0% found this document useful (0 votes)
48 views

Uji Efektifitas Dinding Ruangan Panoramik Instalasi Radiologi RSUD Prof. Dr. MA Hanafiah SM Batusangkar Menggunakan TLD-100

5087
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
48 views

Uji Efektifitas Dinding Ruangan Panoramik Instalasi Radiologi RSUD Prof. Dr. MA Hanafiah SM Batusangkar Menggunakan TLD-100

5087
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 10

Physics Education Research Journal Vol. 2 No.

2 (2020), 95 – 104
P-ISSN: 2685-6190
e-ISSN: 2714-7746

Uji Efektifitas Dinding Ruangan Panoramik Instalasi


Radiologi RSUD Prof. Dr. MA Hanafiah SM Batusangkar
Menggunakan TLD-100

D. N. Dasril*, N. Dewilza

Program Studi DIII Radiologi, Universitas Baiturrahmah, Indonesia


* Email: [email protected]

Received: January 23th, 2020. Accepted: August 24th, 2020. Published: August31st, 2020

Abstrak
Telah dilakukan penelitian tentang uji efektifitas dinding
ruangan panoramik di Instalasi Radiologi RSUD Prof. Dr. MA
Hanafiah SM Batusangkar. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui efektifitas dinding ruang panoramik dalam
menyerap radiasi yang dikeluarkan oleh pesawat panoramik,
serta mengetahui tingkat keamanan ruangan di sekitar ruang
pemeriksaan panoramik sesuai dengan nilai batas dosis pekerja
dan masyarakat umum. Jenis penelitian ini merupakan
penelitian kuantitatif dengan melakukan pengukuran secara
langsung. Penelitian dilakukan dengan cara pengukuran dosis
radiasi pada enam titik dinding ruangan panoramik
menggunakan alat ukur radiasi yaitu TLD-100. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa efektifitas dinding hanya mampu
menyerap radiasi kurang dari 90%, dengan kategori perisai pada
dinding yang kurang baik dalam menahan radiasi. Oleh karena
itu, diperlukan renovasi dinding ruangan panoramik yang
sesuai dengan standar keamanan.

Abstract
Research on the effectiveness of panoramic room walls has been
carried out in the Radiology Installation of Prof. Dr. MA
Hanafiah SM Batusangkar. This study aims to determine the
effectiveness of the panoramic room walls in absorbing
radiation emitted by panoramic aircraft, as well as knowing the
safety level of the room around the panoramic inspection room
in accordance with the dose limit values of workers and the

doi: 10.21580/perj.2020.2.2.5087
https://ejournal.walisongo.ac.id/index.php/perj/index 95
Phy. Educ. Res. J. Vol. 2 No. 2 (2020), 95 – 104

general public. This type of research is a quantitative research


by taking direct measurements. The research was conducted by
measuring the radiation dose at six points of the panoramic
room wall using a radiation measuring instrument, namely
TLD-100. The results showed that the effectiveness of the walls
was only able to absorb radiation less than 90%, with the shield
category on the walls that was not good enough to withstand
radiation. Therefore, it is necessary to renovate the panoramic
room walls in accordance with safety standards. ©2020PERJ

Keywords: Radiation exposure rate ; TLD-100; shielding effectiveness of


radiation.

