampil Menguji Hasil
dan peserta didik yang
menanggapi

Mengkomunikasikan
218

Kegiatan

Mengevaluasi
Pengalaman

Kegiatan Penutup (10 menit)


a. Guru bersama peserta didik menyimpulkan pembelajaran
b. Guru memberikan tindak lanjut kepada peserta didik berupa tugas
rumah untuk pertemuan selanjutnya
c. Guru menyampaikan rencana pembelajaran selanjutnya dan membagikan
LKPD berbasis project based learning untuk pertemuan selanjutnya kepada
peserta didik
d. Guru mengucapkan salam untuk menutup pembelajaran.

I. Penilaian
219

Teknik Penilaian Instrumen Penilaian


Tes Penilaian Pengetahuan (Terlampir)

Nontes Penilaian Sikap (Terlampir)


 Penilaian Observasi : rasa
ingintahu, teliti, kerjasama, dan
kreatif

 Penilaian Diri

 Penilaian Teman Sejawat


Pedoman Penskoran (Terlampir)
B. Penilaian Sikap

PENILAIAN OBSERVASI

Mata Pelajaran : Fisika


Kelas/ Peminatan : X/ IPA
Materi Pokok : Kinematika Gerak Lurus

Skor untuk
Bertanggung
Rasa Ingintahu Kerjasama Kreatif
No Nama Jawab Nilai
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
2
dst

Padang, 2019
Pengamat

(………………….)

220
210

Pedoman Rubrik Penskoran :

Berilah nilai dari 1-4 sesuai sikap yang ditampilkan oleh peserta
didik, dengan kriteria sebagai berikut :
1= kurang, apabila sesuai dengan pernyataan
2 = cukup, apabila sesuai dengan pernyataan
3 = baik, apabila sesuai dengan pernyataan
4 = sangat baik, apabila sesuai dengan pernyataan
a. Rasa Ingintahu
Skor Aspek Pengamatan
1 Peserta didik tidak mengamati fenomena dan gambar yang ditampilkan
oleh guru dan mencari informasi
2 Peserta didik kurang mengamati fenomena dan gambar yang
ditampilkan oleh guru dan mencari informasi
3 Peserta didik terkadang mengamati fenomena dan gambar yang
ditampilkan oleh guru dan mencari informasi
4 Peserta didik selalu mengamati fenomena dan gambar yang ditampilkan
oleh guru dan mencari informasi

b. Bertanggung Jawab
Skor Aspek Pengamatan
1 Peserta didik tidak bertanggung jawab dalam menyelesaikan
permasalahan yang diberikan oleh guru
2 Peserta didik kurang bertanggung jawab dalam menyelesaikan
permasalahan yang diberikan oleh guru
3 Peserta didik cukup bertanggung jawab dalam menyelesaikan
permasalahan yang diberikan oleh guru
4 Peserta didik bertanggung jawab dalam menyelesaikan semua
permasalahan yang diberikan oleh guru

c. Kerjasama
Skor Aspek Pengamatan
1 Peserta didik tidak bekerja sama dengan baik dalam kelompok dan tidak
Aktif
2 Peserta didik kurang mampu bekerja sama dengan baik dalam kelompok
dan tidak aktif
3 Peserta didik mampu bekerja sama dengan baik dalam kelompok namun
kurang aktif
4 Peserta didik mampu bekerja sama dengan baik dan aktif dalam
Kelompok
211

d. Kreatif
Skor Aspek Pengamatan
1 Peserta didik tidak tertarik menemukan konsep dan menciptakan sebuah
Proyek
2 Peserta didik kurang tertarik menemukan konsep dan menciptakan
sebuah proyek
3 Peserta didik kadang-kadang tertarik menemukan konsep dan
menciptakan sebuah proyek
4 Peserta didik tertarik menemukan konsep dan menciptakan sebuah
Proyek

Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4

C. Penilaian Keterampilan

PENILAIAN KINERJA

Mata Pelajaran : Fisika


Kelas/Peminatan : X/IPA
Materi Pokok : Kinematika Gerak Lurus

Skor untuk
Mengamati Menanya Mencoba Menalar Mengkomuni-
No Nama kasikan Nilai
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
2
dst

