0% found this document useful (0 votes)
52 views7 pages

Pengaruh Pemberian Konseling Gizi Terhadap Penurunan Kadar Kolesterol Darah

1. The study aimed to measure the effect of nutritional counseling on decreasing blood cholesterol levels. 2. The results showed a decrease in blood cholesterol in patients who received nutritional counseling using leaflets of 20.2 mg/dl, while the control group who received counseling without media also showed a decrease of 6.9 mg/dl. 3. The conclusion is that providing nutritional counseling is very influential in reducing blood cholesterol levels, and using leaflets as a media is better for nutritional counseling.

Uploaded by

Fernando
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
52 views7 pages

Pengaruh Pemberian Konseling Gizi Terhadap Penurunan Kadar Kolesterol Darah

1. The study aimed to measure the effect of nutritional counseling on decreasing blood cholesterol levels. 2. The results showed a decrease in blood cholesterol in patients who received nutritional counseling using leaflets of 20.2 mg/dl, while the control group who received counseling without media also showed a decrease of 6.9 mg/dl. 3. The conclusion is that providing nutritional counseling is very influential in reducing blood cholesterol levels, and using leaflets as a media is better for nutritional counseling.

Uploaded by

Fernando
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 7

Jurnal Kesehatan

Volume 9, Nomor 2, Agustus 2018


ISSN 2086-7751 (Print), ISSN 2548-5695 (Online)
http://ejurnal.poltekkes-tjk.ac.id/index.php/JK

Pengaruh Pemberian Konseling Gizi terhadap


Penurunan Kadar Kolesterol Darah

Agus Hendra Al Rahmad


Jurusan Gizi, Politeknik Kesehatan Kemenkes Aceh, Indonesia
Email: [email protected]

Abstract: Impact of Nutritional Counseling in Reducing Blood Cholesterol. Technological and


socioeconomic advances resulted in dietary changes from the traditional diet to the western diet such
as high-calorie fast food and fat, thus impacting the high prevalence of cholesterol in the community.
One effort to reduce blood cholesterol can be done through consultation or counseling with a
nutritionist. The study aimed to measure the effect of nutritional counseling on the decrease of
cholesterol. This quasi-experimental study has used a sample of 48 patients of health center in the
Banda Aceh City, divided into case and control groups through non-random assignment. Cholesterol
data obtained through laboratory blood tests, and the tool used for its testing is Autocheck with scale
ratio, while the variable method of counseling is done face to face with a tool leaflet. Analysis using
a t-test. The results showed a decrease in blood cholesterol in patients given nutritional counseling
using a leaflet medium of 20,2 mg/dl (p=0,000), while in the control group (counseling without
media) also showed a decrease in cholesterol levels of 6,9 mg/dl (p=0.001). Counseling methods
using leaflets have a better value of effectiveness than without the media. Conclusion, the provision
of nutrition counseling is very influential on the decline in blood cholesterol, and the use of media
leaflets better in nutrition counseling. Suggestion, every health services should cooperate with
universities to conduct nutritional counseling routinely and become one of program priority in the
handling of degenerative diseases.

Keywords: Blood cholesterol, Counseling, Media leaflet

Abstrak: Pengaruh Pemberian Konseling Gizi terhadap Penurunan Kadar Kolesterol Darah.
Kemajuan teknologi dan sosial ekonomi mengakibatkan perubahan pola makan dari pola makan
tradisional ke pola makan barat seperti fast food yang tinggi kalori serta lemak sehingga berdampak
tehadap tingginya prevalensi kolesterol pada masyarakat. Salah satu upaya untuk menurunkan
kolesterol darah dapat dilakukan melalui konsultasi atau konseling dengan ahli gizi. Penelitian
bertujuan untuk mengukur pengaruh pemberian konseling gizi terhadap penurunan kadar kolesterol.
Penelitian quasi-eksperimen ini menggunakan sampel 48 pasien puskesmas Kota Banda Aceh yang
terbagi ke dalam kelompok kasus dan kontrol melalui non-random assignment. Data kolesterol
diperoleh melalui pemeriksaan darah secara laboratorium dengan skala rasio, pemeriksaan
kolesterol menggunakan Autocheck, sedangkan variabel metode konseling dilakukan secara tatap
muka dengan alat bantu leaflet. Analisis menggunakan uji t. Hasil penelitian menunjukan terjadi
penurunan kadar kolesterol pada pasien yang diberikan konseling gizi menggunakan media leaflet
sebesar 20,2 mg/dl (p=0,000), sedangkan pada kelompok kontrol (konseling tanpa media) juga
menunjukan penurunan kadar kolesterol sebesar 6,9 mg/dl (p=0,001). Metode konseling
menggunakan leaflet mempunyai nilai efektifitas yang lebih baik dibandingkan tanpa media dalam
mendukung konseling untuk menurunkan kadar kolesterol. Kesimpulan, pemberian konseling gizi
sangat berpengaruh terhadap penurunan kadar kolesterol, dan penggunaan media leaflet lebih baik
dalam melakukan konseling gizi. Saran, setiap puskesmas sebaiknya bekerja sama dengan pihak
perguruan tinggi untuk menyelenggarakan konseling gizi secara rutin dan menjadi salah satu
prioritas program dalam penanggulangan penyakit degeneratif.

