0% found this document useful (0 votes)
35 views17 pages

Vol. 4 No. 1 Juni 2020: Abstract

This document summarizes a study examining waste management at the Patommo landfill in Sidrap Regency, Indonesia. It finds that rapid development in Sidrap has not been matched with serious environmental awareness, resulting in increasing waste volumes. The waste produced is dumped at the Patommo landfill, causing odor issues. The study aims to determine if waste management at Patommo complies with Regional Regulation No. 7 of 2016 on waste management. It uses a normative-empirical legal approach, reviewing applicable laws and the conditions at the landfill site.
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
35 views17 pages

Vol. 4 No. 1 Juni 2020: Abstract

This document summarizes a study examining waste management at the Patommo landfill in Sidrap Regency, Indonesia. It finds that rapid development in Sidrap has not been matched with serious environmental awareness, resulting in increasing waste volumes. The waste produced is dumped at the Patommo landfill, causing odor issues. The study aims to determine if waste management at Patommo complies with Regional Regulation No. 7 of 2016 on waste management. It uses a normative-empirical legal approach, reviewing applicable laws and the conditions at the landfill site.
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 17

23

Vol. 4 No. 1 Juni 2020

PENGELOLAAN SAMPAH
DI TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) PATOMMO SIDRAP
(Tinjauan Yuridis Peraturan Daerah No. 7 Tahun 2016 Tentang
Pengelolaan Persampahan)

Muthmainnah1, Adris2

Fakultas Hukum1
Universitas Muhammadiyah Parepare, Jalan Jendral Ahmad Yani KM 6 Kota Parepare
Kode Pos91113, Telpon: 0421-22757/Fax 0421-2554 Sulawesi Selatan Indonesia
Email : [email protected]

Fakultas Hukum2
Universitas Muhammadiyah Parepare, Jalan Jendral Ahmad Yani KM 6 Kota Parepare
Kode Pos91113, Telpon: 0421-22757/Fax 0421-2554 Sulawesi Selatan Indonesia
Email :[email protected]

Abstract:The development of rapid development in Sidrap district has not been matched by serious
awareness of environmental impacts. Especially rubbish It is usually present as a risk for a city that
moves into a big city. A large population with high growth rates results in increased volume of waste.
In addition, the consumption pattern of the community contributes to creating increasingly diverse
types of waste, including packaging waste that is dangerous and / or difficult to decompose by natural
processes and can damage the surrounding environment. Management and handling of waste is
absolutely necessary, with special attention because it involves a very vital environment. Many cities
in Indonesia in developing Final Disposal Sites (TPAs) do not pay attention to the standards for
making landfill and pay attention to Environmental Impact Assessment (EIA). Inevitably, many cases
in big cities arise due to garbage, both household and industrial waste because they are not properly
processed and managed. The waste produced by the residents of Sidrap was dumped at Patommo Kep
concern's Final Disposal Site (TPA), which is currently being raised by many residents living in the
area around the TPA. A pungent odor occurs during the day and night or when the garbage is
flattened. Environmental pollution caused by garbage lately is growing rapidly. We have realized that
the problem of waste is very disturbing to the health and balance of the environment. To handle it, it
needs the active role of the community and the government, especially the respective regional
governments. Based on this, this study seeks to examine whether waste management in Patommo
landfill meets the applicable regulations in Perda No.7 of 2016.

Keywords : waste management, TPA Patommo


Abstrak:Perkembangan pembangunan yang pesat di kabupaten sidrap belum diimbangi kewaspadaan
serius terhadap dampak lingkungan hidup. Terutama sampah Hal itu biasa hadir sebagai risiko suatu
kota yang bergerak menjadi kota besar.Jumlah penduduk yang besar dengan tingkat pertumbuhan
yang tinggi mengakibatkan bertambahnya volume sampah. Disamping itu, pola konsumsi masyarakat
memberikan kontribusi dalam menimbulkan jenis sampah yang semakin beragam, antara lain sampah
kemasan yang berbahaya dan/atau sulit diurai oleh proses alam dan dapat merusak lingkungan
sekitar.Pengelolaan dan penanganan sampah mutlak diperlukan yakni dengan perhatian khusus karena
menyangkut lingkungan yang sangat vital.Banyak kota-kota di Indonesia dalam membangun Tempat
Pembuangan Akhir (TPA) tidak memperhatikan standar pembuatan TPA dan memperhatikan Analisa
Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).Tak pelak jika banyak kasus dikota-kota besar timbul
diakibatkan sampah baik itu sampah rumah tangga maupun sampah industri karena tidak diolah dan
dikelola dengan baik.Sampah yang diproduksi warga Sidrap dibuang di Tempat Pembuangan Akhir
24
Vol. 4 No. 1 Juni 2020

