Ecodial
Ecodial
PERCOBAAN 7
SOFTWARE ECODIAL
96
97
Designation iC60N
Breaking capacity 10 kA
Tr NA
Tsd NA
Instantaneous tripping
Ii current NA
98
Discrimination Results
UpStream Discrimination Limit
Installation method 31
E
Multi-core cables on horizontal
perforated tray
Type of cable Multi-core
Nb of additional touching 0
circuits
Insulation PVC
Ambient temperature 30 °C
Ib 14 A
Sizing constraint Iz
Correction factors
Temperature factor 1
Selected phase
Cross section area 1x1.5 mm²
Core Copper
Selected neutral
Cross section area 1x1.5 mm²
Core Copper
Selected PE
Cross section area 1x4 mm²
Core Copper
Charge MOTOR 1
U 400 V
S 10 kVA
P 8.5 kW
I 14.4 A
cos 0.85
Polarity 3Ph+N
Phase connection
Number of circuit 1
Ku (PLN ON) 1
Harmonic generator No
THDI3 0
Design current
IL1 IL2 IL3 IN
Voltage drop
Cumulated from upstream Circuit
UL2L3
U (%)
L1L2 (%)
1.249
1.268 0.911
U
UL3L1 (%)
L2L3 (%)
1.250
1.268 0.911
U
UL1N (%)
L3L1 (%)
1.082
1.268 0.789
U
UL2N (%)
L1N (%)
1.082
1.098 0.789
U L3N (%)
UL2N (%) 1.082
1.098 0.789
Designation iC60N
Breaking capacity 10 kA
Tr NA
Tsd NA
Instantaneous tripping
Ii current NA
Discrimination Results
UpStream Discrimination Limit
103
Installation method 31
E
Multi-core cables on horizontal
perforated tray
Type of cable Multi-core
Nb of additional touching 0
circuits
Insulation XLPE
Ambient temperature 30 °C
Ib 18 A
Sizing constraint Iz
Correction factors
Temperature factor 1
Selected phase
Cross section area 1x1.5 mm²
Core Copper
Iz’ 23
Selected neutral
Cross section area 1x1.5 mm²
Core Copper
Iz’ 23
Selected PE
Cross section area 1x1.5 mm²
Core Copper
Charge MOTOR 2
U 400 V
105
S 12.4 kVA
P 10.5 kW
I 17.8 A
cos 0.85
Polarity 3Ph+N
Phase connection
Number of circuit 1
Ku (PLN ON) 1
Harmonic generator No
THDI3 0
Design current
IL1 IL2 IL3 IN
Voltage drop
Cumulated from upstream Circuit
Designation iC60L
Tr NA
Tsd NA
Instantaneous tripping
Ii current NA
Discrimination Results
UpStream Discrimination Limit
109
Installation method 31
E
Multi-core cables on horizontal
perforated tray
Type of cable Multi-core
Nb of additional touching 0
circuits
Insulation PVC
Ambient temperature 30 °C
Ib 2A
Sizing constraint Iz
Correction factors
Temperature factor 1
Selected phase
Cross section area 1x1.5 mm²
Core Copper
Iz’ 18.5
Selected neutral
Cross section area 1x1.5 mm²
Core Copper
Iz’ 18.5
Selected PE
Cross section area 1x1.5 mm²
Core Copper
Charge PENERANGAN
U 400 V
S 1.05 kVA
P 0.315 kW
I 1.52 A
cos 0.9
Ku (PLN ON) 1
Number of circuit 1
Polarity 3Ph+N
Phase connection
Nb of luminaries 1
Nb of lights/luminaries 7
Lights power 36 W
Ballast power 9W
Ia 1.52 A
Harmonic generator No
THDI3 0
Design current
IL1 IL2 IL3 IN
Voltage drop
Cumulated from upstream Circuit
Designation iC60N
Breaking capacity 10 kA
Tr NA
Tsd NA
Instantaneous tripping
Ii current NA
Discrimination Results
UpStream Discrimination Limit
115
In 30 mA
t 0s
Discrimination NA
Discrimination Results
UpStream Discrimination Limit
Installation method 31
E
Multi-core cables on horizontal
perforated tray
Type of cable Multi-core
Nb of additional touching 0
circuits
Insulation PVC
Ambient temperature 30 °C
Ib 11 A
Sizing constraint Iz
Correction factors
Temperature factor 1
Selected phase
Cross section area 1x1.5 mm²
Core Copper
Iz’ 18.5
Selected neutral
Cross section area 1x1.5 mm²
Core Copper
Iz’ 18.5
Selected PE
Cross section area 1x1.5 mm²
Core Copper
S 7.65 kVA
P 6.5 kW
I 11 A
118
cos 0.85
Polarity 3Ph+N
Phase connection
Number of circuit 1
Ku (PLN ON) 1
Harmonic generator No
THDI3 0
Design current
