NILAI-NILAI AKHLAK ISLAM DALAM KUMPULAN CERPEN
GERGASI KARYA DANARTO
SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN AJAR TEKS CERPEN
BAGI SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS
Oleh:
Erina Triyuianti, Amril Amir
Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia
FBS Universitas Negeri Padang
Email:
[email protected] ABSTACT
This study aims to describe the values of Islamic morality in the short stories
of Semak Belukar and Kolam Merah in Danarto's collection of Gergasi short stories.
This type of research is qualitative research with descriptive methods. This research
data is a unit of events in the form of words, phrases, clauses, or sentences that identify
Islamic moral values in the form of a narrative narrative about the characters, the
actions of the characters and the narrative of the characters on the background of the
short stories Semak Belukar and Kolam Merah in the Gergasi short story collection by
Danarto. The source of research data is a collection of short stories Gergasi by Danarto
published by Diva Press in 2016.
The results of research on the short stories Semak Belukar and Kolam Merah
in the collection of Gergasi short stories by Danarto are that there are Islamic moral
values in the form of morals towards Allah, morals towards oneself, morals towards
fellow humans, and morals towards the environment. Overall, there were 20 data on
Islamic moral values in the short stories of Semak Belukar and Kolam Merah in the
Gergasi short story collection by Danarto. Each of these moral values are 7 moral values
towards Allah, 2 moral values towards oneself, 7 morals towards fellow human beings,
and 4 morals towards the environment. The results of this study indicate that the short
stories of Semak Belukar and Kolam Merah in the Gergasi short story collection by
Danarto can be used as an alternative to short story text teaching materials for high
school students.
Kata Kunci: Nilai-nilai Ahkhak Islam, Cerpen Gergasi, Bahan Ajar.
A. Pendahuluan
Indonesia menggunakan sistem pendidikan nasional sejak keluarnya UU No. 20
Tahun 2003. Menurut Undang-Undang Dasar (pasal 31 ayat 3 UUD 1945 Amandemen)
dengan tegas menunjukan bahwa arah dan tujuan pendidikan nasional adalah
peningkatan iman dan takwa serta pembinaan akhlak mulia para pesarta didik.
Indonesia menjadi salah satu negara berkembang yang tidak luput dari kasus
kenakalan remaja. KPAI menyebutkan jumlah kekerasan antar siswa pada tahun 2012
mencapai 147 kasus (Indonesia Review, 2015), sedangkan ketua KOMNAS PA mencatat
ada 128 kasus tauran yang terjadi ada tahun 2012 (Beritasatu, 2013). Tidak hanya itu
(Indonesia Review, 2015) mengatakan pada tahun 2013 kasus kekerasan antar siswa
meningkat menjadi 255 kasus, 20 orang diantaranya meniggal dunia. Tentu saja hal
tersebut terjadi karena merosotnya nilai akhlak dikalangan pelajar, sehingga banyak siswa
yang bertindak sesuka hati dan jauh dari ajaran agama Islam. Oleh sebeb itu, penanaman
nilai akhlak kepada siswa harus ditingkatkan, agar tujuan dari pendidikan Nasional dapat
tercapai secara maksimal.
Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh guru untuk mengajarkan pendidikan
karakter atau akhlak yang baik kepada peserta didik yaitu, dengan cara memilihan bahan
ajar yang berkualitas, terutama pada bahan ajar berbasis teks. Guru dapat memilih bahan
ajar yang mengandung nilai-nilai religius didalamnya. Salah satu pemilihan bahan ajar
untuk menanamkan nilai religius berupa akhlak bagi peserta didik yaitu, melalui proses
pembelajaran karya sastra.
