Pedoman Pengelolaan Limbah b3 Gabung
Pedoman Pengelolaan Limbah b3 Gabung
Berikut ini adalah inventarisasi bahan dan limbah berbahaya dan beracun
di RS Bhayangkara Denpasar :
Tabel 1. Jenis B3 di RS Bhayangkara Denpasar
1. Active Clean 24. Klorin
2. Mate Air Raksa 25. Lysol
3. Alkohol 96 % 26. Spray
4. Anios DDSH Spray 27. Microsield 2 % (Chlorhexidine 2 %)
5. Anios DJP 28. NO2 Cair
6. Aniosyme DDI 29. Oxygen-L(Hygrogen Peroxide 30-60%)
7. Aseptyzime 30. Porstex
8. Bayclin 31. Povidone Iodine
9. Benzidine 32. Rinso
10. Braunoderm 33.Reactifat (NP-10 Water Soluble Solvent)
11. Buffer Formalin 34. Sodalime
12. Chlorethyl Spray 35. Stabimed
13. Creolin 36. Sunlight Cair
14. Developer to Make 37. Ethydium Bromide
15. Metanol Absolut
16. Entellan
17. Equel-L (Hydrofluorsilic Acid
1-30%)
18. EO (Ethyline Oxyde)
19. Fist Aid
20. Finosoft (NP-10,HT-21)
21. Formalin 40 %
22. H2O2 3%
23. Hydrex Chlorhexidine 4%
Tabel 2. Distribusi B3 berdasarkan Ruangan/unit pelayanan/Instalasi
No Area Pemakaian (Instalasi) Jenis B3
1 Instalasi Rawat 1. Alcohol 70 %
jalan/poliklinik 2. H2O2 4 %
3. Microshield 2 % (Chlorhexidine 2 %)
4. Povidone Iodine
5. Steranios
6. Chlorine
7. Creolin
8. Deterjen/ Sunlight cair/ Rinso bubuk/
lifebuoy batangan
9. Softaman
10. Handsoap-yuri
11. Clear pembersih kaca
12. Porstex
13. Pengharum ruangan-glade
14. Baygon spray
15. Veem
16. Alkohol swab
17. Kapur barus – Bagus
18. Jely-EKG
19. Eugenol
20. Hillon
21. Metapasta
22. Ortho Resin
23. PPW
24. OCO
25. Pulperyl
26. QC 20
27. Rockles
28. Arseen
29. Bonding (dentin Adhesive)
30. CH KM
31. Cresophene
32. Dentisine (Dentin Conditioner)
33. CMS
34. Etching
35. Etil Chlorida
2 Instalasi Rawat Inap 1. Alcohol 70 %
2. H2O2 4 % -Pehydrol
3. Microshield 2 % (Chlorhexidine 2 %)
4. Povidone Iodin
5. Chlorine/ bayclin
6. Deterjen Rinso, s
7. Sunlight cair,
8. Sabun mandi cair lifebuoy cair,
9. Shampoo sachet cair sunsilk,
10. Porstek
11. Baygon spray
12. Glade
13. Clear pembersih kaca
14. Borax gliserin
15. Parafin
16. Gliseryn huknah
17. Minyak zaitun
18. Minyak kayu putih
19. Baby oil
20. Gliserin minum-pasien mata
21. Lysol
22. Savlon
23. Hibiscrub?
24. Softaman
25. Taff
26. Veem
27. Aceton
28. Rivanol?
29. Alkohol swab
30. Anios
31. Kapur barus-bagus
32. Jely-EKG
33. Yod benzine
3 Instalasi Laboratorium 1. Alkohol 70%
Patologi Klinik
2. Anios DDSH Spray
3. Aseptizyme
4. Formalin 40%
5. H2O2 4%
6. H2O2 50%
7. Softaman
8. Surfanios
9. Porstex
10. Detergent
11. Bactistat
12. Povidine Iodine
13. Baygon spray
14. Glade
15. Clear pembersih kaca
16. Axi
17. Alkohol swab
18. Kapur barus-bagus
19. Bayclin
20. Indol
21. Glycerin
22. Amonia
23. Butanol
24. Chloroform
25. Sulvuric acid
26. Hydrochloric acid
27. Methanol
28. Zinc Ind
29. Acid citrum
30. Ficric acxid
31 Eosin
32. Methylen blue
33. Fuchsin
34. Safranin
35. Gemsa
36. Phenol
37. Trichloro Acetit Acid
38. Diethyl eter
39. Methanol
40. Acetic Acid
41. Aceton
42. Ferroin indicator
43. Nitric Acid
44. Propanol
4 Instalasi Laboratorium 1. Alkohol 96%
Patologi Anatomi 2. Anios DDSH Spray
3. Buffer Formalin
4. Formalin 40%
5. H2O2 4%
6. Papanicolaou Solution 1a hematoxylin
salotion