(TPA) Patommo Keprihatinan yang muncul saat ini banyak dilontarkan warga yang mendiami wilayah
sekitar TPA.Bau menyengat muncul pada siang dan malam hari atau saat sampah
diratakan.Pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh sampah akhir-akhir ini berkembang dengan
cepat.Telah kita sadari masalah sampah sangat mengganggu kesehatan dan keseimbangan lingkungan
hidup.Untuk menanganinya perlu peran aktif masyarakat dan pemerintah khususnya pemerintah
daerah masing-masing.Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini berusaha untuk mengkaji apakah
pengelolaan sampah di TPA Patommo sudah memenuhi aturan yang berlaku dalam Perda No 7 Tahun
2016.
Kata Kunci : Pengelolaan sampah, TPA
Patommo.LATAR BELAKANG pengelolaan sampah yang menjadi suatu
Pengaturan mengenai pengelolaan permasalahan dasar juga selalu menjadi
sampah perkotaan diatur dalam Undang– kendala.Salah satu alasannya karena masih
Undang Nomor 18 Tahun 2008 Tentang rendahnya investasi swasta dalam
Pengelolaan Sampah dan Perda No 7 tahun pengelolaan sampah.Masalah sampah juga
2016 Tentang pengelolaan persampahan. diperparah oleh paradigma bahwa sampah
Mungkin salah manusia juga jika sampah merupakan limbah domestik rumah tangga
mengganggu.Manusia kurang arif dalam atau industri yang tidak bermanfaat.
mengenali sampah.Sampah hanya Sampah sebagai hasil samping dari
didefinisikan sebagai sesuatu yang harus berbagai aktifitas/kegiatan dalam
dibuang karena tidak mempunyai manfaat kehidupan manusia maupun sebagai hasil
lagi.Tempat pembuangan bisa dimana saja. dari suatu proses alamiah, yang sering
Bisa di selokan, di jalanan, sungai, menimbulkan permasalahan serius
halaman, kantor, tempat parkir, diberbagai Kabupaten/Kota di indonesia,
bertebangan tidak teratur dan sangat khususnya bagi Kabupaten Sidrap.
menggangu lingkungan. Terlebih lagi pada Permasalahan 1 sampah di berbagai
tempat pembuangan sampah sementara, perkotaan tidak saja mengancam aspek
sampah meluap karena selain terbatasnya keindahan dan kebersihan kota tersebut,
volume, juga armada truk pengangkut namun lebih jauh akan memberikan
sampah yang tidak biasa dimanfaatkan dampak negative bagi kelestarian
secara maksimal dalam kenyataanya tidak lingkungan dan kesehatan masyarakat
semua truk yang siap operasional bisa apabila tidak ditangani secara baik. Pada
ditingkatkan semaksimal mungkin, suatu perubahan pembangunan suatu kota
sehingga wajar apabila pemerintah yang tentu akan menimbulkan dampak bagi kota
menangani sampah tidak mengangkut tersebut. Dengan bertambahnya populasi
semuanya ke tempat pembuangan akhir. penduduk kota maka, sudah tentu akan
Selama ini pengelolaan sampah
1
Ricky rabowo, “pengelolaan sampah di tempat
masih diserahkan kepada pemerintah pembuangan sampah akhir” skripsi ilmu hukum,
program sarjana ilmu hukum, (Purwokerto:
daerah.Selain itu terbatasnya anggaran
UNSOED,2011) Tidak dipublikasikan , hlm 8
25
Vol. 4 No. 1 Juni 2020

menghasilkan produk-produk sampah yang sudah tidak layak lagi, karena akhir dari
memang harus dihadapi oleh kota tersebut. pembuangan sampah ke TPA akan
Khususnya untuk Kabupaten Sidrap. menghasilkan masalah dan bukan
Peningkatan populasi dan 2 pertumbuhan menyelesaikan masalah. Sehingga
ekonomi di Kabupaten Sidrap juga diperlukan TPA yang layak dan dapat
mempengaruhi kondisi lingkungan dipergunakan diseluruh
terutama sampah di wilayah ini.Sebanding Kabupaten/Kota.Dalam hal ini adalah
dengan peningkatan pertumbuhan jumlah kabupaten sidrap yang pertumbuhan
penduduk, sampah di wilayah ini penduduknya semakin pesat. Sehingga
jumlahnya semakin meningkat dari waktu mau tidak mau konsumsi masyarakat
ke waktu.Kegiatan konsumsi masyarakat semakin tinggi dan ini menimbulkan
memiliki korelasi yang positif terhadap banyak sampah yang akan terbuang. Salah
jumlah sampah yang terbagi menjadi satu tempat pembuangan sampah di
sampah organik dan anorganik.Sampah Kabupaten Sidrap adalah TPA Patommo.
organik masih menjadi komponen terbesar
METODE PENELITIAN
yaitu sebesar 65 % diikuti oleh sampah
1.Pendekatan Penelitian
kertas dan plastik.Sampah yang dihasilkan
Metode pendekatan yang dipakai
hanya dibuang dari sumbernya tanpa
dalam penelitian ini adalah menggunakan
diolah. Disisi lain, pengelolaan sampah
pendekatan normatif-empiris yaitu
oleh dinas terkait hanya fokus pada
pendekatan yang menggunakan konsepsi
pengumpulan dan pengangkutan ke
legisme positivis yang memandang hukum
Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
identik dengan norma-norma tertulis yang
Untuk mengatasi masalah produk
dibuat dan diundangkan oleh lembaga atau
sampah sudah tentu dibutuhkan TPS (
pejabat berwenang.selain konsepsi ini
Tempat Pembuangan Sampah ) sementara
juga meninjau hukum sebagai suatu
dan selanjutnya akan diangkut dan dibuang
system normatif mandiri, bersifat tertutup
ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir)
dan terlepas dari kehidupan masyarakat
sampah. Yang biasa dan yang akan
yang nyata. Sedangkan empiris
menjadi masalah dalam pembuangan
memandang hukum sebagai nilai yang
sampah ke TPA adalah tempat TPA yang
hidup di masyarakat.
kurang baik yang biasa dilakukan di
berbagai kabupaten/kota yaitu dengan
metode open dumping dan sea dumping
2
Kementrian Lingkungan Hidup. Status
Lingkungan HidupIndonesia.(Jakarta:KNLH. 2009)
26
Vol. 4 No. 1 Juni 2020

2.Lokasi Penelitian Dan Objek 4.Teknik Pengumpulan Data


Penelitian Penelitian kepustakaan yaitu
mengumpulkan data dan mempelajari data
Dalam melaksanakan penelitian ini
yang berhubungan dengan obyek
lokasinya berada di TPA Patommo
penelitian dengan bantuan buku-buku
Kabupaten Sidrap obyek penelitian.
literature, peraturan perundang-undangan
Dalam penelitian ini obyek yang
dan lain-lain.
diteliti adalah kelayakan TPA Patommo
Observasi adalah aktivitas terhadap
Kabupaten Sidrap berdasarkan dan
suatu proses atau objek dengan maksud
Peraturan Daerah No 7 Tahun 2016
merasakan dan kemudian memahami
Tentang Pengelolaan Persampahan.
pengetahuan dari sebuah fenomena

3.Jenis Dan Sumber Data (Bahan berdasarkan pengetahuan dan gagasan

Hukum) yang sudah diketahui sebelumnya, untuk

Dalam penelitian ini, bahan atau mendapatkan informasi-informasi yang

materi penelitian diperoleh dari sumber dibutuhkan untuk melanjutkan suatu

data sebagai berikut : penelitian.


