Efek Merokok Terhadap Viskositas Darah: Ika Sartika
Efek Merokok Terhadap Viskositas Darah: Ika Sartika
Efek Merokok
Sartika, Terhadap
I., BioWallacea Viskositas
: Jurnal Penelitian Darah
Biologi (Journal of Biological Research), Vol. 7 (1), Hal. : 1036-1042, Mei, 2020 1036
Corresponding Author e-mail : [email protected], Jl. Salomo No. 7 Baruga, Kota Kendari, Cp. 0852-4187-1308
Abstract
Blood viscosity is strongly influenced by hematocrit and total protein levels. In general, active
smokers have high hematocrit levels because cigarettes contain carbon monoxide which has a
tendency to bind to hemoglobin faster than oxygen. So that oxygen levels in blood vessels can
decrease. One of the body's physiological responses in meeting the needs of oxygen in the body is by
increasing the production of red blood cells. Increased levels of red blood cells will affect total
hematocrit levels. An increase in large molecular proteins such as fibrinogen also affects total blood
viscosity. This research uses a quantitative approach with Queasy Experiment to see blood viscosity
in smokers. The population this study were all active smokers in Kendari. The sample this study were
male active smokers who were selected using a purposive sampling technique in accordance with
established inclusion and exclusion criteria. The sample this study as many as 40 people were
divided into two groups, 20 active smokers and 20 non-smokers. Mann Whitney analysis results show
that there is no significant difference in viscosity in smokers and non-smokers. However, Pearson
analysis found that smoking has correlation with blood viscosity.
Keywords : Smoker, Blood Viscosity.
Abstrak
Viskositas darah sangat dipengaruhi oleh kadar hematokrit dan protein total. Pada
umumnya perokok aktif memiliki kadar hematokrit yang tinggi karena rokok mengandung karbon
monoksida yang memiliki kecenderungan berikatan dengan hemoglobin lebih cepat dibandingkan
dengan oksigen. Sehingga kadar oksigen dalam pembuluh darah dapat menurun. Salah satu respon
fisiologi tubuh dalam memenuhi kebutuhan oksigen dalam tubuh yaitu dengan cara meningkatkan
produksi sel darah merah. Kadar sel darah merah yang meningkat akan mempengaruhi kadar
hematokrit total. Peningkatan protein bermolekul besar seperti fibrinogen juga mempengaruhi
viskositas darah total. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode Quasy
Experiment untuk melihat viskositas darah pada perokok aktif. Populasi dalam penelitian ini adalah
semua perokok aktif di Kota Kendari. Sampel dalam penelitian ini adalah laki-laki perokok aktif yang
dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi
yang telah ditetapkan. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 40 orang yang dibagi dalam dua
kelompok yaitu kelompok laki-laki perokok aktif sebanyak 20 orang dan kelompok laki-laki bukan
perokok sebanyak 20 orang. Hasil analisis Mann Whitney menunjukan bahwa tidak ada perbedaan
viskositas pada perokok dan non-perokok. Namun Analisis Pearson diperoleh bahwa merokok
mempunyai korelasi terhadap viskositas darah.
Kata kunci: Perokok, Viskositas Darah.
Sartika, I., BioWallacea : Jurnal Penelitian Biologi (Journal of Biological Research), Vol. 7 (1), Hal. : 1036-1042, Mei, 2020
Efek Merokok Terhadap Viskositas Darah 1037
Sartika, I., BioWallacea : Jurnal Penelitian Biologi (Journal of Biological Research), Vol. 7 (1), Hal. : 1036-1042, Mei, 2020
Efek Merokok Terhadap Viskositas Darah 1038
oleh sistem saraf pusat dengan Penelitian ini dilakukan pada bulan
meningkatkan produksi sel darah merah Agustus tahun 2019 di kota Kendari.
untuk mengangkut oksigen lebih banyak Analisis darah dilakukan di Laboratorium
sehingga kadar oksigen dalam pembuluh Maxima Kendari. Sampel dalam penelitian
darah menjadi normal. Peningkatan ini adalah masyarakat yang dipilih dengan
produksi sel darah merah dapat menggunakan teknik purposive sampling
menyebabkan terjadinya peningkatan sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi
kadar hematokrit darah. yang telah ditetapkan. Sampel dalam
Menurut Verstraete faktor-faktor penelitian ini sebanyak 40 orang, yaitu
yang menentukan viskositas darah adalah kelompok laki-laki perokok aktif 20 orang
nilai hematokrit, kemampuan eritrosit dan kelompok laki-laki non-perokok 20
untuk berubah bentuk serta kadar orang.
