Analisis Strategi Pemasaran Jamur Rimba Jaya Mushroom Arminsyurita
Analisis Strategi Pemasaran Jamur Rimba Jaya Mushroom Arminsyurita
Arminsyurita
Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Mandala Indonesia
[email protected]
Abstract. Rimba Jaya Mushroom as companies engaged in the agribusiness industry in the
procurement of vegetables and mushrooms to face the problem: unmet demand, the capacity of the
products that do not satisfy the market demand and competition from companies that must be
observed. Therefore, companies need a strategic move to float the mushroom’s business in order to
seize the opportunities facing the problem that continuity and corporate objectives can be achieved.
This study aims to identify factors internal environment (Strengths, -Weakness) and external
environmental factors (Opportunities-Threats) that affect marketing company, and analyze
marketing strategies of Rimba Jaya Mushroom.
Based on the results of the SWOT matrix analysis charts and diagrams IE the company's marketing
strategy can be recommended Rimba Jaya Mushroom, among others, by taking market share for
market penetration at competitive prices, concentration through backward integration is to
establish relationships with suppliers, fore the concentration through integration with how to take
over the function of the overall distribution, concentration through horizontal integration with a
collaborative effort with the work on the market continues to foster relationships with several
similar companies that are members of the association of Mushroom’s Company that exist or may
hold a joint venture with the company.
Keywords: Strategy, Mushroom, Internal & External
Abstrak. Rimba Jaya Mushroom sebagai perusahaan yang bergerak di bidang industri agribisnis
dalam pengadaan sayuran dan jamur menghadapi permasalahan yakni: permintaan yang belum
terpenuhi, kapasitas produk yang belum memenuhi permintaan pasar dan adanya persaingan dari
perusahaan yang harus dicermati. Oleh karena itu, perusahaan memerlukan langkah yang strategis
untuk mengambangkan usaha jamur dalam menghadapi masalah guna meraih peluang agar
kontinuitas dan tujuan perusahaan dapat tercapai.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor lingkungan internal (Kekuatan,-
Kelemahan) dan faktor-faktor lingkungan eksternal (Peluang-Ancaman) yang mempengaruhi
pemasaran perusahaan, dan menganalisis strategi pemasaran Rimba Jaya Mushroom.
Berdasarkan hasil analisis matriks diagram SWOT dan diagram IE maka dapat direkomendasikan
strategi pemasaran perusahaan Rimba Jaya Mushroom, antara lain dengan merebut pangsa pasar
untuk penetrasi pasar dengan harga yang kompetitif, konsentrasi melalui integrasi kebelakang yaitu
dengan menjalin hubungan dengan pemasok, konsentrasi melalui integrasi ke depan, yaitu dengan
cara mengambil alih fungsi distribusi secara keseluruhan, konsentrasi melalui integrasi horizontal
dengan upaya kerja sama menggarap pasar dengan terus membina hubungan dengan beberapa
perusahaan sejenis yang tergabung dalam asosiasi perusahaan jamur yang ada atau mungkin
mengadakan joint venture dengan perusahaan.
Kata kunci: Strategi, Jamur, Internal & Eksternal
Indonesia mempunyai potensi yang sangat (Value Added) terbesar dalam perekonomian
besar dalam pengembangan agribisnis, bahkan sosial dan merupakan sektor yang menyerap
selalu menjadi sektor terkemuka (Leading tenaga kerja diperkirakan sebesar 74 % total
Sector) dalam pembangunan nasional. Dalam penyerapan tenaga kerja nasional. Oleh karena
Pembentukan Produk Domestik Bruto, sektor itu, pertanian harus diurus dan dikelola,
agribisnis merupakan penyumbang nilai tambah dilindungi dan dimanfaatkan secara
156
TRANSPARANSI Volume VI, Nomor 02, September 2014
Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi
ISSN 2085-1162
158
TRANSPARANSI Volume VI, Nomor 02, September 2014
Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi
ISSN 2085-1162
Matrik
IE
Formulasi
Strategi
159
Arminsyurita, Analisis Strategi Pemasaran Jamur Rimba Jaya Mushroom
merupakan alat pencocokan yang penting yang dan eksistensi perusahaan sekarang dan di masa
membantu manajer mengembangkan empat tipe akan datang. Dalam hal ini kekuatan digunakan
strategi: Strategi SO, Strategi WO, Strategi ST, untuk mengatasi kelemahan, dan ancaman yang
Strategi WT. Mencocokkan faktor eksternal ada dibuat menjadi peluang pasar.
