0% found this document useful (0 votes)
82 views10 pages

Materi Rumus Uts MK

The document discusses several topics related to financial analysis and management including: 1. Liquidity ratios, activity ratios, debt ratios, profitability ratios, and market ratios that are used to analyze a company's financial performance. 2. Formulas for calculating economic order quantity, inventory carrying costs, ordering costs, and reorder point to determine optimal inventory levels. 3. Formulas for calculating optimal cash level, opportunity costs, transaction costs, cash needs, number of transactions, and cash cycle to determine optimal cash management. 4. Factors considered in accounts receivable analysis like days sales outstanding, average receivables, cost of carrying receivables, and comparing benefits of credit sales vs cash sales

Uploaded by

Marsa Arrahman
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as DOCX, PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
82 views10 pages

Materi Rumus Uts MK

The document discusses several topics related to financial analysis and management including: 1. Liquidity ratios, activity ratios, debt ratios, profitability ratios, and market ratios that are used to analyze a company's financial performance. 2. Formulas for calculating economic order quantity, inventory carrying costs, ordering costs, and reorder point to determine optimal inventory levels. 3. Formulas for calculating optimal cash level, opportunity costs, transaction costs, cash needs, number of transactions, and cash cycle to determine optimal cash management. 4. Factors considered in accounts receivable analysis like days sales outstanding, average receivables, cost of carrying receivables, and comparing benefits of credit sales vs cash sales

Uploaded by

Marsa Arrahman
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as DOCX, PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 10

MATERI ANALISIS RASIO KEUANGAN

a. Liquidity Ratio
1. Current Ratio = Current Asset / Current Liabilities
2. Quick Ratio = (Current Asset – Inventory) / Current Liabilities
3. Cash Ratio = (Cash + Marketable Securities) / Current Liabilities

b. Activity Ratio
Note: Semakin sering terjadi perputaran, semakin baik untuk perusahaan
1. Inventory Turnover = Cost of Good Sold / Inventory

Note: Jika periode yang dilakukan semakin sedikit, maka akan semakin baik untuk perusahaan
2. Average Age of Inventory = 365 / Inventory Turnover
3. Average Collection Period = Accounts Receivable / (Annual Sales / 365)
4. Average Payment Period = Accounts Payable / (Annual Purchase / 365)
Note: Dihitung jika ada jumlah pembelian

Note: Semakin sering terjadi perputaran, semakin baik untuk perusahaan


5. Total Asset Turnover = Sales / Total Assets
6. Fixed Asset Turnover = Sales / Fixed Assets

c. Debt Ratio
Note: Jika persentase dari rasio semakin kecil, maka itu baik untuk perusahaan
1. Debt Ratio = Total Liabilities / Total Assets
2. Debt – to – Equity Ratio = Total Liabilities / Total Equity
Note: Mengukur laba perusahaan dalam membayar beban bunga
3. Time Interest Earned Ratio = Earning Before Interest and Taxes / Interest

d. Profitability Ratio
1. Gross Profit Margin = (Sales – COGS) / Sales ATAU Gros Profit / Sales
2. Operating Profit Margin = Operating Profit / Sales
Earning Before Interest and Taxes / Sales
3. Net Profit Margin = Earnings Available for Common Stockholders / Sales
Earning After Taxes / Sales
4. Earning per Share = Earnings Available for Common Stockholders
Number Share of Common Stock Outstanding
5. Return on Total Asset = Earnings available for common stockholders / Total Assets
Earning After Taxes / Total Asset
6. Return on Equity = Earnings available for common stockholders
Common Stock Equity

e. Market Ratio
1. Price / Earning Ratio = Market Price per Share Common Stock
Earning per Share
2. Book Value per Share Common Stock =_ Common Stock Equity _
Number of Share of Common Stock Outstanding
3. Market / Book Ratio = Market Price per Share Common Stock
Book Value per Share Common Stock
MATERI MANAJEMEN PERSEDIAAN
Q merupakan kuantitas pemesanan ekonomis (EOQ) yang memberikan total biaya persediaan minimum
S merupakan kebutuhan bahan baku dalam setahun
O merupakan biaya pesan setiap kali pemesanan
C merupakan biaya simpan per unit
Rumus:
a. Q = √(2 x S x O)/C
b. Frekuensi Pesanan = S/Q
c. Rata-Rata Persediaan = Q/2
d. Total Biaya Pesan (Order Cost) = Frekuensi pesanan x biaya pesan setiap kali pesan
= (S/Q) x O
e. Total Biaya Simpan (Carrying Cost) = Rata-rata persediaan x biaya simpan per unit
= (Q/2) x C
f. Total Biaya Persediaan = Total Biaya Pesan + Total Biaya Simpan
= [(S/Q) x O] + [(Q/2) x C]
g. Daily Usage = S / Day
h. Reorder Point = (Lead Time x Daily Usage) + Safety Stock