Padang, 2019
Pengamat

(…………………….)
212

4 Peserta didik selalu mengamati fenomena dan gambar yang ditampilkan


oleh guru dan mencari informasi

b. Menanya
Skor Aspek Pengamatan
1 Peserta didik tidak mengajukan pertanyaan terhadap fenomena dan
gambar yang diamati
2 Peserta didik jarang mengajukan pertanyaan terhadap fenomena dan
gambar yang diamati
3 Peserta didik kadang-kadang mengajukan pertanyaan terhadap
fenomena dan gambar yang diamati
4 Peserta didik selalu mengajukan pertanyaan terhadap fenomena dan
gambar yang diamati

c. Mencoba
Skor Aspek Pengamatan
1 Peserta didik tidak mencoba dan melakukan kegiatan percobaan yang
Dilakukan
2 Peserta didik jarang mencoba dan melakukan kegiatan percobaan yang
Dilakukan
3 Peserta didik kadang-kadang mencoba dan melakukan kegiatan
percobaan yang dilakukan
4 Peserta didik selalu mencoba dan melakukan kegiatan percobaan yang
Dilakukan
213

d. Menalar

Skor Aspek Pengamatan


1 Peserta didik tidak aktif melakukan diskusi kelompok
2 Peserta didik kurang aktif melakukan diskusi kelompok
3 Peserta didik melakukan diskusi kelompok
4 Peserta didik selalu aktif melakukan diskusi kelompok

e. Mengkomunikasikan

Skor Aspek Pengamatan


1 Peserta didik tidak aktif dalam presentasi kelompok
2 Peserta didik jarang aktif dalam presentasi kelompok
3 Peserta didik kurang aktif dalam presentasi kelompok
4 Peserta didik selalu aktif dalam presentasi kelompok
214

PENILAIAN PRODUK

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/Peminatan : X/ IPA

Materi Pokok : Kinematika Gerak Lurus

Nama Kelompok :

Skor
No Tahap Deskripsi 1 2 3 4
Mengembangkan ide
Merancang produk
Persiapan
Menentukan Alat
1 pembuatan produk
Menentukan Bahan
Kemampuan menyeleksi bahan
Kemampuan menggunakan
Bahan
Kemampuan menyeleksi alat
Proses pembuatan Kemampuan menggunakan alat
2 produk Kemampuan membuat produk
Kemampuan menjalankan
Produk
Bentuk produk
3 Produk jadi Kualitas Produk

Padang, 2019
Pengamat

(…………………….)
Lampiran 9. Hasil Analisis Angket Praktikalitas Respon Peserta Didik Tahap One to One Evaluation

Jawaban Skor Jawaban Nilai Akhir =


Perolehan Skor
No Aspek Yang Dinilai Perolehan Skor/Skor
1 2 3 4 1 2 3 4 Skor Maksimum
Maksimum x 100
A. Mudah Memahami
Langkah-langkah dalam LKPD
1 memudahkan saya memahami 0 0 0 3 0 0 0 12 12 12 100
materi pada LKPD

2 Materi dalam LKPD ini jelas 0 0 3 0 0 0 9 0 9 12 75


dan mudah dipahami
Percobaan yang dilakukan
sesuai dengan petunjuk LKPD
memudahkan saya dalam
3 0 0 3 0 0 0 9 0 9 12 75
menemukan konsep dan
prinsip fisika dalam kehidupan
sehari-hari

Petunjuk kerja cara


4 menggunakan tracker dalam 0 0 3 0 0 0 9 0 9 12 75
LKPD mudah dipahami
Evaluasi yang ada dalam
5 0 0 2 1 0 0 6 4 10 12 83,33333333
LKPD ini mudah dipahami
Jumlah 408,3333333
Rata-rata 81,66666667
B.Menarik

