Development of Student Worksheet Based On Higher Order Thinking Skill (Hots)
Development of Student Worksheet Based On Higher Order Thinking Skill (Hots)
E-mail: [email protected]
Abstract: This study aims to produce a product of Student Worksheet (LKPD) Based on Higher Order
Thinking Skill (HOTS) on the subject of static electricity and to know the feasibility of developing Student
Worksheets (LKPD) Based on Higher Order Thinking Skill (HOTS) on Static Electricity Material
developed. This study uses the Research and Development (R & D) method with a 4D (Four D Model)
development model from Thiagarajan, Dorothy S. Semmel, and Melvyn I. Semmel namely, Defining,
Planning, Developing, and Spread (Disseminate). Validation is carried out by material experts and media
experts by providing an assessment questionnaire to test the feasibility of the product. The trial was carried
out through two stages, namely limited trials and field trials. The results of the material expert validation
on the aspect of content eligibility obtained an average percentage of 82% with very good criteria. The
feasibility aspect of presentation is obtained by an average percentage of 79% with very good criteria. The
aspects of language feasibility obtained an average percentage of 78% with very good criteria, and HOTS
assessment aspects obtained an average percentage of 81% with very good criteria. The validation of
media experts on the aspect of the LKPD was obtained by an average percentage of 88% with very good
criteria. The cover design aspects of the LKPD obtained an average percentage of 90% with excellent
criteria and the design aspects of the LKPD contents obtained an average percentage of 93% with very
good criteria. The results of the limited trial of class IX students obtained an average percentage of 85%
with very good criteria and field trials of class IX students obtained an average percentage of 90% with
very good criteria so that the LKPD was feasible and ready to be used as teaching material.
© 2019 Unit Riset dan Publikasi Ilmiah FTK UIN Raden Intan Lampung
didesain khusus untuk melatih HOTS atau berupa lembaran kertas yang berupa
keterampilan berpikir tingkat tinggi informasi maupun soal-soal (pertanyaan-
peserta didik. Kesimpulan akhir dari hasil pertanyaan yang harus dijawab oleh
ini menguatkan pentingnya peserta didik (Hamdani, 2011).
dikembangkan LKPD fisika Berbasis Manfaat yang diperoleh dengan
High Order Thinking Skill (HOTS) untuk menggunakan LKPD antara lain:
melatih peserta didik dalam Memudahkan pendidik dalam mengelola
mengembangkan kemampuan berpikirnya proses belajar, Membantu pendidik
dan sebagai subjek pendidikan yang kritis mengarahkan peserta didiknya untuk
dan kreatif membiasakan diri dapat menemukan konsep-konsep melalui
menyelesaikan soal-soal yang termasuk aktivitasnya sendiri atau dalam kelompok
dalam kategori menganalisis, kerja, Dapat digunakan untuk
mengevaluasi, dan mencipta. secara tidak mengembangkan keterampilan proses dan
langsung menjadikan peserta didik mengembangkan sikap ilmiah, Membantu
mampu menghadapi tantangan masa pendidik memantau keberhasilan peserta
depan dalam persaingan global untuk didik untuk mencapai sasaran belajar
proses pengambilan keputusan dan (Salirawati, 2004).
penyelesaian suatu masalah. Oleh karena
itu, pemberian soal-soal yang dapat 2. Higher Order Thinking Skill
memotivasi peserta didik untuk (HOTS)
mengembangkan kemampuan berpikir HOTS merupakan karakteristik
hingga berpikir tingkat tinggi harus terus kemampuan berpikir tingkat tinggi
dilakukan. Sehingga, peneliti melakukan mencakup berpikir kritis dan berpikir
penelitian dengan tema ”Pengembangan kreatif. Berpikir kritis dan kreatif
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) merupakan dua kemampuan manusia
Berbasis High Order Thinking Skill yang sangat mendasar karena berpikir
(HOTS) Pada Pokok Bahasan Listrik kritis dan berpikir kreatif dapat
Statis Kelas IX Semester 1 Di SMP” mendorong seseorang untuk senantiasa
memandang setiap permasalahan yang
LANDASAN TEORI dihadapi secara kritis, dan mencoba
1. Lembar Kerja Peserta Didik mencari penyelesaiannya secara kreatif,
(LKPD) sehingga diperoleh suatu hal baru yang
Lembar kerja merupakan sarana lebih baik dan bermanfaat bagi
pembelajaran yang dapat digunakan oleh kehidupannya (Zaenal & Heri, 2015).
