0% found this document useful (0 votes)
137 views14 pages

Peran Pelatihan Sumber Daya Manusia Dalam Perspektif Islam: Damingun

1) Training is an important aspect of human resource development in organizations. It aims to improve employees' knowledge, skills, and behaviors to reduce gaps between their current abilities and what is required by the organization. 2) In the Islamic perspective, the Prophet Muhammad embodied four types of education: recitation, teaching, moral development, and imparting wisdom. Basic teaching techniques included empathy, repetition, stories, experiential learning, role modeling, and providing practical opportunities. 3) Education from an Islamic view should develop people physically, spiritually, and in their practical abilities to maximize their potential in a balanced and sustainable way.
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
137 views14 pages

Peran Pelatihan Sumber Daya Manusia Dalam Perspektif Islam: Damingun

1) Training is an important aspect of human resource development in organizations. It aims to improve employees' knowledge, skills, and behaviors to reduce gaps between their current abilities and what is required by the organization. 2) In the Islamic perspective, the Prophet Muhammad embodied four types of education: recitation, teaching, moral development, and imparting wisdom. Basic teaching techniques included empathy, repetition, stories, experiential learning, role modeling, and providing practical opportunities. 3) Education from an Islamic view should develop people physically, spiritually, and in their practical abilities to maximize their potential in a balanced and sustainable way.
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 14

PERAN PELATIHAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM

PERSPEKTIF ISLAM
Damingun
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Muhammadiyah Samarinda

ABSTRACT

The development of human resources in an organization is important. With good human


resources, business organizations will have competitive strength. The competitive
advantage, developing competency-based human resource is a new paradigm. Of the
many aspects of human resource development and to see progress, training is one aspect
which occupies an important position. Training is an attempt to eliminate the occurrence
of a gap between the elements that are owned by an employee with the desired elements
of the organization. In general, the training aims to improve the knowledge, skills and
behavior of employees, and then apply it in their daily work.
Pattern formation and education of the Prophet embodied in four types, tilawah method ,
taklim methods, methods tazkiyyah and methods wisdom. While the basic technique in the
process of education and training is a sense of empathy, their repetition, imagery and
stories, excursions, usawah and provide practical space.
The pattern of education that needs to be developed in accordance with the nature of
insaniyah it is (a) education jismiyyah namely the physical potential, (b) education
ruhiyah to develop a spirit of / ghirah or human mental, and (c) education fi'liyyah,
namely teroptimalisasikannya the full potential of human sensory.
Thus, in training and skills development to note dimensions, theoretical insight and
dimension ruhiyah. It is this last dimension which is the basis for consideration in the
process of human resource development.

Keywords: Training, Development, Human Resources

PENDAHULUAN dikembangkan perusahaan dalam

Pengembangan sumber daya menghadapi para pesaing, bahkan

manusia dalam suatu organisasi organisasi dapat mengungguli

merupakan hal yang penting.Investasi mereka.Untuk itu perlu diterjemahkan

dalam pengembangan sumber daya berbagai strategi, kebijakan dan praktik

manusia merupakan pengeluaran yang MSDM menjadi keunggulan kompetitif

ditujukan untuk memperbaiki kapasitas yang berkelanjutan.Oleh karena itu tidak

produktif dari manusia. Dengan sumber salah kiranya jika agenda selanjutnya

daya manusia yang baik, organisasi dalam era kompetitif adalah sumber daya

bisnis akan memiliki kekuatan manusia.

