0% found this document useful (0 votes)
94 views7 pages

Kondisi Optimum Adsorpsi-Fluidisasi Zat Warna Limbah Tekstil Menggunakan Adsorben Jantung Pisang

Uploaded by

Merin
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
94 views7 pages

Kondisi Optimum Adsorpsi-Fluidisasi Zat Warna Limbah Tekstil Menggunakan Adsorben Jantung Pisang

Uploaded by

Merin
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 7

Jurnal SainHealth Vol. 2 No.

1 Edisi Maret 2018


© Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Maarif Hasyim Latif Sidoarjo
p-ISSN : 2548-8333
e-ISSN : 2549-2586

KONDISI OPTIMUM ADSORPSI-FLUIDISASI ZAT WARNA LIMBAH


TEKSTIL MENGGUNAKAN ADSORBEN JANTUNG PISANG

Dheasy Herawati1, Setyo Dwi Santoso2, Ilma Amalina3


1
)Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Maarif Hasyim Latif, Sidoarjo
NIDN : 0715127702, email : [email protected]
2
)Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Maarif Hasyim Latif, Sidoarjo
NIDN : 0721098402, email : [email protected]
3
)Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Maarif Hasyim Latif, Sidoarjo
NIDN : 0714098902, email :[email protected]

ABSTRACT

To show that banana inflorescence has effective adsorbent for the adsorption of dyes (congo red,
remazol yellow, remazol black and methylene blue) from textile dyes waste and also to determine the
optimum conditions of variety of pH (4 -10), temperature (30°C-90°C), and contact time (15-105
minute) on the percentage adsorption capacity of banana inflorescence. Textile dyes waste and their
degradation products such as aromatic amines are highly carcinogenic. Adsorption-fluidization is a new
technology for treatment of waste water containing different types of dyes. Adsorption-fluidization
process is adopted for adsorption of dyes from the textile dyes waste using banana inflorescence in
treated form and were analysed by Utraviolet-Visible Spectroscopy. The results showed that the
optimum condition from adsorption process of Congo Red dye by banana inflorescence was reached at
pH 5 (1.78%), temperature 60°C (1.51%) and 45 minute contact time (1.63%). While Remazol Yellow
dye optimum at pH 9 (4.29%), temperature 50°C (4.65%) and 75 min (1.83%). Another dye, Methylene
Blue showed the optimum condition at pH 9 (0.36%), temperature 40°C (0.22%) and 45 min contact
time of adsorption (0.43%). The last, Remazol Black dye was reached at pH 5 (0.56%), temperature
40°C (0.56%) and 75 min contact time (0.56%).

Keywords : banana inflorescence, adsorben, adsorption-fluidization, textile dyes waste

PENDAHULUAN
Limbah industri tekstil mengandung zat mencemari lingkungan (tanah dan sumber air),
warna organik yang digunakan sebagai bahan terakumulasi dalam waktu yang lama
pewarna tekstil. Terdapat sekitar 8000 senyawa (Gonawala, 2014), bersifat toksik karena dapat
kimia yang digunakan sebagai zat warna terakumulasi di sedimen lingkungan laut yang
menurut Colour Index, meliputi asam, basa, membahayakan mikroorganisme, biota laut
maupun zat reaktif (Buthelezi, 2012). Zat warna (Gonawala, 2014; Buthelezi, 2012, Hauser,
tekstil merupakan bahan kimia yang memiliki 2011; Rachakornkij, 2004; Ouasif, 2013) serta
struktur cincin aromatis dan cincin heteroatom, bersifat karsinogenik terhadap mamalia dan
seperti azo, diazo, benzidin, dan antraquinon manusia (Gottipati 2010; Buthelezi, 2012).
yang kompleks dan stabil sehingga Salah satu metode untuk menghilangkan
menyebabkan komponen ini sulit didegradasi zat warna organik adalah adsorpsi. Telah
dan bersifat toksik (Buthelezi, 2012; Hauser, dibuktikan bahwa adsorpsi (adsorben karbon
2011). Limbah zat warna tekstil dapat aktif) merupakan salah satu metode yang paling