Karya sastra merupakan karya seni yang menggambarkan kehidupan pengarang
yang dapat terlukis pada karya yang diciptakan tersebut, dan secara tidak langsung dapat
memengaruhi pembaca. Pembelajaran karya sastra menampilkan beragam permasalahan
yang terjadi di dalam kehidupan salah satunya permasalahan mengenai nilai akhlak
manusia. Karya sastra menampilkan gambaran kehidupan manusia yang tak lain adalah
suatu kenyataan sosial. Kehidupan manusia tersebut mencakup hubungan antar
masyarakat, antar masyarakat dengan seseorang, dan antar peristwa yang terjadi dalam
batin seseorang. Cerpen adalah salah satu bentuk karya sastra. Tujuan penciptaan cerpen
bagi pengarang salah satunya ialah untuk menghubungkan dan mengimplementasikan
pesan tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia, guru dapat memilih bahan ajar karya
sastra (cerpen) yang mengandung nilai religius. Nilai religius yang menjadi persoalan
pokok dalam peneitian ini yaitu, nilai akhlak terhadap Allah Swt., akhlak terhadap sesama
manusia, akhlak terhadap diri sendiri, dan akhlak terhadap lingkungan. Salah satu cerpen
yang mengandung nilai-nilai akhlak tersebut yaitu, cerpen Semak Belukar dan Kolam
Merah dalam kumpulan cerpen Gergasi karya Danarto. Dalam setiap alur ceritanya, kedua
cerpen ini banyak memuat nilai-nilai akhlak dari tokoh utama Aku maupun tokoh lainnya
yang diceritakan pengarang, seperti nilai akhlak terhadap Allah, akhlak terhadap diri
sendiri, akhlak terhadap sesama manusia, dan akhlak terhadap lingkungan.
Salah satu kutipan yang berkaitan dengan nilai akhlak yang terdapat pada cerpen
Semak Belukar dalam kumpulan cerpen Gergasi karya Danarto sebagai berikut.
“Tiap paginya,dalam sholat subuh-nya, kakek taklupa menyelipkan doa- begitu
katanya- bagi semut-semut itu. Dansetelah sarapan, kakek punya kesibukan baru
dengan menengokkawasan belukar itu sambil menebar-nebarkan beras atau
jagungmaupun roti tawar sisa”(Danarto, 2016:192).
Nilai akhlak yang terdapat dalam kutipan diatas, yaitu nilai akhlak terhadap
lingkungan. Alasan peneliti memilih cerpen Semak Belukar dan Kolam Merah sebagai
subjek penelitian sebagai berikut. Pertama, cerpen tersebut termasuk kedalam kumpulan
cerpen Gergasi karya Danarto yang bernuansa religi dan sangat bagus untuk
perkembangan akhlak pada usia 15-17 tahun khususnya pelajar SMA. Kedua, cerpen ini
memiliki keunikan dari segi bahasa dan bentuk nya, yaitu alur, latar, tokoh, penokohan,
sudut pandang, dan amanat yang menceritakan tentang kepedulian seorang kakek kepada
keluarga dan kepada hewan-hewan disekitar rumahnya. Serta kepedulian seorang anak
yang mencari ayahnya yang menghilang, dan selalu melindungi keluarga karena telah
kehilangan sosok ayah. Beberapa tokoh yang terdapat dalam kumpulan cerpen Gergasi
karya Danarto dapat dijadikan contoh dalam kehidupan sehari-hari agar dapat memiliki
akhlak yang lebih baik.
penelitian ini memfokuskan nilai-nilai akhlak Islam pada dua cerpen yaitu, Semak
Belukar dan Kolam Merah yang terdapat dalam kumpulan cerpen Gergasi karya Danarto.
Nilai-nilai tersebut meliputi (1) nilai akhlak kepada Allah Swt., (2) nilai akhlak terhadap
diri sendiri, (3) akhlak terhadap sesama manusia, dan (4) akhlak terhadap
lingkungan.Serta, apakah kumpulan cerpen ini layak dijadikan sebagai alternatif bahan
ajar teks cerpen di SMA dilihat dari segi isi serta manfaat yang diperoleh siswa?.
