0% found this document useful (0 votes)
78 views5 pages

Studi Pemanfaatan Pupuk Abu Boiler Pada Pertumbuhan Bibit Tanaman Kakao (L.)

Uploaded by

Rahmat F
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
78 views5 pages

Studi Pemanfaatan Pupuk Abu Boiler Pada Pertumbuhan Bibit Tanaman Kakao (L.)

Uploaded by

Rahmat F
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 5

JURNAL AGERCOLERE

STUDI PEMANFAATAN PUPUK ABU BOILER PADA PERTUMBUHAN


BIBIT TANAMAN KAKAO (Theobroma cacao L.)
(Study of the Utilization of the Boiler Ash Fertilizer on the Growth of Cocoa
Seedlings (Theobroma cacao L.))
Yulius Gae Lada*a dan Neil Supri Pombosa
Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian, Kehutanan & Kelautan Universitas Ottow Geissler Jayapura – Papua Indonesia
a

*KORESPONDENSI ABSTRACT
Phone: +62-852-9953-7679
E-mail: [email protected]
Boiler ash is a solid waste from biomass combustion
from palm oil mills. The boiler ash can be used as fertilizer
JEJAK PENGIRIMAN because it has a high content in the samples of N, P, K and
Diterima: 26 Nov 2018 Mg and is safe for the environment. This study aims to
Revisi Akhir: 25 Feb 2019 determine the effect of boiler ash fertilizer on the growth of
Disetujui: 28 Feb 2019 cocoa seedlings and get the optimal fertilizer dose when
applied. This research was conducted in Jayapura – Papua
for 3 months (September – November). This study used a
completely randomized design that was repeated as many
as 6 replications. The treatments given include: A0
(control), A1 (300 g/polybag), A2 (350 g/polybag), A3 (400
KATA KUNCI
g/polybag) and A4 (450g/polybag). Parameters measured
Abu boiler, Kakao, Pertumbuhan, Pupuk were plant height, leaf number, leaf width, leaf length and
organik plant wet weight. Based on statistical tests, the results
(Boiler ash, Cocoa, Growth, Organic
showed that the use of boiler ash fertilizer on the growth of
fertilizer)
cocoa seedlings which was seen from all parameters had no
significant effect. However, A4 treatment using 450 g of
boiler ash fertilizer per polibag gives significant results for
all parameters measured.

PENDAHULUAN Idwar (2013), menjelaskan bahwa abu boiler


memiliki kandungan 30 – 40% K2O, 7% P2O5,
Pengolahan kelapa sawit menjadi crude
9% CaO dan 3% MgO. Selain itu, abu boiler juga
palm oil (CPO) di beberapa industri
bersifat basa dan cocok bagi jenis tanah yang
menghasilkan banyak limbah padat dalam
masam dalam hal budidaya tanaman. Dengan
bentuk biomassa seperti tandan kosong kelapa melihat kandungan unsur hara dari abu boiler,
sawit, serat dan cangkang buah. Menurut
keuntungan secara ekonomis serta bersifat
Ditjen PHPP (2006), pengolahan 1 ton tandan
ramah lingkungan, abu boiler sangat baik
buah segar kelapa sawit dapat menghasilkan
untuk dimanfaatkan sebagai pupuk. Hal ini
beberapa biomassa antara lain: 23% tandan
diperjelas oleh hasil penelitian Pinta (2009),
kosong, 6,5% cangkang dan 13% serat yang yang menyatakan bahwa pemberian abu
merupakan limbah padat serta 50% limbah
tandan kosong kelapa sawit dengan dosis 120
cair. Limbah padat tersebut jika tidak
kg/ha dapat meningkatkan pertumbuhan dan
dimanfaatkan, akan menjadi beban limbah bagi
produksi tanaman kacang tanah. Astianto
lingkungan.
(2013), juga menambahkan bahwa pemberian
Abu boiler merupakan hasil pembakaran
abu cangkang buah kelapa sawit dengan dosis
tandan kosong kelapa sawit, cangkang dan
29 g per polibag (5,8 ton.ha-1) memberikan
serat sawit dalam ketel dengan suhu yang pengaruh terhadap peningkatan pertumbuhan
sangat tinggi yaitu 800 – 900ºC. Beberapa hasil bibit kelapa sawit di pembibitan utama.
penelitian menyatakan bahwa abu boiler Kakao merupakan tanaman industri yang
mengandung berbagai unsur hara seperti memiliki potensi besar dalam dunia ekspor.
nitrogen (N), P2O5 (P), K2O (K) dan magnesium Saat ini, permintaan akan kakao semakin
(Mg). Hasil penelitian dari Arianci, Elvia, &
meningkat untuk memenuhi kebutuhan bahan

