Analisis Penerimaan E-Learning Menggunakan Technology Acceptance Model (TAM) (Studi Kasus: Universitas Atma Jaya Yogyakarta)
Analisis Penerimaan E-Learning Menggunakan Technology Acceptance Model (TAM) (Studi Kasus: Universitas Atma Jaya Yogyakarta)
Abstract—One crucial consideration of implementing an terhdap sistem e-learning ini. Penelitian ini dilakukan untuk
information system is the users’ acceptance and the users’ melakukan pengujian terhadap penerimaan pengguna
willingness in using the system. The Information system (mahasiswa) terhadap e-learning dengan menggunakan
implementation may be a failure if users do not accept or are Technology Acceptance Model (TAM). Pengujian dilakukan
unwilling to use the information system. As an educational dengan mengukur pengaruh antar variabel dalam model TAM
institution, Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) provided yang meliputi variabel Perceived Ease of Use, Perceived
an e-learning system to support teaching and learning process. Usefulness, Attitude Toward Using, Behavioral Intention dan
The main users of the e-learning system are lecturers and Actual Usage. Metode pengujian statistik yang dilakukan yaitu
students. There has never been any evaluation conducted to uji statistik validitas, reliabilitas, normalitas, dan menguji
evaluate user acceptance since the implementation of the system. pengaruh faktor menggunakan Structural Equation Model
This study was conducted to evaluate the user acceptance of e- (SEM). Data evaluasi diperoleh melalui kuesioner yang
learning by using Technology Acceptance Model (TAM). The dibagikan kepada responden mahasiswa UAJY dari seluruh
evaluation was done by measuring the influence between fakultas. Dari enam hipotesis yang diajukan satu hipotesis
variables in TAM model which includes Perceived Ease of Use, dinyatakan tidak diterima, yaitu hipotesis yang menyatakan
Perceived Usefulness, Attitude Toward Using, Behavioral Perceived Usefulnes berpengaruh terhadap Behavioral
Intention and Actual Usage. Statistical methods that are used in Intention. Kelima hipotesis yang lain yaitu Perceived Ease of Use
this research are validity test, reliability test, normality test, and berpengaruh terhadap Perceived Usefulnes, Perceived Usefulnes
Structural Equation Model (SEM). Data were obtained from berpengaruh terhadap Attitude Toward Using, Perceived Ease of
questionnaire distributed to students of all faculties in UAJY. Use berpengaruh terhadap Attitude Toward Using, Attitude
Among the six hypotheses proposed, the hypothesis that states Toward Using berpengaruh terhadap Behavioral Intention,
“Perceived Usefulnes” influence “Behavioral Intention” is not Behavioral Intention berpengaruh terhadap Actual Usage
accepted. The other five hypotheses which are “Perceived Ease of dinyatakan dapat diterima.
Use” influence “Perceived Usefulness”, “Perceived Usefulnes”
influence “Attitude Toward Using”, “Perceived Ease of Use” Kata Kunci—analisis penerimaan pengguna, e-learning,
influence “Attitude Toward Using”, “Attitude Toward Using” Technology Acceptance Model (TAM)
influence “Behavioral Intention”, “Behavioral Intention”
influence “Actual Usage” otherwise acceptable.
I. PENDAHULUAN
Keywords—user acceptance analysis, e-learning,
Technology Acceptance Model (TAM) Peningkatan kualitas pendidikan merupakan hal yang
penting yang harus dilakukan oleh setiap institusi
pendidikan. Pemanfaatan kemajuan ilmu pengetahuan dan
Intisari—Dalam implementasi sebuah sistem informasi di teknologi perlu dilakukan agar mampu mencapai tujuan
suatu institusi, perlu dipertimbangkan penerimaan pengguna organisasi secara efektif dan efisien [1]. Universitas Atma
terhadap sistem informasi tersebut. Penerapan sistem Jaya Yogyakarta (UAJY) merupakan salah satu universitas
informasi dapat dikatakan gagal jika pengguna ternyata tidak di Yogyakarta, yang telah memanfaatkan e-learning. Dengan
dapat menerima atau tidak bersedia menggunakan sistem e-learning mahasiswa dapat mengakses materi kuliah yang
informasi tersebut. Sebagai sebuah institusi pendidikan, ditempuh, melakukan diskusi pada forum, dan juga
Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY)juga
mengirimkan berkas-berkas untuk keperluan perkuliahan.
