0% found this document useful (0 votes)
113 views26 pages

GR 00

The document provides information on: 1) Vehicle and equipment model coding systems that describe vehicle types, configurations, engines, and components. 2) A table that lists vehicle models with their corresponding powertrain components like engines, clutches, transmissions, propeller shafts, and differentials. 3) An explanation of how to read the manual, which is divided into sections covering specifications, structure and operation, troubleshooting, on-vehicle inspection and adjustment, and service procedures.

Uploaded by

lsp smkn5solo
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
113 views26 pages

GR 00

The document provides information on: 1) Vehicle and equipment model coding systems that describe vehicle types, configurations, engines, and components. 2) A table that lists vehicle models with their corresponding powertrain components like engines, clutches, transmissions, propeller shafts, and differentials. 3) An explanation of how to read the manual, which is divided into sections covering specifications, structure and operation, troubleshooting, on-vehicle inspection and adjustment, and service procedures.

Uploaded by

lsp smkn5solo
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 26

GROUP 00 GENERAL

VEHICLE MODEL CODING SYSTEM ............................................... 00-2

EQUIPMENT MODEL CODING SYSTEM ........................................ 00-3

TABEL POWER TRAIN ..................................................................... 00-4

BAGAIMANA CARA MEMBACA MANUAL INI ............................... 00-5

CHASSIS NUMBER, ENGINE NUMBER DAN NAME PLATE ......... 00-9

PERHATIAN PADA SAAT MELAKUKAN MAINTENANCE............ 00-10

MENGANGKAT (JACK UP) KENDARAAN .................................... 00-21

TABEL STANDAR TIGHTENING TORQUES.................................. 00-23

00-1
VEHICLE MODEL CODING SYSTEM

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
F E 7 1 P B

1 Basic vehicle type F Cab-over engine truck


B 1,5 ton class, 4 ⋅ 2
2 Load capacity, drive system E 2 ton class and over, 4 x 2
G 2 ton class and over, 4 x 4
7 Standard width cab
3 Cab type
8 Wide cab
Rigid axle
1
Light duty vehicle (Payload 1.500 ~ 2.000 kg)
Rigid axle
3
Light duty vehicle (Payload 1.500 ~ 3.000 kg)
4 Vehicle variations, Suspension
Rigid axle
4
Light duty vehicle (G.V.M. 6.000 ~ 6.900 kg)
Rigid axle
5
Light duty vehicle (G.V.M. 7.000 kg atau lebih)
A 4M40 (69 kW {94 PS} )
5 Engine C 4D33 (96 kW {130 PS} )
P 4D34T5, 4D34T7, 4D34T8
B FB, FE 2.500 mm
FE 2.750 mm
C
FG 2.860 mm
D FE-Z 2.910 mm
6 Wheelbase FE 3.350 mm
E
FG 3.460 mm
FE 3.850 mm
G
FE-Z 3.870 mm
H FE-Z 4.170 mm
None Standard use
D Dump use
7 Pengaturan penggunaan Chassis
N Straight frame
Z Wide frame
Rear double
4
Payload 2000 kg
Rear double
6
Payload 3.000 kg ~ 4.000 kg
8 Pengaturan rear tire, Payload
Rear single
FB
Payload 1.500 kg
8
Rear single
FE
Payload 2.000 kg
None Standard use
9 Vehicle specification W Crew cab
S Dengan turbocharger
L Left-hand drive vehicle
10 Steering position
R Right-hand drive vehicle

00-2
EQUIPMENT MODEL CODING SYSTEM 00
Model code pada
Petunjuk model code pada manual ini Penjelasan kode
manual ini
Engine
4D34T5 4 D 3 4 T 5

Classification of turbocharger
Turbocharged
Order of development within same series
Order of development among different series
Diesel engine
No. of cylinders (4)
Clutch
C3W28 C 3 W 28

Disc outside diameter


Facing material (W: Woven)
Typical load capacity (tonnage class) of ve-
hicle
Initial letter of “clutch”
Transmission
M025S5 M 025 S 5

Number of forward speeds


Meshing (S: Synchromesh)
Typical load capacity (tonnage class) of ve-
hicle
Initial letter of “transmission”
Propeller shaft
P3 P 3

Typical load capacity (tonnage class) of ve-


hicle
Initial letter of “propeller shaft”
Front axle
F200T F 200 T

Type of vehicle (T: Truck)


Typical load capacity (tonnage class) of ve-
hicle
Initial letter of “front axle”
Rear axle
R030T R 03 0 T

Type of vehicle (T: Truck)


Order of development within same series
Typical load capacity (tonnage class) of ve-
hicle
Initial letter of “rear axle”
Reduction and differential
D033H D 03 3 H

