0% found this document useful (0 votes)
401 views15 pages

Instagram Terhadap Kepercayaan Diri Wanita Karir Di Pekanbaru

This document discusses a study on the influence of cyberbullying and body shaming on Instagram on the self-confidence of career women in Pekanbaru, Indonesia. The study found that cyberbullying and body shaming are common on Instagram, with negative comments on physical appearance. Using a questionnaire of 100 respondents and statistical analysis, the study determined there is a significant influence of cyberbullying body shaming on Instagram, accounting for 33.1% of the variance in self-confidence. However, other factors also influence self-confidence. The study used a stimulus-response theory framework to analyze the relationship between negative online comments and effects on self-confidence.

Uploaded by

alpindi
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as DOCX, PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
401 views15 pages

Instagram Terhadap Kepercayaan Diri Wanita Karir Di Pekanbaru

This document discusses a study on the influence of cyberbullying and body shaming on Instagram on the self-confidence of career women in Pekanbaru, Indonesia. The study found that cyberbullying and body shaming are common on Instagram, with negative comments on physical appearance. Using a questionnaire of 100 respondents and statistical analysis, the study determined there is a significant influence of cyberbullying body shaming on Instagram, accounting for 33.1% of the variance in self-confidence. However, other factors also influence self-confidence. The study used a stimulus-response theory framework to analyze the relationship between negative online comments and effects on self-confidence.

Uploaded by

alpindi
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as DOCX, PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 15

PENGARUH CYBERBULLYING BODY SHAMING PADA MEDIA SOSIAL

INSTAGRAM TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI WANITA KARIR DI PEKANBARU

Oleh : Dela Geofani


Email : [email protected]
Pembimbing : Dr. Nurjanah, M.Si
Jurusan Ilmu Komunikasi- Manajemen Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Riau
Kampus Bina Widya, Jl. H.R. Soebrantas Km 12,5 Simp. Baru, Pekanbaru 28293
Telp/Fax 0761-63277

Abstract

The rapid development of social networking brings a new trend to carry out acts of
oppression online or better known as cyberbullying. Cyberbullying is a reproachful behavior,
giving negative judgment through social media Instagram. The phenomenon that arises at this
time is the emergence of body shaming actions. Body shaming is the act of commenting on one's
physical, appearance, or self-image which is an act of bullying. The purpose of this study was to
determine whether there is an influence of cyberbullying body shaming on Instagram social
media on the confidence of career women in Pekanbaru. The theory used is stimulus-response
(S-R).
The method used in this study is a quantitative method with an explanatory format. In the
analysis of quantitative research methods using inferential statistical analysis. Researchers
collected data using a questionnaire distributed via links to 100 respondents and the technique
of determining samples using simple random sampling techniques. To determine how much
influence these two variables have, the researcher uses simple linear regression analysis.
Processing of questionnaire test data using SPSS version 16.

The results of this study indicate that the influence of cyberbullying body shaming on
social media Instagram on the confidence of career women in Pekanbaru, the regression
coefficient values obtained in this study were Y = 10.204 + 0.741X with a significance level of
0.000 less than α = 0.05, so it can be concluded that the variable X affects the Y variable. The
coefficient of determination (r2) obtained is 0,5752 and (Rsquare) is 0.331 results from the
squaring of the correlation coefficient 0.575 x 0.575 This means that there is a cyberbullying
body shaming effect on self confidence of 33.1% with a low category, career women have
entered at a good level in commenting and using Instagram social media, the remaining 66.9%
is influenced by other variables outside of this study.