7. Papanicolaou Solution 2a Orange G
solution
8. Papanicolaou Solution 3a Polichromic
solution EA
9. Entellan
10. Etanol Absolut
11. Xylenes
12. Orange G6
13. EA-50 Modified
5 Instalasi Bedah Sentral 1. Alcohol 96 %
2. Anios DDSH Spray
3. Anios DJP
4. Bayclin
5. H2O2 4%
6. Microshield 2 % (Chlorhexidine 2 %)
7. Povodone Iondine
8. Softaman
9. Surfanios
10. Stabimed
11.Steranios 2 %-Cidex
12.Buffer formalin
13.Savlon
14. Porstex
15.Parafin oil
16.Hidrex
17.Sunlight cair
18.Sodalime
19.Glade spray
6 Instalasi Sterilisasi Sentral 1. Alcohol 70 %
(CSSD) 2. Anios DDSH Spray
3. Anios DJP ?
4. Aseptizyme
5. Softaman
6. Stabimed
7. Surfanios
8. Heqxaguard
9. EO (Ethyline Oxyde)
10. Alcazyme
11. Alcazyde
12. Sunlight cair
13. Rinso
14. Handsoap-yuri
15. Clear pembersih kaca
16. Porstek
17. Glade
18. Baygon
19. Parafin oil
20. Kapur barus-bagus
21. Helyzime
7 Unit Laundry 1. Creolin-Axi pel
2. Oxygen-L 9hydrogen Peroxide 30%
3. Finoseoft (NP-10, HT-21)
4. Purity-P (Calcium Hydro Chloride
Powder)
5. Power Clean-L (Caoustic Soda, Trilon
powder,
Enzym AR)
6. Reactifat (NP-10 watre soluble
Solvent)
7. Equel-L(Hydrofluorosilic Acid 10
8. Handsoap – yuri
9. Porstex
10. Glade
11. Chlorin 10 %-bayclin
12. Bagus
13. Softaman
8 IGD 1. Alcohol 96 %
2. Anios DDSH Spray
3. Buffer formalin
4. Chloraethyl Spray
5. Creolin
6. Developer to make-cairan cuci film
7. Formalin tab
8. H2O2 4%
9. Hydrex (Chlorhexidine 4%)
10. Microshield 2% (Chlorhexidine 2 %)
11. Povidone Iodine
12. Sodalime
13. Softaman
14. Stabimed
15. Steranios
16. Surfanios
17. Rinso detergen
18. Clear
19. Porstex
20. Bayclin
21. Glade
22. Baygon spray
23. kapur barus-bagus
24. Veem bubuk
25. hand soap Yuri
26. Extragen 2 %
27. Microshield 2%
28. Asemptan
29. Octenicept
30. Alcohol swab
31. Sunlight cair
32. Lifebuoy cair
33. Cairan Fixer
34. Stela spray
9 Rehabilitasi Medis 1. Alkohol 70 %
2. Clorin-Bayclin
3. Porstek
4. Sunlight cair
5. Parafin oil
6. Clear_kaca
7. Rinso detergen
8. Handsoap-yuri
9. Creolin-Axi
10. Resin
11. Khatalis
12. Thiner
13. Neosol
14. Lem G
15 Mercury
16. Jely-EKG
17. Glade Spray
18. Baby Oil
19. Bagus Kapur Barus
20. Bygon spray
10 Instalasi Farmasi 1. Air Raksa
2. Alkohol 96 %
3. Alkohol 70%
4. Anios DDSH Spray
5. Anios DJP
6. Aniosyme DDI
7. Aseptyzime
8. Braunoderm
9. Buffer Formalin
10. Chlorethyl Spray
11. Cidex (Asetil Steril)
12. Creolin
13. Developer to Make
14. Fist Aid-Chlorhexidine 1.5%,
Ceterimide
15. Fixer Liquid to Make
16. Formalin 40 %
17. Formalin Tab
18. H2O2 4 %
19. H2o2 50 %
20. Hydrex Chlorhexidine 4 %
21. Meliseptol Spray
22. Microsield 2 % (Chlorhexidine 2 %)
23. Povidone Iodine
24. Renalin 100 (col Sterilant for
Dialyzer)
25. Sodalime
26. Softaman
27. Stabimed
28. Steranios 2%
29. Surfanios
30. Clear
31. Axi
32. Glade
11 Instalasi Gizi 1. Active Clean
2. Pro Active
3. Gliter
4. Fortun
5. Topas
6. Bayclin
7. Porstex
8. Lysol
9. Baygon
10. Clorin
11. Rinso
12. Sunlight Cair
13. Clear- pembersih kaca
14. Kapur barus-bagus
15. Multi clean
12 Instalasi Radiologi 1. Develover
2. Alcohol 96 %
3. Fixer Liquid
4. Porstex
5. Lisol
6. Bayclin
7. Sunlight Cair
8. Handsoap-yuri
9. Glade