IL1 IL2 IL3 IN
Voltage drop
Cumulated from upstream Circuit
Designation iC60N
Breaking capacity 10 kA
Tr NA
Tsd NA
Instantaneous tripping
Ii current NA
Discrimination Results
UpStream Discrimination Limit
121
Installation method 31
E
Multi-core cables on horizontal
perforated tray
Type of cable Multi-core
Nb of additional touching 0
circuits
Insulation PVC
Ambient temperature 30 °C
Ib 11 A
Sizing constraint Iz
Correction factors
Temperature factor 1
Selected phase
Cross section area 1x1.5 mm²
Core Copper
Iz’ 18.5
Selected neutral
Cross section area 1x1.5 mm²
Core Copper
Iz’ 18.5
Selected PE
Cross section area 1x1.5 mm²
Core Copper
S 7.88 kVA
P 6.7 kW
I 11.4 A
cos 0.85
Polarity 3Ph+N
Phase connection
Number of circuit 1
Ku (PLN ON) 1
Harmonic generator No
THDI3 0
Design current
IL1 IL2 IL3 IN
Voltage drop
Cumulated from upstream Circuit
dimana:
I = Arus beban listrik dalam satuan Ampere
P = Beban yang dibutuhkan dalam Watt
E = Tegangan antar fasa dalam Volt
Cos Phi = Faktor Daya
mendapatkan nilai arus KHA maka kita lihat pada tabel KHA diatas pada
Gambar 7.2 atau Gambar 7.3, pilihlah luas penampang kabel yang memiliki
spesifikasi arus diatas dari arus KHA yang didapatkan. Misal didapatkan nilai
arus KHA yaitu 15 A maka kita bisa gunakan kabel dengan luas penampang
1,5mm2 karena kabel dengan luas penampang tersebut dapat menahan arus
hingga 26-35 A tergantung berinsulasi PVC atau XLPE.
dimana:
I = Arus beban listrik dalam satuan Ampere
P = Beban yang dibutuhkan dalam Watt
E = Tegangan antar fasa dalam Volt
Cos Phi = Faktor Daya
Sama seperti pada satu fasa, setelah mendapatkan nilai I nominal, kita harus
mendapatkan nilai KHA. Rumus mendapatkan nilai KHA sesuai PUIL adalah
= 125% x Inominal. Setelah mendapatkan nilai arus KHA maka kita lihat pada
tabel KHA diatas pada Gambar 7.2 atau Gambar 7.3, pilihlah luas
penampang kabel yang memiliki spesifikasi arus diatas dari arus KHA yang
didapatkan. Misal didapatkan nilai arus KHA yaitu 15 A maka kita bisa
gunakan kabel dengan luas penampang 1,5mm2 karena kabel dengan luas
penampang tersebut dapat menahan arus hingga 26-35 A tergantung
berinsulasi PVC atau XLPE.
128
MCB adalah singkatan dari Miniatur Circuit Breaker. MCB adalah suatu
alat listrik berbentuk kecil yang dipasang sebagai pengaman instalasi listrik dari
terjadinya arus lebih (seperti kelebihan pemakaian alat listrik atau saat terjadi
hubungan singkat (short circuit). Pada instalasi listrik yang menggunakan
KWHmeter dari PLN, tentunya sudah dilengkapi dengan MCB.
Contohnya adalah Jika Listrik dari PLN yang dipasang di rumah kita
memiliki daya 900VA, maka MCB yang digunakan adalah sebesar 4 Ampere.
Contoh lain jika Listrik yang kita pasang dari PLN memiliki daya sebesar
1300VA, maka MCB yang biasanya dipasang adalah MCB 6 Ampere. Hal ini
dapet kita lihat pada Gambar 7.4
Lalu cara Untuk menentukan berapa ampere MCB yang akan dipasang,
tentunya memiliki perhitungan agar daya listrik yang terpasang dapat sesuai
129
dengan pemakaian daya listrik di rumah kita. Karena biasanya listrik yang kita
gunakan adalah Listrik AC 1 fase, maka menggunakan rumus perhitungan daya
listrik AC 1 fase, yaitu:
dimana:
Jika listrik yang terpasang di rumah kita adalah listrik dengan Daya 900VA,
tegangan listrik yang digunakan adalah 220 Volt, maka besar Ampere MCB yang
digunakan sebagai pembatas atau pengaman adalah: P = V x I Karena yang kita
cari adalah arus, maka rumusnya adalah: I = P/V I = 900 VA / 220 volt I = 4,09
Ampere. Maka listrik dengan Daya 900VA, menggunakan MCB 4 Ampere.