Keywords :Cyberbullying, Body Shaming, Confidence


PENDAHULUAN adalah semacam perantara pesan dikirim dan
Dalam era global saat ini teknologi dikembalikan oleh sumber dan penerima
yang berkembang semakin memudahkan (Yasir, 2011:116).
masyarakat dalam memperoleh informasi Media sosial merupakan salah satu
secara cepat dan mengikuti perkembangan. bentuk kemajuan teknologi informasi dan
Ketika kita berbicara tentang media, kita komunikasi. Melalui media sosial yang
merujuk pada pesan yang disampaikan semakin banyak berkembang
kepada audiens dan sebaliknya. Media memungkinkan informasi menyebar dengan
JOM FISIP Vol. 6: Edisi II Juli – Desember 2019 Page 1
mudah di masyarakat. Salah satu hasil dari cyberbullying adalah bentuk atau jenis
media sosial baru ini ialah berkembangnya intimidasi yang dilakukan pelaku dengan
suatu aplikasi yang sangat populer saat ini tujuan melecehkan atau mempermalukan
yang diberi nama Instagram. Instagram korban melalui perangkat teknologi.
adalah media sosial dimana bisa Serangan cyberbullying kepada korban dapat
menggunakannya untuk mengunggah foto, berupa pesan atau gambar yang mengganggu
video, berisikan informasi bahkan dijadikan dan kemudian disebarkan dengan
alat komunikasi dan informasi. mempermalukan korban bagi orang lain
Pesatnya perkembangan jejaring yang melihatnya (Rahayu, 2012:29).
sosial sebagai alat komunikasi yang mudah Instagram menjadi media sosial yang
digunakan oleh siapa saja dan dapat diakses paling umum digunakan untuk melakukan
dimana saja membuat fenomena besar cyberbullying di internet. Menurut hasil
terhadap arus informasi, tidak hanya itu survei dari lembaga donasi antibullying,
pertumbuhan jejaring sosial membawa trend Ditch The Label. Cyberbullying yang
baru dalam masyarakat sebagai ajang untuk dimaksud dalam hal ini mencakup komentar
melakukan tindakan penindasan secara negatif pada postingan tertentu, pesan
online atau yang lebih dikenal dengan personal tidak bersahabat, serta
sebutan cyberbullying. Cyberbullying yang menyebarkan postingan atau profil akun
merupakan bentuk hal-hal negatif yang media sosial tertentu dengan mengolok-
menyertai penggunaan teknologi informasi. olok. Tidak kurang dari 10.000 remaja
Cyberbullying atau kekerasan dunia maya berusia 12 hingga 20 tahun yang berdomisili
ternyata lebih menyakitkan jika di Inggris dijadikan sebagai sumber survei.
dibandingkan dengan kekerasan secara fisik. Hasil survei menunjukkan, lebih dari 42%
Korban cyberbullying sering kali depresi, korban cyberbullying mengaku
merasa terisolasi, dan tidak berdaya ketika mendapatkannya di Instagram, pada tahun
diserang (Rahayu, 2012:28). 2014.
Dari sinilah kemudian timbul Media sosial memiliki andil besar
cyberbullying yaitu perilaku mencela, dalam mempermudah manusia untuk
memberikan negative judgement melalui bersosialisasi dan berinteraksi. Hal ini
media sosial. Breguet (2007) menjelaskan kemudian juga berdampak pada penyebaran
nilai-nilai yang dengan mudah dapat
memengaruhi perspektif dan sikap manusia
terhadap sesuatu, termasuk standarisasi
tubuh ideal. Adanya citra tubuh
memungkinkan seseorang untuk
membandingkan keadaan dirinya dengan
orang lain dan menimbulkan rasa malu
terhadap tubuh, yang sering disebut dengan
istilah body shame. Body shame merupakan
penilaian individu akan tubuhnya yang
memunculkan perasaan bahwa tubuhnya
memalukan yang disebabkan penilaian
dirinya dan orang lain terhadap bentuk tubuh
ideal tidak sesuai dengan tubuhnya
(Damanik, 2018:14).
Fenomena yang muncul saat ini yaitu mengomentari fisik, penampilan, atau citra
munculnya tindakan body shaming. Dimana diri seseorang (Chaplin, 2005:129).
body shaming adalah bentuk dari tindakan Belakangan ini peneliti melihat fenomena
JOM FISIP Vol. 6: Edisi II Juli – Desember 2019 Page 2
dimana pada kolom komentar akun mengalami depresi dan melakukan hal
Instagram terutama teman wanita peneliti ekstrem untuk memperbaiki fisiknya. Pada
menerima pesan yang mengomentari seputar saat ini berkomunikasi banyak
fisik, penampilan maupun citra tubuh. menggunakan layar, tanpa melihat bahasa
Seringkali kita tidak sadar telah melakukan tubuh, tanpa melihat ekspresi wajah, tanpa
body shaming atau bahkan bersembunyi di mendengar intonasi bicara, di mana hal-hal
balik candaan atau ejekan. tersebut merupakan faktor-faktor yang
Body shaming yang terjadi pada mengikis kepekaan-kepekaan untuk
media sosial instagram cukup banyak memahami emosional lawan bicara.
terjadi, dari data yang peneliti peroleh ada Hasil ini sejalan dengan teori yang
sekitar 78.059 unggahan mengenai body peneliti gunakan yakni teori stimulus-
shaming dengan menggunakan tagar response (S-R) oleh Morisan. Asumsi dalam
(#bodyshaming diakses pada 8 april 2019). teori ini adalah menggambarkan proses
Berdasarkan data dari pengaduan mengenai komunikasi sederhana yang hanya
kasus body shaming ada 966 kasus melibatkan dua komponen yaitu media
penghinaan fisik (body shaming) yang massa dan penerima pesan (khalayak).
ditangani polisi diseluruh Indonesia Melihat derasnya arus komunikasi di dunia
sepanjang tahun 2018. Penelitian ini tidak maya, dan mudahnya orang-orang untuk
hanya berfokus pada bentuk ukuran tubuh mengakses informasi, maka mudah pula
ideal karena body shaming tidak sekedar orang-orang mendapatkan data negatif.
terkait fat shaming (bentuk tubuh yang Orang lain akan dengan mudahnya
besar) atau skinny shaming (bentuk tubuh mengonsumsi informasi negatif dengan
terlalu kurus), tetapi body shaming juga hanya membaca dari kolom-kolom
mencakup segala aspek fisik seseorang yang komentar, kemudian menyimpulkannya.
dapat dilihat oleh orang lain, seperti warna Lalu munculah persepsi baru dari pengguna
kulit, tinggi badan, yang dilakukan terhadap media sosial yang lain. Dari sinilah awal
perempuan. Body shaming merupakan mulanya mereka mendapatkan stimulus dari
tindakan kekerasan verbal (fisik) atau sebuah informasi, kemudian meresponnya.
pembullyan. segala bentuk penghinaan yang Bagi sebagian pengguna yang tidak
dilakukan di media sosial termasuk dalam mendapatkan data informasi secara utuh
tindak pidana. Pelakunya bisa dijerat dengan serta tidak memiliki kepekaan emosional,
Undang-undang Informasi dan Transaksi maka respon yang ditunjukkan pun akan
Elektronik Nomor 11 Tahun 2008, Pasal 27 negatif, dan terbentuklah label negatif
Ayat 3, sebagaimana yang telah diubah oleh (negative judgement). Selanjutnya respon-
UU No. 19 Tahun 2016. respon dari persepsi negatif inilah yang
Tindakan mengomentari fisik kemudian disebut dengan cyberbullying.
(komentar negatif) ini menjadikan fisik Cyberbullying mempengaruhi kepercayaan
orang lain sebagai bahan ledekan atau diri seseorang. (Napriana,2018:12).
guyonan. Dalam beberapa kasus efek dari Pada penelitian ini, peneliti mencoba
body shaming banyak wanita yang memperkaya temuan tentang cyberbullying
dengan melihat gambaran cyberbullying
berdasarkan jenis kelamin yaitu wanita, usia,
pekerjaan dan durasi penggunaan Instagram.
Peneliti ingin melihat seberapa besar
pengaruh cyberbullying yang terkhusus
dalam body shaming itu tersendiri pada
wanita karir yang tergolong pada usia awal (20-40tahun).
remaja akhir (17-19tahun) dan usia dewasa Berkaitan dengan populasi penelitian
JOM FISIP Vol. 6: Edisi II Juli – Desember 2019 Page 3
ini, peneliti meneliti populasi wanita karir. Pengaruh Penggunaan Media Sosial
Peneliti berasumsi wanita karir lebih banyak Facebook Terhadap Perilaku Cyberbullying
mengakses Instagram dalam keseharian Pada Siswa SMAN 12 Pekanbaru yang
membuka kesempatan yang besar untuk hasilnya ada pengaruh media sosial
mendapatkan perlakuan cyberbullying, menggunakan facebook terhadap perilaku
ketika memperoleh perlakuan cyberbullying cyberbullying.
terkhusus body shaming pada kolom Berdasarkan pemaparan peneliti di
komentar Instagram yang dapat dilihat atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan
banyak orang akan berpengaruh pada penelitian dengan judul “Pengaruh
kepercayaan diri dalam kehidupannya, baik Cyberbullying Body Shaming Pada Media
kehidupan pribadi maupun kehidupan Sosial Instagram Terhadap Kepercayaan
sosialnya, sehingga peneliti memilih Diri Wanita Karir Di Pekanbaru”.
populasi wanita karir dimana wanita yang
TINJAUAN PUSTAKA
memiliki pekerjaan seperti usaha maupun
bekerja di perkantoran wilayah Pekanbaru. Teori S-R
Selaras dengan penelitian ini, Rianda Penelitian ini didasari oleh teori agar
F. & Gagan H. (2014) pada penelitiannya lebih terarah dan relevan dalam penulisan.
menyatakan bahwa Cyberbullying Pada Adapun teori yang digunakan dalam
Mahasiswa Universitas Indonesia yang penelitian ini adalah teori komunikasi S-R.
hasilnya menunjukkan bahwa mahasiswa UI Menurut Morisan menyatakan bahwa teori
pernah terlibat dalam cyberbullying. Dan S-R menggambarkan proses komunikasi
menurut Ayu Puspita Sary (2016) pada yang sederhana yang hanya melibatkan dua
penelitiannya menyatakan bahwa Hubungan komponen yaitu media massa dan penerima
Body Image dengan Kepercayaan Diri pesan yaitu khalayak. Media massa
Remaja Putri di SMA Kolombo Yogyakarta mengeluarkan stimuli dan penerima
yang hasilnya kepercayaan diri penuh menanggapinya dengan menunjukkan
berasal dari siswi yang memiliki body image respon sehingga teori ini dinamakan teori
positif dan sebagian besar kepercayaan diri stimulus-response (Napriana, 2018:12).
rendah berasal dari siswi yang memiliki Prinsip stimulus respon pada
body image negatif. dasarnya merupakan suatu prinsip belajar
Sama halnya dengan penelitian yang sederhana, dimana efek merupakan
menurut M. Chairul Fakhry (2018) reaksi terhadap stimuli tertentu dengan
menyatakan bahwa Pengaruh Hate Speech demikian seseorang dapat mengharapkan
pada Media Sosial Instagram Terhadap atau memperkirakan suatu kaitan erat antara
Perilaku Cyberbullying Mahasiswa pesan-pesan media dan reaksi audience.
Univesitas Sumatera Utara yang hasilnya Teori ini berasal dari psikologi namun juga
menunjukan bahwa hubungan rendah tapi menjadi teori komunikasi karena objek
pasti antara Pengaruh Hate Speech pada material dari psikologi sama dengan
Media Sosial Instagram terhadap Perilaku komunikasi yaitu manusia. Elemen-elemen
Cyberbullying Mahasiswa Univesitas utama dari teori ini adalah: (a) Pesan
Sumatera Utara. Kemudian penelitian Siti (stimulus), (b) Seorang penerima/reciever
Nurjanah (2014) menyatakan bahwa (organisme), dan (c) efek (response),
(Rohim, 2009:167).
Menurut stimulus response ini, efek
yang Terdapat modifikasi dari teori
stimulus-response yang menyatakan bahwa
stimulus yang diberikan kepada komunikan
melalui suatu proses misalkan proses komunikasi akan menimbulkan response yang