Kata kunci: Kadar kolesterol, Konseling gizi, Media leaflet

Pesatnya perkembangan teknologi dan manusia sendiri. Hal tersebut tanpa disadari
informasi pada era globalisasi maka menjadi bagian dari hidup manusia. Salah satu
industri-industri makanan juga berkembang dampak negatif dari perkembangan teknologi dan
begitu sangat pesat. Selain memberikan dampak informasi adalah terjadinya pergeseran pola hidup
positif ternyata juga dapat berdampak negatif bagi masyarakat menjadi lebih buruk (WHO, 2016).

241
242 Jurnal Kesehatan, Volume 9, Nomor 2, Agustus 2018, hlm 241-247

Pola hidup yang buruk seperti konsumsi Riskesdas 2013, penyakit yang disebabkan karena
makanan tidak sehat seperti makanan siap saji kardiovaskuler seperti jantung koroner, gagal
(junk food), kurangnya aktifitas fisik dan olahraga jantung dan stroke mempunyai prevalensi yang
bagi ibu-ibu dan lansia berdampak terhadap masih tinggi, terutama stroke, yaitu 46,1% pada
kondisi kesehatan. Salah satu dampak tersebut usia <75 tahun dan 67% pada usia ≥75 tahun
adalah tingginya kadar kolesterol (Balitbangkes, 2013a).
(hiperkolesterolemia) dalam tubuh, yang dapat Provinsi Aceh berdasarkan data riset
menjadi pemicu timbulnya berbagai gangguan kesehatan dasar terkait prevalensi jantung
kesehatan, seperti obesitas, hipertensi, gangguan koroner menurut diagnosis dokter sebesar 2,3%,
jantung (penyakit jantung koroner), resistensi gagal jantung mencapai 0,3% serta prevalensi
insulin, diabetes mellitus tipe 2 hingga stroke stroke lebih tinggi yaitu 62,8%. Prevalensi
(Ogden et al., 2010). penyakit jantung koroner, gagal jantung, dan
Kolesterol adalah lemak berwarna stroke terlihat meningkat seiring peningkatan
kekuningan dan berupa seperti lilin yang umur responden. Prevalensi stroke pada laki-laki
diproduksi oleh tubuh manusia terutama di dalam lebih tinggi daripada perempuan (Balitbangkes,
hati (Nilawati et al., 2008). Kolesterol merupakan 2013b). Penyebab tinggi kasus penyakit jantung
lemak yang penting namun jika terlalu berlebihan karena gaya hidup masyarakat yang suka
dalam darah dapat membahayakan kesehatan, bila mengkonsumsi makanan yang mengandung
ditinjau dari sudut kimiawi kolesterol kolesterol tinggi dan makanan manis mencapai
diklasifikasikan ke dalam golongan lipid (lemak) sebesar 90% dari penduduk Kota Banda Aceh
berkomponen alkohol steroid (Al-Rahmad et al., (Sari et al., 2014).
2016). Kolesterol umumnya terjadi pada Kadar kolesterol tinggi seringkali tidak
perempuan, dengan kecenderungan mempunyai menimbulkan dampak, orang sering kali tidak
kadar kolesterol yang tinggi, sehingga pada sadar bahwa mereka menyandang
perempuan lebih beresiko mengalami peningkatan hiperkolesterolemia familial atau kelainan lipid
kolesterol (Ujani, 2016). dalam darah (Bull and Morrell, 2007). Oleh
Kolesterol merupakan manifestasi dari karena itu, perlu adanya proses untuk dapat
masalah gizi lebih, yang perlu mendapatkan menurunkan kadar kolesterol tinggi yang
perhatikan karena prevalensi kolesterol dari tahun terkandung dalam darah.
ke tahun terus meningkat. Kadar kolesterol tinggi Menurunkan kadar kolesterol tidak harus
