0% found this document useful (0 votes)
120 views

Jurnal Fibrosarcoma

This document discusses a case of recurrent fibrosarcoma in the left deltoid muscle of a 61-year-old man. It had been 10 years since the patient first experienced a lump in his left upper arm, which was surgically removed. However, the patient recently experienced a similar lump in the same location. Histopathological examination confirmed it was again fibrosarcoma. While surgical resection is usually the primary treatment for fibrosarcoma, recurrence is possible if the initial surgery does not fully remove the tumor. Recurrence rates may be higher for marginal surgeries. Surgery was performed again for this patient to improve his life expectancy and prognosis, despite the risk of recurrence.

Uploaded by

anugrah
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as DOC, PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
120 views

Jurnal Fibrosarcoma

This document discusses a case of recurrent fibrosarcoma in the left deltoid muscle of a 61-year-old man. It had been 10 years since the patient first experienced a lump in his left upper arm, which was surgically removed. However, the patient recently experienced a similar lump in the same location. Histopathological examination confirmed it was again fibrosarcoma. While surgical resection is usually the primary treatment for fibrosarcoma, recurrence is possible if the initial surgery does not fully remove the tumor. Recurrence rates may be higher for marginal surgeries. Surgery was performed again for this patient to improve his life expectancy and prognosis, despite the risk of recurrence.

Uploaded by

anugrah
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as DOC, PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 12

THE RECURRENT OF FIBROSARCOMA IN DELTOID SINISTRA OF

ADULT MAN 61 YEAR OLD

Tirza Glady Rengkung1, Muhammad Ardi Munir2,3, Roberthy David Maelissa 4


1
Medical Profession Program, Faculty of Medicine, Tadulako University – Palu, INDONESIA –94118
2
Departement of Medical Law, Health Humanities and Bioethics, Faculty of Medicine, Tadulako
University-Palu, INDONESIA, 94118
3
Departement of Orthopaedic and Traumatologic Surgery, Undata General Hospital-Palu,
INDONESIA, 94118
4
Departement of General Surgery, Undata General Hospital-Palu, INDONESIA, 94118
* Corespondent Author : [email protected]

ABSTRACT
Background
Fibrosarcoma is a tumor originating from mesenchymal cells that can occur as a soft tissue
mass and is dangerous, secondary fibrosarcoma. Patients who do not take any therapeutic
measures will give a poor prognosis. Although surgical options can cause recurrence. Some
post-surgical complications, namely superficial infection, wound deh licensing, and seroma.
Others experience lymphatic edema, thrombosis, fistula, hematoma, and femoral fractures.
Other patients end up with poor functional results, tendon rupture after reconstruction in the
hand, resulting in poor malignant soft tissue sarcoma.(1) Amputation can be performed in
patients who have had metastasis.
Case Description The 61-year-old patient entered UNDATA Hospital with complaints of a
lump in the left upper arm that was felt since 6 months ago. Lumps do not feel pain, there is no
limitation of movement. The patient has a history of the same complaint 10 years ago and has
been operated on. Examination of localist status: deltoid region sinistra, clearly demarcated
mass. On palpation, palpable, dense masses, firm boundaries, difficult to move and no
tenderness. At Histopathology examination; Histopathology: Fibrosarcoma low grade soft
tissue. Treatment of fibrosarcoma includes surgical therapy for tumor resection.
Conclusion This patient had suffered the same complaint 10 years ago and had undergone a
surgical process. But the patient again experienced a similar complaint. Where the results of
research from Dangoor et al and Nystorm said that the level of recurrence in sarcoma patients
can occur when marginal surgery is performed. But the surgical process must still be done to
increase patient life expectancy and provide a good prognosis for patients.
Keywords: soft tissue sarcoma, fibrosarcoma