JURNAL AGERCOLERE VOL. 1(1) 2019: 25-29 © FAKULTAS PERTANIAN - UNIVERSITAS ICHSAN GORONTALO
Pemanfaatan Pupuk Abu Boiler pada Pertumbuhan Bibit Lada dan Pombos
Tanaman Kakao

baku industri. Hal ini pula berbanding lurus Parameter Pengamatan


dengan meningkatnya pembudidayaan kakao.
Tinggi Tanaman (cm). Tinggi tanaman
Salah satu aspek penting dalam hal
pembudidayaan tanaman adalah pembibitan. ditentukan dengan mengukur tanaman dari
Jika proses pembibitan tidak dilakukan dengan pangkal batang tanaman bagian bawah sampai
baik, maka akan berdampak buruk pada pucuk tanaman pada 3, 5 dan 7 minggu setelah
pertumbuhan dan perkembangan tanaman tanam (MST).
serta produksinya.
Jumlah Daun Jumlah daun
(helai).
Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh pupuk abu boiler ditentukan dengan cara menghitung
terhadap pertumbuhan bibit tanaman kakao banyaknya daun yang sudah terbuka sempurna
serta mendapat dosis pupuk yang optimal pada pada 3, 5 dan 7 MST.
saat diaplikasikan. Lebar daun ditentukan
Lebar Daun (cm).
dengan mengukur bagian daun yang paling
BAHAN DAN METODE lebar. Pengukuran lebar daun dilakukan dari
Bahan poros daun bagian kanan ke kiri pada 7 MST.
Benih kakao bervarietas unggul (F1) Panjang Daun Panjang daun
(cm).
diperoleh dari CV. Purni Jaya, Kota Jayapura,
ditentukan dengan mengukur daun dimulai
Provinsi Papua. Sebelum ditanam, benih kakao
dari pangkal daun sampai ujung daun pada 7
disemai terlebih dahulu. Benih kakao yang
MST.
telah berkecambah, selanjutnya ditanam pada
polibag yang telah disiapkan. Abu boiler Bobot basah
Bobot Basah Tanaman (gram).
diperoleh dari pabrik kelapa sawit PT. Tandan tanaman diperoleh dengan menimbang
Sawita Papua Kabupaten Keerom Provinsi keseluruhan tanaman termasuk akar pada 7
Papua, fungisida, tanah bagian atas (top soil), MST.
sekam, pupuk kandang ayam serta air.
Desain Penelitian
Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilakukan secara
Pelaksanaan penelitian diawali dengan eksperimental dengan menggunakan
persiapan media tanam (media tanam yang Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5
digunakan berupa campuran tanah bagian atas perlakuan yaitu A0 (tanpa pupuk abu
(top soil) + pupuk kandang ayam + sekam padi). boiler/kontrol), A1 (300 g/polibag), A2 (350
Tanah yang telah disiapkan, dilakukan g/polibag), A3 (400 g/polibag) dan A4 (450
pengayakan terlebih dahulu kemudian g/polibag) yang diulang sebanyak 6 kali
dicampurkan dengan pupuk kandang ayam dan sehingga diperoleh 30 satuan percobaan. Data
sekam padi. Selanjutnya media tanam yang yang dihasilkan, dianalisis dengan
sudah tercampur dikombinasikan dengan menggunakan Anova dan apabila berbeda
pupuk abu boiler sesuai perlakuan dan nyata, maka dilanjutkan dengan uji DMRT
dimasukan dalam polibag ukuran 20 x 25 cm. (Duncan’s Multiple Range Test).
Sebelum ditanam, benih kakao disemai
terlebih dahulu. Benih kakao yang telah
berkecambah, selanjutnya ditanam pada HASIL DAN PEMBAHASAN
polibag yang telah disiapkan. Tindakan Tinggi Tanaman
pemeliharaan yang dilakukan meliputi: Hasil penelitian menunjukkan bahwa
penyulaman, penyiangan dan penyiraman air pemberian pupuk abu boiler memberikan
secukupnya. Penyulaman dilakukan untuk pengaruh yang tidak berbeda nyata terhadap
mengganti setiap bibit tanaman yang tinggi bibit tanaman kakao. Namun dari rata-
kerdil/tidak normal. Penyiangan dilakukan rata hasil pengukuran 3, 5 dan 7 MST,
untuk mengurangi pertumbuhan gulma agar perlakuan yang terlihat dominan memberikan
mencegah perebutan unsur hara dalam tanah. tinggi tanaman terbaik adalah perlakuan A4
Sedangkan penyiraman bertujuan untuk (450 gram/polibag) dengan tinggi tanaman
menjaga tekstur tanah terhadap kekeringan. 22,08 cm, sedangkan yang paling terendah

