219 1617 1 PB PDF
219 1617 1 PB PDF
Usastiawaty Cik Ayu Saadiah Isnainy1, Prima Dian Furqoni2, Lidya Aryanti3,
Leni Sari Asdi 4
1
Dosen Akademi Keperawatan Malahayati Bandar Lampung
Email: [email protected]
2
Dosen Akademi Keperawatan Malahayati Bandar Lampung
Email: [email protected]
3
Dosen PSIK Universitas Malahayati Bandar Lampung
Email: [email protected]
4
Perawat RSUD Dr. H. Abdul Moeleoek Provinsi Lampung
Email: [email protected]
1
[MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, P- ISSN: 2655-2728
Januari 2019 E-ISSN: 2655-4712 VOLUME 1, NOMOR 1, JANUARI 2019] 1-11
PENDAHULUAN
Rumah sakit merupakan sebuah organisasi pelayanan jasa yang sifat
produknya intagible (tidak bisa dilihat) tetapi bisa dirasakan. Pelayanan
langsung diberikan oleh karyawan yang bekerja selama 24 jam dengan tanggung
jawab profesi yang berat kerena berhubungan langsung dengan jiwa manusia
(Satrianegara, 2014). Berbagai proses yang dilakukan di rumah sakit dalam
upaya meningkatkan derajat kesehatan ini dilaksanakan oleh berbagai profesi,
mulai dari profesi medik, paramedik maupun non-medik. Dari berbagai jenis
tenaga yang ada di rumah sakit, tenaga perawatlah yang paling banyak
(Nursalam, 2016).
Perawat merupakan tenaga medis yang terus menerus bersentuhan
langsung dengan pasien. Oleh karena itu perawat merupakan ujung tombak
rumah sakit dalam proses pelayanan kesehatan sebagai upaya meningkatkan
derajat kesehatan. Perawat merupakan salah satu komponen peran penting
dalam memberikan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit yang mempunyai
intensitas interaksi paling tinggi dengan pasien dan keluarga dalam memberikan
pelayanan kesehatan. Intensitas yang tinggi antara pasien dan keluarga
merupakan salah satu pemicu timbulnya stres kerja pada perawat (Siringoringo,
2015).
2
[MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, P- ISSN: 2655-2728
Januari 2019 E-ISSN: 2655-4712 VOLUME 1, NOMOR 1, JANUARI 2019] 1-11
Stres telah menjadi salah satu masalah kesehatan yang paling serius
karena tidak hanya merugikan dari sisi morbiditas fisik dan juga mental,
melainkan juga merugikan pengusaha, pemerintah dan masyarakat luas dari sisi
keuangan. Stres kerja perawat diprediksi akan meningkat pada tahun-tahun
mendatang dan menjadi tren yang tidak bisa diabaikan karena berkaitan erat
dengan keselamatan perawat dan pasien, tekanan kerja menyebabkan stres
yang tinggi dan menurunkan motivasi serta kinerja perawat (Yana, 2014).
Perawat tidak bisa memberikan pelayanan yang terbaik bagi rumah sakit
dan pada akhirnya akan mempengaruhi daya saing mereka di pasar dan lebih
dari itu bahkan dapat membahayakan kelangsungan organisasi rumah sakit
(WHO dalam Yana 2014). Pengaruh stress kerja pada perawat memiliki
pengaruh terhadap profesionalitas perawat dalam melayani pasien. Ketika
indikasi stress ini sudah muncul pada perawat, maka mereka cenderung akan
memiliki kinerja yang buruk dalam hal kualitas perawatan pasien, seperti
kurang kosentrasi,mudah lelah dan bahkan terkadang muncul perilaku-perilaku
yang kurang professional, sehingga pelayanan terhadap klien menjadi kurang
optimal. Bentuk perilaku kerja yang kurang professional akannampak pada
bentuk pelayanan yang akan diberikan kepada pasien (Nur’aini, 2013; Zainaro,
2017).