merupakan salah satu problema yang sangat serius dengan menggunakan obat obatan, tetapi dapat
karena merupakan salah satu faktor paling utama dilakukan dengan berkonsultasi/konseling kepada
untuk terjadinya penyakit jantung seseorang, ahli gizi atau dengan menggunakan metode
masalah lainnya ialah pada seseorang bertekanan berolahraga (Herwati and Sartika, 2013). Tujuan
darah tinggi dan perokok (Listyaningsih et al., pemberian konseling gizi adalah untuk
2018). meningkatkan pola pikir dari segi pengetahuan
Data WHO menunjukan bahwa penyakit pasien mengenai kolesterol, agar pasien dapat
kardiovaskuler membunuh lebih banyak orang mematuhi/menaati aturan diet kolesterol sehingga
setiap tahunnya, menurut WHO penyakit dapat menurunkan kolesterol darah (Yuliantini
kardiovaskuler adalah penyebab nomor satu and Maigoda, 2011). Konseling gizi adalah
kematian di seluruh dunia. Lebih banyak orang serangkaian kegiatan sebagai proses komunikasi
meninggal setiap tahunnya disebabkan oleh dua arah untuk menanamkan dan meningkatkan
gangguan kardiovaskuler dibandingkan penyebab pengertian, sikap, serta perilaku sehingga
lainnya. 1,4 juta kematian di negara maju membantu klien atau pasien mengenali dan
diakibatkan karena penyakit jantung iskemik mengatasi masalah gizi melalui pengaturan
(WHO, 2016). American Heart Association makanan dan minuman (Sukraniti and Ambartana,
(AHA) memperkirakan lebih dari 100 juta 2011).
penduduk Amerika memiliki kadar kolesterol Upaya-upaya bersifat edukatif dan
total >200 mg/dl, yang termasuk kategori cukup preventif perlu dilaksanakan. Penatalaksanaan
tinggi, dan lebih dari 34 juta penduduk dewasa masalah tinggi kolesterol masyarakat di Indonesia
Amerika memiliki kadar kolesterol >240 mg/dl, mencakup terapi non-farmakologis yang disebut
yang termasuk tinggi dan membutuhkan terapi perubahan gaya hidup terapeutik Therapeutic
(Smith, 2007). Lifestyle Changes (TLC) dan penggunaan
Dampak tingginya prevalensi penyakit obat-obat penurun kolesterol. Konseling secara
kardiovaskuler dinegara berkembang yaitu personal juga merupakan salah satu peran
tingginya angka kematian mencapai sekitar 5,7 pelayanan kesehatan dalam menciptakan
juta, dan di Indonesia sendiri menurut hasil dari perubahan pola hidup dan pola makan (Yuliantini
Al Rahmad, Pengaruh Pemberian Konseling Gizi terhadap Penurunan Kadar Kolesterol Darah 243

and Maigoda, 2011). (p-value>0,05), pengujian normalitas dilakukan


Pengumpulan data awal yang dilakukan di pada data kadar kolesterol baik sebelum maupun
beberapa Puskesmas Kota Banda Aceh setelah diberikan konseling. Selanjutnya dalam
menunjukan tingginya penderita kolesterol (tinggi menjawab tujuan penelitian serta membuktikan
trigliserida) yaitu mencapai 391 pasien pada bulan hipotesis, digunakan analisis uji statistik yaitu
Februari 2018. Banyaknya jumlah pasien Dependent T-test dan independent T-test yaitu
menderita kolesterol yang tinggi perlu diberikan untuk mengukur pengaruh konseling terhadap
konseling gizi dalam upaya memperbaiki kualitas penurunan kadar kolesterol pasien.
hidup pasien dan meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat Kota Banda Aceh.
HASIL