Jurnal Agercolere Vol. 1(1) 2019: 25-29 © Fakultas Pertanian - Universitas Ichsan Gorontalo 26
Lada dan Pombos Pemanfaatan Pupuk Abu Boiler pada Pertumbuhan Bibit
Tanaman Kakao

pada perlakuan A1 (300 gram/polibag) yaitu terendah adalah pada perlakuan A1 (300
18,83 cm. gram/polibag) yaitu 5,44.
30 10

Jumlah Daun (helai)


25 8
Tinggi Tanaman (cm)

6
20 A0 3 MST
4 5 MST
15 A1

A2 2 7 MST
10
A3 0
5 A0 A1 A2 A3 A4
A4
Perlakuan
0
3 MST 5 MST 7 MST
Gbr. 3. Grafik perkembangan jumlah daun (3, 5 dan 7
Masa Tanam MST)
Gbr. 1. Grafik perkembangan tinggi tanaman (3, 5 Pertumbuhan dan perkembangan daun
dan 7 MST) sangat berhubungan erat dengan ketersediaan
Hal ini diduga karena reaksi positif dari unsur nitrogen bagi tanaman. Dalam pupuk
pemberian abu yang mampu meningkatkan pH abu boiler, kandungan unsur nitrogen
tanah. pH tanah mempengaruhi mudah mencapai 0,74%. Unsur N diserap oleh
tidaknya unsur hara baik makro maupun mikro tanaman dalam bentuk amonium dan nitrat.
diserap oleh akar tanaman. Harjadi (1991), Unsur N berfungsi sebagai bahan sintesis
menyatakan bahwa tanaman akan tumbuh klorofil, protein dan asam amino sehingga
dengan baik apabila unsur hara yang secara langsung berpengaruh dalam
dibutuhkan cukup tersedia dalam bentuk yang meningkatkan jumlah daun (Munawar, 2011).
dapat diserap oleh tanaman. Menurut Marsono Lebar dan Panjang Daun
(2005), unsur fosfor merupakan komponen
utama asam nukleat yang berperan dalam Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pembelahan sel pada titik tumbuh sehingga pemberian pupuk abu boiler memberikan
berpengaruh pada tinggi tanaman. pengaruh yang tidak berbeda nyata terhadap
lebar daun dan panjang daun bibit tanaman
kakao. Untuk parameter lebar daun, hasil rata-
rata tertinggi terdapat pada perlakuan A4 (450
gram/polibag) dengan lebar daun 5,21 cm dan
yang paling terendah terdapat pada perlakuan
A3 (400 gram/polibag) yaitu 4,51 cm.
Sedangkan untuk parameter panjang daun,
hasil rataan tertinggi terdapat pada perlakuan
A0 (kontrol) sebesar 12,65 cm dan perlakuan
A4 (450 gram/polibag) sebesar 12,33 cm.
Gbr. 2. Tinggi bibit tanaman kakao (7 MST)
5.4
5.2
Jumlah Daun
Lebar Daun (cm)