Penelitian terhadap 632 perawat di Arab Saudi menunjukkan hubungan
langsung yang signifikan antara tuntutan pekerjaan dengan kinerja perawat.
Studi ini memperlihatkan stres kerja sebagai variabel antara dalam hubungan
tuntutan pekerjaan dan kinerja para perawat (Al-Homayan at all dan Islam,
2013). Studi non eksperimental di Uganda terhadap 333 perawat yang tersebar
di 4 rumah sakit menunjukkan bahwa tingkat stres kerja di ruang penyakit
dalam Rumah Sakit negeri cenderung lebih tinggi serta tingkat kepuasan kerja
dan kinerja cenderung lebih rendah dibandingkan dengan swasta. Ada hubungan
negatif yang signifikan antara stres kerja dan prestasi kerja (Nabirye, 2013).
Stres kerja pada perawat juga terjadi di Indonesia. Sebesar 44% perawat
pelaksana di ruang rawat inap di ruang penyakit dalam Rumah Sakit Husada, 51,
5% perawat di ruang penyakit dalam Rumah Sakit Internasional MH. Thamrin
Jakarta, 54% perawat di ruang penyakit dalam Rumah Sakit PELNI
“Petamburan” Jakarta serta 51, 2% perawat di Intensive Care Unit (ICU) dan
Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Mitra Keluarga Bekasi mengalami
stres kerja dengan penyebab yang beragam (Lelyana, dalam Yana 2014).
RSUD Tk. 1 DR. H. Abdul Moeloek Propinsi Lampung didapatkan 20%
perawat mengalami stres kerja. Penelitian ini mencoba melihat hubungan
karakteristik individu (jenis kelamin, umur, status perkawinan, pendidikan, unit
kerja, lama kerja, golongan pangkat), karakteristik pekerjaan meliputi: faktor
intrinsik (beban kerja, waktu kerja, tanggung jawab, kemanan kerja), peran di
organisasi (konflik peran), hubungan interpersonal, dan dukungan sosial dengan
terjadinya stres kerja (yang dilihat dari perubahan fisik, perilaku, dan emosi)
pada 105 perawat di RSUD Tk. 1 DR. H. Abdul Moeloek propinsi lampung. Dari
penelitian ini diketahui bahwa faktor perbedaan masa kerjalah yang bermakna
secara statistik terhadap terjadinya stres kerja pada perawat (Pramudya, 2009)
Penyebab stress kerja antara lain, beban kerja yang dirasakan terlalu
berat, waktu kerja yang mendesak, kualitas pengawasan kerja yang rendah,
iklim kerja yang tidak sehat, otoritas kerja yang tidak memadai, konflik kerja
dan perbedaan nilai antara karyawan dengan pimpinan (Mangkunegara, 2013)
Sumber-sumber potensi stress antara lain, faktor lingkungan, organisasi (beban
kerja, kondisi / budaya kerja) maupun faktor personal (pengalaman / lamanya
bekerja, dan lain-lain) (Robbins, 2014).
3
[MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, P- ISSN: 2655-2728
Januari 2019 E-ISSN: 2655-4712 VOLUME 1, NOMOR 1, JANUARI 2019] 1-11
Penelitian Wagiu (2017) hubungan antara beban kerja dengan stres kerja
pada perawat di ruang rawat inap rumah sakit Hermana Lembean. Berdasarkan
hasil penelitian yang dilaksanakan di Rumah Sakit Hermana Lembean pada
perawat di Ruang Rawat Inap dengan jumlah respoden 44 perawat, maka dapat
disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara beban kerja dengan stres kerja
perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Hermana Lembean melalui pengujian
data dengan menggunakan uji statistik chi-square dimana p=0.000 (p ≤ 0,05)
maka Ho ditolak.
