0% found this document useful (0 votes)
45 views16 pages

Pengaruh Perputaran Modal Kerja, Kebijakan Deviden Dan Rasio Hutang Terhadap Nilai Perusahaandengan Profitabilitas Sebagai Variabelintervening

1) This study examines the effect of working capital turnover, dividend policy, and debt ratio on company value for property and real estate companies listed on the Indonesia Stock Exchange from 2010-2015, with profitability as an intervening variable. 2) Preliminary analysis found fluctuating trends in working capital turnover, dividend payout ratio, debt ratio, return on equity, and price earning ratio for sample companies over the period. 3) The study aims to determine the most dominant factor affecting company value in these sectors.

Uploaded by

christin ling
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
45 views16 pages

Pengaruh Perputaran Modal Kerja, Kebijakan Deviden Dan Rasio Hutang Terhadap Nilai Perusahaandengan Profitabilitas Sebagai Variabelintervening

1) This study examines the effect of working capital turnover, dividend policy, and debt ratio on company value for property and real estate companies listed on the Indonesia Stock Exchange from 2010-2015, with profitability as an intervening variable. 2) Preliminary analysis found fluctuating trends in working capital turnover, dividend payout ratio, debt ratio, return on equity, and price earning ratio for sample companies over the period. 3) The study aims to determine the most dominant factor affecting company value in these sectors.

Uploaded by

christin ling
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 16

PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA,

KEBIJAKAN DEVIDEN
DAN RASIO HUTANG TERHADAP NILAI
PERUSAHAANDENGAN
PROFITABILITAS SEBAGAI
VARIABELINTERVENING
Debi Carolina1)
STIE AKUBANK MULIA DARMA PRATAMA

Abstract
This study discusses the effect of working capital turnover, dividend policy
and debt ratio to the value of the company to profitability as an intervening
variable (study on property and real estate companies listed on the Indonesia
Stock Exchange) periode 2010-2015. The independent variable used was
working capital turnover, dividen policy, debt ratio, profitability (return on
equity) as intervening variable and dependent variable was the value of
company (price earning ratio). The sampling method use was purposive
sampling with a sample of 8 companies. Data collection techniques was
documentation technique. The analysis methods of this study used the
classical assumption test and path analysis test.
From the research that has been done, it can be seen that there was a
significant effect of working capital turnover, and debt ratio of debt as partially
to profitability, and there was no significant effect of dividend policy as
partially to profitability. There was simultaneous effectf working capital
turnover, dividend policy, and debt ratio to profitability. There was significant
effect of working capital turnover as partially to the value of company, and
there was no significant effect of debt ratio and profitability as partially to the
value of company. And There was simultaneously effect of working capital
turnover, debt ratio and profitability to the value on property and real estate
companies listed on Indonesia Stock Exchange. Profitability couldn’t be
intervening for independent variable to the value of company. The most
dominant factor affected the value of the company at property and real estate
companies listed on the Indonesia Stock Exchange is working capital
turnover.

Keywords : Working capital Turnover, dividend policy, debt ratio,


profitability, and the value of company.

PENDAHULUAN
Jumlah perusahaan property dan real estate semakin bertambah di
Indonesia, ditandai oleh semakin banyaknya bangunan-bangunan yang berdiri di
wilayah kota maupun daerah di Indonesia.Pertumbuhan investasi real estate di
pasar properti globalnilai investasinya menembus angka Rp 9,684 triliun. Suatu
angka yang sangat dahsyat sekaligus memberikan bukti bahwa nilai investasi di
properti sangatlah besar seiring semakin tingginya tingkat permintaan dari
pangsa pasar yang ada.

1)
Koresponden Penulis : debby_chiby@yahoo. com

175
Jurnal Ilmu Manajemen Vol. 6 No. 2 Juni 2017

(http://cakrapelitainvesta.com/blog/pertumbuhan-investasi-real-estate-melonjak/).
Pertumbuhan properti tahun ini diperkirakan mencapai 15 %padahal pada tahun
2014 pertumbuhan tersebut sempat melambat. Berikut gambaran kinerja
keuangan Perusahaan Property dan Real Estate Indonesia;

20
15
10
5
0
∆ WCTO (x)

ASRI BSDE CTRP GMT JRPT LPKR MKPI GPRA Kode Perusahaan
-5
D
-10 Δ WCTO (x)

-15
-20
-25
-30
Kode Perusahaan

Gambar 1
Grafik Perputaran Modal Kerja/Working Capital Turnover (WCTO)
Perusahaan Property dan Real EstatePeriode 2010-2015

Berdasarkan Laporan Keuangan BEI, WCTO perusahaan property dan


real estatememperlihatkan trend yang berfluktuasi dari tahun 2010 sampai
dengan 2015.Besarnya WCTO dapat menentukan efektivitas dan efisiensi dari
asset dalam menghasilkan penjualan yang akan mempengaruhi besarnya
profitabilitas perusahaan.Jika WCTO menurun maka dapat menurunkan
profitabilitas perusahaan dan berdampak pada penurunan nilai perusahaan.