Selain MCB yang terpasang di KWH meter, sebaiknya MCB juga kita
pasang pada instalasi listrik di dalam rumah. Hal ini bertujuan untuk memberikan
perlindungan yang lebih baik terhadap resiko hubungan singkat dan jika terjadi
kelebihan beban. Disamping itu , pemasangan MCB di dalam rumah juga lebih
memudahkan kita saat perbaikan, dan lainnya. Untuk menentukan besar MCB
yang sesuai, tentunya kita harus menghitung terlebih dahulu berapa total arus
listrik yang terpakai di rumah kita. Untuk menentukan Arus listrik, kita dapat
menghitung berapa watt total seluruh peralatan listrik yang kita gunakan di rumah
Lemari es 150 watt sebanyak 1 buah Total dayanya adalah 1 x 150 watt =
150 watt
AC sebesar 1/2 pk sebanyak 1 buah Karena 1 Pk adalah 750 watt, maka ½
pk adalah 750/2 = 375 watt
Setrika 300 watt sebanyak 1 buah Total dayanya adalah 300 watt
Mesin cuci 250 watt sebanyak 1 buah Total dayanya adalah 250 watt
Pemasak nasi 300 watt sebanyak 1 buah Total dayanya adalah 300 watt
Maka, total daya listrik kita seluruhnya adalah: 400 watt + 180 watt + 150
watt + 375 watt + 300 watt + 250 watt + 300 watt = 1955 watt. Untuk menghitung
arus listriknya, kita gunakan rumus I = P/V = 1955 watt / 220 volt = 8,8 ampere.
Sehingga didapatkan besar nilai arus adalah 8,8 ampere.
Karena total Arus listrik yang kita gunakan, adalah 8,8 ampere, maka kita
bisa menggunakan MCB 10 Ampere. Jika kita menggunakan MCB 8 ampere,
berarti MCB yang kita gunakan lebih rendah nilai arusnya dibanding dengan Arus
listrik yang kita gunakan. Hal ini akan menyebabkan MCB trip (Jepret) saat
seluruh peralatan listrik di rumah kita gunakan sekaligus. Kalau MCB yang kita
gunakan lebih besar dari arus listrik di rumah itu lebih baik dan hal ini tidak
beresiko, karena itulah biasanya untuk menentukan besar pengaman beban lebih
di hitung dengan perkalian 125%.
131
Tabel 7.6 dapat dibuat dengan dasar parameter yang ada pada data
percobaan Tabel 7.1 yakni pada bagian beban Motor 1 seperti Gambar
7.5 dan dasar perhitungan KHA dengan memperhatikan faktor 1,25
berdasar PUIL 2000 dan faktor koreksi yang terdapat pada Gambar 7.6.
Dari Gambar 7.7, 7.8, dan 7.9 didapat kesimpulan untuk nilai luas
penampang yang tepat adalah sebesar 1,5 mm2.
Tabel 7.7 Data Perbandingan Luas Penampang Perhitungan dan Hasil Simulasi WD3
Nilai Luas
Nilai KHA
Nilai KHA Penampang yang Nilai Luas
Hasil
Perhitungan Sesuai dengan Penampang Hasil
Simulasi [Iz]
(Ampere) IEC dan PUIL Simulasi (mm2)
(Ampere)
2000 (mm2)
18 1,5 18,5 1,5
B. Beban 2 (Motor 2)
135
Tabel 7.8 dapat dibuat dengan dasar parameter yang ada pada data
percobaan Tabel 7.2 yakni pada bagian beban 2 seperti Gambar 7.10
dan dasar perhitungan KHA dengan memperhatikan faktor 1,25 berdasar
PUIL 2000 dan faktor koreksi yang terdapat pada Gambar 7.11.
I b × Faktor 1,25
KHA=
Faktor Koreksi
Setelah diketahui KHA dapat dicocokkan nilai penampang yang
terdapat pada table C.52.1 of IEC atau pada PUIL 2000 tabel 7.3-5a
dengan dasar nilai KHA hasil perhitungan. Yakni dengan memilih nilai
diatas nilai KHA terdekat.