Tooth form (H: Hypoid gear)


Order of development within same series
Typical load capacity (tonnage class) of ve-
hicle
Initial letter of “differential” in reduction and
differential

00-3
TABEL POWER TRAIN

Reduction &
Vehicle model Engine Clutch Transmission Propeller shaft
differential

FE71PB8SRDK1 4D34T5 C3W28 M025S5 P3 D3H

FE73PE6SRDK1 4D34T5 C3W28 M025S5 P3 D3H

FE73PE6SRDK2 4D34T5 C3W28 M025S5 P3 D033H

FE74PE6SRDK1 4D34T8 C4W30 M035S5 P3 D040H

FE74PE6SRDK2 4D34T8 C4W30 M035S5 P3 D040H

FE75PE6SRDK1 4D34T7 C4W30 M035S5 P3 D040H

FE84PE6SRDK1 4D34T7 C4W30 M035S5 P3 D040H

00-4
BAGAIMANA CARA MEMBACA MANUAL INI 00
Manual ini terdiri dari bagian-bagian seperti berikut:
• Spesifications
• Structure dan Operation
• Troubleshooting
• On-vehicle Inspection dan Adjustment
• Service procedure

On-vehicle Inspection and Adjustment


• Prosedur untuk inspection dan adjustment dari masing-masing part dan assy. yang terpasang pada kendaraan
dijelaskan termasuk hal yang spesifik untuk inspection dan adjustment. Hal spesifik dari pemeriksaan harus di-
lakukan seperti masalah-masalah looseness, play, backlash, crack, damage, dll.

Service procedure
• Prosedur-prosedur melakukan service komponen dan part pada kendaraan dijelaskan dengan ringkas dalam key
points pada saat removal, installation, disassembly, reassembly, inspection, dll.

Inspection
• Item pemeriksaan yang harus dilakukan ataupun dasar service standard semuanya dijelaskan.
• Cek visual rutin dan cleaning part yang digunakan kembali tidak dijelaskan tetapi harus selalu dimasukkan dalam
pekerjaan service sebenarnya.

Perhatian
• Manual service ini terdiri dari hal-hal penting tentang instruksi peringatan dan informasi tambahan dalam empat
tanda berikut yang menandakan instruksi dan informasi penting:

BAHAYA Peringatan yang harus diambil dalam menangani hal-hal yang mudah menimbulkan
bahaya seperti battery fluid dan coolant additive.

PERINGATAN Instruksi peringatan, dimana, jika tidak dipatuhi, akan dapat menyebabkan kecela-
kaan serius atau kematian.

PERHATIAN Instruksi perhatian, dimana, jika tidak dipatuhi, akan dapat menyebabkan kerusa-
kan pada peralatan atau part-part lain.

Anjuran atau informasi tambahan agar penggunaan peralatan yang lebih efisien
CATATAN atau pengertian yang lebih baik lagi.

Istilah dan satuan


Front dan rear
Arah jalan ke depan dari kendaraan adalah front dan arah mundurnya adalah belakang rear.

Left dan right


Sisi kiri dan sisi kanan, ketika menghadap arah jalan ke depan kendaraan, merupakan left dan right kendaraan.

Nilai standard
Dimensi nilai standard menandakan: bentuk dimensi dari masing-masing part, standard celarance antara dua part-
saat dirakit, dan nilai standard untuk assembly part,, contohnya : case.

Limit
Ketika nilai dari sebuah part melebihi jarak ini, maka part itu tidak dapat digunakan kembali berkaitan dengan perfor-
mance dan kekuatan sehingga harus diganti atau diperbaiki.

00-5
BAGAIMANA CARA MEMBACA MANUAL INI
Tightening torque
• Nilai ini secara langsung digunakan untuk menetapkan nilai standard tightening torque bolt dan nut.
• Bila tidak ada nilai penetapan untuk tightening torque khusus, ikuti tabel standard tightening torque.
(Nilai standard tightening torque didasarkan pada ukuran thread dan material.)
• Ketika item itu harus dikencangkan dalam kondisi basah, hal itu ditandai dengan “wet”. Bila tanda itu tidak ada,
maka kencangkan dalam keadaan kering.