1
Jurnal SainHealth Vol. 2 No. 1 Edisi Maret 2018
© Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Maarif Hasyim Latif Sidoarjo
p-ISSN : 2548-8333
e-ISSN : 2549-2586

efektif dan potensial untuk menghilangkan Pisang banyak tumbuh di Indonesia karena
warna, bau, minyak dan polutan organik toksik memiliki iklim yang sesuai dengan kondisi
dari proses pengolahan limbah karena pertumbuhan pisang.
kemampuan adsorpsinya yang baik (Gonawala, Pisang memiliki kandungan karbohidrat
2014, Rachakornkij, 2004; Ouasif, 2013). sekitar 20-40%; protein 1-2,5% bergantung
Kapasitas karbon aktif bergantung pada pada jenis pisang dan dapat meningkat setelah
karakter fisik adsorben, kondisi adsorbat, dan proses pematangan menjadi 3,8-4,2%; dan
kondisi larutan. Walaupun memiliki banyak lemak 1%. Kulit pisang kaya akan asam lemak
keuntungan, seperti efisien dan versality, tak jenuh, asam linoleat, dan α-linoleat dengan
adsorpsi karbon merupakan proses yang mahal kadar 2,2-10,9%. Pisang juga mengandung
(jumlah karbon atau lumpur aktif yang senyawa flavonoid yang menyebabkan pisang
dibutuhkan banyak) dan menjadi kendala bagi dapat bertindak sebagai antioksidan. Kulit
negara berkembang, yang menyebabkan pisang mengandung β-karoten yang
metode ini kurang disukai (Gottipati, 2010; menyebabkan kulit pisang berwarna. Pisang
Rachakornkij, 2004; Ouasif, 2013; Zuorro, kaya akan vitamin A, B, dan C, serta mineral
2013). magnesium, fosfor, besi, dan kalsium (Nelson,
Kelemahan metode adsorpsi memicu 2006).
untuk membuat metode baru pengolahan Beberapa bagian tanaman dan limbah
limbah tekstil menjadi lebih efisien dan efektif. dari pisang banyak dimanfaatkan dalam
Fluidisasi adalah sebuah proses perubahan kehidupan, seperti limbah kulit pisang dan
butiran padat menjadi keadaan seperti fluida batang pisang (Kumar, 2012). Limbah kulit
(zat alir) dengan cara disuspensikan ke dalam pisang dan batang pisang banyak dimanfaatkan
aliran gas atau cairan. Metode fluidisasi sebagai adsorben, yaitu adsorben logam berat
memiliki keunggulan, yaitu efisien, cepat, Pb, logam Fe (Hidayah, 2012), logam Ni2+ dan
fleksibel, dan mudah digunakan (Suyanto Co2+ (Abbasi, 2013); dan sebagai antioksidan
2015). Aplikasi metode fluidisasi digunakan di dan antimikroba (Mokbel, 2005).
berbagai industri, yaitu industri logam, Jantung pisang adalah bunga yang
petroleum, industri makanan, industri farmasi, tumbuh pada ujung buah tanaman pisang
dan pengolahan air limbah. Suyanto (2015) berwarna ungu-merah gelap. Jantung pisang
telah melakukan modifikasi adsorpsi-fluidisasi kaya akan nutrien; yaitu mengandung protein,
pada limbah yang mengandung ion Cu (II). karbohidrat, lemak, mineral (Ca, F, Fe), dan
Modifikasi metode adsorpsi-fluidisasi, vitamin (A, B1, C); kaya serat; sebagai kontrol
adsorben difluidisasikan sehingga setiap butir sel; bersifat sebagai antioksidan yang dapat
adsorben akan terpisah dari butiran yang lain menyehatkan tubuh, menurunkan kadar gula
dan bersirkulasi di dalam larutan, sehingga darah; dan sebagai antikoagulan yang dapat
kontak antara adsorben dengan zat yang akan mencegah penyakit jantung dan stroke
diserap menjadi sempurna yang akan (Elaveniya, 2014; Sharmila, 2015;
meningkatkan kinerja adsorben. Wickramarachchi, 2005; Radiya, ). Jantung
Modifikasi metode adsorpsi-fluidisasi pisang biasanya digunakan sebagai bahan
menggunakan material alam yang berlimpah makanan, seperti sayur, dan dibuang sebagai
sebagai adsorben merupakan hal yang menarik limbah (Kumar, 2012). Aplikasi dari
untuk diteliti karena akan menambah nilai pemanfaatan jantung pisang selain sebagai
ekonomis dari material tersebut. Pisang (Musa bahan makanan, jantung pisang digunakan
spp) dapat tumbuh baik pada iklim tropis sebagai penghambat korosi pada baja ringan
dengan suhu 270C sepanjang hari dengan (Gunavathy, 2013).
minimal temperatur 130C (Elaveniya, 2014).

