Mikroplastik Dan Solusi Urban Farming - Alwan S M
Mikroplastik Dan Solusi Urban Farming - Alwan S M
____________________________________
Abstract
Food is the most important basic human need and must be met at all times, especially in urban
communities. In order to meet the food needs of the urban community, several efforts are needed,
one of which is by realizing food security. For this reason, a concerted effort is needed to overcome it.
One of them is by mobilizing the community to carry out urban agricultural activities. Urban Farming
is the process of agricultural activities carried out in urban areas. This farming concept is considered
suitable in meeting the food needs of urban communities. In designing and managing productive and
sustainable agriculture, an approach that can assist and facilitate in achieving diverse and abundant
production, the permaculture approach is considered suitable to provide solutions to all problems that
exist in the agricultural process in urban areas, because permaculture itself is designed to manage
environment in the midst of community conditions by utilizing natural resources in the area through
environmentally friendly and energy-saving methods in order to balance natural conditions and the
local environment. Permaculture approach is an appropriate and important solution in producing
healthy organic plantations, home garden design, more efficient village layout, healthier environment,
alternative energy production methods, and sustainable economic development. The permaculture
approach adopts collaboration with natural systems in the cultivation process, so as to reduce waste
and pollution and produce food products productively while prioritizing low energy.
Keywords: Urban Farming, Sustainable Farming, Architecture Permaculture
Abstrak
Bahan pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang paling utama dan harus dipenuhi setiap
saat,khususnya pada masyarakat perkotaan. Agar kebutuhan pangan masyarakat kota bisa tercapai,
maka diperlukan beberapa usaha, salah satunya dengan cara mewujudkan ketahanan pangan. Untuk
itu diperlukan suatu upaya bersama untuk mengatasinya. Salah satunya dengan cara menggerakkan
masyarakat untuk melakukan aktivitas pertanian urban. Urban Farming adalah proses kegiatan
pertanian yang dilakukan di kawasan perkotaan. Konsep bertani ini dianggap cocok dalam memenuhi
kebutuhan pangan pada masyarakat perkotaan. Dalam merancang dan mengelola pertanian yang
menghasilkan serta berkelanjutan maka diperlukan suatu pendekatan yang dapat membantu dan
mempermudah dalam mencapai produksi yang beragam dan melimpah, pendekatan permakultur
dinilai cocok untuk memberikan solusi terhadap segala permasalahan yan ada didalam proses
pertanian di perkotaan, karena permakultur sendiri dirancang untuk mengelola lingkungan di tengah
kondisi masyarakat dengan memanfaatkan sumber-sumber daya alam yang ada dikawasan melalui
metode ramah lingkungan dan hemat energi guna untuk menyeimbangkan kondisi alam dan
lingkungan setempat. Pendekatan Permakultur merupakan sebuah solusi yang tepat dan penting
dalam memproduksi perkebunan organik yang sehat, desain kebun rumah tangga, tata ruang desa
yang lebih efisien, lingkungan yang lebih sehat, metode produksi energi alternatif, dan pengembangan
ekonomi yang berkelanjutan. Pendekatan permakultur mengadopsi kerjasama dengan sistem alam
dalam proses budidayanya, sehingga dapat mengurangi limbah dan polusi serta dapat menghasilkan
produk bahan pangan dengan produktif dengan tetap mengutamakan energi yang rendah.
Kata Kunci: Pertanian Perkotaan, Pertanian Berkelanjutan, Arsitektur Permakultur
SUMMARY
1. PENDAHULUAN sangat terbatas. Selain itu, masih banyak
teknologi-teknologi di bidang pertanian yang
Dalam setiap tahunnya, pertambahan dapat diterapkan untuk memaksimalkan
penduduk disetiap negara akan selalau produksi di lahan yang terbatas.
mengalami peningkatan. Berdasarkan data dari Dalam beberapa tahun terakhir, praktek
United Nations Department of Economic and pertanian perkotaan semakin populer dan
Social Affairs, yang diterbitkan pada tahun 2018 menjamur di kawasan perkotaan Indonesia.
silam, diperkirakan populasi dunia akan Tren tersebut dipengaruhi sebab munculnya
mengalami peningkatan hingga 9.8 milyar jiwa banyak komunitas yang mulai menyadari
pada tahun 2050, dengan estimasi sebanyak tentang manfaat pertanian perkotaan ini.