dan internal kunci merupakan bagian sulit Dengan demikian akan diperoleh tingkat
terbesar untuk mengembangkan Matriks SWOT daya saing, berdasarkan keunggulan kompetitif
dan memerlukan penilaian yang baik, dan tidak perusahaan. Posisi tersebut menggambarkan
ada satu pun kecocokan terbaik. perusahaan pada kondisi internal dan eksternal
Terdapat delapan langkah dalam yang mana?
menyusun matriks SWOT, yaitu: (1) Kuadran 1: Situasi menguntungkan
Menentukan faktor-faktor peluang eksternal Perusahaan memiliki peluang dan kekuatan.
organisasi atau perusahaan; (2) Menentukan Strategi yang harus diterapkan adalah
faktor-faktor ancaman organisasi atau mendukung kebijakan pertumbuhan yang
perusahaan; (3) Menentukan faktor-faktor agresif (Growth oriented Srategy.)
kekuatan organisasi atau perusahaan: (4) Kuadran 2: Meskipun mendapat berbagai
Menentukan faktor-faktor kelemahan organisasi ancaman, perusahaan masih memiliki kekuatan
atau perusahaan; (5) Strategi S-O adalah dari segi internal. Strategy yang harus
strategi yang bersifat agresif, yaitu diterapkan adalah menggunakan kekuatan
memaksimalkan kekuatan yang dimiliki untuk untuk memanfaatkan peluang jangka panjang
memanfaatkan peluang yang ada. Strategi ini dengan cara strategi diversifikasi
direkomendasikan agar perusahaan dapat (Produk/Pasar).
bersaing dalam suatu industri yang sedang Kuadran 3: Perusahaan menghadapi
tumbuh dan diharapkan terus tumbuh cukup peluang pasar yang sangat besar, tetapi dilain
tinggi. (6) Strategi W-O. adalah strategi yang pihak, menghadapi beberapa
bersifat intensif yaitu strategi yang kelemahan/kendala internal. Fokus strategi
memanfaatkan peluang yang ada dengan cara perusahaan adalah meminimalkan masalah-
meminimalkan kelemahan yang dimiliki; (7) masalah internal perusahaan, sehingga dapat
Strategi S-T. adalah strategi yang bersifat merebut peluang pasar yang lebih baik.
diverifikasi yaitu strategi yang memanfaatkan Kuadran 4: Situasi yang sangat tidak
kekuatan yang dimiliki untuk menghadapi menguntungkan. Perusahaan tersebut
ancaman; (8) Strategi W-T. adalah strategi yang menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan
bersifat defesif, yaitu strategi yang dilakukan internal.
untuk mengatasi ancaman yang ada dan Lihat gambar 3.
kelemahan yang dimiliki. Lihat tabel 1.
Berdasarkan analisis matrik di atas, maka Analisis Strategi Matriks Internal Eksternal
perusahaan dapat memetakan situasi persaingan (IE)
160
TRANSPARANSI Volume VI, Nomor 02, September 2014
Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi
ISSN 2085-1162
Berbagai Peluang
3. Mendukung 1. Mendukung
Strategi turn- strategi agresif
around
Berbagai Ancaman
Gabungan matriks IFE dan EFE 1,99 menunjukkan posisi internal yang lemah,
menghasilkan matriks IE yang berisi sembilan nilai dari 2,0-2,99 dianggap sedang dan 3,0-4,0
macam sel yang memperlihatkan kombinasi kuat. Demikian pula pada sumbu-y, total nilai
total nilai bobot dari matriks-matriks IFE dan EFE yang diberi bobot 1,0-1,99 dianggap
EFE. Tujuan penggunaan matriks ini untuk rendah, nilai 2,0-2,99 sedang dan 3,0-4,0 tinggi.