215
Jawaban Skor Jawaban Nilai Akhir =
Perolehan Skor
No Aspek Yang Dinilai Perolehan Skor/Skor
1 2 3 4 1 2 3 4 Skor Maksimum
Maksimum x 100
Komposisi warna dalam LKPD
1 0 0 0 3 0 0 0 12 12 12 100
menarik untuk dibaca
Melakukan percobaan
menggunakan petunjuk LKPD
2 ini membuat saya senang 0 1 2 0 0 2 6 0 8 12 66,66666667
dalam belajar fisika
LKPD memanfaatkan
teknologi membuat
3 0 0 3 0 0 0 9 0 9 12 75
pembelajaran fisika menjadi
lebih menarik
LKPD ini menambah
pengetahuan, wawasan dan
4 informasi saya dalam belajar 0 0 2 1 0 0 6 4 10 12 83,33333333
fisika
Jumlah 325
Rata-rata 81,25
C. Efesien

1 Waktu untuk memahami 0 0 3 0 0 0 9 0 9 12 75


LKPD tidak terlalu lama
Saya dapat belajar fisika
2 dengan LKPD walaupun tidak 0 0 2 1 0 0 6 4 10 12 83,33333333
ada guru atau teman

216
Jawaban Skor Jawaban Nilai Akhir =
Perolehan Skor
No Aspek Yang Dinilai Perolehan Skor/Skor
1 2 3 4 1 2 3 4 Skor Maksimum
Maksimum x 100
Jumlah 158,3333333
Rata-rata 79,16666667

217
Lampiran 10. Hasil Analisis Angket Praktikalitas Respon Peserta Didik Tahap Small Group Evaluation

Jawaban Skor Jawaban Nilai Akhir =


Perolehan Skor Perolehan
No Aspek Yang Dinilai
1 2 3 4 1 2 3 4 Skor Maksimum Skor/Skor
Maksimum x 100
A. Mudah Memahami

Langkah-langkah dalam LKPD


1 memudahkan saya memahami 0 0 3 3 0 0 9 12 21 24 87,5
materi pada LKPD

2 Materi dalam LKPD ini jelas 0 2 3 1 0 4 9 4 17 24 70,83333333


dan mudah dipahami
Percobaan yang dilakukan
sesuai dengan petunjuk LKPD
memudahkan saya dalam
3 0 1 3 2 0 2 9 8 19 24 79,16666667
menemukan konsep dan prinsip
fisika dalam kehidupan sehari-
hari
Petunjuk kerja cara
4 menggunakan tracker dalam 0 1 2 3 0 2 6 12 20 24 83,33333333
LKPD mudah dipahami
Evaluasi yang ada dalam LKPD
5 0 3 2 1 0 6 6 4 16 24 66,66666667
ini mudah dipahami
Jumlah 387,5
Rata-rata 77,5

218
Jawaban Skor Jawaban Nilai Akhir =
Perolehan Skor Perolehan
No Aspek Yang Dinilai
1 2 3 4 1 2 3 4 Skor Maksimum Skor/Skor
B. Menarik Maksimum x 100
Komposisi warna dalam LKPD
1 0 2 1 3 0 2 3 12 17 24 70,83333333
menarik untuk dibaca
Melakukan percobaan
menggunakan petunjuk LKPD
2 ini membuat saya senang dalam 0 1 2 3 0 2 6 12 20 24 83,33333333
belajar fisika

LKPD memanfaatkan teknologi


3 membuat pembelajaran fisika 0 2 3 1 0 4 9 4 17 24 70,83333333
menjadi lebih menarik
LKPD ini menambah
pengetahuan, wawasan dan
4 0 2 2 2 0 2 6 8 16 24 66,66666667
informasi saya dalam belajar
fisika
Jumlah 291,6666667
Rata-rata 72,91666667
C. Efesien

1 Waktu untuk memahami LKPD 0 0 3 3 0 0 9 12 21 24 87,5


tidak terlalu lama
Saya dapat belajar fisika dengan
2 LKPD walaupun tidak ada guru 0 2 3 1 0 4 6 4 14 24 58,33333333
atau teman

219
Jawaban Skor Jawaban Nilai Akhir =
Perolehan Skor Perolehan
No Aspek Yang Dinilai
1 2 3 4 1 2 3 4 Skor Maksimum Skor/Skor
Jumlah Maksimum x 100
145,8333333
Rata-rata 72,91666667