 Pada saat Q, total biaya pesan = total biaya simpan


 Reorder point adalah jumlah persediaan di mana merupakan saat dilakukan pemesanan kembali
 Lead time adalah persediaan yang diperlukan antara tanggal pemesanan sampai dengan pesanan
diterima
 Reorder point = (lead time x daily usage) + safety stock
 Safety stock adalah persediaan minimal (cadangan) untuk mencegah kehabisan

MATERI MANAJEMEN KAS


C = Kas Optimal (Optimal Level of Cash)
O/b = Biaya Transaksi (The Fixed Cost of Transaction)
D / T = Kebutuhan Kas dalam Setahun (The Total Cash Needed)
i = Bunga Sekuritas (The Interest)
Rumus:
a. C = √((2.OD)/i)
= √((2.bT)/i)
b. Biaya Peluang (Opportunity Cost) = (C / 2) x i
c. Biaya Transaksi (Transaction Cost) = (T / C) x b
= (D / C) x O
d. Total Biaya (Total Cost) = Opportunity Cost + Transaction Cost
= [(C / 2) x i] + [(T / C) x b]
= [(C / 2) x i] + [(D / C) x O]
e. Jumlah Transaksi (Number of Transaction) =T/C
f. Siklus Kas (Cash Cycle) = Period / NoT
Contoh:
Perusahaan ABC setiap tahunnya membutuhkan kas sebesar Rp. 2.400.000.000,00 dengan pemakaian
setiap periode konstan. Biaya transaksi untuk mengubah uang tunai menjadi sekuritas (dan sebaliknya)
setiap transaksi sebesar Rp. 125.000,00 dengan tingkat bunga sebesar 15 % per tahun. Berapakah jumlah
sekuritas yang harus dijadikan kas setiap kali?
Dik:
D = Rp. 2.400.000.000,00;
O = Rp. 125.000,00;
i = 15 % (0,15)
Dit:
1) Kas Optimal
2) Biaya kehilangan kesempatan
3) Biaya transaksi
Jawab:
1) Kas optimal
Kas optimal (C) = √((2 x 2.400.000.000 x 125.000)/0.15=Rp. 63.245.553,20)
Artinya perusahaan harus menjual sekuritasnya senilai Rp. 63.245.553,20 setiap jumlah kas yang
dimiliki mendekati nol.
2) Biaya kehilangan kesempatan
Biaya kehilangan kesempatan = C/2 x i = 63.245.553,20/2 x 15 % =Rp.4.743.416,49
3) Biaya Transaksi
Biaya Transaksi = D/C x O = 2.400.000.000/63.245.553,20 x 125.000=Rp.4.743.416,49
4) Total biaya pengelolaan kas = biaya kehilangan kesempatan + biaya transaksi
Rp. 4.743.416,49 + Rp. 4.743.416,49 = Rp. 9.486.833,00.
5) Frekuensi penjualan sekuritas setahun = D/C
2,4 m/63.245.553,20
37,9 kali
6) Siklus Kas = jumlah hari dalam setahun/Frekuensi
360/37,9 = 9 hari

7) Saldo kas rata-rata = C/2 + saldo minimum


63.245.553,20/2 = Rp31.622.776,6
MATERI MANAJEMEN PIUTANG
Dalam rangka usaha untuk meningkatkan atau untuk mencegah penurunan penjualan, perusahaan menjual
produknya secara kredit. Penjualan kredit tidak segera menghasilkan kas, tetapi menimbukan piutang.
Dengan penjualan yang makin meningkat, diharapkan laba juga akan meningkat. Akan tetapi, memiliki
piutang juga menimbulkan berbagai biaya bagi perusahaan. Karena itu, perusahaan perlu melakukan
analisis ekonomi tentang piutang.
Analisis ekonomi yang dimaksud adalah analisis yang bertujuan untuk menilai apakah manfaat
(keuntungan) memiliki piutang lebih besar ataukah lebih kecil dari pengorbanan (biaya)-nya.
Tahap-tahap Perhitungan
a. Perputaran Piutang = 360 hari / Jangka Waktu Terikatnya Piutang
Misal:
Penjualan n/60 (penjualan dilakukan dengan kredit dalam jangka waktu 60 hari = jangka waktu
terikatnya piutang 60 hari)
Maka, Perputaran piutang = 360/60 = 6x