kompetitif. Keunggulan kompetitif Meraih keunggulan kompetitif

merupakan posisi unik yang tersebut, pengembangan sumber daya

Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 10 No. 1, Januari 2016 69


manusia berbasis kompetensi merupakan strategi untuk memperbaiki sumber daya
suatu paradigma baru. MSDM yang manusia dengan pemberian tanggung
berbasis kompetensi meyakinkan bahwa jawab dan kewenangan terhadap mereka
organisasi memiliki orang dengan yang nantinya diharapkan dapat
kepemimpinan yang tepat, mengetahui memungkinkan mereka mencapai kinerja
apa yang akan dilakukan untuk semua yang lebih tinggi di era yang selalu
informasi yang diterima dan kompetensi berubah ini.
yang dibutuhkan untuk keberhasilan Respon perusahaan terhadap
organisasi. perubahan dapat dimulai dengan
Pemikiran bahwa kompetensi memformulasikan kembali visi, misi dan
menjadi wahana untuk komunikasi nilai-nilai korporat, yang kemudian
tentang nilai (values) dalam organisasi diikuti oleh perubahan strategi
mendorong kita untuk sampai pada perusahaan, struktur organisasi, sistem
kesimpulan bahwa pendekatan ini dan prosedur, staffing, keahlian, dan
bermanfaat untuk manajemen SDM gaya kepemimpinan serta pembuatan
khususnya untuk merealisasikan budaya keputusan. Hal ini berkaitan dengan
organisasi yang menghargai inisiatif, dan revitalisasi sumber daya
berani mengambil resiko. Karakteristik manusia.Pengeloaan sumber daya
kompetensi dan keterkaitan manusia berbasis kompetensi merupakan
penerapannya dengan seleksi, suatu tren baru dalam revitalisasi
perencanaan suksesi, pengembangan, tersebut.Dengan pendekatan kompetensi
sistem penghargaan dan manajemen itu, sumber daya manusia dilihat sebagai
kinerja sangat membantu keberhasilan aset yang berharga dengan keunikan
organisasi dan individu. Perubahan yang perlu dikembangkan menuju era
paradigma dari persaingan berdasarkan human capital yang sesungguhnya.
materi menjadi persaingan berdasarkan Era human capital menghendaki
pengetahuan menuntut organisasi untuk lebih memperlakuan manusia sebagai
memiliki sumber daya manusia yang aset yang berharga dibandingkan sebagai
berkualitas tinggi untuk mendapatkan biaya. Organisasi harus memanusiakan
keunggulan kompetitif.Sumber daya manusia sebagai elemennya, bukannya
manusia harus kreatif dan inovatif dalam dehumanizes.
merespon lingkungan yang
berubah.Pemberdayaan adalah salah satu

Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 10 No. 1, Januari 2016 70


Rumusan Masalah bersama perusahaan, karyawan dan
Bagaimanakah Peran Pelatihan di masyarakat menjadi maksimal. MSDM
lihatdari perspektif Islam ? didasari pada suatu konsep bahwa setiap
Tujuan Penulisan karyawan adalah manusia – bukan mesin
1. Untuk mengetahui sejauh mana – dan bukan semata menjadi sumber
peran pelatihan Sumber Daya daya bisnis. Kajian MSDM
manusia menggabungkan beberapa bidang ilmu
2. Untuk mengetahui pandangan islam seperti psikologi, sosiologi, dan lain-lain.
tentang pelatihan Sumber Daya Aspek - aspek dalam
Manusia pengembangan sumber daya manusia
PEMBAHASAN melingkupi beberapa hal yang cukup

Pengembangan Sumber Daya luas dalam organisasi. Werner dan

Manusia DeSimone (2009:4) mendefinisikan

Sumber daya manusia atau biasa pengembangan sumber daya manusia

disingkat menjadi SDM potensi yang (human resources development) sebagai

terkandung dalam diri manusia untuk serangkaian aktivitas yang sistematis dan

mewujudkan perannya sebagai makhluk terencana yang dirancang oleh organisasi

sosial yang adaptif dan transformatif untuk memberikan kesempatan kepada

yang mampu mengelola dirinya sendiri anggotanya untuk mempelajari keahlian

serta seluruh potensi yang terkandung di yang diperlukan untuk memenuhi

alam menuju tercapainya kesejahteraan persyaratan kerja saat ini dan yang akan

kehidupan dalam tatanan yang seimbang datang.

