GR 00
GR 00
00-1
VEHICLE MODEL CODING SYSTEM
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
F E 7 1 P B
00-2
EQUIPMENT MODEL CODING SYSTEM 00
Model code pada
Petunjuk model code pada manual ini Penjelasan kode
manual ini
Engine
4D34T5 4 D 3 4 T 5
Classification of turbocharger
Turbocharged
Order of development within same series
Order of development among different series
Diesel engine
No. of cylinders (4)
Clutch
C3W28 C 3 W 28
00-3
TABEL POWER TRAIN
Reduction &
Vehicle model Engine Clutch Transmission Propeller shaft
differential
00-4
BAGAIMANA CARA MEMBACA MANUAL INI 00
Manual ini terdiri dari bagian-bagian seperti berikut:
• Spesifications
• Structure dan Operation
• Troubleshooting
• On-vehicle Inspection dan Adjustment
• Service procedure
Service procedure
• Prosedur-prosedur melakukan service komponen dan part pada kendaraan dijelaskan dengan ringkas dalam key
points pada saat removal, installation, disassembly, reassembly, inspection, dll.
Inspection
• Item pemeriksaan yang harus dilakukan ataupun dasar service standard semuanya dijelaskan.
• Cek visual rutin dan cleaning part yang digunakan kembali tidak dijelaskan tetapi harus selalu dimasukkan dalam
pekerjaan service sebenarnya.
Perhatian
• Manual service ini terdiri dari hal-hal penting tentang instruksi peringatan dan informasi tambahan dalam empat
tanda berikut yang menandakan instruksi dan informasi penting:
BAHAYA Peringatan yang harus diambil dalam menangani hal-hal yang mudah menimbulkan
bahaya seperti battery fluid dan coolant additive.
PERINGATAN Instruksi peringatan, dimana, jika tidak dipatuhi, akan dapat menyebabkan kecela-
kaan serius atau kematian.
PERHATIAN Instruksi perhatian, dimana, jika tidak dipatuhi, akan dapat menyebabkan kerusa-
kan pada peralatan atau part-part lain.
Anjuran atau informasi tambahan agar penggunaan peralatan yang lebih efisien
CATATAN atau pengertian yang lebih baik lagi.
Nilai standard
Dimensi nilai standard menandakan: bentuk dimensi dari masing-masing part, standard celarance antara dua part-
saat dirakit, dan nilai standard untuk assembly part,, contohnya : case.
Limit
Ketika nilai dari sebuah part melebihi jarak ini, maka part itu tidak dapat digunakan kembali berkaitan dengan perfor-
mance dan kekuatan sehingga harus diganti atau diperbaiki.
00-5
BAGAIMANA CARA MEMBACA MANUAL INI
Tightening torque
• Nilai ini secara langsung digunakan untuk menetapkan nilai standard tightening torque bolt dan nut.
• Bila tidak ada nilai penetapan untuk tightening torque khusus, ikuti tabel standard tightening torque.
(Nilai standard tightening torque didasarkan pada ukuran thread dan material.)
• Ketika item itu harus dikencangkan dalam kondisi basah, hal itu ditandai dengan “wet”. Bila tanda itu tidak ada,
maka kencangkan dalam keadaan kering.
Satuan
Tightening torque dan parameter lain ditunjukkan dengan satuan SI* dengan satuan metrik.
*SI: Le Système International d’Unités
Satuan metrik
Satuan SI
00-6
BAGAIMANA CARA MEMBACA MANUAL INI 00
Simbol Petunjuk Penggunaan Keterangan
Part-part tidak dikencangkan dengan stan- Nilai yang ditentukan terdapat pada tabel
Tightening torque dard torque (standard torque tertentu diper- Lihat pada tabel Standard Tightening torque pada
lukan untuk melakukan service) part yang tidak terdapat nilai tightening torque
Part-part diatur posisinya untuk pemasan-
Locating pin
gan
Non-reusable parts Part-part yang tidak dapat digunakan lagi
Lubricant dan/atau sealant yang dibutuhkan,
Lubricant dan/atau Part-part harus diolesi dengan lubricant atau
jumlah yang dibutuhkan, dll. terdapat dalam
sealant sealant saat merakit atau pemasangan
tabel.