68% menempati area urban atau perkotaan. Ditambah lagi juga meningkatnya pola pikir
Menurut laporan tersebut, 90% dari peningkatan masyarakat perkotaan tentang gaya hidup
tersebut akan terjadi di benua Asia dan Arika, sehat dengan mengkonsumsi hasil tanam
termasuk Indonesia. Pertambahan penduduk organik yang diproduksi sendiri. Tidak sedikit
urban tersebut akan mengakibatkan demand pula masyarakat yang mulai memanfaatkan
kebutuhan pangan area perkotaan di Indonesia urban farming sebagai bisnis dan mata
ikut meningkat. pencaharian tambahan.
Kota Surabaya merupakan ibukota Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian
provinsi Jawa Timur yang memiliki jumlah Kota Surabaya (DKPP) merupakan salah satu
penduduk terbanyak nomor dua setelah instansi pemerintah lokal yang sudah
Jakarta. Berdasarkan data kependudukan mencanangkan program pertanian perkotaan
statistik, jumlah penduduk Kota Surabaya terus sejak tahun 2010, yaitu dengan bekerja sama
mengalami peningkatan sejumlah kurang lebih dengan kelompok-kelompok tani yang ada di
400.000 penduduk dari tahun 2014 hingga Kota Surabaya dengan mengoptimalkan lahan-
tahun 2019, pada tahun 2014 sebanyak lahan kosong yang ada untuk ditanami berbagai
2.719.859 jiwa yang tercatat sebagai warga varietas pertanian, seperti bertanam hidroponik,
Kota Surabaya, sedangkan pada tahun 2019 cabai, melon dan semangka. Selain itu, untuk
jumlah penduduk Surabaya mencapai lebih mendorong dan mendukung hasil
3.150.026 jiwa (Badan Pusat Statistik, 2020). pertanian yang ada di Kota Surabaya, pihak
Kepadatan yang cukup tinggi menimbulkan Pemerintah Kota Surabaya juga mengadakan
permasalahan-permasalahan di Kota Surabaya kegiatan bertajuk minggu pertanian, sebagai
seperti meningkatnya kebutuhan pangan dan wujud dari komitmen dalam mengembangkan
berkurangnya lahan pertanian. dan mempromosikan produk pertanian,
perikanan dan peternakan di Kota Surabaya.
Selain itu, pengaruh bahaya mikroplastik yang Namun hingga saat ini, pemerintah kota
sudah menyebar dan masuk kedalam system sendiri belum mempunyai suatu tempat dan
kehidupan manusia saat ini, terutama terhadap wadah yang khusus digunakan untuk
bangan pangan yang kita konsumsi sehari-hari. menunjang semua kegiatan tersebut, sehingga
Bahan pangan yang kita konsumsi sehari-hari hasil yang diperoleh dirasa bisa lebih maksimal
adalah hasil dari produk pertanian dan apabila Pemerintah Kota Surabaya mempunyai
peternakan yang ada saat ini. Apabila air yang sebuah fasilitas untuk mengembangkan konsep
ada didalam system irigasi pertanian sudah pertanian urban.
tercemar oleh mikroplastik, maka sayuran dan Urban farming adalah istilah untuk
hasil pertanian juga akan terkena dampaknya, kegiatan pertanian yang dilakukan di area
dan bisa saja mempengaruhi kedalam system perkotaan dengan pelaku masyarakat urban
memiliki potensi untuk membantu pemenuhan
organisme tumbuhan itu sendiri yang kita
kebutuhan pangan yang meningkat dengan
konsumsi sehari-hari. Sama halnya dengan
mempertimbangkan keterbatasan lahan area
peternakan yang ada saat ini, apabila tempat perkotaan.