memperoleh strategi bisnis ditingkat unit bisnis Lihat tabel 2.
yang lebih detail. Matriks IE dapat
mengidentifikasikan sembilan sel strategi, HASIL PENELITIAN DAN
tetapi pada prinsipnya kesembilan sel ini dapat PEMBAHASAN
dikelompokkan menjadi tiga bagian utama yang
Faktor Lingkungan Internal Perusahaan
memiliki dampak strategi yang berbeda, yaitu;
(1) Divisi yang termasuk ke dalam sel I, II, IV Dari hasil identifikasi lingkungan internal
dapat menggunakan strategi tumbuh dan bina yang mencakup analisis lingkungan analisis
(growth and build). Strategi yang tepat untuk lingkungan industri mikro, maka dapat
keadaan ini adalah berupa strategi intensif diketahui kekuatan, kelemahan yang dihadapi
(penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan oleh perusahaan. Seperti terlihat pada tabel 3:
pengembangan produk) atau integratif
(integrasi ke belakang, integrasi ke depan, dan Faktor Lingkungan Eksternal Perusahaan
integrasi horizontal); (2) Divisi yang masuk ke Dari hasil identifikasi lingkungan eksternal
dalam sel III, V, VII, dapat menggunakan yang mencakup analisis lingkungan umum dan
strategi pertahankan dan pelihara (hold and analisis lingkungan industri, maka dapat
maintain). Strategi yang dapat dilakukan adalah diketahui peluang dan ancaman yang dihadapi
dapat berupa penetrasi pasar dan oleh perusahaan, seperti terlihat pada tabel 4:
pengembangan produk; (3) Divisi yang masuk
ke dalam sel VI, VIII, atau IX, strategi yang Matrik Profil Kompetitif
dapat diterapkan adalah panen atau divestasi
(harvest or divestiture). Perusahaan Rimba Jaya Mushroom
Matriks IE didasarkan pada dua dimensi kondisinya berada di tengah-tengah dengan
kunci, total nilai IFE yang diberi bobot pada total skor 2,8. Meskipun dalam penguasaan
sumbu-x dan total nilai EFE yang diberi bobot pasar lebih unggul (Rating 4) dan kualitas
pada sumbu-y. Pada sumbu-x matriks IE, total produk (Rating 4). Skor total PT Z masih lebih
nilai, total nilai IFE yang diberi bobot dari 1,0-
161
Arminsyurita, Analisis Strategi Pemasaran Jamur Rimba Jaya Mushroom
tinggi, yaitu 3,2. Ini karena yang menjadi kerja yang kompeten di bidang jamur. Peluang
pertimbangan penting adalah kondisi keuangan usaha yang ada meningkatnya pengetahuan
dengan bobot terbesar, yaitu 1,2. Dengan masyarakat akan manfaat jamur dan industri
memiliki kondisi keuangan yang sangat kuat, jamur diarahkan untuk ketahanan pangan dan
PT Z dapat menduduki posisi tertinggi. Lihat pengembangan teknologi kesehatan dan obat-
Tabel 5. obatan; (2) Strategi W-O: (a) Meningkatkan
promosi jamur. Kelemahan perusahaan ini
Analisis Strategi Matriks Strengths, adalah masih kurangnya promosi jamur.