Part-part yang membutuhkan special tool Nama/bentuk tool dan nomor part ditunjukkan
Special tool
untuk pekerjaan service dalam daftar.
Part yang berhubungan dengan yang dile-
*a Associated part
paskan/dibongkar untuk service
00-7
BAGAIMANA CARA MEMBACA MANUAL INI
00-8
CHASSIS NUMBER, ENGINE NUMBER DAN NAME PLATE 00
• Nomor seri chassis dan nomor engine diberikan pada kendaraan dan engine sebagai nomor urut pembuatan. Se-
tiap kendaraan dan engine memiliki nomornya sendiri. Nomor-nomor ini dibutuhkan untuk pendaftaran dan pe-
meriksaan yang berkaitan dengan kendaraan.
Z15922
00-9
PERHATIAN PADA SAAT MELAKUKAN MAINTENANCE
• Sebelum melakukan pekerjaan service, tanyakan apa yang dikeluhkan oleh konsumen dan pastikan dalam kondi-
si bagaimana dengan memeriksa total jarak yang ditempuh (km), kondisi bagaimana kendaraan dioperasikan,
dan faktor-faktor lain yang berhubungan. Dan catatlah informasi-informasi penting ini. Informasi ini akan mem-
bantu dalam melakukan service kendaraan secara efisien.
• Periksalah lokasi kesalahan, dan identifikasikan penyebabnya. Berdasarkan pada penemuan anda, tentukan
apakah part-part itu harus dilepaskan atau dibongkar. Lalu, ikuti prosedur service yang diberikan dalam manual
ini.
㪧㪇㪇㪇㪇㪏
PERINGATAN
• Special tool harus selalu digunakan kapan saja sesuai pe-
tunjuk dalam manual ini. Jangan mencoba mengunakan
peralatan lain karena akan menyebabkan kecelakaan dan/
atau kerusakan pada kendaraan.
㪧㪇㪇㪇㪇㪐
㪣㫆㪺㫂㩷㫃㪼㫍㪼㫉
㪚㪸㪹㩷㫊㫋㪸㫐
㪧㪌㪏㪇㪐㪈㪜
㪧㪈㪐㪏㪏㪉
00-10
PERHATIAN PADA SAAT MELAKUKAN MAINTENANCE 00
• Pasangkan kabel/kawat sling disekitar beban di titik seimbang
jika tidak terdapat tempat hanger untuk mengaitkannya.
㪧㪋㪈㪇㪇㪌
㪧㪈㪐㪏㪎㪊
㪧㪇㪇㪇㪈㪉
㪧㪇㪇㪇㪈㪊
00-11
PERHATIAN PADA SAAT MELAKUKAN MAINTENANCE
• Siapkan part-part pengganti yang akan dipasang.
㪧㪉㪇㪈㪏㪊
• Oil seals, packings, O-rings dan rubber part lain, gasket, dan
split pins harus diganti dengan yang baru setelah dilepaskan.
Gunakan part-part pengganti asli MITSUBISHI.
㪧㪇㪇㪇㪈㪌
㪧㪇㪇㪇㪈㪍
PERHATIAN
㪧㪈㪋㪋㪉㪐 • Hati-hatilah jangan mencampurkan part yang mirip, part
yang sama dan part-part yang memiliki tanda kiri/kanan.
• Pisahkan part-part penganti yang baru dan part-part original
(yang dilepas) secara jelas.
00-12
PERHATIAN PADA SAAT MELAKUKAN MAINTENANCE 00
• Berilah oli atau grease tertentu pada U-seal, oil seal, dust seal
dan bearing sebelum merakit kembali.
• Selalu berikan oli dan grease sesuai spesifikasi pada saat
melakukan pemeriksaan dan penggantian. Segera lap oli atau
grease yang berlebihan dengan menggunakan kain lap.
㪧㪇㪇㪇㪈㪏
㪧㪇㪇㪇㪈㪐
PERHATIAN
• Pastikan starter switch dan switch lampu dalam posisi OFF
sebelum melepaskan atau menghubungkan terminal bat-
tery.
Jika tidak, komponen semiconductor bisa rusak.
