0% found this document useful (0 votes)
43 views

Evaluasi Penganggaran Dan Pelaksanaan Anggaran Organisasi Sektor Publik (Studi Pada Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia)

This study aims to evaluate the budgeting and budget execution processes of the Social Sciences and Humanities Working Unit (Satker) of the Indonesian Institute of Sciences (LIPI) in 2014. It seeks to gain an in-depth understanding of the processes, problems, and efforts taken, as well as to obtain evidence of isomorphism in the budgeting and execution practices. The study uses qualitative methods with a case study approach, involving interviews with researchers and financial managers. The findings show that the Satker's budgeting and execution generally complied with regulations, but still faced human behavior-related issues. Concepts of logic models were found relevant to mediate differences in perceptions between researchers and managers regarding budgets. The analysis also revealed
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
43 views

Evaluasi Penganggaran Dan Pelaksanaan Anggaran Organisasi Sektor Publik (Studi Pada Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia)

This study aims to evaluate the budgeting and budget execution processes of the Social Sciences and Humanities Working Unit (Satker) of the Indonesian Institute of Sciences (LIPI) in 2014. It seeks to gain an in-depth understanding of the processes, problems, and efforts taken, as well as to obtain evidence of isomorphism in the budgeting and execution practices. The study uses qualitative methods with a case study approach, involving interviews with researchers and financial managers. The findings show that the Satker's budgeting and execution generally complied with regulations, but still faced human behavior-related issues. Concepts of logic models were found relevant to mediate differences in perceptions between researchers and managers regarding budgets. The analysis also revealed
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 11

EVALUASI PENGANGGARAN DAN PELAKSANAAN ANGGARAN

ORGANISASI SEKTOR PUBLIK


(STUDI PADA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA)

Ika Aristiowati
Rusdi Akbar, M.Sc., Ph.D., CMA.

ABSTRACT

This study aims to get in-depth understanding on budgeting and budget


execution carried out by Working Unit (Satker) of Social Sciences and Humanities
(IPSK) of LIPI for 2014 period, which including processes, problems, and the efforts
taken. The other aim is to obtain evidence regarding the existence of isomorphism
and identify the dominant isomorphism pressure found in the practice of budgeting
and budget execution in IPSK working unit of LIPI. The theory development and
interpretation of this study are based on the theories of public sector budget,
accounting behaviour, and institutional isomorphism
The sample used in this study consisted of researchers and financial managers
who understand and directly involved in the processes of budgeting, budget
execution and becomes parties who often have different perceptions in terms of
budget on IPSK working unit of LIPI. This study uses qualitative method with case
study approach. Analysis of qualitative data towards the interview results is
conducted with thematic analysis, while the concept of Logic Model and Program
Logic Model were used to analyze the practice of budgeting.
The study results showed that IPSK working unit of LIPI for 2014 period has
met the requirements on budgeting and budget execution according to the prevailed
regulations. In addition, there are still many problems in budgeting and budget
execution within IPSK working unit of LIPI, especially in its relation to human
behaviour. Concepts of Logic Model and Program Logic Model were proved to be
relevant to mediate differences in perceptions that arise between researchers and
financial managers in the process of budgeting and budget execution. The analysis
also shows that there is isomorphism existed in budgeting and budget execution
conducted by IPSK working unit of LIPI, which is more dominant than coercive,
mimetic, and normative pressures.