Berikut perhitungan mencari luas penampang dengan berdasar pada
KHA PUIL 2000 :
10500
I b= =17,8 Ampere
√ 3 × 400 ×0,85
17,8× 1,25
KHA= =22,25 Ampere
1
Berikut Gambar 7.12, Gambar 7.13, dan Gambar 7.14 mengenai
spesifikasi kabel yang diinginkan serta daftar nilai KHA dan luas
penampang pada PUIL 2000 dan standar IEC:
Dari Gambar 7.12, 7.13, dan 7.14 didapat kesimpulan untuk nilai luas
penampang yang tepat adalah sebesar 1,5 mm2.
Tabel 7.9 Data Perbandingan Luas Penampang Perhitungan dan Hasil Simulasi WD4
Nilai Luas
Nilai KHA
Nilai KHA Penampang yang Nilai Luas
Hasil
Perhitungan Sesuai dengan Penampang Hasil
Simulasi [Iz]
(Ampere) IEC dan PUIL Simulasi (mm2)
(Ampere)
2000 (mm2)
22,25 1,5 23 1,5
C. Beban 3 (Penerangan)
139
Tabel 7.10 dapat dibuat dengan dasar parameter yang ada pada data
percobaan Tabel 7.3 yakni pada bagian beban 3 seperti Gambar 7.15
dan dasar perhitungan KHA dengan memperhatikan faktor 1,25 berdasar
PUIL 2000 dan faktor koreksi yang terdapat pada Gambar 7.16.
Sesuai pada PUIL 2000, rumus KHA 3 fasa dapat dicari dengan
mengetahui nilai Ib terlebih dahulu. Yakni dengan cara :
P
I b=
√ 3 × V × cos φ
Kemudian KHA dapat dicari dengan cara :
I b × Faktor 1,25
KHA=
Faktor Koreksi
Setelah diketahui KHA dapat dicocokkan nilai penampang yang
terdapat pada table C.52.1 of IEC atau pada PUIL 2000 tabel 7.3-5a
dengan dasar nilai KHA hasil perhitungan. Yakni dengan memilih nilai
diatas nilai KHA terdekat.
Berikut perhitungan mencari luas penampang dengan berdasar pada
KHA PUIL 2000 :
315
I b= =0,5 Ampere
√ 3 × 400 ×0,9
0,5 ×1,25
KHA= =0,625 Ampere
1
Berikut Gambar 7.17, Gambar 7.18, dan Gambar 7.19 mengenai
spesifikasi kabel yang diinginkan serta daftar nilai KHA dan luas
penampang pada PUIL 2000 dan standar IEC:
Dari Gambar 7.17, 7.18, dan 7.19 didapat kesimpulan untuk nilai luas
penampang yang tepat adalah sebesar 1,5 mm2.
Tabel 7.11 Data Perbandingan Luas Penampang Perhitungan dan Hasil Simulasi WD5
Nilai Luas
Nilai KHA
Nilai KHA Penampang yang Nilai Luas
Hasil
Perhitungan Sesuai dengan Penampang Hasil
Simulasi [Iz]
(Ampere) IEC dan PUIL Simulasi (mm2)
(Ampere)
2000 (mm2)
0,5 1,5 18,5 1,5
Tabel 7.12 dapat dibuat dengan dasar parameter yang ada pada data
percobaan Tabel 7.4 yakni pada bagian beban 4 seperti Gambar 7.120
dan dasar perhitungan KHA dengan memperhatikan faktor 1,25 berdasar
PUIL 2000 dan faktor koreksi yang terdapat pada Gambar 7.21.
Sesuai pada PUIL 2000, rumus KHA 3 fasa dapat dicari dengan
mengetahui nilai Ib terlebih dahulu. Yakni dengan cara :
P
I b=
√ 3 × V × cos φ
Kemudian KHA dapat dicari dengan cara :
I b × Faktor 1,25
KHA=
Faktor Koreksi
Setelah diketahui KHA dapat dicocokkan nilai penampang yang
terdapat pada table C.52.1 of IEC atau pada PUIL 2000 tabel 7.3-5a
dengan dasar nilai KHA hasil perhitungan. Yakni dengan memilih nilai
diatas nilai KHA terdekat.
Berikut perhitungan mencari luas penampang dengan berdasar pada
KHA PUIL 2000 :
6500
I b= =11 Ampere
√ 3 × 400 ×0,85
11 ×1,25
KHA= =13,75 Amp ere
1
Berikut Gambar 7.22, Gambar 7.23, dan Gambar 7.24 mengenai
spesifikasi kabel yang diinginkan serta daftar nilai KHA dan luas
penampang pada PUIL 2000 dan standar IEC:
Dari Gambar 7.22, 7.23, dan 7.24 didapat kesimpulan untuk nilai luas
penampang yang tepat adalah sebesar 1,5 mm2.