Wawancara adalah Tanya jawab
Pertama,Bahan Hukum Primer
antara dua pihak yaitu pewawancara dan
yaituPeraturan Perundang-undangan:
narasumber untuk memperoleh data,
Undang–Undang perlindungan dan
keterangan atau pendapat tentang suatu
pengelolaan sampah, Undang-Undang
hal.
lingkungan hidup, peraturan-peraturan dan
lembaran daerah yang berhubungan 5.Teknik Analisis Data
dengan obyek penelitian.sertaliteratur : Teknik Analisi Data adalah suatu
buku-buku, makalah, majalah dan koran metode atau cara untuk mengolah sebuah
yang yang berhubungan dengan obyek data untuk menjadi informasi sehingga
penelitian. karakteristik data tersebut menjadi mudah
untuk dipahami dan juga bermanfaat untuk
Kedua, Bahan Hukum
menentukan solusi permasalahan, yang
SekunderyaituObservasi dan wawancara
terutama adalah masalah yang tentang
langsung ke tempat penelitian dan pihak-
sebuah penelitian.
pihak yang terkait, untuk mendapatkan
mendapatkan informasi-informasi yang Penelitian ini menggunakan
dibutuhkan untuk melanjutkan penelitian deskriptif kualitatif.ini digunakan untuk
ini. keperluan menganalisa data yang
berbentuk peraturan perundang-undangan
27
Vol. 4 No. 1 Juni 2020

serta dokumen resmi dan referensi.dan waktu tempuhnya (time trip) dan biaya
penelitian ini bertujuan untuk menyusun transportasi yang dibutuhkan lebih besar
gambaran atau potret suatu permasalahan akibat jauhnya jarak tersebut seperti yang
tentang pola problematika. Selanjutnya terjadi di TPA Patommo merupakan TPA
peneliti memaparkan data yang di peroleh open dumping. sistemopen dumping
dari studi kepustakaan maupun wawancara dilarang digunakan oleh hukum
sehingga dapat dijadikan pedoman dalam internasional.Tempat pembuangan akhir
pemecahan permasalahan. (TPA) Patommo mempunyai luas kurang
lebih 4 hektar.TPA Patommo berdiri pada
PEMBAHASAN
tahun 2010 dan.TPA ini dahulu dikelola
1. Pengelolaan Sampah Di TPA
oleh Dinas Lingkungan Hidup sampai
Patommo Berdasarkan Peraturan
sekarang. Tinjauan operasional menelaah
Daerah No 7 Tahun 2016 Tentang
Peraturan yang menjadi acuan yaitu
Pengelolaan Persampahan
keputusan Dirjen Pemberantasan Penyakit
Adapun system pengelolaan Sampah Menular Dan Penyehatan Pemukiman
TPA Patommo masih menggunakan tehnik Departemen Kesehatan No. 281 Tahun
open dumping. open dumping ialah tehnik 1989 Tentang Persyaratan Kesehatan
pengolahan sampah dengan meratakan Pengelolaan Sampah yaitu;
sampah di tempat terbuka dan luas. TPA Pertama,Pengelolaan sampah yang baik
Patommo ini dikelola oleh dinas dan memenuhi syarat kesehatan
lingkungan hidup Kabupaten Sidrap. Luas merupakan salah satu upaya untuk
TPA Patommo ialah 4 hektar.Sistem mencapai derajat kesehatan yang
sanitary landfill merupakan metode yang mendasar.
paling efektif untuk meminimalkan efek
Kedua,Masyarakat perlu dilindungi
buruk TPA terhadap lingkungan
dari kemungkinan gangguan kesehatan
sekitar.Peningkatan volume sampah
akibat pengelolaan sampah sejak awal
menyebabkan kebutuhan lahan
hingga tempat pembuangan akhir.
penimbunan di TPA semakin
Kondisi TPA Patommo menejemen
meningkat.cukup sulit memperoleh lahan
tentang dampak bagi kesehatan manusia
yang luas dan memenuhi syarat-syarat
kurang diperhatikan.berdasarkan
untuk TPA di kota, sehingga TPA terpaksa
wawancara, responden memaparkan
ditempatkan di pinggiran kota atau bahkan
di luar kota. hal tersebut mengakibatkan
jarak TPS yang umumnya dekat dengan
sumber timbulan terhadap TPA cukup jauh
28
Vol. 4 No. 1 Juni 2020
3
bahwa tidak berjalannya pemeriksaan yang berlebihan, dan kerusakan organ
kesehatan bagi para pemulung dan petugas tubuh lainnya seperti: ginjal dan saluran
pada tahun 2018 ini. Dalam lampiran pencernaan. Dampak penyakit yang
keputusan dirjen tersebut dijelaskan pula mengancam manusia di lingkungan tempat
persyaratan kesehatan pengelolaan sampah pembuangan akhir yaitu:
untuk pembuangan akhir sampah yang
a. Penyakit diare, kolera, tifus
dinyatakan antara lain dalam hal lokasi
menyebar dengan cepat karena virus
untuk TPA harus memenuhi ketentuan
yang berasal dari sampah dengan
sebagai berikut; Pertama,Tidak merupakan
pengelolaan tidak tepat dapat
sumber bau, asap, debu, bising, lalat, dan
bercampur air minum. penyakit
binatang pengerat bagi pemukiman
demam berdarah (haemorhagic
terdekat minimal 3 km. perbandingan
fever) dapat juga meningkat dengan
kondisi yang ada pada TPA Patommo
cepat didaerah yang pengelolaan
yaitu menimbulkan bauyang sangat tajam
sampahnya kurang memadai.
terutama pada tempat timbunan sampah
b. Penyakit jamur dapat juga menyebar
dan berbahaya bagi orang yang sangat
(misalnya jamur kulit)
sensitive dengan bau yang tajam karena
c. Penyakit yang dapat menyebar
dapat menimbulkan rasa pusing, mual
melalui rantai makanan. salah satu
hingga muntah. kondisi ini dapat
contohnya adalah suatu penyakit
mengganggu kesehatan para pekerja,
yang dijangkitkan oleh cacing pita
pengunjung (dalam jangka pendek), dan
(taenia). cacing ini sebelumnya
masyarakat yang bertempat tinggal di
masuk ke dalam pencernaaan
dekat TPA Patommo. Kegiatan
binatang ternak melalui makanannya
pembakaran sampah dapat berakibat buruk
yang berupa sisa makanan atau
karena adanya kandungan dioxin.dioxin
sampah.
adalah salah satu zat beracun,zat kimia
Kedua,Tidak merupakan
yang terbentuk dari hasil pembakaran
pencemaran bagi sumber air baku untuk
sampah komersial atau sampah dari
minum dan jarak sedikitnya 200 meter dan
perkotaan. Terjadi terutama pada wajah
perlu memperhatikan struktur geologi
dan tubuh bagian atas, pada kulit lainnya,
setempat. keadaan di TPA Patommo
perubahan warna kulit, bulu pada tubuh
berada pada kurang dari 5 meter dari lahan
3
perpustakaan departemen kesehatan RI. tata persawahan, maka dari itu tidak dapat
ruang tempat pembuangan akhir. (2009) diakses
dinyatakan TPA Patommo sebagai tempat
pada tanggal 02 juli 2019.
yang baik sesuai standar.
29
Vol. 4 No. 1 Juni 2020