mengimplementasikan sistem e-learning untuk mendukung
proses belajar mengajar. Pengguna wajib dari e-learning ini Semua layanan akademik tersebut dapat diakses melalui
adalah dosen dan mahasiwa. Sejak sistem diterapkan, belum halaman web dengan alamat http://kuliah.uajy.ac.id. E-
pernah diadakan evaluasi mengenai penerimaan pengguna Learning UAJY sudah mulai diperkenalkan dari tahun 2007,
namun sampai dengan saat ini belum pernah dilakukan suatu teknologi dipercaya akan mendatangkan manfaat bagi
evaluasi tentang penggunaan e-learning ini. pemakainya.
Tingkat penerimaan sistem informasi oleh pengguna Kemudahan penggunaan yang dirasakan (perceived
dapat menjadi suatu tolak ukur untuk menilai penerimaan ease of use) menggambarkan tingkat kepercayaan seseorang
sebuah teknologi informasi oleh pengguna. Salah satu bahwa penggunaan sistem informasi merupakan hal yang
metode yang dapat digunakan untuk mengukur penerimaan mudah dan tidak memerlukan usaha keras dari pemakainya.
dan penggunaan teknologi adalah metode Technology Kemudahan ini akan mengurangi tenaga, pikiran dan waktu
Acceptance Model (TAM). Technology Acceptance Model yang digunakan untuk mempelajari dan menggunakan sistem
(TAM) merupakan suatu model hasil pengembangan dari informasi. Orang yang bekerja dengan sistem informasi,
Theory of Reasoned Action (TRA) oleh Davis [2] yang bekerja lebih mudah dibandingkan orang yang bekerja secara
mempelajari perilaku penerimaan seorang individu dalam manual tanpa sistem informasi.
menerima suatu sistem informasi. Seiring dengan Sikap terhadap penggunaan (attitude towards use)
perkembangan teori mengenai model penerimaan, TAM merupakan kecenderungan tanggapan awal atas kondisi yang
sendiri saat ini telah mengalami beberapa perubahan TAM2 menyenangkan maupun tidak menyenangkan pada suatu
[3], dan UTAUT [4]. objek tertentu. Secara teoritis, sikap merupakan refleksi
Penelitian ini bertujuan untuk melihat dan mengetahui perasaan seseorang atas objek dalam kondisi baik atau buruk,
faktor-faktor yang berpengaruh dalam penerimaan e- menguntungkan atau merugikan. Sikap muncul karena
learning oleh pengguna, khususnya mahasiwa, dan seseorang memiliki nilai yang ditentukan oleh kepercayaan
dampaknya bagi pengguna serta pihak UAJY. Dari hasil atas objek tersebut. Pada kondisi lain, perilaku tertentu juga
penelitian diharapkan dapat memberikan informasi kepada dapat mempengaruhi kepercayaan baru seseorang sehingga
pihak berwenang tentang faktor-faktor yang mempengaruhi membawa perubahan pada sikap.
minat dari mahasiswa dalam menggunakan situs kuliah Perilaku (behavior) dilakukan karena individu
sehingga penggunaan e-learning dapat dimaksimalkan. mempunyai niat atau keinginan untuk melakukan atau niat
berperilaku akan menentukan perilakunya. Niat berperilaku
II. KAJIAN PUSTAKA (behavioral intention) adalah suatu keinginan seseorang
TAM yang diperkenalkan pertama kali oleh Fred D. untuk melakukan suatu perilaku tertentu atau kecenderungan
Davis pada tahun 1986 [5] adalah adaptasi dari TRA (Theory seseorang untuk tetap menggunakan teknologi tertentu.
of Reasoned Action) [6] yang dibuat khusus untuk pemodelan Tingkat penggunaan teknologi seseorang dapat diprediksi
penerimaan penggunaan terhadap sistem informasi. Menurut dari sikap perhatiannya terhadap teknologi tersebut, misal
Davis [5], tujuan utama TAM adalah untuk memberikan motivasinya untuk tetap menggunakan maupun memotivasi
dasar untuk penelusuran pengaruh faktor eksternal terhadap penggunaan lain atau menambah perangkat pendukung.