2
Jurnal SainHealth Vol. 2 No. 1 Edisi Maret 2018
© Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Maarif Hasyim Latif Sidoarjo
p-ISSN : 2548-8333
e-ISSN : 2549-2586

Kurangnya pemanfaatan jantung pisang asam HCl 0,1 N hingga mencapai pH 4,0; 5,0;
yang menjadi limbah dapat dimanfaatkan dan 6,0, dan ditambahkan larutan basa NaOH
sebagai adsorben, seperti halnya limbah kulit hingga mencapai pH 7,0; 8,0; 9,0; 10, yang
dan batang pisang. Jantung pisang dapat dikontrol menggunakan pH indikator. Sampel
bertindak sebagai bio-adsorben yang mudah limbah tekstil juga diukur kadar dari masing-
didapatkan, terdapat di alam dalam jumlah masing zat warna (Congo Red, Remazol Black,
banyak, dan murah. Maka dari itu, pemanfaatan Remazol Yellow, dan Methylene Blue) yang
jantung pisang sebagai adsorben dengan terdapat di dalam limbah.
metode modifikasi adsorpsi-fluidisasi
diharapkan dapat meningkatkan kapasitas Pembuatan Adsorben
adsorpsi adsorben dan dapat digunakan dalam Jantung pisang dibeli dari Pasar
pengolahan limbah tekstil dengan mengurangi Sepanjang Sidoarjo dan dikeringkan di udara
kadar zat warna pada limbah. terbuka. Setelah kering, jantung pisang
dipotong-potong dan digiling hingga menjadi
METODOLOGI PENELITIAN bubuk. Jantung pisang yang sudah digiling
Metode yang digunakan pada penelitian direndam dalam HCl 0,1 N selama 24 jam,
ini adalah kuantitatif dengan memanfaatkan disaring, dan dicuci aquades. Butiran jantung
jantung pisang sebagai adsorben limbah tekstil pisang selanjutnya di oven pada suhu 800C
menggunaan metode adsorpsi-fluidisasi dengan selama 12 jam (Ouasif, 2013).
3 perlakuan, yaitu variasi pH, suhu, dan waktu
proses adsorpsi-fluidisasi. Setiap perlakuan Proses Adsorpsi-Fluidisasi
akan dibuat 3 kali replikasi. Penentuan kadar zat Sebanyak 200 ml limbah tekstil cair
warna diukur menggunakan instrumen dengan variasi pH 4, 5, 6, 7, 8, 9, dan 10, serta
Spektrofotometer Uv-Vis. variasi suhu 300, 400, 500, 600, 700, 800, dan
900C, dimasukkan ke dalam kolom fluidisasi.
Waktu dan Tempat Penelitian Kemudian 0,5 g adsorben jantung pisang yang
Penelitian ini dilaksanakan di sudah digiling ditambahkan pada kolom
Laboratorium Kimia, Fakultas Ilmu Kesehatan, fluidisasi. Udara dialirkan menggunakan
Universitas Maarif Hasyim Latif. Sampel yang pompa udara dari bawah kolom, yang akan
digunakan adalah limbah cair industri tekstil memacu terjadinya proses adsorpsi-fluidisasi.
dari industri batik Jetis Sidoarjo. Waktu fluidisasi bervariasi mulai dari 15, 30,
45, 60, 75, 90, dan 105 menit. Setelah proses
Alat dan Bahan Penelitian adsorpsi-fluidisasi, kadar zat warna (Congo
Kolom fluidisasi (gelas ukur 1 L), pompa Red, Remazol Black, Remazol Yellow, dan
udara, thermometer, hot plate, stirrer, pH Methylene Blue) yang tertinggal di dalam
indikator, pisau, kasa halus, wadah plastik, kolom fluidisasi diukur menggunakan
peralatan gelas, oven, dan Spektrofotometer Spektrofotometer Uv-Vis. Kapasitas adsorben
Uv-Vis Shimadzu. Limbah tekstil, jantung juga dihitung berdasarkan kadar limbah tekstil
pisang (adsorben), zat warna (Congo red, yang tertinggal dalam sampel (Suyanto, 2015).
Remazol Black, Remazol Yellow, dan
Methylene Blue), aquades, larutan HCl 0,1 N, Penentuan Kadar Sampel
dan larutan NaOH 0,1 N. Sampel limbah tekstil yang telah melalui
proses adsorpsi-fluidisasi diukur kadarnya
Prosedur menggunakan Spektrofotometer Uv-Vis
Preparasi Sampel dengan panjang gelombang 490, 597, 256, 665
Sampel yang telah diambil dari industri nm masing-masing untuk Congo Red, Remazol
batik Jetis Sidoarjo diukur pH menggunakan pH Black, Remazol Yellow, dan Methylene Blue
indikator dan dicatat dalam log book. Untuk (Silva, 2009; Carletto, 2008; Khan, 2005;
variasi pH, sampel akan ditambahkan larutan Alvarenga, 2015). Sebelum pengukuran kadar