b. Rata-rata Piutang = Penjualan / Perputaran Piutang


Misal:
Dalam setahun omzet penjualan $12 juta, perputaran piutang 6x.
Maka, Rata-rata piutang = 12 juta/6 = $2 juta

c. Dana untuk Membiayai Piutang = HPP x Rata-rata Piutang


Misal:
Apabila diketahui dalam penjualan mengandung PM 20%, maka HPP = 80%.
Dengan rata-rata piutang $2 juta, maka
Dana untuk membiayai piutang = 80% x 2 juta = $1,6 juta

d. Biaya Dana = Tk. Bunga Pinjaman x Dana untuk Membiayai Piutang


Misal:
Tk. Bunga pinjaman 10%, dana untuk membiayai piutang $1,6 juta, maka
Biaya Dana = 10% x 1,6 juta = $160.000

e. Kenaikan Keuntungan = PM x Perubahan Penjualan


Misal:
Penjualan semula $1 juta, setelah adanya piutang, penjualan naik menjadi $1,5 juta. PM = 20%,
maka
Kenaikan Keuntungan = 20% x (1,5 – 1) juta = $100,000

i. Analisis Penjualan Kredit tanpa Diskon dengan Penjualan Tunai


Membandingkan manfaat yang diperoleh dari kenaikan keuntungan, dan pengorbanan dari biaya
dana karena adanya piutang.
Misal:
Semula suatu perusahaan dagang melakukan penjualan tunai dengan rata-rata penjualan setiap tahun
Rp800 juta. Kemudian perusahaan menawarkan syarat penjualan n/60 (penjualan dilakukan dengan
kredit & pembayaran dapat dilakukan dalam jangka waktu 60 hari). Dengan syarat penjualan
tersebut, penjualan dapat meningkat menjadi Rp1.050 juta. Profit margin 15%. Apabila biaya dana
16%, apakah perusahaan perlu beralih ke penjualan kredit?
Jawab:
a. Manfaat: Kenaikan Keuntungan
∆Keuntungan = 15% x (1050 – 800) juta = 37,5 juta

b. Pengorbanan: Biaya Dana


 Perputaran piutang = 360/60 = 6x
 Rata-rata piutang = 1050 juta/6 = 175 juta
 Dana utk membiayai piutang = 85% x 175 juta = 148,75 juta*
Biaya Dana = 16% x 148,75 juta = 23,8 juta
Kesimpulan:
Karena Manfaat > Pengorbanan, atau perubahan tsb memberikan manfaat bersih (37,5 – 23,8)
juta = 13,7 juta, yang artinya akan memberikan keuntungan, maka perusahaan perlu beralih ke
penjualan kredit.
ii. Menjual Kredit dengan Diskon
Perusahaan memberikan diskon dengan maksud agar para pembeli mempercepat pembayaran mereka,
sehingga keperluan dana akan tambahan piutang bisa ditekan. Manfaat diperoleh dari penurunan biaya
dana, sedangkan pengorbanan diperoleh dari diskon yang diberikan Rp1.0500% juta setahun,
perusahaan menawarkan syarat penjualan 2/20 net 60 (penjualan kredit dengan jangka waktu 60 hari,
apabila membayar dalam jangka waktu 20 hari akan memperoleh diskon 2%). Diperkirakan 50% akan
memanfaatkan diskon dan sisanya membayar pada hari ke-60. PM 15% dan biaya dana 16%. Apakah
perusahaan sebaiknya memberikan diskon atau menjual kredit tanpa diskon?
Jawab:
Manfaat: Penurunan Biaya Dana
a. Jangka waktu terikatnya piutang = (50% x 20) + (50% x 60) = 40 hari
b. Perputaran piutang = 360/40 = 9x
c. Rata-rata piutang = 1050 juta/9 = 116,67 juta
d. Dana untuk membiayai piutang (dengan diskon) = 85% x 116,67 juta = 99,17 juta
e. Dana untuk membiayai piutang (tanpa diskon) = 148,75 juta * (contoh pertama)
 Penurunan Biaya Dana = 16% x (148,75 – 99,17) juta = 7,93 juta

Pengorbanan: Diskon yang Diberikan

 Diskon = 2% x 50% x 1050 juta = 10,5 juta

Kesimpulan:
Karena Manfaat < Pengorbanan atau kebijakan tsb memeberikan manfaat bersih (7,93 – 10,5) juta =
-2,57 juta, yang artinya merugikan, maka sebaiknya perusahaan menjual kredit tanpa diskon.
iii. Penjualan Kredit Tanpa Diskon Dibandingkan Penjualan Tunai (memperhatikan kemungkinan piutang
tidak tertagih)
Membandingkan manfaat yang diperoleh dari kenaikan keuntungan, dengan pengorbanan dari biaya
dana dan kerugian karena piutang tidak terbayar.
Misal:
Semula penjualan tunai Rp800 juta setahun. Kemudian perusahaan menawarkan syarat penjualan n/60
sehingga penjualan meningkat menjadi Rp1.050 juta, tetapi diperkirakan 1% tidak membayar. PM
15% dan biaya dana 16%. Apakah perusahaan sebaiknya menjual secara kredit atau tetap tunai?