dan berkelanjutan. Dalam pengertian Pengembangan sumber daya

praktis sehari-hari. Sumber daya manusia manusia tersebut setidak - tidaknya

lebih dimengerti sebagai bagian integral meliputikepemimpinan transformasional,

dari sistem yang membentuk suatu manajemen perubahan, motivasi,

organisasi.Manajemen sumber daya manajemen waktu, manajemen stres,

manusia adalah suatu ilmu atau cara program pemdampingan karyawan,

bagaimana mengatur hubungan dan pembentukan tim, pengembangan

peranan sumber daya (tenaga kerja) yang organisasi, pengembangan karir, serta

dimiliki oleh individu secara efisien dan pelatihan dan pengembangan. Aspek-

efektif serta dapat digunakan secara aspek tersebut dimaksudkan untuk

maksimal sehingga tercapai tujuan (goal) meningkatkan pembelajaran dan kinerja

Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 10 No. 1, Januari 2016 71


tempat kerja. Konsep merupakan satu aspek yang menempati
pengembangan sumber daya manusia posisi yang penting. Tuliasanini akan
telah berkembang cukup meninikberatkan pembahasan pada aspek
lama.Perkembangan itu dapat dijejaki pelatihan. Sebagai suatu upaya Islamisasi
dari program pelatihan pemagangan pada pengetahuandnmemperkenalkan
abad kedelapanbelas pada industri perspektif syariah Islam dalam hal
kecil.Kemudian berkembang menjadi pelatihansumber daya manusia
program pendidikan vokasi yang diikuti berkualitas (ulul Albab) sebagaimana
dengan program pelatihan mekanikal surat Al-Zumar: 17-18:“Sampaikanlah
atau dikenal dengan factory scholls pada berita gembira itu kepada hamba-
waktu revolusi industri.Setelah itu hamba-Ku, yang mendengarkan
berkembang program pelatihan bagi perkataan lalu mengikuti apa yang
pekerja yang semiterdidik dan paling baik di antaranya.Mereka
tidakterdidik. Kondisi pekerja pada masa itulah orang- orang yang telah diberi
itu mendorong lahirnya gerakan Allah petunjuk dan mereka itulah
hubungan manusia (human relation) orang-orang memiliki akal.”
yang melihat manusia sebagai sesuatu Pelatihan
yang kompleks, bukan sekedar sama Dalam Manajemen Sumber Daya
dengan faktor produksi lain. Setelah Manusia, pelatihan termasuk bagian dari
Perang Dunia II, berkembanglah pengembangan karyawan (development
program-prgoram pelatihan baru dalam of personnel) sebagai salah satu unsur
organisasi yang besar, seperti Training untuk memenuhi syarat dasar
Within Industry (TWI). Sejak kemampuan kerja (ability to work) untuk
tahun 1960-an dan 1970-an muncullah mencapai prestasi kerja.Hal tersebut
program-program pelatihan yang lebih ditujukan pada sasaran akhir yaitu
profesional dalam ruangan kelas. pendayagunaan SDM secara optimal
Sedemikian pentingnya, organisasi telah dengan tepat orang, tepat jabatan dan
memasukkan dan merumuskan tepat waktu.
pengembangan sumber daya manusia ini Pelatihan merupakan usaha untuk
dalam perencanaan strategisnya. menghilangkan terjadinya kesenjangan
Dari sekian banyak aspek atau gap antara unsur-unsur yang
pengembangan sumber daya manusia dimiliki oleh seorang karyawan dengan
dan melihat perkembangannya, pelatihan unsur-unsur yang dikehendaki

Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 10 No. 1, Januari 2016 72


organisasi. Usaha tersebut dilakukan manajemen memiliki fungsi-fungsi yang
melalui peningkatan kemampuan kerja sama dengan fungsi manajemen, yaitu
yang memiliki karyawan dengan cara perencanaan, pengorganisasian,
menambah pengetahuan dan pengarahan dan pengendalian.
keterampilan. Perusahaan atau organisasi Disamping fungsi-fungsi pokok tersebut,
selalu akan menempatkan sumber daya MSDM memiliki beberapa fungsi-fungsi
manusia sebagai bagian dari strategi operasional.Bambang Wahyudi (2002)
menghadapi kompetisi yang semakin mengemukakan tiga lingkup kegiatan
luas. Salah satu strategi di bidang dalam MSDM yang didasarkan berbagai
pengembangan SDM adalah dengan pandangan beberapa ahli tentang fungsi-
melakukan training secara terstruktur fungsi operasional tersebut.
dan in-line dengan program organisasi. Tiga lingkup kegiatan tersebut
Pelatihan sangat diperlukan, adalah pengadaan, pengembangan dan
tetapi banyak manajer yang merasa pemeliharaan sumber daya manusia
pesimis akan hasil yang diperoleh dari untuk mencapai sasaran akhir yaitu
pelatihan. Oleh karena itu diperlukan pendayagunaan SDM secara
program pelatihan diposisikan secara optimal.Pengadaan dan pengembangan
utuh dengan perencanaan manajemen SDM diarahkan untuk menjamin syarat
strategik dan dilakukan dengan tahap- dasar kemampuan kerja (ability to work),
tahap yang teratur. Studi yang dilakukan sedangkan pemeliharaan SDM diarahkan
Tall dan Hall (A. Usmara, Editor, 2007: untuk menjamin syarat dasar kemauan
157) menyimpulkan bahwa kombinasi kerja (willingness to work).Kedua-
berbagai faktor seperti teknik pelatihan, duanya diperlukan untuk mencapai
persiapan dan perencanaan yang matang, prestasi kerja yang baik.
serta komitmen terhadap esensi Dalam ruang lingkup MSDM
pelatihan, perusahaan dapat mencapai a yang dikemukakan oleh Bambang
greater competitive advantage di dalam Wahyudi tersebut, Pelatihan dan
pasar yang sangat ketat. Pengembangan (Training and
Kedudukan Pelatihan dalam Development) merupakan subfungsi dari
Manajemen Sumber Daya Manusia Pengembangan Sumber Daya Manusia
(MSDM) (Human Resources Development).
Manajemen Sumber Daya Manusia, Subfungsi yang lainnya adalah
sebagai ilmu terapan dari ilmu Pengembangan Karir (Career

Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 10 No. 1, Januari 2016 73


Development).Dengan demikian jelaslah dasar dalam teknologi atau
bahwa pelatihan diperlukan untuk komputer,
menjamin aspek kemampuan kerja 3) Membantu karyawan dalam
seorang tenaga kerja untuk menunjukkan memahami bagaimana bekerja
prestasi kerja yang diharapkan. dengan efektif untuk meningkatkan
Tujuan Pelatihan kualitas produk,
Secara umum, pelatihan 4) Menekankan budaya organisasi
bertujuan untuk meningkatkan dalam inovasi, kreatifitas dan
pengetahuan, keterampilan dan prilaku pembelajaran,
karyawan, kemudian 5) Memastikan ketentraman bekerja
mengaplikasikannya dalam pekerjaan karena kontribusi karyawan kepada
sehari-hari. Dalam mencapai keunggulan organisasi telah berubah
bersaing, harus dipandang lebih luas 6) Mempersiapkan karyawan dapat
sebagai suatu cara menciptakan modal bekerja lebih efektif sesama
intelektual (intelectual capital). Modal karyawan (Noe, 2003: 250-251)
intelektual meliputi keterampilan 7) Sedangkan sifat-sifat unsur proses
kognitif (know what), keterampilan dari pelatihan merupakan tantangan
lanjutan (know how), kreatifitas dan bagi manajer dalam menjawab
pemahaman tentang sistem (know why) pertanyaan apakah pelatihan
dan care why atau kreatifitas atas merupakan solusi atas masalah
dorongan sendiri (Noe, 2002: 451). kesenjangan pengetahuan, tujuan
Secara khusus, suatu organisasi pelatihan jelas dan realistik,
berkeyakinan bahwa investasi dalam pelatihan merupakan investasi yang
pelatihan dapat membantu mereka baik, dan keafektifan dari pelatihan
mencapai keunggulan bersaing. itu sendiri, apakah ia berhasil atau
Berkaitan dengan ini pelatihan dapat : tidak (Gomez-Mejia, 2002: 261).
1) Meningkatkan pengetahuan 8) Pelatihan merupakan satu diantara
karyawan dalam hal budaya dan proses yang signifikan dalam fungsi
pesaing mancanegara yang manajemen sumber daya manusia
diperlukan untuk sukses di pasar suatu organisasi. Pelatihan
internasional, memainkan peran dalam memelihara
2) Membantu meyakinkan bahwa dan mengembangkan kemampuan
karyawan memiliki keterampilan individu dan organisasi secara

Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 10 No. 1, Januari 2016 74


keseluruhan (Valle, et al. 2000: datang, Rasulullah membawa sejumlah
287). Penelitian lain menyatakan prinsip etika dan melakukan perubahan
bahwa perubahan pada pengetahuan radikal dalam memperlakukan pekerja
dan kebiasaan merupakan hasil dari dalam pekerjaan dan pendidikannya.
pelatihan. Reaksi atas program Berdasarkan Al Quran Surat Al
pelatihan berkaitan dengan karakter Jumu‟ah (62) :2 ;
personal dan situasional dalam
persepsi peserta perihal dukungan 

manajemen, isi pelatihan berkaitan 
dengan pekerjaan mereka serta 
otoritas dan kebebasan mereka 

untuk memulai perubahan yang 
disarankan dalam pelatihan (Carrol 
and Nash, 1970: 187). Hal ini 

sejalan dengan penelitian Mathieu 
dkk. tentang pengaruh karakteristik 
individual dan situasional dalam 
pengukuran keefektifan pelatihan “Dialah yang mengutus kepada
berdasarkan teori valence- kaum yang buta huruf (ummiy) seorang
instrumentality-motivation Rasul diantara mereka, yang
(Mathieu, et al.,1992: 828). membacakan ayat-ayat-Nya kepada
Pelatihan dalam Perspektif Islam mereka, menyucikan mereka dan
Dalam khazanah pengetahuan mengajarkan kepada mereka Kitab dan
Islam, secara formal tidak ditemukan Hikmah. Dan sesungguhnya mereka
secara pasti pola pelatihan atau sebelumnya benar-benar dalam
pembinaan karyawan di zaman kesesatan yang nyata”.
Rasulullah.Dalam sejarah Islam, sejak Kandungan dari ayat ini adalah:
zaman jahiliyah, telah ada pengambilan (Dialah yang mengutus kepada kaum
budak sebagai buruh, pembantu atau yang buta huruf). Dalam ayat ini
pekerja, walaupun setelah zaman Islam dijelaskan bahwa nabi Muhammad
perbudakan mulai dikurangi.Hal ini diutus oleh Allah dengan kebenaran yang
menandakan adanya tradisi pelatihan dan dibawanya kepada kaum yang belum
pembinaan dalam Islam.Ketika Islam tahu membaca dan menulis pada waktu

Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 10 No. 1, Januari 2016 75


itu.Rasul itu bukan datang dari tempat dengan sanda beliau :” sesunggunya kita
lain, melainkan timbul dan bangkit adalah umat yang ummiyy, tidak pandai
dalam kalangan kaum itu sendiri, dan membaca dan berhitung.” Betapapun,
rasul itu sendiri juga seorang ummiy. yang dimaksud dengan al-Ummiyyyin
Beliau tidak pernah belajar menulis dan adalah masyarakat Arab.
mebaca sejak kecil sampai wahyu turun. Kata (seorang Rasul dari
Sehingga dia rasul yang ummiy dari kalangan mereka ). Orang-orang Arab
kalangan yang ummiy. pada waktu itu disebut sebagai orang-
) orang yang buta huruf karena pada
fi/pada oleh ayat di atas berfungsi umumya mereka tidak bisa membaca dan
menjelaskan keadaan Rasul SAW. menulis. Dalam 100 orang belum tentu
Ditengah mereka yakni bahwa beliau
senantiasa berada dalam bersama
mereka, tidak pernah meninggalkan
mereka, bukan juga pendatang di antara ) minhum/dari mereka,
mereka. ) al ummiyyyin mengisyaratkan bahwa Rasulullah SAW
adalah bentuk jamak dari kata (‫)ﻲﻣﺃ‬ memiliki hubungan darah dengan
ummiyy dan terambil dari kata (‫)ﻢﺃ‬ seluruh suku-suku Arab. Menurut
umm/ibu dalam arti seorang yang tidak sejarawan, Ibn Iskaq, hanya suku
pandai membaca dan menulis. Seakan- Taghlib yang tidak memiliki hubungan
akan keadaanya dari segi pengetahuan darah dengan Rasul.
sama dengan keadaanya ketika baru Dalam kalangan mereka itulah
dilahirkan oleh ibunya atau sama dengan nabi Muhammad SAW dibangkitkan
keadaan ibunya yang tak pandai dalam keadaan yang ummiy pula, (yang
membaca dan menulis. Ini karena membacakan kepada mereka akan ayat-
masyarakat Arab pada masa jahiliyah ayatNya.), artinya bahwa diangkatnya
umumnya yang tak pandai membaca dan nabi Muhammad yang ummiy menjadi
menulis, lebih-lebih kaum wanitanya. seorang Rasul, lalu diturunkan
Ada juga yang berpendapat bahwa kata kepadanya wahyu illahi sebagai ayat-
ummiyy terambil dari kata (‫)ﺔﻣﺃ‬ ayat, yang pertama turun di gua hira,
ummah/umat yang menunjuk kepada dimulai dengan ayat “Iqra‟”, artinya
masyarakat ketika turunnya al-Qur‟an “bacalah!”. Pada ayat yang pertama dan
yang oleh Rasulullah SAW dilukiskan “ allama bil qalam, „alamal insaana

Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 10 No. 1, Januari 2016 76


maa lam ya‟lama”. (yang mengajar adalah “rahasia persoalan-persoalan
dengan memakai pena, mengajarkan (agama), pengetahan hukum, penjelasan
kepada manusia barang yang tadinya tentang kemaslahatan serta cara
belum dia ketahui). Maka berturut-turut pengamalan, dst.” Imam Syaf‟i
ayat yang lainya selama beliau di memahami arti al-Hikmah dengan “as-
Mekkah dan pindah ke Madinah, semua Sunah”, karena tidak ada yang selain al-
itu beliau bacakan dan beliau ajarkan Qur‟an yang diajarkan Nabi Muhammad
“dan menyucikan mereka”. Yaitu SAW kecuali as –Sunnah.
membersihkan jiwa mereka dari (Dan meskipun sebelumnya
kepercayaan yang sesat, dari akidah yang adalah di dalam kesesatan yang nyata).
salah dari langkah yang menyesatkan Oleh sebab itu supaya seseorang dapat
dan membersihkan badan mereka dari menghayati hidup beragama, jangan
kotoran. Karena mereka selama itu hanya bertumpu pada syari‟at dan tidak
belum mengenal arti kebersihan bagi mengetahui latar belakangnya.
dirinya sehingga mereka diajarkan cara Pada ujung ayat 2 menjelaskan
berwudhu, mandi junub dan bahwa perubahan yang terjadi pada
menghilangkan hadas dan najis. (Dan seorang yang ummiy teerjadi setelah
mengajarkan kepada mereka akan kitab kedatangan Rasul dari kalangan mereka
dan hikmah). sendiri. Sebelum Rasul itu diutus banyak
Banyak ahli tafsir yang terjadi kesesatan yang nyata pada bangsa
menafsirkan bahwa al-Kitab artinya Arab. Mereka bukan hanya ummiy yang
adalah syari‟at itu sendiri yang berisi buta huruf saja bahkan ummiy dalam hal
perintah dan larangan. Sedangkan agama dan jalan yang benar. Misalnya
hikmah adalah arti dan rahasia dari mereka kuburkan anak perempuan
perintah dan larangan itu. Dan mereka hidup-hidup, perang suku, dan
mengajarkan al-Kitab merupakan isyarat ka‟bah mereka jadikan tempat untuk
tentang pengajaran “pengetahuan berkumpulnya berhala-berhala
lahiriah dari syariat”, adapun al-Hikmah sesembahan mereka.
adalah “pengetahuan tentang keindahan, Pola Pembinaan dan Pendidikan
rahasia, motif, serta manfaat-manfaat Rasulullah
syariat”. Demikian menurut ar-Razi yang Pola pembinaan dan pendidikan
dikenal dengan gelar al-Imam. Adapun Rasulullah diwujudkan dalam empat
maknanya menurut Abduh al-Hikmah

Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 10 No. 1, Januari 2016 77


jenis, yaitu (Cecep Darmawan, 2006: kerja produktif, aturan, atau tata
94): tertib, visi, misi perusahaan serta
1. Metode Tilawah tugas/kewajiban karyawan.Hal ini
Tilawah, memiliki makna membaca dilakukan untuk meningkatkan
yang diarahkan untuk membaca ayat- kinerja atau mengingatkan kembali
ayat Allah.Ayat Allah tersebut bisa motivasi kerja yang sebenarnya.
diartikan dalam bentuk kauniyah 3. Metode Tazkiyyah
(ciptaan, alam) dan qauliyyah (Al Konsep tazkiyyah adalah
Quran).Tilawah diartikan sebagai kemampuan pembersihan atau
kemampuan manusia membaca ayat penyucian terhadap hal-hal yang
Allah secara luas, termasuk dalam masih bercampur baur dengan kritis
kejadian alam, sejarah manusia, atau dan retrospeksi dalam bentuk
kondisi psikologis manusia itu sendiri. tazkiyatun nafs (membedakan hasrat
Implikasinya adalah membudayakan jiwa yang baik dan buruk) dan
membaca Al Qur‟an sebagai bentuk tazkiyatun fikr (membedakan pola
pembinaan psikologis untuk pikir yang baik dan
meningkatkan kesalehan pribadi, dan buruk).Implikasinya pelatihan untuk
dalam arti sosial dengan mengajak mengubah prilaku dan kinerja yang
karyawan untuk membaca ayat Allah, perlu diperbaiki.
misalnya dengan studi banding atau 4. Metode Hikmah
widyawisata sesuai dengan teori Metode hikmah adalah kemampuan
penguatan (reinforcement theory) untuk menarik suatu pelajaran
2. Metode Taklim tersembunyi atau pengetahuan
Taklim artinya proses pengajaran, filosofis dari suatu kejadian.Hal ini
dalam hal ini pengajaran „kitab‟. merupakan suatu kecerdasan
Pengajaran adalah proses transfer dar kearifan alam memaknai sebuah
pihak pertama kepada pihak kedua, gejala atau kenyataan yang ada.
sedangkan „kitab‟, sebagaimana Teknik Dasar Proses Pendidikan
Arkoun, dimaknai sebagai sumber Adapun teknik dasar dalam
hukum. Implikasinya ialah dengan proses pendidikan adalah (Cecep
mengajarkan kepada karyawan Darmawan, 2006: 98):
perihal etos kerja, sosialisasi nilai- 1. Rasa Empati
nilai, teori-teori, kiat-kiat sukses, kiat

Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 10 No. 1, Januari 2016 78


Dalam Al Quran Surat At selalu ingat” (QS Al Isra 17:14). Al
Taubah:128 Quran mengisyaratkan harus adanya
disebutkan,”Sesungguhnya telah proses pengulangan (up grading)
datang kepadamu seorang Rasul dari dan pemantapan hasil pembinaan.
kaummu sendiri…”. Konteks ayat Dalam praktiknya, evaluasi kritis
ini adalah, seorang pelatihan perlu dilakukan untuk
pembimbing/pembina/pelatih perlu menguji kualitas keberhasilan
memosisikan diri sebagai pemimpin sebuah pelatihan.
yang datang seolah-olah berasal dari 3. Perumpamaan dan Cerita
kaum yang sama. Seorang pembina “ Dan Allah membuat (pula)
diharapkan memiliki sifat (a) arif perumpamaan …” (QS. An Nahl
dan tahu standar kualitas masalah 16:76). Demikian Al Quran
dan kesulitan belajar peserta, (b) menegaskan tentang perlunya
jiwa empatis terhadap kondisi perumpamaan atau cerita dalam
psikologis peserta, (c) orientasi pelatihan sebagai model kritik dan
kesuksesan terlatih, bukan evaluasi sendiri atas refleksi
suksesnya mengajar, (d) pola kehidupannya sendiri.Implkasinya
pendidikan yang penuh jiwa kasih adalah pentingnya sebuah pemberian
sayang dengan menciptakan suasana mekanisme belajar untuk dapat
belajar yang penuh ketundukan pada menarik kesimpulan atau hikmah
mekanisme belajar dan saling dari suatu cerita. Sebagaimana
memenuhi kewajiban masing- disebutkan dalam Al Quran,
masing. “…Sesungguhnya dalam kisah
2. Adanya Pengulangan mereka itu terdapat pelajaran bagi
Potensi insani yang memilki jiwa, orang yang mempunyai akal…” (QS.
rasa dan pikiran mempengaruhi Yusuf 12:11).
kualitas kehendak dan kekuasaan 4. Widyawisata
dalam mengaktualkan potensi Al Quran memberikan suatu metode
tersebut.Oleh karena itu pelatihan praktis dalam proses pelatihan, yaitu
perlu dilakukan secara berulang- berwidyawisata. “Dan apakah
ulang.“Dan sesungguhnya dalam Al mereka tidak mengadakan perjalanan
Quran ini Kami telah ulang-ulangi di muka bumi dan memperhatikan
(peringatan-peringatan) agar mereka bagaimana akibat yang diderita

Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 10 No. 1, Januari 2016 79


orang-orang sebelum mereka…” menetap dalam hati dan dibuktikan
(QS. Ar Rum 30:9, lihat juga AL oleh amal”.Pernyataan Rasul ini
Hajj 22:30 dan Ali Imran 3:190). sesuai dengan pentingnya mental
Ayat-ayat tersebut memberikan istiqamah dalam memegang prinsip
pelajaran bahwa widyawisata dapat dan amal (praktik) dalam kehidupan
memberikan pengalaman langsung, sehari-hari.Aplikasinya dapat berupa
empiris, aktual dan objektif. praktik lapangan, magang dan tugas
Aplikasinya dalam masa sekarang kerja.
dikenal sebagai outbond training. Konsep pendidikan Islami tidak
5. Uswah akan dapat sepenuhnya dipahami tanpa
Adanya keteladanan dari pemimpin terlebih dahulu memahami penafsiran
di lingkungan kerja merupakan Islam tentang pengembangan individu
metode yang efektif dalam proses (Ali Ashraf, 1996:1). Dari pernyataan
pelatihan dan pembinaan. tersebut dapat ditegaskan bahwa proses
Keberhasilan proses pelatihan bisa pendidikan merupakan sebuah proses
dipengaruhi oleh uswah positif yang aktualisasi atau pemberdayaan potensi-
ada dilingkungan kerja yang akan potensi keinsaniahan. Pola pendidikan
membentuk budaya organisasi. yang perlu dikembangkan sesuai dengan
Sebagaimana dinyatakan dalam Al hakikat insaniyah itu adalah (a)
Quran, “Sesungguhnya telah ada pendidikan jismiyyah yaitu terhadap
pada diri Rasulullah itu suri tauladan potensi jasmani, (b) pendidikan ruhiyah
yang baik bagimu…” (QS Al Ahzab untuk mengembangkan semangat/ghirah
33:21, lihat juga Al Mumtahanah atau mental insani, dan (c) pendidikan
60:4 dan Ash Shaff 61:2-3) fi‟liyyah, yaitu teroptimalisasikannya
6. Memberikan Ruang Praktikal seluruh potensi indrawi manusia.
Memberikan ruang praktik kepada Dengan demikian, dalam
peserta pelatihan merupakan satu pelatihan dan pengembangan perlu
jenis metode pelatihan yang relevan diperhatikan dimensi keterampilan,
untuk dikedepankan menurut wawasan teoritis, dan dimensi ruhiyah.
Syaibany dalam buku Falsafah Dimensi terakhir inilah yang merupakan
Pendidikan Islam.Hadits Nabi bahan pertimbangan dasar dalam proses
menyatakan bahwa,”Bukanlah iman pengembangan sumber daya manusia.
dengan berangan-angan, tetapi yang

Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 10 No. 1, Januari 2016 80


Kesimpulan peran dalam memelihara dan
Dari pemaparan diatas dapat mengembangkan kemampuan individu
disimpulkan bahwa Manajemen Sumber dan organisasi secara keseluruhan.
Daya Manusia, sebagai ilmu terapan dari Penelitian lain menyatakan bahwa
ilmu manajemen memiliki fungsi-fungsi perubahan pada pengetahuan dan
yang sama dengan fungsi manajemen, kebiasaan merupakan hasil dari
yaitu perencanaan, pengorganisasian, pelatihan. Reaksi atas program pelatihan
pengarahan dan pengendalian. berkaitan dengan karakter personal dan
Disamping fungsi-fungsi pokok tersebut, situasional dalam persepsi peserta
MSDM memiliki beberapa fungsi-fungsi perihal dukungan manajemen, isi
operasional. Pelatihan merupakan satu pelatihan berkaitan dengan pekerjaan
diantara proses yang signifikan dalam mereka serta otoritas dan kebebasan
fungsi manajemen sumber daya manusia mereka untuk memulai perubahan yang
suatu organisasi. Pelatihan memainkan disarankan dalam pelatihan
DAFTAR PUSTAKA Cecep Darmawan, 2006, Kiat Sukses
Manajemen Rasulullah:
A. Usmara, Editor, 2007, Paradigma
Manajemen Sumber Daya
Baru Manajemen Sumber Daya
Insasni Berbasis Nilai-Nilai
Manusia, Amara Books,
Ilahiyah, Penerbit Khazanah
Yogyakarta.
Intelektual, Bandung
Bambang Wahyudi, 2002, Manajemen
Gomez-Mejia, Luis R., et.al., 2004,
Sumber Daya Manusia, Jilid 1,
Managing Human Resources, 4th
CV.Sulita, Bandung
Edition, Pearson Education, Inc.,
Baron, Angela dan Amstrong, Michael, Upper Saddle River.
2007, Human Capital
Malthis, Robert L. dan Jackson, John H.,
Management: Achieving Added
2004, Human Resources
Value Through People, Kogan th
Management, 10 Edition,
page Ltd., London and
South-Western, Ohio –
Philadelphia
Penerjemah: Diana Angelica,
Bernardin, H. John, 2003, Human 2006, Penerbit Salemba Empat,
Resources Management: An Jakarta
Experiential Approach, 3rd
Mathieu, John E., 1992, Influences of
Edition, McGraw-Hill/Irwin,
Individual and Situational
New York
Characteristic on Measures of
Carrol, Stephen J., and Nash, Allan N., Training Effectiveness, The
1970, Some Personal and Academy of Management Journal
Situational Correlates of Vol.35, No.4:828-847
Reaction to Management
10) Noe, Raymond A., 2002,
Development Training, The
Employee Training and
Academy of Management Journal
Development, 2nd Edition, The
Vol.13, No.2:187-196

Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 10 No. 1, Januari 2016 81


McGraw-Hill Companies, Inc., Results, Harvard Business School
New York Press, Boston
Noe, Raymond A., et al., 2003, Human Valle, Ramon, et al., 2000, Business
Resources Management : strategy, work process and
Gaining A Competitive human resources training: are
Advantage, 4th Edition, The they congruent?, Journal of
McGraw-Hill Companies, Inc., Organizational Behavior Vol
New York 21:283-297
Soenarjo, 1971, Al Qur‟an Werner, Jon M., dan DeSimone, Randy
danTerjemahnya, Yayasan L., 2009, Human Resources
Penyelenggara Penterjemah Al Development, 5th Edition, South-
Qur‟an, Jakarta. Western Cengage Learning,
Ulrich, Davis, 1997, Human Resources Mason
Champions: The Next Agenda for Al Qur‟an Digital
Adding Value and Delivering

Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 10 No. 1, Januari 2016 82

You might also like