3
Jurnal SainHealth Vol. 2 No. 1 Edisi Maret 2018
© Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Maarif Hasyim Latif Sidoarjo
p-ISSN : 2548-8333
e-ISSN : 2549-2586

sampel, dilakukan pengukuran larutan standar adsorpsi pada kondisi optimum bisa dilihat pada
masing-masing zat warna dengan konsentrasi tabel 1.
20, 40, 60, 80, dan 100 ppm.

Teknik Pengumpulan dan Analisis Data Pembahasan


Pada penelitian ini, kapasitas adsorpsi Bahan untuk adsorben adalah jantung
atau kemampuan adsorben untuk mengadsorpsi pisang yang dikeringkan, dipotong-potong dan
zat warna sampel limbah tekstil menggunakan digiling kemudian direndam dengan HCl dan
metode adsorpsi-fluidisasi. Kapasitas adsorpsi dioven selama 12 jam. Pengaktifan secara kimia
dapat dihitung menggunakan persamaan (Laus, dengan larutan HCl berguna untuk memperluas
2010): permukaan pori sehingga daya adsorpsi bisa
p = [(Ci-Ca)/Ci] x 100% …… (i) atau semaksimal mungkin. Sedangkan pengaktifan
p = V(Ci-Ca)/m …… (ii) secara fisika bertujuan untuk menguapkan
dimana p adalah kapasitas adsorpsi (% atau material-material volatil dan zat-zat pengotor
mg/g), Ci dan Ca adalah konsentrasi zat warna yang tidak diinginkan pada jantung pisang,
sebelum dan sesudah proses adsorpsi-fluidisasi sehingga akan terbentuk rongga-rongga kosong
(mg/L), m adalah massa adsorben (g), dan V atau pori-pori yang dapat berfungsi sebagai
adalah volume larutan sampel (L). adsorben.
Kadar zat warna (Congo Red, Remazol Pada variasi pH untuk penyerapan
Black, Remazol Yellow, dan Methylene Blue) optimal congo red dan remazol black terjadi
dalam limbah tekstil ditentukan sebelum dan pada pH 5 sedangkan remazol yellow dan
sesudah proses adsorpsi-fluidisasi methylene blue pada pH 9. Adsorpsi
menggunakan Spektrofotometer UV-Vis. dipengaruhi oleh pH, yaitu dengan
Kadar zat warna dihitung melalui persamaan mempengaruhi protonasi dari adsorben yang
regresi, y = ax + b. yang diperoleh dari kurva digunakan. Setiap adsorben akan memiliki
standar zat warna. Kurva standar diperoleh muatan yang berbeda sehingga dapat saling
dengan pengukuran absorbansi dari masing- berinteraksi. Pada kondisi asam, zat warna akan
masing larutan standar 20, 40, 60, 80, dan 100 mengalami deprotonasi dan kemudian ketika
