Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Diet Pada Pasien Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani Hemodialisis
Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Diet Pada Pasien Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani Hemodialisis
ABSTRACT
Diet on chronic renal failure patient is very important to avoid the appearance of uremia effect, liquid
hoarding which can affect heart congestive failure and heart edema so that the death is last final. Family
support is a factor that influences obedience. The aim of this research was to know the correlation of
family support with diet obedience on chronic renal failure patient in Dr. ReksodiwiryoTk
III hospitalPadang on year 2017. This research used descriptive analytic with the research design
was cross sectional study. This research had been done on October 2016 to Mei 2017. The population
in this research was 161 people and the sample was taken by accidental sampling in two weeks for 62
respondents at Hemodialisa room in Dr. ReksodiwiryoTk III hospitalPadang. The data analysis was
done by computerization and analyzed in univariat with frequency distribution and bivariat used chi-
square test with p value <0,05. The result of this research showed that more than a half respondent
(62,9%) had high disobedience and more than a half respondent (61,3%) got less family support.
Based on the statistic test, it showed that there was a useful relationship between family support and
diet obedience (p= 0,003). To increase family support on diet obedience, it is suggested to medic and
family to give the information, attention, and support to patient in doing diet therapy.
ABSTRAK
Diet pada pasien gagal ginjal kronik sangat penting mengingat adanya efek uremia, penumpukan
cairan yang dapat menyebabkan gagal jantung kongestif serta edema paru sehingga berujung pada
kematian. Dukungan keluarga merupakan faktor yang mempengaruhi kepatuhan. Tujuan penelitian
ini adalah untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan diet pada pasien gagal
ginjal kronik di Rumah Sakit Tk.III Dr. Reksodiwiryo Padang Tahun 2017.Penelitian ini bersifat
Deskriptif Analitik dengan desain penelitian Cross Sectional Study. Penelitian ini telah dilakukan
pada bulan Oktober 2016 - Mei 2017 . Populasi dalam penelitian ini sebanyak 161 orang, sampel
diambil secara accidentalsampling dengan batasan waktu 2 minggu sampel sebanyak 62 orang di
Ruangan Hemodialisa Rumah Sakit Tk.III Dr. Reksodiwiryo Padang. Pengolahan data secara
komputerisasi, dianalisis secara univariat dengan distribusi frekuensi dan bivariat menggunakan uji
chi-Square dengan p value <0,05.Hasil yang didapatkan bahwa lebih separuh (62,9%) responden
memiliki ketidakpatuhan tinggi dan lebih dari separuh (61,3%) responden mendapatkan dukungan
keluarga kurang baik. Berdasarkan uji statistic didapatkan adanya hubungan yang bermakna antara
dukungan keluarga dengan kepatuhan diet (p= 0,003). Untuk meningkat dukungan keluarga terhadap
kepatuhan diet disarankan bagi tenaga kesehatan dan keluarga untuk memberikan informasi,
perhatian dan dukungan kepada pasien dalam menjalani terapi diet.
pasien patuh pada dietnya. Agar kebutuhan kurang baik (70,6%) responden sedangkan
pasien tetap tercukupi dan dapat dukungan keluarga yang baik (29,4%)
beraktivitas secara normal (Smeltzer & responden.
Bare, 2002). Penelitian lain dilakukan olehNurul
Diet yang bersifat membatasi akan (2014) menunjukkan bahwa kategori patuh
merubah gaya hidup dan dirasakan pasien (43,8%) dan sebanyak (56,2%) responden
sebagai gangguan, serta diet yang termasuk kategori tidak patuh dan
dianjurkan tersebut tidak disukai oleh didapatkan dukungan keluarga tidak baik
kebanyakan pasien. Pasien merasa (54,8%) responden dan (55,2%) responden
“dihukum” bila menuruti keinginan untuk termasuk kategori ada dukungan keluarga.
makan dan minum. Karena bila pasien Menurut Wold Health Organization
menuruti keinginan untuk makan dan (WHO) pertumbuhan jumlah penderita gagal
minum. Karena bila pasien menuruti ginjal pada tahun 2013 telah meningkat 50%
keinginannya maka akan terjadi seperti dari tahun sebelumnya. Kejadian dan
asites, hipertensi, edema, kram dan lain- prevalensi gagal ginjal di Amerika Serikat
lain. Hal ini membuat pasien merasa meningkat 50% di tahun 2014. Data
sangat kesakitan dan tidak bisa melakukan menunjukkan bahwa setiap tahun 200.000
aktivitas sehari-hari. Oleh karena itu, orang Amerika menjalani hemodialisis
pasien menjadi tergantung kepada karena gangguan ginjal kronis artinya 1140
keluarganya (Smeltzer dan bare, 2002). dalam satu juta orang Amerika adalah pasien
Dukungan keluarga merupakan suatu dialisis (Widyastuti, 2014). Di seluruh dunia,
bentuk dorongan dan selalu memberikan diperkirakan 2 juta orang mendapat dialisis
bantuan bila pasien membutuhkan setiap tahunnya.