fibrinogen dan protein-protein lain yang Kriteria inklusif dalam penelitian ini
bermolekul besar. Bila nilai hematokrit adalah berjenis kelamin laki-laki usia 19-
naik dari 40% menjadi 50% maka 25 tahun, perokok aktif, dan bersedia ikut
viskositas naik dua kali. Untuk melewati dalam penelitian dan menandatangani
pembuluh darah yang kecil, eritrosit harus informed consent. Kriteria eksklusi dalam
mampu merubah bentuknya. Kemampuan penelitian ini adalah sedang dalam
berubah bentuk ini tergantung dari sifat pengobatan atau konsumsi obat-obatan
membran eritrosit. yang berpengaruh terhadap viskositas
Viskositas darah ditentukan oleh darah, demam, atlet, dan memiliki riwayat
beberapa faktor diantaranya viskositas penyakit kardiovaskuler.
plasma dan jumlah eritrosit (Soedomo et
Prosedur Pengumpulan Data
al., 1992). Peningkatan viskositas darah
Prosedur kerja dalam penelitian ini
pada populasi menjadi prediktor kejadian
adalah sebagai berikut: a) Mengumpulkan
penyakit kardiovaskular karena viskositas
responden yang memenuhi kriteria inklusi.
darah mempengaruhi hipertensi,
b) Melakukan wawancara untuk
thrombogenesis, iskemia, dan
memperoleh informasi tentang
artherogenesis (Kesmarky et al., 2008).
karakteristik dan keadaan umum
Namun, viskositas darah telah menjadi
responden, meliputi umur, aktivitas harian,
faktor risiko yang jarang diukur dalam
dan riwayat penyakit kardiovaskuler yang
praktek klinis.
dilakukan dengan menggunakan panduan
Berdasarkan latar belakang di atas
lembar kuesioner. c) Menyampaikan
maka perlu dilakukan penelitian untuk
Informed Concent kepada responden. d)
membuktikan efek merokok terhadap
Menjelaskan prosedur penelitian yang
viskositas darah. Penelitian ini mengukur
akan dilakukan kepada responden. e)
kadar viskositas darah pada perokok aktif
Meminta responden menandatangani
sehingga dapat dijadikan sebagai salah
lembar persetujuan sebagai landasan
satu referensi dampak merokok bagi
kesediaan menjadi responden. f)
kardiovaskuler. Hasil penelitian ini
Melakukan pemeriksaan vital sign meliputi
diharapkan memberikan informasi kepada
pengukuran tekanan darah responden. g)
masyarakat tentang bahaya merokok
Melakukan pengambilan sampel darah
sehingga dapat menekan atau mengatasi
vena mediana cubiti sebanyak 6 cc oleh
peningkatan perokok aktif di masyarakat.
analis pada kedua kelompok responden
METODE PENELITIAN penelitian yaitu kelompok perokok aktif
Waktu dan Tempat dan non-perokok. h) Sampel darah
dianalisis di Laboratorium Maxima Kendari
Sartika, I., BioWallacea : Jurnal Penelitian Biologi (Journal of Biological Research), Vol. 7 (1), Hal. : 1036-1042, Mei, 2020
Efek Merokok Terhadap Viskositas Darah 1039
untuk mengukur kadar hematokrit berdistribusi nomal bila nilai p ˃ 0,05 pada
menggunakan hematologi analyzer dan uji normalitas. Analisis Korelasi untuk
protein serum total dengan chemistry mengetahui hubungan kadar hematokrit
analyzer. i) Menganalisis viskositas dan protein serum total terhadap
berdasarkan kadar hematokrit dan protein viskositas darah digunakan uji korelasi
serum total dengan menggunakan Pearson.
persamaan WBV (208 Sec-1) = 0.12 x
HCT + 0,17 (TP - 2,07).