ABSTRAK

1
Latar Belakang Fibrosarkoma adalah tumor asal sel mesenkim yang dapat terjadi sebagai massa
jaringan lunak dan yang berbahaya yaitu fibrosarkoma sekunder. Pasien yang tidak melakukan
tindakan terapi apapun akan memberikan prognosis buruk. Meskipun pilihan pembedahan dapat
menyebabkan rekurensi. Beberapa komplikasi pasca pembedahan, yaitu infeksi superfisial,
dehisensi luka, dan seroma. Lainnya mengalami komplikasi limfa edema, trombosis, fistula,
hematoma, dan fraktur femoral. Pasien lainnya berakhir dengan hasil fungsional yang buruk,
tendon pecah setelah rekonstruksi di tangan, sehingga menghasilkan skor malignant soft tissue
sarcoma yang buruk(1). Dapat dilakukan amputasi pada pasien yang telah mengalami metastasis.
Kasus Pasien 61 tahun masuk Rumah Sakit UNDATA dengan keluhan benjolan pada lengan atas
sebelah kiri yang dirasakan sejak 6 bulan yang lalu. Benjolan tidak terasa nyeri, tidak ada
keterbatasan gerakan. Pasien ada riwayat keluhan yang sama 10 tahun yang lalu dan telah
dioperasi. Pemeriksaan status lokalis: regio deltoid sinistra, tampak massa berbatas tegas. Pada
palpasi, teraba massa padat, bernodul, batas tegas, sulit digerakkan dan tidak ada nyeri tekan.
Pada pemeriksaan Histopatologi; Histopatologi: Fibrosarcoma soft tissue low grade. Terapi pada
fibrosarcoma meliputi terapi pembedahan untuk reseksi tumor.
Kesimpulan Pasien ini telah menderita keluhan yang sama 10 tahun lalu dan telah menjalani
proses pembedahan. Tetapi pasien kembali mengalami keluhan serupa. Dimana hasil penelitian
dari Dangoor et al dan Nystorm mengatakan bahwa tingkat rekurensi pada pasien sarcoma dapat
terjadi ketika dilakukan pembedahan marginal. Tetapi proses pembedahan harus tetap dilakukan
untuk meningkatkan harapan hidup pasien dan memberi prognosis yang baik bagi pasien.
Kata Kunci: sarcoma jaringan lunak, fibrosarcoma

2
PENDAHULUAN fibrosarcoma, dimana sarcoma jaringan

Sarkoma adalah jenis kanker yang lunak ini muncul pada tahun pertama

berkembang dari jaringan tertentu, seperti kehidupan. Tumor jaringan lunak ini bisa

tulang atau otot. Sarkoma tulang dan terjadi di seluruh tubuh; Namun, mayoritas

jaringan lunak (Soft tissue) adalah jenis (60%) terjadi pada ekstremitas.(2,5,6)

sarkoma utama. Sarkoma jaringan lunak Secara garis besar sarkoma pada
(Soft tissue) bisa berkembang dari jaringan jaringan lunak tidak diketahui secara pasti
lunak seperti lemak, otot, syaraf, jaringan penyebabnya namun erat kaitannya dengan
fibrosa, pembuluh darah, atau jaringan kulit pola mutasi genetik dan faktor lain seperti
dalam. Kondisi ini dapat ditemukan di radiasi, paparan karsinogen kimia, infeksi
bagian tubuh manapun. Kebanyakan dari dan trauma. Fibrosarkoma adalah tumor dari
mereka berkembang di lengan atau tungkai, sel mesenkim yang terdiri dari fibroblas
terkadang juga bisa ditemukan dileher, ganas dalam latar belakang kolagen. Ada
kepala dan organ interna, dan daerah dua tipe utama: primer dan sekunder.
retroperitoneum. Ketika sarkoma terkena Fibrosarkoma primer adalah keganasan
pada usia lanjut, maka akan lebih berisiko fibroblastik yang menghasilkan jumlah
mengalami multiple malignant. Sarkoma kolagen yang bervariasi. Fibrosarkoma
bukanlah tumor yang umum ditemukan, dan sekunder terjadi dari lesi yang sudah ada
kebanyakan kanker adalah tipe tumor yang sebelumnya atau setelah radioterapi ke area
(1,2,3,4)(19)
disebut karsinoma. tulang atau jaringan lunak, Ini adalah tumor