Weakness, Opportunities, and Threats Peluang usaha yang ada berupa pengetahuan
(SWOT) masyarakat akan manfaat jamur dan
Berdasarkan hasil analisis matriks SWOT, peningkatan permintaan jamur. Hal ini dapat
diperoleh beberapa alternatif strategi, yaitu lebih ditingkatkan dengan mengiklankan
strategi SO, strategi WO, strategi ST, dan perusahaan Rimba Jaya Mushroom melalui
strategi WT. media elektronik seperti televisi, radio,
Alternatif strategi yang diperoleh adalah: majalah, koran, (b) Mencari dana tambahan.
(1) Strategi S-O: (a) Menambah area produksi Kelemahan perusahaan berupa kapasitas belum
perusahaan melalui penambahan kumbung optimal dan keterbatasannya modal untuk
jamur.Perusahaan dapat membangun kumbung mengembangkan usaha. Peluang usaha yang
baru untuk meningkatkan kapasitas produksi ada kenaikan harga jamur dan peningkatan
perusahaan karena minat masyarakat yang permintaan jamur. Dengan adanya dana
semakin tinggi untuk mengkonsumsi makanan tambahan, perusahaan dapat meningkatkan
yang bersifat organik dan menyehatkan seperti produksi jamur dan pendapatan perusahaan; (3)
jamur turut memperbesar peluang pasar, (b) Strategi S-T: (a) Peningkatan Efisiensi produksi
Perusahaan membuat suplemen dengan bahan untuk meningkatkan daya saing perusahaan.
dasar jamur. Kekuatan perusahaan dengan Kekuatan perusahaan berupa kualitas produksi
berupa kualitas produk jamur baik dan tenaga jamur baik, dan lokasi perusahaan yang
163
Arminsyurita, Analisis Strategi Pemasaran Jamur Rimba Jaya Mushroom
Penerapan
0,20 3 0,6 2 0,4 2 0,4 3 0,6
harga
Posisi
0,40 2 0,8 1 0,4 2 0,8 3 1,2
keuangan
Kualitas
0,10 4 0,4 2 0,2 3 0,3 4 0,4
produk
Kesetiaan
0,10 2 0,2 1 0,1 3 0,3 4 0,4
konsumen
164
TRANSPARANSI Volume VI, Nomor 02, September 2014
Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi
ISSN 2085-1162
ancaman (Threats) pada perusahaan. Berdasarkan tabel 8 analisis IFE dan EFE
Berdasarkan hasil analisis diperoleh bahwa selanjutnya dilakukan perhitungan selisih
total skor EFE adalah sebesar 3,095. Berarti dalam matriks diagram SWOT.
kondisi lingkungan eksternal perusahaan berada Faktor internal yang terdiri dari kekuatan
pada posisi kuat, dan dapat merespon dengan dengan skor 2,27 dan kelemahan dengan skor
baik terhadap peluang dan ancaman. Seperti 0,54, maka selisih faktor internal adalah sebesar
pada tabel 7: 1,73 yang didiminasi oleh kekuatan. Sedangkan
Peluang terbesar yang dimiliki melalui faktor eksternal yang terdiri dari peluang
hasil identifikasi faktor eksternal perusahaan dengan skor 2,361 dan kelemahan dengan skor
dalam pengembangan usaha pada divisi jamur 0,733, maka selisih faktor eksternal adalah
adalah peningkatan harga komoditas jamur sebesar 1,628 yang didominasi oleh peluang.