176
Pengaruh Perputaran Modal Kerja, Kebijakan Deviden Dan Rasio Hutang Terhadap Nilai
Perusahaan Dengan Profitabilitas Sebagai Variable Intervening ……………….……….Debi Carolina

40
35
30
25
 DPR (%)

20
Kode Perusahaan
15
Δ DPR (%)
10
5
0
-5

Kode Perusahaan

Gambar 2
Grafik Dividen Payout Ratio (DPR) Perusahaan Property dan Real
EstatePeriode 2010-2015

Berdasarkan Laporan Keuangan WCTO, rata-rata DPR perusahaan


property dan real estate memperlihatkan trend yang berfluktuasi dari tahun 2010
sampai dengan 2015. Besar kecilnya DPR dipengaruhi oleh laba perusahaan,
menurut Brigham (2014:222) makin tinggi rasio pembayaran makin besar ekuitas
eksternal yang diminta. Penurunan dividen payout ratio akan mempengaruhi
keputusan investasi para pemegang untuk tetap melakukan investasi.

0.3
0.2
0.1
0
 Debt Ratio (%)

-0.1
-0.2 Kode Perusahaan
-0.3 Δ DR (%)
-0.4
-0.5
-0.6
-0.7
Kode Perusahaan

Gambar3
Grafik Debt Ratio (DR) Perusahaan Property dan Real Estate
Periode 2010-2015

177
Jurnal Ilmu Manajemen Vol. 6 No. 2 Juni 2017

Rata-rata Debt Ratio (DR) tampak berfluktuasi dari tahun 2010 sampai
dengan 2015. Menurut Brigham (2014:171) rasio hutang akan meningkatkan
harga saham, namun tingkat hutang yang lebih tinggi juga akan meningkatkan
risiko perusahaan.

3
2.5
2
1.5
 ROE (%)

1 Kode Perusahaan
0.5 Δ ROE (%)
0
-0.5
-1
Kode Perusahaan

Gambar 4
Grafik Return On Equity (ROE) Perusahaan Property dan Real
EstatePeriode 2010-2015

Rata-rata ROE berfluktuasi dari tahun 2010 sampai dengan 2015.


Menurut Prasetyorini (2013) apabila profitabilitas perusahaan baik maka
stakeholders juga akan melihat sejauh mana perusahaan dapat menghasilkan
laba, dengan baiknya kinerja perusahaan akan meningkatkan nilai perusahaan.

9
8
7
6
5
4
 PER

Kode Perusahaan
3
Δ PER (x)
2
1
0
-1 ASRI BSDE CTRP GMT JRPT LPKR MKPI GPRA
D
-2
Kode Perusahaan

Gambar 5
Grafik Price Earning Ratio (PER) Perusahaan Property dan Real
EstatePeriode 2010-2015

178
Pengaruh Perputaran Modal Kerja, Kebijakan Deviden Dan Rasio Hutang Terhadap Nilai
Perusahaan Dengan Profitabilitas Sebagai Variable Intervening ……………….……….Debi Carolina

Berdasarkan Laporan Keuangan BEI, rata-rata PER perusahaan property


dan real estate memperlihatkan trend yang berfluktuasi dari tahun 2010 sampai
dengan 2015. Nilai PER tertinggi terjadi pada tahun 2015 sebesar 44,02 kali
pada perusahaan Lippo Karawaci, Tbk (LPKR), nilai PER terendah 0,61 kali
tahun 2010 pada perusahaan Gowa Makassar Tourism Development, Tbk
(GMTD). Pada Gambar5 diketahui perubahan PER terbesar terjadi pada
perusahaan Gowa Makassar Tourism Development, Tbk (GMTD) dari tahun
2012-2013 yaitu sebesar 7,81%, dan penurunan PER terkecil terjadi pada
perusahaan Lippo Karawaci, Tbk (LPKR) pada tahun 2011-2012 sebesar -
0,65%. Menurut Brigham (2014, p. 150) meningkatnya PER suatu perusahaan
maka harga saham kemungkinan meningkat sesuai dengan yang diperkirakan.
Jika harga saham meningkat maka nilai perusahaan akan meningkat.
Berdasarkan beberapa fenomena di atas menjadi menarik dilakukan
kajian tentang Pengaruh Perputaran Modal Kerja, Kebijakan Dividen Dan Rasio
Hutang Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel
Intervening (Studi Pada Perusahaan Property Dan Real Estate Yang Terdaftar Di
Bursa Efek Indonesia)

Landasan Teori
1. Nilai Perusahaan
Nilai perusahaan mencerminkan aset yang dimiliki perusahaan seperti
surat-surat berharga. Saham merupakan salah satu surat berharga yang
dikeluarkan oleh perusahaan. Tinggi rendahnya harga saham banyak
dipengaruhi oleh kondisi emiten. Menurut Brigham (2014:150) rasio nilai
pasar berhubungan dengan harga saham. Rasio ini memberikan indikasi bagi
manajemen tentang pandangan investor terhadap risiko dan prospek
perusahaan. Menurut Sudana (2014:8) memaksimalkan nilai perusahaan
dinilai lebih tepat sebagai tujuan perusahaan karena :
a) Memaksimalkan nilai perusahaan berarti memaksimalkan nilai sekarang
dari semua keuntungan yang akan diterima oleh pemegang saham di
masa yang akan datang atau berorientasi jangka panjang,
b) Mempertimbangkan faktor risiko,
c) Memkasimalkan nilai perusahaan lebih menekankan pada arus kas
daripada sekedar laba menurut pengertian akuntansi,
d) Memaksimalkan nilai perusahaan tidak mengabaikan tanggung jawab
sosial.
Untuk mengukur nilai perusahaan dapat digunakan rumus rasio
penilaian. Rasio ini memberikan informasi seberapa besar masyarakat
menghargai perusahaan, sehingga mau membeli saham perusahaan dengan
harga yang lebih tinggi dibanding dengan nilai buku saham (Sutrisno,
2012:224).
Menurut Tandelilin (2010:320) Price Earning Ratio (PER) merupakan
pendekatan yang lebih populer dipakai di kalangan analis saham dan para
praktisi, dalam pendekatan PER atau disebut juga pendekatan multiplier
dimana investor akan menghitung berapa kali (multiplier) nilai earning
perusahaan, PER ini juga akan memberikan informasi berapa rupiah harga
yang harus dibayar investor untuk memperoleh setiap Rp 1 earning
perusahaan.

