0% found this document useful (0 votes)
33 views6 pages

Nusantara Hasana Journal: Polyrhizus) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah

This document summarizes a study that examined the effect of dragon fruit juice on reducing blood glucose levels in patients with hyperglycemia in Gempol Sari Village, Indonesia. The study involved 30 respondents divided into an intervention group that received dragon fruit juice and a control group. Results showed that the intervention group had a mean pre-test blood glucose level of 190.33 mg/dL compared to a post-test level of 140.40 mg/dL after consuming dragon fruit juice. In contrast, the control group showed little change, with mean levels of 153.20 mg/dL pre-test and 163.27 mg/dL post-test. Statistical analysis found the reduction in the intervention group to be significant. The study

Uploaded by

biill biell
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
33 views6 pages

Nusantara Hasana Journal: Polyrhizus) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah

This document summarizes a study that examined the effect of dragon fruit juice on reducing blood glucose levels in patients with hyperglycemia in Gempol Sari Village, Indonesia. The study involved 30 respondents divided into an intervention group that received dragon fruit juice and a control group. Results showed that the intervention group had a mean pre-test blood glucose level of 190.33 mg/dL compared to a post-test level of 140.40 mg/dL after consuming dragon fruit juice. In contrast, the control group showed little change, with mean levels of 153.20 mg/dL pre-test and 163.27 mg/dL post-test. Statistical analysis found the reduction in the intervention group to be significant. The study

Uploaded by

biill biell
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 6

Nusantara Hasana Journal

Volume 1 No. 6 (November, 2021), Page: 79-83


E-ISSN : 2798-1428

PENGARUH PEMBERIAN JUS BUAH NAGA (Hylocereus


Polyrhizus) TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH
PADA PENDERITA HIPERGLIKEMIA DI DESA GEMPOL SARI
RT 007 RW 003 Kec. SEPATAN TIMUR

The Effect of Administration of Dragon Fruit (Hylocereus polyrhizus) Juice on


Reducing Blood Glucose Levels in Hyperglycemic Patients in Gempol Sari
Village Rt 007 Rw 003, East Sepatan

Melati Indah Sapitri*ˡ, Siti Cholifah S. Chasanah², Ida Faridah3


1,2,3
STIKes Yatsi Tangerang

*Email: [email protected]

Abstract
Hyperglycemia is a condition where the glucose content in the blood is indicated to be
excessive. Hyperglycemia, if left unchecked, can lead to diabetes mellitus. The purpose of
this study was to determine the effect of giving dragon fruit juice on reducing blood
glucose levels in people with hyperglycemia in Gempol Sari Village, rt 007 rw 003 kec.
east coast. The type of research used is quantitative with aresearch method quasi-
experimental and a non-equivalent control group design. This study begins with the
selection of respondents who meet the inclusion criteria. The study was divided into two
groups, namely the intervention group 15 respondents and the control group 15
respondents. The data were analyzed using the Wilcoxon signed ranks test. Based on the
test results Wilcoxon signed ranks test produces p value (0.001) <α (0.05), then Ho is
rejected means that there is the effect of dragon fruit juice to decrease blood glucose
levels in patients with hyperglycemia. There is an effect of giving dragon fruit juice
(Hylocereus polyrhizus) to decrease blood glucose levels in hyperglycemic patients in
Gempol Sari village rt 007 rw 003 kec. east coast.
Keywords: Dragon Fruit Juice, Blood Sugar Levels, Hyperglycemia
Abstrak
Hiperglikemia merupakan keadaan dimana kandungan glukosa di dalam darah terindikasi
berlebih. Keadaan hiperglikemia bila dibiarkan serta berlangsung terus menerus bisa
menimbulkan penyakit diabetes mellitus. Untuk mengetahui pengaruh pemberian jus
buah naga terhadap penurunan kadar glukosa darah pada pengidap hiperglikemia di Desa
gempol sari rt 007 rw 003 kec. sepatan timur. Jenis penelitian yang diguanakan adalah
kuantitatif dengan metode penelitian quasi eksperimental dan rancangan non equivalent
control group. Penelitian ini diawali dengan pemilihan responden yang memenuhi kriteria
iklusi. Penelitian dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok intervensi 15 responden
dan kelompok kontrol 15 responden data dianalisis menggunakan uji wilcoxon signed
ranks test. Berdasarkan hasil uji wilcoxon signed ranks test menghasilkan p value (0,001)
< α (0,05) maka Ho di tolak artinya ada pengaruh pemberian jus buah naga terhadap
penurunan kadar glukosa darah pada penderita hiperglikemia. Adanya pengaruh
pemberian jus buah naga (hylocereus polyrhizus) terhadap penurunan kadar glukosa
darah pada penderita hiperglikemia di desa gempol sari rt 007 rw 003 kec. sepatan timur.
Kata Kunci: Jus Buah Naga, Kadar Gula Darah, Hiperglikemia