ppm, dengan x adalah konsentrasi dan y adalah adsorben ditambahkan kedalam larutan zat
absorbansi. Absorbansi limbah tekstil warna, permukaan adsorben akan mengalami
dimasukkan ke dalam persamaan regresi dan protonasi terlebih dahulu kemudian dilanjutkan
akan diperoleh kadar zat warna. dengan terjadinya interaksi elektrostatik yang
menyebabkan terjadinya perpindahan zat warna
HASIL DAN PEMBAHASAN dalam larutan menuju ke permukaan adsorben
Hasil terprotonasi (Maghfiroh, 2016). Sedangkan
Kapasitas adsorpsi jantung pisang pada proses adsorpsi zat warna Remazol Yellow
kondisi optimum dengan metode adsorpsi- dilakukan pada kondisi basa yaitu pH 9 karena
fluidisasi terhadap limbah zat warna tekstil kemungkinan membentuk gugus radikal vinil.
didapatkan hasil bahwa untuk zat warna Congo Gugus radikal vinil dari zat warna akan bereaksi
Red optimum pada pH 5 (1.78%), suhu 60°C dengan gugus hidroksil dari adsorben
(1.51%) dan waktu kontak 45 menit (1.63%). membentuk ikatan kovalen yang stabil. Dengan
Sedangkan Remazol Yellow pada pH 9 terbentuknya ikatan tersebut maka jantung
(4.29%), suhu 50°C (4.65%) dengan waktu 75 pisang mampu mengadsorpsi zat warna secara
menit (1.83%). Limbah zat warna Methylene optimum (Kusumaningsih, 2006). Grafik
Blue mempunyai kondisi optimum pada pH 9 kapasitas adsorpsi limbah zat warna dengan
(0.36%), suhu 40°C (0.22%) dan waktu kontak variasi pH seperti tampak pada gambar 1.
adsorpsi 45 menit (0.43%). Remazol Black
pada pH 5 (0.56%), suhu 40°C (0.56%) dan
waktu 75 menit (0.56%). Data kapasitas

4
Jurnal SainHealth Vol. 2 No. 1 Edisi Maret 2018
© Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Maarif Hasyim Latif Sidoarjo
p-ISSN : 2548-8333
e-ISSN : 2549-2586

Tabel 1. Kondisi Optimum Zat Warna Limbah Tekstil


Kondisi Optimum Congo Red Remazol Yellow Remazol Black Methylene Blue
pH 5 9 5 9
Kapasitas adsorpsi
1,78 4,29 0,56 0,36
(%)
Suhu (°C) 60 50 40 40
Kapasitas adsorpsi
1,51 4,65 0,56 0,22
(%)
Waktu (menit) 45 75 75 45
Kapasitas adsorpsi
1,63 1,83 0,56 0,43
(%)

Kapasitas Adsorpsi Zat warna Limbah Tekstil dengan Variasi pH


5,00
4,50
Kapasitas Adsorpsi (%)

4,00
3,50
3,00 Methylene Blue
2,50
Congo Red
2,00
1,50 Remazol Yellow
1,00 Remazol Black
0,50
0,00
-0,50 3 4 5 6 7 8 9 10 11
pH