Fibrosarkoma adalah tumor asal sel yang lebih agresif dan memiliki prognosis

mesenkim yang dapat terjadi sebagai massa yang lebih buruk. Pernah dilaporkan pada 26

jaringan lunak atau sebagai tumor tulang pasien dewasa yang memenuhi kriteria

primer atau sekunder. WHO, melaporkan hasil yaitu, 50% pasien

Sarkoma jaringan lunak pada orang dewasa dengan fibrosarcoma meninggal akibat

mencakup varian histologis yang luas. penyakitnya yang agresif sedangkan yang

Sarkoma yang paling sering ditemukan lainnya mengalami metastasis.(1,7,8,9)(19)

adalah liposarkoma, fibrosarkoma, dan Massa pada tumor jaringan lunak biasanya
sarkoma pleomorfik. Sedangkan pada anak- tidak menimbulkan rasa sakit dan tidak
anak, yang paling sering adalah infantile menyebabkan disfungsi anggota badan.

3
Namun, tergantung pada lokasi anatomi .
Terapi pembedahan tetap menjadi perawatan
tumor, hal itu dapat menyebabkan gejala
primer dan kuratif bagi pasien dengan
nyeri dengan menekan atau meregangkan
fibrosarcoma baik itu pada anak-anak
saraf, dengan mengiritasi bursa, atau dengan
dengan fibrosarcoma di leher dan kepala,
memperluas struktur yang sensitif.(10)
maupun pada orang dewasa. Menurut studi
Sebagian besar fibrosarkoma terletak di yang dilakukan oleh Orbach et al, Pada
dalam otot atau fasia. Tumor sering pasien fibrosarcoma yang terkena pada
memiliki batas yang jelas, dengan bagian anak-anak dapat dilakukan upaya
tepi ada pertumbuhan infiltrat. Tumor yang konservatif, dimana pendekatan konservatif
lebih kecil sering dienkapsulasi dan tumor ini layak dilakukan dan tidak
besar seing disertai dengan perdarahan, membahayakan kelangsungan hidup pasien.
nekrosis, dan kistik. Peningkatan yang cepat Kemoterapi hingga saat ini merupakan
dalam ukuran massa harus menigkatkan pilihan utama untuk kelanjutan terapi
(20)
kecurigaan bahwa lesi itu ganas. pada fibrosarkoma karena kemosensitivitasnya.
penelitian yang dilakukan Moten AS et al (14,15)

mengatakan bahwa sebagian besar pasien


Martin. E, dalam penelitiannya mengatakan
yang mengalami durasi gejala > 2 bulan
bahwa sebagian besar komplikasi yang
memiliki tumor lebih besar dari 50 mm
terjadi pasca pembedahan yaitu infeksi
dibandingkan dengan mereka yang tidak
superfisial, dehisensi luka, dan seroma.
memiliki durasi gejala yang sama,
Beberapa pasien mengalami komplikasi
sebaliknya ketika durasi gejala setidaknya
limfa edema, trombosis, fistula, hematoma,
12 bulan, maka proporsi tumor yang dimiliki
dan fraktur femoral. Pasien lainnya berakhir
lebih kecil dari 50 mm. (8,9,10)
dengan hasil fungsional yang buruk, tendon
Tumor jaringan lunak tidak memiliki gejala pecah setelah rekonstruksi tangan juga
yang spesifik. Lebih sering pasien hanya terjadi pada satu pasien dalam penelitiannya,
merasakan adanya benjolan dibawah kulit sehingga menghasilkan skor malignant soft
yang tidak terasa sakit dan tumbuh secara tissue sarcoma yang buruk. (2)
lambat, ketika diraba terasa lunak dan masih
LAPORAN KASUS
dapat digerakkan, bahkan tidak mengganggu
aktivitas. (13)