Key words: public sector accounting, budgeting evaluation, evaluation of budget


execution, logic models, program logic models, qualitative method,
case study, thematic analysis, theory of institutional isomorphism
1. Pendahuluan anggaran, bila dibandingkan dengan
Satker bidang lain. Satuan Kerja
Anggaran identik dengan Bidang IPSK LIPI menyusun
angka-angka dan sejumlah estimasi anggaran TA. 2014 dengan mengacu
untuk menjalankan sejumlah program pada PMK No. 136/PMK.02/2014
dan kegiatan. Anggaran dibentuk tentang Petunjuk Penyusunan dan
melalui sebuah proses penganggaran. Penelaahan RKA-K/L (PMK No.
Proses inilah yang menjadi kunci 136/2014). Dalam pelaksanaan
keberhasilan aktivitas penyusunan anggaran pasti selalu ada revisi
dan pelaksanaan anggaran. Anggaran anggaran, baik revisi Daftar Isian
dan penganggaran tak lepas dari peran Pelaksanaan Anggaran (DIPA)
serta manusia, karena manusialah maupun revisi Petunjuk Operasional
yang menyusun dan melaksanakan Kegiatan (POK). Satuan Kerja Bidang
anggaran yang telah dibuatnya IPSK LIPI menggunakan PMK No.
tersebut. Perilaku manusia akan 7/PMK.02/2014 tentang Tata Cara
mempengaruhi persepsinya, sehingga Revisi Anggaran Tahun Anggaran
perbedaan persepsi pasti akan muncul 2014 (PMK No. 7/2014) sebagai
dalam penganggaran dan pelaksanaan acuan dalam melakukan revisi
anggaran. Diperlukan partisipasi, anggarannya.
komitmen, koordinasi, komunikasi, Penelitian ini bertujuan untuk
dan kerjasama dari semua pihak memperoleh pemahaman secara
dalam organisasi untuk mendalam atas praktik penganggaran
mengantisipasi berbagai dampak dan pelaksanaan anggaran serta untuk
negatif perbedaan persepsi, seperti memperoleh bukti tentang eksistensi
konflik internal dan rasa tidak isomorfisma dalam praktik
percaya. penganggaran dan pelaksanaan
Sebagai organisasi sektor anggaran yang dilakukan oleh Satker
publik, Lembaga Ilmu Pengetahuan Bidang IPSK LIPI.
Indonesia (LIPI) juga menyusun dan
melaksanakan anggaran yang
berwujud dokumen penganggaran. 2. Landasan Teori
Salah satu dokumen penganggaran
adalah Rencana Kerja dan Anggaran- Anggaran Sektor Publik
Kementerian dan Lembaga (RKA- Dalam proses pengendalian
K/L) yang terdiri dari Rencana Kerja manajemen, informasi akuntansi
Kementerian/Lembaga (Renja K/L) digunakan untuk pengambilan
dan anggaran yang diperlukan untuk keputusan meliputi perencanaan
melaksanakan rencana kerja strategis, pembuatan program,
dimaksud. penganggaran, evaluasi kinerja, dan
Satuan Kerja Bidang IPSK LIPI pelaporan kinerja. Informasi
dipilih sebagai objek penelitian akuntansi dalam lembaga pemerintah
dengan mempertimbangkan fakta seperti K/L disajikan dalam dokumen
bahwa program dan kegiatan yang anggaran berupa RKA-K/L dan
dilakukan lebih dinamis dalam Dokumen Isian Pelaksanaan
prosesnya, baik secara substansi Anggaran (DIPA).
penelitian maupun substansi
Proses perencanaan dan Aspek Keperilakuan yang Relevan
pengendalian manajerial pada dalam Proses Penganggaran
organisasi sektor publik menurut Penyusunan anggaran
Jones and Pendlebury (1996) dalam merupakan pekerjaan teknis yang
Mardiasmo (2009) terdiri dari 1) berkaitan dengan perilaku manusia.
perencanaan tujuan dan sasaran dasar; Perilaku manusia tersebut menjadi
2) perencanaan operasional; 3) acuan aspek keperilakuan dalam
penganggaran; 4) pengendalian dan penganggaran. Apa yang diharapkan,
pengukuran; dan 5) pelaporan analisis kapan harus melakukan, serta batasan
dan umpan balik. Proses revisi teknis dalam nilai nominal, semuanya
menjadi bagian penting dalam 3 tahap dijelaskan dalam anggaran. Lubis
pertama yang harus diperhatikan oleh (2014) menyatakan bahwa akuntansi
para pengambil keputusan untuk dalam penganggaran tidak hanya