10. Baygon
11. Baterai
12. Softaman-hand rub
13 Instalasi Pemulasaran 1. Formalin 40%
Jenasah 2. Alkohol 70%
3. Chlorine-byclin
4. Detergent
5. Softaman-hand rub
6. Sabun Batangan
7. Porstex
8. Clear Pembersih Kaca
9. Bygon Spray
14 Instalasi pelayanan 1. Porstex
Hemodialisis 2. Rinso
3. Baygon spray
4. Clear pembersih kaca
5. Anios DDSH Spray
6. Surfanios
7. Renalin 4 %
8. Paraffin oil
9. Creolin
10. Softaman
11. Handsoap yuri
12. Sunlight cair
13. H2O2 4%
14. Chlorhexidin 2 %
15. Bethadin
16. Brounoderm spray
17. Cuka-Asam Asetat
18. Bayclin 5.25%
19. Glade
20. Bagus-kapur barus
21. Veem bubuk
22. Alkohol 70%
23. Alkohol swab
24. Iod banzine
25. Jelly EKG
26. Sabun batangan lifebuoy
27. Axi-pel
28. Bicarbonat
29. Acid -cairan dialisat
Limbah hewan yaitu jaringan hewan, organ, KUNING Kantong plastik kuat Insinerasi dan/atau
bagian tubuh, bangkai atau belulang, bagian dan anti bocor penguburan
berdarah, cairan, darah dan hewan uji yang
digunakan dalam penelitian, limbah yang
dihasilkan dari rumah sakit hewan, buangan dari
fasilitas pelayanan kesehatan, dan rumah
hewan
3 Limbah benda tajam Limbah benda tajam antara KUNING Kontainer plastik kuat Desinfeksi (kimiawi)/
lain jarum, siringe, skalpel, pisau, dan kaca, dan anti bocor autoklaf/ gelombang
yang dapat menusuk atau menimbulkan luka, mikro dan
baik yang telah digunakan atau belum penghancuran-
pencacahan
4 Limbah bahan kimia kedaluwarsa, tumpahan, COKLAT - Kantong plastik atau Pengolahan kimiawi
atau sisa kemasan limbah bahan kimia antara kontainer dan dibuang ke saluran
lain bahan kimia yang digunakan untuk untuk limbah cair dan
menghasilkan bahan biologis, bahan kimia yang ditimbun di fasilitas
digunakan dalam desinfeksi, dan sebagai penimbusan akhir
insektisida (landfill) untuk limbah
padat
5 Limbah dengan kandungan logam COKLAT - Kontainer plastik kuat Pengelolaan limbah B3
berat yang tinggi, sebagai contoh: dan anti bocor
Termometer merkuri pecah,
Sphygmomanometer merkuri
pecah
6 Limbah radioaktif MERAH Kantong boks timbal Dilakukan pengelolaan
(Pb) dengan simbol sesuai peraturan
radioaktif perundang-undangan
di bidang
ketenaganukliran
7 Limbah tabung gas (kontainer bertekanan) - - Kantong plastic Dikembalikan kepada
penghasil atau dikelola
sesuai pengelolaan
limbah B3
8 Limbah farmasi COKLAT - Kantong plastik atau Insinerasi/destruksi
Obat buangan yaitu limbah obat kontainer dan obat-obatan
kedaluwarsa, terkontaminasi, dan ditimbun di fasilitas
buangan penimbusan akhir
(landfill)
9 Limbah sitotoksik UNGU Kantong plastik atau Insinerasi/destruksi
Obat sitotoksik yaitu Limbah obat kedaluwarsa, kontainer plastik kuat dan obat-obatan
terkontaminasi, dan buangan dan anti bocor ditimbun di fasilitas
penimbusan akhir
(landfill)
B. PENANGANAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUNAAN B3 SERTA
LIMBAHNYA
1. Penanganan
Tabel 5. Tata cara penanganan dan pengikatan limbah medis yang
benar
Selain melakukan pengumpulan, pemilahan, dan penyimpanan Limbah
sesuai dengan ketentuan , hal-hal berikut harus dilakukan:
a. Limbah dari kegiatan fasilitas pelayanan kesehatan harus dilakukan
pengelolaan sesuai karakteristiknya.