hidup dan minuman mereka sudah dipenuhi
Kegiatan Urban Farming memiliki banyak
dengan milyaran mikroplastik, maka didalam
manfaat dalam mengatasi berbagai macam
daging hasil ternak yang kita konsumsi saat ini,
permasalahan yang ada di kota. Seperti
mikroplastik juga ada didalamnya. meminimalisir dampak krisis pangan apabila
Kemajuan teknologi di bidang pertanian digerakkan secara bersama-sama dengan
saat ini memungkinkan untuk memaksimalkan mengedepankan gerakan akar rumput pada
produksi pertanian dengan lahan yang masyarakat yang dapat dilakukan baik dengan
terbatas. Teknik pertanian di perkotaan dengan cara individual maupun dengan komunitas.
memanfaatkan teknologi cocok diterapkan di Selain itu, Urban farming dinilai cukup
kota seperti Surabaya yang lahan pertaniannya mampu untuk menjawab persoalan
keterbatasan lahan, pariwisata dan peningkatan
perekonomian diwilayah kota Surabaya, karena “Permaculture: Principle and Pathways Beyond
masyarakat akan digerakkan untuk Sustainbility” (David Holmgren, 2002),
berpartisipasi dalam proses kegiatan yang ada Permakultur memiliki dua belas prinsip yang
didalamnya seperti jual beli, budidaya, dan menjadi pedoman kerangka berpikir dalam
proses edukasi kepada para pengunjung untuk merancang ulang lingkungan dan perilaku
dapat mengaplikasikan nilai nilai alam sosial manusia secara kreatif dalam dunia, yang akan
dan ekonomi yang telah diperoleh dari Urban diterapkan dalam perancangan Urban Farming
Farming Center ini Center.
Berdasarkan permasalahan dan potensi
diatas dapat disimpulkan bahwa perlu adanya
perencanaan perancangan urban farming yang
dapat membantu menyelesaikan permasalahan Tabel 1. Parameter Prinsip Permakultur
tersebut. Maka dari itu diperlukan suatu
pendekatan yang dapat menjawab No Prinsip Penerapan
permasalahan tersebut dengan 1 Kreatif dalam Bentuk bangunan
berkesinambungan. Pendekatan yang dipakai merespons iklim dirancang agar dapat
adalah pendekatan permakultur. menerima cahaya
dan penghawaan
2. METODE PENELITIAN yang maksimal
Pendekatan perancangan pada objek Urban Konservasi air
Farming Center ini menggunakan metode kawasan
deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Secara 2 Pengamatan dan Diaplikasikan pada
garis besar pendekatan permakultur adalah interaksi zonasi tapak yang
pendekatan yang merupakan budidaya terbagi menjadi 6
pertanian berkelanjutan untuk pertanian, zona sesuai dengan
perkebunan, kehutanan dan peternakan yang metode permakultur
mengintegrasikan antara tanaman, hewan, 3 Tangkap dan Pemanenan air hujan
manusia, dan lanskap ke dalam sebuah sistem simpan energi Pemanenan energi
hubungan yang saling bergantung dan matahari dan angin
membantu antara satu dan lainnya (Morrow, 4 Strategi panen Pemilihan vegetasi
1993). dan produksi
kawasan
. Permakultur sendiri sejatinya memiliki
tiga aspek dasar yang diambil dari adab 5 Sistem swatata Sistem pertanian
dan menerima terpadu yang di
kehidupan manusia diatas bumi, yaitu :
umpan balik aplikasikan kedalam
1. Peduli bumi (earth care), yaitu adab kita rancangan
diatas bumi terhadap keanekaragaman 6 Penggunaan Utilitas solar cell dan
hayatinya sebagai satu kesatuan dalam sumber daya wind turbin
kehidupan,yang mana setiap makhluk terbarukan
memiliki nilai fungsi dan peranan masing- 7 Tanpa limbah Pengolahan kompos
masing yang begitu berharga, metode yang 8 Desain pola alam Pola pada sirkulasi
diambil dalam permakultur sendiri adalah terperinci tapak kawasan
metode yang tidak akan menimbulkan 9 Kolaborasi Hubungan antar
dampak negatif terhadap bumi dan makhluk integrasi ruann
hidup yang ada didalamnya.