179
Jurnal Ilmu Manajemen Vol. 6 No. 2 Juni 2017

2. Perputaran Modal Kerja


Modal kerja merupakan seluruh aset jangka pendek atau aset lancar-
kas, efek yang dapat diperjual belikan, persediaan dan piutang usaha.
Konsep modal kerja bersih didefinisikan sebagai aset lancar dikurangi
seluruh kewajiban lancar. ( Brigham, 2014:258)
Modal kerja sangat penting bagi perusahaan, perusahaan yang tidak
memiliki kecukupan modal kerja akan sulit untuk menjalankan kegiatannya
atau macet operasinya. Tanpa modal kerja yang cukup suatu perusahaan
akan kehilangan kesempatan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas
produk yang dihasilkan. ( Utari, dkk, 2014:93)
Menurut Sutrisno (2012:46) periode terikatnya modal kerja adalah
jangka waktu yang diperlukan mulai kas ditanamkan dalam elemen-elemen
modal kerja sampai menjadi kas lagi. Semakin lama periode terikatnya modal
kerja akan semakin memperbesar jumlah kebutuhan modal kerja, demikian
sebaliknya bila periode terikatnya modal kerja semakin kecil kebutuhan
modal kerja juga semakin kecil.

3. Kebijakan Dividen Perusahaan


Penentuan besarnya dividen yang dibagikan kepada pemegang saham
sangat pentinguntuk mengambil kebijakan dividen yang seimbang agar nilai
perusahaan dapat ditingkatkan. Kebijakan dividen optimal (optimal didividend
policy) harus menghasilkan kesimbangan antara dividen saat ini dan
pertumbuhan dimasa depan yang memaksimalkan harga saham. (Brigham,
2014:211)
Investor menilai perubahan dividen sebagai ramalan laba oleh
manajemen. Menurut Fahmi (2014:67) agenda penting yang harus
dilaksanakan oleh manajer keuangan adalah menaikkan nilai dividen secara
terus menerus, hal ini akan mencerminkan nilai perusahaan. Laba yang
diperoleh oleh perusahaan selama satu periode akan dibagi semua atau
dibagi sebagian untuk dividen dan sebagian lagi dalam bentuk laba ditahan.
Salah satu dari kebijakan dividen adalah memberikan dividen besarnya
mengikuti besarnya laba yang diperoleh oleh perusahaan. Semakin besar
laba yang diperoleh semakin besar dividen yang akan dibayarkan, demikian
pula sebaliknya bila laba kecil dividen yang dibayarkan juga kecil. (Sutrisno,
2012:269). Dalam teori dividend irrelevance, selama perusahaan mempunyai
proyek investasi yang menghasilkan return lebih tinggi dari return yang
diharapkan, perusahaan akan menggunakan laba untuk membelanjai
investasi tersebut. Jika perusahaan mempunyai sisa laba setelah semua
proyek investasi yang dapat diterima dibelanjai, barulah sisa laba tersebut
dibagikan sebagai dividen kas kepada pemegang saham. (Sudana,
2014:169). Dengan demikian dapatlah dikatakan bahwa makin tingginya
Dividend Payout Ratio yang ditetapkan oleh perusahaan berarti makin kecil
dana yang tersedia untuk ditanamkan kembali di dalam perusahaan yang ini
berarti akan menghambat pertumbuhan perusahaan (Riyanto, 2010:266).

4. Rasio Hutang
Menurut Brigham (2014:143) kreditor lebih menyukai rasio hutang yang
rendah karena semakin rendah rasio hutang, makin besar perlindungan
terhadap kerugian kreditor jika terjadi likuidasi.Disisi lain pemegang saham

