JURNAL Triple Fix
JURNAL Triple Fix
Abstract
Geographic Information System (GIS) is for identification and mapping of areas that have the
potential for flooding. Floods often occur in watersheds (DAS), flash floods that occurred in Parigi
Selatan District on Sunday July 12, 2020, which resulted in piles of pieces of wood hitting the houses
of 7 residents missing and 12 houses that were threatened with loss due to overflowing water.This
study aims to determine the level of flood vulnerability using GIS in South Parigi District, Parigi
Moutong Regency. This research is expected to provide an overview and information regarding the
level of flood vulnerability that occurs in the Dolago watershed area. The method used is the method
of scoring and weighting. Scoring and weighting are carried out on several parameters, namely
rainfall, slope, soil type, and land use. Flood susceptibility zoning is obtained by scoring and
weighting methods based on these parameters.The results of the analysis that has been carried out in
the Dolago watershed area, Parigi Selatan District, Parigi Moutong Regency, it can be seen that the
area around the Dolago watershed has a very prone area to flooding which covers 150.41 Ha or
0.85% of the total area contained in the middle part of the watershed, while for flood-prone areas, an
area of 3,881 ha or 21.83% of the total area is located in the downstream part of the watershed, it is
quite prone to an area of 13,712 ha or 77.12% spread over the upstream part of the Dolago
watershed.
Keywords: Geographic Information System (GIS), flooding, scoring, weighting
Keterangan :
C = Curah Hujan
J = Jenis Tanah
K = Kelas Lereng
P = Penggunaan Lahan
Pembuatan nilai interval kelas kerawanan
banjir bertujuan untuk membedakan kelas
kerawanan banjir antara yang satu dengan yang
lain. Rumus yang digunakan untuk membuat
kelas interval, adalah : (Sturgess dalam Akbar,
2013).
Ki = Xt – Xr
k HASIL DAN PEMBAHASAN
k = 1+3,3 log n
Kemiringan Lereng
Keterangan :
Kemiringan lereng, merupakan
Ki = Kelas Inteval
perbandingan antara selisih ketinggian dengan
Xt = Data Tertinggi
jarak datar pada dua tempat yang dinyatakan
Xr = Data Terendah
dalam persen. Kemiringan lahan semakin tinggi
k = Jumlah kelas yang diinginkan
maka air yang diteruskan semakin tinggi. Air
n = Jumlah data
yang berada pada lahan tersebut akan diteruskan
Nilai interval ditentukan dengan ke tempat yang lebih rendah semakin cepat jika
pendekatan relatif dengan cara melihat nilai dibandingkan dengan lahan yang kemiringannya
maksimum dan nilai minimum tiap satuan rendah (landai). (Hasan, M. F. 2015)
pemetaan, kelas interval didapatkan dengan cara Tabel 8. Hasil Klasifikasi Kemiringan Lereng
mencari selisih antara data tertinggi dengan data Di DAS Dolago
terendah dan dibagi dengan jumlah kelas yang No. Kelas Skor Luas
diinginkan. 1 Datar ( 0-8 % ) 5 2.546
2 Landai ( 8-15 % ) 4 760
klasifikasi nilai skoring tingkat kerawanan Agak curam
banjir di kecamatan Parigi selatan, kabupaten 3 3 4.237
( 15-25 % )
Parigi moutong dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 6. Nilai tingkat kerawanan banjir 4 Curam ( 25-45 % ) 2 1.310
No. Kriteria Nilai Sangat curam
5 1 8.927
1 Sangat rawan 50,8 - 60 ( > 45% )
2 Rawan 41,6 - < 50,8 Total 17.780
3 Cukup rawan 32,4 - < 41,6 Sumber : Hasil Pengolahan Data 2021
4 Agak rawan 23,2 - < 32,4
5. Tidak rawan 14 - < 23,2
Sumber : Pengolahan Data 2021
4 Perkebunan 2 244
5 Hutan 1 14.024
Total 17.780
2016 2017 2018 2019 2020 perubahan tutupan lahan adalah tanah yang
Sumber : Stasiun Pemantau Atmosfer Global Lore sebelumnya dijadikan lahan pertanian semakin
Lindu Bariri lama makin menurun produktivitas tanah maka
masyarakat kembali membuka lahan baru
disekitar lahan sebelumnya. (Akhbar, R. K.
2019).
KESIMPULAN Martha, A. 2011. Pemetaan kawasan berpotensi
Hasil analisis yang telah dilakukan di banjir menggunakan sistem informasi
DAS Dolago dapat diketahui daerah sangat georafis.
rawan berjumlah 150,41 (Ha) atau 0,85%, dari
total luas kawasan terdapat pada bagian tengah Primayuda, A. (2006). Pemetaan daerah
DAS Dolago, daerah rawan banjir sebesar rawan dan resiko banjir
3.881,52 (Ha) atau 21,83 % dari total luas menggunakan sistem informasi
kawasan terdapat pada bagian hilir, daerah geografis (Studi kasus Kabupaten
cukup rawan sebesar 13.712,26 (Ha) atau Trenggalek, Propinsi Jawa Timur).
77,12% dari total luas kawasan terdapat pada
bagian hulu, daerah agak rawan sebesar 18,73 Purnama, A. 2008. Pemetaan Kawasan Rawan
(Ha) atau 0,11 % dan tidak rawan sebesar 16,77 Banjir di Daerah Aliran Sungai
(Ha) atau 0,09 % dari total luas kawasan dan Cisadane Menggunakan Sistem
tersebar di bagian pingiran DAS Dolago. Informasi Geografis. Institut Pertanian
Bogor.
DAFTAR PUSTAKA
Agusti, R.A., 2018. Analisis Spasial Tingkat Sigit, A. A., Priyono, P. P., & Andriyani, A. A.
Kerwanan Banjir di DAS Tuweley 2011. Applikasi Sistem Informasi
Kecamatan Baloan. Kabupaten Toli- Geografis (SIG) Berbasis Web Untuk
Toli Provinsi Sulawesi Tengah. Palu : Monitoring Banjir di Wilayah DAS
Universitas Tadulako Bengawan Solo Hulu. Semantik, 1(1).
Akbar, 2013. Arahan Pengendalian Banjir Suhardiman. 2012. Zonasi Tingkat Kerawanan
Berbasis GIS di Kecamatan Sinjai Utara Banjir Dengan System Informasi
Kabupaten Sinjai. Skripsi, Universitas Geografis (SIG) Pada Sub DAS
Islam Negeri Alauddin Makassar, 2013. Walanae Hilir. Makassar : Universitas
Hasanuddin.
Akhbar., R., K. 2019. Analisis Spasial Rawan
Banjir Terhadap Dampak Lingkungan
Kabupaten Sigi Provinsi Sulawesi
Tengah. Jurnal Warta Rimba Volume 7
nomor 4. Desember 2019. Hal 172-180.