kepercayaan, sikap, dan tujuan pengguna. TAM menganggap Perilaku adalah penggunaan sesungguhnya (actual
bahwa 2 keyakinan individual, yaitu persepsi manfaat usage) teknologi itu sendiri atau kondisi nyata penggunaan
(perceived usefulness, disingkat PU) dan persepsi sistem informasi. Perilaku atau penggunaan sesungguhnya
kemudahan penggunaan (perceived easy of use, disingkat sulit diobservasi dan diukur melalui daftar pertanyaan. Hasil
PEOU), adalah pengaruh utama untuk perilaku penerimaan penelitian TAM, menunjukkan bahwa penggunaan sistem
komputer. Dalam memformulasikan TAM, Davis [5] informasi dapat diprediksi dengan baik dengan
menggunakan TRA sebagai grand theorynya namun tidak menggunakan variabel niat berperilaku (behavioral
mengakomodasi semua komponen teori TRA seperti yang intention) [3].
tergambarkan dalam gambar 1. Davis [5] hanya Beberapa penelitian yang telah dilakukan berkaitan
memanfaatkan komponen ‘Belief’ dan ‘Attitude’ saja, dengan pengukuran penerimaan pengguna menggunakan
sedangkan Normative Belief dan Subjective Norms tidak TAM terhadap sistem e-learning di antaranya dilakukan oleh
digunakannya. Secara skematik teori TAM tergambar dalam Akour et al. [8], Tselios and Daskalis [9], Al–Adwan et al.
Gambar 1 [7]. [10], Aziz et al. [11], Shahet al. [12], Buche et al. [13], dan
Udzlmd et al. [14].
jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 99 Y12 = menggunakan terus
responden dengan tingkat kepercayaan penelitian ini sebesar
90%. Y13 = niat menggunakan terus
Pengumpulan data dilakukan dengan metode kuesioner Y14 = berharap menggunakan
tertutup yang akan diisi oleh mahasiswa pengguna sistem e- Actual Usage
learning. Penetapan skala pengukuran jawaban pada Y15 = frekuensi penggunaan
(AU)
kuesioner menggunakan skala Likert yang merupakan skala Y16 = durasi penggunaan
yang biasa digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan
Penelitian ini menggunakan metode penelitian
persepsi seseorang [17]. Jawaban setiap item kuesioner
deskriptif. Penelitian deskriptif dapat dilakukan secara
disusun dari gradasi sangat positif sampai negatif (sangat
kuantitatif sehingga selanjutnya akan dilakukan analisis
setuju, setuju, biasa, tidak setuju, dan sangat tidak setuju).
statistik. Dalam penelitian ini menggunakan alat atau tools
Variabel yang digunakan di dalam penelitian terdiri dari
SPSS (Statistical Product and Service Solution) dan AMOS
variabel eksogen serta variabel endogen. Variabel Perceived
(Analysis of Moment Structures).
Ease of Use merupakan variabel eksogen penelitian yang
Untuk menguji kevalidan kuesioner dilakukan uji
terdiri atas tiga indikator, yaitu: fleksibilitas, mudah
validitas. Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan
dipelajari serta dipahami, dan mudah untuk digunakan.
tingkat validitas atau kesahihan suatu instrumen [18].
Variabel yang termasuk ke dalam variabel endogen dalam
Menurut Ghozali [19] suatu kuesioner dikatakan valid jika
penelitian adalah Perceived Usefullness yang terdiri dari
pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan
indikator menambah efektivitas dari pekerjaan yang
sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji
dilakukan, meningkatkan kinerja, serta meningkatkan
signifikansi dilakukan dengan cara membandingkan nilai r
efisiensi. Variabel endogen selanjutnya Behavioral Intention
hitung dengan r tabel untuk degree of freedom (df) = n-2,
yang terdiri dari konstruk penambahan dari e-learning yang
dalam hal ini n adalah jumlah sampel. Untuk menguji
lain, motivasi untuk terus menggunakan, serta memotivasi
validitas masing-masing indikator, dapat dilihat dalam
pengguna lain. Attitude Towards Using merupakan variabel
tampilan output Cronbach Alpha pada kolom Correlated
endogen yang terdiri dari indikator keuntungan yang
Item-Total Correlation. Jika r hitung lebih besar dari r tabel
diterima, perasaan menolak, serta perasaan ketika
dan nilai positif maka butir atau pertanyaan atau indikator
menggunakan sistem informasi. Actual System Usage terdiri
tersebut dinyatakan valid. Seluruh proses ini menggunakan
dari indikator penggunaan nyata, dan frekuensi penggunaan.
software SPSS for Windows.