JOM FISIP Vol. 6: Edisi II Juli – Desember 2019 Page 4


berbeda beda tergantung bagaimana karakter melalui teknologi (Kowalski et al, 2008:41
dari komunikan. Hal ini terjadi karena dalam Nasrullah, 2015:189).
adanya intervensi dari variabel- variabel
psikologis. Melvin deFleur dalam modifikasi Aspek-aspek Cyberbullying
teorinya perihal stimulus- response adalah Menurut Willard (2006) dalam Wiyani
individual differences. Melvin deFleur (2012:20), aspek-aspek dari cyberbullying
mengasumsikan bahwa pesan media yang ada tujuh, yaitu:
berisi stimulus tertentu yang berinteraksi 1. Flaming, merupakan perilaku yang
secara berbeda-beda dengan karektersitik berupa mengirim pesan teks dengan
pribadi dari para anggota audience. Teori ini kata-kata kasar, dan frontal.
secara ekspilit mengakui adanya intervensi 2. Gangguan, merupakan perilaku
dari variabel- variabel psikologis yang mengirim pesan-pesan dengan kata-kata
berinteraksi dengan terpaan media massa tidak sopan, yang ditujukan kepada
dalam menghasilkan efek. seseorang.
3. Memfitnah, merupakan perilaku
TINJAUAN KONSEPTUAL mengumbar atau memperlihatkan hal-
Cyberbullying hal yang buruk tentang seseorang di
Menurut Rigby dalam Nasrullah internet, tujuannya adalah merusak
(2015) Cyberbullying adalah perundungan nama baik atau reputasi orang tersebut.
atau yeng lebih dikenal dengan istilah 4. Penyamaran, merupakan perilaku
bullying merupakan tindakan negatif yang berpura-pura atau berperan menjadi
dilakukan oleh orang lain secara terus orang lain dan kemudian mengirimkan
menerus atau berulang. Tindakan ini kerap pesan-pesan yang tidak baik.
kali menyebabkan korban tidak berdaya, 5. Outing and trickery, merupakan
terluka secara fisik maupun mental. Istilah tindakan mengirim, mengunggah dan
cyberbullying pertama kali digunakan bisa menyebarkan informasi yang
ditarik referensi akademisnya melalui dua mengandung hal sensitif, pribadi,
nama, yakni Bill Balsey atau Nancy Willard. memalukan seperti (foto atau hal pribadi
Sedangkan menurut Balsey dalam Nasrullah lainnya) yang bersifat rahasia.
(2015:188) cyberbullying adalah 6. Pengeluaran, merupakan perilaku
kesenjangan, perulangan perilaku, maupun dengan sengaja mengasingkan,
kebiasaan negatif dengan menggunakan mengeluarkan atau mengucilkan
teknologi informasi dan komunikasi, seperti seseorang dari grup online tertentu.
email, pesan instan, serta situs personal oleh 7. Cyberstalking, merupakan perilaku
individu maupun kelompok dengan maksud berupa ancaman atau intimidasi
menyakiti orang lain. berbahaya yang dilakukan secara
Tindakan tersebut dimaksudkan berulang menggunakan komunikasi
untuk mempermalukan, mengintimidasi, elektronik.
menyebar keburukan dan kebencian di Berdasarkan penjelasan indikator
media cyber, baik ditunjukkan secara khusus diatas maka pada penelitian ini penulis
kepada korban maupun dengan cara menggunakan tujuh indikator sebagai acuan
diketahui publik. Pada intinya, perundungan dalam pertanyaan yang akan disusun pada
cyber bisa disebut sebagai teror sosial kuesioner atau angket.
Body Shaming
Body shaming adalah bentuk dari
tindakan mengomentari fisik, penampilan,
atau citra diri seseorang (Chaplin,
2005:129). Body shaming merupakan suatu bentu kekerasan verbal-emosional yang sering