5
Berdasarkan uji statistik, pemberian 4.8
pupuk abu boiler memberikan pengaruh yang 4.6
tidak berbeda nyata terhadap jumlah daun bibit
4.4
tanaman kakao. Dilihat dari rataan hasil
4.2
pengukuran 3, 5 dan 7 MST, diperoleh bahwa
4
perlakuan yang memberikan jumlah daun A0 A1 A2 A3 A4
terbanyak yaitu pada perlakuan A4 (450 Perlakuan
gram/polibag) dengan jumlah daun sebanyak
Gbr. 4. Diagram lebar daun pada 7 MST
6,27. Sedangkan jumlah daun yang paling

27 © Fakultas Pertanian - Universitas Ichsan Gorontalo Jurnal Agercolere Vol. 1(1) 2019: 25-29
Pemanfaatan Pupuk Abu Boiler pada Pertumbuhan Bibit Lada dan Pombos
Tanaman Kakao

tanaman kakao. Pada Gbr. 7 terlihat bahwa


perlakuan A4 (450 gram/polibag) memiliki
hasil rata-rata bobot basah tertinggi yaitu 7,33
gram. Supriadi dan Soeharsono (2005),
menjelaskan bahwa unsur hara yang diserap
tanaman dimanfaatkan untuk berbagai proses
metabolisme antara lain untuk menjaga fungsi
fisiologis tanaman salah satunya bobot basah
tanaman.
Gbr. 5. Lebar daun pada tanaman sampel yang
8
berumur 7 MST

Bobot Basah (gram)


Hal ini disebabkan karena pupuk abu 6

boiler mengandung unsur nitrogen (N) yang


4
berfungsi dalam proses fotosintesis dan
respirasi bagi tanaman. Lindawati, Izhar, &
2
Syafria (2000), menambahkan bahwa nitrogen
diperlukan untuk memproduksi protein, 0
lemak, dan berbagai persenyawaan organik A0 A1 A2 A3 A4
lainnya. Selain itu, nitrogen penting dalam hal Perlakuan
pembentukan Gbr. 7. Diagram bobot basah tanaman pada 7 MST
14 Tanaman yang hanya diberi pupuk
12 organik, umumnya memiliki respon
Panjang Daun (cm)

10
pertumbuhan yang cukup lambat. Hal ini
disebabkan karena pupuk organik memiliki
8
unsur hara makro dan mikro yang rendah bila
6 dibandingkan dengan pupuk anorganik. Lingga
4 dan Marsono (2005), menjelaskan bahwa
2 kelemahan dari pupuk organik selain memiliki
unsur hara yang rendah, proses penyerapannya
0
A0 A1 A2 A3 A4 oleh tanaman juga cukup rendah sehingga
Perlakuan ketika pupuk organik diberikan hasilnya tidak
Gbr. 6. Diagram panjang daun pada 7 MST dapat langsung diserap oleh tanaman.