Variabel indikator konstruksi dapat dilihat pada Tabel 1.
Selanjutnya dilakukan uji reliabilitas instrumen pada
TABEL I. penelitian. Menurut Sugiyono [17], “instrumen yang valid
VARIABEL INDIKATOR KONSTRUKSI
umumnya pasti reliabel, tetapi pengujian reliabilitas
instrumen perlu dilakukan”. Selain itu, Sugiyono juga
Konstruk Variabel Indikator
menyatakan bahwa reliabilitas berkenaan dengan derajat
Perceived X1 = kemudahan dipelajari konsistensi dan stabilitas data atau temuan, sehingga alat
Ease of Use X2 = mudah dipahami/dimengerti pengukur/instrumen seharusnya memiliki kemampuan untuk
(PEU) memberikan hasil pengukuran relatif konsisten dari waktu ke
X3 = mudah sehingga mahir waktu.
X4 = mudah digunakan Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah
masing-masing variabel terdistribusi normal atau tidak [20].
X5 = mudah dikendalikan Uji normalitas diperlukan untuk melakukan pengujian
X6 = mudah diingat variabel lainnya dengan mengasumsikan bahwa nilai residual
mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar maka
Perceived Y1 = lebih cepat uji statistik menjadi tidak valid dan statistik parametrik tidak
Usefulness Y2 = meningkatkan kinerja dapat digunakan.
(PU) Uji statistik yang digunakan untuk uji normalitas data
Y3 = meningkatkan produktivitas
dalam penelitian iniadalah uji normalitas dengan metode
Y4 = meningkatkan efektivitas Skewness Kurtosis. Hasil analisis ini kemudian dibandingkan
dengan nilai kritisnya. Pengujian normalitas secara
Y5 = lebih mudah
univariate ini adalah dengan mengamati nilai skewness data
Y6 = bermanfaat yang digunakan, apabila nilai CR pada skewness data berada
Y7 = rasa senang di antara rentang antara +/- 2,58 pada tingkat signifikansi
Attitude
0,05, maka data penelitian yang digunakan dapat dikatakan
Toward Using Y8 = menikmati normal. Jenis distribusi data terbagi dalam tiga bagian, yaitu:
(ATU)
Y9 = rasa bosan 1) Normal bila skewness <2 dan kurtosis <7.
2) Moderately non-normal, besarnya data yang tidak normal
Y10= tidak suka moderat (sedang). Nilai skewness antara 2 sampai 3 dan
Behavioral Y10 = menggunakan kapan saja kurtosis antara 7 sampai 21.
Intention (BI) Y11 = menggunakan kondisi apapun
1. Jika nilai rhitung > rtabel, maka item pertanyaan atau 3) Uji Normalitas
pertanyaan dalam kuesioner berkorelasi signifikan terhadap Sebelum melakukan pengujian terhadap indikator
skor total (valid). variabel yang diobservasi di dalam penelitian, hal pertama
2. Jika nilai rhitung < rtabel, maka item pertanyaan atau yang harus dilakukan adalah memastikan bahwa data yang
pertanyaan dalam kuesioner tidak berkorelasi signifikan digunakan merupakan data yang terdistribusi normal.