Tabel 7.13 Data Perbandingan Luas Penampang Perhitungan dan Hasil Simulasi WD6
Nilai Luas
Nilai KHA
Nilai KHA Penampang yang Nilai Luas
Hasil
Perhitungan Sesuai dengan Penampang Hasil
Simulasi [Iz]
(Ampere) IEC dan PUIL Simulasi (mm2)
(Ampere)
2000 (mm2)
13,75 1,5 18,5 1,5
Tabel 7.14 dapat dibuat dengan dasar parameter yang ada pada data
percobaan Tabel 7.5 yakni pada bagian beban 5 seperti Gambar 7.25
dan dasar perhitungan KHA dengan memperhatikan faktor 1,25 berdasar
PUIL 2000 dan faktor koreksi yang terdapat pada Gambar 7.26.
I b × Faktor 1,25
KHA=
Faktor Koreksi
Setelah diketahui KHA dapat dicocokkan nilai penampang yang
terdapat pada table C.52.1 of IEC atau pada PUIL 2000 tabel 7.3-5a
dengan dasar nilai KHA hasil perhitungan. Yakni dengan memilih nilai
diatas nilai KHA terdekat.
Berikut perhitungan mencari luas penampang dengan berdasar pada
KHA PUIL 2000 :
6700
I b= =11,3 Ampere
√ 3 × 400 ×0,85
11,3 ×1,25
KHA= =14,125 Ampere
1
Berikut Gambar 7.27, Gambar 7.28, dan Gambar 7.29 mengenai
spesifikasi kabel yang diinginkan serta daftar nilai KHA dan luas
penampang pada PUIL 2000 dan standar IEC:
Dari Gambar 7.27, 7.28, dan 7.29 didapat kesimpulan untuk nilai luas
penampang yang tepat adalah sebesar 1,5 mm2.
Tabel 7.15 Data Perbandingan Luas Penampang Perhitungan dan Hasil Simulasi WD7
Nilai Luas
Nilai KHA
Nilai KHA Penampang yang Nilai Luas
Hasil
Perhitungan Sesuai dengan Penampang Hasil
Simulasi [Iz]
(Ampere) IEC dan PUIL Simulasi (mm2)
(Ampere)
2000 (mm2)
14,125 1,5 18,5 1,5
7.4 Kesimpulan
1. Rekomendasi kabel yang dipilih pada Circuit Beban 1 (Motor 1) adalah
kabel tembaga berinti tunggal XLPE 3 fasa dengan luas permukaan
1,5mm2.
2. Rekomendasi kabel yang dipilih pada Circuit Beban 2 (Motor 2) adalah
kabel tembaga berinti tunggal XLPE 3 fasa dengan luas permukaan
1,5mm2.
3. Rekomendasi kabel yang dipilih pada Circuit Beban 3 (Penerangan)
adalah kabel tembaga berinti tunggal XLPE 3 fasa dengan luas
permukaan 1,5mm2.
4. Rekomendasi kabel yang dipilih pada Circuit Beban 4 (Stop Kontak 1)
adalah kabel tembaga berinti tunggal XLPE 3 fasa dengan luas
permukaan 1,5mm2.
5. Rekomendasi kabel yang dipilih pada Circuit Beban 5 (Stop Kontak 2)
adalah kabel tembaga berinti tunggal XLPE 3 fasa dengan luas
permukaan 1,5mm2.
6. CB yang digunakan pada Circuit Beban 1 (Motor 1) memiliki nilai
rating 16 A dan nilai arus mengalir sebesar 14,4 A. Karena nilai arus
mengalir kurang dari rating maka CB tidak terjadi trip.
7. CB yang digunakan pada Circuit Beban 2 (Motor 2) memiliki nilai
rating 20 A dan nilai arus mengalir sebesar 17,8 A. Karena nilai arus
mengalir kurang dari rating maka CB tidak terjadi trip.
8. CB yang digunakan pada Circuit Beban 3 (Penerangan) memiliki nilai
rating 1,6 A dan nilai arus mengalir sebesar 1,52 A. Karena nilai arus
mengalir kurang dari rating maka CB tidak terjadi trip.
9. CB yang digunakan pada Circuit Beban 4 (Stop Kontak 1) memiliki
nilai rating 13 A dan nilai arus mengalir sebesar 11 A. Karena nilai arus
mengalir kurang dari rating maka CB tidak terjadi trip.
10. CB yang digunakan pada Circuit Beban 5 (Stop Kontak 2) memiliki
nilai rating 13 A dan nilai arus mengalir sebesar 11,4 A. Karena nilai
arus mengalir kurang dari rating maka CB tidak terjadi trip.