180
Pengaruh Perputaran Modal Kerja, Kebijakan Deviden Dan Rasio Hutang Terhadap Nilai
Perusahaan Dengan Profitabilitas Sebagai Variable Intervening ……………….……….Debi Carolina

mungkin menginkan lebih banyak leverage karena akan memperbesar laba


yang diharapkan.
Berdasarkan signaling theory(teori sinyal) perusahaan yang mampu
menghasilkan laba cenderung meningkatkan jumlah utangnya, karena
tambahan pembanyaran bunga akan diimbangi dengan laba sebelum pajak.
Investor yang rasional akan memandang bahwa peningkatan nilai
perusahaan berasal dari penggunaan utang yang tinggi. Dengan demikian
investor akan menawarkan harga saham yang lebih tinggi setelah
perusahaan menerbitkan utang untuk membeli kembali saham yang beredar,
sehingga investor memandang utang sebagai sinyal dari nilai perusahaan.
(Sudana, 2014:153)
Dalam teori trade-offsetiap perusahaan menyeimbangkan manfaat
utang seperti penghematan pajak dengan biaya utang atau biaya kesulitan
keuangan. Jumlah utang yang optimal tercapai ketika manfaat marginal utang
sama dengan biaya marginal utang. Sebaliknya teori peking order tidak
menyatakan jumlah target utang. Setiap perusahaan memilih rasio
penggunaan utang berdasarkan kebutuhan pendanaan, teori ini juga
menyatakan bahwa manajer lebih menyukai pendanaan internal daripada
pendanaan eksternal, jika perusahaan membutuhkan pendanaan dari luar
manajer cenderung memilih surat berharga yang paling aman, seperti utang.
(Sudana, 2014:156)

5. Profitabilitas
Menurut Brigham (2014:146) Return on Equity(ROE) menunjukkan
besarnya pengembalian investasi bagi pemegang saham. Rasio profitabilitas
merupakan rasio yang menunjukkan kombinasi dari pengaruh likuiditas,
manajemen aset, dan utang pada hasil operasi. Dengan demikian dapat
dikatakan profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba bersih dari aktivitas yang dilakukan pada periode
akuntansi.
Menurut Sutrisno (2012:122) Profitabilitas merupakan kemampuan
perusahaan mendapatkan keuntungan dalam kaitannya dengan total aktiva,
modal sendiri maupun penjualan. Profitabilitas merupakan alat yang dipakai
sebagai penilai kinerja perusahaan, kinaerja perusahaan dapat dikatakan
baik apabila tingkat profitabilitasnya tinggi. Profitabilitas menjadi penilai
kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban bagi para stakeholder, selain
itu juga merupakan unsur dalam menciptakan nilai perusahaan yang akan
menunjukkan prospek perusahaan di masa mendatang.
Para pemegang saham berharap mendapatkan pengembalian atas uang
mereka, rasio profitabilitas akan menunjukkan besarnya pengembalian
tersebut.Profit yang tinggi akan memberikan indikasi prospek perusahaan
yang baik sehingga dapat memicu investor untuk meningkatkan permintaan
saham, permintaan saham yang meningkat akan menyebabkan nilai
perusahaan juga meningkat.

Kerangka Pemikiran
Berdasarkan teori diatas dan beberapa penelitian sebelumnya, maka
kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

181
Jurnal Ilmu Manajemen Vol. 6 No. 2 Juni 2017

YX1
1 2
Perputaran Modal
Kerja (X1)
ZX1
Nilai
Kebijakan YX2 Profitabilitas ZY Perusahaan
Dividen (X2) (Y) (Z)
ZX3
YX3
Rasio Hutang
(X3)

Gambar 1.
Kerangka Pemikiran
Hipotesis
1. Pengaruh Perputaran Modal Kerja, Kebijakan Dividen dan Rasio Hutang
Terhadap Profitabilitas
Perputaran modal kerja, kebijakan deviden, dan rasio hutang
berpengaruh terhadap profitabilitas. Warrad (2013) membuktikan pengaruh
signifikan perputaran modal kerja terhadap profitabilitas. Akan tetapi Arshad
dan Yasir (2013) serta Arif (2015) memberikan bukti yang berbeda, bahwa
perputaran modal kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas.
Fauzi dan Suhadak (2015) membuktikan pengaruh kebijakan dividen
terhadap profitabilitas. Adapun Kristianti (2013) membuktikan pengaruh
negatif signifikan Deviden Per Ratioterhadap Price Book Value.
Akan tetapi Sunarto dan Prasetyo (2009) membuktikan adanya pengaruh
yang negatif dan signifikan antara leverage (rasio hutang) yang diwakili debt
to total asset terhadap profitabilitas perusahaan.
Adapun Kembau (2014) membuktikan bahwa rasio hutang berpengaruh
terhadap profitabilitas. Lain halnya dengan hasil penelitian Marti (2005) yang
menyatakan bahwa leverage tidak berpengaruh terhadap profitabilitas
perusahaan. Hal ini disebabkan oleh adanya faktor-faktor lain diluar
perusahaan yang mempengaruhi yaitu suku bunga, nilai tukar dan faktor
lainnya.
Berdasarkan beberapa hasil penelitian tersebut dirumuskan hipotesis :
ada pengaruh signifikan perputaran modal kerja, kebijakan dividen dan rasio
hutang terhadap profitabilitas

2. Pengaruh Modal Kerja, Rasio Hutang, dan Profitabilitas Terhadap Nilai


Perusahaan
Perputaran modal kerja, kebijakan deviden, rasio hutang, dan
profitabilitas berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Menurut Prasetyorini
(2013) terdapat pengaruh antara profitabilitas dengan nilai perusahaan.
Profitabilitas yang tinggi akan memberikan indikasi prospek perusahaan yang
baik sehingga dapat memicu investor untuk ikut meningkatkan permintaan
saham, selanjutnya permintaan saham yang meningkat akan menyebabkan
nilai perusahaan juga meningkat.
Hasil penelitian Wahyuni, dkk (2013) dan Hermuningsih (2013)
menyatakan bahwa profitabilitas memiliki pengaruh langsung yang positif dan
signifikan terhadap nilai perusahaan. Profitabilitas yang tinggi menunjukkan

