0% found this document useful (0 votes)
29 views8 pages

Pengaruh Kegel Exercise Terhadap Inkontinensia Urine Pada Ibu Postpartum Multipara

This document summarizes a study that examined the effect of Kegel exercises on urinary incontinence in multiparous postpartum mothers. The study used a quasi-experimental design and compared an experimental group that performed Kegel exercises to a control group. Results from dependent and independent t-tests indicated that Kegel exercises were effective in reducing urinary incontinence in both the experimental and control groups. The study concluded that Kegel exercises can help address complaints of urinary incontinence in multiparous postpartum mothers.

Uploaded by

Yunita Rahayu
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
29 views8 pages

Pengaruh Kegel Exercise Terhadap Inkontinensia Urine Pada Ibu Postpartum Multipara

This document summarizes a study that examined the effect of Kegel exercises on urinary incontinence in multiparous postpartum mothers. The study used a quasi-experimental design and compared an experimental group that performed Kegel exercises to a control group. Results from dependent and independent t-tests indicated that Kegel exercises were effective in reducing urinary incontinence in both the experimental and control groups. The study concluded that Kegel exercises can help address complaints of urinary incontinence in multiparous postpartum mothers.

Uploaded by

Yunita Rahayu
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 8

Journal of Holistic Nursing and Health Science

Volume 4, No. 1, Juni 2021 (Hal. 26-33)


Available Online at https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/hnhs

PENGARUH KEGEL EXERCISE TERHADAP INKONTINENSIA URINE


PADA IBU POSTPARTUM MULTIPARA
Murti Sari Ningsih1*, Erika1, Rismadefi Woferst1
1
Fakultas Keperawatan Universitas Riau, Pekanbaru, Indonesia

[email protected]

Abstract
Introduction: One of problems experienced post-partum mothers is urine incontinence. Kegel exercise
effects on urine incontinence post-partum mothers and elderly. However, limited study search for its
effect on multiparous post-partum mothers. This study aims to determine the effect of Kegel exercise on
urinary incontinence in multiparous post-partum mothers.
Methods: The research design used was a quasi-experiment with a post-test with control group design
which was divided into an experimental group and a control group. The research was conducted in the
work area of Rejosari Public Health Center with a sample size of 34 respondents with the criteria of
multiparous postpartum mothers who experienced urinary incontinence in normal labor with a
purposive sampling technique. The measuring instrument used was the International Consultation on
Incontinence Questionnaire Short Form (ICIQ-SF). Data analysis used dependent and independent t-
test.
Results: The results of the dependent t-test statistic with α 0.05 showed that Kegel exercise was effective
against urinary incontinence in the experimental group p value (0.000) and the control group p value
(0.033) and the results of the independent t-test showed that there was an effect of Kegel exercise on
urinary incontinence in the experimental group and the control group p value (0.004). The results of
this study can be used as a reference for using Kegel exercises as a way to deal with complaints of
urinary incontinence in multiparous post-partum mothers.

Key words: Kegel Exercises, Urinary Incontinence, Postpartum Multipara.

Abstrak
Pendahuluan: Salah satu gangguan yang dialami pada ibu postpartum yaitu inkontinensia urine.
Latihan Kegel berpengaruh terhadap inkontinensia urine pada ibu postpartum dan lansia. Penelitian
terkait pengaruh inkontinensia terhadap ibu postpartum multipara masih terbatas. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Kegel exercise terhadap inkontinensia urine pada ibu post-partum
multipara.
Metode: Desain penelitian yang digunakan quasi experiment dengan rancangan post-test with control
group. Penelitian dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Rejosari jumlah sampel 34 responden dengan
kriteria ibu postpartum multipara yang mengalami inkontinensia urine persalinan normal dengan teknik
purposive sampling. Alat ukur yang digunakan adalah International Consultation on Incontinence
Questionnaire Short Form (ICIQ-SF). Analisa data yang digunakan dependent dan independent t-test.
Hasil: Hasil dependent t-test menunjukkan Kegel exercise berpengaruh terhadap inkontinensia urine
pada kelompok experiment p value (0,000) maupun kelompok kontrol p value (0,033) dan hasil
independent t-test didapatkan bahwa ada pengaruh Kegel exercise terhadap inkontinensia urine pada
kelompok experiment dan kontrol p value (0,004). Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bukti
dasar untuk menggunakan Kegel exercise sebagai salah satu cara untuk mengatasi keluhan inkontinensia
urine pada ibu postpartum multipara.