terhadap skor total (tidak valid). Pengujian normalitas secara univariate ini adalah dengan
Pada penelitian ini akan dilakukan uji validitas masing- mengamati nilai skewness dan kurtosis data yang digunakan,
masing variabel indikator dan dibandingkan dengan skor R apabila nilai CR pada skewness data berada di antara rentang
Tabel untuk signifikansi 0,05 (5%) dengan jumlah responden antara -2,58 sampai 2,58 dan nilai kurtosis < 7, maka data
N=200 adalah 0,138. Hasil uji untuk semua konstruk penelitian yang digunakan dapat dikatakan normal. Evaluasi
dinyatakan valid, karena mendapatkan skor r lebih besar dari normalitas diidentifikasi baik secara univariate maupun
0,138, sehingga kuesioner dinyatakan valid. multivariate. Secara univariate untuk nilai-nilai dalam C.R
Menurut Ghozali [18] reliabilitas adalah alat untuk Skewness memiliki nilai di antara ±2,58 yang berarti secara
mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari univariate sebaran data dianggap normal, sehingga dapat
variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel digunkan untuk estimasi pada analisis selanjutnya. Data
atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan dalam penelitian ini terdistribusi secara moderat atau
adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Suatu normalitas sedang secara multivariate dengan nilai C.R
konstruk atau variabel dinyatakan reliabel jika memberikan kurtosis -,332 < 7. Hasil uji normalitas dapat dilihat pada
nilai Cronbach Alpha > 0.70. Pada penelitian ini dilakukan Tabel 2.
uji reliabilitas Alpha Cronbach’s dengan SPSS 23. Setiap TABEL II
indikator akan dihitung nilai Alpha Cronbach’s tiap HASIL UJI NORMALITAS DENGAN AMOS
indicator, lalu dibandingkan dengan nilai alpha pada populasi
k
202 responden yaitu 0,138. Hasil uji menunjukkan semua Varia m m s c c
urto
bel in ax kew .r. .r.
indikator dinyatakan reliabel dengan nilai Cronbach Alpha > sis
5 -
0,70. A 2
,00 ,41
- - -
U3 ,000 2,360 ,543 1,555
0 2
4 - -
B. Analisis Structural Equation Model (SEM) A 2 - -
,00 ,37 1,06
U2 ,000 2,170 3,051
0 9 5
1) Uji Asumsi Kecukupan Sampel 5 -
A 2 - - -
Jumlah data dari penelitian sebanyak 5 kali dari jumlah U1 ,000
,00 ,02
,165 ,335 ,959
indicator [23]. Mengacu pada hal tersebut maka jumlah 0 9
5 -
indikator dalam penelitian minimal 24 x 5 = 120 orang. B 2 - - -
,00 ,16
I5 ,000 ,926 ,700 2,006
Berdasarkan penelitian tersebut sampel yang dibutuhkan 0 2
dalam penelitian ini minimal 120 orang, yaitu mahasiswa 5 -
B 2 - , ,
,00 ,44
Fakultas Teknologi Industri, Fakultas Ekonomi, Fakultas I4 ,000 2,574 194 556
0 9
Teknik, Fakultas ISIP, Fakultas Teknobiologi, dan Fakultas B 2
5
, , - -
,00
Hukum yang menggunakan fasilitas e-learning. Jumlah data I3 ,000
0
031 176 ,322 ,922
yang terkumpul adalah 202 sampel data. 4 -
B 2 , , -
,00 1,04
I2 ,000 007 043 3,007
0 9
2) Evaluasi Outlier Model 5 -
B 2 - , ,
Outliers merupakan observasi atau data yang memiliki I1 ,000
,00 ,28
1,609 036 103
0 1
karakteristik unik atau data yang terlihat menyimpang terlalu
5 - -
jauh dari data yang lainnnya dalam sebuah rangkaian data. A 3 - -
,00 ,34 1,56
TU4 ,000 1,977 4,479
Dalam penelitian ini outliers dievaluasi dengan nilai 0 5 3
mahalanobis dengan nilai degree of freedom sejumlah 5
A 3 , 1 - -
,00
variabel pada tingkat p <0.05. Jika salah satu nilai P1 dan P2 TU3 ,000 218 ,252 ,866 2,481
0
terdapat nilai kurang dari 0,05 maka observation number A 2
5 -
- - -
,00 ,04
tersebut data yang mengandung outlier. Berdasarkan hasil TU2 ,000
0 3
,246 ,138 ,396
perhitungan terdapat beberapa observation number memiliki 5
A 2 , , - -
nilai P1 dan P2 di bawah 0,05, sehingga dapat dipastikan ,00
TU1 ,000 098 559 ,424 1,215
0
bahwa data tersebut mengandung outlier. Berdasarkan hasil 5 -
P 2 - - -
di atas terdapat beberapa outlier yaitu observation number EU6 ,000
,00 ,16
,938 ,006 ,016
0 4
78, 70, dan 42 di mana data tersebut memiliki nilai P1 dan
5 -
P2 di bawah 0,05. Untuk menangani data outlier tersebut P 2 - , 1
,00 ,40
EU5 ,000 2,345 534 ,529
maka data tersebut dihapus karena akan mempengaruhi 0 9
distribusi data selanjutnya. 5 -
P 2 - , ,
,00 ,25
EU4 ,000 1,465 154 442
0 6
5
P 3 , , , 1
,00
EU3 ,000 108 619 544 ,559
0
k
Varia m m s c c
urto
bel in ax kew .r. .r.