182
Pengaruh Perputaran Modal Kerja, Kebijakan Deviden Dan Rasio Hutang Terhadap Nilai
Perusahaan Dengan Profitabilitas Sebagai Variable Intervening ……………….……….Debi Carolina

prospek perusahaan yang bagus sehingga memicu permintaan saham oleh


investor, respon positif dari investor tersebut akan meningkatkan harga
saham dan selanjutnya akan meningkatkan nilai perusahaan.
Adapun Afrillian (2013) menyatakan bahwa worcing capital turnover,
return on equity, debt equity ratio, dividend payout ratio, sales growth dan
beta memiliki pengaruh terhadap nilai perusahaan (PBV). Dalam penelitian ini
menambahkan variabel sales growth dan beta yang juga mempengaruhi nilai
perusahaan.
Berdasarkan beberapa penelitian tersebut dirumuskan hipotesis : Ada
pengaruh signifikan perputaran modal kerja, rasio hutang, dan profitabilitas
secarasimultan terhadap nilai perusahaan.

METODE PENELITIAN

Desain penelitian ini adalah asosiatif (Sugiyono, 2014:213). Beberapa variabel


yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Nilai Perusahaan (Y), yaitu asset yang dimiliki perusahaan berupa surat-surat
berharga yang dalam hal ini dilihat dari nilai pasar. Indikatornya adalah harga
per lembar saham dan laba per saham.
2. Perputaran Modal Kerja (X1), yaitu periode terikatnya modal kerja adalah
jangka waktu yang diperlukan mulai kas ditanamkan dalam elemen-elemen
modal kerja sampai menjadi kas lagi. Indikatornya adalah penjualan dan rat-
rata modal kerja.
3. Kebijakan Deviden (X2), yaitu keuntungan yang akan diberikan oleh
perusahaan kepada pemegang saham. Indikatornya adalah deviden tunia
dan earning after tax.
4. Rasio Hutang (X3), yaitu kemampuan perusahaan menggunakan utang untuk
membiayai investasi. Indikatornya adalah total hutang dan total aset.
5. Profitabilitas (Z), yaitu kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba
bersih dari aktivitas yang dilakukan pada periode akuntansi. Indikatornya
adalah laba bersih dan ekuitas biasa.

Populasi penelitian adalah perusahaan Property dan Real Estate


yang terdapat di BEI dengan data yang digunakan untuk periode tahun 2010-
2015. Jumlah perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di BEI dari
tahun 2010-2015 adalah 44 perusahaan. Sampel penelitian diambil secara
purposive sampling, berdasarkan beberapa kriteria dan diperoleh 8
perusahaan Properti dan Real Estate yang memenuhi kriteria sampel.
Data penelitian ini adalah data kuantitatif dengan jenis data panel,yaitu
gabungan dari data time series (antar waktu) dan data cross section (antar
individu/ruang). Sumber data yang digunakan adalah sumber
sekunder(Wiyono, 2011:133) yang diperoleh melalui website Bursa Efek
Indonesia (www.idx.co.id). Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan
adalah teknik dokumentasi (Sugiyono, 2014: 422). Selanjutnya pengujian data
yang diperoileh dilakukan menggunakan Analisis Jalur (Path Analysis)
(Wiyono, 2011:97). Model analisis dalam penelitian ini merupakan
persamaansrtuktural untuk analisis jalur (path analysis).

183
Jurnal Ilmu Manajemen Vol. 6 No. 2 Juni 2017

HASIL DAN PEMBAHASAN


1. Hasil Penelitian
Analisis regresi dilakukaan untuk mengetahui pengaruh perputaran
modal kerja (X1), kebijakan dividen (X2) dan rasio hutang (X3) terhadap
profitabilitas (Y). Berikut hasil regresi pada struktur-1:

Tabel 1. Hasil Regresi Strukstur 1

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

X1 0.163682 0.078487 2.085471 0.0429


X2 0.099472 0.102437 0.971055 0.3368
X3 -0.495013 0.195094 -2.537302 0.0148
Constant -0.614714 0.115154 -5.338181 0.0000

-
R-squared 0.280353 Mean dependent var 0.862812
Adjusted R-squared 0.231286 S.D. dependent var 0.235023
-
S.E. of regression 0.206059 Akaike info criterion 0.241650
-
Sum squared resid 1.868259 Schwarz criterion 0.085717
-
Log likelihood 9.799601 Hannan-Quinn criter. 0.182723
F-statistic 5.713698 Durbin-Watson stat 0.906272
Prob(F-statistic) 0.002157

Tabel 2. Hasil Regresi Struktur-2


Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

X1 -0.224058 0.122357 -1.831188 0.0738


X3 0.192179 0.319822 0.600892 0.5510
Y -0.253769 0.230124 -1.102749 0.2761
Constant 0.756899 0.198527 3.812578 0.0004