Ketiga,Tidak terletak pada daerah lingkungan sekitar sehingga tidak


banjir.TPA Patommo apabila menimbulkan masalah baru seperti halnya
dibandingkan dengan standar telah aman banyaknya penyakit yang timbul dari efek
dengan banjir karena berada pada dataran sampah yang terdapat di TPA tersebut.
yang tinggi di atas bukit yang aman dari
Sampah yang berada di TPA
bencana banjir.
Patommo bersumber dari seluruh
Keempat,Tidak terletak pada kecamatan di Sidrap, terdiri dari sampah
lokasi yang permukaan airnya rumah tangga, Sampah terminal, sampah
tinggi.TPA Patommo berada pada lokasi pasar, sampah industri dan sampah jalan
permukaan air yang rendah yaitu berada raya. Sampah-sampah ini diangkut
pada bukit dan bukan merupakan menggunakan 17 armadapengangkut
dataran rendah seperti pantai. sampah, dimana setiap armada
menampung muatan ±5 m3 sehingga dalam
Kelima,Tidak merupakan sumber
sehari volume sampah sekitar 300 m 3 yang
bau, kecelakaan serta memperhatikan
terdiri dari 62,88% sampah organik dan
aspek estetika.TPA Patommo merupakan
37,12% sampah non organik.sampah yang
sumber bau yang sangat mengganggu,
dikelola oleh pemerintah telah tercantum
estetika yang kurang baik karena masih
dalam Undang – Undang No 18 Tahun
banyak sampai maupun tinja yang tercecer
2008 tentang Pengelolaan Sampah pada
pada jalan masuknya tempat penimbunan,
pasal 2 dan Peraturan Daerah No 7 Tahun
namun demikian tingkat kecelakaan pada
2016 Tentang Pengelolaan Persampahan
daerah ini relatif rendah bardasarkan
Pasal 4 yaitu :
wawancara yang dilakukan.
(1) Sampah yang dikelola
Seperti halnya yang tercantum
berdasarkan Undang-Undang ini
dalam pasal 1 butir 8 Undang –Undang No
terdiri atas:
18 tahun 2008 dan Pasal 1 ayat 24
Peraturan Daerah No 7 Tahun 2016 a. Sampah rumah tangga;
Tentang Pengelolaan Persampahan :
b. Sampah sejenis sampah rumah
“Tempat pemrosesan akhir adalah tempat
tangga; dan
untuk memproses dan mengembalikan
c. Sampah spesifik.
sampah ke media lingkungan secara aman
bagi manusia dan lingkungan (2) Sampah rumah tangga sebagaimana
``.berdasarkan bunyi pasal tersebut, dimaksud pada Pasal 1 ayat (7)
haruslah sebuah tempat TPA jauh dari berasal dari kegiatan sehari-hari
tempat pemukiman warga, aman bagi
30
Vol. 4 No. 1 Juni 2020

dalam rumah tangga, tidak sampah yang hanya dikelola namun tidak
termasuk tinja dan sampah spesifik. ada pengolahan lebih lanjut terhadap
sampah organik maupun non
(3) Sampah sejenis sampah rumah
organik.Pengelolaan hanya dilakukan pada
tangga sebagaimana dimaksud pada
sampah yang masih mempunyai nilai
Pasal 1 ayat (8) berasal dari
ekonomi dan bagi sampah yang sudah
kawasan komersial, kawasan
tidak mempunyai nilai ekonomi seperti
industri, kawasan khusus, fasilitas
sampah organik seperti sayur dan buah
sosial, fasilitas umum, dan/atau
tidak dilakukan pengolahan lanjut.
fasilitas lainnya.
Dalam Undang-Undang No 18
(4) Sampah spesifik sebagaimana
tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah
dimaksud pada ayat (1) huruf c
pasal 19 huruf a telah dikatakan bahwa
meliputi:
pengelolaan sampah rumah tangga dan
a. Sampah yang mengandung
sampah sejenis sampah rumah tangga
bahan berbahaya dan beracun;
terdiri atas pengurangan sampah dan
b. Sampah yang mengandung
penanganan sampah.ini diperjelas kembali
limbah bahan berbahaya dan
di Pasal 11 Perda Peraturan Daerah No 7
beracun;
Tahun 2016 Tentang Pengelolaan
c. Sampah yang timbul akibat
Persampahan yang berbunyi sebagai
bencana;
berikut: pengurangan sampah sebagaimana
d. Puing bongkaran bangunan;
dimaksud dalam pasal 11 huruf ( a )
e. Sampah yang secara
meliputi kegiatan:
teknologi belum dapat
a. Pembatasan timbunan sampah;
diolah;dan/atau
b. Pendauran ulang sampah; dan/atau
f. Sampah yang timbul secara
c. Pemanfaatan kembali sampah.``
tidak periodik.
Teknik yang digunakan untuk
Ketentuan lebih lanjut mengenai
mengelola TPA adalah menggunakan
jenis sampah spesifik di luar ketentuan
teknik open dumping. teknik tersebut
sebagaimana dimaksud pada ayat (4) diatur
merupakan teknik menampung sampah di
dengan peraturan menteri yang
tempat terbuka, luas dan diratakan.
menyelenggarakan urusan pemerintahan di
pertama kali diresmikan, TPA tersebut
bidang lingkungan hidup.
memiliki tempat atau gedung yang
TPA Patommo merupakan tempat
digunakan untuk pengolahan sampah
yang digunakan untuk menampung
organik menjadi pupuk kompos akan tetapi
31
Vol. 4 No. 1 Juni 2020