sis
5 -
P 2 - , ,
,00 ,42
EU2 ,000 2,405 013 037
0 0
5 -
P 2 - , 1
,00 ,38
EU1 ,000 2,199 398 ,139
0 4
5 -
P 2 - - -
,00 ,13
U6 ,000 s758 ,230 ,658
0 2
5 -
P 2 - - -
,00 ,29
U5 ,000 1,683 ,194 ,556
0 4
5 -
P 2 - - - Gambar 3. Composite Path Diagram Technology Acceptance Model
,00 ,15
U4 ,000 ,875 ,162 ,465
0 3
5
P 2
,00
, , - - Penggunaan variabel composite dikarenakan sudah
U3 ,000 019 108 ,242 ,694
0 melewati uji common method bias dan sudah termasuk latent
5 - factor di dalam masing-masing variabelnya. Atau dengan
P 2 - - -
,00 ,13
U2 ,000 ,751 ,168 ,481 kata lain, model komposit menggabungkan variabel manifest
0 1
P 2
5 -
- - -
ke dalam satu variabel laten sehingga menyebabkan model
,00 ,35 dengan variabel composite akan menjadi lebih sederhana dan
U1 ,000 2,037 ,305 ,873
0 5
Multi - akurat. Tabel 4 menunjukkan hasil perhitungan goodnes of
-
varia 1,67 fit dengan model SEM komposit.
,332
te 0
TABEL IV
GOODNES OF FIT INDEX MODEL KOMPOSIT
4) Analisa Kesesuaian Model (Goodnes-of-Fit)
Goodness Kriteria Cut of Keterangan
Pengujian kesesuaian model digunakan untuk menguji
of Fit Index Value
sebarapa baik tingkat goodnes of fit dari model penelitian.
Chi- <Chi- 20,173 Baik
Jika tingkat goodnes of fit baik, maka model penelitian akan
square Square
digunakan dalam tahap Structural Equation Modelling.
DF
Tahap pertama adalah menguji goodnes of fit pada model
(124.342)
penelitian. Tabel 3 menunjukkan hasil uji dengan
Prob >0.05 .000 Tidak Baik
menggunakan AMOS.
RMSEA ≤0.08 .046 Baik
GFI ≥0.80 .875 Fit
TABEL III AGFI ≥0.80 .848 Baik
GOODNESS OF FIT INDEX CMIN/DF ≤2.00 1.411 Baik
Goodness of Kriteria
Fit Cut of Keterangan
5) Analisis Koefision Jalur Path Analysis Structural
Index Value
Equation Modeling (SEM)
Chi-square < Chi-Square 347,2 Kurang
Pengujian model dalam Structural Equation Model
DF (124.342) Baik
dilakukan dengan dua pengujian, yaitu uji kesesuaian model
RMSEA ≤0.08 .046 Baik
dan uji signifikansi kausalitas melalui uji koefisien regresi.
GFI ≥0.80 .875 Fit
Hasil pengolahan data untuk analisis SEM terlihat pada tabel.
AGFI ≥0.80 .848 Baik Pada dasarnya hasil uji analisis SEM dalam penelitian
CMIN/DF ≤2.00 1.411 Baik merupakan hasil yang telah lulus uji modification indicies.