10 Gunakan solusi Pengolahan air
2. Peduli terhadap manusia (people care), yaitu
sederhana sungai
adab kita kepada sesama manusia,
11 Gunakan dan Pemiliahan vegetasi
permakultur bukanlah tatanan kehidupan
hargai dan produksi kawasan
yang merancang kehidupan manusia untuk
keanekaragaman
tertindas atau teraniaya, melainkan untuk
12 Optimalkan Pengaturan
merancang kesejahteraan manusia baik
tepian dan margin kebutuhan ruang
individu maupun masyarakat, permakultur
sesuai kebutuhan
mendorong masyarakat untuk hidup berbagi
bersama, mengedepankan aspek gotong .
royong yang ada didalam masyarakat.
3. Berbagi adil (fair share) yaitu berbagi adil 3. HASIL DAN PEMBAHASAN /
mengatur sumber daya alam dengan bijak RESULT AND DISCUSSION
dan membatasi diri untuk tidak serakah.
3.1. Gambaran Umum Lokasi Perancangan
Menurut penjabaran didalam buku Letak geografis tapak berada di Jalan Raya
Ngemplak, Kelurahan Made, Kecamatan Kreatif dalam Merespons Iklim
Sambikerep, Kota Surabaya Provinsi Jawa Bentuk massa menerapkan bentuk dinamis,
Timur. Jarak lokasi tapak dengan pusat Kota dimana bentuk massa dirancang untuk
Surabaya sekitar 15 km dengan ketinggian mencapai keselarasan keindahan bangunan
sekitar 25 m diatas permukaan air laut dengan dengan tapak sekitar. Bentuk bangunan yang
memiliki kontur tanah yang rata. berbentuk lingkaran juga direkayasa agar
Kelurahan Made adalah salah satu kelurahan bangunan mudah dalam mendapatkan
di Kota Surabaya yang tetap bertahan didalam penghawaan dan pencahayaan alami sehingga
menjalankan kegiatan pertaniaan hingga saat dapat meminamilisir penggunaan energi listrik.
ini. Total luas lahan produktif pada Kelurahan
Made sebesar 201,71 Ha dengan hasil
produksi pertanian mencapai 6100 ton setiap
tahunnya. Kondisi pertanian pada masyarakat
Kelurahan Made sampai saat ini masih
menerapkan sistem pertanian tradisional
dengan terbangun.
1. Zona 1 sebagai
Tanaman Obat keluarga : Bawang merah,
jahe, kunyit, lidah buaya,
Budidaya hidroponik : sawi, selada, tomat,
daun bawang, kangkung
2. Zona 2 sebagai :
Kebun buah : semangka, timun mas,
melon, cabai
Gambar 11. Fungsi ruang (sumber:
3. Zona 3 sebagai :
dokumentasi pribadi, 2021)
Tempat penyimpanan air dan budidaya
ikan
Gunakan Solusi Sederhana
Pengaplikasian gunakan solusi sederhana 4. Zona 4 sebagai :
terletak pada sistem utilitas bangunan yaitu Peternakan : sapi, kambing, ayam dan
sistem utilitas air bersih dan pengolahan air lebah madu
Kawasan.
Pengadaan air bersih bersumber dari 5. Zona 5 sebagai :
jaringan air bersih kota (PDAM) dan sumur air Hutan Lokal yang berisi pohon endemik
tanah. Setelah didapatkan dari sumbernya, air sekitar : pohon kelapa dan pohon mangga
bersih ditampung pada tangka bawah sebelum
selanjutkan dipompa dan ditampung di tangki
atas untuk keperluan air pada bangunan
Air irigasi dari sungai brantas dan air hujan Gambar 14. Kawasan Perkebunan
akan dialirkan kedalam proses water treatment. (sumber: dokumentasi pribadi, 2021)
Setelah air diolah melalui pengolahan yang ada
dibawah bangunan, air akan dialirkan keluar
menuju kolam penampungan dan dapat
digunakan untuk keperluan kebutuhan vegetasi Optimalkan Tepian dan Margin
dan peternakan kawasan.