Kata kunci: Kegel Exercise, Inkontinensia Urine, Postpartum Multipara.

Murti Sari Ningsih, dkk., Pengaruh Kegel Exercise terhadap… 26


Journal of Holistic Nursing and Health Science
Volume 4, No. 1, Juni 2021 (Hal. 26-33)
Available Online at https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/hnhs

Penanganan untuk inkontinensia urine


PENDAHULUAN bisa dilakukan diantaranya yaitu dengan
Salah satu gangguan yang dialami pada latihan otot dasar panggul (Kegel Exercise),
wanita khususnya ibu postpartum yaitu bladder training, penggunaan alat-alat
gangguan sistem perkemihan. Diantara eksternal, modifikasi pengobatan dan
gangguan sistem perkemihan tersebut yaitu pembedahan. Salah satu teknik yang dapat
inkontinensia urine (Ambarwati, 2010). Data digunakan mencegah dan mengatasi
World Health Organization/WHO (2016) inkontinensia urine adalah Kegel exercise
menunjukkan bahwa 200 juta penduduk (Ambarwati, 2010).
mengalami inkontinensia urine. Terdapat 13 Kegel exercise adalah latihan untuk
juta penduduk Amerika Serikat menderita membantu memperkuat otot dasar panggul
inkontinensia urine dan 85% diantaranya (Please, 2017). Latihan Kegel pada awalnya
adalah perempuan. Kasus inkontinensia urine dikembangkan sebagai metode untuk
di Indonesia sangat signifikan. Tahun 2016, mengendalikan inkontinensia urine pada
diperkirakan 5,8% dari jumlah penduduk wanita setelah melahirkan. Kegel exercise ini
mengalami inkontinensia urine (Departemen bertujuan untuk memperkuat otot periuretra
Kesehatan Republik Indonesia [Depkes dan perivaginal sehingga ibu mampu
RI], 2016). Sebanyak 62 ibu postpartum mengontrol pengeluaran kemih secara
mengalami inkontinensia urine, dan tahun maksimal sehingga masalah-masalah yang
2018 terdapat 55 ibu mengalami inkontinensia disebabkan oleh inkontinensia urine dapat
urine dengan riwayat persalinan normal teratasi (Purnomo, 2011).
(Puskesmas Rejosari, 2017). Karjoyo (2017) Achirda (2016) menjelaskan bahwa
menerangkan bahwa sebagian besar responden dengan perlakuan kombinasi biofedback dan
yang mengalami inkontinensia urine pada post Kegel exercise diperoleh peningkatan
persalinan normal/pervaginam, serta hampir kekuatan otot dasar panggung pada
50% wanita yang pernah melahirkan tersebut inkontinensia urine tipe stress pasca partus
menderita prolaps organ genitourinaria dan normal. Cafkaytar (2014) menerangkan bahwa
40% disertai inkontinensia urine (Ambarwati, wanita pada kelompok Stress Urine
2010). Incontinencia (SUI) dan wanita pada
Inkontinensia urine terjadi karena kelompok Mised Urine Incontinencia (MIU)
peningkatan vaskularisasi ke organ-organ mengalami perbaikan yang signifikan secara
pelvis, juga mempengaruhi kegiatan ginjal statistik. Penelitian tersebut menunjukkan
seperti frekuensi berkemih yang lebih sering. latihan Kegel berbasis rumah, tanpa
Peningkatan suplai darah ke ginjal dan ureter pengawasan efektif dalam menurunkan stress
juga menyebabkan terjadinya dilatasi karena urine incontinencia dan mised urine
adaptasi dari sel-sel glumerulus ginjal dan incontinencia pada wanita.
ureter. Frekuensi buang air kecil (BAK) yang Tingginya angka kejadian
sering juga disebabkan karena penekanan inkontinensia urine menyebabkan perlunya
kandung kemih atau uterus dan saat penurunan penanganan yang sesuai, karena jika tidak
janin kerongga panggul. Tekanan yang sering segera ditangani dapat menyebabkan berbagai
terjadi secara berulang-ulang dapat komplikasi seperti infeksi saluran kemih,