Penelitian ini memeiliki dua tujuan. Pertama, mendeskripsikan nilai-nilai akhlak
Islam yang terdapat pada cerpen Semak Belukar dan Kolam Merah dalam kumpulan
cerpen Gergasi karya Danarto, yang meliputi, 1) nilai-nalai akhlak terhadap Allah, 2)
akhlak terhadap diri sendiri, 3) akhlak terhadap sesama manusia, dan 4) akhlak terhadap
lingkungan. Kedua, untuk mengetahui mungkin tidaknya kumpulan cerpen Gergasi ini
dijadikan sebagai alternatif bahan ajar teks cepen di SMA.
B. Metode Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif
adalah penelitian dengan data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, dan bukan
angka melainkan dalam bentuk kualitatif dan semua dikumpulkan menjadi kunci terhadap
apa yang diteliti (Moleong, dalam Setiana dan Azizah, 2016:79). Penelitian kualitatif
adalah penelitian yang tidak menggunakan sastatistik, tetapi melalui pengumpulan data,
analisis, kemudian diinterprestasikan.
Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode analisis isi. Metode
content analysis (analisis isi) adalah suatu metode ilmiah untuk menarik kesimpulan suatu
fenomena yang terjadi dengan memanfaatkan dokumen atau teks (Eriyanto, 2015:10-11).
Metode analisis isi digunakan dalam penelitian untuk mengecek apakah kesimpulan yang
dibuat oleh peneliti benar atau tidak yang didukung oleh temuan dan analisis isi.
Data dalam penelitian ini adalah data kualitatif, yaitu data yang digunakan berupa
kata, frasa, dan kalimat yang mengandung nilai-nilai akhlak Islam dalam kumpulan cerpen
Gergasi karya Danarto. Dalam penelitian ini sumber data yang digunakan yaitu, cerpen
Semak Belukar dan Kolam Merah.
Instrumen penelitian ini adalah peneliti sendiri. Dalam penelitian ini, peneliti
bertindak sebagai pengamat. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian
ini adalah teknik observasi. Observasi yang digunakan adalah jenis obsevasi non-
partisipan karena subjek yang diteliti adalah cerpen. Format yang digunakan dalam
observasi ini yaitu, pengklasifikasian data yang berhubungan dengan nilai-nilai akhlak
islam pada cerpen Semak Belukar dan Kolam Merah dalam kumpulan cerpen Gergasi karya
Danarto.
Teknik pengabsahan data dilakukan dengan dua cara. Pertama, perpanjang masa
pengamatan, dengan cara mengulang-ulang pengamatan. Kedua, meningkatkan
kecermatan dalam pengamatan, dengan cara mengulang dan mencermati hasil identifikasi
data dalam cerpen tersebut. Teknik analisis data dilakukan dengan tiga langkah, yaitu (1)
reduksi data, (2) penyajian data, dan (3) verifikasi data.
C. Hasil dan Pembahasan
1. Data Temuan Penelitian Tentang Nilai-Nilai Akhlak Islam pada Cerpen Semak
Belukar dan Kolam Merah dalam Kumpulan Cerpen Gergasi Karya Danarto
Nilai akhlak merupakan sistem nilai yang mengatur pola sikap dan tindakan manusia
dimuka bumi. Sistem nilai yang dimaksud bersumber dari ajaran Islam dengan Alquran
dan hadis rusul sebagai sumber penilainya. Akhlak merupakan keadaan yang melekat
pada jiwa manusia yang sudah ada sejak lahir dan merupakan suatu perbuatan tanpa
melalui proses pemikiran, pertimbangan, dan penelitian.