PENDAHULUAN Pelayanan kesehatan kepada


masyarakat di zaman sekarang
Radiologi merupakan ilmu berkembang sangat pesat,
cabang kedokteran yang betujuan khususnya pelayanan di bidang
melihat bagian tubuh manusia radiologi; misalnya pemeriksaan
dengan menggunakan pancaran panoramik. Panoramik merupakan
atau radiasi gelombang. Radiologi salah satu foto rontgen ekstraoral
dibagi menjadi dua, yaitu yang telah digunakan secara umum
radioagnostik dan radioterapi. di dunia kedokteran gigi untuk
Penempatan rumah sakit di suatu mendapatkan gambaran utuh dari
daerah yang sudah diusahakan se- keseluruhan rahang (Menteri
strategis mungkin dengan Kesehatan Republik Indonesia,
pemukiman penduduk daerah 2008).
tersebut harus juga diimbangi Penegakan diagnosa suatu
dengan perhatian khusus terhadap penyakit sangat bergantung pada
aspek keselamatan masyarakat berbagai peralatan penunjang.
sekitar (Trikasjono et al., 2015). Fasilitas tersebut harus digunakan
Berdasarkan Peraturan Kepala secara efektif untuk memberikan
BAPETEN Nomor 8 Tahun 2011 pelayanan kesehatan dengan mutu
tentang Keselamatan Radiasi dalam yang terjamin, dan tingkat
Penggunaan Pesawat Sinar-X keakurasian serta keamanan yang
Radiologi Diagnostik dan dapat diandalkan (Martem et al.,
Intervensional, rumah sakit yang 2015). Salah satu sumber radiasi
menyediakan pemeriksaan adalah sinar-X yang diproses
menggunakan pesawat sinar-X menjadi sebuah gambaran
harus memperhitungkan denah radiografi. Sinar-X termasuk jenis
ruangan yang meliputi ukuran, radiasi pengion yang mempunyai
bahan, dan ketebalan dinding potensi bahaya lebih besar dari jenis
ruangan (Bapeten, 2011). radiasi lainnya (Hiswara, 2015).

96 https://ejournal.walisongo.ac.id/index.php/perj/index
Phy. Educ. Res. J. Vol. 2 No. 2 (2020), 95 – 104

Panoramic disebut juga Dosimetri merupakan ilmu atau


orthopamomografi atau rotografi teknik yang mempelajari besaran
(Street, 1994). Secara etimologis, dan satuan radiasi, sedangkan dosis
orthopamomografi berasal dari adalah adalah kuantisasi dari proses
kata: yang ditinjau sebagai akibat radiasi
1. Ortho, berasal dari bahasa mengenai materi (Hiswara, 2015).
Yunani yang berarti normal Besaran yang digunakan dalam
atau lurus. dositometri adalah :
2. Pan, berasal dari bahasa 1. Paparan atau exposure adalah
Inggris yang berarti besaran radiasi yang pertama
menyeluruh. kali diperkenalkan pada tahun
3. Tomos, berasal dari bahasa 1928 ketika kongres radiologi
Yunani yang berarti sebagai kemampuan sinar X
potongan atau irisan. atau foton gamma untuk
4. Graphic, berasal dari bahasa menimbulkan ionisasi pada
Yunani yang berarti udara. 1 Rontgen (1 R)
gambaran atau catatan. didefinisikan sebagai besarnya
Berdasarkan asal kata tersebut penyinaran yang dapat
dapat disimpulkan bahwa menyebabkan terbentuknya
orthopamomografi (OPG) berarti muatan listrik sebesar 1 esu
pemeriksaan radiologi dari gigi (electro static unit) pada elemen
beserta rahangnya yang berbentuk volume sebesar 1 cc pada
melengkung sehingga terlihat kondisi temperatur dan tekanan
gambaran yang lurus dari film normal. Secara matematis,
dengan menggunakan prinsip rumus paparan ditunjukkan
tomografi (Ancila & Hidayanto, pada Persamaan 1.
2016). dQ
Pengelolaan yang hati-hati
X  (1)
dm
terhadap sumber sinar-X dengan 2. Dosis serap adalah energi rata-
melakukan proteksi radiasi baik rata yang diserap bahan
terhadap pasien, petugas rumah persatuan masa. Radiasi dapat
sakit, maupun petugas radiologi mengakibatkan ionisasi pada
akan menghasilkan keamanan dan jaringan. Dosis serap tidak
keselamatan radiasi di sekitar tergantung pada jenis radiasi,
ruangan radiologi (White & Mallya, energi radiasi, dan sifat bahan
2012). Tujuan keselamatan radiasi penyerap, tetapi tergantung
adalah untuk memberikan pada jumlah energi radiasi yang
perlindungan terhadap diserap per satuan massa dan
kemungkinan akibat negatif dari bahan yang menerima
pemanfaatan radiasi pengion penyinaran radiasi tersebut.
(Dianasari, 2016) Rumus dosis serap ditunjukkan
pada Persamaan 2.