melemahkan otot dasar panggul sehingga infeksi kulit daerah kemaluan, gangguan tidur,
terjadi inkontinensia urine (Bobak, dan gejala ruam. Selain itu, masalah
Lowdermilk, & Jensen, 2011). psikososial seperti dijauhi orang lain karena
Murti Sari Ningsih, dkk., Pengaruh Kegel Exercise terhadap… 27
Journal of Holistic Nursing and Health Science
Volume 4, No. 1, Juni 2021 (Hal. 26-33)
Available Online at https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/hnhs
!
berbau pesing, minder, tidak percaya diri, n’ = (#$%)
mudah marah juga sering terjadi dan hal ini Keterangan:
berakibat pada depresi dan isolasi sosial n’ = ukuran sampel setelah revisi
(Stanley & Beare, 2007). Penelitian ini n = besar sampel yang dihitung
menggunakan tehnik Kegel Exercise untuk L = perkiraan proporsi drop out, yang
mengatasi inkontinensia urine pada ibu psot diperkirakan 10% (L= 0,1)
partum, karena gerakan kegel exercise ini '(
n’ = (#$ (,#)
dapat memperkuat otot periuretra dan
perivaginal sehingga ibu mampu mengontrol n’= 33, 33 (34 responden).
pengeluaran kemih secara maksimal sehingga Instrumen yang digunakan adalah
masalah-masalah yang disebabkan oleh International Consultation on Incontinence
inkontinensia urine dapat teratasi (Purnomo, Questionnaire Short Form (ICIQ-SF).
2011). Analisis data menggunakan analisis
Latihan Kegel berpengaruh terhadap univariat dan bivariat. Analisis data univariat
inkontinensia urine pada ibu postpartum dan mendeskripsikan karakteristik responden
lansia. Penelitian terkait pengaruh meliputi usia, pendidikan dan jenis pekerjaan.
inkontinensia terhadap ibu postpartum Analisis bivariat digunakan untuk
multipara masih terbatas. Tujuan penelitian ini melihat pengaruh Kegel exercise terhadap
adalah untuk mengetahui pengaruh kegel inkontinensia urine pada kelompok perlakuan
exercise terhadap inkontinensia urine pada ibu dan kontrol. Hasil penelitian dikatakan
postpartum multipara. Hasil penelitian ini terdapat pengaruh jika p value < (0,05).
diharapkan dapat menjadi referensi dan acuan Analisis data yang digunakan untuk
dalam penatalaksanaan inkontinensia urine membedakan rata-rata inkontinensia urine
pada ibu postpartum dan dapat dijadikan salah kelompok perlakuan dan kelompok kontrol pre
satu intervensi dalam asuhan keperawatan. dan post-test menggunakan dependent t-test,
sedangkan untuk mengetahui perbedaan rata-
METODE rata inkontinensia urine post-test antara
Penelitian ini dilakukan di wilayah kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol
kerja Puskesmas Rejosari yang dilakukan pada menggunakan independent t-test.
bulan November–Desember 2019. Penelitian
ini merupakan penelitian kuantitatif dengan HASIL PENELITIAN
desain penelitian quasi experiment dengan Tabel 1. Distribusi Frekuensi Karakteristik
post-test with control group. Penelitian ini Responden (n=34)
melibatkan dua kelompok yaitu kelompok 1 Karakteristik Jumlah %
Kelompok Usia
(perlakuan) dan kelompok 2 (kontrol). < 20 - -
Populasi penelitian ini adalah ibu 20-35 15 44,1
postpartum multipara dengan inkontinensia >35 19 55,9
Pendidikan
urine. Sampel penelitian ini adalah ibu post- Dasar 14 41,2
partum 3 sampai 5 hari paska melahirkan. Menengah 14 41,2
Perguruan Tinggi 6 17,6
Pengambilan sampel pada menggunakan Jenis Pekerjaan
teknik purposive sampling. Besar sampel PNS 3 8,8
sebanyak 34 ditentukan dengan rumus berikut: Swasta 6 17,7
Ibu Rumah Tangga 25 73,5