HASIL PENELITIAN
Analisis Data
Analisis akan dilakukan dengan 1. Perbedaan Hematokrit, Protein
menggunakan program komputer SPSS, Serum Total, Viskositas Darah dan
untuk menilai normalitas data, maka Viskositas Darah Pada Mahasiswa
digunakan uji normalitas Shapiro-Wilk Non-Perokok dan Perokok
karena besar sampel n<50. Data
Tabel 1. Perbedaan Hematokrit, Protein Serum Total dan Viskositas Darah Pada Perokok
dan Non-Perokok
Variabel Non-Perokok Perokok Shapiro- Mann
Mean ± SD Mean ± SD Wilk Whitney
Hematokrit 45.05 ± 1.90 45.40 ± 2.58 0.003 0.618*
Protein Serum Total 68.45 ± 0.15 74.05 ± 6.62 0.001 0.765*
Viskositas darah 16.69 ± 2.57 17.68 ± 1.04 0.001 0.533*
*ρ > 0.05 tidak berbeda signifikan
Sartika, I., BioWallacea : Jurnal Penelitian Biologi (Journal of Biological Research), Vol. 7 (1), Hal. : 1036-1042, Mei, 2020
Efek Merokok Terhadap Viskositas Darah 1040
Sartika, I., BioWallacea : Jurnal Penelitian Biologi (Journal of Biological Research), Vol. 7 (1), Hal. : 1036-1042, Mei, 2020
Efek Merokok Terhadap Viskositas Darah 1041
(2009) menunjukan bahwa terdapat 20%. Faktor kedua dari penentu viskositas
perbedaan rerata kadar fibrinogen antara darah adalah deformabilitas eritrosit.
perokok dan bekas perokok. Dimana Bentuk dan kecepatan eritrosit akan
rerata kadar Fibrinogen pada perokok berubah sepanjang pergerakannya dari
lebih tinggi daripada kadar fibrinogen pembuluh darah besar sampai kapiler.
pada bekas perokok. Penelitian yang Seiring dengan usia eritrosit yang
dilakukan oleh Yunita Arliny juga bertambah, maka kemampuan eritrosit
menemukan bahwa kadar fibrinogen pada untuk berubah bentuk saat melewati
perokok lebih tinggi. Fibrinogen kapiler akan menurun. Faktor ketiga
merupakan salah satu protein fase akut penentu viskositas darah adalah
yang dapat digunakan sebagai penanda komponen plasma, terutama protein yaitu
inflamasi sistemik dan sindrom metabolik. fibrinogen, immunoglobulin, lipoprotein
Peningkatan produksi fibrinogen akan (kilomikron, LDL, VLDL), dan sitokin pro-
meningkatkan viskositas plasma dan inflamasi.
mempengaruhi viskositas darah Tabel 3. Korelasi antara kebiasaan
keseluruhan. merokok, hematokrit dan
Dari hasil analisis menggunakan protein serum total terhadap
metode aritmatika, diperoleh bahwa rata- viskositas darah
rata viskositas darah pada perokok lebih Viskositas Darah
tinggi daripada non-perokok. Hal tersebut Kebiasaan Merokok 0.05*
juga ditemukan pada hasil penelitian yang Hematokrit 0.31
dilakukan oleh Choliq (2011) dalam artikel Protein Serum Total 0.00*
Lili et al.,(2011) terhadap orang yang *ρ ≤ 0.05 korelasi signifikan
perokok, didapatkan adanya pengaruh
Tabel 3 menunjukan nilai korelasi
antara kebiasaan merokok dengan
antara viskositas darah dengan kebiasaan
viskositas darah melalui pemeriksaan
merokok (perokok dan non-perokok),
hematokrit. Meskipun rerata viskositas
hematokrit dan protein serum total.
darah pada perokok lebih tinggi daripada
Berdasarkan hasil analisis korelasi
non-perokok namun kadarnya masih
Pearson terlihat bahwa kadar hematokrit
berada dalam kisaran normal. Hasil
tidak memiliki korelasi yang signifikan
analisis Mann Whitney menunjukkan
dengan viskositas darah dengan nilai
bahwa tidak ada perbedaan viskositas
korelasi 0,31. Sedangkan untuk variabel
darah antara kelompok perokok dengan
protein serum total mengindikasikan
non-perokok. Hal ini dikarenakan subjek
korelasi yang signifikan dengan viskositas
perokok yang diamati masih dalam
darah. Arah korelasi yang positif
kategori perokok ringan dimana belum
menunjukan bahwa semakin meningkat
ada respon sistemik yang terjadi.