METODE Karakteristik Responden

Jenis penelitian eksperimen dan Berdasarkan hasil penelitian (Tabel 1)


menggunakan desain Quasi Experimental melalui didapatkan jumlah sampel sebanyak 48 orang
pre-test post-test non-equivalent group yaitu suatu pasien, terdiri dari 24 orang yang diberikan
pendekatan eksperimen yang mengontrol situasi konseling gizi menggunakan media leaflet
rancangan sebelum dan sesudah intervensi (kelompok kasus) dan 24 orang diberikan
menggunakan kelompok sebagai pembanding, konseling gizi tanpa media (kelompok kontrol)
dengan sarasan bersifat non-random assignment yang mengalami kolesterol tinggi di Kota Banda
(AL Rahmad and Miko, 2017). Penelitian Aceh. Jumlah sampel yang diambil terdiri dari
dilaksanakan di Kota Banda Aceh dengan laki-laki dan perempuan dengan umur antara
melibatkan 48 pasien dari beberapa puskesmas 25-70 tahun.
terpilih, kelompok sampel dibagi menjadi kelompok
kasus (diberikan konseling dengan media leaflet Tabel 1. Karakteristik Responden
yang merupakan modifikasi leaflet dari penelitian Karakteristik Perlakuan Kontrol Nilai p
lain) dan kelompok kontrol (konseling tanpa media). Sampel n % n %
Konseling dilakukan selama dua kali dalam Jenis Kelamin
semingu. Penelitian dilaksanakan Februari-Maret Laki-laki 3 12,5 3 12,5 1,000
2018. Perempuan 21 87,5 21 87,5
Umur
Pengumpulan data dilakukan secara
26 – 45 tahun 13 54,1 17 70,7 0,233
wawancara dan pemeriksaan laboratorium. Data 46 – 65 tahun 11 45,9 7 29,3
yang dikumpulkan yaitu data karakteristik pasien Pendidikan
diperoleh secara wawancara menggunakan Tinggi 13 54,1 13 54,1 0,176
kuesioner, sedangkan data kadar kolesterol Menengah 8 33,3 11 45,8
diperoleh dari hasil pemeriksaan darah Rendah 3 12,5 0 0,0
laboratorium menggunakan alat Accu-cek, Pendapatan
dilakukan sebelum diberikan konseling dan Tinggi 15 62,5 12 50,0 0,383
setelah diberikan konseling. Data konseling gizi Rendah 9 37,5 12 50,0
pada kelompok kasus dilakukan secara tatap muka Pekerjaan
PNS 7 29,1 3 12,5 0,289
hanya satu kali setiap masing-masing pasien
Wiraswasta 4 16,6 1 4,1
dengan alat bantu leaflet, sedangkan pada Honorer 1 4,1 1 4,1
kelompok kontrol konseling dilakukan tanpa Pedagang 2 8,3 3 12,5
penggunaan leaflet. Konseling dilakukan oleh IRT 10 41,6 16 66,6
konselor dari Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Jumlah 24 100,0 24 100,0
Kemenkes Aceh di puskesmas terpilih sebanyak 2
orang, dengan syarat telah mengikuti pelatihan Hasil uji statistik menunjukan bahwa kedua
dan edukasi pendidikan gizi. kelompok sampel tidak menunjukan perbedaan
Analisis data pada penelitian ini secara proporsional (p>0,05), terlihat hampir
menggunakan software R-Statistik open source. menunjukan proporsi yang sama pada setiap
Pengujian prasyarat analisis penting dilakukan karakteristik seperti proporsi jenis kelamin lebih
pada pendekatan statistik parametrik mengingat banyak perempuan dibandingkan wanita, umur
model distribusi dan variansi antar kelompok data pada kedua kelompok umumnya di bawah 46
yang ada. Pengujian pra-syarat analisis tahun, pendidikan mayoritas berpendidikan tinggi
menggunakan uji Kolmogorov Smirnov diperoleh baik pada perlakuan maupun kontrol dan juga
bahwa data kadar kolesterol berdistribusi normal diikuti oleh pendapatan. Berdasarkan pekerjaan,
244 Jurnal Kesehatan, Volume 9, Nomor 2, Agustus 2018, hlm 241-247