4
Pasien usia 61 tahun masuk Rumah Sakit
UNDATA dengan keluhan benjolan pada
lengan atas sebelah kiri yang dirasakan sejak
6 bulan yang lalu. Benjolan tersebut
membesar secara perlahan dan semakin
cepat dalam waktu 5 bulan terakhir.
Benjolan tidak terasa nyeri, pasien mengaku
tidak ada keterbatasan gerakan namun
merasa kurang nyaman dengan benjolan
tersebut. Pasien sebelumnya pernah
Gambar 1. tampak massa berbatas tegas,
mengalami keluhan yang sama 10 tahun
tidak ada kemerahan pada deltoid sinistra.
yang lalu dan riwayat di operasi tahun 2011.
Almarhum ayah pasien juga mengalami
Pemeriksaan laboratorium; leukosit 7 x103/
benjolan yang bertumbuh cepat pada bagian
µL, eritrosit 5 x106 /µL, hemoglobin 14,7
punggung namun tidak di operasi.
g/dL, platelet 268 µL. Pada pemeriksaan
Pemeriksaan fisik menunjukkan keadaan
Citopatologi/Histopatologi:
umum baik, composmentis. Tanda vital : TD
FNAB: tampak spindle cell tumor (suspek
100/70 mmHg, N 84 x/menit, R 20 x/menit,
fibrous tumor) belum menyingkirkan
S 36,80C. konjungtiva Konjungtiva; anemis
malingnancy
-/-. Pada pemeriksaan status lokalis
Histopatologi: Fibrosarcoma soft tissue low
ditemukan pada regio deltoid sinistra,
grade (30/8/2018).
tampak massa berbatas tegas, tidak ada
Penegakkan diagnosis berdasarkan
kemerahan. Pada saat dilakukan palpasi,
anamnesis dan pemeriksaan fisik. Pasien ini
teraba massa padat, bernodul, batas tegas,
di diagnosis dengan Tumor Jaringan Lunak.
sulit digerakkan dan tidak ada nyeri tekan.
Setelah itu pasien diberikan terapi untuk
persiapan operasi; Ceftriaxone 1 gr/IV untuk
mencegah terjadinya peradangan dan
sebagai profilaksis, kemudian pasien di
puasakan dari pukul 00-00 – sebelum mulai
operasi.

5
DISKUSI

Dari keluhan yang dikeluhkan pasien


terdapat poin utama dari kondisi patologis
pada fibrosarcoma, yakni pasien
mengatakan bahwa terdapat benjolan yang
membesar perlahan, dengan ukuran > 5 cm
yang khas untuk Fibrosarcoma dewasa,
Gambar 3. Tampakan hearing bone pada
kemudian pasien juga mengatakan bahwa preparat fibrosarcoma (7,16)
pernah mengalami keluhan yang sama pada
Terapi pada fibrosarcoma soft tissue
10 tahun yang lalu dan telah dioperasi
meliputi terapi pembedahan untuk reseksi
namun muncul kembali setelah 5 tahun
tumor untuk kepentingan pemeriksaan lebih
terakhir, hal ini membuktikan bahwa benar
lanjut melalui sitopatologi dan histopatologi.
fibrosarcoma merupakan keganasan yang
Reseksi yang dilakukan pada tumor sarkoma
dapat kambuh kembali dengan progresifitas
jaringan lunak dengan ukuran kecil dan
yang melebihi lesi sebelumnya.
lokasi subkutan menunjukkan hasil terapi
Pada hasil pemeriksaan penunjang berupa
yang sangat baik dan meningkatkan kualitas
FNAB diperoleh tampakan Spindle cell
hidup yang lebih baik dibandingkan mereka
tumor (suspect fibrous tumour) ini (17)
yang tidak menjalani pembedahan.
menunjukkan bahwa diagnosis fibrosarcoma
Sehingga dilakukanlah pembedahan pada
semakin mendekati meskipun pada
pasien ini.
mixoidsarcoma juga memiliki tampakan
spindle cell tumor, kemudian saat dilakukan
pemeriksaan histopatologi post eksisi tumor
regio deltoid pada pasien ini, didapatkan
hasil berupa sebaran spindle cell yang
berproliferasi hiperselular dengan tampakan
pola “hearing bone” dan area fibrotik berisi
serat kolagen yang semakin menguatkan
diagnosis ke arah fibrosarcoma soft tissue.