JOM FISIP Vol. 6: Edisi II Juli – Desember 2019 Page 5


tidak disadari oleh pelakunya karena di android yang memiliki pengguna
umumnya dianggap wajar (Brigitta, terbanyak (Atmoko, 2012:8).
Aristarchus & Ryan, 2018).
Citra tubuh berkaitan dengan body Kepercayaan Diri
shaming, kajian Damanik (2018) yang Menurut Hakim dalam Saidah (2014)
berfokus pada dinamika psikologis secara sederhana mengungkapkan
perempuan yang mengalami body shaming bahwasannya kepercayaan diri merupakan
pada perempuan usia dewasa awal dan suatu keyakinan seseorang terhadap segala
menunjukkan bahwa mereka yang aspek kelebihan yang dimilikinya dan
mengalami body shaming akan lebih keyakinan tersebut mempunyai merasa
memerhatikan tubuh dan menjadikan tubuh mampu untuk mencapai berbagai tujuan di
mereka sebagai objek (self-objectification). dalam hidupnya.
Hal ini menyebabkan rasa cemas dan Aspek Kepercayaan Diri
meningkatkan rasa malu terhadap diri Ada beberapa aspek dari
sendiri. Mereka juga melakukan usaha untuk kepercayaan diri seperti yang akan
mengurangi rasa malu, sesuatu yang diungkapkan oleh Lauster (2002) dalam
membuat mereka menjadi objek body Saidah (2014), adalah sebagai berikut :
shaming. Ini karena citra tubuh berhubungan 1. Kemampuan Diri, dalam konteks ini
dengan persepsi seseorang, perasaan dan bagaimana seseorang untuk dapat
pikirannya tentang dirinya atau tubuhnya mengembangkan diri
dan biasanya dikonseptualisasikan memiliki 2. Interaksi Sosial, dalam konteks ini
tubuh yang dinilai dari estimasi ukuran, bagaimana individu dalam berhubungan
evaluasi daya tarik tubuh dan emosi yang dengan lingkungannya.
terkait dengan bentuk tubuh dan ukurannya 3. Konsep Diri, dalam konteks ini
(Grogan, dalam Sakinah, 2018:56). bagaimana individu memandang dan
Media Sosial menilai dirinya secara positif atau
Media sosial merupakan salah satu negatif.
realitas sosial-siber. Media sosial adalah Wanita Karir
“medium diinternet yang memungkinkan Menurut Anshary wanita karir
pengguna mempresentasikan dirinya adalah, wanita yang menekuni profesi atau
maupun berinteraksi, bekerja sama, berbagi, pekerjaannya dan melakukan berbagai
berkomunikasi, dengan pengguna lain, dan aktivitas untuk meningkatkan hasil dan
membentuk ikatan sosial secara virtual” prestasinya (Anshary, 2002:11-12).
(Nasrullah, 2015:13). Dapat disimpulkan bahwa wanita
Instagram karir adalah wanita yang berkutat dalam
Media Sosial Instagram adalah suatu bidang tertentu sesuai dengan keahlian
sebuah aplikasi berbagi foto yang yang dimilikinya sesuai usaha aktualisasi
memungkinkan pengguna menggambil foto, diri untuk memperoleh jabatan yang mapan
menerapkan filter digital, dan secara khusus dan mencapai kemajuan,
membagikannya. Saat ini jarang sekali prestasi, secara kepuasan dalam hidup secara
diantara kita yang akrab dengan dunia umum.
internet yang tidak memiliki akun METODE PENELITIAN
instagram. Wadah berbagi foto ini sudah Metode yang digunakan dalam
sangat populer seiring dengan kehadirannya penelitian ini menggunakan metode
penelitian kuantitatif. Metode penelitian
kuantitatif adalah penelitian yang sarat
dengan angka-angka dalam teknik pengumpulan data dilapangan. Penelitian

JOM FISIP Vol. 6: Edisi II Juli – Desember 2019 Page 6


kuantitatif ini menggunakan format sampling. Simple random sampling adalah
eksplanatif. Penelitian kuantitatif dengan sampel yang diambil sedemikian rupa
format eksplanatif ini bertujuan untuk sehingga setiap untuk penelitian atau satuan
menjelaskan hubungan dua atau lebih gejala elementer dari populasi mempunyai
atau variabel (Silalahi, 2012: 30). kesempatan atau peluang yang sama untuk
Kesimpulan dari hasil penelitian terpilih menjadi sampel.
berupa hasil perhitungan yang bersifat Penulis menggunakan rumus
penggambaran atau jalinan variabel perhitungan Slovin untuk menentukan
(Ardianto, 2010:47). Pada penelitian ini jumlah sampel karena populasinya yang
penulis akan melihat dan menjelaskan didapatkan sudah diketahui jumlahnya
mengenai Pengaruh Cyberbullying Body (Kriyantono, 2008: 164).
Shaming Pada Media Sosial Instagram Rumus Slovin: 𝒏 =
𝑵