antara kelompok perlakuan dengan kontrol berasal dari kelompok yang sama dan tidak
masing-masing hampir mempunyai proporsi yang menunjukan perbedaan proporsi antara kelompok
sama, yaitu bekerja sebagai IRT. Sehingga dapat perlakuan dengan kelompok kontrol, sebagaimana
dipastikan bahwa variabel karakteristik bukan telah disajikan pada tabel 1 Sehingga dapat
sebagai faktor perancu terhadap pengaruh dipastikan bahwa variabel karakteristik bukan
konseling dengan penurunan kadar kolesterol. sebagai faktor perancu terhadap pengaruh
konseling dengan penurunan kadar kolesterol.
Kadar Kolesterol Darah Hasil statistik sebagaimana tabel 2,
diketahui bahwa terjadi penurunan kadar
Berdasarkan Tabel 2 dapat dilihat bahwa kolesterol darah setelah diberikan konseling gizi
pada kedua kelompok intervensi mempunyai baik pada kelompok yang menggunakan media
kadar kolesterol yang tinggi diatas 200 mg/dl baik leaflet maupun pada kelompok tanpa media.
pada kelompok perlakuan maupun pada kelompok Penurunan kadar kolesterol pada kelompok yang
kontrol. Pada kelompok perlakuan yang diberikan menggunakan media leaflet yaitu sebesar 20,2
konseling menggunakan media leaflet, sebelum mg/dl dengan deviasi 15,80 mg/dl. Secara statistik
diintervensi mempunyai rata-rata kadar kolesterol terbukti bahwa terdapat perbedaan signifikan
233,7 mg/dl dan setelah diintervensi kadar (p-value<0,01) antara kadar kolesterol sebelum
kolesterol pasien menurun menjadi 213,5 mg/dl. dengan setelah konseling menggunakan leaflet
Begitu juga dengan kelompok kontrol, pada pada pasien, dengan nilai p=0,000. Hasil statistik
kelompok ini pasien hanya diberikan konseling ini dapat disimpulkan bahwa konseling gizi
tanpa media leaflet. Hasil menunjukan juga terjadi menggunakan media leaflet dapat menurunkan
penurunan kadar dari 224,5 mg/dl menjadi 217,6 kadar kolesterol darah pasien di puskesmas
mg/dl. wilayah Kota Banda Aceh.
Masing-masing pasien di puskesmas yang Selanjutnya juga terjadi penurunan kadar
pernah mendapakan konseling gizi dapat kolesterol darah pada kelompok yang hanya
diturunkan nilai atau kadar kolesterol dalam darah. mendapatkan konseling gizi tanpa menggunakan
Namun demikian, pasien yang diberikan media, penurunan kadar tersebut relatif lebih kecil
konseling gizi menggunakan media leaflet yaitu sebesar 6,9 mg/dl dengan deviasi 6,26 mg/dl.
mempunyai nilai rerata yang sama dengan pasien Hasil statistik juga membuktikan terdapat
yang mendapatkan konseling gizi tanpa media. perbedaan signifikan (p-value<0,01) antara kadar
kolesterol sebelum dengan setelah konseling gizi
Pengaruh Konseling Gizi terhadap Penurunan tanpa menggunakan media pada pasien, dengan
Kadar Kolesterol nilai p=0,001. Hal ini menunjukan bahwa,
konseling gizi dapat menurunkan kadar kolesterol
Proporsi pada setiap karakteristik seperti darah pasien di puskesmas wilayah Kota Banda
proporsi jenis kelamin, pendidikan, pendapatan Aceh walaupun tanpa penggunaan media.
serta pekerjaan menunjukan kesamaan atau

Tabel 2. Kadar Kolesterol Darah Sebelum dan Sesudah Pemberian Konseling Gizi pada Pasien
Kadar Kolesterol Kelompok Selisih Rerata ±
Min - Max Rerata ± SD CI: 95% p-value
Intervensi SD
Konseling Gizi dengan
Media Leaflet
Sebelum Konseling 210,0 – 280,0 233,7 ± 21,84 20,2 ± 15,80 13,54 s/d 26,88 0,000
Setelah Konseling 201,0 – 232,0 213,5 ± 9,30
Konseling Gizi tanpa Media
Sebelum Konseling 204,0 – 300,0 224,5 ± 27,65 6,9 ± 6,26 4,72 s/d 9,56 0,001
Setelah Konseling 200,0 – 290,0 217,6 ± 24,47