6
reagen spesifik yang memungkinkan untuk
menyingkirkan diagnosis banding lainnya.
(7,16,18)(20)

Terapi selanjutnya yang diberikan setelah


Gambar 2. Proses dilakukannya eksisi luas pembedahan yaitu; ketorolac 1 amp/8
tumor deltoid sinistra + Rekonstruksi. jam/IV sebagai analgesik post operasi, Asam
Setelah dilakukan pembedahan, maka pasien tranexamat 1 amp/8 jam/IV untuk
disarankan untuk definitifnya dilakukan mengontrol perdarahan pada luka bekas
pemeriksaan lanjutan yakni
immunohistokimia untuk lebih meyakinkan operasi, dan jika pasien sadar dengan baik ,
diagnosis kearah fibrosarcoma. Dimana 8 jam post operasi boleh minum perlahan,
Fibrosarcoma dewasa sekarang ini selain itu dilakukan perawatan luka terbuka
merupakan tumor langka yang menurut
dan mengganti verban setiap hari.
definisi negatif untuk semua penanda garis
keturunan, Namun, subtipe spesifik dari
Indikasi untuk dilakukan amputasi yaitu,
fibrosarcoma positif untuk CD34, termasuk
yang timbul pada dermatofibrosarcoma. ketika tumor telah metastasis ke
Dimana menurut Augsburger et al kompartemen dan menyerang
imunohistokimia diterapkan untuk
neurovaskuler, maka amputasi dapat
mendiagnosis fibrosarcoma karena memiliki
dilakukan dan menjadi pilihan terbaik.(19)

Tabel 1. Ringkasan Perjalanan Penyakit Pasien

Tanggal Riwayat penyakit dan intervensi


15/8/2018 Pasien 61 tahun masuk Rumah Sakit Diagnosis :
UNDATA dengan keluhan benjolan pada Tumor Jaringan Lunak
lengan atas sebelah kiri yang dirasakan
Terapi :
sejak 6 bulan yang lalu. Benjolan tidak
terasa nyeri, tidak ada keterbatasan gerakan.  Infus RL 16 tpm
 Cetriaxone 1gr /IV
Pasien ada riwayat keluhan yang sama 10  siap darah WB 2 bag
tahun yang lalu dantelah dioperasi.  Puasakan pasien mulai pukul
00.00- sebelum mulai operasi
Pemeriksaan status lokalis: regio deltoid
sinistra, tampak massa berbatas tegas. Pada
palpasi, teraba massa padat, bernodul, batas

7
tegas, sulit digerakkan dan tidak ada nyeri
tekan. Pada pemeriksaan Histopatologi;
Histopatologi: Fibrosarcoma soft tissue low
grade (30/8/2017).
16/8/2018 Nyeri pada area benjolan (-), demam (-), Diagnosis :
mual (-), muntah (-), BAB biasa, BAK Tumor deltoid sinistra
lancar. Terapi :
persiapan operasi:
 IVFD RL 16 tpm
 Ceftriaxone 1gr /IV
(profilaksis)
 Siap darah WB 2 bag

Instruksi post operasi:


 IVFD RL:Futrolit 1:2 28 tpm
 Inj. Ketorolac 1amp/8 jam/IV
 Inj. Ranitidin 1amp/12 jam/IV
 Inj. As. Tranexamat
1amp/8jam/IV
 Bila sadar baik, 8 jam post
operasi boleh minum perlahan.
 Rawat luka terbuka.
 Ganti verban /hari

17/8/2018 Nyeri bekas operasi (+), demam (-), mual Diagnosis :


(-), muntah (-), sakit kepala (-). Post eksisi luas tumor deltoid
BAB (-) 1 hari, BAK lancar sinistra + Rekonstruksi H-1
Terapi :
 IVFD RL 28 tpm
 Inj. Ceftriaxone 1gr / 24 jam/ IV
 Inj. Ketorolac 1amp/8 jam/IV
 Inj. As. Tranexamat 1amp/8
jam/IV

18/8/2018 Nyeri bekas operasi (+) berkurang , demam Diagnosis :


(-), mual (-), muntah (-), sakit kepala (-). Post eksisi luas tumor deltoid
BAB (-) 2 hari, BAK lancar sinistra + Rekonstruksi H-2