pengajar dalam meningkatkan Selain itu, higher order thinking
keterlibatan atau aktivitas peserta didik skills(HOTS) memiliki karakteristik,
dalam proses belajar mengajar. Pada seperti definisi yang diungkapkan
umumnya, LKPD berisi petunjuk Resnick, yaitu non algoritmik, bersifat
praktikum, percobaan yang bisa dilakukan kompleks, multiple solutions (mempunyai
dirumah, materi untuk diskusi, dan soal- banyak solusi), melibatkan variasi
soal latihan maupun segala bentuk pengambilan keputusan dan interpretasi,
petunjuk yang mampu mengajak peserta penerapan multiple criteria (banyak
didik beraktivitas dalam proses kriteria), dan bersifat effortful
pembelajaran (Salirawati, 2004). LKPD (membutuhkan banyak usaha) (Zaenal &
merupakan salah satu jenis alat bantu Heri, 2015). Menurut Bloom, Kratwhwol,
pembelajaran. Secara umum, lembar kerja & Anderson, bahwa level berpikir peserta
merupakan perangkat pembelajaran didik dalam berpikir ada enam tingkatan
sebagai pelengkap atau sarana pendukung yaitu mengingat (C1), memahami (C2),
pelaksanaan rencana pembelajaran. LKPD
Berdasarkan Tabel 3 tentang hasil validasi tahap 2 oleh ahli materi disajikan juga
oleh ahli materi dapat diketahui pada dalam bentuk grafik untuk melihat
aspek kelayakan isi diperoleh rata-rata penilaian ahli materi dari masing-masing
persentase sebesar 82% dengan kriteria validator terhadap 4 aspek, yaitu aspek
“sangat baik”. Aspek kelayakan penyajian kelayakan isi, kelayakan penyajian,
diperoleh rata-rata persentase sebesar kelayakan bahasa, dan penilaian HOTS.
79% dengan kriteria “sangat baik”. Aspek Selain dalam bentuk table hasil
kelayakan bahasa diperoleh rata-rata penilaian oleh ahli materi disajikan juga
persentase sebesar 78% dengan kriteria data dalam bentuk grafik berikut untuk
“sangat baik” dan aspek penilaian HOTS melihat perbandingan hasil penilaian oleh
diperoleh rata-rata persentase sebesar ahli materi dari masing-masing aspek
81% dengan kriteria “sangat baik”. Selain penilaian.
dalam bentuk tabel data hasil validasi
DAFTAR PUSTAKA
Budiman, A. (2014). Pengembangan
Instrumen Assesmen Higher Order
Thinking Skill (HOTS) Pada Mata
Pelajaran SMP Kelas VIII Semester
Gambar 3. Perbandingan Rata-rata Hasil Uji
I. Jurnal Riset Pendidikan
Coba
Terlihat dari Grafik 3 Hasil uji Matematika, 1(2).
coba terbatas di SMP Negeri 1 Natar Gunawan, I., & Retno, A. (2017).
Lampung Selatan memperoleh Taksonomi Bloom-Revisi Ranah
persentase rata-rata 84% dengan Kognitif: Kerangka Landasan Untuk
kriteria “sangat baik” dan pada uji coba Pembelajaran, Pengajaran dan
lapangan diperoleh persentase rata-rata Penilaian. Madiun.
89% dengan kriteria “sangat baik”. Hamdani. (2011). Strategi Belajar
Adapun hasil uji coba terbatas di SMP Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.
Swadipha Natar memperoleh Salirawati, D. (2004). Penyusunan dan
persentase rata-rata 86% dengan Kegunaan LKS Dalam Proses
kriteria “sangat baik” dan pada uji coba Pembelajaran.
lapangan diperoleh persentase rata-rata Saregar, A., Latifah, S., & Sari, M.
90% dengan kriteria “sangat baik”, hal (2016). Efektivitas Model
ini berarti LKPD yang dikembangkan Pembelajaran CUPS: Dampak
peneliti layak digunakan. Terhadap Kemampuan Berpikir
Tingkat Tinggi Peserta Didik
Madrasah Aliyah Mathla’ul Anwar
KESIMPULAN
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Gisting Lampung. Jurnal Ilmiah
pembelajaran fisika berbasis Higher Pendidikan Fisika Al-BiRuNi, 5(2).
Order Thinking Skill (HOTS) pada materi Sugiyono. (2011). Metode Penelitian
Listrik Statis yang dihasilkan telah Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
dikembangkan dengan model tahapan 4D, Kualitatif dan R&D. Bandung:
yaitu define atau tahap pendefinisian, Alfabeta.
design atau tahap perancangan, develop Sugiyono. (2015). Metode Penelitian &
atau tahap pengembangan, dan Pengembangan. Bandung: Alfabeta.
desseminate atau tahap penyebaran. Tri, & Sri. (2013). Higher Order Thinking
Bahan ajar yang telah dikembangkan Berbasis Pemecahan Masalah Untuk
melalui tahap validasi oleh ahli materi, Meningkatkan Hasil Belajar
ahli media dan uji coba telah mencapai Berorientasi Pembentukan Karakter
standar kelayakan dan layak untuk Peserta Didik. Jurnal Cakrawala
digunakan peserta didik. Pendidikan, 2(1).
Widyastuti, R. (2015). Proses Berfikir