Terhadap Kepercayaan Diri Wanita Karir Di 𝟏+𝑵𝒆²


Pekanbaru.
Keterangan:
Lokasi dan Jadwal Penelitian 𝑛 : Besarnya ukuran sampel
Berdasarkan penelitian yang ingin 𝑁 : Populasi
diteliti maka penelitian ini akan meneliti 𝑒 ∶ Kelonggaran atau ketidaktelitian
wanita karir di Pekanbaru.. Jadwal penelitian karena kesalahan yang ditolerir,
yang telah dilaksanakan peneliti, mulai dari misalnya 10% berdasarkan data yang
tahap persiapan, proses pengumpulan data, ada, maka penelitian ini memerlukan
pengolahan data dan tahap penyuntingan sampel sebanyak:
data pada penelitian ini, dilaksanakan mulai 𝑁
bulan April hingga Agustus 2019. 𝑛=
1 + 𝑁𝑒²
Populasi dan Sampel 175116
𝑛=
Populasi merupakan wilayah 1 + 175116 (10%)²
generalisasi yang terdiri dari objek atau 175116
𝑛=
subjek yang mempunyai kualitas dan 1 + 175116 (0,01)
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh 175116
peneliti untuk dipelajari dan kemudian 𝑛=
1 + 1,751,16
ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011:90). 175116
Menurut Rakhmat (2009:78) 𝑛=
1,752.16
menyatakan bahwa populasi adalah
𝑛 = 99,94
kumpulan obyek penelitian dapat berupa dua
orang, organisasi, kelompok, lembaga, buku, 𝑛 = 100 (dibulatkan)
kata-kata, surat dan lain-lain. Populasi yang Cara penyebaran angket yang
digunakan pada penelitian ini yaitu wanita dilakukan peneliti disini dengan
karir di Pekanbaru yang berjumlah sebanyak menggunakan google drive, dengan
175.116 orang.. menggunakan google drive ini peneliti
Sampel adalah Sampel adalah membuat angket yang disebarkan melalui
sebagian dari keseluruhan objek atau chat pribadi dengan mengirimkan link. Link
fenomena yang akan diamati yang berisikan angket disebarkan kepada
(Kriyantono,2010:153). 100 wanita karir di Pekanbaru.
Pada penelitian ini nantinya penulis Jenis dan Sumber Data
akan menggunakan teknik simple random Penggumpulan data pada penelitian
ini menggunakan dua sumber yaitu data
premier dan sekunder.
a. Data Primer, adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung di lapangan
oleh orang yang melakukan penelitian
JOM FISIP Vol. 6: Edisi II Juli – Desember 2019 Page 7
skor total, memakai rumus korelasi produk moment sebagai berikut :
𝒏𝜮𝑿𝒀 − 𝜮𝑿𝜮𝒀
(Barnabas, 2008:33). Data primer dalam 𝒓=
√((𝒏𝜮𝑿𝟐 − (𝜮𝑿)𝟐(𝒏𝜮𝒀𝟐 − (𝜮𝒀)𝟐))
penelitian diperoleh dari penyebaran Keterangan:
angket yang berisi pernyataan yang r = Koefisien korelasi
berkaitan dengan pengaruh n = Banyaknya sampel
cyberbullying body shaming pada media x = Skor maisng-masing item
sosial instagram terhadap kepercayaan y = skor total variabel
diri wanita karir di Pekanbaru.
b. Data Sekunder, berasal dari data primer Teknik Pengumpulan Data
yang telah diolah lebih lanjut menjadi Metode pengumpulan data adalah
bentuk-bentuk seperti tabel, grafik, teknik atau cara-cara yang dapat digunakan
diagram, gambar, dan sebagainya oleh peneliti untuk mengumpulkan data.
sehingga menjadi lebih informatif bagi Teknik pengumpulan data yang peneliti
pihak lain (Ardial, 2014:360). Data gunakan dalam penelitian ini ada dua yaitu:
sekunder dalam penelitian, penulis 1. Kuesioner, dalam penelitian ini, peneliti
mendapatkan dari buku-buku, literatur memberikan kuesioner yang sudah
dan foto-foto serta blog online yang berisikan pernyataan-pernyataan yang
dapat digunakan sebagai pendukung berkaitan dengan penelitian kepada
penelitian ini. wanita karir yang pernah mengalami
cyberbullying body shaming. Nantinya
Uji Validitas peneliti menyebarkan kuesioner yang di
Validitas adalah derajat ketetapan buat dengan google drive dan
antara data yang terjadi pada objek menyebarkannya melalui link
peneltiian dengan daya yang dapat 2. Dokumentasi, merupakan suatu teknik
dilaporkan oleh peneliti. Maka dapat pengumpulan data dengan menghimpun
disimpulkan bahwa data yang terbukti valid dan menganalisis dokumen-dokumen,
merupakan data yang tidak memiliki baik dokumen tertulis, gambar, hasil
perbedaan antara data yang dilaporkan oleh karya, maupun elektronik. Dokumen
peneliti dengan data yang sesungguhnya yang telah diperoleh kemudian di
(data dilapangan). Jika data yang analisis (diurai), dibandingkan dan
disampaikan oleh peneliti tidak sesuai dipadukan (sintesis) membentuk suatu
dengan apa yang terjadi pada obyek, maka hasil kajian yang sistematis, padu dan
data tersebut dapat dianyatakan tidak valid utuh (Sugiyono, 2011:240).
(Sugiyono, 2015:172). Operasional Variabel
Instrumen yang valid merupakan Arikunto menyebutkan indikator
instrumen yang benar-benar tepat untuk adalah hal yang akan menunjukkan atau
mengukur apa yang hendak diukur. Uji menyatakan sesuatu yang menjadi petunjuk
validitas berguna untuk mengetahui apakah bagi sub variabel itu sendiri. Namun
ada pernyataan-pernyataan pada kuesioner demikian indikator harus sesuai dengan
yang harus dibuang atau diganti karena makna variabel yang akan diukur
dianggap tidak relevan. Teknik untuk (Kriyantono, 2010:121).
mengukur validitas kuesioner adalah sebagai Dalam penelitian ini, peneliti
berikut dengan menghitung korelasi antar menggunakan dua variabel :
data pada masing-masing pernyataan dengan Variabel Independent : Cyberbullying
Variabel Dependent : Kepercayaan Diri
Teknik Pengukuran Data pengukuran data dengan skala likert. Skala
Penelitian ini menggunakan teknik likert digunakan untuk mengukur sikap
JOM FISIP Vol. 6: Edisi II Juli – Desember 2019 Page 8
seseorang tentang suatu objek sikap. Analisis Statistik Inferensial
Skala likert pada penelitian ini Teknik analisis data yang digunakan
menggunakan kata-kata: Sangat Setuju (SS), dalam penelitian ini adalah analisis Regresi
Setuju (S), Tidak Setuju (TS) dan Sangat Linear Sederhana. Regresi merupakan suatu
Tidak Setuju (STJ), dengan skor nilai pada alat ukur yang digunakan untu mengukur
tiap katanya adalah sebagai berikut: ada atau tidaknya korelasi antar variabel
Sangat Setuju 4 sedangkan regresi linier sederhana adalah
Setuju 3 regresi linier dimana variabel yang terlibat
Tidak Setuju 2 didalamnya hanya dua yaitu variabel terikat
Sangat Tidak setuju 1 Y satu variabel bebas, X dan berpangkat
Teknik Analisis Data satu (Hasan, 2002: 115). Jika Y sebagai
variabel dependen (terikat) maka variabel X
Analisis Statistik Deskriptif
merupakan variabel independen. Analisis
Penelitian ini menggunakan analisis
regresi digunakan untuk mengukur
deskriptif, dimana digunakan untuk
hubungan fungsional antara dua variabel
mengetahui dan menjadi mampu
atau lebih. Penulis menggunakan rumus
menjelaskan karakteristik variabel yang
regresi linier sederhana dan diproses dengan
diteliti dalam suatu situasi (Sekaran,
menggunakan program SPSS 16 dan rumus
2006:158).
yang digunakan adalah:
Untuk mengetahui seberapa besar
Y = a + bX
respon konsumen terhadap variabel-variabel
Keterangan:
yang diteliti, berikut ini akan dipaparkan
X= Variabel bebas
mengenai tanggapan responden terhadap
Y= Variabel terikat
masing-masing variabel. Untuk mengetahui
a= Nilai konstanta
tingkat persepsi responden terhadap variabel
b= Nilai regresi
penelitian, dibuat skala interval dengan
Untuk menentukan besarnya
aturan Struges (Sugiono, 2006) sebagai
presentase jawaban responden, maka penulis
berikut: Rs = 𝑹
𝑴 menggunakan rumus (Sudjana, 2005)
Keterangan: Sebagai berikut :
Rs = Rentang Skala
R = bobot terbesar- bobot terkecil
M = banyaknya kategori bobot Keterangan :
Skala yang digunakan adalah skala P : Jumlah presentasi
likert, yaitu skala 1-4 maka rentang skala F : Jumlah frekuensi jawaban
peneliannya adalah sebesar 0,75. Hal ini N : jumlah/banyak populasi.
didapatkan dari hasil rumus berikut:
Uji Koefesien Determinasi
Rs= 𝟒−𝟏 = 0,75
𝟒 Koefesien determinasi dengan
2
simbol (r ) merupakan proporsi variabilitas
Setelah interval diketahui (0,75) dalam suatu data yang dihitung didasarkan
maka dapat ditetapkan kriteria penilaian atau pada model statistik. Dalam regresi (r2 ) ini
skala persepsi untuk menemukan kualitas dijadikan sebagai pengukuran seberapa baik
penilaian terhadap variabel penelitian. garis regresi mendekati nilai data asli yang
dibuat model. Jika (r2 ) sama dengan 1, maka
angka tersebut menunjukkan garis regresi
cocok dengan data secara sempurna.
Koefesien determinasi (r2) pada model dalam menerangkan variasi variabel
intinya mengukur seberapa jauh kemampuan dependen. Nilai koefesien determinasi adalah