https://ejournal.walisongo.ac.id/index.php/perj/index 97
Phy. Educ. Res. J. Vol. 2 No. 2 (2020), 95 – 104

dE Pembangunan tata ruang dengan


D (2)
radiasi pengion harus mempunyai
dm
ketebalan dinding yang sesuai
3. Dosis ekivalen adalah besaran dengan syarat yang ditentukan oleh
dositometri yang berhubungan Badan Pengawas Tenaga Nuklir
langsung dengan efek biologi. (BAPETEN) dan dilapisi bahan yang
Pada prinsipnya, dosis ekivalen mempunyai nomor atom tinggi agar
adalah dosis serap yang telah radiasi hambur dapat terserap
dikalikan dengan faktor dengan sempurna (Akadi, 2000).
bobotnya; sesuai yang Menurut Peraturan Kepala
ditunjukkan pada Persamaan 3. BAPETEN Nomor 15 Tahun 2014,
H TR  WR  DTR (3) ruangan yang menggunakan sinar-
X harus didesain sedemikian rupa
Keterangan: agar dosis yang diterima tidak lebih
HTR = Dosis ekivalen dari setengah NBD dari pekerja
WR = Faktor bobot radiasi, radiasi dan masyarakat (BAPETEN,
dengan nilai faktor bobot 2014).
radiasi untuk sinar–X Program proteksi radiasi
adalah 1 dilakukan untuk melindugi
DTR = Dosis serap petugas, masyarakat umum,
Laju dosis radiasi maupun pasien sehingga radiasi
elektromagnetik berbanding lurus dapat dianggap aman digunakan.
dengan intensitas radiasi, maka nilai Ruangan sumber radiasi dibuat
efektifitas dinding ruangan dengan dinding penahan radiasi
pemeriksaan dapat dihitung dengan yang terbuat dari Pb (Plumbum)
membandingkan laju dosis radiasi dan beton karena bahan ini dapat
sebelum melewati penahan radiasi melemahkan intesitas radiasi (Hart
dengan laju dosis setelah melewati & Dugdale, 2013). Ruang
penahan radiasi yang ditunjukkan pemeriksaan yang aman memiliki
pada Persamaan 4. dinding yang terbuat dari bata
merah dengan ketebalan 25 cm dan
Do  D kerapatan jenis 2,2 gr/cm3.
Efektifitas  x100% (4)
Do Ketebalan beton yang digunakan
HVT merupakan ketebalan adalah 20 cm atau setara 2 mm
bahan radiasi yang mampu untuk timbal (Pb). Pintu dan ventilasi
menyerap intensitas radiasi menjadi ruang pemeriksaan sinar-X dilapisi
setengah dari intensitas mula-mula dengan timbal (Pb) setebal 2 mm,
(Sianturi et al., 2018). Sifat radiasi dengan tiap sambungan Pb dibuat
akan semakin kecil apabila melalui tumpang tindih/overlapping
suatu medium dengan nomor atom sehingga tingkat radiasi di sekitar
yang tinggi dan ketebalan medium ruang pemeriksaan sinar-X tidak
yang semakin tebal. melebihi Nilai Batas Dosis (NBD) 1

98 https://ejournal.walisongo.ac.id/index.php/perj/index
Phy. Educ. Res. J. Vol. 2 No. 2 (2020), 95 – 104