Satuan
Tightening torque dan parameter lain ditunjukkan dengan satuan SI* dengan satuan metrik.
*SI: Le Système International d’Unités

Contoh: 390 N·m {40 kgf·m}

Satuan metrik
Satuan SI

Satuan Satuan SI {satuan metrik} Faktor konversi


Force N {kgf} 9,80665 N {1 kgf}
Momen of force N·m {kgf·m} 9,80665 N·m {1 kgf·m}
Positive pressure kPa {kgf/cm2} 98,0665 kPa {1 kgf/cm2}
Pressure kPa {mmHg} 0,133322 kPa {1 mmHg}
Vacuum pressure
Pa {mmH2O} 9,80665 Pa {1 mmH2O}
3
Volume dm {L} 1 dm3 {1 L}
Heat quantity J {kcal} 4.186,05 J {1 kcal}
Heat flow W {kcal/h} 1,16279 W {1 kcal/h}
Power kW {PS} 0,7355 kW {1 PS}

00-6
BAGAIMANA CARA MEMBACA MANUAL INI 00
Simbol Petunjuk Penggunaan Keterangan
Part-part tidak dikencangkan dengan stan- Nilai yang ditentukan terdapat pada tabel
Tightening torque dard torque (standard torque tertentu diper- Lihat pada tabel Standard Tightening torque pada
lukan untuk melakukan service) part yang tidak terdapat nilai tightening torque
Part-part diatur posisinya untuk pemasan-
Locating pin
gan
Non-reusable parts Part-part yang tidak dapat digunakan lagi
Lubricant dan/atau sealant yang dibutuhkan,
Lubricant dan/atau Part-part harus diolesi dengan lubricant atau
jumlah yang dibutuhkan, dll. terdapat dalam
sealant sealant saat merakit atau pemasangan
tabel.
Part-part yang membutuhkan special tool Nama/bentuk tool dan nomor part ditunjukkan
Special tool
untuk pekerjaan service dalam daftar.
Part yang berhubungan dengan yang dile-
*a Associated part
paskan/dibongkar untuk service

00-7
BAGAIMANA CARA MEMBACA MANUAL INI

00-8
CHASSIS NUMBER, ENGINE NUMBER DAN NAME PLATE 00
• Nomor seri chassis dan nomor engine diberikan pada kendaraan dan engine sebagai nomor urut pembuatan. Se-
tiap kendaraan dan engine memiliki nomornya sendiri. Nomor-nomor ini dibutuhkan untuk pendaftaran dan pe-
meriksaan yang berkaitan dengan kendaraan.

• Name plate terdiri dari informasi seperti berikut.


• Nomor identitas kendaraan
• Pembuat
• Distributor
• Perakit

Z15922

00-9
PERHATIAN PADA SAAT MELAKUKAN MAINTENANCE
• Sebelum melakukan pekerjaan service, tanyakan apa yang dikeluhkan oleh konsumen dan pastikan dalam kondi-
si bagaimana dengan memeriksa total jarak yang ditempuh (km), kondisi bagaimana kendaraan dioperasikan,
dan faktor-faktor lain yang berhubungan. Dan catatlah informasi-informasi penting ini. Informasi ini akan mem-
bantu dalam melakukan service kendaraan secara efisien.
• Periksalah lokasi kesalahan, dan identifikasikan penyebabnya. Berdasarkan pada penemuan anda, tentukan
apakah part-part itu harus dilepaskan atau dibongkar. Lalu, ikuti prosedur service yang diberikan dalam manual
ini.

• Lakukan pekerjaan service pada permukaan jalan yang rata.


Sebelum menghidupkan engine, lakukan langkah persiapan se-
bagai berikut:
• Untuk mencegah kotor dan kerusakan, letakkan cover/alas
pada kursi, trim dan lantai dalam kabin dan bagian kerja yang
dicat pada body.

㪧㪇㪇㪇㪇㪏

• Persiapkan seluruh peralatan umum dan special tools yang


diperlukan untuk bekerja.

PERINGATAN
• Special tool harus selalu digunakan kapan saja sesuai pe-
tunjuk dalam manual ini. Jangan mencoba mengunakan
peralatan lain karena akan menyebabkan kecelakaan dan/
atau kerusakan pada kendaraan.

㪧㪇㪇㪇㪇㪐

• Setelah menjungkitkan kabin, selalu pasangkan stopper dengan


tepat pada lock lever untuk mengunci cab stay.
㪪㫋㫆㫇㫇㪼㫉

㪣㫆㪺㫂㩷㫃㪼㫍㪼㫉

㪚㪸㪹㩷㫊㫋㪸㫐

㪧㪌㪏㪇㪐㪈㪜

• Perhatikan masalah keamanan saat melepaskan dan me-


masangkan benda-benda berat seperti engine, transmisi dan
axle. Khususnya, ketika mengangkat beban berat dengan kabel/
kawat sling;
• Periksalah berat beban itu untuk meyakinkan apakah kabel
itu cukup kuat untuk menahannya.

㪧㪈㪐㪏㪏㪉

00-10
PERHATIAN PADA SAAT MELAKUKAN MAINTENANCE 00
• Pasangkan kabel/kawat sling disekitar beban di titik seimbang
jika tidak terdapat tempat hanger untuk mengaitkannya.