Murti Sari Ningsih, dkk., Pengaruh Kegel Exercise terhadap… 28


Journal of Holistic Nursing and Health Science
Volume 4, No. 1, Juni 2021 (Hal. 26-33)
Available Online at https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/hnhs

Tabel 1 menunjukkan bahwa mayoritas Tabel 4. Rata-rata Frekuensi Inkontinensia


usia responden adalah pada usia <35 tahun Urine pada Kelompok Perlakuan dan Kontrol
(55,9%), sebagian besar adalah pendidikan Pre dan Post-test
dasar dan pendidikan menengah dengan Kelo
Inkontine
Peruba p
mpo Mean han SD value
jumlah masing-masing 41,2%, dan sebagian k
nsia urine
Mean
besar adalah ibu rumah tangga (73,5%).
Exsp
Pre test 12,18 3,957 0,00
erim 2,89
Post test 9,29 2,779 0
Tabel 2. Rata-rata Inkontinensia Urine ent
Sebelum dan Sesudah Kegel Exercise pada
Kelompok Perlakuan (n=34) Kont Pre test 11,12 2,288 0,03
0,76
rol Post test 11,88 1,996 3
Inkontinensia
N Mean SD Min Max
urine
Pre-test 17 12,18 3,957 6,00 19,00 Tabel 4 menjelaskan perubahan mean
Post-test 17 9,29 2,779 4,00 13,00 antara sebelum dan sesudah pemberian Kegel
exercise pada kelompok perlakuan adalah 2,89
Tabel 2 menunjukkan nilai mean dan didapatkan p value = 0,000 < α 0,05. Hal
inkontinensia urine sebelum Kegel exercise ini dapat disimpulkan bahwa terdapat
pada kelompok perlakuan adalah 12,8 dengan pengaruh yang signifikan antara inkontinensia
skor minimal 6,00 dan skor maksimal 19,00 urine pre dan post-test dengan pemberian
serta standar deviasi 3,957. Nilai mean post- Kegel exercise. Perubahan mean antara
test adalah 9,29 dengan skor minimal 4,00 dan sebelum dan sesudah pada kelompok kontrol
skor maksimal 13,00 serta standar deviasi adalah 0,76 dan didapatkan p value = 0,033 <
2,779. α 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa
terdapat pengaruh yang signifikan antara
Tabel 3. Rata-rata Inkontinensia Urine Pre dan inkontinensia urine pre dan post-test tanpa
Post-Test Tanpa Kegel Exercise Kelompok pemberian kegel exercise.
Kontrol
Tabel 5. Perbedaan Rata-Rata Inkontinensia
Inkontinensia
N Mean SD Min Max Urine Post-Test antara Kelompok Perlakuan
urine
dan Kelompok Kontrol
Pre test 17 11,12 2,288 7,00 16,00
Kelompok N Mean SD p value
Post test 17 11,88 1,996 8,00 16,00