protein serum total maka viskositas darah
2. Analisis Korelasi juga akan meningkat. Hal ini sejalan
Sloop et al (2013) mengemukakan dengan teori yang dikemukakan oleh
bahwa faktor utama penentu viskositas Perloff et al dalam artikel Puspitasari dan
darah adalah hematokrit, deformabilitas Harimurti (2010) bahwa viskositas darah
eritrosit, dan komponen plasma. sangat dipengaruhi oleh protein plasma
Hematokrit merupakan persentase volume yang bermolekul besar yaitu fibrinogen
eritrosit dibandingkan dengan volume yang dapat meningkatkan viskositas
darah secara keseluruhan. Kenaikan plasma, dan melalui ikatan temporer yang
hematokrit sebanyak 10% akan memfasilitasi agregasi sel darah merah
meningkatkan viskositas darah sebanyak
Sartika, I., BioWallacea : Jurnal Penelitian Biologi (Journal of Biological Research), Vol. 7 (1), Hal. : 1036-1042, Mei, 2020
Efek Merokok Terhadap Viskositas Darah 1042
yang dapat meningkatkan viskositas Lili, I., Julizar, & Miftah Irahmah, 2011.
darah. Hubungan Jumlah dan Lamanya
Merokok dengan Viskositas Darah.
Majalah Kedokteran Andalas No. 2
KESIMPULAN
Vol. 35.
Berdasarkan hasil penelitian maka
Nururrahman, 2014. Pengaruh Rokok
dapat disimpulkan bahwa tidak ada terhadap Kesehatan dan
perbedaan kadar hematokrit, protein Pembentukan Karakter Manusia.
serum total dan viskositas darah pada Prosiding Seminar Nasional.
perokok dan non-perokok. Volume 01 Nomor 1.
Nwose E. U., 2010. Whole Blood Viscosity
Assessment Issues I: Extrapolation
Chart and Reference Values. North
DAFTAR PUSTAKA
American Journal of Medical
Anung S.A., 2011. Hubungan Kadar Sciences 2010 April, Volume 2.
Fibrinogen dengan Ketebalan No. 4.
Tunika Intima Media Arteri Karotis Purnamasari, Endah. 2018. Pengaruh
Interna Pada Pasien Pasca Stroke Merokok Terhadap Viskositas
Iskemik. Program Pascasarjana Darah. Majalah Kesehatan Pharma
Universitas Diponegoro. Medika 2018, Vol. 10 No. 1.
Semarang. Puspitasari, Febtusia & Ganesya M
De Simone, Giovanni, 2005. Association Harimurti. 2010. Hiperviskositas
of Blood Pressure With Blood Pada Penyakit Jantung Bawaan
Viscosity in American Indians. The (PJB) Sianotik. Jurnal Kardiologi
Strong Heart Study. American
Indonesia, Volume 31 Nomor 43.
Heart Association, Inc.
Hypertension, Vol. 45: 625-630. Setiabudy, Rahajuningsih D., 2009.
Gaetan, 2013. Earthing (Grounding) the Hemostasis dan Trombosis. Badan
Human Body Reduces Blood Penerbit Fakultas Kedokteran
Viscosity—a Major Factor in Universitas Indonesia. Jakarta.
Cardiovascular Disease. The Sodik, Ali, 2018. Merokok dan Bahayanya.
Journal Of Alternative And PT. Nasya Expanding
Complementary Medicine. Volume Management. Pekalongan.
19, Number 2, pp. 102–110. Tirtosastro, S. & A.S. Murdiyati, 2010.
Guyton A.C. & Hall J.E. 2012. Fisiologi Kandungan Kimia Tembakau dan
Kedokteran. Penerbit Buku Rokok. Buletin Tanaman
Kedokteran ECG. Jakarta. Tembakau, Serat & Minyak Industri
Giovanni De Simone. 2005. Association of 2(1), April 2010 : 33-43. ISSN:
2085-6717.
Blood Pressure With Blood
Yunita, Arliny, 2012. Pengukuran Kadar
Viscosity in American Indians. The Fibrinojgen Sebagai Petanda
Strong Heart Study. American Inflamasi Sistemik pada Pasien
Heart Association, Inc. Penyakit Paru Obstruktif Kronik.
Hypertension, Vol. 45: 625-630. Jurnal Kedokteran Syiah Kuala.
Lauralee, S., 2013. Fisiologi Manusia. Volume 12 Nomor 1.
Penerbit Buku Kedokteran ECG.
Jakarta.
Sartika, I., BioWallacea : Jurnal Penelitian Biologi (Journal of Biological Research), Vol. 7 (1), Hal. : 1036-1042, Mei, 2020