mSv/tahun (BAPETEN, 2014). (RSGM) Baiturrahmah Padang telah


Standar ruang pemeriksaan dilakukan oleh Martem et al. (2015)
panoramik memiliki panjang 3 m, menggunakan Surveymeter Unfors-
lebar 2 m, dan tinggi 2,8 m (Menteri Xi. Hasil penelitian menunjukkan
Kesehatan Republik Indonesia, interval dosis radiasi pada
2008). penyinaran panoramik sebesar 0,37-
Berdasarkan observasi yang telah 55,69 nGy dan pada penyinaran
dilakukan, ruangan panoramik di intraoral sebesar 0,074 – 43,76 nGy.
Instalasi Radiologi RSUD Prof. Dr. Perisai radiasi Ruangan Radiologi II
MA. Hanafiah SM Batusangkar saat termasuk perisai yang baik, mampu
ini belum memiliki ruangan khusus. mengurangi radiasi sebesar 99,33%
Ruangan panoramik bersebelahan saat penyinaran panoramik dan
dengan ruang sinar-X konvensional 99,83% saat penyinaran intraoral
tanpa disertai pintu. Kaca pembatas (Martem et al., 2015).
antara ruang panel kontrol dengan Penelitian yang berhubungan
ruang pesawat panoramik terdapat dengan pengukuran dosis radiasi
celah, sehingga memungkinkan telah dilakukan juga oleh Rudi
radiasi sampai ke ruang panel (2013) menggunakan surveymeter
kontrol. digital. Pengukuran dilakukan pada
Penelitian ini dilakukan untuk tabung sumber sinar-X dan di
menguji efektifitas ruangan sekitar ruang pesawat
panoramik dan keamanan ruangan radiodiagnostik RS dr Kariadi
terhadap paparan radiasi sinar-X. Semarang. Hasil dari penelitian
Pengambilan data dilakukan menunjukkan bahwa paparan
dengan menggunakan salah satu tertinggi berada di atas tabung
alat ukur radiasi, yaitu TLD. Salah sebesar 0,153 mR/jam, sedangkan
satu keunggulan alat ukur radiasi paparan tertinggi di lingkungan
ini mampu menyerap dosis radiasi ruang pesawat sinar-X berada di
paparan rendah dari 0,1 mGy ruang operator CR (Computed
sampai 1.000 Gy sehingga dapat Radiography) sebesar 0,031
mengetahui paparan radiasi di mR/jam. Hasil penelitian tersebut
suatu medan walaupun dosis menunjukkan bahwa tabung dan
paparan tersebut rendah. Alat ukur lingkungan pesawat sinar-X layak
radiasi lain yang dapat digunakan dipakai dan aman ditempati (Rudi,
adalah Surveymeter Unfors-Xi yang 2013).
mampu mendeteksi dosis radiasi Penelitian lain yang
yang sangat rendah, bahkan dalam berhubungan dengan efektivitas
skala nanoGray (Nicholas telah dilakukan oleh Kupang (2013),
Tsoulfanidis, 2011). dengan mengukur paparan radiasi
Penelitian tentang pengukuran menggunakan surveymeter untuk
dosis radiasi di Ruangan Radiologi radiasi sebelum dan setelah
II Rumah Sakit Gigi dan Mulut menembus kaca Timbal (Pb) pada

https://ejournal.walisongo.ac.id/index.php/perj/index 99
Phy. Educ. Res. J. Vol. 2 No. 2 (2020), 95 – 104

enam titik pengukuran. Hasil dari penyinaran dari hasil kalkulasi


penelitian tersebut menunjukkan pasien selama satu bulan.
bahwa penggunaan kaca Pb dapat Pengambilan data dilakukan
menurunkan laju paparan hingga dengan meletakan 12 buah TLD
99,51% (Kupang, 2013). yang ditempelkan pada empat sisi
dinding kaca dan pintu bagian luar
METODE ruangan panoramik. TLD kemudian
dibawa ke BATAN (Badan Tenaga
Penelitian ini menggunakan Nuklir Nasional) untuk
metode kuantitatif melalui mendapatkan hasil bacaan. Dosis
observasi lapangan, pengambilan yang diperoleh sudah dikurangi
data, dan studi kepustakaan. dengan radiasi background. Data
Penelitian dilakukan di ruang hasil penelitian kemudian
panoramik Instalasi Radiologi dibandingkan dengan NBD pekerja
RSUD Prof. Dr. MA Hanafiah SM dan masyarakat umum.
Batusangkar.
Menurut observasi yang telah HASIL DAN PEMBAHASAN
dilakukan di Instalasi Radiologi
RSUD Prof. Dr.MA Hanafiah SM Berdasarkan penelitian yang
Batusangkar, jumlah populasi telah dilakukan, diperoleh hasil
pasien pemeriksaan Panoramik pengukuran pembacaan TLD setiap
selama 6 bulan adalah sebanyak 81 dinding pada ruangan panoramik di
orang, dalam sebulan diambil Instalasi Radiolgi RSUD Prof. Dr.
sampel sebanyak 15 orang. MA Hanafiah SM Batusangkar yang
Penelitian dilakukan selama satu ditunjukkan pada Tabel 1.
hari dengan melakukan 15 kali