JOM FISIP Vol. 6: Edisi II Juli – Desember 2019 Page 9


antara nol dan satu (Ghozali, 2001). Oleh b. Identitas responden berdasarkan
karena itu, untuk mengetahui besar pengaruh pekerjaan.
variabel independen terhadap variabel Responden merupakan hal yang
dependen digunakan analisis koefesien paling penting dalam penelitian kuantitatif.
determinasi dimana langkah perhitungannya Data yang diperoleh kemudian disajikan
sebagai berikut: untuk mempermudah peneliti dalam
menganalisis data.
Berdasarkan tabel 5.6 Akumulasi
Keterangan : hasil penelitian dari variabel.Sementara itu
Kd = Koefesien Determinasi indikator yang paling besar pengaruhnya
r2 = Koefesien Korelasi pada variabel X (cyberbullying) adalah
indikator cyberstalking dengan persentase
Tabel 3.6 Koefesien Determinasi 2,75% lalu yang paling kecil pengaruhnya
Interval Koefesien Tingkat Pengaruh adalah indikator penyamaran dengan
0 % – 19,99% Sangat Rendah persentase 1,73%. Lalu pada variabel Y
20% – 39,99% Rendah (kepercayaan diri) indikator yang besar
40% – 59,99% Sedang
pengaruhnya adalah kemampuan diri dengan
60% – 79,99% Kuat
80% – 100% Sangat Kuat persentase 2,58%, sementara itu indikator
Sumber : Sugiyono, 2010:184. yang paling kecil pengaruhnya adalah
konsep diri dengan persentase sekitar 2,04%.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini merupakan hasil dari Tabel 5.6 Akumulasi Hasi Penelitian
penyajian, adapun untuk mendapatkan data
Rata –
penulis menggunakan kuesioner. Setelah No Variabel Indikator
rata
seluruh data yang dibutuhkan telah
1 Flaming 2,45
terkumpul maka peneliti kemudian
mengklasifikasikan data tersebut sesuai 2 Gangguan 2,70
dengan permasalahan yang telah dijelaskan 3 Memfitnah 2,36
pada bab satu hingga selanjutnya lalu X
peneliti mencari nilai frekuensi setiap 4 (Cyberbullying) Penyamaran 1,73
jawaban yang telah diformulasikan dalam 5 Outing and 2,23
bentuk table. Adapun rumus yang digunakan trickery
untuk menentukan besarnya presentase, 6 Cyberstalking 2,75
maka penulis menggunakan rumus: 7 Kemampuan 2,58
𝑭
Diri
𝒑= 𝑿 𝟏𝟎𝟎% Y
𝑵 8 Interaksi 2,20
Untuk menginterpretasikan hasil- (Kepercayaan
Sosial
Diri)
hasil dari kuesioner yang telah disebarkan 9 Konsep Diri 2,04

Total rata – rata 2,33


Sumber : Olahan Peneliti, 2019
Analisis Regresi Linier Sederhana
(Sudjana, 2003:40). Uji hipotesis ini diproses dengan
Karakteristik Responden membandingkan nilai Thitung dengan nilai
Dalam penelitian ini responden di Ttabel. Pengujian ini juga sering disebut
kelompokan menjadi dua, yaitu: dengan uji T, dimana keputusannya diambil
a. Identitas responden berdasarkan usia. berdasarkan:
1. Jika Thitung lebih besar (>) dari Ttabel, maka ada pengaruh cyberbullying body shaming