PEMBAHASAN walaupun tidak terlalu besar tanpa menggunakan


media, tetapi sangat berperan untuk dapat
Hasil penelitian menunjukan terdapat menurunkan kadar kolesterol darah pasien.
pengaruh signifikan pemberian konseling gizi Menurut Aurora et al. (2012), ternyata konseling
baik menggunakan media maupun tanpa media gizi memberikan perubahan gaya hidup pada
terhadap penurunan kadar kolesterol darah pasien pasien kolesterol, khususnya perubahan asupan
di Puskesmas wilayah Kota Banda Aceh. nutrisi. Hasil ini juga searah dengan pendapat
Pemberian konseling gizi sangat berpengaruh Yuliantini and Maigoda (2011), bahwa pemberian
Al Rahmad, Pengaruh Pemberian Konseling Gizi terhadap Penurunan Kadar Kolesterol Darah 245

konseling secara personal merupakan salah satu untuk menciptakan konseling yang efektif (AL
peran pelayanan kesehatan dalam menciptakan Rahmad and Miko, 2017). Konseling yang efektif
perubahan pola hidup dan pola makan. Upaya seyogianya membutuhkan waktu antara 20 sampai
edukatif tersebut perlu didukung melalui terapi dengan 30 menit untuk setiap pertemuan
non-farmakologis yang disebut perubahan gaya (Sukraniti and Ambartana, 2011).
hidup terapeutik Therapeutic Lifestyle Changes Konseling yang diberikan secara bertahap
(TLC) dan penggunaan obat-obat penurun dengan cara ceramah, diskusi, atau sharing sesama
kolesterol. Lebih lanjut Batista and Franceschini penderita kolesterol tinggi yang lebih banyak
(2003) berpendapat bahwa melalui konseling, melibatkan responden, dan diulang-ulang serta
klien diharapkan dapat memiliki pengetahuan dan review sebelum berlanjut ke pembahasan
keterampilan untuk membuat perubahan yang berikutnya sehingga responden lebih cepat dan
merupakan penyelesaian masalahnya. mudah menangkap atau memahami pengetahuan
Beberapa penelitian lain yang mendukung yang diberikan (Yani, 2015). Adanya pemberian
hasil penelitian ini yaitu terdapat pengaruh leaflet yang menjadi pegangan dapat berpengaruh
konseling terdapat penurunan kadar kolesterol terhadap berhasilnya penyampaian konseling,
darah yaitu seperti yang dikemukakan oleh Batista sehingga konseling gizi tidak hanya berlangsung
and Franceschini (2003) bahwa terjadi penurunan pada saat bertatap muka tetapi dapat dilakukan
jumlah pasien dengan kolesterol total tinggi, dari mandiri oleh responden (Al Rahmad and
89,6% menjadi 47,9%, dan pasien dengan LDL Almunadia, 2017). Selain itu, keberadaan
tinggi, menurun dari 82,6% menjadi 45,7%, materi/modul dan media sangat mendukung
sedangkan pada pasien dengan gejala obesitas terhadap perubahan pengetahuan dan berhasilnya
tingkat 1 dan 2 turun dari 31,9% menjadi 19,8% suatu kegiatan konseling. Pendapat tersebut
setelah mendapat konseling gizi sesuai SOP. didukung oleh AL-Rahmad and Sudargo (2016),
Hasil penelitian Cheng et al. (2004), yang bahwa keberhasilan suatu kegiatan pelatihan atau