Gambar 1. Grafik Kapasitas Adsorpsi Zat Warna Limbah Tekstil dengan Variasi pH

Kapasitas Adsorpsi Zat warna Limbah Tekstil dengan Variasi Waktu


2,00
Kapasitas Adsorpsi (%)

1,50
Methylene Blue
1,00
Congo Red
0,50 Remazol Yellow
Remazol Black
0,00
0 15 30 45 60 75 90 105 120
Waktu (menit)

Gambar 2. Grafik Kapasitas Adsorpsi Zat Warna Limbah Tekstil dengan Variasi Wak

5
Kapasitas Adsorpsi Zat warna Limbah Tekstil dengan Variasi Suhu
5,00
4,50
Kapasitas Adsorpsi (%)

4,00
3,50
3,00 Methylene Blue
2,50
2,00 Congo Red
1,50 Remazol Yellow
1,00
Remazol Black
0,50
0,00
20 30 40 50 60 70 80 90 100
Suhu (°C)

Gambar 3. Grafik Kapasitas adsorpsi Zat Warna Limbah Tekstil dengan Variasi suhu

Waktu kontak optimum dari zat warna (Remazol Black dan Methylene Blue), suhu
limbah tekstil bervariasi antara 45 menit dan 75 50°C (Remazol Yellow) dan 60°C (Congo
menit seperti terlihat pada Gambar 2. Hal ini Red).
dapat dikarenakan pada awalnya banyak sisi
adsorben yang kosong, sehingga Daftar Pustaka
kecenderungan larutan untuk terserap ke Abbasi, Z., Alikarami, M., Nezhad, E.R.,
Moradi, F., Moradi, V., Adsorptive
adsorben semakin tinggi. Dengan
Removal of Co2+ and Ni2+ by Peels of
bertambahnya waktu kontak, jumlah adsorbat Banana from Aqueous Solution, Universal
yang terserap pada permukaan adsorben Journal of Chemistry, 2013, Vol. 1(3), pp.
semakin meningkat hingga tercapai titik 90-95.
setimbang. Pada saat mencapai titik Agustina, T.E dan Amir, M., 2012, Pengaruh
kesetimbangan, permukaan adsorben telah Temperatur Dan Waktu Pada Pengolahan
penuh tertutupi oleh zat warna yang diserap dan Pewarna Sintetis Procion Menggunakan
adsorben mengalami titik jenuh sehingga Reagen Fenton, Jurnal Teknik Kimia No. 3,
adsorben tidak dapat menyerap zat warna lagi Vol. 18.
Buthelezi, S.P., Olaniran, A.O., Pillay, B.,
(Lasmana, 2016).
Textile Dye Removal from Wastewater
Suhu optimum dapat mempercepat Effluents Using Bioflocculants Produced
proses adsorpsi zat warna karena dengan by Indigenous Bacterial Isolates,
kenaikan suhu maka dapat mempercepat reaksi Molecules, 17, 2012, pp. 14260-14274.
yang mengakibatkan naiknya energi kinetik Elaveniya, E., and Jayamuthunagai, J., Recent
partikel zat sehingga memungkinkan Trends in Biotechnology and Chemical
banyaknya tumbukan efektif yang Engineering Functional, Physicochemical
menghasilkan perubahan (Agustina, 2012) and Anti-oxidant properties of Dehydrated
seperti terlihat pada gambar 3. Banana Blossom Powder and its
Incorporation in Biscuits, International
Kesimpulan Journal of ChemTech Research, 2014,
Kapasitas adsorpsi optimum limbah zat Vol.6, No.9, pp 4446-4454.
warna tekstil menggunakan jantung pisang Gonawala, K.H., Mehta, M. J., Removal of
dicapai pada pH 5 (congo red dan remazol Color from Different Dye Wastewater by
black) dan pH 9 (remazol yellow dan methylene Using Ferric Oxide as an Adsorbent, Int.
blue), waktu kontak 45 menit (congo red dan Journal of Engineering Research and
methylene blue) dan 75 menit (remazol yellow Applications, 2014, Vol. 4, Issue 5( Version
dan remazol black) dengan suhu 40°C 6), pp.102-109.