(Friedman, 1998 dalam Akhmadi, 2009). Indonesia dalam beberapa tahun
Dukungan keluarga menurut House dan terakhir ini terus terjadi peningkatan jumlah
Kahn (1985) dalam Friedman (2010), pasien yang mendapatkan dialisis, padahal
terdapat empat tipe dukungan keluarga fasilitasnya terbatas, mungkin ada 100.000
yaitu dukungan instrumental (sumber orang yang perlu dialisis (Kumar,
pertolongan yang praktis dan konkrit), 2012).Angka kejadian gagal ginjal kronis di
dukungan informasional (keluarga sebagi Indonesia berdasarkan data dari Riskesdas
kolektor dan penyebar informasi yang baik pada tahun 2013, prevalensi gagal ginjal
dan dapat dipercaya), dukungan penilaian kronis 0,2% dari penduduk Indonesia. Hanya
(keluarga sebagai pembimbing, penengah 60% dari pasien gagal ginjal kronis tersebut
dalam memecahkan masalah, sebagai yang menjalani terapi dialisis.
sumber dan validator identitas dalam Prevalensi penyakit gagal ginjal
keluarga), dan dukungan emosional kronis di Provinsi Sumatera Barat 0,2%
(keluarga sebagai tempat berlindung yang dari penduduk dari pasien gagal ginjal
aman dan damai untuk beristirahat dan kronis di Indonesia, yang mencakup pasien
pemulihan serta dapat membantu dalam mengalami pengobatan, terapi penggantian
menguasai terhadap emosi). ginjal, dialysis peritoneal dan Hemodialisis
Berdasarkan penelitian yang pada tahun 2013(Riskesdas, 2013).
dilakukan Yulinda (2015) tentang Data yang diperoleh dari Rumah
hubungan antara dukungan sosial keluarga Sakit Tingkat III Dr. Reksodiwiryo Padang
dengan kepatuhan pasien gagal ginjal , jumlah pasien yang menjalani
kronis dalam melakukan dietdi Rumah hemodialisa rutin pada tahun 2013 adalah
Sakit TelogorejoSemarang menyatakan 179 orang , dan meningkat pada tahun
bahwa lebih dari separuh (67,7%) 2014 menjadi 440 orang, dan terakhir
responden tidak patuh dan (32,4%) tahun 2015 tercatat 658 orang yang rutin
responden yang patuhdalam menjalalani menjalani hemodialisa, dan diperkirakan
diet dan didapatkan dukungan keluarga semakin meningkat setiap tahunnya.
Berdasarkan survey awal yang telah lebih dari separuh yaitu 39 orang (62,9%)
peneliti lakukan pada tanggal 12 Oktober responden memiliki kepatuhan diet tidak
2016 sampai 19 Oktober 2016 dengan baik.