mencapai target. Revisi tersebut sekedar informasi estimasi, tapi juga
meliputi revisi/modifikasi tujuan dan pencatatan pelaksanaan anggaran
sasaran dasar, revisi perencanaan secara sistematis dan teratur sehingga
operasional, dan revisi anggaran. dapat menunjang fungsi pengawasan
Mardiasmo (2009) kerja dari anggaran.
menyebutkan bahwa anggaran publik Akuntansi merupakan sistem
adalah suatu dokumen tentang kondisi yang menghasilkan informasi
keuangan organisasi publik meliputi keuangan yang digunakan oleh para
informasi mengenai pendapatan, pemakainya dalam pengambilan
belanja, dan aktivitas. Proses keputusan. Aspek perilaku manusia
penentuan jumlah alokasi dana untuk sangat dominan dalam pemilihan dan
setiap program dan aktivitas dalam penetapan keputusan. Lubis (2014)
satuan moneter merupakan pengertian menyebutkan bahwa proses
penganggaran sektor publik. Halim et penganggaran bergantung pada
al. (2003) menyebutkan bahwa bagaimana perilaku orang-orang di
anggaran mempunyai dua peran dalam lembaga tersebut, baik sebagai
penting dalam suatu perusahaan, yaitu penyusun maupun pelaksana
sebagai alat perencanaan dan alat anggaran. Faktor-faktor yang
pengendalian. Berdasarkan mempengaruhinya antara lain
manfaatnya, anggaran sektor publik motivasi, informasi yang relevan,
dibagi menjadi dua, yaitu Anggaran struktur dan kultur organisasi,
Operasional (untuk satu tahun komitmen, sikap, dan lainnya.
anggaran dan tidak menambah aset
pemerintah) dan Anggaran Modal Proses Evaluasi
(lebih dari satu tahun dan menambah Proses evaluasi adalah proses
aset). Siklus anggaran terdiri atas untuk menguraikan dan memahami
empat tahap, yaitu tahap persiapan dinamika berjalannya suatu program
anggaran, tahap ratifikasi, tahap (Patton, 1991). Proses ini berupaya
implementasi dan tahap pelaporan menggambarkan secara tepat dan
dan evaluasi. rinci suatu program meliputi
operasional, kelebihan, kelemahan,
dan permasalahannya. Fokus sebuah
proses evaluasi adalah hasil atau
keluaran suatu program. Proses Mekanisme pelaksanaan revisi
evaluasi bersifat dinamis anggaran banyak dilakukan pada
menyesuaikan dengan program yang tingkat Kuasa Pengguna Anggaran
berjalan. Dalam proses ini biasanya (KPA) dan Kantor Wilayah
dimasukkan persepsi orang-orang Direktorat Jenderal Perbendaharaan
yang terlibat maupun tidak terlibat (Kanwil DJPB).
dalam suatu program untuk
mengetahui bagaimana sebenarnya Teori Isomorfisma Kelembagaan
program berjalan. Konsep kelembagaan
menjelaskan bahwa organisasi
dipengaruhi oleh tekanan yang timbul
Rencana Kerja dan Anggaran-
dari lingkungan eksternal dan internal
Kementerian/Lembaga (RKA-K/L) organisasi. Menurut DiMaggio and
Penyusunan RKA-K/L yang Powell (1991) dalam Akbar et al.
dilakukan oleh Satker mengacu pada (2015) isomorfisma menunjukkan
PMK No. 136/2014. Penyusunan proses homogenisasi struktur
RKA-K/L menjadi tanggung jawab organisasi pada lingkungan tertentu
Menteri/Pimpinan Lembaga melalui dengan cara mengadopsi struktur
pejabat eselon I atau pejabat lainnya yang sama. Menurut Hawley (1968)
yang memiliki alokasi anggaran. isomorfisma adalah hambatan dalam
Rincian alokasi dibuat berdasarkan suatu proses yang memaksa satu unit
angka dasar dan/atau inisiatif baru dalam suatu populasi menyerupai unit
yang dilengkapi dengan dokumen lain dalam kondisi lingkungan yang
pendukung berupa Kerangka Acuan sama (dalam DiMaggio and Powell,
Kegiatan/KAK dan Rincian Anggaran 1983). Isomorfisma kelembagaan di
Biaya (RAB). Proses penyusunan dalam organisasi publik dapat terjadi
RKA-K/L dilakukan dengan karena adanya tekanan kelembagaan
menggunakan aplikasi RKA-K/L- yang diakibatkan oleh isomorfisma
DIPA. Dalam rangka penyusunan koersif, mimetik, dan normatif.
RKA-K/L Satker, maka Inspektorat Isomorfisma koersif