8
Terapi :
 IVFD RL 28 tpm
 Inj. Ceftriaxone 1gr / 24 jam/ IV
 Inj. Ketorolac --> Stop
 Inj. As. Tranexamat 1amp/8
jam/IV

 Diet biasa
 Asam mefenamat 3x500 mg
19/8/2018 Nyeri bekas operasi berkurang . BAB Diagnosis :
biasa, BAK lancar Post eksisi luas tumor deltoid
sinistra + Rekonstruksi H-3
Terapi :
 Cefixime 2x 100mg tab
 Asam mefenamat 3x500mg tab
 Asam tranexamat 3x500mg tab
 Ganti verban

20/8/2018 Nyeri bekas operasi berkurang . BAB Diagnosis :


biasa, BAK lancar Post eksisi luas tumor deltoid
sinistra + Rekonstruksi H-4
Terapi :
 Cefixime 2x100mg tab
 Asam mefenamat 3x500mg tab
 Asam tranexamat 3x500mg tab

21/8/2018 Nyeri bekas operasi berkurang . BAB Diagnosis :


biasa, BAK lancar Post eksisi luas tumor deltoid
sinistra + Rekonstruksi H-4
Terapi :
 Cefixime 2x100mg tab
 Asam mefenamat 3x500mg tab
 Ganti verban

Rawat jalan

KESIMPULAN

9
Pada kasus ini, sebelumnya pasien di Terapi yang dilakukan pada pasien ini yaitu
diagnosis sebagai tumor deltoid sinistra. pembedahan, dimana hal ini telah sesuai
Ketika didapatkan hasil dari histopatologi dengan teori yang mengatakan bahwa pasien
maka diagnosis ditegakkan sebagai dengan soft tissue sarcoma harus dilakukan
fibrosarcoma soft tissue low grade. reseksi untuk meningkatkan harapan hidup,
dan menunjukkan hasil terapi yang lebih
Pasien ini telah menderita keluhan yang
baik, dibandingkan pasien yang tidak
sama 10 tahun lalu dan telah menjalani
melakukan reseksi, walaupun teori lain
proses pembedahan. Tetapi pasien kembali
mengatakan bahwa mereka yang melakukan
mengalami keluhan serupa. Dimana hasil
pembedahan akan menyebabkan rekurensi
penelitian dari Dangoor et al dan Nystorm
yang tinggi, tetapi terapi ini tetap dilakukan
mengatakan bahwa tingkat rekurensi pada
sebagai pertimbangan bahwa ketika tidak di
pasien sarcoma dapat terjadi ketika
lakukan reseksi maka kasus ini akan berubah
dilakukan pembedahan marginal.
menjadi malignant dan dapat bermetastasis
ke jaringan dan organ lainnya sehingga
menyebabkan prognosis yang buruk,
dikarenakan tumor jenis ini merupakan
tumor yang agresif pertumbuhannya.

PERSETUJUAN

Penulis telah mendapatkan persetujuan


langsung dari pasien dan keluarga dalam
bentuk informed consent.

UCAPAN TERIMAKASIH

Penulis mengucapkan terimakasih banyak


kepada Rumah Sakit Umum Daerah
UNDATA Palu Sulawesi tengah dalam
proses penyusunan laporan kasus ini.

KONFLIK KEPENTINGAN

10
Penulis menyatakan bahwa tidak terdapat
konflik kepentingan yang terdapat pada
tulisan ini.

DAFTAR PUSTAKA Multidisciplinary sarcoma care. Curr Probl


Surg. 2018 Dec;55(12):517–80.