Uji modification indicies dilakukan jika hasil Goodnes of Fit
Berdasarkan Tabel 3, hasil pengujian Goodnes of Fit tidak memenuhi syarat dan perlu dilakukan perbaikan model
index diketahui kriteria yang ada di antaranya yang berada sehingga menghasilkan kriteria Goodnes of Fit yang dapat
pada kondisi baik atau fit. Namun ada beberapa hasil yang diterima.
masih belum memenuhi kriteria seperti chi-square. Maka Pada hasil Tabel 4, nilai probability belum memenuhi
dari itu, dilakukan uji goodnes of fit dengan menggunakan persyaratan karena masih kurang dari 0,05, maka akan
variabel komposit (Gambar 3). dilakukan modifikasi model dengan menelusuri kovarians
pada output Modification Indicies. Setelah mendapatkan
hasil dari modification indicies maka dilakukan modifikasi
untuk mendapatkan probabilitas yang baik dan mendapatkan
model yang sesuai dengan penelitian. Model hasil
modification indicies ditunjukkan pada Gambar 4.
Perceived
Ease of
Use ,300 ,089 3,394 ***
Perceived
Usefulnes
Perceived
Usefulnes
,180 ,031 5,862 ***
Attitude
Toward
Using
Perceived
Ease of
Use
,101 ,041 2,484 013
Attitude
Toward
Gambar 4. Model Komposit setelah modifikasi Using
Pada model Gambar 4 diberikan alternatif perubahan Attitude
yaitu e4 dengan e1. Pada model hasil modifikasi tersebut, Toward
jika e4 dikorelasikan dengan e1, maka nilai Chi-Square akan Using ,436 ,098 4,460 ***
menurun sebesar 14,872. Adapun hasil modifikasi yang Behaviora
dilakukan berdasarkan rekomendasi program AMOS l Intention
menghasilkan kriteria goodnes of fit seperti pada Tabel 5. Perceived
Usefulnes
,081 ,046 1,757 079
Behaviora
l Intention
Behaviora
TABEL V l Intention
,094 ,035 2,695 007
GOODNES OF FIT MODEL MODIFIKASI Actual
Usage
Goodness Kriteria Cut of Keterangan
Ket: *** = signifikan < 0,001
of Fit Index Value
Chi- <Chi- 3,670 Baik Hasil pengujian hipotesis dilakukan dengan
square Square menganalisis nilai Critical Ratio (CR) dan nilai Probability
DF (P) hasil olah data, dibandingkan dengan batasan statistik
(124.342) yang disyaratkan, yaitu di atas 1,96 untuk nilai CR dan di
Prob >0.05 .299 Baik bawah 0,05 untuk nilai P (probabilitas). Apabila hasil olah
RMSEA ≤0.08 .034 Baik data menunjukkan nilai yang memenuhi syarat tersebut,
GFI ≥0.80 .993 Fit maka hipotesis yang diajukan pada penelitan yang diajukan
AGFI ≥0.80 .964 Baik dapat diterima.
CMIN/DF ≤2.00 1.233 Baik H1 – Persepsi Kemudahan (perceived ease of use)
memiliki pengaruh terhadap Persepsi Manfaat (perceived
Berdasarkan Tabel 5, dapat disimpulkan bahwa usefulness)
keseluruhan model dinyatakan sudah fit dan sesuai. Model Berdasarkan hasil pengolahan data diketahui nilai CR
yang diajukan penelitian ini didukung oleh fakta di lapangan. pada tabel di atas adalah sebesar 3,394 dan nilai P sebesar
Hal ini merupakan indikasi bahwa dugaan matriks varians- 0,000. Hasil dari kedua nilai ini memberikan informasi
kovarians populasi sama dengan matriks varians-kovarians bahwa terdapat pengaruh Persepsi kemudahan terhadap
sampel atau data observasi. Maka selanjutnya akan dilihat persepsi manfaat, karena memenuhi syarat CR di atas 1,96
hasil pengujian hipotesis melalui tabel Regression Weight dan P di bawah 0,05. Dengan demikian dapat dikatakan
Analisis. Hasil tabel Regression Weight adalah sebagai bahwa hasil hipotesis 1 penelitian ini diterima. Hasil
berikut (Tabel 6): kontribusi yang diberikan persepsi kemudahan memberikan
TABEL VI dampak peningkatan terhadap persepsi manfaat sebesar
REGRESSION WEIGHTS ANALISIS SEM 0,300 setiap satu satuannya.