melakukan wawancara kepada 10 orang Tabel 2. Frekuensi Responden
pasien yang menderita gagal ginjal kronik Berdasarkan Kepatuhan Diet
yang menjalani hemodialisa didapatkan 6 No Kepatuhan F %
dari 10 orang pasien yang tidak patuh Diet
terhadap diet nya dan 7 dari 10 orang 1 Tidak patuh 39 62,9
pasien yang setiap terapi selalu sendiri 2 Patuh 23 37,1
tidak ada keluarga yang menemaninya. Jumlah 62 100
Tujuan dari penelitian ini adalah Hasil penelitian menunjukkan bahwa
untuk mengetahui hubungan dukungan proposi responden dengan dukungan
keluarga dengan kepatuhan diet pada keluarga tidak baik terhadap kepatuhan diet
pasien gagal ginjal kronik yang menjalani sebanyak 30 (78,9%) responden tidak patuh
hemodialisa di Rumah Sakit Tingkat III dalam menjalani diet. Sedangkan dengan
Dr. Reksodiwiryo Padang tahun 2017. dukungan keluarga baik terhadap
kepatuhan diet sebanyak 9 (37,5%)
METODE PENELITIAN responden tidak patuh dalam menjalani
Desain penelitian adalah deskriptif diet. Hasil tersebut dapat dilihat pada tabel
analitikdengan pendekatan cross sectional dibawah ini
study. penelitian ini dilakukan pada Tabel 3. Hubungan Dukungan Keluarga
bulanOktober 2016 sampai Mei 2017. Dengan Kepatuhan Diet
Populasi dalam penelitian ini sebanyak 161 Juml
orang, sampel diambil secara accidental Kepatuhan Diet
sampling dengan batasan waktu 2 minggu ah
sampel sebanyak 62 orang. Pengambilan Dukunga
TidakPatuh Patuh P
data dilakukan dengan pengisian kuisioner
nKeluar
yang dibagikan kepada pasien gagal ginjal
n % n % (va
kronis yang menjalani hemodialisa, dengan ga N %
kriteria inklusi: kesadaran composmentis lue
dan telah menjalani hemodialisa > 3 bulan. )
Data dianalisis secara distribusifrekuensi dan Tidakbai 30 78,9 8 21 3 1
menggunakan uji chi-square dengan tingkat kgg ,1 8 0
kemaknaan 95%. 0 0,0
Baikenda 9 37,5 15 62 2 1 03
h ,5 4 0
HASIL DAN PEMBAHASAN 0
Hasil penelitian menunjukkan Jumlahml 39 62, 23 37,1 6 1
bahwa Lebih dari separuh yaitu 38 orang a 9 2 0
(61,3%) responden memiliki dukungan 0
keluarga tidak baik di Rumah Sakit TK.III Hasil Penelitian ini sejalan dengan
Dr. Reksodiwiryo Padang 2017. Hasil penelitianGeledis (2015) dengan hasil
penelitian dapat dilihatdalam tabel berikut. penelitian didapatkan nilai p–Value=
Tabel 1. Distribusi Frekuensi 0,001(p< 0,05). Hasil analisis tersebut
Responden Berdasarkan Dukungan menunjukkan adanya hubungan yang
Keluarga bermakna antara dukungan keluarga
No DukunganKeluarga F % dengan kepatuhan diet pada pasien gagal
1 Tidak baik 38 61,3 ginjal kronik di Irina C2 dan C4 RSUP.
2 Baik 24 38,7 Prof. Dr. R. D. Kandou Manado.
Jumlah 62 100 Hasil penelitian ini juga sama dengan
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa hasil penelitian Yulinda (2015)
menunjukkan Ada hubungan positif antara
dukungan social keluarga dengan
kepatuhan pasien gagal ginjal kronis dalam
melakukan diet dengan didapatkan nilai p
– Value = 0,098 (p< 0,05). Semakin besar
dukungan social keluarga yang dirasakan
pasien gagal ginjal kronis, maka semakin responden tidak patuh dalam menjalalani
patuh pasien gagal ginjal kronis dalam diet. Hasil penelitian ini sejalan dengan
melakukan diet dan sebaliknya semakin hasil penelitian Dilek (2015) tentang
kecil dukungan social keluarga yang kepatuhan terhadap pembatasan diet dan
dirasakan pasien gagal ginjal kronis, maka cairan individu pada perawatan
semakin kurang patuh dalam melakukan hemodialisis dan faktor-faktor yang
diet. mempengaruhi di Turki dengan hasil
Kepatuhan pasien penyakit ginjal bahwa 98,3% individu mengalami
dalam menjalani diet rendah cairan ketidakpatuhan terhadap diet dan 95,0%
membutuhkan suatu pengetahuan yang baik dengan pembatasan cairan.
tentang manfaat diet dan cara diet. Menurut teori Laureen Green, ada
Ketidakpatuhan pasien untuk diet rendah beberapa faktor yang mempengaruhi
protein dapat membahayakan kesehatan perilaku kesehatan dan kepatuhan, salah
pasien seperti anoreksia, mual, dan muntah. satunya adalah factor pendukung seperti
Hal ini sesuai dengan Hartono (2006) yang dukungan keluarga. Dukungan keluarga
menyatakan bahwa diet protein yang tepat dengan kepatuhan diet pada pasien gagal
akan memperlambat terjadinya keracunan ginjal kronik yang menjalani hemodialisa
ureum. Ketidakpatuhan pasien ginjal untuk akan menimbulkan pengaruh positif bagi
menjalani diet rendah natrium dapat kesejahteraan fisik maupun psikis.