selaku Aparat Pengawas Internal dipengaruhi oleh faktor politik dan
Pemerintah (APIP) bekerjasama legitimasi yaitu ada kecenderungan
dengan bagian perencanaan K/L suatu organisasi dipaksa untuk
bertugas melakukan penelitian dan mengadopsi metoda yang sama atau
penelaahan RKA-K/L mengacu pada harus taat pada aturan yang berlaku.
PMK No. 136/2014. Isomorfisma mimetik terjadi karena
Pada tahap pelaksanaan adanya ketidakpastian tentang cara
anggaran, realisasi dan revisi beroperasi atau memproses sesuatu
anggaran menjadi bagian yang tak yang mendorong adanya peniruan
terpisahkan. Revisi anggaran yang model dari organisasi lain yang bisa
dilakukan oleh Satker mengacu pada diterapkan untuk mencapai legitimasi.
PMK No. 7/2014. Revisi anggaran Isomorfisma normatif terjadi karena
meliputi perubahan rincian anggaran adanya pengaruh profesionalisme
yang disebabkan penambahan atau yaitu keinginan dari internal
pengurangan pagu anggaran tetap organisasi itu sendiri untuk menjadi
termasuk pergeseran rincian anggaran lebih baik.
karena kesalahan administrasi.
3. Metode Penelitian Teknik Analisis Data
Penelitian ini menggunakan Teknik analisis data dari Miles
metode kualitatif karena bersifat dan Huberman (1984) meliputi
eksploratif dimana topik yang reduksi, penyajian, dan penarikan
diajukan termasuk topik baru yang kesimpulan, digunakan untuk
belum pernah atau jarang dibahas menganalisis data hasil wawancara.
sebelumnya (Creswell, 2014). Reduksi dilakukan dengan analisis
Pendekatan studi kasus digunakan tematik yang bertujuan untuk
dalam penelitian ini untuk mengidentifikasi semua hal penting
menyelidiki serangkaian peristiwa yang muncul dalam wawancara,
masa kini dalam suatu periode menganalisis dan menyajikannya
tertentu dimana peluang untuk dalam bentuk tema yang lebih umum
melakukan kontrol terhadap peristiwa (Braun and Clarke, 2006).
tersebut kecil atau tidak ada sama Teknik analisis lainnya yang
sekali. (Yin, 2014 ). digunakan adalah konsep Logic
Penelitian ini dilakukan pada Model (LM) dan Program Logic
Satker Bidang IPSK LIPI yang terdiri Model (PLM). Dalam penelitian ini
dari 5 Satker dan sampel yang konsep LM dan PLM digunakan
menjadi narasumber adalah peneliti untuk menganalisis praktik
dan pengelola keuangan. Narasumber penganggaran, .antara lain dengan
tersebut dipilih karena dianggap menguji model penyusunan RKA-
sebagai pihak yang memahami dan K/L menggunakan prinsip-prinsip
terlibat langsung dalam penganggaran SMART and FIT. Tujuan penggunaan
dan pelaksanaan anggaran serta LM dan PLM adalah untuk
menjadi pihak yang sering berbeda mengklarifikasi jika terdapat
persepsi dalam hal anggaran. perbedaan persepsi antara peneliti dan
pengelola keuangan di dalam Satker.
Teknik Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan dalam
penelitian ini adalah data yang
diperoleh langsung dari objek 4. Hasil dan Pembahasan
penelitian, yaitu hasil wawancara Pengumpulan Data Kualitatif
serta dokumen yang terkait dengan Data kualitatif diperoleh
penganggaran dan pelaksanaan melalui wawancara mendalam pada 5
anggaran TA. 2014. Narasumber Satker Bidang IPSK LIPI. Terdapat 8
dipilih menggunakan sampel orang yang bersedia diwawancarai
bertujuan (purposive sampling) yaitu secara langsung dengan durasi
orang-orang yang memiliki wawancara antara 15 – 90 menit.
pemahaman dan pengalaman Seluruh wawancara direkam dan
langsung berkaitan dengan dibuat transkripsinya. Data lain yang
penganggaran dan pelaksanaan diperoleh berupa dokumen
anggaran. penganggaran dan pelaksanaan
anggaran TA. 2014 yaitu Renstra,
Renja, RKA-K/L, DIPA Petikan,
POK, dokumen revisi anggaran,
Uspro, KAK, RAB, Kertas Kerja).
Analisis Data Kualitatif sama untuk semua Satker Bidang