R-squared 0.194751 Mean dependent var 1.035721


Adjusted R-squared 0.139848 S.D. dependent var 0.342765
S.E. of regression 0.317896 Akaike info criterion 0.625468
Sum squared resid 4.446534 Schwarz criterion 0.781401
Log likelihood -11.01122 Hannan-Quinn criter. 0.684395
F-statistic 3.547165 Durbin-Watson stat 0.863724
Prob(F-statistic) 0.021929

a. Hasil Uji Anova (Uji F)


Pengujian secara simultan sub struktur-1, diperoleh nilai probability
(F-statistic)= 0,002< 0,1, maka Ho ditolak, artinya ada pengaruhyang

184
Pengaruh Perputaran Modal Kerja, Kebijakan Deviden Dan Rasio Hutang Terhadap Nilai
Perusahaan Dengan Profitabilitas Sebagai Variable Intervening ……………….……….Debi Carolina

signifikan modal kerja, kebijakan dividen dan ratio hutang secara


simultan terhadap profitabilitas.
Pengujian secara simultan sub struktur-2, diperoleh nilai probability<
0,1, maka Ho ditolak, artinya ada pengaruh yang signifikan
perputaran modal kerja, rasio hutang dan profitabilitas secara
simultan terhadap nilai perusahaan.

b. Hasil Uji Koefisien Regresi (Uji t)


1) Pengujian secara parsial sub-struktur – 1
Pada Tabel 1 perputaran modal kerja memiliki nilai Prob. 0,043 <
α= 0,1, maka Ho ditolak, yang berarti ada pengaruh yang
signifikan perputaran modal kerja terhadap profitabilitas.
Kebijakan deviden memiliki nilai prob 0,337 >α=0,1, maka Ho
diterima yang berarti tidak ada pengaruh signifikan kebijakan
dividen terhadap profitabilitas. Selanjutnya rasio hutang memiliki
nilai Prob. 0,015 <α=0,1, maka Ho ditolak, yang berarti ada
pengaruh signifikan rasio hutang terhadap profitabilitas.
2) Pengujian secara parsial sub struktur – 2
Pada Tabel 5perputaran modal kerja memiliki nilai Prob. 0,074<
α= 0,1 maka Ho ditolak, yang berarti ada pengaruh signifikan
perputaran modal kerja terhadap nilai perusahaan. Rasio hutang
memiliki nilai Prob. 0,551 >α=0,1maka Ho, yang berarti tidak
ada pengaruh signifikan rasio hutang terhadap nilai perusahaan.
Adapun profitabilitas memiliki nilai sig. 0,276 >α=0,1maka Ho
diterima, yang berarti tidak ada pengaruh signifikan profitabilitas
terhadap nilai perusahaan.

c. Hasil Uji Analisis Path (analisis jalur)


Berdasarkan hasil perhitungan analisi jalur struktur tersebut,
maka memberikan informasi secara objektif sebagai berikut:

ε1= 0,72
X1 ε2= 0,805
0,164
-0,286 -0,224

-0,403 0,099 -0,254


X2 Y Z
0,192
0,182 -0,495

X3

Gambar 2
Hasil Analisis Path

a. Hasil Struktur-1
Pengaruh langsung perputaran modal kerja, kebijakan dividen, dan
rasio hutang terhadap profitabilitas masing-masing sebesar 0,164,
0,099, dan -0,495 dengan koefisien R2square = 28 %.

185
Jurnal Ilmu Manajemen Vol. 6 No. 2 Juni 2017

b. Hasil struktur-2
1) Pengaruh langsung dan tidak langsung (melalui Y) dan pengaruh
total tentang pengaruh perputaran modal kerja (X1), rasio hutang
(X3) dan profitabilitas (Y) terhadap nilai perusahaan (Z) diuraikan
sebagai berikut:
- Pengaruh langsung perputaran modal kerja terhadap nilai
perusahaan = -0,224, adapun pegaruh tidak langsungnya
melalui profitabilitas sebesar -0,266 sehingga total
pengaruhnya sebesar -0,49.
- Pengaruh langsung rasio hutang terhadap nilai perusahaan =
0,192, adapun pengaruh tidak langsungnya melalui profitabilitas
sebesar 0,318 sehingga total pengaruhnya sebesar 0,51.
2) Pengaruh langsung profitabilitas terhadap nilai perusahaan
sebesar -0,254
3) Pengaruh langsung perputaran modal kerja (X1), rasio hutang
(X3) dan profitabilitas (Y) secara simultan terhadap nilai
perusahaan (Z) sebesar R2square = 0,195 = 19,5%.