JOM FISIP Vol. 6: Edisi II Juli – Desember 2019 Page 10


(variabel X) terhadap kepercayaan diri jika cyberbullying bernilai nol maka nilai
wanita karir (variabel Y).
kepercayaan diri sebesar 10,204 satuan.
2. Jika Thitung lebih kecil (<) dari Ttabel, maka
Koefisien regresi variabel cyberbullying
tidak ada pengaruh cyberbullying body
shaming (variabel X) terhadap kepercayaan
sebesar 0,741 artinya setiap peningkatan
diri wanita karir (variabel Y). nilai cyberbullying sebesar satu satuan akan
Peneliti menggunakan SPSS 16 meningkatkan kepercayaan diri sebesar
dalam penelitian ini. Untuk menguji apakah 0,741 satuan. Pada penelitian ini diperoleh
kedua variabel berpengaruh yaitu antara Thitung 6,963 lebih besar dibandingkan
cyberbullying body shaming terhadap dengan Ttabel, yaitu sebesar 1,984, dengan
kepercayaan diri wanita karir, maka tingkat signifikansi 0,000 lebih kecil dari α
pengujian hipotesisnya akan dilakukan = 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa
dengan menggunakan rumus regresi linear variabel X berpengaruh terhadap variabel Y,
sederhana : maka dapat disimpulkan bahwa adanya
Y = α + bX pengaruh cyberbullying body shaming pada
Keterangan : media sosial Instagram terhadap
X : Variabel bebas kepercayaan diri wanita karir di Pekanbaru
Y : Variabel tidak bebas maka artinya Ha diterima Ho ditolak.
a : Nilai intercept (konstan) atau Uji Koefesien Determinasi
harga Y bila X = 0 Koefesien determinasi (r2 ) pada
b : Koefisien regresi, yaitu angka intinya mengukur seberapa jauh kemampuan
peningkatan atau penurunan variabel model dalam menerangkan variasi variabel
dependent yang didasarkan pada dependen. Nilai koefesien determinasi
variabel independent. adalah antara nol dan satu (Ghozali, 2001).
Nilai a dihitung dengan rumus:
Nilai Koefesien determinasi dapat dilihat
∑Y - b∑x
pada dibawah ini:
Tabel 5.8 Koefesien Determinasi
Adjusted Std. Error of
a= Model R RSquare RSquare the Estimate
n 1 575 a
0,331 0,324 9,126
Nilai b dihitung dengan rumus: Sumber : Olahan Peneliti, 2019
n∑XY – ∑X∑Y Berdasarkan Tabel 5.8 koefesien
b= determinasi tersebut memperlihatkan bahwa
n∑X2 – (∑X)2
koefesien determinasi (r2) yang diperoleh
Tabel 5.7 Perhitungan Statistik sebesar 0,5752 dan koefisien determinasi
(Rsquare) adalah sebesar 0,331 hasil dari
Koefisien THit TTa Signifik
No Variabel pengkuadratan koefesien korelasi 0,575 x
Regresi ung ble ansi
1. Constant 10,204 0,575. Angka tersebut menunjukkan bahwa
6,9 1,9 pengaruh cyberbullying body shaming pada
Cyberbull 0,000
2. 0,741 63 84
ying media sosial instagram terhadap
Sumber : Olahan Peneliti, 2019 kepercayaan diri wanita karir sebesar 33,1%
Berdasarkan Tabel 5.7 yang dengan kategori rendah dan selebihnya
merupakan hasil output SPSS 16 dapat dipengaruhi oleh hal-hal lain di luar dari
dilihat bahwa hasil regresi linear sederhana penelitian ini. Hal ini berarti pengaruh
diperoleh nilai koefisien regresi pada cyberbullying body shaming pada media
penelitian ini adalah Y = 10,204 + 0,741X. sosial Instagram terhadap kepercayaan diri
Nilai constant sebesar 10,204 berarti bahwa wanita karir, berdasarkan tabel koefisien
determinasi dikategorikan memiliki Pembahasan
pengaruh yang rendah. Berdasarkan hasil penelitian
JOM FISIP Vol. 6: Edisi II Juli – Desember 2019 Page 11
Berdasarkan proses penelitian yang sudah ketahap selanjutnya dengan menyebarkan
dilakukan peneliti akan membahas hasil kuesioner kepada 100 responden yang di
penelitian yang berjudul “pengaruh tentukan berdasarkan rumus slovin. Peneliti
cyberbullying body shaming pada media juga meyebarkan kuesioner tersebut melalui
sosial instagram terhadap kepercayaan diri link yang dikirimkan melalui chat pribadi
wanita karir di Pekanbaru”, dimana peneliti yang nantinya akan terhubung ke Google
pada awalnya membuat kuesioner yang Drive. Data yang diperoleh kemudian diolah
merupakan sumber data primer pada menggunakan microsoft excel dan SPSS 16
penelitian kali ini. Kuesioner yang sudah guna untuk proses uji regresi linear dan juga
dibuat kemudian disebar kepada responden uji determinasi.
yang dalam hal ini adalah para wanita karir Berdasarkan Tabel 5.7 yang
di Pekanbaru yang pernah mengalami merupakan hasil output SPSS 16 dapat
cyberbullying body shaming. Kuesioner dilihat bahwa hasil regresi linear sederhana
disebar melalui link, lalu dapat diakses diperoleh nilai koefesien regresi pada
melalui Google Drive sehingga para penelitian ini adalah Y = 10,204 + 0,741X.
responden dapat mengisi kuesionernya Sementara itu berdasarkan Tabel 5.8
secara online. koefesien determinasi tersebut
Peneliti membagi proses memperlihatkan bahwa koefesien
pengumpulan data menjadi dua tahap, tahap determinasi (r2) yang diperoleh sebesar
awal yaitu untuk uji validitas dan reliabilitas 0,5752 dan koefisien determinasi (Rsquare)
dengan jumlah responden sebanyak 30 adalah sebesar 0,331 hasil dari
responden. Berdasarkan Tabel 3.3 hasil uji pengkuadratan koefisien korelasi 0,575 x
validitas X dan Tabel 3.4 hasil uji validitas 0,575. Angka tersebut menunjukkan bahwa
Y dapat dilihat bahwa kedua variabel pengaruh cyberbullying body shaming pada
dinyatakan valid, lalu untuk melihat item media sosial instagram terhadap
pernyataan dikatakan valid atau tidak kepercayaan diri wanita karir sebesar 33,1%
penguji harus menentukan terlebih dahulu dengan kategori rendah. Sementara sisanya
nilai Rtabel dengan menggunakan ditribusi sebesar 66,9% lainnya dipengaruhi oleh
signifikan yaitu 5%, sehingga dapat dilihat beberapa faktor- faktor lain yang tidak
bahwa Rtabel berjumlah 0,361 dan kemudian dimasukkan kedalam penelitian ini.
dengan menggunakan SPSS Rhitung Hasil ini sejalan dengan teori yang
ditentukan per item kemudian dibandingkan peneliti gunakan yakni teori stimulus-
antara Rtabel dan Rhitung, apabila Rhitung lebih response (S-R) oleh Morisan. Asumsi dalam
besar dari Rtabel maka item pernyataan teori ini adalah menggambarkan proses
tersebut dinyatakan valid dan begitu juga komunikasi sederhana yang hanya
sebaliknya, Rhitung dapat dilihat pada Tabel melibatkan dua komponen yaitu media
3.2 dan Tabel 3.3. Berdasarkan Tabel 3.4 massa dan penerima pesan (khalayak).
hasil uji reliabilitas dapat dilihat bahwa Melihat derasnya arus komunikasi di dunia
kedua variabel dinyatakan reliabel dimana maya, dan mudahnya orang-orang untuk
nilai cronbach’s alpha lebih besar dari 0,6. mengakses informasi, maka mudah pula
Setelah kuesioner dinyatakan valid orang-orang mendapatkan data negatif.
dan reliabel maka peneliti melanjutkan Penelitian Pengaruh Cyberbullying
Body Shaming Pada Media Sosial Instagram
Terhadap Kepercayaan Diri Wanita Karir Di
Pekanbaru berpengaruh dan memiliki
pengaruh yang rendah. Sementara itu
indikator yang paling besar pengaruhnya indikator cyberstalking dengan persentase
pada variabel X (cyberbullying) adalah 2,75%, lalu yang paling kecil pengaruhnya
JOM FISIP Vol. 6: Edisi II Juli – Desember 2019 Page 12
adalah indikator penyamaran 0,000 lebih kecil dari α = 0,05, sehingga
(impersonation) dengan persentase 1,73%. dapat disimpulkan bahwa variabel X
Lalu pada variabel Y (kepercayaan diri) berpengaruh terhadap variabel Y. Sementara
indikator yang besar pengaruhnya adalah itu koefisien determinasi (r2) yang diperoleh
kemampuan diri dengan persentase 2,58%, sebesar 0,5752 dan koefisien determinasi
sementara itu indikator yang paling kecil (Rsquare) adalah sebesar 0,331 hasil dari
pengaruhnya adalah konsep diri dengan pengkuadratan koefisien korelasi 0,575 x
persentase sekitar 2,04%. 0,575. Angka tersebut menunjukkan bahwa
Pelaksanan penelitian ini mengacu pengaruh cyberbullying body shaming pada
pada penelitian sejenis terdahulu dimana media sosial Instagram terhadap
keempat penelitian tersebut dinyatakan kepercayaan diri wanita karir sebesar 33,1%
berpengaruh. Dimana hasil penelitian ini dengan kategori rendah dan selebihnya
sejalan dengan hasil penelitian Rianda dipengaruhi oleh hal-hal lain di luar dari
Febrianti & Gagan Hartana TB (2014) yang penelitian penelitian ini. Teori yakni teori
menyatakan bahwa adanya pengaruh stimulus-response (S-R) asumsi dalam teori
cyberbullying pada mahasiswa UI sebanyak ini adalah menggambarkan proses
77%. Begitu juga hasil penelitian Ayu komunikasi sederhana yang hanya
Puspita Sary (2016) yang menyatakan melibatkan dua komponen yaitu media
bahwa pengaruh positif terhadap massa dan penerima pesan (khalayak) dan
kepercayaan diri penuh berasal dari siswi hal tentunya selaras dengan hasil penelitian
yang memiliki body image positif sebanyak dimana terdapatnya pengaruh antara variabel
24 (77,4%). Kemudian hasil penelitian M. X cyberbullying body shaming dengan
Chairul Fakhry (2018) yang menyatakan variabel Y yaitu kepercayaan diri
bahwa adanya hubungan rendah tapi pasti
Saran
antara pengaruh hate speech pada media
Adapun saran-saran yang dapat
sosial Instagram terhadap perilaku
peneliti berikan berdasarkan hasil penelitian
cyberbullying mahasiswa Univesitas
yang telah peneliti lakukan adalah sebagai
Sumatera Utara. Lalu hasil penelitian Siti
berikut:
Nurjanah (2014) menyatakan bahwa ada
1. Dengan diketahuinya bahwa terdapat
pengaruh media sosial menggunakan
pengaruh cyberbullying body shaming
facebook terhadap perilaku cyberbullying
pada media sosial Instagram terhadap
sebanyak 2,3%.
kepercayaan diri wanita karir di
PENUTUP Pekanbaru dan memiliki pengaruh
Kesimpulan sebesar 0,331 atau 33,1%. Maka
Berdasarkan hasil yang diperoleh sebaiknya media sosial digunakan
peneliti, bahwa cyberbullying body shaming dengan baik dan untuk hal yang positif
pada media sosial instagram mempengaruhi dan peneliti berhadap meningkatkan
kepercayaan diri wanita karir di Pekanbaru. kesadaran publik terhadap isu
Hal ini dapat dilihat bahwa hasil analisis cyberbullying yang patut diperhatikan di
regresi sederhana diperoleh Thitung 6,963 era digital untuk mengurangi dampak-
lebih besar dibandingkan dengan Ttabel, yaitu dampak yang tidak diharapkan.
sebesar 1,984, dengan tingkat signifikansi 2. Untuk mengembangkan Ilmu
Komunikasi terkait pengaruh media
sosial Instagram di harapkan bagi
peneiti selanjutnya yang memiliki
ketertarikan untuk meneliti objek yang
sama, Dalam penelitian selanjutnya dapat lebih baik jika meneliti juga efek