220
221

Lampiran 11. Hasil Analisis Angket Praktikalitas Respon Peserta Didik


Tahap Field Test Evaluation
1. Cuplikan Angket Praktikalitas Respon Peserta Didik
222
2. Hasil Analisis Angket Praktikalitas Respon Peserta Didik

Jawaban Skor Jawaban


Perolehan Skor Nilai Akhir = Perolehan
No Aspek Yang Dinilai
1 2 3 4 1 2 3 4 Skor Maksimum Skor/Skor Maksimum x 100

Mudah Memahami
Langkah-langkah dalam
1 LKPD memudahkan saya 0 1 12 22 0 2 36 88 126 140 90
memahami materi pada LKPD
2 Materi dalam LKPD ini jelas 0 0 11 24 0 0 33 96 129 140 92,14285714
dan mudah dipahami

Percobaan yang dilakukan


sesuai dengan petunjuk LKPD
3 memudahkan saya dalam 0 1 18 16 0 2 54 64 118 140 84,28571429
menemukan konsep dan
prinsip fisika dalam kehidupan
sehari-hari
Petunjuk kerja cara
4 menggunakan tracker dalam 0 2 13 20 0 2 39 80 119 140 85
LKPD mudah dipahami
5 Evaluasi yang ada dalam 0 0 14 21 0 0 42 84 126 140 90
LKPD ini mudah dipahami
Jumlah 441,4285714
Rata-rata 88,28571429
Menarik

223
Jawaban Skor Jawaban
Perolehan Skor Nilai Akhir = Perolehan
No Aspek Yang Dinilai
1 2 3 4 1 2 3 4 Skor Maksimum Skor/Skor Maksimum x 100
Komposisi warna dalam
1 LKPD menarik untuk dibaca 0 0 4 31 0 0 12 124 136 140 97,14285714
Melakukan percobaan
menggunakan petunjuk LKPD
2 ini membuat saya senang 7 5 6 17 7 5 18 68 86 140 61,42857143
dalam belajar fisika
LKPD memanfaatkan
teknologi membuat
3 0 0 5 30 0 0 15 120 135 140 96,42857143
pembelajaran fisika menjadi
lebih menarik
LKPD ini menambah
pengetahuan, wawasan dan
4 informasi saya dalam belajar 0 0 11 24 0 0 33 96 129 140 92,14285714
fisika
Jumlah 347,1428571
Rata-rata 86,78571429
Efesien

1 Waktu untuk memahami 0 0 13 22 0 0 39 88 127 140 90,71428571


LKPD tidak terlalu lama
Saya dapat belajar fisika
2 dengan LKPD walaupun tidak 0 0 14 20 0 0 42 80 122 140 87,14285714
ada guru atau teman

224
Jawaban Skor Jawaban
Perolehan Skor Nilai Akhir = Perolehan
No Aspek Yang Dinilai
1 2 3 4 1 2 3 4 Skor Maksimum Skor/Skor Maksimum x 100

Jumlah 177,8571429
Rata-rata 88,92857143

225
226

Lampiran 12. Hasil Analisis Angket Praktikalitas Respon Guru Tahap Field
Test Evaluation
1. Cuplikan Isian Angket Praktikalitas Respon Guru Tahap Field Test
Evaluation
227
228
2. Hasil Analisis Praktikalitas Respon Guru Tahap Field Test Evaluation

Jawaban Skor Jawaban Nilai Akhir =


Perolehan
Perolehan Skor
No Aspek Yang Dinilai Skor/Skor
1 2 3 4 1 2 3 4 Skor Maksimum
Maksimum x
100
A. Mudah Memahami
Langkah-langkah dalam LKPD
1 memudahkan peserta didik dalam 0 0 2 0 0 0 6 0 6 8 75
memahami materi pada LKPD