Teknik analisis data hasil IPSK LIPI. Perbedaannya terletak
wawancara dilakukan dengan 3 pada jumlah kegiatan penelitian.
aktifitas yaitu reduksi data dengan Struktur RKA-K/L terdiri dari
analisis tematik, penyajian data, dan kegiatan/output (program penelitian,
penarikan kesimpulan. Analisis data pengusaaan dan pemanfaatan iptek),
kualitatif dilakukan dengan melihat suboutput (hasil penelitian, kajian,
kesesuaian antara peraturan yang ada layanan perkantoran), komponen
dan berlaku untuk penganggaran T. utama (litbang iptek dan
2014 dengan praktik-praktik di kelembagaan), dan subkomponen
lapangan. (persiapan, pelaksanaan, evaluasi).
Penyusunan RKA-K/L Satker
Penganggaran Bidang IPSK LIPI TA. 2014 dimulai
Penganggaran adalah proses pada TA. 2013 dengan menyiapkan
mempersiapkan anggaran yang akan usulan program (uspro) untuk
digunakan sebagai acuan berkegiatan. diajukan dalam skema anggaran tahun
Penyusunan Renstra, Renja, dan 2014 disertai dengan KAK dan RAB.
RKA-K/L serta penelaahan RKA-K/L Seluruh uspro yang telah terkumpul
menjadi bagian penting dalam tahap akan dinilai dan diberi peringkat oleh
penganggaran. Penyusunan dan Tim Perencanaan Monitoring dan
penelaahan RKA-K/L Satker Bidang Evaluasi (Tim PME) Satker untuk
IPSK LIPI TA. 2014 mengacu pada menentukan uspro yang layak dan
PMK No.136/2014. Dasar tidak layak merealisasikan
penyusunan RKA-K/L yaitu Pagu kegiatannya di tahun 2014. Dari
Anggaran K/L dan/atau Alokasi semua uspro yang lolos seleksi,
Anggaran K/L, Renja K/L, RKP hasil selanjutnya dibuat Renja Satker.
kesepakatan Pemerintah dan DPR Rencana kerja Satker sebagai
dalam pembicaraan pendahuluan dasar pembuatan RKA-K/L harus
Rancangan APBN, Standar Biaya, mengacu pada Renstra Satker. Dalam
dan Kebijakan pemerintah lainnya. kurun waktu 5 tahun, selalu ada
Penyusunan RKA-K/L penyesuaian Renstra baik di tingkat
merupakan hasil integrasi dokumen Satker, Kedeputian IPSK dan LIPI
perencanaan (Rencana Kerja Pusat. Pembahasan Renstra di tingkat
Pemerintah/RKP dan Renja K/L) dan Satker dan Kedeputian dilakukan oleh
dokumen penganggaran (RKA-K/L Tim PME ditambah beberapa orang
dan DIPA) untuk jangka waktu 1 yang kompeten dan dilengkapi
tahun anggaran. Hasil akhir dari dengan Surat Keputusan (SK) dari
tersebut adalah DIPA yang akan Kapus. Hasil pembahasan Renstra di
digunakan oleh Satker dalam tingkat Kedeputian akan menentukan
menjalankan kegiatannya. Proses tema payung kegiatan yang menjadi
penyusunan RKA-K/L terbagi dalam naungan kegiatan penelitian Satker.
4 tahap, yaitu Perencanaan (Januari- Kedeputian IPSK LIPI menyusun
April), Penyusunan (Mei-Juli), Renstra 2010-2014 merujuk pada
Pembahasan (Agustus-Oktober), dan Rencana Pembangunan Jangka
Penetapan (November-Desember). Menengah Nasional II (RPJMN II)
Secara umum, struktur RKA-K/L 2010-2014 dan Renstra LIPI 2010-
2014 terutama pada bidang Dinamika masalah perbedaan persepsi antara
Sosial (Renstra Kedeputian IPSK peneliti & pengelola keuangan; 2)
2010-2014). rumusan & hubungan antar elemen
Pada tahap penganggaran, program RKA-K/L belum sesuai
selain menyusun RKA-K/L dilakukan dengan konsep LM & PLM; 3) belum
pula penelaahan RKA-K/L yang mampunya LIPI/Kedeputian/Satker
mengacu pada PMK No. 136/2014. merumuskan dan mengukur keluaran
Penelaahan merupakan tahap reviu dan hasil dengan tepat; 4) ada
untuk melihat kesesuaian RKA-K/L kesalahan berpikir terkait penentuan
hasil pembahasan dengan pagu & pengukuran keluaran dan hasil
sementara, estimasi yang telah karena masih berjalan di atas prinsip
disetujui tahun sebelumnya, standar function follow money; 5) hasil uji
biaya yang telah ditetapkan dan kualitas model sebuah program
rincian substansi kegiatan. (RKA-K/L TA. 2014) menunjukkan