㪧㪈㪐㪏㪎㪏
㪧㪇㪇㪇㪉㪈
00-13
PERHATIAN PADA SAAT MELAKUKAN MAINTENANCE
• Saat melepaskan connector, peganglah connector itu sendiri,
jangan kabel harness-nya.
• Untuk melepaskan locking connector, pertama tekanlah seperti
arah yang ditunjukkan tanda panah. Untuk menghubungkan
locking connector lagi, tekanlah secara bersama sampai terden-
gar bunyi klik.
㪧㪇㪇㪇㪉㪉
㪧㪇㪇㪇㪉㪊
㪧㪈㪐㪏㪎㪐
㪧㪌㪇㪊㪐㪌㪜
1.1 Inspection pada Harness
(1) Inspection dengan connector terpasang
㪚 (2) Waterproof connector
㪙
• Hubungkan inspection harness dan connector A antara connec-
㪙 tor B dari sirkuit yang diperiksa. Lakukan pemeriksaan dengan
menggunakan test probe C ke connector dari inspection har-
㪘 ness. Jangan memasukkan test probe C ke sisi masuknya-kabel
dari waterproof connector karena akan merusak waterproof
Masukkan inspection
harness A diantara
seal-nya dan akan mempercepat berkarat.
konektor
㪙
㪧㪇㪉㪌㪏㪎㪜
00-14
PERHATIAN PADA SAAT MELAKUKAN MAINTENANCE 00
㪙 㪚 㪧㪇㪉㪌㪏㪏
㪧㪇㪉㪌㪏㪐
PERHATIAN
• Hati-hati agar jangan terjadi short-circuit pin dengan test
probes. Pada control unit connector, short-circuit pada pin
akan merusak internal sirkuit dari control unit itu.
㪧㪇㪉㪌㪐㪇
㪧㪇㪇㪇㪉㪎
㪧㪇㪉㪌㪐㪈
00-15
PERHATIAN PADA SAAT MELAKUKAN MAINTENANCE
• Periksa apakah kabel terlepas dari terminalnya akibat dari pe-
narikan harness tersebut.
㪧㪇㪉㪌㪐㪉
㪧㪇㪉㪌㪐㪊
• Periksa dari kerusakan hubungan yang disebabkan karena ter-
minal kendor, karat, atau karena berhubungan dengan benda
asing.
㪧㪇㪉㪌㪐㪋
㪧㪇㪉㪌㪐㪍㪜
00-16
PERHATIAN PADA SAAT MELAKUKAN MAINTENANCE 00
1.4 Inspection Chassis Ground
• Special ground bolt digunakan untuk mengencangkan terminal
㪞㫉㫆㫌㫅㪻㩷㫋㪼㫉㫄㫀㫅㪸㫃 ground. Ketika men-service titik ground, pastikan untuk
mengikuti prosedur yang dijelaskan dibawah:
㪪㫇㫆㫋㪄㫎㪼㫃㪻㩷㪸㩷㫅㫌㫋
• Ketika memasang kembali ground bolt
Kencangkan ground bolt sesuai spesifikasi torque.
Special ground bolt • Ketika mengembalikan titik ground
3.5 - 4.5 kgf.m Special ground bolt harus digunakan. Berikan spot-welding
(las) pada nut dengan frame dan kencangkan ground bolt se-
suai spesifikasi torque. Pastikan untuk memberikan touch-up
㪧㪌㪇㪊㪐㪍㪜
paint pada titik yang dilas.
㪧㪇㪋㪎㪋㪍
㪧㪇㪋㪎㪋㪎
㪧㪇㪉㪊㪎㪈
00-17
PERHATIAN PADA SAAT MELAKUKAN MAINTENANCE
• Jagalah agar alternator tetap kering.
Air pada alternators dapat menyebabkan internal short-circuit
dan rusak.