79
Nusantara Hasana Journal
Volume 1 No. 6 (November, 2021), Page: 79-83
E-ISSN : 2798-1428

PENDAHULUAN
International Diabetes Federation (IDF) menerangkan pada tahun 2019
Indonesia menempati peringkat ketujuh di dunia. prevalensi 10 Negeri dengan
jumlah pengidap diabetes (juta) tertinggi pada tahun 2019 yaitu China 116,4 juta,
India 77,0 juta, Amerika Serikat 31,0 juta, Pakistan 19,4 juta, Brasil 16,8 juta,
Meksiko 12,8 juta, Indonesia 10,7 juta, Jerman 9,5 juta, Mesir 8,9 juta serta
Bangladesh 8,4 juta. IDF memperkirakan sedikitnya terdapat 463 juta orang pada
usia 20-79 tahun di Dunia menderita diabetes pada tahun 2019 atau setara dengan
angka prevalensinya 9,3% dari total penduduk pada usia yang sama (WHO Global
Report, 2019).
Hasil Riskesdas 2018 menunjukkan bahwa prevalensi diabetes mellitus di
Indonesia berdasarkan diagnosis dokter pada umur ≥ 15 tahun sebesar 2%. Angka
ini menunjukkan peningkatan dibandingkan prevalensi diabetes mellitus pada
penduduk ≥ 15 tahun pada hasil Riskesdas 2013 sebesar 1,5%. Namun prevalensi
diabetes mellitus menurut hasil pemeriksaan gula darah meningkat dari 6,9% pada
2013, menjadi 8,5 pada tahun 2018. Angka ini menunjukkan bahwa baru sekitar
25% penderita diabetes yang mengetahui bahwa dirinya menderita diabetes.
Diabetes Mellitus terkategori penyakit menahun, butuh terdapatnya
penangkalan komplikasi lebih lanjut. Diabetes mellitus merupakan metabolisme
kelainan yang ditimbulkan oleh banyak sekali etiologi. Hal ini ditandai oleh
hiperglikemia kronis beserta dengan gangguan metabolisme lemak, karbohidrat,
dan protein yang didaparkan dari defek sekresi insulin. Hiperglikemia merupakan
manifestasi utama dari diabetes mellitus, hal tersebut bisa mengganggu struktur
dan fungsi banyak jaringan pada tubuh, sistem pembuluh darah. Ketika
hiperglikemia kronis, akan terjadi kerusakan sistem pembuluh darah melalui
methylglyoxal serta perantara lainnya (Lotfy, 2016).
Salah satu penangkalan kompilkasi dengan melindungi stabilitas gula darah
pada diabetes. Penangkalan komplikasi kronik tidak hanya dengan pengendalian
kandungan glukosa darah saja namun dibutuhkan pengendalian diabetes yang
baik. Pengendalian diabetes wajib dicoba secara merata, tercantum kandungan
glukosa darah. Pengidap diabetes mellitus disarankan untuk mencermati konsumsi
karbohidrat, protein, lemak serta serat yang berarti masuk ke dalam pengendalian
kandungan glukosa darah. Namun jika pengidap DM yang telah melaksanakan
program diet nyatanya terdapat belum sanggup mengatur glukosa darah dengan
baik sehingga kandungan hariannya senantiasa besar. Penyebabnya merupakan
minimnya konsumsi sumber serat serta antioksida (Agustien., 2013).
Bersumber pada hasil peneliti yang dicoba oleh Wiardani (2014) terhadap
diabetes terdapat perbandingan kandungan glukosa darah saat sebelum serta
setelah pemberian pengobatan jus buah naga merah, pemberian pengobatan jus
buah naga sanggup merendahkan kandungan glukosa serta kolesterol darah secara
signifikan. Serat memiliki keahlian untuk memperlambat penyerapan glukosa
serta lemak dengan metode tingkatkan kekentalan feses yang secara tidak
langsung merendahkan kecepatan difusi sehingga kandungan glukosa darah, profil
lipid serta kolesterol menyusut. Kandungan glukosa darah bisa dikendalikan
menggunakan cara farmakologis dan non farmakologis. Buah naga merah
mempunyai keunggulan yaitu kaya serat, kalsium, magnesium, kalium serta
natrium. Setiap 100g buah naga mengandung kadar air tinggi (85%), tenaga 50

80
Nusantara Hasana Journal
Volume 1 No. 6 (November, 2021), Page: 79-83
E-ISSN : 2798-1428
Kal, serat 0,9-2,1 g, lemak 0,6 g, vitamin C 8-25 mg, kalsium 134g, fosfor 36 mg,
dan magnesium 60,4 mg. buah naga juga mengandung antioksidan yang
bermanfaat merendahkan kandungan glukosa darah serta kolesterol (Komang,
2017).