hal tersebut hanya berjalan dalam waktu 4. Sampah yang dapat didaur ulang; dan
yang tidak lama dan berhenti di tengah 5. Sampah lainnya.
jalan karena tidak ada pihak terkait, baik Kedua, Sampah yang mengandung
dari petugas maupun masyarakat untuk bahan berbahaya dan beracun serta limbah
berpartisipasi dalam program tersebut. bahan berbahaya dan beracun sebagaimana
selain itu juga digunakan teknik dimaksud pada Ayat (1) huruf a, antara
pengurukan (penimbunan), dimana teknik lain: kemasan obat serangga, kemasan oli,
ini digunakan untuk menimbun sampah kemasan obat-obatan, obat-obatan
yang tingginya sudah mencapai lebih dari kadaluarsa, peralatan listrik, dan peralatan
1 meter dengan menggunakan tanah. elektronik rumah tangga.
tujuan dari pengurukan tanah ini ialah Ketiga, Sampah yang mudah terurai
untuk mengurangi kepadatan lalat serta sebagaimana dimaksud pada Ayat (1)
bau yang tidak sedap yang muncul dari huruf b, antara lain: sampah yang berasal
sampah, sedangkan untuk pengolahan air dari tumbuhan, hewan, dan/atau bagian-
lindi tidak dilakukan oleh TPA tersebut. bagiannya yang dapat terurai oleh makhluk
teknikopen dumping ini sudah tidak layak hidup lainnya dan/atau mikroorganisme
dipakai oleh TPA-TPA, dalam hukum seperti sampah makanan dan serasah.
internasional pun sudah tidak Keempat, Sampah yang dapat
diperbolehkan digunakannya teknik ini. digunakan kembali sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 17 Peraturan Daerah No 7 pada ayat (1) huruf c, merupakan sampah
Tahun 2016 Tentang Pengelolaan yang dapat dimanfaatkan kembali tanpa
Persampahan telah disebutkan bahwa TPA melalui proses pengolahan antara lain
di Patommo sebaiknya melakukan ; kertas kardus, botol minuman, dan kaleng.
Pertama, Pemilahan sampah sebagaimana Kelima, Sampah yang dapat didaur
dimaksud dalam Pasal 16 huruf a, ulang sebagaimana dimaksud pada Ayat
dilakukan melalui kegiatan (1) huruf d, merupakan sampah yang dapat
pengelompokan sampah menjadi paling dimanfaatkan kembali setelah melalui
sedikit 5 (lima) jenis sampah yang terdiri proses pengolahan antara lain: sisa kain,
atas: plastik, kertas, dan kaca.
Keenam, Sampah lainnya
1. Sampah yang mengandung bahan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf
berbahaya dan beracun serta limbah
e, merupakan residu.
bahan berbahaya dan beracun;
Pengelolaan sampah juga dilakukan
2. Sampah yang mudah terurai;
oleh masyarakat sekitar dan sewaktu-
3. Sampah yang dapatdigunakan
waktu masyarakat dari bukan warga sekitar
kembali;
32
Vol. 4 No. 1 Juni 2020

yang berprofesi sebagai orang dewasa dari masyarakat sekitar


pemulung.pemulung di tempat tersebut TPA.
memilah-milah menjadi kelompok macam-
Banyak masyarakat sekitar TPA
macam sampah anorganik seperti plastik-
mengeluh seperti bau yang tidak sedap
plastik, kemudian dijual kepada pengepul
ketika bekerja di sekitar TPA, ada
barang bekas atau sering disebut pengepul
menyatakan bahwa mengalami keluhan
rosok. jumlah pemulung di TPA tersebut
seperti batuk-batuk dan juga bau tidak
sekitar ±20 pemulung. pemulung tersebut
sedap, dan sesuai pendapat salah satu
bervariasi, ada orang pengelolaan sampah
pemulung tersebut mengenai air bersih
di TPA harus memenuhi ketentuan sebagai
yang digunakan untuk memenuhi
berikut; Pertama, Diupayakan agar lalat,
kebutuhan sehari-hari di wilayah sekitar
nyamuk, tikus, kecoa tidak berkembang
TPA tidak mengalami pencemaran dan
biak dan tidak menimbulkan bau. Keadaan
biasa digunakan untuk mencuci, minum
yang sebenarnya banyak terdapat sangat
dan memasak.
banyak lalat dan nyamuk yang
Lokasi TPA merupakan tempat
berkembang biak dan menimbulkan bau,
pembuangan akhir sampah yang akan
dan untuk kecoa serta tikus praktikan tidak
menerima segala resiko akibat pola
menemukan pada saat praktikum
pembuangan sampah terutama yang
dilaksanakan.
berkaitan dengan kemungkinan terjadinya
Kedua, Memiliki drainase yang baik
pencemaram lindi (leachate) ke badan air
dan lancar sedangkan keadaan TPA
maupun air tanah, pencemaran udara oleh
Patommo memiliki drainase namun tidak
gas dan efek rumah kaca serta berkembang
berjalan dengan baik dan lancar.
biaknya vektor penyakit seperti lalat
Ketiga,TPA yang digunakan untuk
judith, qasim dan thobanoglouset al
membuang bahan beracun dan berbahaya,
menyatakan bahwa potensi pencemaran
lokasinya harus diberi tanda khusus dan
leachate maupun gas dari suatu landfill ke
tercatat di Kantor Pemerintah
lingkungan sekitarnya cukup besar
Daerah.penataan di TPA Patommo tidak
mengingat proses pembentukan leachate
terdapat pengelompokan yang khusus
dan gas dapat berlangsung dalam waktu
untuk sampah bahan beracun dan
yang cukup lama yaitu 20-30 tahun setelah
berbahaya dan hanya terdapat
TPA ditutup, dan dengan demikian maka
pengelompokan sampah yang dianggap
perlu ada suatu upaya yang harus
masih dapat dimanfaatkan oleh para
dilakukan untuk pengamanan pencemaran
pemulung yang memiliki tujuan-tujuan
lingkungan. upaya pengamanan
tertentu, akan tetapi mayoritas adalah
33
Vol. 4 No. 1 Juni 2020