Berdasarkan dengan rumusan dan tujuan penelitian, tentang nilai-nilai akhlak islam
yang terdapat pada cerpen Semak Belukar dan Kolam Merah dalam kumpulan cerpen
Gergasi karya Danarto, terdapat empat data nilai-nilai akhlak islam. Pertama, nilai akhlak
terhadap Allah yaitu, nilai taat beribadah sebanyak 3 data, nilai bersyukur sebanyak 3
data, dan nilai berdzikir sebanyak 1 data. Kedua, nilai akhlak terhadap diri sendiri yaitu,
nilai sabar sebanyak 1 data, dan nilai rendah hati sebanyak 1. Ketiga, nilai akhlak terhadap
sesama manusia yaitu, nilai berbakti pada orang tua sebanyak 4, nilai memberi nasehat 2
data, dan nilai sopan santun sebanyak 1 data. Kempat, nilai peduli terhadap lingkungan
yaitu, nilai interaksi manusia dengan alam sekitar sebanyak 4 data.
a. Nilai Akhlak terhadab Allah
Akhlak kepada Allah dapat diartikan sebagai sikap atau perbuatan yang seharusnya
dilakukan oleh manusia sebagai makhluk kepada Tuhan. Titik tolak akhlak terhadap Allah
adalah pengakuan dan kesadaran bahwa tiada tuhan melainkan Allah. Nilai akhlak
terhadap Allah meliputi nilai-nilai taat beribadah, nilai-nilai bersyukur, nilai-nilai
bertawakal dan nilai-nilai berzikir. Pada cerpen Semak Belukar dan Kolam Merah dalam
kumpulan cerpen Gergasi karya Danarto ditemukan sebanyak 3 data nilai akhlak terhadp
Allah. Nilai tersebut dilihat dari tindakan tokoh, pikiran tokoh, dan penceritaan narator.
Berikut kutipan dari masing-masing nilai taat beribadah.
“Tiap paginya, dalam sholat subuhnya, kakek taklupa menyelipkan doa- begitu
katanya- bagi semut-semut itu”. (Danarto, 2016:192)
Berdasarkan kutipan diatas, terdapat nilai akhlak beribadah kepada Allah yang
tampak ada tokoh kakek. Kutipan tersebut menceritakan bahwa, kakek selalu
melaksanakan kewajibannya sabagai seorang muslim yaitu, sholat dan berdoa kepada
Alah.
b. Akhlak terhadap diri sendiri
Nilai akhlak terhadap diri sendiri dapat diartikan sebagai sikap pemenuhan semua
urusan kita sepenuhnya kepada-Nya, baik yang menyangkut jasmani maupun rohani.
Nilai-nilai akhlak terhadap diri sendiri meliuti nilai sabar, nilai-nilai amanah, nilai-nilai
memelihara kesucian diri, nilai-nilai kejujuran, dan nilai-nilai rendah hati.
Nilai akhlak terhadap diri sendiri ditemukan dalam cerpen Semak Belukar dan Kolam
Merah, sebanyak 2 data yaitu, nilai sabar dan rendah hati. Nilai tersebut dilihat dari
tindakan tokoh, pikiran tokoh, dan penceritaan narator. Berikut kutipan dari masing-
masing nilai tersebut.
“saya katakan kepada ibu, barang kali saja kita belum beruntung. Satu saat pasti
ayah dapat kita tangkap. InsyaAllah”.
“karena tidak gengsian itulah, kami dapat berhubungan dengan berbagai
kalangan yang mempunyai tingkat berbeda-beda. Kami bisa duduk dan mengobrol
bisnis dimana saja termasuk jajan di Pondok Indah Mall yang kerakyatan dan apa
adanya itu” (Danarto, 2016: 225).
Berdasarkan kutipan diatas, terdapat nilai akhlak terhadap diri sendiri, sepeti
bersabar dan rendah hati. Sikap tersebut tercermin dari ucapan tokoh utama Aku yang
mencoba memenangkan Ibunya di saat keputus asaan mereka mencari keberadaan Ayah.
c. Akhlak Terhadap Sesama Manusia
Nilai akhlak terhadap sesama manusia meliputi nilai saling memberi pertolonan, nilai
berbakti kepada orang tua, nilai sopan santun, dan nilai saling memaafkan. Manusia
sebagai makhluk yang sempurna terletak pada pembentukan akhlak berdasarkan pada
keseimbangan antara unsur-unsur kejadiannya yang tercapai mengenai daya-daya yang
dianugrahkan Tuhan. Jati diri yang kuat serta sesuai dengan kemanusiaan terbentuk
melalui jiwa yang kuat dan konsisten serta memiliki integritas, dedikasi, dan loyalitas
terhadap Tuhan dan seama manusia.