membahayakan kesehatan pasien seperti Seseorang yang mendapat dukungan akan
retensi cairan, edema perifer, edema paru- diperhatikan,disayangi, merasa berharga
paru, hipertensi dan gagal jantung kongestif dapat berbagi beban, percaya diri dan
dan kepatuhan diet kalium meliputi menumbuhkan harapan sehingga mampu
mengupas buah, mencuci dan merendam menangkal atau mengurangi stres yang
dalam air hangat, mengurangi makan buah akhirnya akan mengurangi depresi.
jeruk dan apel, memilih buah yang rendah Dukungan keluarga dapat
kalium seperti buah, semangka dan bermanfaat positif bagi kesehatan bila pasien
rambutan, makan pisang. Ketidakpatuhan dukungan yang layak dan sesuai dengan apa
pasien ginjal kronis melakukan diet kalium yang pasien butuhkan. Karena bentuk
disebabkan kurangnya pemahaman pasien dukungan informasi tentang diet dari
terhadap instruksi yang diberikan oleh keluarga kepada pasien kurang optimal maka
perawat pada pasien. Kesalahanan dalam pasien kurang peduli pada diet yang
pemahaman instruksi ini mempengaruhi diet dianjurkan. Kemampuan keluarga dalam
natrium yang dilakukan oleh pasien. memberikan perawatan kesehatan
Hal ini terbukti dari jawaban respon mempengaruhi status kesehatan keluarga,
den terhadap kuisioner yang diberikan, dimana keluarga adalah sumber dukungan
hasil penelitian dari kuesiner no 1 kurang yang penting karena keluarga merupakan
dari separuh (45,2%) pasien jarang tempat pertumbuhan dan perkembangan
mengukur jumlah konsumsi minuman individu.
sesuai dengan takaran yang diharuskan. Menurut Nurkhayati (2005)
Seorang pasien gagal ginjal kronis menyatakan bahwa keluarga berperan
diharapkan patuh dalam melakukan diet penting dalam keberhasilan terapi
agar tubuh mereka sehat dan dapat hemodialisis baik saat pradialisis maupun
melakukan aktivitasnya sehari-hari. saat dialysis karena dukungan dari
PenelitianYulinda (2015) dengan keluarga dapat mempengaruhi tingkah laku
judul Hubungan Antara Dukungan Sosial pasien dan tingkah laku ini member hasil
Keluarga Dengan Kepatuhan Pasien Gagal kesehatan seperti yang diinginkan.
Ginjal Kronis Dalam Melakukan Diet di Keluarga juga berperan penting dengan
RS.Telogorejo Semarang menyatakan memantau asupan makanan dan minuman
bahwa lebih dari separuh (67,7%) pasien agar sesuai dengan ketentuan diet.
Tanpa adanya keluarga mustahil program Almatsier, Sunita. (2009). Prinsip Dasar
terapi hemodialisis dapat dilaksanakan Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia
sesuai jadwal. Pustaka Utama
Menurut analisa peneliti yang telah Arikunto & Suharsini. (2010). Manajemen
diteliti banyaknya responden yang Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
tidak patuh tinggi dikarenakan kurangnya Black, J. M & Hawks, J. H. (2009). Medikal
dukungan keluarga untuk memberikan surgical nursing, Edisi 8.
perhatian terhadap klien kurang serta Philadelpia: WB Saunders
kurangnya informasi yang di dapat Company.
keluarga untuk mengetahui tindakan Cahyaningsih, N. D. (2009). Hemodialisa
terhadap pengobatan pasien, hal ini (Cuci Darah) : Panduan Praktis
dibuktikan dengan hasil penelitian dari no Perawatan Gagal Ginjal.
15 kurang dari separuh (47,6%) keluarga Jogjakarta: Mitra Cendikia
kurang peduli dengan kebutuhan dan Nekada, C. D. Y. (2012). Hubungan
keinginan yang berkaitan dengan Dukungan Keluarga Dengan
kelancaran program diet. Kepatuhan Pada Pasien Gagal
Kurangnya dukungan keluarga Ginjal Kronik Dalam Menjalani
terhadap pasien akan berpengaruh langsung Hemodialisa Di RSUP Dr. Soeradji
pada kepatuhan diet. Sehingga hal ini Tirtonegoro. Klaten.
beresiko terhadap kesehatan dan dapat http://journal.respati. Diakses pada
berakibat buruk terhadap kondisi pasien. tanggal 19 oktober 2016
Davey, Patrick. (2005). At a Glance
SIMPULAN Medicine. Jakarta: Erlangga. Friedman, M.