JOM FISIP Vol. 6: Edisi II Juli – Desember 2019 Page 13


dan akibat dari penggunaan media sosial Jurnal dan Skripsi
Instagram terhadap perlakuan Anggraeni Stevany Putri ,Brigitta. 2018.
cyberbullying agar dapat terlihat Perancangan Kampanye ―Sizter’s
hubungan dan juga dampaknya pada Project sebagai Upaya Pencegahan
psikologi wanita karir serta lebih Body Shaming. Jurnal Program Studi
menarik dilakukan menggunakan jenis Desain Komunikasi Visual, Fakultas
penelitian Kualitatif. Kemudian Seni dan Desain Universitas Kristen
menyempurnakan kelemahan yang Petra Surabaya.
terdapat dalam penelitian ini Attamimi, Sakinah. 2018. “Ini Bukan
DAFTAR PUSTAKA Lelucon”: Body Shaming, Citra
Ardial. 2014. Paradigma dan Model Tubuh, Dampak dan Cara
Penelitian Komunikasi. Jakarta: PT Mengatasinya. Jurnal Emik
Bumi Aksara Universitas Hasanuddin, Makassar.
Ardianto, Elvinaro. 2010. Metode Penelitian Damanik, T. M. 2018. Dinamika Psikologis
untuk Public Relation Kuantitatif dan Perempuan Mengalami Body
Kualitatif. Bandung: Simbiosa shaming. Skripsi, Program Studi
Rekatama media. Psikologi Fakultas Psikologi
Atmoko, Bambang Dwi. 2012. Instagram Universitas Sanata Dharma,
Hanbook. Jakarta: Media Kita. Yogyakarta.
Chaplin, J. P. (2012). Kamus Lengkap Fakhry, M. Chairul. 2018. Pengaruh Hate
Psikologi. Jakarta: Rajawali Press Speech pada Media Sosial Instagram
Gozali, Nanang & Nasehudin. Toto Syatori. Terhadap Perilaku Cyberbullying
2015. Metode Penelitian Kuantitatif. Mahasiswa Univesitas Sumatera
Bandung. Pustaka Setia Utara. Jurnal Ilmu Komunikasi.
Hafiz, Anshary dan Huzaimah T, Yanggo Sumatera Utara.
(ed). 2002. Ihdad Wanita Karir dalam Febrianti, Rianda & Gagan Hartana TB.
Problematika Hukum Islam 2014. Cyberbullying Pada Mahasiswa
Kontemporer (II). Jakarta: Pustaka Universitas Indonesia. Jurnal
Firdaus. Cetakan III Psikologi Universitas Indonesia.
Kriyantono, Rachmat. 2010. Teknik Praktis Jakarta.
Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana. Kertamukti, Rama, dkk. 2018. Komunikasi
Nasrullah, Rulli. 2015. Media Sosial: Visual: Fantasi Tubuh Wanita Kelas
Prosedur, Tren, dan Etika. Bandung: Menengah di Instagram. Jurnal Kajian
Remaja Rosdakarya. Komunikasi Universitas Gajah Mada
Rakhmat, Jalaluddin. 2009. Metode dan Universitas Negeri Yogyakarta,
Penelitian Komunikasi. Bandung Yogyakarta.
Silalahi, Ulber. 2012. Metode Saidah, Nailis. 2014. Hubungan Antara
Penelitian Sosial. Bandung : Refika Kepercayaan Diri Dengan
Aditama Kemandirian Belajar Siswa Akselerasi
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Di Man I Model Bojonegoro. Fakultas
Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Psikologi Universitas Islam Negeri
Bandung: Alfabeta. Maulana Malik Ibrahim Malang
Yasir. 2011. Perencanaan Komunikasi. Napriana, Rahmi. 2018. Pengaruh Akun
Pekanbaru: Pusat Pengembangan Instagram @hanan_attaki terhadap
Pendidikan Universitas Riau. Motivasi Belajar Agama Islam Para
Followers. Skripsi Sarjana. Jurusan
Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Wiyani, Novan A.. 2012. Save Our Children
dan Ilmu Politik Universitas Riau. From School Bullying. Yogyakarta: Ar-
JOM FISIP Vol. 6: Edisi II Juli – Desember 2019 Page 14
Ruzz Media dan Implikasinya Bagi Bimbingan dan
Nurjanah, Siti. 2014. Pengaruh Penggunaan Konseling. Skripsi, Departemen
Media Sosial Facebook Terhadap Psikologi Pendidikan dan Bimbingan
Perilaku Cyberbullying Pada Siswa FIP Universitas Pendidikan Indonesia,
SMAN 12 Pekanbaru. Jurnal Ilmu Bandung.
Komunikasi. Jurusan Ilmu Internet
Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2
Ilmu Politik Universitas Riau. 018/02/09/berapa-pengguna-
Pekanbaru. instagram-dari-indonesia. Diakses
Sary, Ayu P. 2016. Hubungan Body Image tanggal 31 Januari 2019.
Dengan Kepercayaan Diri Remaja https://news.detik.com/berita/4321990/polisi
Putri Di SMA Kolombo Yogyakarta. -tangani-966-kasus-body-shaming-
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan selama-2018. Diakses tanggal 31
Jenderal Achmad Yani Yogyakarta. Januari 2019.
Rahayu, Flouransia. 2012. Cyberbullying https://pakarkomunikasi.com/teori-stimulus-
Sebagai Dampak Negatif Penggunaan respon-dalam-komunikasi-
Teknologi Informasi. Universitas massa.Diakses tanggal 22 juni 2019.
Atma Jaya. Yogyakarta. https://tekno.kompas.com/read/2017/07/21/1
Widiasti, Ni Luh R. 2016. Profil Citra 2520067/instagram-jadi-media-cyber-
Tubuh (Body Image) Pada Remaja bullying-nomor-1?page1&2#. Diakses pada
31 januari 2019.
http://pekanbaru.go.id/p/hal/sejarah-
pekanbaru. Diakses 2 agustus 2019.

JOM FISIP Vol. 6: Edisi II Juli – Desember 2019 Page 15

You might also like