㪧㪋㪈㪇㪇㪌

• Bekerjalah dalam area yang aman untuk menghindari bila be-


ban terlepas dari sling-nya.

㪧㪈㪐㪏㪎㪊

• Jangan bekerja dengan sepatu yang alasnya terkena minyak


atau oli.
Ketika bekerja dengan teman atau berkelompok, gunakan sin-
yal-sinyal awal pengaturan dan perhatikan selalu masalah
keamanan. Hati-hatilah jangan menyentuh switch dan lever jika
tidak perlu.

㪧㪇㪇㪇㪈㪉

• Periksalah kebocoran oli sebelum mencuci kendaraan. Anda


akan kehilangan data kerusakan jika kendaraan sudah dibersih-
kan sebelum diservice.

㪧㪇㪇㪇㪈㪊

00-11
PERHATIAN PADA SAAT MELAKUKAN MAINTENANCE
• Siapkan part-part pengganti yang akan dipasang.

㪧㪉㪇㪈㪏㪊

• Oil seals, packings, O-rings dan rubber part lain, gasket, dan
split pins harus diganti dengan yang baru setelah dilepaskan.
Gunakan part-part pengganti asli MITSUBISHI.

㪧㪇㪇㪇㪈㪌

• Ketika membongkar part, periksa secara visual semuanya dari


keausan, crack, kerusakan, perubahan bentuk, melemah, karat,
korosi, kelainan putaran, tersumbat dan cacat lain yang mungkin
terjadi.

㪧㪇㪇㪇㪈㪍

• Untuk melakukan perakitan part-part dengan benar, buatlah tan-


da pada part-part itu sebelum dibongkar dan aturlah part-part
yang telah dibongkar dengan rapih. Berilah tanda punch dan
tanda garis lain agar semua part itu tidak menurunkan fungsi
dan penampilannya.
• Setelah melepaskan part-part dari kendaraan, tutuplah area
tersebut agar tetap bersih dari debu.

PERHATIAN
㪧㪈㪋㪋㪉㪐 • Hati-hatilah jangan mencampurkan part yang mirip, part
yang sama dan part-part yang memiliki tanda kiri/kanan.
• Pisahkan part-part penganti yang baru dan part-part original
(yang dilepas) secara jelas.

00-12
PERHATIAN PADA SAAT MELAKUKAN MAINTENANCE 00
• Berilah oli atau grease tertentu pada U-seal, oil seal, dust seal
dan bearing sebelum merakit kembali.
• Selalu berikan oli dan grease sesuai spesifikasi pada saat
melakukan pemeriksaan dan penggantian. Segera lap oli atau
grease yang berlebihan dengan menggunakan kain lap.

㪧㪇㪇㪇㪈㪏

• Gunakan kaca mata pengaman saat menggunakan gerinda atau


las. Gunakan sarung tangan saat dibutuhkan, dan hati-hatilah
terhadap ujung benda tajam dan benda lain yang dapat mem-
buat tangan terluka.

㪧㪇㪇㪇㪈㪐

• Sebelum bekerja pada electrical system, selalu lepaskan termi-


nal (–) battery untuk mencegah short-circuit.

PERHATIAN
• Pastikan starter switch dan switch lampu dalam posisi OFF
sebelum melepaskan atau menghubungkan terminal bat-
tery.
Jika tidak, komponen semiconductor bisa rusak.

㪧㪈㪐㪏㪎㪏

• Hati-hati dalam menangani sensor, relay, dan benda lain yang


sensitif terhadap benturan dan panas. Jangan melepaskan atau
mencat penutup dari setiap control unit.

㪧㪇㪇㪇㪉㪈

00-13
PERHATIAN PADA SAAT MELAKUKAN MAINTENANCE
• Saat melepaskan connector, peganglah connector itu sendiri,
jangan kabel harness-nya.
• Untuk melepaskan locking connector, pertama tekanlah seperti
arah yang ditunjukkan tanda panah. Untuk menghubungkan
locking connector lagi, tekanlah secara bersama sampai terden-
gar bunyi klik.

㪧㪇㪇㪇㪉㪉

• Sebelum mencuci kendaraan, tutuplah electrical part agar tetap


kering. (Gunakan lembaran plastik atau semacamnya.) Hindari
air dari harness connector dan sensor dan segeralah keringkan
jika terdapat air yang mengenai benda-benda itu.