Penelaahan RKA-K/L TA. 2014 bahwa model tersebut belum sesuai
dilakukan oleh Inspektorat di masing- dengan prinsip-prinsip SMART dan
masing K/L. Sebelum penelaahan FIT serta tetap membutuhkan
dimulai, Biro Perencanaan Keuangan perbaikan walaupun secara umum
(BPK) LIPI terlebih dahulu sudah layak digunakan; 6) kurangnya
melakukan penelitian tentang RKA- koordinasi antara Tim PME Satker
K/L, yaitu meneliti kelengkapan dan bagian keuangan Satker dalam
dokumen anggarannya meliputi hal pembuatan Renja; 7) adanya
persyaratan/kelengkapan dan posisi ketidaksesuaian antara Renstra dan
Bagan Akun Standar (BAS) sudah Renja di tingkat LIPI dan tingkat
sesuai/belum, melihat kesesuaian Kedeputian IPSK/Satker; 8) kesulitan
RKA-K/L dengan Renja (bentuk dan dalam pengukuran kinerja pegawai
volume keluaran). Penelaahan RKA- nonpeneliti karena di antara Satker
K/L dilakukan 2 kali dalam setahun, Bidang IPSK LIPI belum satu suara;
yaitu bulan Juni dan bulan November. dan 9) ditemukan RAB yang tidak
sesuai dengan Standar Biaya yang
Masalah dalam Penganggaran berlaku.
Masalah dalam penganggaran
pada 5 Satker Bidang IPSK LIPI Pelaksanaan Anggaran
berasal dari kebutuhan yang tidak Pelaksanaan anggaran oleh
terbatas namun dihadapkan pada Satker Bidang IPSK LIPI meliputi
sumber daya yang terbatas (manusia realisasi anggaran dan revisi
dan anggaran). Masalah yang anggaran. Revisi anggaran terdiri dari
teridentifikasi dalam praktik revisi DIPA dan revisi POK yang
penganggaran adalah sebagai berikut: dilakukan oleh Satker Bidang IPSK
1) adanya perbedaan persepsi antar LIPI dengan mengacu pada PMK
peneliti & pengelola keuangan terkait No.7/2014 dan berbagai peraturan
dengan alokasi dana penelitian terkait anggaran lainnya seperti
(Belanja Perjalanan), RAB, dan SBM. peraturan tentang standar biaya,
Dalam hal ini, konsep Logic Model & bagan akun standar, dan lain-lain.
Program Logic Model dapat Revisi DIPA dilakukan oleh
digunakan untuk mengklarifikasi Satker jika perubahan tersebut sampai
mengubah Lampiran 4 DIPA Petikan membutuhkan penyesuaian yang
(boleh bergeser atau berubah asalkan lebih; 2) peraturan tentang
pagu atau total output kegiatan tetap), penganggaran dan pelaksanaan
contohnya adalah instruksi anggaran (termasuk revisi anggaran)
pemotongan anggaran perjalanan yang selalu berganti setiap tahunnya
dinas dari pemerintah pusat. Revisi disertai dengan keterlambatan
DIPA hanya sampai pada tingkat terbitnya peraturan terbaru; 3) revisi
Kantor Wilayah Direktorat Jenderal anggaran lebih sering dilakukan pada
Perbendaharaan (Kanwil DJPB). Lain akun Belanja Perjalanan (dalam kota,
halnya dengan revisi POK yang bisa luar kota, dan luar negeri), hal ini
dilakukan secara langsung dan kerap menjadi pemicu konflik internal
kapanpun oleh Satker dengan di dalam Satker karena perbedaan
sepengetahuan pimpinan selaku KPA. persepsi mengenai hal tersebut; 4)
Revisi anggaran yang dilakukan pemotongan anggaran perjalanan
oleh Satker Bidang IPSK LIPI pada dinas mempengaruhi kualitas hasil
TA. 2014 rata-rata berjumlah 4 – 5 penelitian (cenderung berkurang) dan
kali revisi DIPA sedangkan revisi banyak tujuan Satker (substansi
POK tidak terhitung jumlahnya. penelitian) yang tidak tercapai; 5)
Revisi DIPA yang terjadi yaitu Tim PME Satker yang
pembukaan blokir anggaran oleh memprioritaskan evaluasi hanya pada
DJA, saat ada pemotongan anggaran substansi penelitian saja dan
kegiatan sebesar hampir 50% di cenderung mengabaikan masalah
bagian perjalanan dinas, revisi antar substansi anggaran; dan 6) komposisi
akun, dan revisi pagu minus belanja SDM di dalam Satker Bidang IPSK
pegawai yang semuanya LIPI belum berimbang serta
mempengaruhi Lampiran 4 DIPA cenderung kaku dan kurang kreatif
Petikan. dalam operasionalnya.