2 Materi dalam LKPD ini jelas dan mudah 0 0 2 0 0 0 6 0 6 8 75


dipahami
Masalah yang ada dalam LKPD
memudahkan peserta didik dalam
3 0 0 2 0 0 0 6 0 6 8 75
memahami konsep dan prinsip fisika dalam
kehidupan sehari-hari
4 Petunjuk kerja cara menggunakan tracker 0 0 1 1 0 0 3 4 7 8 87,5
dalam LKPD mudah dipahami
Evaluasi yang ada dalam LKPD ini mudah
5 0 0 2 0 0 0 6 0 6 8 75
dipahami
Jumlah 387,5
Rata-rata 77,5
B.Menarik
Komposisi warna dalam LKPD menarik
1 0 0 0 2 0 0 0 8 8 12 66,66666667
untuk dibaca

229
Jawaban Skor Jawaban Nilai Akhir =
Perolehan Skor Perolehan
No Aspek Yang Dinilai
1 2 3 4 1 2 3 4 Skor Maksimum Skor/Skor
petunjuk dalam langkah kerja kegiatan Maksimum x
2 dalam LKPD ini membuat peserta didik 0 0 2 0 0 0 6 0 8 12 66,66666667
senang belajar fisika
LKPD memanfaatkan teknologi membuat
3 0 0 2 1 0 0 6 4 10 12 83,33333333
pembelajaran fisika menjadi lebih menarik
LKPD ini menambah pengetahuan, wawasan
4 dan informasi peserta didik dalam belajar 0 0 2 1 0 0 6 4 10 12 83,33333333
fisika
Jumlah 300
Rata-rata 75
C. Efesien

1 Waktu untuk memahami LKPD tidak terlalu 0 1 2 0 0 2 6 0 8 12 66,66666667


lama
LKPD disusun dengan biaya yang relatif
2 0 0 1 1 0 0 3 4 7 12 58,33333333
kecil
waktu yang diperlukan untuk memahami
3 materi yang ada dalam LKPD sesuai dengan 0 0 2 0 0 0 6 0 6 12 50
acuan pemerintah
4 LKPD dapat digunakan sebagai sumber 0 0 1 1 0 0 3 4 7 12 58,33333333
belajar tambahan bagi guru

230
Jawaban Skor Jawaban Nilai Akhir =
Perolehan Skor Perolehan
No Aspek Yang Dinilai
1 2 3 4 1 2 3 4 Skor Maksimum Skor/Skor
Maksimum x
LKPD dapat digunakan untuk melaith
5 kemandirian dan kraetifitas peserta didik 0 0 2 1 0 0 6 4 10 12 83,33333333
dalam belajar
Jumlah 316,6666667
Rata-rata 63,33333333

231
Lampiran 13. Hasil Analisis Penilaian Kompetensi Sikap Peserta Didik

Peserta Didik Rasa Ingin Tahu Teliti Kerjasama Bertanggung Jawab Komunikatif
Jumlah
Pertemuan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 3 3 3 4 3 4 4 3 2 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 68
2 3 4 4 4 4 4 2 3 2 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 69
3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 68
4 3 4 3 3 4 3 2 3 4 3 4 3 3 3 4 3 2 4 3 3 64
5 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 70
6 4 4 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 4 4 4 2 4 3 3 65
7 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 2 4 3 3 4 4 70
8 3 3 3 2 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 65
9 2 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 2 3 3 4 69
10 4 4 4 3 3 2 4 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 3 65
11 4 3 3 3 3 4 2 4 4 3 3 2 4 3 4 4 4 4 3 4 68
12 3 2 3 4 2 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 2 3 3 3 63
13 4 3 4 2 3 4 2 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 67
14 2 2 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 2 4 2 3 4 4 63
15 3 3 3 3 4 3 4 4 3 2 3 4 4 2 3 2 4 4 3 3 64
16 3 4 4 2 3 2 2 3 3 3 4 4 3 2 3 3 3 3 4 3 61
17 4 2 3 3 3 4 3 4 4 2 3 3 4 2 4 2 3 3 3 4 63
18 2 3 4 2 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 2 3 4 4 4 3 65
19 4 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 4 3 2 4 3 3 3 3 3 57
20 3 4 2 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 72