Perlakuan 17 9,29 2,779


Tabel 3 menjelaskan bahwa mean pre Kontrol 17 11,88 1,996 0,004
test inkontinensia urine pada kelompok kontrol
adalah 11,12 dengan skor minimal 7,00 dan
Berdasarkan tabel 5 di atas, hasil uji
skor maksimal 16,00 serta standar deviasi
independent t-test didapatkan mean post-test
2,288. Sedangkan mean pre test inkontinensia
inkontinensia urine pada kelompok experiment
urine adalah 11,88 dengan skor minimal 8,00
adalah 9,29 dengan standar deviasi 2,779.
dan skor maksimal 16,00 serta standar deviasi
Mean post test inkontinensia urine kelompok
1,996.
kontrol adalah 11,88 dengan standar deviasi
1,996. Adapun hasil uji statistik menggunakan
independent t-test didapatkan p value 0,004 <

Murti Sari Ningsih, dkk., Pengaruh Kegel Exercise terhadap… 29


Journal of Holistic Nursing and Health Science
Volume 4, No. 1, Juni 2021 (Hal. 26-33)
Available Online at https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/hnhs

α 0,05. Hal ini dapat disimpulkan bahwa dibawah 35 tahun bukan hanya terhadap
terdapat pengaruh yang signifikan Kegel inkontinensia urine tetapi juga terhadap
exercise terhadap inkontinensia urine pada komplikasi yang lain seperti perdarahaan dan
kelompok perlakuan dengan dan kelompok prolapse uteri.
kontrol.
Pendidikan
PEMBAHASAN Sebagian besar pendidikan responden
Karakteristik Responden adalah pendidikan dasar dan menengah dengan
jumlah masing-masing 41,2%. Notoatmodjo
Usia (2012) menjelaskan bahwa pendidikan
Berdasarkan hasil penelitian merupakan salah satu faktor yang mendukung
didapatkan bahwa usia responden terbanyak peningkatan pengetahuan yang berkaitan
adalah pada rentang usia >35 tahun yaitu dengan daya serap informasi. Semakin tinggi
sebanyak 19 responden (55,9%). WHO (2014) pendidikan seseorang maka semakin baik pula
menjelaskan bahwa usia yang dianggap paling pengetahuannya dibandingkan dengan
aman untuk menjalani kehamilan dan seseorang dengan tingkat pendidikan rendah.
persalinan adalah usia 20 hingga 35 tahun Orang yang memiliki pendidikan tinggi
karena kehamilan dan melahirkan diusia <20 diasumsikan lebih mudah menyerap informasi
tahun atau >35 tahun merupakan yang berisiko begitupun sebaliknya.
tinggi. Kehamilan dan melahirkan pada usia Pengetahuan tentang inkontinensia
muda (<20) merupakan kondisi dimana ibu urine belum banyak diperoleh oleh responden
masih dalam proses pertumbuhan sehingga itu sendiri, dan sudah ada juga yang mendapat
asupan makanan lebih banyak digunakan informasi dari petugas kesehatan. Hal ini
untuk mencukupi kebutuhan ibu, kehamilan dikarenakan tingkat pengetahuan pasien yang
dan melahirkan pada usia >21 tahun masih rendah dan cenderung merasa malu
merupakan kondisi wanita sudah matang baik dengan kondisi yang dimiliki responden untuk
dari segi fisik maupun psikologis, sehinggga bertanya dan menceritakan kepada orang lain.
siap untuk menghadapi kehamilan dan Rendahnya tingkat pendidikan dan
persalinan, sebaliknya dengan umur >35 tahun menurunnya pola pikir seseorang akan
dianggap sudah terlalu tua untuk menanggung berpengaruh terhadap persepsi seseorang
beban kehamilan, serta hormon didalam tubuh terhadap inkontinensia urine dengan kecil
juga semakin menurun (Sistriani, 2008). harapan bisa meminimalisir inkontinensia
Umur merupakan salah satu faktor urine yang dirasakannya dengan pengetahuan
risiko terjadinya inkontinensia urine. yang dimilikinya (Maritalia, 2012).
Peningkatan usia akan menyebabkan
penurunan tonus otot dasar panggul yang dapat Pekerjaan
menyebabkan terganggunya kontrol otot Hasil penelitian berdasarkan
sfingter eksterna uretra dan otot kandung karakteristik jenis pekerjaan sebagian besar
kemih (Crever & Hirnle, 2007). Hal inilah adalah ibu rumah tangga (73,5%). Penelitian
yang menyebabkan usia menjadi salah satu ini sejalan dengan penelitian yang telah
penyebab terjadinya inkontinensia urine. dilakukan oleh Hidayat (2018) menunjukkan
Hatem (2007) menyatakan bahwa wanita yang hasil bahwa sebagian besar responden
berusia diatas 35 tahun mempunyai risiko 2 memiliki pekerjaan sebagai ibu rumah tangga
kali lebih tinggi dibandingkan wanita berusia (70%).