Terdapat 3 data nilai akhlak terhadap sesama manusia dalam cerpen Semak Belukar
dan Kolam Merah yaitu, (1) berbakti kepada orang tua, (2) memberi nasehat, dan (3)
sopan santun. Berikut salah satu kutipan tentang nilai akhlak terhadap sesama manusia.
“Mengawasi kakek setiap harinya, seperti yang diminta oleh Ayah merupakan
keasikan tersendiri, meskipun sering melelahkan”. (Danarto, 2016:194)
Bedasarkan kutipan diatas, terdapat salah satu nilai akhlak terhadap sesama manusia,
yaitu nilai akhlak terhadap orang tua. Hal tersebut dapat dilihat dari sikap tokoh Aku yang
selalu melaksanakan perintah dari ayahnya meskipun lelah ia tetap senang menjaga
kakeknya.
d. Akhlak Terhadap Lingkungan
Nilai-nilai akhlak terhadap lingkugan merupakan akhlak yang didasarkan pada fungsi
manusia sebagai khalifah. Kekhalifahan menurut adanya interaksi antara manusia dengan
sesama manusia dan manusia terhadap alam. Yang dimaksud dengan lingkungan disini
adalah segela sesuatu yang ada disekitar manusia, baik binatang, tumbuh-tubuhan,
maupun benda-benda tak bernyawa. Akhlak terhadap lingkungan dapat terlihat dari cara
seseorang memelihara dan menjaga kelestarian lingkungannya.
Pada cerpen Semak Belukar dan Kolam Merah dalam kumpulan cerpen Gergasi karya
Danarto terdapat nilai-nilai akhlak terhadap lingkungan yaitu, interaksi manusia dengan
alam sekitar sebanyak 4 data. Berikut salah satu kutipan tentang nilai akhlak terhadap
lingkungan.
“Air yang melimpah di kamar mandi, mengingatkan saya tentang keadaan air di
Jakarta. Ya, air akhirnya merupakan masalah berat yang dihadapi kota-kota besar
Indonesia. Dari sinilai ayah mengusulkan pendirian kota yang khusus, untuk kantor
presiden, gedung-gedung departemen, gedung perwakilan rakyat, dan gedung-gedung
kedubes. Kota khusus ini harus jauh dari Jakarta. Memiliki jaringan rasarana yang
lebih lengkap dari pada Jakarta. Menurut Ayah, pendirian kota khusus ini untuk
menghindari saling rebut air dan kenyamanan kerja” (Danarto, 2016: 219)
Kutipan diatas menggambarkan bahwa tokoh Aku dan Ayahnya memiliki kepedulian
yang tinggi terhadap lingkungan sekitar. Mereka memikirkan tentang ketersediaan air
yang ada di ibu kota, air merupakan masalah terberat yang dihadapi kota-kota besar.
Ketersediaan air bersih di ibu kota sangat memprihatinkan, hal tersebut membuat mereka
mencari solusi agar permasalahan ini dapat teratasi dengan cara mendirikan kota khusus
untuk pemerintahan.
2. Alternatif Bahan Ajar Teks Cerpen
Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA memiliki materi yang berkaitan dengan
apresiasi sastra. Bentuk kegiatan mengapresiasi sastra disekolah erat kaitannya dengan
pengkajian dan penganalisaan terhadap karya sastra berupa puisi, prosa dan drama. Salah
satu karya sastra yang dikaji dan dianalisis dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA
yaitu teks cerpen. Pada kurikulum 2013 pengkajian dan penganalisaan terhadap teks
cerpen tercantum dalam KI 3 dan 4 yang dijabarkan dalam kompetensi dasar (KD) 3.8,
yaitu mengidentifikasi nilai-nilai kehidupan yang terkandung dalam kumpulan cerita
pendek, dan 4.8 yaitu, mendemonstrasikan nilai kehidupan yang dipelajari dalam teks
cerita pendek.