㪧㪇㪇㪇㪉㪊

• Ketika memberikan tegangan pada sebuah part untuk tujuan pe-


meriksaan, periksalah apakah kabel (+) dan (–) terhubungkan
dengan benar kemudian secara bertahap naikkan tegangan dari
nol. Jangan melebihi tegangan yang ditetapkan.
Ingatlah bahwa control units dan sensors tidak perlu diperiksa
kerjanya dengan tegangan battery secara langsung.

㪧㪈㪐㪏㪎㪐

1. Perhatian Dalam Penanganan Electric Circuit


Jangan menembus pembungkus wire PERHATIAN
• Jangan merusak pembungkus wire dengan test probes atau
alligator clip ketika memeriksa masalah elektrik. Bila hal itu
dilakukan, khususnya pada chassis harness, dapat mem-
percepat terjadi karat.

㪧㪌㪇㪊㪐㪌㪜
1.1 Inspection pada Harness
(1) Inspection dengan connector terpasang
㪚 (2) Waterproof connector

• Hubungkan inspection harness dan connector A antara connec-
㪙 tor B dari sirkuit yang diperiksa. Lakukan pemeriksaan dengan
menggunakan test probe C ke connector dari inspection har-
㪘 ness. Jangan memasukkan test probe C ke sisi masuknya-kabel
dari waterproof connector karena akan merusak waterproof
Masukkan inspection
harness A diantara
seal-nya dan akan mempercepat berkarat.
konektor

㪧㪇㪉㪌㪏㪎㪜

00-14
PERHATIAN PADA SAAT MELAKUKAN MAINTENANCE 00

(2.1) Non-waterproof connector


㪚 • Lakukan pemeriksaan dengan memasukkan test probe C ke sisi
wire-entry dari connector. Probe ekstra-tipis diperlukan untuk
memeriksa control unit connector, karena ia lebih kecil dari jenis
connector lainnya. Jangan memaksa menggunakan ukuran
probe biasa pada control unit connector karena akan
menyebabkan kerusakan.

㪙 㪚 㪧㪇㪉㪌㪏㪏

(3) Inspection dengan connector terlepas


(3.1) Inspection pada terminal female
• Lakukan pemeriksaan dengan memasukkan test probe kedalam
terminal. Jangan memaksa test probe masuk ke terminal karena
akan membuat perubahan bentuk yang menyebabkan hubun-
gan listrik yang buruk.

㪧㪇㪉㪌㪏㪐

(3.2) Inspection pada terminal male


• Lakukan pemeriksaan dengan menggukan test probes langsung
ke pin-nya.

PERHATIAN
• Hati-hati agar jangan terjadi short-circuit pin dengan test
probes. Pada control unit connector, short-circuit pada pin
akan merusak internal sirkuit dari control unit itu.

㪧㪇㪉㪌㪐㪇

• Ketika menggunakan multimeter untuk memeriksa hubungan,


jangan membiarkan test probes tersentuh dengan terminal yang
salah.

㪧㪇㪇㪇㪉㪎

1.2 Inspection connector


(1) Inspection secara visual
• Periksa bahwa connector terpasang bersama dengan baik.

㪧㪇㪉㪌㪐㪈

00-15
PERHATIAN PADA SAAT MELAKUKAN MAINTENANCE
• Periksa apakah kabel terlepas dari terminalnya akibat dari pe-
narikan harness tersebut.

㪧㪇㪉㪌㪐㪉

• Periksa apakah terminal male dan female terpasang dengan


baik.

㪧㪇㪉㪌㪐㪊
• Periksa dari kerusakan hubungan yang disebabkan karena ter-
minal kendor, karat, atau karena berhubungan dengan benda
asing.

(2) Memeriksa kekendoran terminal


• Jika connector terminal retainer sudah rusak, terminal male dan
female tidak akan bersatu satu sama lain ketika bodi connector
dipasangkan bersama. Untuk memeriksa terminal ini, secara
perlahan tariklah tiap kabel dan lihatlah apakah tiap terminal da-
pat ditarik keluar dari connector housing-nya.

㪧㪇㪉㪌㪐㪋

1.3 Inspection ketika fuse putus


• Lepaskan fuse B, kemudian ukurlah resistan antara ground dan
sisi beban fuse.
㪙㪸㫋㫋㪼㫉㫐
Kemudian, matikan switch dari tiap sirkuit yang terhubung den-
gan fuse. Jika pengukuran resistan antara tiap switch dan
ground adalah nol, maka ada short-circuit antara switch dan be-
bannya. Jika pengukuran resistance tidak nol, maka sirkuit tidak
terjadi short-circuit; fuse itu kemungkinannya terbakar karena
short-circuit yang sesaat.
㪝㫌㫊㪼
• Penyebab utama dari short-circuit adalah seperti berikut:
• Harness terjepit diantara part chassis
Switch Short • Pembungkus harness rusak karena gesekan atau panas
sirkuit • Embun/lembab pada connector atau sirkuit
• Kesalahan manusia (kecelakaan short-circuit dari kom-
Beban ponen)