Murti Sari Ningsih, dkk., Pengaruh Kegel Exercise terhadap… 30


Journal of Holistic Nursing and Health Science
Volume 4, No. 1, Juni 2021 (Hal. 26-33)
Available Online at https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/hnhs

Pekerjaan responden akan inkontinensia menjadi inkontinensia urine


mempengaruhi kegiatan fisik responden, sedang dan ringan.
dimana pada penelitian ini rata-rata ibu rumah Penelitian ini sejalan dengan hasil
tangga melakukan aktivitas fisik seperti penelitian Hidayat (2018), bahwa terdapat
menyapu, memasak dan mencuci dan pengaruh senam Kegel exercise terhadap
melakukan kegiatan aktivitas fisik lainnya penurunan tingkat inkontinensia urine pada ibu
yang berat. Hal ini sesuai dengan penelitian post-partum dengan nilai p value 0,000 < α
Mustamin (2010) yang menyatakan bahwa 0,05. Perubahan yang terjadi pada hampir
sebagian besar subjek melakukan aktivitas seluruh organ tubuh termasuk organ berkemih
fisik yang berat, melakukan aktivitas rutin adalah dampak dari proses post-partum,
sebagai ibu rumah tangga misalnya memasak, lemahnya otot dasar panggul yang menyangga
mencuci, membersihkan rumah, cuci piring, kandung kemih dan sfingter uretra. Timbulnya
dan aktivitas berat seperti mengangkat-angkat kontraksi yang tidak terkontrol pada kandung
galon dan lainnya. kemih menimbulkan rangsangan untuk
Hal ini dapat menyebabkan ibu rumah berkemih sebelum waktunya dan pengosongan
tangga mengalami inkontinensia urine, kandung kemih yang tidak sempurna. Hal ini
dikarenakan melakukan aktivitas yang berat menyebabkan gangguan eliminasi urine
dan mengangkat benda berat. Kondisi ini dapat (inkontinensia urine). Pemberian Kegel
mempengaruhi terjadinya penurunan kandung exercise bisa mencegah bahkan
kemih oleh ibu sehingga terjadi inkontinensia menyembuhkan gangguan eliminasi urine
urine serta tidak pernahnya melatih otot dasar (inkontinensia urine).
panggul dan dipengaruhi oleh riwayat
melahirkan secara normal dengan melahirkan Perbedaan Rata-Rata Frekuensi
anak lebih dari satu. Pinem (2012), Inkontinensia Urine Post-Test antara
menyatakan bahwa ibu yang melahirkan Kelompok Perlakuan dan Kelompok
pervaginam mengalami masalah inkontinensia Kontrol
urine serta ditemukan bahwa proporsi kejadian Hasil penelitian menunjukkan bahwa
inkontinensia urine pada postpartum lebih mean post-test inkontinensia urine pada
tinggi pada ibu multipara dibandingkan ibu kelompok perlakuan adalah 9,29 dengan
primipara. standar deviasi 2,779. Mean post test
inkontinensia urine kelompok kontrol adalah
Perbedaan Rata-Rata Inkontinensia urine 11,88 dengan standar deviasi 1,996. Adapun
Sebelum dan Sesudah Kegel exercise pada hasil uji statistik didapatkan p value 0,004 < α
Kelompok Perlakuan 0,05. Penelitian ini sejalan Melania (2013),
Hasil penelitian membuktikan bahwa menyatakan bahwa terdapat perbedaan nilai
terdapat pengaruh kegel exercise terhadap rata-rata inkontinensia urine post-test setelah
inkontinensia urine pada ibu post partum dilakukan intervensi antara kelompok
multipara. Berdasarkan penelitian pada 17 perlakuan dan kontrol.
orang kelompok perlakuan didapatkan bahwa Adanya perbedaan yang bermakna
mayoritas inkontinensia urine adalah pada pada nilai post test kelompok perlakuan dan
kategori inkontinensia sedang dan parah, tetapi kontrol disebabkan karena adanya Kegel
setelah dilakukan intervensi Kegel exercise exercise yang merupakan senam untuk
selama 3 hari berturut-turut sebagian besar memperkuat otot-otot dasar panggul terutama
responden mengalami penurunan otot pubococcygeal sehingga seorang wanita
Murti Sari Ningsih, dkk., Pengaruh Kegel Exercise terhadap… 31
Journal of Holistic Nursing and Health Science
Volume 4, No. 1, Juni 2021 (Hal. 26-33)
Available Online at https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/hnhs