lingkungan TPA diperlukan dalam rangka sesuai dengan ketentuan yang aman.
mengurangi terjadinya dampak potensial ketentuan yang baik dan yang
yang mungkin terjadi selama kegiatan seharusnya ada yaitu lapisan dasar
pembuangan akhir berlangsung. upaya kedap air berfungsi untuk mencegah
tersebut meliputi ; Pertama,Penentuan terjadinya pencemaran lindi terhadap air
lokasi TPA yang memenuhi syarat (SNI tanah. untuk itu maka konstruksi dasar
NO. 03-3241-1997 tentang tata cara TPA harus cukup kedap, baik dengan
pemilihan lokasi TPA). pembangunan menggunakan lapisan dasar
fasilitas TPA yang memadai, geomembrane/geotextile maupun
pengoperasian TPA sesuai dengan lapisan tanah lempung dengan
persyaratan dan reklamasi lahan bekas kepadatan dan permeabilitas yang
TPA sesuai dengan peruntukan lahan dan memadai (<1-6 cm/det), proses serta
tata ruang. sarana dan prasarana ini terdapat pada
TPA Patommo. lapisan tanah lempung
Kedua, Penanganan sampah harus
sebaiknya terdiri dari 2 lapis masing-
sesuai dengan Undang – Undang No 18
masing setebal 30 cm. hal tersebut
Tahun 2008 tentang pengelolaan sampah
dilakukan untuk mencegah terjadinya
yang tercantum pada bab 2 Pasal 3 tentang
keretakan akibat kerusakan lapisan
asas dan tujuan pengelolaan sampah yaitu
pertama karena terpapar cukup lama.
``pengelolaan sampah diselenggarakan
alternatif lain dapat dilakukan dengan
berdasarkan asas tanggung jawab, asas
menghindari terjadinya keretakan
berkelanjutan, asas manfaat, asas keadilan,
lapisan dasar tanah lempung, maka
asas kesadaran, asas kebersamaan, asas
sebelum dilakukan penimbunan
keselamatan, asas keamanan, dan asas nilai
sebaiknya lapisan dasar
ekonomi``dan Peraturan Daerah No 7
terlindung.implikasi sebagai contoh
Tahun 2016 Tentang Pengelolaan
yaitu dapat dilakukan penanaman
Persampahan Pasal 16 tentang pemilahan,
rumput atau upaya lain yang cukup
pengumpulan, pengangkutan, pengolahan
memadai.
dan pemrosesan akhir sampah.
Kedua, Jaringan pengumpul
Syarat pembangunan fasilitas
lindiPipa jaringan pengumpul lindi di dasar
perlindungan lingkungan pada
TPA berfungsi untuk mengalirkan lindi
pengolahan TPA meliputi:Pertama,
yang terbentuk dari timbunan sampah ke
Lapisan dasar kedap airTempat
kolam penampung lindi.jaringan
pembuangan akhir TPA Patommo
pengumpul lindi dapat berupa pipa pvc
mempunyai cara pengolahan yang baik
berlubang yang dilindungi oleh gravel. tipe
34
Vol. 4 No. 1 Juni 2020

jaringan disesuaikan dengan kebutuhan Kedua, Proses fakultatif yang


seperti luas TPA, tinggi timbunan, debit merupakan proses peralihan dari
lindi dan lain-lain. keadaan yang terjadi anaerobik, dilakukan di kolam fakultatif.
pada TPA Patommo mempunyai saluran proses ini diharapkan dapat menurunkan
untuk penyaluran air lindi, namun bod sampai 70 %.
demikian saluran yang terdapat pada TPA
Ketiga,Proses maturasi atau
Patommo berfungsi dengan baik.
stabilisasi, dilakukan di kolam maturasi
Manfaat jaringan pengumpul lindi dengan efisiensi proses 80 % .
bagi tempat pembuangan akhir sebenarnya
Keempat, Land treatment, dilakukan
sangat vital karena instalasi atau kolam
dengan membuat lahan yang
pengolahan lindi berfungsi untuk
berfungsisebagai saringan biologi yang
menurunkan kadar pencemar lindi sampai
terdiri dari ijuk, pasir, tanah dan tanaman
sesuai dengan ketentuan standar efluen
yang dapat menyerap bahan polutan.
yang berlaku. mengingat karakteristik lindi
Kelima,Dalam kondisi efluen belum
didominasi oleh komponen organik dengan
dapat mencapai nilai efluen yang
nilai bod rata-rata 2000-10.000 ppm),
diharapkan, maka dapat dilakukan proses
maka pengolahan lindi yang disarankan
resirkulasi lindi ke lahantimbunan sampah
minimal dengan proses pengolahan biologi
melalui pipa ventilasi gas. adanya proses
(secondarytreatment). proses pengolahan
serupa “trickling filter”, diharapkan dapat
lindi perlu memperhatikan debit
menurunkan kadar bod lindi.
lindi,karakteristik lindi dan badan air
penerima tempat pembuangan efluen. Jaringan pengumpul lindi dapat
berupa pipa pvc berlubang yang dilindungi
Hal tersebut berkaitan dengan
oleh gravel. tipejaringan disesuaikan
pemilihan proses pengolahan, penentuan
dengan kebutuhan seperti luas TPA,
kapasitas dan dimensi kolam serta
tingggi timbunan, debit lindi dan lain-lain.
perhitungan waktu detensi, secara umum
sebagai contoh :
proses pengolahan lindi secara sederhana
terdiri dari beberapa Penampang melintang jaringan pengumpul
tahap;Pertama,Pengumpulan lindi, lindi adalah sebagai berikut;
dilakukan di kolam pengumpul. proses
anaerobik, dilakukan di kolam anaerob
(kedalaman > 2m). proses ini diharapkan
dapat menurunkan bod sampai 60 %.
35
Vol. 4 No. 1 Juni 2020