㪧㪇㪉㪌㪐㪍㪜

00-16
PERHATIAN PADA SAAT MELAKUKAN MAINTENANCE 00
1.4 Inspection Chassis Ground
• Special ground bolt digunakan untuk mengencangkan terminal
㪞㫉㫆㫌㫅㪻㩷㫋㪼㫉㫄㫀㫅㪸㫃 ground. Ketika men-service titik ground, pastikan untuk
mengikuti prosedur yang dijelaskan dibawah:
㪪㫇㫆㫋㪄㫎㪼㫃㪻㩷㪸㩷㫅㫌㫋
• Ketika memasang kembali ground bolt
Kencangkan ground bolt sesuai spesifikasi torque.
Special ground bolt • Ketika mengembalikan titik ground
3.5 - 4.5 kgf.m Special ground bolt harus digunakan. Berikan spot-welding
(las) pada nut dengan frame dan kencangkan ground bolt se-
suai spesifikasi torque. Pastikan untuk memberikan touch-up
㪧㪌㪇㪊㪐㪍㪜
paint pada titik yang dilas.

2. Perhatian-perhatian untuk service Alternators


• Ketika men-service alternators, patuhi perhatian-perhatian
berikut:
• Jangan pernah membalik kutub-kutub hubungan battery.
Jika kutub-kutub hubungan battery dibalikkan, arus yang be-
sar akan mengalir dari battery ke alternator, akan merusak-
kan dioda dan regulator.

㪧㪇㪋㪎㪋㪍

• Jangan pernah melepaskan terminal-terminal battery saat en-


gine berputar.
Pelepasan terminal-terminal battery ketika engine beroperasi
akan menyebabkan tegangan yang berubah-ubah, membuat
penurunan pada diodes dan regulator.

㪧㪇㪋㪎㪋㪎

• Jangan pernah melakukan pemeriksaan menggunakan high-


voltage multimeter.
Penggunaan high-voltage multimeter dapat merusak diodes dan
regulator.

㪧㪇㪉㪊㪎㪈

00-17
PERHATIAN PADA SAAT MELAKUKAN MAINTENANCE
• Jagalah agar alternator tetap kering.
Air pada alternators dapat menyebabkan internal short-circuit
dan rusak.

㪧㪇㪌㪈㪍㪌

• Jangan pernah mengoperasikan alternator dengan terminal B


dan L short-circuit. Pengoperasian dengan terminal B dan L ter-
hubung bersama akan merusak dioda trio.

㪧㪇㪋㪎㪋㪐

• Lepaskan terminal-terminal battery sebelum melakukan quick-


charging battery dengan quick charger.
Bila terminal-terminal battery tidak dilepaskan, quick-charging
dapat merusakkan diode dan regulator.

㪧㪇㪌㪈㪍㪍

00-18
PERHATIAN PADA SAAT MELAKUKAN MAINTENANCE 00
3. Intermitten fault (masalah yang terjadi kadang-kadang)
• Intermitter fault khususnya terjadi hanya dibawah kondisi opera-
si tertentu. Sekali kondisi-kondisi ini telah diidentifikasi,
penyebab masalah dapat diketahui dengan mudah. Pertama,
tanyalah pelanggan tentang kondisi-kondisi kerja kendaraan
dan dibawah kondisi cuaca pada saat masalah terjadi. Juga tan-
yakan tentang frekuensi dimana masalah terjadi dan gejala
masalah. Kemudian, timbulkan kembali masalah tersebut ber-
dasarkan informasi tersebut
Berdasarkan dari kondisi-kondisi pada saat masalah terjadi, ten-
tukan apakah kesalahan disebabkan oleh vibrasi, panas atau
㪧㪇㪉㪌㪐㪎
faktor-faktor lain. Jika faktor vibrasi adalah kemungkinan
penyebabnya, cobalah menimbulkan masalah kembali dengan
melakukan pemeriksaan berikut pada masing-masing connector
dan part-part lain:
• Secara perlahan gerakkan connector naik - turun dan juga ke
kiri - kanan.
• Secara perlahan gerakkan wiring harness naik - turun dan
juga ke kiri - kanan.
• Secara perlahan goyangkan sensor dan peralatan lain den-
gan tangan.
• Secara perlahan goyangkan wiring harness pada suspension
system dan part bergerak lainnya.

• Connector dan part-part lain yang diperiksa adalah yang terma-


㪧㪇㪉㪌㪐㪏 suk atau ditunjukkan seperti lokasi masalah pada prosedur pe-
meriksaan yang berkaitan dengan kode-kode diagnosa dan/atau
gejala-gejala masalah.