dapat memperkuat otot-otot saluran kemih. dapat mengaplikasikan kegel exercise ini
Hal ini berguna saat proses persalinan agar secara teratur untuk mengurangi inkontinensia
tidak terjadi inkontinensia urine (Widianti & urine serta bisa mengatasi dan mencegah
Proverawati, 2010). Penelitian ini juga sejalan terjadinya inkontinensia urine pada periode
dengan Hidayat (2018) yangmenyatakan postpartum berikutnya. Penelitian lebih lanjut
bahwa pemberian Kegel exercise sangat dapat dilakukan dengan meneliti pengaruh
berpengaruh untuk mengurangi tingkat Kegel exercise terhadap masalah kesehatan
inkontinensia urine. Perubahan yang terjadi lain.
pada hampir seluruh organ tubuh termasuk
organ berkemih adalah dampak dari proses DAFTAR PUSTAKA
post-partum, lemahnya otot dasar panggul Achirda, N. (2016). Kombinasi biofeedback
yang menyangga kandung kemih dan sfingter dan Kegel exercise lebih baik
uretra, timbulnya kontraksi yang tidak meningkatkan otot dasar panggul pada
inkontinensia urine tipe stress pasca
terkontrol pada kandung kemih menimbulkan
partus normal. Universitas Udayana.
rangsangan untuk berkemih sebelum waktunya
dan pengosongan kandung kemih yang tidak Bobak, I. M., Lowdermilk, D. L., & Jensen, M.
sempurna. Semua ini menyebabkan gangguan D. (2011). Buku keperawatan
eliminasi urine (inkontinensia urine). maternitas. Jakarta: Buku kedokteran
EGC.
Pemberian kegel exercise bisa mencegah
bahkan mengatasi inkontinensia urine Ambarwati. (2010). Asuhan kebidanan nifas.
(Hidayat, 2018). Yogyakarta: Nuha Medika.

KESIMPULAN DAN SARAN Departemen Kesehatan Republik Indonesia.