Agar tujuan dari KI dan KD dapat tercapai secara maksimal, guru harus mengunakan
alternative bahan ajar yang sesuai dengan materi pembelajaran. Bahan ajar adalah
seperangkat sarana atau alat yang digunakan oleh guru untuk menunjang proses belajar
mengajar. Bahan ajar berisikan materi pembelajaran, bahan ajar tidak hanya memuat
materi tentang pengetahuan tetapi juga berisi tentang keterampilan dan sikap yang perlu
dipelajari siswa untuk mencapai standar yang telah ditentukan pemerintah.
Untuk menguasai materi tentang nilai-nilai akhlak yang terkandung dalam teks
cerpen, tentu dibutuhkan bahan ajar berupa cerpen-cerpen yang mengandung nilai-nilai
religius didalamnya. Salah satu bahan ajar yang dapat digunakan guruuntuk menanamkan
nilai akhlak kepada peserta didik yaitu, kumpulan cerpen Gergasi karya Danarto ini.
Kumpulan cerpen ini banyak memuat cerpen yang bernuansa religi. Contohnya, yaitu
cerpen Semak Belukar dan Kolam Merah.
D. Simpulan dan Saran
Berdasarkan hasil analisis cerpen Semak Belukar dan Kolam Merah dalam kumpulan
cerpen Gergasi Karya Danarto maka dapat kita ambil kesimpulan sebagai berikut.
Pertama, cerpen Semak Belukar dan Kolam Merah dalam kumpulan cerpen Gergasi karya
Danato secara umum cukup berkualitas, karena mengadung nilai-nilai akhlak di dalamnya.
Nilai akhlak yang terkandung dalam cerpen tersebut terbagi menjadi empat yaitu, (1) nilai
akhlak terhadap Allah yaitu, nilai taat beribadah sebanyak 3 data, nilai bersyukur
sebanyak 3 data, dan nilai berdzikir sebanyak 1 data. (2) nilai akhlak terhadap diri sendiri
yaitu, nilai sabar sebanyak 1 data, dan nilai rendah hati sebanyak 1. (3) nilai akhlak
terhadap sesama manusia yaitu, nilai berbakti pada orang tua sebanyak 4, nilai memberi
nasehat 2 data, dan nilai sopan santun sebanyak 1 data. (5) nilai peduli terhadap
lingkungan yaitu, nilai interaksi manusia dengan alam sekitar sebanyak 4 data. Kedua,
Berdasarkan nilai-nilai akhlak yang terdapat pada cerpen Semak Belukar dan Kolam Merah
dalam kumpulan cerpen Gergasi karya Danarto seperti yang disebut diatas. Makacerpen-
cerpen tersebut layak dijadikan sebagai alternatif bahan ajar teks cerpen bagi siswa SMA.
Berdasarkan kesimpulan diatas, diajukan saran-saran sebagai berikut. Pertama,
dibidang kekusatraan semoga skripsi ini dapat dijadikan sebagai bahan dalam memberi
teori tentang nilai-nilai akhlak dalam cerpen. Kedua, dalam bidang pendidikan skripsi ini
diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan pengembangan karya sastra tentang nilai-nilai
akhlak Islam dalam cerpen. Ketiga, bagi guru bidang studi bahasa Indonesia, skripsi ini
dapat dimanfaatkan sebagai teori dalam apresiasi sastra di kelas, sehingga siswa
mengerti tentang apa saja nilai-nilai akhlak religius dalam cerpen, terutama nilai akhlak
Islam. Keempat, bagi peneliti lain semoga skripsi ini dapat menambah wawasan, dan
dijadikan sebagai acuan dalam penelitian karya sastra, sehingga mendapat gambaran
tentang nilai-nilai akhlak Islam dalam cerpen. Kelima, bagi pembaca dan masyarakat
untuk menambah dan melatih pemahaman dalam karya sastra tentang nilai-nilai akhlak
Islam serta mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Catatan: Artikel ini disusun berdasarkan skripsi Erina Triyulianti dengan pembimbing
Dr. Amril Amir, M.Pd.