232
Peserta Didik Rasa Ingin Tahu Teliti Kerjasama Bertanggung Jawab Komunikatif
Jumlah
Pertemuan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
21 2 3 4 4 4 3 2 3 3 3 3 2 3 4 4 3 2 3 4 4 63
22 4 4 3 3 3 2 4 4 3 3 3 2 4 3 3 4 3 4 3 3 65
23 3 4 4 4 4 2 2 2 4 4 4 3 3 4 2 3 4 3 4 3 66
24 3 3 2 3 3 3 2 3 4 3 3 2 4 3 4 4 3 3 3 4 62
25 3 3 3 4 4 3 3 4 3 2 4 3 2 4 3 3 3 3 3 3 63
26 2 2 2 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 68
27 3 3 2 3 2 3 3 3 4 4 2 3 2 3 3 4 4 3 3 3 60
28 3 3 4 3 2 4 2 3 3 2 3 3 2 3 4 4 3 4 3 3 61
29 2 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 2 4 3 3 4 4 3 4 4 66
30 4 4 3 4 2 4 3 3 2 3 4 3 2 4 2 3 3 3 3 4 63
31 3 3 4 4 4 3 4 2 3 2 3 4 4 3 2 4 4 4 3 3 66
32 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 68
33 3 4 3 3 4 3 2 3 3 2 2 4 4 2 3 3 3 3 4 2 60
34 4 3 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 3 3 2 4 4 4 4 3 71
35 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 67
Jumlah 110 114 113 116 115 113 103 117 114 109 116 114 115 113 111 121 112 120 121 118 2285
Jumlah
140 140 140 140 140 140 140 140 140 140 140 140 140 140 140 140 140 140 140 140
Maksimal
0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,7 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,9 0,8 0,9 0,9 0,8
Presentase 79 81 81 83 82 81 74 84 81 78 83 81 82 81 79 86 80 86 86 84
Rata-rata 80,89285714 80 80,89285714 82,14285714 84,10714286
Rata-rata Total 81,60714286

233
Peserta Didik Rasa Ingin Tahu Teliti Kerjasama Bertanggung Jawab Komunikatif
Jumlah
Pertemuan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Kategori Baik

Lampiran 14. Hasil Analisis Kompetensi Pengetahuan Peserta Didik

234
Rata-
Peserta Didik Pert. 1 KI Pert. 2 KI Pert. 3 KI UH KI KI
rata
1 79 TT 82 T 86 T 88 T 83,75 T
2 65 TT 70 TT 89 T 84 T 77 TT
3 81 T 75 TT 87 T 89 T 83 T
4 81 T 85 T 74 TT 90 T 82,5 T
5 78 TT 77 TT 86 T 89 T 82,5 T
6 85 T 84 T 89 T 90 T 87 T
7 81 T 77 TT 87 T 82 T 81,75 T
8 74 TT 87 T 85 T 83 T 82,25 T
9 76 TT 87 T 81 T 89 T 83,25 T
10 77 TT 82 T 87 T 87 T 83,25 T
11 74 TT 89 T 84 T 81 T 82 T
12 81 T 83 T 74 TT 83 T 80,25 T
13 73 TT 85 T 90 T 85 T 83,25 T
14 75 TT 75 TT 87 T 88 T 81,25 T
15 87 T 90 T 83 T 75 TT 83,75 T
16 77 TT 84 T 84 T 87 T 83 T
17 75 TT 81 T 88 T 89 T 83,25 T
18 89 T 79 TT 83 T 90 T 85,25 T
19 82 T 88 T 89 T 86 T 86,25 T
20 73 TT 83 T 86 T 82 T 81 T
21 89 T 74 TT 85 T 77 TT 81,25 T
22 77 TT 88 T 83 T 87 T 83,75 T
23 84 T 87 T 76 TT 85 T 83 T