Tabel 1. Hasil Pengukuran Pembaacaan TLD


Titik No. TLD Posisi Do D Dosis serap
Pengukuran (mGy) (mGy) (Do – D)
1 25 - 26 Dalam - Luar 0,096 0,096 0
2 24 - 23 Dalam - Luar 0,072 0,040 0,32
3 22 - 21 Dalam - Luar 0,100 0,021 0,079
4 27 - 28 Dalam - Luar 0,079 0,073 0,006
5 19 - 20 Dalam - Luar 0,117 0,026 0,091
6 30 - 29 Dalam - Luar 0,968 0,099 0,869

100 https://ejournal.walisongo.ac.id/index.php/perj/index
Phy. Educ. Res. J. Vol. 1 No. 1 (2019), 95 – 104

Menurut Akadi (2000), laju dosis dapat disimpulkan dinding-dinding


radiasi elektromagnetik berbanding panoramic di tempat uji tidak efektif
lurus dengan intensitas radiasi sebagai penahan radiasi karena
sehingga nilai efektifitas dinding menurut konsep TVT, dinding yang
ruangan pemeriksaan. Hasil analisis baik bisa menahan radiasi minimal
efektifitas pada setiap titik 90 %.
pengukuran ditunjukkan pada
Tabel 2. Tabel 2. Hasil Analisis Efektifitas
Pada dinding 1 dengan TLD no Setiap Titik Pengukuran
25 dan 26 diperoleh efektifitas Titik Dosis Efektifitas
Pengukuran serap (%)
dinding 0%. Hal tersebut berarti
(Do – D)
dinding pada sisi 1 tidak efektif
1 0 0
sebagai penahan radiasi karena 2 0,32 44,44
hanya mampu menyerap radiasi 3 0,079 79
kurang dari 90% yang disebabkan 4 0,006 7,59
karena jarak antara tabung dengan 5 0,091 77,77
dinding tempat pemasangan TLD 6 0,869 86,9
adalah 17 cm. Pada dinding sisi 2
dengan TLD no 23 dan 24 diperoleh
Radiasi Hambur di Sekitar Ruang
efektifitas dinding 44,44%, Pemeriksaan Panoramik
sedangkan pada dinding sisi 3
dengan TLD no 21 dan 22 diperoleh Setelah dilakukan pengukuran di
efektifitas dinding 79% sehingga ruangan sekitar ruang pemeriksaan
dapat dikatakan dinding-dinding panoramik, diperoleh nilai dosis
pada sisi 2 dan 3 tidak efektif ekivalen yang ditunjukkan pada
sebagai penahan radiasi (Mulyati et Tabel 3. Menurut hasil bacaan TLD
al., 2018). dari BATAN, radiasi hambur yang
Pada dinding sisi 4 dengan TLD terdapat di sekeliling ruangan
no 27 dan 28 diperoleh efektifitas panoramik RSUD Prof. Dr. MA
dinding 7,59%; yang berarti pada Hanafiah SM Batusangkar yaitu:
dinding sisi 4 tidak aman sebagai 0,0032 mSv untuk sisi dinding 1,
penahan radiasi. Hal ini disebabkan 0,0013 untuk sisi dinding 2,
oleh tinggi dinding tidak sampai ke disebabkan oleh arah sumber
langit-langit, sedangkan menurut radiasi yang sangat dekat dengan
MENKES RI No. 366 tahun 1997 dinding. Radiasi hambur pada
tinggi dinding yang aman ialah 2,8 dinding sisi 3 adalah 0,0007 mSv
m (Rochmayanti et al., 2019). yang disebabkan oleh arah sinar
Pada dinding kaca sisi 5 matahari yang mengarah langsung
diperoleh efektifitas 77,77% dengan ke dinding tersebut (Benchimol et
ketebalan 1 cm kaca Pb dan pada al., 2018).
pintu sisi 6 diperoleh efektifitas Pada dinding sisi 4, radiasi
86,9%. Berdasarkan hasil tersebut, hamburnya adalah 0,0024 mSv yang