melakukan penelitian pada penderita konseling sangat ditentukan oleh operasional dan
hiperkolesterolemia dengan rata-rata usia proses kegiatan tersebut, seperti pengembangan
responden 52 tahun dan dalam penelitian ini tidak media, proses pelaksanaan, kebutuhan sarana
menggunakan obat untuk upaya penyembuhan pendukung seperti pengembangan media dan
melainkan menggunakan konseling gizi. perlunya evaluasi sehingga peserta semakin cakap
Responden yang mendapat konseling gizi 4 kali dan cepat dalam pengambilan keputusan yang
dalam 4 bulan dibandingkan dengan pasien yang lebih baik, karena technical skill, human skill dan
tidak mendapat konseling gizi. Pasien yang managerial skill-nya telah meningkat. Selain itu
mendapat konseling mengalami penurunan penggunaan media sangat efektif dalam
kolesterol LDL yang bermakna yaitu mencapai meningkatkan pengetahuan melalui edukasi gizi,
rata-rata sebesar 6 sampai 7%, sedangkan pada adapun media yang digunakan yaitu media leaflet
kelompok kontrol terjadi penurunan kadar atau poster tentang Kadarzi (Hermina and
kolesterol LDL yang tidak signifikan dengan Prihatini, 2015).
rerata sebesar dibawah 1%. Pendidikan juga berkonstribusi terhadap
Terdapatnya pengaruh konseling gizi berhasilnya penurunan kadar kolesterol darah
terhadap penurunan kadar kolesterol dalam pasien. Menurut Wawan dalam AL Rahmad and
penelitian ini dimungkinkan oleh tiga faktor yaitu: Miko (2017), faktor pendidikan diperlukan untuk
faktor pendidikan pasien, faktor konselor, dan mendapatkan informasi seperti hal yang
faktor frekuensi konseling yang diberikan kepada menunjang kesehatan, sehingga dapat
pasien. Penelitian ini memberikan makna bahwa meningkatkan kualitas hidup. Makin tinggi
konseling yang dilakukan selama dua kali tingkat pendidikan seseorang, makin mudah
pertemuan mampu menimbulkan minat dan menerima informasi, sehingga makin banyak pula
kesadaran responden. Menurut Aurora et al. pengetahuan yang dimiliki, sebaliknya pendidikan
(2012), ternyata minat atau kemauan responden yang kurang akan menghambat perkembangan
maupun keluarga pasien dalam proses sikap seseorang terhadap nilai-nilai yang baru
pemberdayaan dan kemandirian sangat diperlukan diperkenalkan. Pendidikan sangat erat kaitannya
untuk kesuksesan penderita kolesterol agar asupan dengan pengetahuan pasien dalam menerima
yang dikonsumsi sesuai dengan anjuran yang telah informasi dari konseling, yang dapat
dipaparkan. Namun demikian, untuk mencapai meningkatkan pengetahuan pasien. Seseroang
hasil yang maksimal diperlukan pengetahuan yang berpendidikan lebih tinggi mempunyai
konselor mengenai kolesterol dan tatalaksananya, pengetahuan yang lebih baik dibandingkan
keterampilan konselor dalam melakukan pendidikan rendah (Saragih, 2010).
konseling, serta waktu pertemuan yang memadai
246 Jurnal Kesehatan, Volume 9, Nomor 2, Agustus 2018, hlm 241-247