㪧㪇㪌㪈㪍㪌
㪧㪇㪋㪎㪋㪐
㪧㪇㪌㪈㪍㪍
00-18
PERHATIAN PADA SAAT MELAKUKAN MAINTENANCE 00
3. Intermitten fault (masalah yang terjadi kadang-kadang)
• Intermitter fault khususnya terjadi hanya dibawah kondisi opera-
si tertentu. Sekali kondisi-kondisi ini telah diidentifikasi,
penyebab masalah dapat diketahui dengan mudah. Pertama,
tanyalah pelanggan tentang kondisi-kondisi kerja kendaraan
dan dibawah kondisi cuaca pada saat masalah terjadi. Juga tan-
yakan tentang frekuensi dimana masalah terjadi dan gejala
masalah. Kemudian, timbulkan kembali masalah tersebut ber-
dasarkan informasi tersebut
Berdasarkan dari kondisi-kondisi pada saat masalah terjadi, ten-
tukan apakah kesalahan disebabkan oleh vibrasi, panas atau
㪧㪇㪉㪌㪐㪎
faktor-faktor lain. Jika faktor vibrasi adalah kemungkinan
penyebabnya, cobalah menimbulkan masalah kembali dengan
melakukan pemeriksaan berikut pada masing-masing connector
dan part-part lain:
• Secara perlahan gerakkan connector naik - turun dan juga ke
kiri - kanan.
• Secara perlahan gerakkan wiring harness naik - turun dan
juga ke kiri - kanan.
• Secara perlahan goyangkan sensor dan peralatan lain den-
gan tangan.
• Secara perlahan goyangkan wiring harness pada suspension
system dan part bergerak lainnya.
㪧㪇㪉㪌㪐㪐
00-19
PERHATIAN PADA SAAT MELAKUKAN MAINTENANCE
4. Perhatian Saat Melakukan Las Listrik (arc welding)
• Saat melakukan las listrik, arus dari las mengalir ke ground melalui part metal pada kendaraan. Bila tidak melaku-
kan langkah-langkah yang tepat, arus ini dapat merusak control units, peralatan elektrikal lain dan wiring harness.
Dan setiap peralatan elektrikal yang dekat dengan titik pada kendaraan dimana terpasang kabel negatif dari las
itu, akan besar kemungkinanya untuk rusak.
㪧㪉㪎㪌㪋㪍
4.2 Prosedur
• Putar starter switch ke posisi LOCK.
↓
• Lepaskan terminal (–) battery.
㪧㪉㪇㪌㪈㪍 ↓
• Tutup seluruh part-part kendaraan yang dapat rusak oleh perci-
kan api las.
↓
• Hubungkan kabel (–) las ke kendaraan sedekat mungkin den-
gan area yang akan dilas. Jangan menghubungkan kabel (–) las
ke kabin jika frame yang akan dilas, dan begitu juga sebaliknya.
↓
• Setel arus pengelasan sesuai dengan part yang akan dilas.
00-20
MENGANGKAT (JACK UP) KENDARAAN 00
<Bagian Depan Kendaraan>
Prosedur jack up
1 Pasangkan ganjal pada roda belakang.
2 Angkat bagian depan kendaraan dengan prop lift atau garage jack.
3 Pasangkan rigid racks sebagai tambahan untuk menahan frame pada kedua bagian depan kendaraan.
PERINGATAN
• Pasangkan ganjal pada roda belakang untuk menahan kendaraan pada tempatnya.
• Jangan melepaskan ganjal sampai pekerjaan service selesai.
• Akan sangat berbahaya menahan kendaraan hanya dengan prop lift/garage jack saja. Gunakan rigid
racks sebagai tambahan untuk menahan frame pada bagian depan kendaraan.
• Biarkan prop lift / garage jack dan rigid racks pada tempatnya sampai seluruh pekerjaan service selesai.
Pastikan jangan melepaskan alat-alat itu ketika masih bekerja.
00-21
MENGANGKAT (JACK UP)
<Bagian Belakang Kendaraan>
Prosedur jack up
1 Pasangkan ganjal pada roda depan.
2 Angkat bagian belakang kendaraan dengan prop lift atau garage jack.
3 Pasangkan rigid racks sebagai tambahan untuk menahan frame pada kedua bagian belakang kendaraan.
PERINGATAN
• Pasangkan ganjal pada roda belakang untuk menahan kendaraan pada tempatnya.
• Jangan melepaskan ganjal sampai pekerjaan service selesai.
• Akan sangat berbahaya menahan kendaraan hanya dengan prop lift/garage jack saja. Gunakan rigid
racks sebagai tambahan untuk menahan frame pada bagian depan kendaraan.
• Biarkan prop lift / garage jack dan rigid racks pada tempatnya sampai seluruh kerja service selesai. Pasti-
kan jangan melepaskan alat-alat itu ketika masih bekerja.