Ketiga, ventilasi gasVentilasi gas


berfungsi untuk mengalirkan gas dari
timbunan sampah yang terbentuk karena
Keempat, Green barrierUntuk
proses dekomposisi sampah oleh aktivitas
mengantisipasi penyebaran bau dan
mikroorganisme. tanpa adanya ventilasi
populasi lalat yang tinggi, maka perlu
yang memadai, akan dapat menyebabkan
dibuat green barrier berupa area
tingginya akumulasi gas di timbunan
pepohonan disekeliling TPA.tebalgreen
sampah sehingga sangat mudah terbakar.
barrier kurang lebih 10 m (canopi). hal ini
gas yang mengalir dan keluar dari pipa
tidak terdapat di TPA Patommo.
ventilasi sebaiknya diolah sebagai biogas
(di negara maju, gas dari landfill Kelima, Sumur ujiTPA Patommo
dimanfaatkan untuk menghasilkan tenaga memiliki sumur uji diperlukan untuk
listrik). tetapi apabilatidak dilakukan mengetahui ada tidaknya pencemaran
pengolahan gas TPA, maka gas yang terhadap air tanah yang disebabkan oleh
keluar dari pipa. adanya rembesan lindi dari dasar TPA
(dasar TPA tidak kedap, adanya retakan
Vent harus dibakar, hal tersebut
lapisan tanah, adanya kebocorang
untuk menghindari terjadinya dampak
eomembran).
negatif terhadap pencemaran udara berupa
efek rumah kaca (greenhouse effect). TPA 2. Faktor Penghambat Yang Dihadapi
Patommo tidak memiliki pengolahan Dalam Pengelolaan Sampah
denganpengadaan ventilasi gas dan
Adapun kendala yang dihadapi
terkadang dilakukan pembakaran namun
dalam pengelolaan sampah adalah
pembakaran tidak dilakukan secara merata
masalah armada pengangkutan sampah
Pemasangan pipa gas berupa pipa yang digunakan untuk mengangkut sampah
pvc berlubang (vertikal) yang dilindungi di seluruh wilayah Sidrap. idealnya TPA
oleh casing yang diisi kerikil, harus paling tidak memiliki 25 sampai dengan
dilakukan secara bertahap sesuai dengan 40 armada pengangkut sampah. sementara
ketinggian lapisan sel sampah. letak pipa TPA Patommo hanya memiliki 17-an
gas agar berada pada jalur jaringan pipa armada pengangkut sampah, mobil 2, 1
lindi. yang sudah tua dan kendaraan 3 roda 15
unit kendaraan, 5 yang sudah tua. Jadi 11-
an armada yang masih layak dipakai
sisanya sudah tua.masalah biaya
operasional yang tinggi dan semakin
36
Vol. 4 No. 1 Juni 2020

sulitnya ruang yang pantas untuk dengan manajemen sampah yang baik akan
pembuangan merupakan masalah dapat menyebabkan banyaknya turis lokal
selanjutnya. adapun permasalahan yang yang berkunjung ke daerah tersebut guna
lain karena manajemen sampah yang sekedar memandangi alam sekitarnya
tidak tertangani, seperti ; Pertama, Aspek yang bersih, terlebih lagi bila daerah
kesehatanSampah yang tidak terkendali tersebut terdapat area wisata, pastinya akan
dengan jumlahnya yang menggunung atau semakin banyak wisatawan lokal ataupun
menimbulkan bau yang tak sedap, akan mancanegara yang berkunjung dan
menyebabkan berbagai jenis vektor menyebabkan semakin tingginya nilai
penyakit (serangga, tikus,cacing) ekonomi daerah tersebut.
berdatangan dan menjadikannya sebagai
Sistem pengelolaan sampah yang
rumah serta ladang hidupnya.
masih menggunakan model lama, dimana
Kedua,Aspek lingkunganSejumlah model ini sudah tidak sesuai aturan yang
sampah yang dibuang di sembarang tempat ada.Dimana timbunan sampah yang makin
atau di pembuangan sampah yang menumpuk, tidak adanya kesadaran
terkolektif namun tidak terjaga masyarakat untuk meminimalisasi sampah,
kerapihannya, maka hal ini akan tidak adanya pemilahan sampah-sampah
menyebabkan gangguan dalam hal estetika anorganik dan organik.Dan masih
lingkungan. selain halestetika, kualitas kurangnya lahan tempat pembuangan
udara di sekitarnyapun akan mengalami sampah akhir di Patommo sehingga terjadi
penurunan, udara menjadi tidak sehat penumpukan yang melebih batas tinggi
akibat hasil pembusukan sampah oleh tumpukan sampah.
mikroorganisme dan bakteri-bakteri
Berdasarkan hasil wawancara
pembusukan.
dengan bapak rehan salah satu masyarakat
Pembuangan sampah yang sekitar mengungkapkan bahwa 4 “tentang
sembarangan menyebabkan berbagai tempat pembuangan sampah akhir pada
macam gangguan lingkungan, sebut saja dasarnya mereka tidak menyetujui kalau
pembuangan sampah di areal perairan. hal lokasi tempat pembuangan sampah akhir
ini akan menyebabkan pencemaran air dan berada di dekat pemukiman warga, karena
menyebabkan kebanjiran menebar bau busuk, banyak lalat dan
sampah yang beterbangan dari bak truk
Ketiga,Aspek sosial masyarakatHal
pengangkut sampah tersebut, dan itu akan
ini begitu sangat penting bagi kemajuan
menganggu kesehatan bagi masyarakat
suatu daerah yakni menyangkut
4
pengembangan sosial ekonomi masyarakat. Wawancara dengan Bapak Rehan pada tanggal 7
maret 2019
37
Vol. 4 No. 1 Juni 2020