https://ejournal.walisongo.ac.id/index.php/perj/index 101
Phy. Educ. Res. J. Vol. 2 No. 2 (2020), 95 – 104

disebabkan oleh tinggi dindingnya karena kurang dari 20 mSv dalam 1


yang tidak sampai ke langit-langit, tahun.
sedangkan menurut (Menteri
Kesehatan Republik Indonesia, Tabel 5. Akumulasi dosis yang diterima
2008) tinggi dinding yang aman masyarakat umum
ialah 2,8 m. Radiasi hambur dinding No Dosis serap D (mSv)
sisi 5 sebanyak 0,0008 mSv karena TLD (mGy) / Tahun
23 0,040 0,48
adanya celah antara dinding dan
21 0,021 0,252
kaca pada ruangan panel kontrol
dan pada dinding sisi 6 radiasi
Akumulasi dosis yang diterima
hamburnya adalah 0,0033 mSv (Hart
masyarakat umum ditunjukkan
& Dugdale, 2013).
pada Tabel 5. Akumulasi dari nilai
batas dosis masyarakat masih aman
Tabel 3. Hasil Perhitungan Dosis
Ekivalen karena kurang dari 1 mSv dalam
No Dosis Dosis Dosis/ satu tahun (IAEA, 2015).
TLD serap ekivalen hari
(mGy) (mSv)/ (mSv) KESIMPULAN
30 hari
26 0,096 0,096 0,0032 Berdasarkan hasil penelitian
23 0,040 0,040 0,0013 dapat disimpulkan dinding ruangan
21 0,021 0,021 0,0007 panoramik di RSUD Prof. Dr. MA
28 0,073 0,073 0,0024 Hanafiah SM Batusangkar hanya
20 0,026 0,026 0,0008 dapat menahan radiasi kurang dari
29 0,099 0,099 0,0033 90% dan dinding tersebut
dikategorikan kurang efektif dalam
Tabel 4. Akumulasi Dosis yang menahan radiasi. Pihak rumah sakit
Diterima Pekerja Selama Satu Tahun
harus merenovasi kembali dinding
No Dosis D (mSv)/ D
TLD serap minggu (mSv)
ruangan panoramik agar sesuai
(mGy) / dengan standar yang telah
tahun ditetapkan agar radiasi tidak
26 0,096 0,0224 0,2688 menembus dinding panoramik
20 0,026 0,056 2,912 yang dapat membahayakan petugas
29 0,099 0,0231 1,2012 dan masyarakat umum di sekitar
ruangan.
Akumulasi nilai batas dosis
untuk pekerja radiasi di Instalasi DAFTAR PUSTAKA
Radiologi RSUD Prof. Dr. MA
Hanafiah SM Batusangkar dapat Akadi, M. 2000. Dasar Dasar Proteksi
dilihat pada Tabel 4. Akumulasi Radiasi. Bandung: PT RINEKA
dosis dari keseluruhan dinding CIPTA.
masih aman untuk pekerja radiasi Ancila, C., & Hidayanto, E. 2016.

102 https://ejournal.walisongo.ac.id/index.php/perj/index
Phy. Educ. Res. J. Vol. 1 No. 1 (2019), 95 – 104