2. Pembahasan
a. Struktur-1
Temuan penelitian menunjukkan, ada pengaruh signifikan perputaran
modal kerja terhadap profitabilitas. Hal ini berarti cepat atau lambatnya
perputaran modal kerja berpengaruh terhadap laba yang akan dihasilkan
oleh perusahaan. Hasil penelitian ini sejalan Arshan dan Yasir (2013) dan
Warrad (2013) adanya pengaruh signifikan perputaran modal kerja
(working capital turnover) terhadap profitabilitas (return on asset).
Sebaliknya menurut Arif (2015) yang menyatakan bahwa perputaran
modal kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas.
Temuan juga menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh
signifikankebijakan dividen terhadap profitabilitas.Hasil ini tidak sejalan
dengan teori Sutrisno (2012:269) yang menyatakan bahwa semakin
besarnya laba yang diperoleh semakin besar dividen yang akan dibayarkan
dan sebaliknya jika laba perusahaan kecil dividen yang dibagikan juga
kecil.Hasl juga tidak sejalan dengan Fauzi dan Suhadak (2015) yang
menyatakan bahwa kebijakan dividen berpengaruh terhadap profitabilitas.
Temuan berikutnya adalah, ada pengaruh signifikanrasio hutang
terhadap profitabilitas. Perusahaan menggunakan hutang untuk membiayai
investasi perusahaan agar memperoleh keuntungan. Menurut Brigham
(2014:143) kreditor lebih menyukai rasio hutang yang rendah, semakin
besar perlindungan terhadap kerugian kreditor jika terjasi likuidasi dan
disisi lain pemegang sahammungkin menginginkan lebih banyak
penggunaan hutang karena dengan memperbesar hutang dapat
memperbesar laba yang diharapkan.
Hasil ini sejalan dengan Sunarto dan Prasetyo (2009) dan Kembau
(2014) yang menyatakan bahwa adanya pengaruh rasio hutang terhadap
profitabilitas. Sehingga manajemen perusahaan harus benar-benar
memikirkan dampak dari beban hutang yang banyak yang dapat
mengganggu kesehatan perusahaan.

186
Pengaruh Perputaran Modal Kerja, Kebijakan Deviden Dan Rasio Hutang Terhadap Nilai
Perusahaan Dengan Profitabilitas Sebagai Variable Intervening ……………….……….Debi Carolina

b. Struktur-2
Temuan penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh signifikan
perputaran modal kerja terhadap nilai perusahaan. Hasil ini dikarenakan nilai
perputaran modal kerja dipengaruhi beberapa item yang ada di neraca
seperti perputaran piutang, persediaan, dan besarnya saldo kas
perusahaan, selain itu juga setiap item tersebut mempunyai proporsi yang
berbeda disetiap perusahaan. Perputaran modal kerja dalam perusahaan
memiliki keterkaitan pada aset dan hutang perusahaan.dalam penelitian ini
menunjukkan bahwa antara aset dan hutang perusahaan mempunyai
hubungan dan pengaruh satu sama lain, sehingga jumlah modal kerja yang
dimiliki perusahaan akan tergantung dari nilai aset dan hutang perusahaan.
Dengan adanya unsur aset dan hutang pada modal kerja maka akan
berdampak pada nilai perusahaan.
Temuan juga membuktikan tidak ada pengaruh signifikan rasio
hutang terhadap nilai perusahaan.Hal ini menjelaskan bahwa tinggi
rendahnya rasio hutang tidak berimplikasi pada tinggi rendahnya nilai
perusahaan. Artinya perusahaan dalam mendanain aktivitasnya cenderung
menggunakan modal sendiri yang berasal dari laba ditahan dan modal
saham.
Temuan berikutnya adalah, tidak ada pengaruh signifikan
profitabilitas terhadap nilai perusahaan. Profitabilitas menunjukkan tingkat
keuntungan bersih yang mampu diraih oleh perusahaan pada saat
menjalankan operasinya, jika profitabilitas yang tinggi dapat memberikan
nilai tambah kepada nilai perusahaan.
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Prastyorini (2013)
menyatakan bahwa adanya pengaruh antara profitabilitas dengan nilai
perusahaan. Profitabilitas yang tinggi akan memberikan indikasi prospek
perusahaan yang baik sehingga dapat memicu investor untuk ikut
meningkatkan permintaan saham, selanjutnya permintaan saham yang
meningkat akan menyebabkan nilai perusahaan juga meningkat.

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

1. Simpulan
a. Perputaran modal kerja, kebijakan dividen, dan rasio hutang berpengaruh
signifikan terhadap profitabilitas secara simultan. Akan tetapi secara
parsial kebijakan deviden tidak berpengaruh signifikan terhadap
profitabilitas pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia periode tahun 2010-2015.
b. Perputaran modal kerja, rasio hutang, dan profitabilitas berpengaruh
signifikan terhadap nilai perusahaan secara simultan. Akan tetapi secara
parsial profitabilitas tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. pada
perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode tahun 2010-2015.

2. Rekomendasi
Setelah mengetahui hasil-hasil penelitian, maka rekomendasiyang dapat
diberikan adalah:

187
Jurnal Ilmu Manajemen Vol. 6 No. 2 Juni 2017

1. Perusahaan property dan real estate perlu memperhatikan tingkat


profitabilitas perusahaan agar dapat meningkatkan nilai perusahaan.
2. Dalam pemberian kebijakan dividen perusahaan harus lebih
diperhatikan lagi, agar para investor dapat lebih tertarik berinvestasi
sehingga perusahaan dapat meningkatkan profitabilitas sekaligus nilai
perusahaan.
3. Penggunaan hutang dalam pendanaan perusahaan harus
diperhatikan agar memiliki fleksibilitas keuangan dalam mencapai nilai
perusahaan yang baik bagi pihak eksternal perusahaan.
4. Investor sebaiknya memperhatikan faktor-faktor dari nilai perusahaan
perusahaan sebelum memutuskan untuk berinvestasi, seperti
:profitabilitas karena berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
5. Sebelum melakukan pembelian saham, sebaiknya investor mengenal
karakter perusahaan, dan mengetahui kondisi fundamental
perusahaan untuk meminimalisir tingkat resiko.