Penerapan prinsip oprimalkan tepian dan
margin terletak pada pengaturan kebutuhan
ruang yang tepat dan interior ruangan.
Kebutuhan ruang diharapkan sesuai dengan
4. KESIMPULAN
1 Kreatif
dalam
Bentuk
bangunan
merespons dirancang Perancangan Urban Farming Center
iklim agar dapat merupakan sebuah gagasan dalam
menerima menyelesaikan berbagai masalah yang ada
cahaya diperkotaan, terutama dalam menyelesaikan
dan berkurangnya lahan pertanian pada kota dan
penghawa pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat
an yang kota. Pada perancangan ini juga
maksimal mengintegrasikan berbagai fungsi mulai dari
fungsi budidaya, edukasi, pemasaran,
Konservasi
air kawasan pengolahan limbah dan energi dan juga
melibatkan kelokalan masyarakat.
2 Pengamatan dan Diaplikasikan
interaksi pada zonasi Selain itu, Urban farming dinilai cukup
mampu untuk menjawab persoalan
tapak yang
keterbatasan lahan, pariwisata dan
terbagi
peningkatan perekonomian diwilayah kota
menjadi 6
Surabaya, karena masyarakat akan
zona sesuai
digerakkan untuk berpartisipasi dalam proses
dengan
kegiatan yang ada didalamnya seperti jual beli ,
metode
budidaya, dan proses edukasi kepada para
permakultur
pengunjung untuk dapat mengaplikasikan nilai
3 Tangkap dan
simpan energi
Pemanenan
air hujan nilai alam sosial dan ekonomi yang telah
diperoleh dari Urban Farming Center ini
Pemanenan
energi Dalam hal ini peran pemerintah sangatlah
vital didalam menyediakan fasilitas yang dapat
matahari dan
menunjang segala aktifitas dan kegiatan urban
angin
farming ini. Sehingga pengetahuan
4 Strategi panen Pemilihan
vegetasi dan masyarakat yang masih minim terkait tata cara
bercocok di tanam di iklim perkotaan dapat
produksi teratasi dengan memberikan edukasi yang
kawasan dapat diterapkan langsung di rumah-rumah.
5 Sistem swatata Sistem
dan menerima pertanian Penggunaan pendekatan permakultur
dinilai mampu menjawab segala permasalahan
umpan balik terpadu yang pertanian yang dapat diterapkan pada
di aplikasikan Kawasan perkotaan. Karena prinsip
kedalam permakultur menekankan pada desain
rancangan berkelanjutan dan bisa memberikan pengaruh
6 Penggunaan
sumber daya
Utilitas solar
cell dan wind yang positif pada lingkungan sekitar kawasan
Secara garis besar, pendekatan
terbarukan turbin permakultur merupakan praktek pertanian
7 Tanpa limbah Pengolahan
berkelanjutan untuk pertanian, perkebunan
dan peternakan yang mengkolaborasikan Kemandirian Masyarakat Di Kota
kerjasama antara manusia, alam dan hewan Surabaya.
kedalam sebuah sistem kerja alam, dimana
setiap makhluk akan saling membutuhkan dan Fauzi, A. R., Ichniarsyah, A. N., & Agustin, H.
saling memberikan keuntungan sehingga (2016). Pertanian Perkotaan: Urgensi,
dapat menghasilkan sebuah produk pangan Peranan, dan Praktik Terbaik. JURNAL
dalam suatu proses yang ramah lingkungan AGROTEKNOLOGI, 10(1), 49-62.
dan hemat energi.
5. DAFTAR PUSTAKA
Holmgren, D. (2002) Permaculture Principles
& Pathways Beyond Sustainability
Australia: Holmgren Design Services