235
Rata-
Peserta Didik Pert. 1 KI Pert. 2 KI Pert. 3 KI UH KI KI
rata
24 87 T 85 T 82 T 76 TT 82,5 T
25 87 T 76 TT 85 T 86 T 83,5 T
26 76 TT 78 TT 86 T 85 T 81,25 T
27 72 TT 83 T 81 T 81 T 79,25 TT
28 79 TT 86 T 76 TT 83 T 81 T
29 81 T 76 TT 86 T 83 T 81,5 T
30 85 T 81 T 83 T 76 TT 81,25 T
31 86 T 81 T 87 T 85 T 84,75 T
32 80 T 82 T 85 T 87 T 83,5 T
33 75 TT 82 T 74 TT 87 T 79,5 TT
34 82 T 77 TT 86 T 82 T 81,75 T
35 87 T 89 T 83 T 88 T 86,75 T
Total 2790 2868 2937 2965 2890 T
Rata-rata 79,71429 81,94286 83,9142857 84,7143 82,57143
Siswa Tuntas 18 24 30 31 33
Siswa Tidak
17 11 5 4 2
Tuntas

Lampiran 15. Hasil Analisis Kompetensi Pengetahuan Peserta Didik

236
Menngumpulkan
Peserta didik Mengamati Menanya Mengaasosiasikan Mengkomunikasikan Jumlah
Informasi/Mencoba
Pertemuan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 4 4 4 3 2 4 4 2 3 4 3 3 4 4 4 2 3 4 4 2 67
2 2 3 4 2 2 3 3 4 4 2 4 3 4 3 3 4 4 2 2 4 62
3 4 3 3 4 4 4 4 3 2 4 2 4 2 4 3 3 2 4 2 3 64
4 2 2 3 2 4 2 4 4 4 3 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 67
5 4 4 3 4 3 4 3 3 3 2 3 4 2 3 3 3 4 3 3 3 64
6 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 72
7 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 2 2 2 2 4 3 3 4 64
8 4 2 3 4 2 2 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 2 65
9 2 3 4 3 4 4 4 2 4 3 3 3 4 4 2 4 4 3 4 4 68
10 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 2 68
11 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 2 4 4 4 3 4 4 69
12 4 4 4 4 4 2 3 4 4 3 4 2 3 4 3 3 3 4 3 3 68
13 2 3 4 3 4 4 3 4 3 4 2 3 2 2 4 4 3 4 4 3 65
14 4 3 2 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 2 3 4 3 2 4 68
15 3 4 3 3 3 4 2 4 4 4 3 4 3 4 3 2 3 4 3 3 66
16 2 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 2 3 2 4 4 4 3 4 3 68
17 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 2 4 3 4 69
18 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 2 3 3 4 4 2 3 3 68
19 4 4 2 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 2 3 4 4 67
20 2 4 3 2 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 67
21 4 2 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 72
22 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 67

237
Menngumpulkan
Peserta didik Mengamati Menanya Mengaasosiasikan Mengkomunikasikan Jumlah
Informasi/Mencoba
Pertemuan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
23 4 3 4 3 2 4 4 4 4 2 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 69
24 2 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 69
25 4 3 4 3 4 3 4 2 3 4 4 4 4 4 4 3 2 4 3 4 70
26 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 2 3 4 3 4 4 68
27 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 2 4 3 65
28 3 4 3 2 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 69
29 4 3 3 4 2 4 4 4 4 4 4 3 3 4 2 4 3 4 4 2 69
30 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 2 4 4 3 4 3 4 2 3 4 69
31 3 3 3 4 3 3 3 2 4 3 4 3 3 4 2 4 3 4 4 3 65
32 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 2 2 3 69
33
34 4 4 3 3 3 2 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 2 4 4 4 69
35 2 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 2 3 65
Jumlah 112 114 117 114 112 115 118 115 117 118 117 114 113 115 111 113 114 117 112 113 2291
Jumlah
maksimal 140 140 140 140 140 140 140 140 140 140 140 140 140 140 140 140 140 140 140 140
0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,814 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8071
Persentase 80 81 84 81 80 82 84 82 84 84 84 81,43 81 82 79 81 81 84 80 80,714
Rata-rata 81,60714286 82,14285714 83,21428571 80,71428571 81,42857143
Rata-rata Total 81,82142857
Kategori Baik

238
239
240

Lampiran 16. Surat Izin Penelitian


241

Lampiran 17. Surat Hasil Penelitian


242

CUPLIKAN LKPD YANG DIISI PESERTA DIDIK


243
244
245
246
247
248
249
250

You might also like