6
Gottipati, R., dan Mishra, S., Application of Maghfiroh, L., Ulfin, I., Juwono, H., Pengaruh
Biowaste (Waste Generated in Biodiesel pH terhadap Penurunan Zat Warna
Plant ) as an Adsorbent for the Removal of Remazol Yellow FG oleh Adsorben
Hazardous Dye-Methylene Blue- from Selulosa Bakterial Nata De Coco, Jurnal
Aqueous Phase, Brazilian Journal of Sains dan Seni, 2016, Vol.5(2), pp. C-126 –
ChemicalEngineering, 2010, Vol. 27, No. C-129.
02, pp. 357 – 367. Mokbel, M.S., Hashinaga, F., Antibacterial and
Gunavathy, N., Murugavel, S.C., Corrosion Antioxidant Activities of Banana (Musa,
inhibition study of bract extract of Musa AAA cv. Cavendish) Fruits Peel, American
acuminatainflorescence on mild steel in Journal of Biochemistry and
hydrochloric acid medium,IOSR Journal of Biotechnology, 2005, Vol 1 (3), pp. 125-
Applied Chemistry, 2013,Volume 5(2), 131.
pp.29-35. Nelson, S.C., Ploetz, R.C., Kepler, A.K., 2006,
Hauser, P., 2011, Advances in Treating Musa species (banana and plantain).
Textile Effluent, Chapter 5: Textile Ouasif, H., Yousfi, S., Bouamrani,M.L., El
Dyeing Wastewater Treatment by Wang, Kouali, M., Benmokhtar, S., Talbi, M.,
Z., Xue, M., Huang, K., Liu, Z., Croatia: Removal of A Cationic Dye from
Intech. Wastewater by Adsorption onto Natural
Hidayah, N., Deviyani, E., Wicakso, D.R., Adsorbents, J. Mater. Environ. Sci., 2013,
Adsorpsi Logam Besi (Fe) Sungai Barito Vol. 4 (1), pp.1-10.
Menggunakan Adsorben dari Batang Rachakornkij, M., Ruangchuay, S.,
Pisang, Konversi, 2012, Volume 1(1), Songklanakarin, S.T., Removal of Reactive
pp.19-26. Dyes from Aqueous Solution using Bagasse
Kumar, K.P.S., Bhowmik, D., Duraivel, S., Fly Ash, J. Sci. Technol., 2004,Vol. 26, pp.
Umadevi, M., Traditional and Medicinal 13-24.
Uses of Banana, Journal of Suyanto, 2015, Biopolimer Kitosan,
Pharmacognosy and Phytochemistry, Fluidisasi, dan Aplikasinya, Surabaya:
2012,Vol. 1(3), pp. 51-62. Airlangga University Press.
Kusumaningsih, T., Masykur A., Supriyanto, Wickramarachchi, K.S., and Ranamu
R., Adsorpsi Zat Warna Remazol Yellow khaarachchi, S.L., Preservation of Fiber-
FG pada Limbah Tekstil oleh Alang-alang Rich Banana Blossom as a Dehydrated
(Imperata cylindrica (L) Raeush), 2006, Vegetable, ScienceAsia, 2005, Vol31,
Biofarmasi, Volume 4(1), pp. 27-33 p265-271.
Lasmana, A., Mukhtar, A., Tamboesai, E.M., Zuorro, A., Lavecchia, R., Medici, F., Piga, L.,
2016, Adsorpsi Zat Warna Congo Red Spent Tea Leaves as a Potential Low-cost
Menggunakan Zeolit Alam Teraktivasi, Adsorbent for the Removal of Azo Dyes
Repository University of Riau. from Wastewater,Chemical Engineering
Transactions ,2013, Vol. 32, pp. 19-24.

You might also like