METODE
Jenis penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian kuantitatif
yang menggunakan desain quasi eksperimen untuk mengetahui pengaruh
pemberian jus buah naga sebelum dan sesudah dilakukan intervensi, rancangan
yang digunakan adalah Non Equivalent Control Group. Penelitian ini
dilaksanakan di Desa Gempol Sari RT 007 RW 003 Kec. Sepatan Timur sebanyak
30 responden dan dibagi menjadi 2 kelompok 15 responden pada kelompok
intervensi dan 15 responden pada kelompok kontrol sebagai pembanding.
Kemudian data diolah melalui tahap editing, coding, entry data dan cleaning. Lalu
dilakukan analisa data, analisa yang digunakan adalah analisa univariat
menggunakan tabel karakteristik reponden dan analisa bivariat menggunakan uji
Wilxocon Signed Rank Test kemudian akan dilakukan pengolahan data
menggunakan SPSS v.22.0 IBM.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Berdasarkan hasil penelitian pada kelompok intervensi didapatkan bahwa
rata-rata (pretest) kelompok intervensi yaitu (190,33) dengan standar deviasi
(75,547) serta nilai terendah yaitu (140) dan nilai tertinggi (418). Sedangkan rata-
rata (posttest) yaitu (140,40) dengan standar deviasi (51,156) serta nilai terendah
(87) dan nilai tertinggi (264). Berdasarkan hasil penelitian pada kelompok kontrol
didapatkan bahwa rata-rata (prettest) yaitu (153,20) dengan standar deviasi
(17,644) serta nilai terendah (140) dan nilai tertinggi (206). Sedangkan pada
kelompok kontrol (posttest) yaitu (163,27) dengan standar deviasi (51,156) serta
nilai terendah (147) dan nilai tertinggi (210).
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Winarno E.
(2018) tentang pengaruh pemberian jus buah naga merah terhadap kadar gula
darah pada penderita diabetes mellitus dengan keterangan hasil sebelum dan
sesudah intervensi dengan nilai mean pre 230, standar deviasi 82,24, nilai
terendah 177 dan nilai tertinggi 413. Sedangkan pada hasil mean post 192, standar
deviasi 83,80, nilai terendah 89 dan nilai tertinggi 373.
Menurut Pramesti dan Sukesi (2020) terbukti bahwa jus buah naga dapat
menurunkan kadar glukosa darah karena di dalam buah naga mengandung seyawa
antioksidan berupa flavonoid, dimana flavonoid bersifat protektif terhadap
kerusakan sel β sebagai penghasil insulin serta dapat meningkatkan sensitivitas
insulin. Antioksidan dapat menekan opoptosis sel beta tanpa mengubah poliferasi
dari sel beta pankreas. Antioksidan dapat meningkatkan radikal bebas, sehingga
dapat mengurangi resistensi insulin.
Berdasarkan pada uji normalitas menyatakan bahwa terkait kadar gula darah
pada kelompok intervensi pre test dengan nilai sig. 0,005 dan post test dengan
nilai sig. 0,020. Sedangkan terkait kadar gula darah pada kelompok kontrol pre
test dengan nilai sig. 0,036 dan post test dengan nilai sig. 0,008. Penjelasan ini
didapatkan nilai p-value < 0,05 sehingga data tidak berdistribusi normal dan pada
penelitian ini dapat menggunakan uji Wilcoxon Signed Ranks Test.