Daftar Rujukan
Ali, Z. (2007). Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Bumi Aksara.
Aminudin, 1987.Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Abadi.
Arikunto, Muksin. 1992. Prosedur Penelitian. Yogyakarta: Rineka Cipta.
Bakry, Oemar. 1993. Akhlak Muslim. Banding: Angkasa.
Ginanjar, Nurhayati. 2012. Pengkajian Prosa Fiksi Teori dan Praktik.. Surakarta:
Cakrawala Media.
Ibnu, Suhadi, dkk. 2003. Dasar-dasar Metodologi Penelitian. Malang: Diterbitkan Atas
Kerjasama Penerbit Universitas Negeri Malang dan Lembaga Universitas Negeri
Malang.
Ilyas, Y. (2001). Kuliah Akhlak. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.
Keraf. Gorys, 1980. Komposisi. Ende: Nusa Indah.
Kosasih, E. (2012). Dasar-dasar Keterampilan Bersastra. Bandung: Yrama Widya.
Moleong, L. J. (2005). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Moleong, L. J. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Matta, A. (2006). Membentuk Karakter Cara Islam. Jakarta: Al l’tishom.
Muhardi dan Hasanuddin WS. (1992). Prosedur Analisis Fiksi. Padang: Citra Budaya
Muhardi dan Hasanuddin WS. (2006). Prosedur Analisis Fiksi. Padang: IKIP Padang Press.
Muyasyaroh, A. (2017). “Nilai-nilai Pendidikan Akhlak yang Terkandung dalam Novel
Negeri 5 Menara Karya Ahmad Fuadi”. Skripsi. Lampung: IAIN Raden Intan
Lampung.
Nata, A. (2009). Akhlak Tasawuf. Jakarta: PT Grafindo Persada
Nugiantoro, Burhan. 2000. Teori pengkajian fiksi. Yogyakarta: IKIP Yogyakarta.
Oemaryati.B.S, 1980.Roman Atheis Sebuah Pengantar. Jakarta:Gunung Agung.
Purnaningsih Kartika, dkk. 2018. Nilai Religius Kumpulan Cerpen Gergasi karya Danarto:
Tinjauan Semiotik dan Implementasinya dalam Pembelajaran Menginterprestasi
Makna Teks Cerpen pada Siswa Kelas XI SMA. JurnalPendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia, Vol.6 No. 51, hal 237-239.
Ratna, N. K. (2013). Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Jogyakarta: Pustaka
Belajar.
Riyanto, Yatim. 1995. Metodologi Penelitian Pendidikan, Suatu Tinjauan Dasar. Surabaya:
SIC Surabaya.
Semi, M. Atar. 1988. Anatomi Sastra. Bandung: Angkasa Raya.
Sobari Teti, dkk. 2018. Pembelajaran Menulis Teks Cerpen dengan Menggunakan Metode
Pembelajaran Berbasis Masalah pada Siswa Kelas XI SMK Citra Pembaharuan.
Journal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Vol. 1 No 6, hal 991-992.
Sudjiman, Panuti, 1992. Memahami Cerita Rekaan. Jakarta: Gramedia.
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kuanlitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sumardjo, Jakop. 1994. Apresiasi Kesusastraan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Syifaunnufush, Amelia Dwi dan R. Rachmy Diana. Kecenderungan Kenakalan Remaja
Ditinjau dari Kekuatan Karekter dan Persepsi Komunikasi Empatik Orang tua.
Jurna Psikologi Integratif. Vol. 5 No 1, hal 47-68.
Ulfa, Sofa Marya. 2016. Peningkatan Keterampilan Menulis Teks
Cerpen.http://Journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jpbsi.
Yusuf, Muri. 2014. Metode Penelitian. Jakarta: Prenadamedia Group.