Jawab:
Manfaat: Kenaikan Keuntungan

 ∆Keuntungan = 15% x (1050 – 800) juta = 37,5 juta

Pengorbanan: Biaya Dana & Piutang Tak Tertagih


a. Perputaran piutang = 360/60 = 6x
b. Rata-rata piutang = 1050 juta/6 = 175 juta
c. Dana untuk membiayai piutang = 85% x 175 juta = 148,75 juta

 Biaya Dana = 16% x 148,75 juta = 23,8 juta


 Piutang tak tertagih = 1% x 1050 juta = 10,5 juta
Kesimpulan:
Karena Manfaat > Pengorbanan atau kebijakan tsb memberikan manfaat bersih (37,5 – 23,8 – 10,5)
juta = 3,2 juta, yang artinya akan memberikan keuntungan, maka perusahaan sebaiknya menjual secara
kredit.
iv. Perubahan Kebijakan Kredit (memperhatikan kemungkinan piutang tidak tertagih)
Membandingkan manfaat yang diperoleh dari kenaikan keuntungan dengan pengorbanan dari kenaikan
biaya dana & kenaikan piutang ragu-ragu.
Misal:
Perusahaan XYZ saat ini mempunyai standar kredit dengan rata-rata pengumpulan piutang 1,5 bulan.
Penjualan yang dicapai $60 juta/tahun & PM 25%. Piutang ragu-ragu sebesar 1% dari total penjualan
sekarang. Standar kredit tsb akan dilonggarkan sehingga diharapkan penjualan akan naik 20%, tetapi
rata-rata pengumpulan piutang akan menjadi 3 bulan & piutang ragu-ragu menjadi 2,5%. Apabila
biaya dana 20%, 1 tahun = 360 hari, & 1 bulan = 30 hari, apakah perubahan ini bisa dibenarkan?
Jawab:
Manfaat: Kenaikan Keuntungan

 Penjualan baru = 120% x 60 juta = 72 juta


 + ∆ Keuntungan = 25% x (72-60) juta = 3 juta

Pengorbanan: Kenaikan Biaya Dana & Kenaikan Piutang Ragu-ragu


a. Penjualan Lama:
1) Perputaran piutang = 360/45 = 8x
2) Rata-rata piutang = 60 juta/8 = 7,5 juta
3) Dana untuk membiayai piutang = 75% x 7,5 juta = 5,625 juta

b. Penjualan Baru:
1) Perputaran piutang = 360/90 = 4x
2) Rata-rata piutang = 72 juta/4 = 18 juta
3) Dana untuk membiayai piutang = 75% x 18 juta = 13,5 juta

 Kenaikan biaya dana = 20% x (13,5 – 5,625) juta = 1,575 juta


 Kenaikan piutang ragu-ragu = (2,5% x 72 juta) – (1% x 60 juta) = 1,2 juta
Kesimpulan:
Karena Manfaat > Pengorbanan atau kebijakan tsb memberikan manfaat bersih (3 – 1,575 – 1,2) juta =
225 ribu, yang artinya akan memberikan keuntungan, maka perusahaan sebaiknya merubah kebijakan
kredit.
Contoh Soal
1. Soal 1 Pelonggaran Standar Kredit
Suatu perusahaan saat ini menjual produk dengan harga Rp2.000/unit. Tahun lalu penjualan (semua
kredit) mencapai 60.000 unit. Biaya variabel/unit Rp1.200 dan total biaya tetap Rp24 juta.
Perusahaan bermaksud melonggarkan standar kredit sehingga diharapkan penjualan meningkat 5%
menjadi 63.000 unit. Namun demikian diikuti dengan peningkatan average collection period dari 30
hari menjadi 45 hari dan piutang ragu2 dari 1% menjadi 2%. Adapun opportunity cost dana yang
terikat dalam piutang sebesar 15%. Apakah perusahaan sebaiknya menjalankan kebijakan baru
tersebut? (asumsi 1 tahun = 360 hari)
Jawab:
Pelonggaran Standar Kredit
HPP = B.variabel/Harga
PM = (Harga – B.variabel)/Harga