hijau daun yang berperan dalam proses KESIMPULAN


fotosintesis. Klorofil yang tersedia dalam
jumlah yang cukup pada daun tanaman akan Dari hasil penelitian ini disimpulkan
meningkatkan kemampuan daun untuk bahwa pemberian pupuk abu boiler terhadap
menyerap cahaya matahari. Fotosintat yang pertumbuhan bibit tanaman kakao
dihasilkan akan dirombak kembali melalui menunjukkan pengaruh yang tidak berbeda
proses respirasi dan menghasilkan energi yang nyata pada semua parameter yang diukur
diperlukan oleh sel untuk melakukan aktifitas (tinggi tanaman, jumlah daun, lebar daun,
seperti pembelahan dan pembesaran sel yang panjang daun dan bobot basah tanaman). Perlu
menyebabkan daun dapat mencapai panjang diadakan penelitian lanjutan mengenai
dan lebar maksimal. kombinasi pupuk abu boiler dengan pupuk
organik dan anorganik lainnya pada tanaman
Bobot Basah Tanaman kakao baik dalam pembibitan maupun
Bobot basah tanaman merupakan tanaman dewasa.
keseluruhan berat suatu tanaman dari bagian
akar sampai tajuk dalam kondisi segar. Hasil uji DAFTAR PUSTAKA
statistik menunjukkan bahwa pemberian Astianto, A. (2013). Pemberian berbagai dosis
pupuk abu boiler memberikan pengaruh yang abu boiler pada pembibitan kelapa sawit
tidak berbeda nyata terhadap bobot basah bibit (Elaeis guineensis Jacq.) di pembibitan

Jurnal Agercolere Vol. 1(1) 2019: 25-29 © Fakultas Pertanian - Universitas Ichsan Gorontalo 28
Lada dan Pombos Pemanfaatan Pupuk Abu Boiler pada Pertumbuhan Bibit
Tanaman Kakao

utama (main nursery) (Skripsi, Fakultas


Pertanian Universitas Riau, Pekan baru).
Ditjen PHPP. (2006). Pedoman Pengolahan
Limbah Industri Kelapa Sawit. Jakarta:
Deptan.
Harjadi, S. S. (1991). Pengantar Agronomi.
Jakarta: PT. Gramedia.
Lindawati, N., Izhar, & Syafria, H. (2000).
Pengaruh pemupukan nitrogen dan interval
pemotongan terhadap produktivitas dan
kualitas rumput lokal kumpai pada tanah
podzolik merah kuning. JPPTP 2(2): 130–
133.
Lingga, P. dan Marsono. (2003). Petunjuk
Penggunaan Pupuk. Jakarta: Penebar
Swadaya.
Marsono. (2005). Pupuk Akar, Jenis dan
Aplikasi. Jakarta: Penebar Swadaya.
Munawar, A. (2011). Kesuburan Tanaman dan
Nutrisi Tanaman. Bogor: IPB Press.
Pinta, P. H. (2009). Pengaruh pemberian abu
janjang kelapa sawit terhadap pertumbuhan
dan produksi kacang tanah (Arachis
hypogeae L.) (Skripsi, Fakultas Pertanian
Universitas Riau, Pekanbaru).
Arianci, R., Elvia, & Idwar. (2014). Pengaruh
komposisi kompos TKKS, abu boiler dan
trichoderma terhadap pertanaman kedelai
pada sela tegakan kelapa sawit yang telah
menghasilkan di lahan gambut. Jurnal
Online Mahasiswa (JOM) Bidang Pertanian,
1(1), 1–14.
Supriadi & Soeharsono. (2005). Kombinasi
Pupuk Urea dengan Pupuk Organik pada
Tanah Inceptisol Terhadap Respon Fisiologis
Rumput Hermada (Sorghum bicolor).
Yogyakarta: Balai Pengkajian Teknologi
Pertanian.

29 © Fakultas Pertanian - Universitas Ichsan Gorontalo Jurnal Agercolere Vol. 1(1) 2019: 25-29

You might also like