Penelitian Irkhami (2015) Faktor Yang Berhubungan Dengan Stres Kerja
Pada Penyelam Di PT. X. Hasil uji statistic menunjukkan terdapat hubungan
kuat antara tipe kepribadian (koefisien 0,645) dengan stres kerja pada
penyelam. Umur (koefisien -0,283), tingkat pendidikan (koefisien -0,220), masa
kerja (koefisien -0,158), durasi selam (koefisien 0,083), dan serangan binatang
laut berbahaya (koefisien 0,156) berhubungan rendah dengan stres kerja pada
penyelam. Sedangkan lokasi tempat tinggal (koefisien 0,539) berhubungan
sedang dengan stres kerja pada penyelam.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Laehe (2016), hubungan antara
budaya kerja dengan beban kerja di instalasi gawat darurat non trauma dewasa
RSUP Prof Dr. R. D. Kandou Manado. Hasil penelitian menunjukkkan ada
hubungan antara Kepemimpinan, hubungan kerja dan iklim kerja dengan beban
kerja di IGD Non trauma dewasa RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado.
Perawat merupakan tenaga penting dalam pelayanan kesehatan di
rumah sakit, mengingat pelayanan keperawatan diberikan selama 24 jam terus
menerus. Beban kerja tenaga kesehatan berkaitan erat dengan produktifitas,
dimana 53,2% waktu yang benar-benar produktif yang digunakan pelayanan
kesehatan langsung dan sisanya 39,9% digunakan untuk kegiatan penunjang.
Beban kerja yang berlebihan ini sangat berpengaruh terhadap produktifitas
tenaga kesehatan dan tentu saja berpengaruh terhadap produktifitas rumah
sakit itu sendiri, dikatakan bahwa peningkatan beban kerja perawat dalam
menangani 4 orang pasien menjadi 6 orang pasien mengakibatkan peningkatan
sebesar 14% kemungkinan terjadinya kelalaian atau bahkan kematian pasien
yang dirawatnya (Laehe, 2016).
Berdasarkan hasil penelitian Saringoringo (2015) Hasil penelitian
menunjukkan bahwa 13 orang (43,3%) stress ringan dan 17 orang (56,7%) stress
berat. Analisis multivariat menunjukkan bahwa faktor intrinsik pekerjaan
merupakan faktor yang paling berhu bungan dengan stress kerja perawat ICU.
Berdasarkan hasil wawancara tidak terstruktur yang telah dilakukan
penulis terhadap manajer keperawatan Rumah Sakit Umum Daerah Abdul
Moeloek tanggal 1-4 Desember 2017, diketahui bahwa manajemen
mengkhawatirkan adanya stres kerja pada para perawat antara lain
menemukan bahwa perawat sering kali menunjukkan gejala stres dan
kelelahan, serta ada perawat yang meninggalkan tugas karena sakit. Namun,
kekhawatiran tersebut belum ditindaklanjuti. Hal ini diperkuat oleh hasil
monitoring Sumber Daya Manusia (SDM) RS Abdul Moeloek terdapat beberapa
keluhan yang disampaikan oleh pasien mengenai perilaku perawat seperti
perawat tidak ramah saat pasien bertanya tentang kondisi yang dihadapainya.
Kehadiran bekerja sebanyak 59% perawat tidak datang dengan tepat waktu
sehingga pelayanan yang diberikan pun tidak tepat waktu. (Profil Rumah Sakit
Umum Daerah Abdul Moeloek , 2017).
Dalam budaya rumah sakit sendiri telah menerapkan bahwa pekerja tidak
boleh datang terlambat, harus menggunakan seragam lengkap, penggunaan
seragam harus sesuai dengan hari yang telah ditentukan, saat perawat ijin sakit
4
[MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, P- ISSN: 2655-2728
Januari 2019 E-ISSN: 2655-4712 VOLUME 1, NOMOR 1, JANUARI 2019] 1-11
METODE PENELITIAN
jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode survei analitik.