(2016). Data kesehatan di Indonesia.
Penelitian ini membuktikan bahwa http://www.depkes.go.id. Diakses pada
Kegel exercise berpengaruh terhadap tanggal 20 mei 2019.
inkontinensia urine pada ibu postpartum
Cafkaytar. (2014). Pengaruh Latihan kegel
multipara, dan terdapat pengaruh Kegel
berbasis rumah dalam menurunkan
exercise terhadap inkontinensia urine pada stress urine incontinencia dan mised
kelompok experiment dengan diberikan Kegel urine incontinencia. Sumatera utara:
exercise dan kelompok kontrol tanpa diberikan Universitas Sumatera Utara.
Kegel exercise dengan p value 0,004 (p <
Crever & Himle. (2007). Basic nursing seventh
0,05).
edition. St. Louis Missouri: Mosby
Institusi kesehatan diharapkan dapat Elsevier.
menjadikan Kegel exercise sebagai salah satu
terapi non farmakologi untuk mengurangi Hatem. (2007). Asuhan keperawatan
ketidaknyamanan terutama inkontinensia urine maternitas. Yogyakarta: Nuha Medika.
pada ibu postpartum multipara. Hasil Hidayat, A. (2018). Pengaruh pemberian
penelitian ini dapat dijadikan bahan dalam Kegel exercise terhadap tingkat
pembelajaran khususnya dalam bidang inkontinensia urine pada ibu post
keperawatan maternitas dalam upaya partum. Universitas Mojokerto.
pemenuhan rasa nyaman terutama pada ibu Karjoyo, J. D. (2017). Pengaruh senam Kegel
postpartum dalam mengendalikan kebocoran terhadap frekuensi inkontinensia urine
urine. Ibu postpartum yang mempunyai pada lanjut usia. Universitas Sam
masalah Inkontinensia urine diharapkan untuk Ratulangi.

Murti Sari Ningsih, dkk., Pengaruh Kegel Exercise terhadap… 32


Journal of Holistic Nursing and Health Science
Volume 4, No. 1, Juni 2021 (Hal. 26-33)
Available Online at https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/hnhs

Maritalia, D. (2012). Asuhan kebidanan nifas World Health Organisation. (2014).


dan menyusui. Yogyakarta: Pustaka Pregnancy. Diperoleh dari
Belajar. http://www.who.int/topics/pregnancy
Melania, E. (2013). Efektifitas kegel exercise World Health Organization. (2016). Maternal
terhadap pencegahan inkontinensia and newborn health. Diperoleh dari
urin pada ibu postpartum pervaginam http://www.who.int/reproductive-
di Rumah Sakit Bhayangkara Polda health/MNBH/index.htm.
Kalbar. Jurnal Keperawatan, 1(1). doi:
10.26418/jpn.v1i1.3043
Mustamin. (2010). Intranatal care asuhan
kebidanan pada persalinan.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Notoatmodjo, S. (2012). Ilmu perilaku
kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Pinem L, H. (2012). Efektivitas paket latihan
mandiri terhadap pencegahan
inkontinensia urine pada ibu
postpartum. Universitas Indonesia.
Please, C. (2017). Kegel exercise for men.
Diperoleh dari
https://www.uclahealth.org/urology/w
orkfiles/Prostate_Cancer/Kegel_Exerc
ises_for_Men.pdf
Purnomo, B. (2011). Dasar-dasar urologi
edisi 2. Malang: CV Infomedia.
Puskesmas Rejosari. (2017). Sasaran program
kesehatan Puskesmas Rejosari
Pekanbaru tahun 2017. Pekanbaru:
Puskesmas Rejosari Pekanbaru.
Sistiarani, C. (2008). Faktor maternal dan
kualitas pelayanan antenatal yang
berisiko terhadap kejadian berat
badan lahir rendah (bblr) studi pada
ibu yang periksa hamil ke tenaga
kesehatan dan melahirkan di RSUD
Banyumas. Diperoleh dari
https://core.ac.uk/download/pdf/11716
687.pdf
Stenley & Barea. (2007). Buku ajar
keperawatan gerontik. Edisi 2.
Jakarta: EGC.
Widianti & Proverawati (2010). Senam
kesehatan. Yogjakarta: Nuha medika.

Murti Sari Ningsih, dkk., Pengaruh Kegel Exercise terhadap… 33

You might also like