Hubungan Pro-
Square Critical H2 – Persepsi manfaat (perceived usefulness)
Variabel Estimate babili
Error Ratio memiliki pengaruh terhadap sikap penggunaan (attitude
ty
toward using)
Berdasarkan hasil pengolahan data diketahui nilai CR dan P di bawah 0,05. Dengan demikian dapat dikatakan
pada tabel di atas adalah sebesar 5,862 dan nilai P sebesar bahwa hasil hipotesis 6 penelitian ini diterima dengan
0,000. Hasil dari kedua nilai ini memberikan informasi pengaruh positif. Hasil kontribusi yang diberikan minat
bahwa terdapat pengaruh Persepsi manfaat terhadap sikap berperilaku memberikan dampak peningkatan terhadap
penggunaan, karena memenuhi syarat CR di atas 1,96 dan P penggunaan nyata sebesar 0,094 setiap satu satuannya.
di bawah 0,05. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
hasil hipotesis 2 penelitian ini diterima. Hasil kontribusi Tabel 6 menunjukkan rangkuman hasil pembuktian
yang diberikan persepsi manfaat memberikan dampak hipotesis.
peningkatan terhadap sikap penggunaan sebesar 0,180 setiap TABEL VII
satu satuannya. RANGKUMAN HASIL PEMBUKTIAN HIPOTESIS
[6] Ajzen, I. and M. Fishbein,Understanding Attitudes and [20] Ghozali, Imam, Aplikasi Analisis Multivarite dengan
Predicting Social Behavior, New Jersey: Prentice-Hall, SPSS, cetakan keempat, Semarang: Badan Penerbit
1980. Universitas Diponegoro, 2006.
[7] Davis, F.D., Bagozzi, R.P., and Warshaw, P.R. “User [21] Hair, et al, Multivariate Data Analysis, 5 th ed., The
Acceptance of Computer Technology: A Comparison Prentice Hall, 2006.
of Two Theoretical Models”, Management
[22] Supangat, Andi, Statistika dalam Kajian Deskriftif,
Science, vol.35, no.8, 1989.
Inferensi dan Nonparametrik, edisi pertama, Jakarta:
[8] Akour, A. I. and Dwairi, M. A.,“Testing Technology Kencana Prenada Media Group, 2007.
Acceptance Model in Developing Countries: The Case
[23] Ghozali, I and Fuad, Structural Equation Modeling:
of Jordan”, International Journal of Business and
Teori, Konsep, dan Aplikasi, Semarang: Badan Penerbit
Social Science, vol. 2, no. 14, pp. 278 – 284,2011.
Universitas Diponegoro, 2005.
[9] Tselios, N., et al., “Assessing the Acceptance of a
Blended Learning University Course”, Educational
Lampiran. Pertanyaan Kuesioner
Technology & Society, vol. 14, no. 2, pp. 224-235,
2011.
[10] Al-Adwan, et al., “Exploring Students Acceptance of e-
Learning using Technology Acceptance Model in
Jordanian Universities”, International Journal of
Education and Development using Information and
Communication Technology,vol 9, no. 2, pp. 4-18,
2013.
[11] Aziz, A.L., et al.,“Pengaruh Kemudahan Penggunaan
Terhadap Kemanfaatan Pada Sikap Pengguna E-
Learning”, Jurnal Administrasi Bisnis, vol. 6, no. 2,
2013.
[12] Shah, Ghias Ud Din., et al.,“Implementation of
Technology Acceptance Model in e-Learning
Environment in Rural and Urban Areas of Pakistan”,
World Applied Science Journal, vol. 27, no.11, pp. 1495
– 1507, 2013.
[13] Buche, M. W., et al., “Does Technology Acceptance
Affect E-Learning in a Non-Technology Intensive
Course?”, Journal of Information Systems Education,
vol.23, no.1, pp. 41 – 50, 2012.
[14] Udzlmd, D., et al., “Acceptance in the Deployment of
Blended Learning as Learning Resource in Information
Technology and Computer Science Program,
Brawijaya University”, in Asia-Pacific Conference on
Computer Aided System Engineering (APCASE), 2014,
pp. 131–135.
[15] Fauzi, Muchammad, Metode Penelitian Kuantitatif,
Semarang : Walisongo, 2009.
[16] Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D), Bandung:Alfabeta,
2015.
[17] Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan
R&D, Bandung: Alfabeta, 2008.
[18] Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
Praktek, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2010.
[19] Ghozali, Imam, Aplikasi Analisis Multivriate dengan
Progam SPSS, Semarang: Badan Penerbit Universitas
Diponegoro, 2011.