yang berada di sepanjang jalan menuju yang sering dipakai di negara berkembang.
TPA”. Hal yang lain di ungkapkan bapak Metode ini pada prinsipnya hanya
5
rojali salah satu pemulung bahwa “ tempat membuang sampah dan menumpuk begitu
pembuangan sampah akhir pada dasarnya saja tanpa ada penutupan dan pengelolaan
mereka sangat terbantu adanya tempat lebih lanjut.Metode penumpukan ini
pembuangan sampah akhir, karena sangat menimbulkan banyak masalah pencemaran
membantu prekonomian mereka ,akan diantaranya bau, kotor, mencemari air dan
tetapi kadang-kadang mereka takut sumber penyakit karena dapat menjadi
sewaktu-waktu timbunan sampah, akan tempat berkembangnya vektor penyakit
menimbung mereka yang sedang seperti lalat dan tikus.sehingga daerah
melakukan pemulungan sampah-sampah sekitar TPA Patommo sangat bau seperti
plastik sebab timbunan sampah yang yang dikeluhkan oleh masyarakat sekitar.
makin hari makin membumbung tinggi”. Dalam Pasal 11 Peraturan Daerah No 7
Tahun 2016 Tentang Pengelolaan
KESIMPULAN
Persampahan, tempat pembuangan akhir
Berdasarkan hasil penelitian dan
sampah ( TPA ) Patommo sudah tidak
pembahasan mengenai pengelolaan
layak dikarenakan timbunan sampah di
sampah di tempat pembuangan akhir (
TPA patommo sudah melebihi batas atau
TPA ) Patommo (Peraturan Daerah No 7
over capacity dan perlu perluasan lahan
Tahun 2016 Tentang Pengelolaan
agar tidak membahayakan masyarakat
Persampahan), maka dapat disimpulkan
sekitar, khususnya para pemulung yang
sebagai berikut :Pertama, Tempat
mencari nafkah dari sampah yang ada di
pembuangan akhir sampah ( TPA )
TPA tersebut disebabkan menumpuknya
Patommo belum dapat memenuhi prosedur
timbunan sampah yang menggunung. Dan
kelayakkan yang sesuai dengan Peraturan
tidak adanya pendaur-ulang sampah
Daerah No 7 Tahun 2016 Tentang
plastik.
Pengelolaan Persampahan Pasal 10 sampai
Kedua, Aspek lingkungan TPA
15, karena dalam hal ini masih banyak
Patommo, Sejumlah sampah yang dibuang
kekurangan yang perlu lagi dibenahi.
di sembarang tempat atau di pembuangan
seperti terutama truk pengankut sampah
sampah yang terkolektif namun tidak
yang sudah tua, pola teknik pengelolaan
terjaga kerapihannya, maka hal ini akan
sampah yang masih menggunakan teknik
menyebabkan gangguan dalam hal estetika
open dumping yaitu teknik pembuangan
lingkungan. selain halestetika, kualitas
sampah yang tertua dan paling sederhana
udara di sekitarnyapun akan mengalami
5
Wawancara dengan Bapak Rojali pada 7 maret
2019 penurunan, udara menjadi tidak sehat
38
Vol. 4 No. 1 Juni 2020

akibat hasil pembusukan sampah oleh Rahmadi Takdir, Hukum lingkungan,


mikroorganisme dan bakteri-bakteri Jakarta; Rajawali Pers,2013.
pembusukan.Pembuangan sampah yang
Soemarwoto Otto,Ekologi Lingkungan
sembarangan menyebabkan berbagai
Hidup dan Pembangunan,Jakarta:
macam gangguan lingkungan, sebut saja
Djambatan, 1983.
pembuangan sampah di areal perairan. hal
Santoso Urip,Hukum Agraria, Jakarta:
ini akan menyebabkan pencemaran air dan
DKU Print, 2014.
menyebabkan kebanjiran.
Wahid Iqbal dan Nurul C. ilmu kesehatan
DAFTAR PUSTAKA
masyarakat, Jakarta Salemba
Kelompok Buku medika, 2009.

Arya Wisnu, dampak pencemaran Kelompok Jurnal/Skripsi


lingkungan ( edisi revisi ) 2004:.
Bangun Ismansyah,tempat pembuangan RabowoRicky, “pengelolaan sampah di
akhir 2010: tempat pembuangan sampah
Departemen pendidikan nasional, kamus akhir” skripsi ilmu hukum,
besar bahasa Indonesia, pusat program sarjana ilmu hukum,
bahasa (edisi keempat), Jakarta: Purwokerto: UNSOED,2011.
PT. Gramedia Pustaka Tidak dipublikasikan ,.
Utama,2012 M Solehati. 2005. Studi Tentang
Pengelolaan Sampah Rumah
Efendi A’an .Hukum pengelolaan
Tangga di Kota Meulaboh
lingkunganJakarta:indeks Jakarta
Kabupaten Aceh Barat Provinsi
permata puri media, 2018.
NAD. tesis. Bogor : IPB, 2005.
Iqbal wahid dan C. Nurulilmu kesehatan
Nadin “kajian tempat pembuangan akhir
masyarakat, Jakarta:Salemba
(TPA) leuwigajah dalam kontes
medika 2009.
tata ruang”, jurnal pendidikan
Jimmy p dan M. Marwan., kamus geografi,No.9: (2005) diaskes 19
hukum,Jakarta: Reality Agustus.
Publisher,2009.
Matthews E ,and. Global Methane
Kementrian Lingkungan Hidup. Status Emissions From and Fills: New
Lingkungan HidupIndonesia. Methodology and Annual
Jakarta: KNLH, 2009. Estimates 1980-1996.Global
39
Vol. 4 No. 1 Juni 2020

BiogeochemiclCycles Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2016


Journal,2003. Tentang Pengelolaan
Persampahan.
Nababan BO.Studi dinamika wilayah
pesisir menggunakan model Sumber-Sumber Lain
simulasi di Kecamatan Muara
Tim teknis pembangunan sanitasi. “Dari
Gembong Kabupaten Bekasi.
control landfilllalu ke
skripsi Bogor: IPB, 2001.
sanitarylandfill.”http://sanitasi.or.
Godfrey L ,and Economic Instruments for iddi askes 22 Agustus 2019.
Solid Waste Management in
scribd.com/doc/24843114 “Materi-
South Africa: Oportunities and
Pengelolaan-
Constraints.Resources,
Sampah”http://www.scribd.com
Conservation, and Recycling
di askes 22 Agustus 2019.
Journal, 2009.
Tim teknis.tata cara teknik operasional
Eshet T, et al. Valuation of Externalities of
pegelolaan sampah perkotaan
Selected Waste Management
www.sanitasi.or.id. diakses
Alternatives: A Comparative
pada tanggal 25 Agustus 2019.
Review and Analysis. Resources
Dokumen“Tata Cara Pemilihan Tempat
Conservation and Recycling
Pembuangan Akhir
Journal,2005. Sampah”,http://dokumen.tips
di akses 11 juli 2019.
Kelompok Peraturan Perundang-
Thamrinnst “Metode Pengujian Kuat
Undangan Tekan Beton Ringan
Isolasi,http://thamrinnst.wordpres
Undang-Undang dasar 1945 s.com di askes 19 Agustus 2019.

Undang-Undang No. 32 Tahun 2009


Tentang Perlindungan Dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup

Undang-Undang No 18 Tahun 2008


Tentang Pengelolaan Sampah

Kementrian Lingkungan Hidup. 2009.


Status Lingkungan
HidupIndonesia. Jakarta

You might also like