00-22
TABEL STANDARD TIGHTENING TORQUE 00
PERHATIAN
• Gunakan bolt dan nut tertentu. Kencangkan dengan torque yang sesuai dengan yang ditunjukkan
dibawah, kecuali tidak ditunjukkan.
• Permukaan ulir dan bearing harus kering.
• Jika pasangan nut dan bolt (atau stud bolt) berbeda dalam tingkat kekuatannya, kencangkan semua de-
ngan torque yang ditetapkan pada bolt-nya.
Nominal
diameter (Stud) (Stud) (Stud) 02154
M5 0,2 ~ 0,3 – 0,4 ~ 0,6 – 0,5 ~ 0,7 –
M10 1,8 ~ 2,7 1,8 ~ 2,6 3,5 ~ 5,1 3,3 ~ 4,9 4,5 ~ 6,0 3,8 ~ 5,7
M12 3,4 ~ 5,1 3,1 ~ 4,6 7,0 ~ 9,5 6,5 ~ 8,5 8,5 ~ 11 7,5 ~ 10
M16 9 ~ 12 9 ~ 11 17 ~ 23 16 ~ 21 20 ~ 27 19 ~ 25
M18 14 ~ 18 12 ~ 16 25 ~ 33 23 ~ 30 30 ~ 39 26 ~ 35
M20 19 ~ 25 17 ~ 22 35 ~ 47 32 ~ 42 41 ~ 55 37 ~ 49
M22 25 ~ 33 23 ~ 30 47 ~ 63 43 ~ 57 55 ~ 73 50 ~ 67
M24 33 ~ 44 29 ~ 39 62 ~ 83 55 ~ 73 72 ~ 96 63 ~ 85
Nominal
diameter 02154
M6 0,4 ~ 0,6 – 0,8 ~ 1,2 – 1,0 ~ 1,4 –
M10 2,1 ~ 3,1 2,0 ~ 3,0 4,5 ~ 5,5 3,8 ~ 5,6 5,0 ~ 6,5 5,0 ~ 6,5
M12 3,8 ~ 5,5 3,5 ~ 5,2 8,0 ~ 10,5 7,5 ~ 9,5 9 ~ 12 8,5 ~ 11
00-23
TABEL STANDAR TIGHTENING TORQUES
02155
Nominal Standard screw Coarse screw
Standard screw thread Coarse screw thread
diameter thread thread
M5 0,2 ~ 0,3 – 0,4 ~ 0,6 –
M16 9 ~ 12 9 ~ 11 17 ~ 23 16 ~ 21
M18 14 ~ 18 12 ~ 16 25 ~ 33 23 ~ 30
M20 19 ~ 25 17 ~ 22 35 ~ 47 32 ~ 42
M22 25 ~ 33 23 ~ 30 47 ~ 63 43 ~ 57
M24 33 ~ 44 29 ~ 39 62 ~ 83 55 ~ 73
02155
Nominal Standard screw Coarse screw
diameter thread thread
M6 0,4 ~ 0,6 –
M8 1,0 ~ 1,5 –
00-24
TABEL STANDAR TIGHTENING TORQUES 00
Tightening torque untuk General-Purpose Flare Nut (Satuan: kgf·m)
Pipe diameter φ4,76 mm φ6,35mm φ8 mm φ10 mm φ12 mm φ15 mm
Tightening torque 1,7 2,6 4,0 6,0 9,0 10
Tightening torque untuk General-Purpose Air Piping Nylon Tube (DIN Type) (Satuan:
kgf·m)
Nominal diameter
6 × 1 mm 10 × 1,25 mm 12 × 1,5 mm 15 × 1,5 mm
x wall thickness
+0,6 +1,0 +1,0 +0,5
Tightening torque 2,0 0 3,5 0 5,0 0 5,5 0
Tightening torque untuk General-Purpose Air Piping Nylon Tube (SAE Type) (Satuan:
kgf·m)
Nominal diameter 1/4 in. 3/8 in. 1/2 in. 5/8 in.
+0,4 +0,5 +0,5 +0,5
Tightening torque 1,3 0 3,0 0 5,0 0 6,5 0
00-25
M E M O
00-26