㪧㪇㪉㪌㪐㪐

00-19
PERHATIAN PADA SAAT MELAKUKAN MAINTENANCE
4. Perhatian Saat Melakukan Las Listrik (arc welding)
• Saat melakukan las listrik, arus dari las mengalir ke ground melalui part metal pada kendaraan. Bila tidak melaku-
kan langkah-langkah yang tepat, arus ini dapat merusak control units, peralatan elektrikal lain dan wiring harness.
Dan setiap peralatan elektrikal yang dekat dengan titik pada kendaraan dimana terpasang kabel negatif dari las
itu, akan besar kemungkinanya untuk rusak.

㪧㪉㪎㪌㪋㪍

• Arus mengalir kebelakang seperti terlihat dibawah.

4.1 Dari terminal (–) battery


Untuk mencegah kerusakan battery dan peralatan elektrikal yang
terhubung langsung dengan battery, sangat penting untuk me-
lepaskan terminal (–) battery.

4.2 Prosedur
• Putar starter switch ke posisi LOCK.

• Lepaskan terminal (–) battery.
㪧㪉㪇㪌㪈㪍 ↓
• Tutup seluruh part-part kendaraan yang dapat rusak oleh perci-
kan api las.

• Hubungkan kabel (–) las ke kendaraan sedekat mungkin den-
gan area yang akan dilas. Jangan menghubungkan kabel (–) las
ke kabin jika frame yang akan dilas, dan begitu juga sebaliknya.

• Setel arus pengelasan sesuai dengan part yang akan dilas.

00-20
MENGANGKAT (JACK UP) KENDARAAN 00
<Bagian Depan Kendaraan>

Prosedur jack up
1 Pasangkan ganjal pada roda belakang.
2 Angkat bagian depan kendaraan dengan prop lift atau garage jack.
3 Pasangkan rigid racks sebagai tambahan untuk menahan frame pada kedua bagian depan kendaraan.

PERINGATAN
• Pasangkan ganjal pada roda belakang untuk menahan kendaraan pada tempatnya.
• Jangan melepaskan ganjal sampai pekerjaan service selesai.
• Akan sangat berbahaya menahan kendaraan hanya dengan prop lift/garage jack saja. Gunakan rigid
racks sebagai tambahan untuk menahan frame pada bagian depan kendaraan.
• Biarkan prop lift / garage jack dan rigid racks pada tempatnya sampai seluruh pekerjaan service selesai.
Pastikan jangan melepaskan alat-alat itu ketika masih bekerja.

00-21
MENGANGKAT (JACK UP)
<Bagian Belakang Kendaraan>

Prosedur jack up
1 Pasangkan ganjal pada roda depan.
2 Angkat bagian belakang kendaraan dengan prop lift atau garage jack.
3 Pasangkan rigid racks sebagai tambahan untuk menahan frame pada kedua bagian belakang kendaraan.

PERINGATAN
• Pasangkan ganjal pada roda belakang untuk menahan kendaraan pada tempatnya.
• Jangan melepaskan ganjal sampai pekerjaan service selesai.
• Akan sangat berbahaya menahan kendaraan hanya dengan prop lift/garage jack saja. Gunakan rigid
racks sebagai tambahan untuk menahan frame pada bagian depan kendaraan.
• Biarkan prop lift / garage jack dan rigid racks pada tempatnya sampai seluruh kerja service selesai. Pasti-
kan jangan melepaskan alat-alat itu ketika masih bekerja.

00-22
TABEL STANDARD TIGHTENING TORQUE 00
PERHATIAN
• Gunakan bolt dan nut tertentu. Kencangkan dengan torque yang sesuai dengan yang ditunjukkan
dibawah, kecuali tidak ditunjukkan.
• Permukaan ulir dan bearing harus kering.
• Jika pasangan nut dan bolt (atau stud bolt) berbeda dalam tingkat kekuatannya, kencangkan semua de-
ngan torque yang ditetapkan pada bolt-nya.