SIMPULAN SARAN

Secara statistik, pelaksanaan konseling gizi Perlu tindak lanjut dari tenaga kesehatan di
(menggunakan media leaflet maupun tanpa Puskesmas khususnya ahli gizi dalam
media) tersebut mempunyai pengaruh positif meningkatkan konseling dan dapat melakukan
dalam menurunkan kadar kolesterol dalam darah kerjasama secara baik dengan perguruan tinggi
pada pasien puskesmas di wilayah Kota Banda dalam meningkatkan angka kesadaran masyarakat
Aceh. Sehingga merubah pemahaman dan terhadap pola konsumsi yang salah. Kegiatan ini
pengetahuan serta pola konsumsi mereka ke arah sebagai salah satu rujukan bagi pengambil
yang lebih baik. kebijakan dalam memasyarakatkan konsumsi
sayur dan buah untuk meminimalisi tinggtinya
prevalensi hiperkolesterolemia di Aceh, yang
dapat dilakukan secara intensif dan melibatkan
unsur perguruan tinggi.

DAFTAR PUSTAKA

Al-Rahmad, A. H., Annaria, A. & Fadjri, T. K. Bull, E. & Morrell, J. 2007. Simple Guide:
2016. Faktor Resiko Peningkatan Kolesterol. Jakarta, Erlangga.
Kolesterol pada Usia Diatas 30 Tahun di Cheng, C., Graziani, C. & Diamond, J. J. 2004.
Kota Banda Aceh. JURNAL NUTRISIA, Cholesterol-lowering effect of the food for
vol.18, no.2, 109-114. heart nutrition education program. Journal
AL-Rahmad, A. H. & Sudargo, T. 2016. of the American Dietetic Association,
Efektivitas Pelatihan Standar Pertumbuhan vol.104, no.12, 1868-1872.
WHO Anthro terhadap Kualitas dan Hermina, H. & Prihatini, S. 2015. Pengembangan
Informasi Data Status Gizi Balita. Journal Media Poster dan Strategi Edukasi Gizi
of Information Systems for Public Health, untuk Pengguna Posyandu dan Calon
vol.1, no.1, 39-46. Pengantin. Buletin Penelitian Kesehatan,
Al Rahmad, A. H. & Almunadia, A. 2017. vol.43, no.3, 195-206.
Pemanfaatan media flipchart dalam Herwati, H. & Sartika, W. 2013. Terkontrolnya
meningkatkan pengetahuan ibu tentang Tekanan Darah Penderita Hipertensi
konsumsi sayur dan buah. Jurnal Berdasarkan Pola Diet dan Kebiasaan Olah
Kedokteran Syiah Kuala, vol.17, no.3, Raga di Padang Tahun 2011. Jurnal
140-146. Kesehatan Masyarakat Andalas, vol.8, no.1,
AL Rahmad, A. H. & Miko, A. 2017. Peningkatan 8-14.
Pengetahuan Calon Pengantin Melalui Listyaningsih, K. D., Astuti, H. P. & Wijayanti, I.
Konseling ASI Eksklusif di Aceh Besar. B. 2018. Pengaruh konsumsi susu jagung
Buletin Penelitian Kesehatan, vol.45, no.4, dan senam lansia terhadap tekanan darah
249-256. dan kadar kolesterol pada lansia. Jurnal
Aurora, R. G., Sinambela, A. & Noviyanti, C. H. Kesmadaska, vol.9, no.1, 115-119.
2012. Peran konseling berkelanjutan pada Nilawati, S., Krisnatuti, D. & Mahendra, D. 2008.
penanganan pasien hiperkolesterolemia. J Care Yourself, Kolesterol. Jakarta, Penerbit
Indon Med Assoc, vol.62, no.5, 194-201. Plus.
Balitbangkes 2013a. Laporan Riset Kesehatan Ogden, C., Carroll, M. D., Curtin, L. R., Lamb, M.
Dasar 2013, Jakarta, Badan Penelitian dan M. & Flegal, K. M. 2010. About childhood
Pengembangan Kesehatan. Kementerian obesity. JAMA, vol.303, no.3, 242-249.
Kesehatan RI. Saragih, B. 2010. Kolesterol dan Usaha-Usaha
Balitbangkes 2013b. Laporan Riset Kesehatan Penurunannya, Yogyakarta, Bimotry
Dasar 2013 Provinsi Aceh, Jakarta, Badan Sari, N., Ahmad, A. & Arnisam 2014. Asupan
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. serat dan kejadian hiperkolesterolemia pada
Kementerian Kesehatan RI. guru SD di Kecamatan Ulee Kareng Banda
Batista, M. d. C. R. & Franceschini, S. d. C. C. Aceh. Nasuwakes, vol.7, no.2, 207-212.
2003. Impact of nutritional counseling in Smith, G. 2007. Epidemiology of dyslipidemia
reducing serum cholesterol in public health and economic burden on the healthcare
service patients. Arquivos brasileiros de system. American journal of managed care,
cardiologia, vol.80, no.2, 167-170. vol.13, no.3, S68.
Al Rahmad, Pengaruh Pemberian Konseling Gizi terhadap Penurunan Kadar Kolesterol Darah 247

Sukraniti, D. P. & Ambartana, I. W. 2011. http://www.who.int/mediacentre/factsheets


Pengaruh Konseling Gizi terhadap /fs311/en/ (Accessed 6/1/2017).
Perubahan Kadar Gula Darah Berdasarkan Yani, M. 2015. Mengendalikan Kadar Kolesterol
Pengetahuan dan Kepatuhan Diet Penderita pada Hiperkolesterolemia. Jurnal
Diabetes Melitus di Poliklinik Gizi RSUD Olahraga Prestasi, vol.11, no.2, 1-7.
Kabupaten Karangasem. J Ilmu Gizi, vol.2, Yuliantini, E. & Maigoda, T. C. 2011. Impact Of
no.2, 100-8. Sports And Nutrition Counseling To Blood
Ujani, S. 2016. Hubungan Antara Usia Dan Jenis Pressure And Nutritional Status Based On
Kelamin Dengan Kadar Kolesterol Waist Circumference In Hypertensive
Penderita Obesitas RSUD Abdul Moeloek Patients At Bengkulu Municipality. Buletin
Provinsi Lampung. Jurnal Kesehatan, vol.6, Penelitian Sistem Kesehatan, vol.14, no.3
no.1, 43-48. Jul, 290-300.
WHO. 2016. Obesity and Overweight. WHO Int.

You might also like