Masalah dalam Pelaksanaan Upaya Mengatasi Masalah dalam


Anggaran Penganggaran dan Pelaksanaan
Penganggaran dan pelaksanaan Anggaran
anggaran adalah dua hal yang saling Masalah dalam penganggaran
berkaitan satu sama lain. dan pelaksanaan anggaran yang
Penganggaran yang baik, realistis dan dilakukan oleh Satker Bidang IPSK
sesuai kebutuhan akan memudahkan LIPI pada dasarnya bermuara pada
pelaksanaan anggaran dalam rangka keterbatasan sumber daya (manusia &
mencapai tujuan atau target yang anggaran) dan perilaku manusia di
telah ditetapkan. Seperti halnya dalam Satker tersebut. Masalah utama
penganggaran, beragam permasalahan adalah perilaku manusia yang
juga muncul pada saat pelaksanaan mempengaruhi perbedaan persepsi
anggaran. Masalah yang hingga tak jarang menyebabkan
teridentifikasi dalam praktik terjadinya konflik internal di dalam
pelaksanaan anggaran adalah sebagai Satker antara peneliti dan pengelola
berikut: 1) kondisi politik, ekonomi, keuangan. Berbagai upaya telah
pertahanan dan kemanan negara yang dilakukan oleh Satker Bidang IPSK
selalu berubah-ubah sehingga LIPI untuk mengatasi permasalahan
yang muncul, antara lain selalu siap sumber daya yang dimiliki setiap
menyesuaikan diri dengan berbagai Satker berbeda-beda.
perubahan terkait anggaran, Tekanan normatif juga tampak
memperbaiki dan meningkatkan dalam praktik penganggaran dan
kualitas komunikasi, meningkatkan pelaksanaan anggaran yang dilakukan
kualitas dan kuantitas rapat Satker Bidang IPSK LIPI. Sebagai
koordinasi, serta berkomitmen untuk contoh adalah usulan mengenai
selalu melakukan perbaikan demi rincian program dan kegiatan dalam
kepentingan bersama dalam rangka RKA-K/L yaitu tidak sekedar
tercapainya tujuan organisasi. membagi menjadi 3 tahap (persiapan,
pelaksanaan, dan evaluasi) tapi lebih
Eksistensi Isomorfisma dalam memfokuskan pada proses untuk
Penganggaran dan Pelaksanaan menghasilkan suatu laporan
Anggaran penelitian. Tujuannya adalah agar
Isu tentang isomorfisma setiap tahap yang dilakukan menjadi
menjadi hal yang melekat kuat dalam lebih jelas. Dalam hal ini, harus ada
organisasi sektor publik, khususnya yang berani memulai untuk berubah
Satker Bidang IPSK LIPI, di segala dan berani mengusulkan perubahan
bidang termasuk penganggaran dan tersebut ke jenjang yang lebih tinggi
pelaksanaan anggaran. Kewajiban lagi.
untuk menaati seluruh peraturan
mengenai anggaran yang dibuat oleh
Kementerian Keuangan Republik
Indonesia melalui DJA 5. Kesimpulan dan Rekomendasi
mengindikasikan bahwa tekanan
isomorfisma koersif sangat kuat Kesimpulan
dalam penganggaran dan pelaksanaan Penelitian ini mengevaluasi
anggaran. Sebagai contoh, pada saat praktik penganggaran dan
Satker menyusun dan melakukan pelaksanaan anggaran yang dilakukan
penelaahan RKA-K/L mengacu pada oleh Satker Bidang IPSK LIPI TA.
PMK No. 136/2014. Contoh lainnya 2014 serta mengevaluasi eksistensi
yaitu PMK No. 7/2014 yang isomorfisma dan mengidentifikasi
digunakan pada saat melakukan revisi tekanan isomorfisma yang lebih
anggaran. dominan terjadi dalam kedua praktik
Selain tekanan koersif, tekanan tersebut.
mimetik juga kerap terjadi dalam Hasil analisis menunjukkan
praktik penganggaran dan bahwa Satker Bidang IPSK LIPI telah
pelaksanaan anggaran Satker. memenuhi persyaratan penganggaran
Contohnya adalah berkunjung ke atau dan pelaksanaan anggaran TA. 2014
mengundang pegawai dari instansi sesuai dengan peraturan yang ada dan
atau Satker lain yang ahli di bidang berlaku. Berbagai masalah tak luput
anggaran untuk berbagi ilmu dan terjadi. Sumber utama masalah dalam
saran tentang bagaimana penganggaran dan pelaksanaan
penganggaran dan pelaksanaan anggaran adalah keterbatasan sumber
anggaran yang baik. Hal ini lebih daya (manusia & anggaran) dan
disebabkan karena kemampuan dan perilaku manusia di dalam Satker
tersebut yang pada akhirnya akan
mempengaruhi persepsinya terhadap penganggaran yang bertujuan untuk