Penelitian ini akan dilaksanakan bulan Januari-Maret di Ruang Irna III, Kutilang,
Mawar, Kenanga, Murai, Nuri, Kemuning, Bougenvile, Melati, Flue Burung
Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek tahun 2018. Rancangan penelitian
analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh perawat di Ruang Irna III Rumah Sakit Umum Daerah Abdul
Moeloek berjumlah 250 orang. Jumlah sampel dalam penelitian ini berdasarkan
perhitungan di atas adalah sebanyak 154 orang. Cara Pengambilan sampel
metode Purposive sampling Kriteria sampel dalam penelitian ini adalah:
Pegawai tetap di Ruang Irna III Rumah
Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek. Kriteria eksklusi Pegawai magang, Sedang
cuti. Pengumpulan data dalam penelitian ini ditujukan untuk mengetahui
hubungan antara beban kerja, vbudaya kerja dan lama kerja dengan kejadian
stres perawat di Ruang Irna III Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek tahun
2018. Dalam pengumpulan data ini, peneliti melakukan penelitian secara
langsung terhadap subjek yang ditelitinya yaitu perawat di Ruang Irna III Rumah
5
[MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, P- ISSN: 2655-2728
Januari 2019 E-ISSN: 2655-4712 VOLUME 1, NOMOR 1, JANUARI 2019] 1-11
Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek. Serta untuk memperoleh data yang akurat
maka cara yang dilakukan adalah membagikan kuisioner secara langsung kepada
responden sampel. Beberapa teknik pengolahan data yaitu
:Editing,Coding,Processing,Cleaning. Analisa Univariat dan Analisa bivariat (chi
square).
HASIL
Analisis Univariat
Variabel Kategori Frekuensi Persentase (%)
Stres kerja perawat Tidak stres 126 83,1
Stres 26 16,9
Beban kerja Ringan 102 66,2
Berat 52 33,8
Budaya organisasi Baik 95 61,7
Kurang baik 59 38,3
Lama Bekerja Lama 117 76,0
Baru 37 24,0
Total 154 100,0
Tabel 4.1 terlihat bahwa responden budaya organisasi baik
sebanyak 126 (83,1%) responden dan sebanyak 59 (38,3%) responden
tidak mengalami stres kerja dan budaya organisasi kurang baik.
sebanyak 26 (16,9%) responden Sebanyak 117 (76,0%) responden
mengalami stres kerja. Sebanyak lama dalam bekerja (lebih dari 3
102 (66,2%) responden memiliki tahun) dan sebanyak 37 (24,0%)
beban kerja ringan dan sebanyak 52 responden baru (kurang dari 3
(33,8%) responden memiliki beban tahun) dalam bekerja.
kerja berat.Sebanyak 95 (61,7%)
Analisis Bivariat
Beban Kerja, budaya organisasi dan lama kerja Dengan Stres kerja perawat
5
[MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, P- ISSN: 2655-2728
Januari 2019 E-ISSN: 2655-4712 VOLUME 1, NOMOR 1, JANUARI 2019] 1-11
7
[MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, P- ISSN: 2655-2728
Januari 2019 E-ISSN: 2655-4712 VOLUME 1, NOMOR 1, JANUARI 2019] 1-11
8
[MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, P- ISSN: 2655-2728
Januari 2019 E-ISSN: 2655-4712 VOLUME 1, NOMOR 1, JANUARI 2019] 1-11
DAFTAR PUSTAKA
Al-Homayan, A. M., Shamsudin, F. Applied Sciences , 1050-1060.
M., Subramaniam, C., & Islam, Jurnal University Utara
R. (2013). Impact of Job Malaysia.
Demands on Nurses
Performance Working in Public Irkhami, Faris Lazwar. (2015).
Hospital. American Journal of Faktor Yang Berhubungan
9
[MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, P- ISSN: 2655-2728
Januari 2019 E-ISSN: 2655-4712 VOLUME 1, NOMOR 1, JANUARI 2019] 1-11
10
[MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, P- ISSN: 2655-2728
Januari 2019 E-ISSN: 2655-4712 VOLUME 1, NOMOR 1, JANUARI 2019] 1-11
11