Radiologi Dental Panoramik. Hiswara, E. 2015. Buku Pintar


Youngster Physics Journal, 5(4), Proteksi dan Keselamatan Radiasi
441–450. di Rumah Sakit.
Bapeten. 2011. Perka Bapeten Nomor 8 IAEA. 2015. World Wide
Tahun 2011 tentang Keselamatan Implementation of Digital
Radiasi dalam Penggunaan Imaging in Radiology. Iaea
Pesawat Sinar-X Radiologi Human Health Series, 28: 1–216.
Diagnostik dan Intervensional. http://www.iaea.org/Publicat
ions/index.html
BAPETEN. 2014. Peraturan Kepala
Badan Pengawas Tenaga Nuklir Kupang, P. W. Z. J. 2013.
Nomor 15 Tahun 2014 tentang Pengukuran Laju Paparan
Keselamatan Radiasi dalam Radiasi Sinar-X pada Ruang
Produksi Pesawat Sinar-X Operator RSUD. Prof. DR. W.
Radiologi Diagnostik Dan Z. Johannes Kupang. Youngster
Intervensional. Physics Journal, 2(2): 49–52.
Benchimol, D., Koivisto, J., Kadesjö, Martem, D. R., Milvita, D., Yuliati,
N., & Shi, X. Q. 2018. Effective H., & Kusumawati, D. D.
dose reduction using (2015). Pengukuran Dosis
collimation function in digital Radiasi Ruangan Radiologi di
panoramic radiography and Rumah Sakit Gigi dan Mulut
possible clinical implications in (RSGM) Baiturrahmah Padang
dentistry. Dentomaxillofacial Menggunakan Surveymeter
Radiology, 47(7). Unfors-Xi. Jurnal Fisika Unand,
https://doi.org/10.1259/dmfr 4(4): 414–418.
.20180007
Menteri Kesehatan Republik
Dianasari, T. 2016. Gambaran Indonesia. 2008. Standar
Penerapan Manajemen Pelayanan Radiologi Diagnostik
Keselamatan Radiasi dalam Di Sarana Pelayanan Kesehatan
Penggunaan Pesawat Sinar X di (p. NOMOR
Instalasi Radiologi RSUD 1014/MENKES/SK/X/2008).
Ungaran Kabupaten Semarang
Tahun 2016: 1–122. Mulyati, S., Daryati, S., & Wibowo,
A. S. 2018. Efektifitas
Hart, G., & Dugdale, M. 2013. Diversifikasi Bahan Dinding
Radiation Protection in Dental Perisai Radiasi Menggunakan
X-Ray Surgeries-Still Rooms Beton Ringan (Hebel) yang
for Improvement. British Dental Dilapisi Timah Hitam (Pb).
Journal, 214(6): 1–5.
https://doi.org/10.1038/sj.bdj Nicholas Tsoulfanidis. 2011.
.2013.274 Measurement and Detection of
Radiation. Hemisphere

https://ejournal.walisongo.ac.id/index.php/perj/index 103
Phy. Educ. Res. J. Vol. 2 No. 2 (2020), 95 – 104

Publishing Corparation. http://www.jurnal.unsyiah.ac


.id/JAcPS
Rochmayanti, D., Daryati, S., &
Kartikasari, Y. 2019. Radiation Street, H. C. 1994. The British Journal
Exposure Profile in of Radiology Review Article:
Radiological Department to Radiation Protection in Dental
Supporting Protection Radiology. 67(803): 1041–1049.
Programs in Hospital. Jurnal
Trikasjono, T., Hanifasari, K., &
Imejing Diagnostik, 5(1): 20–24.
Suhendro, B. 2015. Analisis
Rudi, S. 2013. Pengukuran Paparan Paparan Radiasi Lingkungan
Radiasi Pesawat Sinar - X Di Ruang Radiologi di Rumah
Instalasi Radiodiagnostik Sakit dengan Program Delphi.
Untuk Proteksi Radiasi.Unnes Jurnal Teknologi Elektro, 6(3).
Physics Journal, 1(1). https://doi.org/10.22441/jte.v
6i3.803
Sianturi, H. A., Rianna, M.,
Sembiring, T., & Situmorang, White, S. C., & Mallya, S. M. 2012.
M. 2018. Pengukuran dan Update on The Biological
Analisis Dosis Radiasi Effects of Ionizing Radiation,
Keluaran pada Pesawat Sinar-X Relative Dose Factors and
yang Berusia Lebih dari 10 Radiation Hygiene. Australian
Tahun pada Rumah Sakit di Dental Journal, 57: 2–8.
Kota Medan. Journal Of Aceh https://doi.org/10.1111/j.183
Physic Society, 7(1): 1–5. 4-7819.2011.01665.x

104 https://ejournal.walisongo.ac.id/index.php/perj/index

You might also like