DAFTAR PUSTAKA

Afrilian, Dhonny Yuartha. 2013. Pengaruh Faktor Fundamentaldan Teknikal


terhadap Nilai Perusahaan (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada Tahun 2009-2012.Diaksespada
tanggal 10 Februari 2016.

Arif Syaiful, dkk. 2015. Pengaruh Perputaran Modal Kerja, Leverage dan
Pertumbuhan Terhadap Profitabilitas (studi pada perusahaan makanan
dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011-
2013).Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) 27(1):1-9.diakses pada tanggal 03
Februari 2016.

Arshad Zubair dan Muhammad Yasir.2013.Impact of Working Capital


Management On Profitability a Case of The Pakistan Cement Industry.
Interdisciplinary Journal Of Contemporary Research In
Business.5(2).Diakses pada tanggal 10 Februari 2016.

Brigham, Eugene F dan Joel F. Houston.2014. Dasar-dasar Manajemen


Keuangan.Edisi 11. .Jakarta : Salemba Empat.

Fahmi, Irham. 2014. Pengantar Manajemen Keuangan Teori dan Soal Jawab.
Bandung : Alfabeta.

Fauzi, Nur Mohammad dan Suhadak.2015 Pengaruh Kebijakan Dividend an


Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Struktur Modal dan Profitabilitas
(Studi pada Sektor Mining yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
PEriode 2011-2013).

Hermuningsih, Sri dan Dewi Kusuma Wardani. 2009. Faktor-faktor yang


Mempengaruhi Nilai Perusahaan pada Perusahaan yang Terdaftar di
Bursa Efek Malaysia dan Bursa Efek Indonesia. Jurnal Siasat Bisnis
13(2): 173-183 ISSN :8853-7665. Diakses pada tanggal 23 Maret 2016.

188
Pengaruh Perputaran Modal Kerja, Kebijakan Deviden Dan Rasio Hutang Terhadap Nilai
Perusahaan Dengan Profitabilitas Sebagai Variable Intervening ……………….……….Debi Carolina

Http: www.bi.go.id ([email protected])

Http: www.idx.co.id(Bursa Efek Indonesia)

Http :www.Housting-Estate.com

Kembau, Rendikasa P.H. 2014. Pengaruh Rasio Hutang dan Rasio Kredit
Terhadap Profitabilitas dan Dampaknya Terhaap Rasio Lancar Pada
Perusahaan Leasing Yang Terdaftar di IDX.Jurnal EMBA 2(4):374-385
ISSN.2303-1174.diakses pada tanggal 25 Februaru 2016.

Kristianti, Rina Adi. 2013. Determinants of firm value and debt policy
asmoderating variable at manufacturing companies that distribute
dividend.Internasional Conference on Enterpreneurship an Business
Management (ICEBM) hal 21-22, ISBN : 978-979-9234-49-0. diakses
pada tanggal 07 Januari 2016.

Marti. 2005. Analisis Pengaruh Likuiditas, Struktur Modal dan Profitabilitas


Industri Terhadap Profitabilias Perusahaan. Program Magister
Manajemen Unisbank Semarang. diakses pada tanggal 25 Februari
2016.

Prastyorini, Bhekti Fitri. 2013. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage, Price


Earning Ratio dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan.Jurnal Ilmu
Manajemen 1(1).Diakse pada tanggal 20 Februari 2016.

Riyanto, Bambang. 2010. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta :


BPFE.

Sudana, I Made. 2014. Manajemen Keuangan Perusahaan Teori & Praktik.


Jakarta : Erlangga.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Bisnis :Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan


R&D. Bandung : Alfabeta.

Sunartodan Agus Prasetyo Budi.2009. Pengaruh Leverage, Ukuran dan


Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Profitabilitas.Jurnal TEMA 6(1):86-
103 ISSN.1693-9727.Diakses pada tanggal 25 Februari 2016.

Sutrisno. 2012. Manajemen Keuangan Teori Konsep & Aplikasi. Yogyakarta :


Ekonisia.

Tandelilin, Eduardus. 2010. Portofolio dan Investasi : Teori dan Aplikasi.


Yogyakarta : Kanisius.

Utari, Dewi, dkk. 2014. Manajemen Keuangan :Kajian Praktek dan Teori dalam
Mengelola Keuangan Organisasi Perusahaan. Jakarta :Mitra Wacana
Media.

189
Jurnal Ilmu Manajemen Vol. 6 No. 2 Juni 2017

Wahyuni, dkk. 2013. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan di


Sektor Propety, Real Estate & Building Constuction yang Terdaftar di BEI
Periode 2008-2012.Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya. 2(1).

Warrad, Lina. 2013. The Impact of Working Capital Turnover on Jordanian


Chemical Industries’ Profitability. American Journal of Economics and
Business Administration 5(3):116-119, ISSN : 1945-5488. diakses pada
tanggal 03 Februari 2016.

Wiyono, Gendro. 2011. Merancang Penelitian Bisnis : dengan alat analisis SPSS
17.0 & SmartPLS 2.0. Yogyakarta : UPP STIM TKPN.

190

You might also like