anggaran. menengahi atau mengklarifikasi
Hasil analisis lainnya perbedaan persepsi yang muncul
menunjukkan bahwa terdapat antara peneliti dan pengelola
eksistensi isomorfisma (koersif, keuangan. Bagi DJA selaku
mimetik, dan normatif) dalam penyusun kebijakan, hasil penelitian
penganggaran dan pelaksanaan ini bisa dijadikan masukan dan
anggaran yang dilakukan oleh Satker pertimbangan pada saat menyusun
Bidang IPSK LIPI. Kewajiban Satker peraturan mengenai anggaran demi
Bidang IPSK LIPI untuk selalu masa depan penganggaran dan
mematuhi semua regulasi yang pelaksanaan anggaran yang lebih baik
berlaku mengenai anggaran di tingkat Satker khususnya Satker
membuktikan bahwa tekanan Bidang IPSK LIPI.
isomorfisma koersif lebih dominan Penelitian-penelitian yang akan
terjadi. datang diharapkan dapat memperbaiki
Penelitian ini memiliki berbagai penelitian ini dengan melakukan
keterbatasan yang mempengaruhi evaluasi tidak hanya terhadap
hasil penelitian. Pertama, ruang praktiknya tapi juga terhadap angka-
lingkup penelitian terbatas hanya angka yang terdapat di dalam
pada Satker Bidang IPSK LIPI. dokumen penganggaran dan
Kedua, penelitian ini hanya pelaksanaan anggaran. Selain itu
mengevaluasi praktik penganggaran penelitian selanjutnya juga dapat
dan pelaksanaan anggaran TA. 2014 dilakukan untuk area yang lebih luas,
meliputi analisis proses, yaitu seluruh Satker yang ada di LIPI,
permasalahan, dan upaya. Ketiga, Satker antar Kedeputian di LIPI,
penelitian ini tidak mengevaluasi ataupun membandingkan antar
sampai ke angka-angka yang ada Kementerian dan Lembaga.
dalam dokumen penganggaran dan
pelaksanaan anggaran. Keempat,
penelitian ini hanya untuk
memperoleh bukti eksistensi REFERENSI
isomorfisma dalam praktik Akbar, R., Pilcher, R. and Perrin, B.,
penganggaran dan pelaksanaan 2015, "Implementing
anggaran yang dilakukan oleh satker Performance Measurement
Bidang IPSK LIPI. Systems: Indonesian Local
Government under Pressure,”
Rekomendasi Qualitative Research in
Hasil penelitian ini bisa Accounting & Management, Vol.
dijadikan masukan dan pertimbangan 12, Iss 1, pp. 3-33.
bagi Satker pada saat melakukan
penganggaran, seperti menyusun Braun, V. and Clarke, V., 2006,
Renstra, Renja, dan RKA-K/L. Selain “Using thematic analysis in
itu juga dapat digunakan sebagai psychology,” Qualitative
pertimbangan bagi Satker Research in Psychology, Vol.3,
menggunakan konsep Logic Model No.2, pp.77-101.
dan Program Logic Model dalam
Creswell, J.W., 2014, Research Yin, R.K., 2014, Studi Kasus: Desain
Design: Qualitative, dan Metode, Edisi Revisi.,
Quantitative, and Mixed Methods Rajawali Pers: Jakarta
Approaches, 4th ed., Thousand
Oaks, California: Sage ________., 2010, Renstra (Rencana
Publications, Inc. Strategis) Kedeputian IPSK
2010-2014.
DiMaggio, P.J. and Powell, W.W.,
1983, “The Iron Cage Revisited: ________., 2014, Peraturan Menteri
Institutional Isomorphisn and Keuangan Nomor
Collective Rationality in 7/PMK.02/2014 tentang Tata
Organizational Fields,” American Cara Revisi Anggaran Tahun
Sociological Reviu, Vol.48, Anggaran 2014.
pp.147-160.
________., 2014, Peraturan Menteri
Halim, A., Tjahyono, A. dan Husein, Keuangan Nomor
M.F., 2003, Sistem Pengendalian 136/PMK.02/2014 tentang
Manajemen. UPP AMP YKPN: Petunjuk Penyusunan dan
Yogyakarta. Penelaahan RKA-K/L.

Knowlton, L.W. and Phillips, C.C., www.anggaran.depkeu.go.id


2013, The Logic Model
Guidebook, Better Strategies for
Great Results, 2nd ed., Thousand
Oaks, California: Sage
Publications, Inc.
Lubis, A.I., 2014, Akuntansi
Keperilakuan, Edisi 2., Penerbit
Salemba Empat: Jakarta.
Mardiasmo., 2009, Akuntansi Sektor
Publik, Edisi 4., Penerbit Andi:
Yogyakarta.
Miles, M.B. and Huberman, A.M.,
1984, Qualitative Data
Analysis, A Sourcebook of New
Methods, Beverly Hills,
California: Sage Publications,
Inc.
Patton, M.Q., 1991, Metode Evaluasi
Kualitatif, Edisi Revisi., PT
Remaja Rosdakarya: Bandung.

You might also like