(Skor 0,480), industri jamur diarahkan untuk Nilai skor pada kekuatan dan peluang menjadi
ketahanan pangan dan teknologi kesehatan dan koordinat posisi strategi perusahaan yang tepat
obat-obatan (Skor 0,386), meningkatnya yaitu pada koordinat X = 1,73 dan Y = 1,628,
pengetahuan masyarakat akan manfaat jamur yang selanjutnya dimasukkan ke dalam diagram
(Skor 0,363), dan kenaikan harga komoditas SWOT. Lihat gambar 4 berikut:
jamur (Skor 0,338). Dari hasil identifikasi dan Pada gambar 4 menunjukkan titik
analisis juga diperoleh kelemahan yang dimiliki koordinat X dan Y berada pada kuadran I yaitu
oleh perusahaan pada divisi jamur pada ekspansi strategi ofensif hal ini menujukkan
perusahaan yaitu peningkatan persaingan dalam bahwa strategi yang tepat dijalankan adalah
industri jamur besar (Skor 0,184), produk strategi SO (Strength–Opportunities): yaitu
subtitusi yang tinggi (Skor 0,170), peningkatan menggunakan kekuatan-kekuatan yang dimiliki
impor jamur (0,150) dan ancaman pendatang perusahaan untuk mendapatkan peluang-
baru besar (skor 0,140). peluang dengan: (1) Menambah area produksi
perusahaan melalui penambahan kumbung
165
Arminsyurita, Analisis Strategi Pemasaran Jamur Rimba Jaya Mushroom
jamur; (2) Peningkatan pangsa pasar; (3) terjadi dalam pengembangan usaha. Dari hasil
Perusahaan membuat makanan suplemen analisis EFE diperoleh total skor 3,096 dan
dengan bahan dasar jamur. analisis IFE diperoleh total skor 2,818. Total
skor dari masing-masing matriks IFE dan EFE
Analisis Diagram Matriks IE yang dimiliki oleh perusahaan Rimba Jaya
Pemetaan posisi perusahaan sangat penting Mushroom yang dipetakan dalam matriks IE
bagi pemilihan alternatif strategi dalam dan diperoleh posisi perusahaan pada usaha
menghadapi persaingan dan perubahan yang jamur tiram saat ini berada di kuadran II yang
166
TRANSPARANSI Volume VI, Nomor 02, September 2014
Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi
ISSN 2085-1162
O
Kuadran II Kuadran
I
1,73; 1,62
T S
Tinggi
I II III
3,0
Sedang
2,0 IV V VI
Rendah
1,0
VII VIII IX
merupakan posisi “tumbuh dan kembangkan” dapat dilakukan, yaitu peningkatan produksi.
(grow and build). Pada kondisi tersebut strategi Sedangkan Strategi integrasi yang mencakup
yang tepat digunakan adalah strategi intensif strategi ke belakang yang dilakukan oleh
dan strategi integratif. perusahaan adalah dengan menjalin hubungan
Strategi intensif yang diterapkan dengan pemasok. Dari hasil analisis terlihat
perusahaan, yaitu starategi penetrasi pasar yang kondisi perusahaan berada pada posisi tumbuh
merupakan strategi untuk barang dan jasa yang dan bina, manajemen yang paling sesuai adalah
ada saat ini melalui peningkatan usaha pada posisi tersebut adalah tumbuh dan bina.
pemasaran. Strategi integrasi mencakup Sedangkan strateginya adalah strategi intensif,
integrasi ke belakang, integrasi ke depan dan yaitu penetrasi pasar, konsentrasi melalui
integrasi horizontal. Strategi pengembangan integrasi ke belakang, konsentrasi melalui
pasar merupakan strategi untuk integrasi ke depan, dan konsentrasi melalui
memperkenalkan produk-produk yang sudah integrasi horizontal.
ada ke daerah pemasaran yang baru. Berdasarkan analisis matrik IE,
Strategi lain yang dapat diterapkan oleh menunjukkan perusahaan Rimba Jaya
perusahaan adalah pengembangan produk. Mushroom berada pada posisi yang cukup kuat.
Perusahaan sampai saat sekarang belum dapat Adanya kenyataan tersebut untuk dapat
memenuhi permintaan pelanggan secara mempertahankan laju pertumbuhan perusahaan
kontinu. Sehingga pengembangan usaha agar tetap baik, maka strategi yang diterapkan
merupakan suatu strategi yang tepat untuk adalah strategi intensif dan integrasi. Lihat
perusahaan. Pengembangan usaha tersebut yang gambar 6:
167
Arminsyurita, Analisis Strategi Pemasaran Jamur Rimba Jaya Mushroom
168