Penjualan Lama Penjualan Baru


Perputaran Piutang 360/30 = 12x 360/45 = 8x
Rata-Rata Piutang (60.000 x Rp2.000)/12 = 10 juta (63.000 x Rp2.000)/8 = 15,75 juta
(1.200/2.000) x 15,75 juta = 9,45
Dana u/ Membiaya Piutang (1.200/2.000) x 10 juta = 6 juta
juta

Manfaat:
Kenaikan keuntungan = (800/2000) (126 – 120) juta = 2.400.000
Pengorbanan:

 Kenaikan biaya dana = 15% (9,45 – 6) juta = 517.500


 Kenaikan piutang ragu-ragu =
(2% x 63.000 x 2.000) = 2,52 juta
(1% x 60.000 x 2.000) = 1,2 juta
1.320.000
 Total Pengorbanan 1.837.500

Manfaat Bersih = Manfaat – Pengorbanan


2.400.000 – 1.837.500
+ 562.500
Perusahaan bisa menjalankan kebijakan baru

2. Soal 2 Penjualan Baru dengan Diskon


Data penjualan lama sama dengan soal 1.
Perusahaan bermaksud memberikan potongan tunai sebesar 2% jika pelanggan membayar dalam
waktu 10 hari sesudah pembelian. Saat ini average collection period 30 hari, sehingga perputaran
piutang 12 kali, penjualan kredit sebanyak 60.000 unit & biaya variabel/unit Rp1.200.
Perusahaan berharap jika diskon diberikan maka 60% pelanggan akan membayar dalam waktu 10
hari dan penjualan akan naik 5% menjadi 63.000 unit. Average collection period diharapkan turun
menjadi 15 hari, sehingga perputaran piutang 24 kali. Biaya piutang ragu2 diharapkan turun dari 1%
menjadi 0,5% dari penjualan. Apabila biaya dana 15%, apakah sebaiknya perusahaan memberikan
potongan tunai?
Jawab 2: Penjualan Baru dengan Diskon

Penjualan Lama Penjualan Baru


Perputaran Piutang 360/30 = 12x 360/15 = 24x
Rata-Rata Piutang (60.000 x Rp2.000)/12 = 10 juta (63.000 x Rp2.000)/24 = 5,25 juta
(1.200/2.000) x 5,25 juta = 3,15
Dana u/ Membiaya Piutang (1.200/2.000) x 10 juta = 6 juta
juta

Manfaat:
a. Penurunan Biaya dana = 15% x (6 juta – 3,15 juta)
15% x 2,85 juta = 427.500
b. Penurunan Piutang ragu-ragu = (1% x 120 juta) – (0,5% x 126 juta)
1,2 juta – 630.000 = 570.000
c. Kenaikan Keuntungan = 800/2.000 x (126 juta – 120 juta)
0,4 x 6 juta = 2.400.000
Total Manfaat = 3.397.500
Pengorbanan:
Pemberian Diskon: 2% x 60% x 126 juta = 1.512.000
Manfaat Bersih:
Total Manfaat – Pengorbanan = 3.397.500 – 1.512.000 = +1.885.500
Kesimpulan: Perusahaan dapat melakukan kebijakan penjualan baru dengan diskon
MATERI QUIZ 1
Panduan Jawab Quiz 1 MK

1. Sales = CGS/(1-GPM) = 105,000 / (1-0.30) = $150,000

2. Total Assets = Sales / (Total Asset Turnover)

= 150,000 / 0.50 = $300,000

3. Net Profits After Taxes = (ROA)x(Total Assets)

= (0.02)x(300,000) = $6,000

4. EOQ = √[2(400)(20)] / 6 = 52 units

5. Frequency order = 400 / 52 = 8 x

6. Order be placed = 31 / 8 = every 4 days

7. C* = √[2 (250,000) (16)] / 0.005 = $40,000

8. Average cash balace = 40,000 / 2 = $20,000

9. Frequency transaction = 250,000 / 40,000 = 6.25 x

10.
Penurunan keuntungan penjualan:
300,000 - 275,000 = 25,000 units decline in sales
Price = P = 4,200,000/300,000 = $14
Variable cost per unit = v = 3,300,000/300,000 = $11
Reduction in profit contribution from decline in sales
= (300,000 - 275,000 units)(14 - 11) = - $75,000

Penurunan bad debts:


Bad debts with present plan = (0.012)(4,200,000) = $50,400
Bad debts with proposed plan = (0.008)(275,000)(14) = $30,800
= $19,600

You might also like