Semakin baik dukungan keluarga yang M. (2010). Buku Ajar Keperawatan
dimiliki pasien, maka semakin patuh Keluarga: Riset, Teori, & Praktik, Ed.5.
pasien dalam menjalani dietnya. Jakarta: EGC
Mann, Jim., & Stewart, Truswell. (2014). Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). (2013).
Buku Ajar Ilmu Gizi. Jakarta: EGC Badan Penelitian dan
Mary E. B. (2011). Ilmu Gizi Dan Diet. Pengembangan Kesehatan
Yogyakarta: Yayasan Essentia Kementerian RI tahun 2013.
Medika (YEM) http://www.depkes.go.id/resources/
Moore, M. C. (1997). Buku Pedoman download/general/Hasil%20Riskes
Terapi Diet Dan Nutrisi. Jakarta: das%202013.pdf. Diakses pada
Hipokrates tanggal 19 Oktober 2016
Muttaqin, A., & Kumala, S. (2012). Asuhan Rini, Setia,. dkk. (2013). Hubungan Antara
Keperawatan Gangguan Sistem Dukungan Keluarga Terhadap
Perkemihan. Jakarta: Salemba Kepatuhan Dalam Pembatasan
Medika Asupan Nutrisi Dan Cairan Pada
Niven, N. (2002). Psikologi Kesehatan. Pasien Gagal Ginjal Kronik
Jakarta: EGC. Dengan
Notoatmodjo, Soekidjo. (2005). Promosi Hemodialisa.http://repository.unri.a
Kesehatan Teori Dan Aplikasinya. c.id/xmlui/bitstream/handle/123456
Jakarta: Rineka Cipta 789/4064/jurnal%20rini.pdf?seque
Notoatmodjo, Soekidjo. (2007). Promosi nce=1. Diakses pada tanggal 19
Kesehatan Dan Ilmu Perilaku. oktober 2016
Jakarta: Rineka Cipta Rostanti, Anggreini., dkk. (2014). Faktor-
Notoatmodjo, Soekidjo. (2010). Faktor Yang Berhubungan Dengan
Metodologi Penelitian Kesehatan. Kepatuhan Menjalani Terapi
Jakarta: Rineka Cipta Hemodialisa Pada Penyakit Ginjal
Notoatmodjo, Soekidjo. (2012). Perilaku Kronik Di RSUP Prof. Dr.R.D
Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Kandou. Manado.
Notoatmodjo, Soekidjo. (2014). Ilmu http://ejournal.unsrat.ac.id/index.p
Perilaku Kesehatan. Jakarta: hp/jkp/article/viewFile/12873/1246
Rineka Cipta 3. Diakses pada tanggal 2 Oktober
Nursalam. (2009). Asuhan Keperawatan 2016
Pada Pasien Dengan Gangguan Satyaningrum, Megawati. (2011).
Sistem Perkemihan. Jakarta: Hubungan Dukungan Keluarga
Salemba Medika Dengan Kepatuhan Diet Pada
Nursalam. (2011). Konsep Dan Penerapan Pasien Gagal Ginjal Kronis Dengan
Metodologi Penelitian Ilmu Terapi Hemodialisis Di RS PKU
Keperawatan. Jakarta: Salemba Muhamadiyah . Jogjakarta.
Medika http://opac.unisayogya.ac.id/1126/
Nursalam & Fransiska, B. (2010). Asuhan 1/Naskah%20Publikasi%20Megaw
Keperawatan pada Gangguan ati%20Satyaningrum.pdf. Diakses
Sistem Perkemihan. Jakarta: pada tanggal 23 September 2016
Salemba Medika Smeltzer, S.C. (2002). Buku Ajar
Nursalim. (2015). Faktor-Faktor Yang Keperawatan Medikal-Bedah
Mempengaruhi Kepatuhan Terapi Brunner & Suddarth. Jakarta: EGC
Cairan Pada Pasien Gagal Ginjal Sudiharto. (2007). Asuhan Keperawatan
Kronik Yang Menjalani Keluarga dengan Pendekatan
Hemodialisa Di Rumah Sakit TK.III Keperawatan Transkultural.
01.06.01 Dr. Reksodiwiryo Padang. Jakarta: EGC
(Skripsi). Padang: Stikes YPAK Sudoyo, A.W., dkk. (2009). Buku Ajar Ilmu
Padang. Penyakit Dalam. Jakarta: Interna
O’Callaghan, C. A. (2007). At a Glance Publishing
Sistem Ginjal. Jakarta: Erlangga
Kopertis Wilayah X 422
F. Mailani & R.F Andriani - Hubungan Dukungan… Jurnal Endurance 2(3) October 2017 (416-423)