b. Limbah benda tajam harus dikumpulkan bersama, baik yang telah
terkontaminasi atau tidak. Wadah yang digunakan harus tahan terhadap
tusukan atau goresan, lazimnya terbuat dari logam atau plastik padat,
dilengkapi dengan penutup. Wadah harus kokoh dan kedap untuk
menampung benda tajam dan sisa-sisa cairan dari penyuntik (syringe).
i. Limbah bahan kimia dalam jumlah besar harus disimpan dalam wadah
yang tahan terhadap bahan kimia untuk diserahkan ke pihak Pengelola
Limbah B3 yang telah memiliki izin untuk pemusnahan
Gambar 3. Contoh wadah dari kotak karton
j. Limbah dengan kadar logam berat yang tinggi misalnya kadmium atau
merkuri, harus dikumpulkan secara terpisah. Limbah seperti ini harus
diserahkan ke pihak pengelola Limbah B3 yang telah memiliki izin untuk
pemusnahan.
k. Wadah aerosol misal pengharum ruangan, pembasmi serangga, dapat
dikumpulkan dengan Limbah umumnya ketika telah kosong. Wadah
aerosol dilarang dibakar, dipanaskan atau diinsinerasi.
l. Wadah dan kantong yang tepat harus ditempatkan di seluruh lokasi
sesuai dengan sumber Limbah sesuai kategorinya.
m. Setiap orang berkewajiban untuk memastikan bahwa pemilahan Limbah
dilakukan sesuai kategori Limbah, antara lain memindahkan Limbah yang
tidak sesuai peruntukannya dari suatu wadah ke dalam wadah lain atau
kantong sesuai kategori Limbah, warna, simbol dan label limbah. Dalam
hal suatu Limbah terkontaminasi Limbah B3, Limbah tersebut
dikategorikan sebagai Limbah B3.
2. Penyimpanan
Seluruh Limbah medis harus disimpan dan dikumpulkan pada lokasi
penyimpanan sementara sampai diangkut ke lokasi pengolahan.
Lokasi penyimpanan harus tetap, berada jauh dari ruang pasien,
laboratorium, ruang operasi, atau area yang diakses masyarakat. Limbah
sitotoksik harus disimpan terpisah dari limbah lainnya dan ditempatkan pada
lokasi penyimpanan yang aman. Limbah radioaktif harus disimpan dalam
wadah terpisah yang melindungi dari radiasinya, dan apabila diperlukan
disimpan dalam wadah berpelindung timbal, Pb (lead shielding). Limbah
radioaktif harus diberikan simbol dan label serta dilakukan pengelolaan
sesuai peraturan perundang-undangan di bidang ketenaganukliran.
Penyimpanan Limbah B3 harus memenuhi kaidah kompatibilitas yaitu
mengelompokkan penyimpanan sesuai dengan karakteristiknya
D. PELATIHAN PENANGANAN B3
1. Persiapan
Persiapan pelatihan sebagai berikut:
a) Membuat rencana pelaksanaan kegiatan.
b) Melaksanakan koordinasi dengan panitia pelatihan.
c) Membuat kesiapan pelaksanaan pelatihan.
2. Pelaksanaan
Adapun pelaksanaanya sebagai berikut :
a) Waktu dan Tempat
Pelatihan Pengelolaan Sampah Medis dilaksanakan dengan
menerapkankan protokol kesehatan dimasa pandemic covid 19 dimana
setiap peserta melaksanakan cuci tangan dan diukur suhu tubuhnya
sebelum masuk wilayah rumah sakit. Peserta diwajibkan memakai
APD dan menjaga jarak selama proses kegiatan. Pelatihan
dilaksanakan tanggal 18 Janurai 2021 dengan jadwal kegiatan sbb:
Tabel 6. Jadwal kegiatan pelatiham penanganan B3
b) Peserta
Peserta pelatihan Pengelolaan Sampah Medis adalah karyawam yang
bertugas sebagai petugas kebersihan/cleaning servise Rumah Sakit
Bhayangkara Denpasar dengan jumlah peserta pelatihan sebanyak 16
orang.
c) Metode
i. Peserta mendapat teori melalui metode ceramah dan tanya jawab.
ii. Peserta dalam praktek mendapat bimbingan dari narasumber.