1. Bansal S, Das K, Jain N, Nautiyal V, Gupta 8. Moten AS, Zhao H, Howell K, Nadler A,
M, Shirazi N, et al. Retrospective Analysis Reddy SS, von Mehren M, et al. Soft tissue
of Spectrum of Presentation and Treatment sarcoma of the extremity: Characterizing
Outcome in Extremity Sarcomas: A Single- symptom duration and outcomes. Surg
Centre Experience. Sarcoma. 2018;2018:1– Oncol. 2019 Jun;29:190–5.
5.
9. Dangoor A, Seddon B, Gerrand C, Grimer
2. Martin E, Dullaart MJ, van de Sande MAJ, R, Whelan J, Judson I. UK guidelines for
van Houdt WJ, Schellekens PPA, Coert JH. the management of soft tissue sarcomas.
Resuscitating extremities after soft tissue Clin Sarcoma Res. 2016 Dec;6(1):20.
sarcoma resections: Are functional
reconstructions an overlooked option in 10. Dancsok AR, Asleh-Aburaya K, Nielsen
limb salvage? A systematic review. Eur J TO. Advances in sarcoma diagnostics and
Surg Oncol. 2019 Oct;45(10):1762–9. treatment. Oncotarget [Internet]. 2017 Jan
24 [cited 2019 Nov 27];8(4). Available
3. Lopez-Oliva CLL, Yun JY, Kim H-S, Han I. from:
Extremity soft tissue sarcoma with multiple http://www.oncotarget.com/fulltext/12548
primary malignancies – Characteristics and
outcome. Eur J Surg Oncol EJSO. 2016 11. Agustini ita indah, Munir MA, Maelissa
Apr;42(4):567–73. RD. BENIGN FIBROUS
HISTIOCYTOMA. februari. 2019;1(1):28–
4. Sulagna M, Kalyani R, Azeem M. 31.
Fibrosarcoma of Mandible Presenting As
Secondary Primary Tumour - A Cytological 12. Wang H, Nie P, Dong C, Li J, Huang Y, Hao
Diagnosis. Biomed Res Ther. 2018 May D, et al. CT and MRI Findings of Soft
22;5(5):2326–31. Tissue Adult Fibrosarcoma in Extremities.
BioMed Res Int. 2018;2018:1–7.
5. Bender J, Anderson B, Bloom DA, Rabah
R, McDougall R, Vats P, et al. Refractory 13. Janz TA, Nagasubramanian R, Wei JL.
and metastatic infantile fibrosarcoma Pediatric head and neck fibrosarcomas: A
harboring LMNA–NTRK1 fusion shows demographical, treatment, and survival
complete and durable response to crizotinib. analysis and review of a rare case. Int J
Mol Case Stud. 2019 Feb;5(1):a003376. Pediatr Otorhinolaryngol. 2019 Jan;116:92–
6.
6. Vodanovich D, M Choong P. Soft-tissue
sarcomas. Indian J Orthop. 2018;52(1):35. 14. Miettinen M. Immunohistochemistry of soft
tissue tumours - review with emphasis on 10
7. Pollock RE, Payne JE, Rogers AD, Smith markers. Histopathology. 2014
SM, Iwenofu OH, Valerio IL, et al. Jan;64(1):101–18.

11
15. Orbach D, Brennan B, De Paoli A, Gallego fibrosarcoma –perspectives for
S, Mudry P, Francotte N, et al. Conservative future therapeutic targets and strategies.
strategy in infantile fibrosarcoma is Oncotarget [Internet]. 2017 Nov 28 [cited
possible: The European paediatric Soft 2019 Dec 2];8(61). Available from:
tissue sarcoma Study Group experience. Eur http://www.oncotarget.com/fulltext/20136
J Cancer. 2016 Apr;57:1–9.
19. Jong, Sjamsuhidajat. Buku Ajar Ilmu
16. Morii T, Aoyagi T, Tajima T, Yoshiyama A, Bedah. Edisi 3. Jakarta: EGC. 2015.
Ichimura S, Mochizuki K. Unplanned
resection of a soft tissue sarcoma: clinical 20. Anonim. Book of Soft Tissue Sarcoma.
characteristics and impact on oncological NCCN Guidelines for Patients. Edisi 1.
and functional outcomes. J Orthop Sci. Washington. 2014.
2015;20(2):373–9.

17. Nystrom LM, Reimer NB, Reith JD, Dang


L, Zlotecki RA, Scarborough MT, et al.
Multidisciplinary Management of Soft
Tissue Sarcoma. Sci World J. 2013;2013:1–
11.

18. Augsburger D, Nelson PJ, Kalinski T,


Udelnow A, Knösel T, Hofstetter M, et al.
Current diagnostics and treatment of

12

You might also like