81
Nusantara Hasana Journal
Volume 1 No. 6 (November, 2021), Page: 79-83
E-ISSN : 2798-1428
Pada hasil metode uji Wilcoxon Signed Ranks Test yang dilakukan,
menyatakan bahwa kelompok intervensi pre test dan post test diketahui Negative
Ranks 15 (artinya nilai post test lebih rendah dari nilai pre test), Positive Ranks 0
(artinya tidak ada nilai yang lebih tinggi dari nilai pre test) dan Ties 0 (artinya
nilai pre test maupun post test tidak ada nilai yang sama tingginya). Berdasarkan
hasil dari uji Wilcoxon Signed Ranks Test nilai Asymp. Sig. (2-tailed) diperoleh p-
value 0,001 < α (0,05) maka H0 ditolak yang artinya “ada pengaruh pemberian jus
buah naga terhadap penurunan kadar glukosa darah pada penderita
hiperglikemia”. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Astuti (2019) dengan judul analisis pemberian jus buah naga (hylocereus
polyrhizus) terhadap kadar gula darah pada penderita diabetes mellitus tipe 2 di
Tambak Deres RW 01 Kelurahan Kenjeran Surabaya, pada hasil uji wilcoxon
diketahui bahwa nilai p = 0,042 yaitu p < α (0,05) terdapat pengaruh yang
signifikan, sehingga dapat dikatakan bahwa ada pengaruh pemberian jus buah
naga terhadap kadar gula darah pada penderita diabetes mellitus tipe 2 di Tambak
Deres RW 01 Kelurahan Kenjeran Surabaya.

KESIMPULAN
Karateristik dari 30 responden dapat diketahui bahwa mayoritas usia
responden penderita hiperglikemia adalah usia 41-50 tahun sebanyak 10 orang
dengan persentase (33,3%) dan pada jenis kelamin mayoritas perempuan yaitu 17
orang dengan persentase (43,3%). Rata-rata kadar gula darah kelompok intervensi
sebelum dilakukan intervensi (pretest) nilai terendah yaitu (140) dan nilai
tertinggi (418). Sedangkan rata-rata pada kelompok kontrol (pretest) dengan nilai
terendah yaitu (140) dan nilai tertinggi (206). Rata-rata kelompok intervensi
setelah dilakukan intervensi (post test) nilai terendah yaitu (87) dan nilai tertinggi
(264). Sedangkan rata-rata kelompok kontrol nilai terendah yaitu (147) dan nilai
tertinggi (210). Berdasarkan hasil dari uji Wilcoxon Signed Ranks Test diperoleh
p-value 0,001 < α (0,05) maka H0 ditolak yang artinya “ada pengaruh pemberian
jus buah naga terhadap penurunan kadar glukosa darah pada penderita
hiperglikemia”.

DAFTAR PUSTAKA
Agustien.R. (2013). Kemampuan Memori Jangka Pendek Pada Pasien Diabetes
Mellitus Tipe 2 Di Puskesmas Cipondoh Tangerang Kemampuan Memori
Jangka Pendek Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 Di Puskesmas
Cipondoh. Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 102.
Astuti, E. (2019). Analisis Pemberian Jus Buah Naga (Hylocereus Polyrhizus)
Terhadap Kadar Gula Darah Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 Di
Tambak Deres RW 01 Kelurahan Kenjeran Surabaya. Jurnal Keperawatan,
8(1), 10-19.
Eko, W. (2018) Efektivitas Jus Buah Naga Dan Jus Buah Alpukat Terhadap
Penurunan Gula Darah Pada Penderita Diabetes Mellitus Di Puskesmas
Krompol Kecamatan Bringin Kabupaten Ngawi (doctoral dissertation,
STIKES BHAKTI HUSADA MULIA).
Komang, W., Yenny, M., & Sudita, P. (2017). Jus Buah Naga Merah Menurunkan
Kadar Glukosa Darah Penderita Dmt2 Ni Komang Wiardani 1, Yenny
Moviana 2 , I G.P. Sudita Puryana 3. Politeknik Kesehatan Denpasar, Dm,

82
Nusantara Hasana Journal
Volume 1 No. 6 (November, 2021), Page: 79-83
E-ISSN : 2798-1428
59–66.
Lotfy, M., Adeghate, J., Kalasz, H., Singh, J., & Adeghate, E. (2016). Chronic
Complications of Diabetes Mellitus: A Mini Review. Current Diabetes
Reviews, 13(1), 3–10.
Pramesti, F, T., & Sukesi, N. (2020). Pemberian Jus Buah Naga Untuk Mengatasi
Risiko Keidakstabilan Kadar Glukosa Darah Pada Penderita Diabetes
Melitus. Jurnal Manajemen Asuhan Keperawatan, 4(2), 128-132.
WHO Global Report. (2019). Hari Diabetes Sedunia Tahun 2018. Pusat Data Dan
Informasi Kementrian Kesehatan RI, 1–8.
Wiardani, N. K., Moviana, Y., & Puryana, I. G. P. S. (2014). Red dragon fruit
juice has potential to reduce glucose blood level in patient with diabetes
mellitus type 2. Journal Skala Husada, 11(1), 59-66.

83

You might also like