Hexagon Head Bolts dan Stud Bolts (Satuan: kgf·m)


Strength 4T 7T 8T
Identification
symbol

Nominal
diameter (Stud) (Stud) (Stud) 02154
M5 0,2 ~ 0,3 – 0,4 ~ 0,6 – 0,5 ~ 0,7 –

M6 0,4 ~ 0,6 – 0,7 ~ 1,0 – 0,8 ~ 1,2 –

M8 0,9 ~ 1,3 – 1,7 ~ 2,5 – 2,0 ~ 2,9 –

M10 1,8 ~ 2,7 1,8 ~ 2,6 3,5 ~ 5,1 3,3 ~ 4,9 4,5 ~ 6,0 3,8 ~ 5,7

M12 3,4 ~ 5,1 3,1 ~ 4,6 7,0 ~ 9,5 6,5 ~ 8,5 8,5 ~ 11 7,5 ~ 10

M14 6,0 ~ 8,0 5,5 ~ 7,5 11 ~ 15 11 ~ 14 13 ~ 17 12 ~ 16

M16 9 ~ 12 9 ~ 11 17 ~ 23 16 ~ 21 20 ~ 27 19 ~ 25

M18 14 ~ 18 12 ~ 16 25 ~ 33 23 ~ 30 30 ~ 39 26 ~ 35

M20 19 ~ 25 17 ~ 22 35 ~ 47 32 ~ 42 41 ~ 55 37 ~ 49

M22 25 ~ 33 23 ~ 30 47 ~ 63 43 ~ 57 55 ~ 73 50 ~ 67

M24 33 ~ 44 29 ~ 39 62 ~ 83 55 ~ 73 72 ~ 96 63 ~ 85

Hexagon Head Flange Bolts (Satuan: kgf·m)


Strength 4T 7T 8T
Identification
symbol

Nominal
diameter 02154
M6 0,4 ~ 0,6 – 0,8 ~ 1,2 – 1,0 ~ 1,4 –

M8 1,0 ~ 1,5 – 2,0 ~ 2,9 – 2,3 ~ 3,3 –

M10 2,1 ~ 3,1 2,0 ~ 3,0 4,5 ~ 5,5 3,8 ~ 5,6 5,0 ~ 6,5 5,0 ~ 6,5

M12 3,8 ~ 5,5 3,5 ~ 5,2 8,0 ~ 10,5 7,5 ~ 9,5 9 ~ 12 8,5 ~ 11

00-23
TABEL STANDAR TIGHTENING TORQUES

Hexagon Nuts (Satuan: kgf·m)


Strength 4T 6T
Identification
symbol

02155
Nominal Standard screw Coarse screw
Standard screw thread Coarse screw thread
diameter thread thread
M5 0,2 ~ 0,3 – 0,4 ~ 0,6 –

M6 0,4 ~ 0,6 – 0,7 ~ 1,0 –

M8 0,9 ~ 1,3 – 1,7 ~ 2,5 –

M10 1,8 ~ 2,7 1,8 ~ 2,6 3,5 ~ 5,1 3,3 ~ 4,9

M12 3,4 ~ 5,1 3,1 ~ 4,6 7,0 ~ 9,5 6,5 ~ 8,5

M14 6,0 ~ 8,0 5,5 ~ 7,5 11 ~ 15 11 ~ 14

M16 9 ~ 12 9 ~ 11 17 ~ 23 16 ~ 21

M18 14 ~ 18 12 ~ 16 25 ~ 33 23 ~ 30

M20 19 ~ 25 17 ~ 22 35 ~ 47 32 ~ 42

M22 25 ~ 33 23 ~ 30 47 ~ 63 43 ~ 57

M24 33 ~ 44 29 ~ 39 62 ~ 83 55 ~ 73

Hexagon Flange Nuts (Satuan: kgf·m)


Strength 4T
Identification
symbol

02155
Nominal Standard screw Coarse screw
diameter thread thread
M6 0,4 ~ 0,6 –

M8 1,0 ~ 1,5 –

M10 2,1 ~ 3,1 2,0 ~ 3,0

M12 3,8 ~ 5,6 3,5 ~ 5,2

00-24
TABEL STANDAR TIGHTENING TORQUES 00
Tightening torque untuk General-Purpose Flare Nut (Satuan: kgf·m)
Pipe diameter φ4,76 mm φ6,35mm φ8 mm φ10 mm φ12 mm φ15 mm
Tightening torque 1,7 2,6 4,0 6,0 9,0 10

Tightening torque untuk General-Purpose Air Piping Nylon Tube (DIN Type) (Satuan:
kgf·m)
Nominal diameter
6 × 1 mm 10 × 1,25 mm 12 × 1,5 mm 15 × 1,5 mm
x wall thickness
+0,6 +1,0 +1,0 +0,5
Tightening torque 2,0 0 3,5 0 5,0 0 5,5 0

Tightening torque untuk General-Purpose Air Piping Nylon Tube (SAE Type) (Satuan:
kgf·m)
Nominal diameter 1/4 in. 3/8 in. 1/2 in. 5/8 in.
+0,4 +0,5 +0,5 +0,5
Tightening torque 1,3 0 3,0 0 5,0 0 6,5 0

00-25
M E M O

00-26

You might also like